LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI GALUH MOTOR Jl. Kiaracondong No.305 Bandung
INJECTION PUMP PADA KENDARAAN MITSUBISHI COLT L300 TAHUN 2000
Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) Tahun pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh : Dadang Permana
Nis : 109010818
Lukman Hakim B
Nis : 109010829
Rian Kartiwa
Nis : 109010838
JURUSAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG 2011
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Nama sekolah
: SMK ANGKASA HUSEIN S.
Alamat sekolah
: Jl. Lettu Subagio No.22 Bandung
Tanggal Pengesahan :
Ketua Program,
Pembimbing
Drs. Bambang Sudjanarko
Drs. Abdurahman
Mengetahui, Kepala Sekolah
Johanes Kumiling, S.Pd
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Nama Industri Alamat Industri
: GALUH MOTOR : Jl. Kiaracondong No.305 Bandung
Tanggal pengesahan :
Kepala bagian,
Pembimbing I
Budi
Wildan
Mengetahui, Pimpinan perusahaan
H. Nana Supriatna
MOTTO
y
Kebijaksanaan lebih bersumber dari menjalani hidup dari pada belajar.
y
Kita sebenarnya bukan mencari apa-apa dari pengalaman itu, Jika kita merenungkan pengalaman kita.
y
Dalam perjalanan jangan pernah memikirkan akhir perjalanan itu, tapi renungkanlah makna dari perjalanan itu.
y
Anugrah kita yang sesungguhnya sering kita alami dalam bentuk penderitaan, kehilangan, kekecewaan, tapi marilah kita bersabar dan kita akan segera melihatnya dalam bentuk yang layak.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam kepada Rasulullah S.A.W, keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya yang setia sampai akhir zaman. Tugas Laporan Kerja Praktek di Galuh Motor ini ini adalah
merupakan bagian bagian dari syarat yang di penuhi untuk mengambil tugas
sekolah bagi setiap murid SMK ANGKASA Lanud Husein Sastranagera, Bandung. Tersusunnya Laporan kerja praktek di Bengkel ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak membantu kita dalam menyelesaikan Tugas Laporan Kerja Praktek ini. Untuk itu pada kesempatan ini kita mengucapkan banyak terimakasih terimakasih kepada.
Pihak perusahaan : 1. H. Nana Supriatna, selaku Pimpinan Bengkel ³Galuh Motor´ 2. Budi, selaku Pembimbing di Bengkel ³Galuh Motor´ 3. Dedi, selaku Pembimbing di Bengkel ³Galuh Motor´ 4. Wildan, selaku Pembimbing di Bengkel ³Galuh Motor´ 5. Asep, selaku Pembimbing di Bengkel ³Galuh Motor´
Pihak sekolah : 1. Johanes Kumiling, Spd. selaku Kepala SMK Angkasa Lanud Husein S. 2. Drs.Bambang Sudjanarko, selaku Kepala Program Tek. Mesin Otomotif SMK Angkasa Lanud Husein S. 3. Titin Rohayatin, S.Ag. selaku Wali kelas XII MOD. 4. Drs. Abdurrahman selaku Pembimbing. 5. H. Mulyono, selaku HUBIN
Kita menyadari sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan begitu pun dengan Tugas Laporan Kerja praktek di Galuh Motor ini yang jauh dari sempurna, untuk itu kita sangat mengharapkan sekali kritik-kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan kita bersama dan mohon untuk ibu dan bapak guru dalam sidang nanti untuk
tidak melantur ke pembahasan lainnya. Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima kasih, semoga tugas laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya dan menjadi amal sholeh bagi kita, amiin..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kendaraan dengan tenaga penggerak pe nggerak motor diesel menjadi salah satu p ilihan yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang dimilikinya dan terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murahdibanding dengan bahan bakar motor bensin. Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan kepribadian, oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang sangat menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam membentuk sumber daya yang bertanggung dan profesional dibidangnya. Sebagai Pelajar yang nantinya akan terjun langsung ke dalam dunia kerja yang sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara melakukan kerja praktek dalam perusahaan ± perusahaan dan industri, agar nantinya dapat mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam sekolah kedalam lingkungan kerja yang sesungguhnya. 1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan siswa melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai berikut : 1.
Sebagai salah satu syarat untuk untu k mengambil tugas sekolah.
2.
Untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus membandingkan teori yang didapat di sekolah sekolah dengan keadaan di lapangan lapangan kerja yang sesungguhnya.
3.
Mendidik dan melatih pelajar untuk displin dan terhadap peraturan yang terdapat dalam dunia kerja.
4.
Menciptakan hubungan kerjasama antara SMK ANGKASA dan perusahaan tersebu
1.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan kita dalam menyusun laporan ini adalah dengan melakukan wawancara (interview) kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan serta melihat dari buku-buku referensi mengenai data-data yang diperlukan sesuai dengan obyek pembahasan. Dalam melakukan pengumpulan data tersebut kita mencoba menyesuaikan antara apa yang telah didapat didalam teori dengan keadaan dilapangan yang sesungguhnya tanpa melanggar dan menyalahi kompetensi. 1
1.4 Tempat Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan di bengkel GALUH MOTOR , dengan alamat JL. Kiaracondong No.305 Bandung.
2
DAFTAR ISI JUDUL «««...««««««««««««« «««...«««««««««««««««««.................................. ««««..................................
i
LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ««..«««.............................
ii
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH «««..««..«..............................
iii
MOTTO ««««««««««« «««««««««««««««««« ««««««««...««««..................... «...««««.....................
iv
KATA PENGANTAR ««««««««...«««« ««««««««...«««««««««....................... «««««.......................
v
DAFTAR ISI «««««««««« ««««««««««..«««««««« ..«««««««««««...................... «««......................
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................... ..................................................
1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................. ..............................................
1
1.3 Metode pengumpulan data ......................................... ............................
1
1.4 Tempat Kerja Praktek ««««««.««« ««««««.««««««««««« «««««««««« ««
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gambaran Umum «««««««««« «««««««««««««««««««.«.« «««««««««.«.«
3
2.2 Injection pump «««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««..«« ..««
5
2.2.1 Injection pump tipe in-line «««««««««« ««««««««««««..«« ««..««
5
2.2.2 Injection pump tipe distributor ««««««««««..««. ««««««««««..««.
6
2.3 Sistem bahan bakar mesin diesel ««««««««««««« ««««««««««««««.«.. «.«..
7
2.3.1 Komponen utama sistem bahan bakar mesin diesel «««.«..
7
2.4 Injection pump porper «««.«««««« «««.««««««««««««««««« «««««««««««
8
2.4.1 Plunger ««««««««««« ««««««««««««««««««««...«.. «««««««««...«..
8
2.4.2 Delivery valve «««««««««« «««««««««««««««««.«« «««««««.««
10
2.5 Automatic timer «««««««««« «««««««««««««««««««« «««««««««««.. «..
10
2.5.1 Automatic timer pada injection pump tipe in- line «..«««
10
2.5.2 Automatic timer pada injection pump tipe distributor «««.
11
2.6 Feed Pump (Untuk Pompa injeksi Tipe In ±line) «««««««««
12
2.6.1 Saat Penghisapan «««««««««« «««««««««««««««......... «««««.........
13
2.6.2 Saat Pengeluaran «««««««««««««««««.. «««««««««««««««««..
13
2.6.3 Saat Tekanan Tinggi «««««««««««««« ««««««««««««««««. ««.
14
2.7 Nosel Injector (Injection (Injection Nozzle) ««««««««««««« ««««««««««««««« ««
14
BAB III PROSES KERJA 3.1 Urutan Pembongkaran Injection Pump ««««««««««« ««««««««««««.. «..
17
3.2 Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Tipe In-line ««.........
17
3.2.1 Langkah Pembongkaran Injection Pump Tipe In-line «««
17
3.2.2 Pemeriksaan terhadap komponen Injection Pump Tipe In-line.
21
3.2.3 Pemasangan Injection Pump Tipe In-line ««««.««««
22
3.3 Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Tipe Distributor ..««
26
3.3.1 Langkah Pembongkaran Injection Pump Tipe Distributor«. Distributor«.
26
3.3.2 Pemeriksaan terhadap komponen Injection Pump Tipe Distributor
34
3.3.3 Pemasangan Injection Pump Tipe Distributor ««««............
36
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan «««««««««« «««««««««««««««««««« «««««««««««............... «...............
44
4.2 Saran-saran «««««««««« ««««««««««««««««««««« «««««««««««............... ...............
44
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. sistem aliran bahan bakar injection pump tipe in ±line«««««««
4
Gambar 2. sistem aliran bahan bakar injection pump tipe distributor«««««...
4
Gambar 3. cara kerja pluger pada injection pump tipe in ± line«««««««
8
Gambar 4. cara kerja plunger pada injection pump tipe distributor««««««..
9
Gambar 5. cara kerja delivery valve«««««««««« valve«««««««««««««««««« ««««««««
10
Gambar 6. komponen automatic timer««««««««« timer«««««««««««««««« «««««««
11
Gambar 7. cara kerja automatic timer tipe in ± line«««««««««« line««««««««««« «
11
Gambar 8. cara kerja automatic timer tipe distributor««««««««««
11
Gambar 9. feed pump««««« pu mp««««««««««««««««««« «««««««««««««««««««« «««««« Gambar 10. cara kerja feed pump p ump saat penghisapan««««««««««««.. Gambar 11. cara kerja feed pump p ump saat pengeluaran««««««««««««... Gambar 12. cara kerja feed pump p ump saat tekanan tinggi«««««««««««« Gambar 13. Kontruksi dan tipe injeksi««««««««««««««« injeksi««««««««««««««««««.. «««.. Gambar 14. Kerja nozzle t ipe pin««««««««««««««««««««.. pin««««««««««««««««««««.. Gambar 15. Kontruksi nozzle«««««««««««««««««««««« nozzle«««««««««««««««««««««« Gambar 16. bagian-bagian injection pump tipe in ± line««««««««««« Gambar 17. memasang injection pump pada mounting base dan melepas priming pr iming pump«««« pu mp«««««««««««««««««« «««««««««««««««. «. Gambar 18. mengukur control rack sliding resistance«««««««««««« Gambar 19. memutar camshaft untuk mengetahui nilai resistance««««««. resistance««««««.
Gambar 20. mengukur end play«««««««««« play«««««««««««««««««««.. «««««««««.. Gambar 21. melepas tappet«««««««««««««««««««««. tappet«««««««««««««««««««««. Gambar 22. melepas valve holder««««««««««««««««.« holder««««««««««««««««.« .«. Gambar 23. melepas delivery valve«««««««««««««««««« Gambar 24. melepas plunger barrel««««««««««««««««««. Gambar 25. memeriksa kondisi plunger««««««««««««««««. Gambar 26. memeriksa ko ndisi delivery valve«««««««««««««. Gambar 27. melepas bearing««««««««««««««««««««.. bearing««««««««««««««««««««.. Gambar 28. memasang co ntrol rack«««««««««««««««««.. rack«««««««««««««««««.. Gambar 29. memasang plunger barrel««««««««« barrel««««««««««««««««« «««««««« Gambar 30. memasang control pinion dan co ntrol sleeve««««««««« sleeve««««««««« Gambar 31. memasang plunger«««««««««««««««««««. plunger«««««««««««««««««««. Gambar 32. memasang tappet«««««««««««««««««««.. tappet«««««««««««««««««««.. Gambar 33. melepas tappet insert««««««« insert««««««««««««««««« «««««««««««. «. Gambar 34. mengencangkan mengencangka n delivery valve«««««««««««««« Gambar 35. mengencangkan mengencangka n delivery valve«««««««««««««« Gambar 36. mengukur end play«««««««««« play««««««««««««««««««« ««««««««« Gambar 37. bagian bagian injection pump tipe distributor Gambar 38. memasang pompa po mpa injeksi pada braket««««««««««« Gambar 39. Melepas control level««««««««««««««««««. Gambar 40. melepas full load adjusting srew«««««««««««««..
Gambar 41. melepas governor go vernor cover««««««««««««««««.. cover««««««««««««««««.. Gambar 42. melepas control shaft«««««««««««««««««.. shaft«««««««««««««««««.. Gambar 43. melepas control shaft«««««««««««««««««.. shaft«««««««««««««««««.. Gambar 44. melepas fly weight holder«««««««««««««««« holder«««««««««««««««« Gambar 45. melepas delivery de livery weight holder««««« ho lder«««««««««««««« ««««««««« Gambar 46.melepas delivery d elivery valve«««««««««««««««««.. valve«««««««««««««««««.. Gambar 47. melepas magnet valve«««««««««««««««««. valve«««««««««««««««««. Gambar 48. melepas distributor head««««««««««««««««. head««««««««««««««««. Gambar 49. melepas plunger«««««««««««««««««««« plunger«««««««««««««««««««« Gambar 50. melepas guide p in««««««««««««««««« in«««««««««««««««««««. ««. Gambar 51. melepas pivot bolt««««««««««««««««« bolt««««««««««««««««««« «« Gambar 52. melepas gorvenoer go rvenoer lever««««««««««««««««.. lever««««««««««««««««.. Gambar 53. melepas cam disk««««« d isk««««««««««««««««««« «««««««««««««« Gambar 54. melepas d isk dan spring««««««««««««««««. spring««««««««««««««««. Gambar 55. melepas timer spring«««««««««««««««««« spring«««««««««««««««««« Gambar 56. melepas chip«««««.«««««««««««««««« chip«««««.«««««««««««««««« Gambar 57. melepas roller holder«««««««««««««««««« holder«««««««««««««««««« Gambar 58. melepas timer piston««««« p iston««««««««««««««« ««««««««««««« ««« Gambar 59. melepas roller assembly««««««««««««««««« assembly««««««««««««««««« Gambar 60.melepas 60. melepas drive shaft««««««««««««««««««.. Gambar 61. melepas gear««««««««««««««««««««« gear«««««««««««««««««««««
Gambar 62. melepas regulating valve«««««««««««««««« Gambar 63. melepas baut feed pump«««««««««««««««« Gambar 64. membuka feed pump cover««««««« co ver««««««««««««««« «««««««« Gambar 65. memeriksa katup kat up delivery«««««««««««««««. delivery«««««««««««««««. Gambar 66. memeriksa keadaa n plunger««««««««««««««.. plunger««««««««««««««.. Gambar 67. memriksa penyimpangan penyimpanga n pegas«««««««««««««.. Gambar 68. mengukur panjang pegas««««««««««««««««. pegas««««««««««««««««. Gambar 69. pemeriksaan terhadap so lenoid berfungsi atau tidak««««« Gambar 70. membuka perapat oli««««««««««««««««« oli«««««««««««««««««.. .. Gambar 71 merakit merakit feed pump««««««««««««««««««« pump««««««««««««««««««« Gambar 72. memasang drive shaft«««««« sha ft««««««««««««««««« «««««««««««.. .. Gambar 73. memasang baut feed pump«««««««««««««««. Gambar 74. memasang waher dan da n woodruff key«««««««««««.. Gambar 75. menggabungkan dr ive shaft dan housing««««««««« housing««««««««« Gambar 76. merakit roller holder«««««««««««««««««.. holder«««««««««««««««««.. Gambar 77. merakit timer pis p iston«««««««««««««« ton«««««««««««««««««.. «««.. Gambar 78. memeriksa geraka n ball pin««««««««««««««. pin««««««««««««««. Gambar 79. memasang plunger«««««««««««««««««« plunger«««««««««««««««««« Gambar 80. pemasangan plunger, p lunger, guide pin, shim,dan spring seat«««« Gambar 81 memasang distributor head««««««««««««««.. head««««««««««««««.. Gambar 82. mengencangkan baut distributor head««««««««««
Gambar 83. memasang plug dan mengencangkan delivery valve«««.. Gambar 84. merakit magnet valve«««««««««««««««« valve«««««««««««««««« Gambar 85. memasang fly weight assembly, dan governor shat«««« Gambar 86. mengukur kerenggangan fly weight dan pin««««««« Gambar 87. mengencangkan mengencangka n governor shat««««««««««««. shat««««««««««««. Gambar 88. memasang go vernor spring«««««««««««««« spring«««««««««««««« Gambar 89 memasang control shaft«««««««««««««««.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gambaran Umum
Metode pembakaran bahan bakar dan pengatomisasian bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Di dalam motor bensin, campuran bahan bakar dan udara dalam bentuk gas dimasukkan ke dalam d alam silinder dan d ibakar oleh nyala api listrik yang diberikan oleh busi. Sebaliknya pada motor diesel torak hanya menghisap udara untuk kemudian dimampatkan sampai mencapai tekanan dan suhu yang tinggi. Sesaat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA), bahan bakar disemprotkan. Karena tekanan dan suhu yang tinggi, partikel±partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya dan membentuk proses pembakaran. Walau motor diesel ini tidak memerlukan sistem pengapian, tetapi sebagai gantinya diperlukan pompa injeksi ( injection pump) pump) dan nozzle (alat kabut) untuk menyemprotkan bahan bakar. Bahan bakar ini harus berupa minyak ringan yang memungkinkan dapat terbakar dengan sendirinya ( self self ignition). ignition). Sistem bahan bakar terdiri dari injection assembly, injection pump proper, governor feed pump, automatic timer, fuel filter, water separator, injection nozzle, injection pipe dan part-part lain. Bahan bakar dialirkan dari fuel tank masuk ke suction pipe, ke feed pump, ke filter, ke injection pump dan injection nozzle. Kelebihan bahan bakar dari pompa injeksi dikembalikan ke tangki bahan bakar. Injection pump berfungsi untuk memompakan bahan bakar dari fuel tank dan membaginya ke masing-masing nozzle yang sesuai dengan FO nya. Injection pump terbagi dua yaitu : a. Jenis in-line (Independent S ystem) Pada tipe ini, setiap silinder menggunakan se buah pompa injeksi.
3
Gambar 1 sistem aliran bahan bakar injection pump tipe in -line
b. Jenis distributor (Common system) Sistem ini hanya menggunakan pompa dimana bahan bakar disalurkan dengan tekanan tinggi ke dalam akumulator oleh pompa tersebut. Dari sini disalurkan lagi ke beberapa nozzle melalui distributor yang merupakan sistem kontrol terhadap jumlah dan besar tekanan minyak. Akumulator dilengkapi dengan katup pengaman untuk memelihara agar tetap konstan.
Gambar 2 sistem aliran bahan bakar injection pump tipe distributor
4
2.2 Injection Pump
Pompa injeksi (injection pump) dan nozzle (alat pengabut) untuk menyemprotkan bahan bakar yang diperlukan dalam sistem motor diesel. Bahan bakar ini harus berupa minyak ringan yang memungkinkan dapat terbakar dengan sendirinya (self ignition). Yang mana injection pump ini terbagi atas dua jenis yaitu : 1. Tipe In-line 2. Tipe Distributor Perbedaan antara kedua jenis menurut data yang diperoleh di lapangan yaitu bengkel resmi Mitsubishi ini adalah:
2.2.1 Tipe Inline
1. Dilihat dari kontruksinya: kontruk sinya: a. Kontruksinya lebih sederhana, b. suku cadangannya mudah ditemukan, c. cara kerjanya sederhan, d. harga suku cadangnya mahal, e. penyetelan minyak lebih rumit (dilakukan satu persatu), f. memiliki 4 buah plunger untuk mobil yang empat piston. 2. Dilihat berdasarkan pemakaiannya : Dikarenakan tipe in-line memiliki dan menghasilkan tekanan penyemprotan yang tinggi maka tipe in-line ini cocok digunakan untuk mobil tranportasi ukuran besar yang memerlukan tenaga besar seperti sepert i colt diesel dan fuso. 3. Dilihat berdasarkan cara kerjanya: Untuk tipe in-line cara kerjanya secara langsung dimana bahan bakar disalurkan ke injection pump dengan tekanan seperti yang diterangkan di bawah dengan gerak berputar dari camshaft atau gerakan turun naik dari plunger. Dengan plunger pada posisi paling bawah (BDC) bahan bakar mengalir melalui suction/discharge port ke plunger barel. Saat camshaft, plunger bergerak ke atas dan ketika kepala plunger berada pada posisi segaris dengan suction/discharge port maka bahan bakar mulai di kompresikan. Ketika plunger bergerak ke atas lebih jauh, tekanan bahan bakar naik 5
sampai delivery valve terdorong ke atas melawan dan mengalahkan delivery valve spring. Saat delivery valve terdorong ke atas, bahan bakar mengalir masuk ke injection pipe untuk dikompresikan pada nozzle masuk ke dalam silinder engine. Ketika plunger bergerak lebih jauh ke atas dan potongan groove pada plunger bertemu dengan suction/discharge port, tekanan bahan bakar yang tinggi mengalir melalui
lubang
pada
plunger
dan
bergerak
melalui
groove
kembali
ke
soction/discharge port.
2.2.2 Tipe Distributor
1. Dilihat dari konstruksinya : a. Komponennya sukar untuk ditemukan. b. Harga suku cadangnya mahal. c. Konstruksinya kecil dan ringan d. Cocok untuk kecepatan tinggi. e. Penyetelan minyak lebih murah (dilakukan (d ilakukan sekali jalan) f. Memiliki satu buah plunger plunger untuk empat silinder. silinder. g. Pelumasan langsung dilakukan oleh bahan bakar. 2. Dilihat berdasarkan pemakaian : Dikarenakan tipe ini dirancang untuk mobil yang tidak memerlukan tekanan yang tinggi dan tenaga yang besar maka tipe ini cocok untuk kecepatan tinggi seperti mobil-mobil angkutan ringan dan sedang sep erti L300. 3. Dilihat berdasarkan cara kerja : Drive shaft yang diputar oleh timing belt atau gigi dari mesin memutar cam disk melalui sebuah cross coupling. Pin yang terpasangkan secara dipres pada cam disk dipasangkan ke dalam groove yang ada pada plunger bertujuan untuk memutar plunger. Untuk menggerakkan plunger maju mundur cam disk dilengkapi pula dengan bagian permukaan yang menonjol pada cam, dalam jumlah yang sama banyaknya yang dirancang dalam bentuk yang seragam mengelilingi tepi luar dari cam dengan jumlah yang sama dengan jumlah silinder. Persentuhan dengan roller holder assembly, gerakan berputar bersamaan dengan maju mundur dapat terjadi. Karena cam disc dan plunger ditekan kea rah roller holder assembly mengikuti 6
gerakan cam disc. Karena cam disc diputar dengan drive shaft di atas roller holder assembly, gerakkan berputar yang bersamaan dengan maju mundur dapat terjadi. Konstruksi roller holder assembly dibuat sedemikian rupa agar dapat diputar pada suatu sudut tertentu yang sesuai dengan gerakan g erakan timer. Untuk tipe Distributor Distributor cara kerjanya adalah: Drive shaft shaft memutar feed pump, cam disk disk dan plunger secara bersama-sama gerakan maju mundur plunger plunger terjadi akibat gerakan dari bentuk permukaan cam disk yang berputar terhadap terhadap roller assembly. Bila inlet slit slit dari plunger dan inlet port dari plunger barrel yang dipasang di pres pada distributor head sejajar, bahan bakar akan dihisap ke dalam ruang tekan. Setelah inlet port barrel plunger telah ditutup oleh plunger, plunger akan naik. Sesudah outlet slit plunger dan outlet port sejajar, tekanan pada ruangan tekan setelah melampaui tekanan sisa yang ada di dalam saluran bahan bakar pipa injeksi dan delivery valve telah membuka, maka bahan bakar akan mengalir ke pipa injeksi kemudian melalui nozzle diinjeksikan ke silinder mesin. Setelah cut off port plunger telah sejajar dengan de ngan ujung permukaan dar i kontrol sleeve, pengiriman bahan bakar oleh p lunger berakhir. Plunger barrel hanya memiliki satu buah inlet port akan tetapi memiliki sebuahoutlet port untuk setiap silinder mesin. Walupun plunger memiliki inlet yang sama banyaknya dengan jumlah jumlah silinder mesin, tetapi hanya memiliki satu outlet slit. Untuk masing-masing tipe perawatan yang perlu dilakukan, disini yang perlu dilakukan terhadap bagian bagian pendukung dari injection pump tersebut diantaranya dimulai dari tangki, water separator, saringan dan pipa penyalur bahan bakar tersebut harus selalu bersih agar tidak ada ganguan terhadap aliran bahan bakar guna untuk mendapatkan bahan bakar yang murni tidak terkontaminasi dengan bahan lain, yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap komponen-komponen pompa injeksi tersebut. Dan pelumasan terhadap komponen-komponen dalamnya, dimana untuk tipe in-line pelumasan dilakukan langsung oleh oli dari mesin. Dan tipe Distributor pelumasan dilakukan dilakukan langsung oleh bahan bakar itu itu sendiri. 2.3 Sistem bahan bakar mesin diesel 2.3.1 Komponen utama sistim bahan bakar motor diesel.
Adapun komponen-komponen yang menunjang sistim bahan bakar pada motor diesel adalah sebagai berikut : 1. Injection pump proper 2. Automatic timer 3. Feed pump 4. Nosel Injector (injection nozzle ) 7
2.4 Injection pump proper
Injection pump tipe diatas mendorong bahan bakar masuk ke dalam injection nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yang dikeluarkan oleh nozzle. Injection Pump memiliki sebuah plunger dan sebuah delivery valve pada tiap-tiap t iap-tiap silinder. silinder. Plunger di dorong ke atas dan dikembalikan oleh plunger spring, plunger bergerak ke atas dan ke bawah di dalam plunger barel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensupplay bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunnya plunger berarti akan membuka dan menutup suction dan discharge ports sehinga mengatur banyaknya injection bahan bakar. Camshaft ditahan dengan dua buah taper roller bearing pada kedua ujungnya dan dilengkapi dengan de ngan beberapa cam untuk u ntuk mengerakkan plunger dan sebuah exsentrik sebagai pengerak feed pump, Camshaft digerakkan oleh injection pump gear pada setengah putaran engine. Adapun komponen-komponen utama dari injecton pump proper adalah sebagai berikut :
2.4.1 Plunger
Gambar 3 cara kerja pluger p luger pada injection pump tipe in - line Plunger memiliki sebuah groove berbentuk berbentuk potongan miring miring pada sisinya sepeti sepeti pada gambar 3 diatas. Pada bagian atas plunger terdapat lubang yang berhubungan dengan groove tersebut. Plunger barrel mempunyai sebuah suction dan discharge port .Bahan bakar yang di salurkan ke Injection Pump dengan tekanan seperti yang diterangkan di bawah dengan gerak berputar dari camshaft ca mshaft atau gerakan turun naik dari plunger. Dengan plunger pada posisi paling bawah (BDC) bahan bakar mengalir melalui suction/discharge port ke plunger barel. Saat camshaf ca mshaftt berputar plunger bergerak ke atas dan ketika kepala kepa la plunger berada pada posisi segaris dengan suction/discharge port maka bahan bakar mulai di kompresikan. Ketika plunger bergerak ke at as lebih jauh, t ekanan bahan bakar naik sampai delivery valve terdorong ke atas melawan dan mengalahkan delivery valve spring. Saat delivery valve terdorong ke atas bahan bakar mengalir masuk ke injection pipe untuk dikompresikan pada nozzle. Ketika plunger plunger bergerak lebih jauh ke atas dan potongan groove 8
pada plunger bertemu dengan suction/dicharge port, tekanan bahan bakar yang tinggi mengalir melalui lubang pada plunger dan bergerak melalui groove kembali ke suction/discharge port. Plunger stroke stro ke selama bahan bakar dialirkan dengan tekanan yang disebut d isebut dengan efektif stroke. Fuel injection Rate akan meningkat atau menurun tergantung beban e ngine dengan memutar plunger pada sudut yang pasti untuk merubah posisi dimana groove bertemu dengan lubang (port ) selama gerakan ke atas at as demikian akan menambah atau mengurangi efektif stroke. Gambar diatas menggambarkan suatu sistim yang merubah plunger efektif stroke. Kontrol rack adalah berpasangan dengan floating floating lever pada governor, saat kontrol rack bergerak ke kanan atau ke kiri dengan kerja dari kontrol pedal atau govenor. Kontrol sleeve berhubungan dengan gerakan rack selama bagian bawah kontrol sleeve berhubungan dengan kuku dari plunger, plunger bergerak dengan kontrol sleeve dengan demikian efektif stroke dapat bervariasi baik baik penambahan ataupun pengurangan fuel injection rate. Bila lebih jauh kontrol rack ditarik ke arah govenor , maka efektif Stroke dan fuel injection rate berkurang. Semua plunger dihubungkan dengan sebuah kontrol rack maka masing-masing plunger akan ber putar dengan jumlah putaran yang sama. -
Plunger pada Injection Pump tipe Distributor
Gambar 4 cara kerja plunger pada injection pump tipe distributor Drive shaft memutar feed pump, cam disk dan plunger secara bersama-sama gerakan maju mundur plunger terjadi akibat gerakan dari dar i bentuk per mukaan cam d isk yang berputar terhadap roller ro ller assembly. Bila inlet slit dari plunger dan inlet port dari plunger barrel yang dipasang dipres pada kepala distributor sejajar, bahan bakar akan dihisap ke dalam ruang tekan. Setelah inlet port barrel plunger telah ditutup oleh o leh plunger, plunger akan naik. Sesudah outlet slit slit plunger dan outlet port sejajar, tekanan pada ruangan tekan telah melampaui tekanan sisa yang ada didalam saluran bahan bakar pipa injeksi dan delivery va lve telah membuka, maka bahan bakar akan mengalir ke pipa injeksi kemudian melalui nozzle diinjeksikan kesilinder mesin. Setelah cut off port plunger telah sejajar dengan ujung permukaan dari kontrol sleeve, pengiriman bahan bakar oleh plunger berakhir. Plunger barrel hanya memiliki satu buah inlet port akan tetapi memiliki sebuah outlet port po rt untuk setiap silinder mesin. mesin. Walupun plunger memiliki inlet yang sama banyaknya banyak nya dengan jumlah silinder mesin, tetapi hanya memiliki satu outlet slit. 9
2.4.2 Delivery Valve
Gambar 5 cara kerja delivery de livery valve Bahan bakar terkompresikan dengan tekanan tinggi tinggi oleh plunger mendorong delivery valve ke atas dan bahan bakar menyembur keluar.Setelah fuel terkompresikan dengan sempurna, delivery valve akan kembali pada posisi semula, karena dorongan dari valve spring untuk menutup lubang bahan ba han bakar ( fuel fuel passage) dengan demikian dapat mencegah kemablinya fuel kemablinya fuel . Bergerak turun sampai permukaan valve saat ditahan dengan kuat. Selama langkah ini bahan bakar ditarik kembali dari injection pipe seketika itu menurunkan residual pressure antara de livery valve nozzle. Penarikan P enarikan tersebut diperbaiki d iperbaiki penginjeksian sekaligus mencegah menetesnya bahan bakar selama penginjeksian. Pada bagian delivery valve spring dipasangkan delivery valve stop/stoper membatasi terangkatnya delivery valve dan mencegah terjadinya t erjadinya valve surging surg ing pada putaran put aran tinggi juga menurunkan dead valve antar delivery valve dan nozzle dengan demikian akan di dapat fuel injection yang stabil. Over flow dipasang pada bagian atas pump menstabilkan temperatur pada injection pump tipe temperatur distribusi, untuk memastikan bahwa jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pada tiap-tiap silinder selalu konstan. Valve bertipe seal ball, saat tekanan bahan bakar pada posisi melebihi nilai yang telah diterapkan, maka valve tertutup sehingga bahan bakar akan kembali ke fuel ke fuel tank . 2.5 Automatic timer 2.5.1 Automatic timer pada Injection pump tipe Inline Injection timming timming berubah-ubah secara otomatis sesuai dengan kecepatan putaran engine. Automatic timer dipasangkan dengan kuat pada injection pump camshaft dengan round nut sebagai pengikatnya dan digerakkan d igerakkan oleh idler gear yang dihubungakan dengan injection pump gear. Pada tiap-tiap fly weight dilengklapi dengan sebuah lubang pada bagian ujungnya dimana timer hub pin dipasangkan. Permukaan yang melengkung pada fly weight akan berhubungan dengan injection pump gear pin. Timer spring dipasangkan pada timer hub pin dan injection pump gear pin. Ketika engine berputar pada kecepatan rendah tidak ada tenaga sentrifugal yang disalurkan ke fly weight dan t imer spring tetap dalam posisi memanjang.
10
Ketika engine berputar pada kecepatan tinggi, fly weight bergerak keluar akibat dari adanya tenaga sentrifugal dimana timer hub pin saat itu didorong oleh permukaan yang melengkung dari fly weight searah dengan denga n penekanan dari timer t imer spring. Namun demikian injection pump gear ge ar pin tidak dapat bergerak sebab terpasang dengan gear, dengan demikian time hub pin akan terdorong t erdorong pada arah putaran selama terdorong oleh timer spring spring yang mengerakkan camshaft camshaft pada arah putaran untuk merubah injection timing.
Gambar 6 komponen auto matic timer
Gambar 7 cara kerja automatic auto matic timer tipe in - line 2.5.2 Automatic pada timer injection pump tipe distributor
Gambar 8 cara kerja automatic auto matic timer tipe distributor 11
Karena selang waktu saat pembakaran pada mesin diesel akan bertambah besar bila kecepatan mesin bertambah, maka perlu adanya penyesuaian terhadap selang waktu tersebut dengan mengembangkan saat injeksi. Untuk mengatasi sebuah timer t imer dipasang dibagian bawah pompa injeksi. Seperti terlihat pada gambar di atas, sebuah timer spring dipasangkan didalam ruangan timer yang bertekanan rendah. Tekanan pada ruang pompa melalui lobang piston akan bekerja pada sisi ruang yang bertekanan tinggi dari timer piston. Lubang timer piston tersebut bekerja untuk mencegah gerak yang tidak pasti pada tekanan bahan bakar yang berubah±ubah. Gerak dari t imer piston akan mengakibatkan bergeraknya pin roller holder assembly ke arah yang berlawanan dengan putaran pompa. Bila tekanan pada ruangan pompa telah telah melampaui gaya pegas tiemer tiemer spring karena bertambahnya putaran pompa. Timer piston akan menekan timer spring dan mengerakkan roller holder assembly ke arah yang berlawanan dengan arah putaran pompa. Karena gerakan tersebut maka cam dari permukaan cam disk akan lebih cepat bertemu dengan roller dari roller holder sehingga saat penginjeksian penginjeksian dikembangkan. Bila kecepatan pompa berkurang maka gaya pegas tiemer spring akan melampaui tekanan pada ruang pompa. Roller holder assembly bergerak untuk memundurkan saat injeksi. Peralatan tambahan juga digunakan seperti solenoid tiemer cold start device dan load tiemer t iemer untuk mengubah±ubah saat injeksi didalam wilayah kecepatan mesin dan beban menurut spesifikasinya. spesifikasinya.
2.6 Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)
Gambar 9 feed pump Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa injeksi. Feed injeksi. Feed pump adalah single adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa camshaft pompa injeksi.
12
Cara kerjanya sebagai berikut: 2.6.1 Saat Penghisapan
Gambar10 cara kerja feed pump saat penghisapan
Cara kerja feed pump pada saat penghisapan, Saat camshaft (1) camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), roller (2), piston piston (4) mendorong pushrod mendorong pushrod (3) kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). spring (6). Pada saat itu volume pressure chamber (7) chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar. 2.6.2 Saat Pengeluaran
Gambar 11 cara kerja feed pump saat pengeluaran Cara kerja feed pump pada saat pengeluaran, C amshaft amshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod . Piston menekan bahan bakar di dalam pressure dalam pressure chamber , membuka outlet valve dan bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan. 13
2.6.3 Saat Tekanan Tertinggi
Gambar 12 cara kerja feed pump saat tekanan tinggi
Cara kerja feed pump pada saat Tekanan tertinggi Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure memasuki pressure chamber (9) chamber (9) yang terletak di bawah piston. piston. Bila tekanan bahan bahan bakar di bawah piston bawah piston naik mencapai 1,8 ± 2,2 2
kg/cm
maka tegangan piston spring tidak spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston. piston.
Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.
2.7 Nosel injektor ( Injection nozzle)
Injektor bahan bakar kadangkala disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan nosel ( nozzle). nozzle). Disebut injector karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi, dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nosel karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil. Secara garis besar nosel nosel injeksi dapat diklasifikasikan ke dalam 2 tipe yaitu: yaitu: 1. tipe lubang ( hole hole type), dan 2. tipe pin ( pin type) Tipe lubang terdapat dalam 2 jenis yaitu: 1. lubang satu ( single hole type) dan, 2. lubang banyak ( banyak ( multiple multiple hole type) Tipe pin terdapat dalam 2 jenis yaitu: 1. tipe throttle ( throttle throttle type), dan 2. tipe pintle ( pintle type). 14
Gambar 13 .Kontruksi dan tipe injeksi
Tipe nosel injeksi sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar. Tipe lubang banyak pada umumnya digunakan untuk mesin diesel dengan injeksi langsung (direct injection), sedangkan tipe pin pada umumnya digunakan untuk mesin diesel yang mempunyai ruang bakar muka ( precombustion chamber) dan ruang bakar pusar ( swirl swirl chamber). Kebanyakan nosel injeksi model pin adalah yang berjenis throttle yang pada saat permulaan injeksi jumlah bahan bakar yang ditekan ke dalam ruang bakar muka hanya sedikit, tetapi pada akhir injeksi jumlah bahan bakar semakin banyak.
Gambar 14 Kerja nozz nozzle le tipe pin Nosel injeksi ditempatkan pada mesin diesel dengan pemegang nosel ( nozzle nozzle holder ) yang dapat menentukan jumlah bahan bakar dan mengatur tekanan injeksi. Ditunjukkan konstruksi nosel injeksi. Jarum nosel ditahan oleh pena t ekanan ( pressure pin) dan pegas tekan (pressure spring) yang dapat diatur oleh sekrup penyetel ( adjusting adjusting screw) sehingga membukanya nosel injeksi dapat diatur. 15
Gambar 15. Kontruksi nozzle
16
BAB III PROSES KERJA 3.1 Urutan pembongkaran injection pump
Urutan pembongkaran injection pump, pertama kita lepaskan injection pump dari engine dengan cara : tahan injection pump dengan tangan, lepaskan lima buah baut pengikat injection pump flage plat. Kemudian lepaskan injection pump ke arah belakang, gunakan alat khusus untuk memudahkan pelepasan.
Gambar.16 bagian-bagian injection pump pu mp tipe in - line
3.2 Pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan tipe in-line 3.2.1
Langkah-langkah Pembongkaran Injection Pump tipe Inline
1. Dengan auto timer telah dilepaskan, pasanginjection pump pada mounting base dan pump setting angle (special tool) too l) 2. Gunakan box wrench untuk melepas feed pump.
17
Gambar 17.memasang injection pump pada mounting base dan melepas priming pump
3. Lepaskan governor 4. Ukur kontrol rack sliding rasistance
Gambar 18 mengukur control contro l rack sliding resistance
Putaran camshaft untuk meyakinkan bahwa resistensi mencapai nilai yang telah ditetapkan pada segala posisi pos isi.. Apabila melebihi nilai yang telah ditetapkan mungkin penyebabnya adalah : a. Control rack atau giginy g iginyaa rusak b. Gigi pinion rusak atau gigi yang berhubungan dengan housing rusak c. Momen pengencangan pada delivery valve holder berlebihan
Gambar 19 memutar camshaft untuk mengetahui nilai resistance 18
5. Lepaskan cover plate dan gunakan coupling dengan round nut serta holdingwrench. Putar camshaft dengan plunger pada tiap ± tiap cylinder berada pada TDC, pasang tappet insert pada lubang tappet satu persatu.
Gambar 20 mengukur end play
6. Pasang camshaft clereance gauge pada camshaft untuk mengukur end play 7. Lepaskan camshaft, pukul perlahan dengan hamer plastik dari sisi governor. Catatan : pastikan bahwa cam pada camshaft tidak menyentuh dengan tappet dan pasang flyweight round nut pada ujung camshaft guna melindungi ulir dari kerusaka n. 8. Melepas tappet.
Gambar 21 melepas tappet Masukkan roller clamp untuk mendorong tappet ke atas. Dengan tappet dalam keadaan terdorong lepaskan tappet insert dan masukkan tappet clamp melalui camshaft hole, lalu jepit tappet dan tarik keluar. ke luar. 9. Masukkan plunger clamp (special tool) dari bagian bawah pompa dan cocokan ujung plunger clamp ke lower spring seat. Kemudian tarik plunger clamp ke luar maka plunger akan terlepas Catatan : ketika melepas plunger, pastikan bahwa lower spring menghadap ke atas guna mencegah terjatuhnya plunger
19
Gambar 22 melepas valve ho lder
10. Lepaskan lock palte dan lepaskan delivery valve holder dengan box wrench kemudian
Gambar 23 melepas delivery valve 11. lepaskan stopper delivery valve dan spring. Dengan menggunakan delivery valve extractor lepaskan delivery valve.
Gambar 24 melepas plunger barrel 12. Lepaskan plunger barrel. Catatan : tempatkan plunger pada plunger barrel.
20
3.2.2 Pemeriksaan terhadap komponen ±kompponen injection pump tipe in-line 1. Plunger dan barrel.
Gambar 25 memeriksa kondisi plunger Setelah membersihkan dengan solar periksa apakah plunger bisa turun dengan lembut pada barrel dengan sendirinya. Dengan cara : a. Miringkan barrel 60º b. Tarik plunger sekitar 10 ± 15 mm dan lepaskan. c. Putar plunger pada barrel apakah tidak mengalami tersendat atau macet. d. Ganti plunger bila tidak bisa turun dengan d engan sendirinya 2. Delivery valve
Gambar 26 memeriksa kondisi delivery valve
3.
4.
5. 6.
Bersihkan delivery valve dan bersihkan dengan solar kemudian periksa dari kerusakan. Tutup bagian bawah valve seat dengan jari dan tekan piston dengan jari lain. Bila piston melambung kembali ketika jari ± jari dilepaskan maka valve dalam kondisi baik jika tidak kembali maka ganti gant i valve. Tappet Pasang dial gauge pada tappet roller dan periksa clereance dengan menggerakan roller keatas dan kebawah rod. Bila clereance melebihi limit ganti tappet dengan yang baru Lower spring seat Periksa permukaan lower spring seat yang berhubungan dengan plunger dari kerusakan bila telah melebihi limit ganti lower spring seat Plunger spring dan delivery valve spring. spr ing. Perhatikan spring dan spring delivery valve. Bila tidak bagus ganti dengan yang baru. Mengganti tappet roller bearing bear ing
21
Gambar 27 melepas bearing Untuk melepas inner race dari camshaft gunakan gear puller. Dan untuk memasang gunakan pipa atau metals block kemudian tekan dengan press. 3.2.3 Memasang injection pump tipe in-line 1. Pasang control rack dan kencangkan rack guide screw. Catatan : pastikan bahwa rack dapat bergerak dengan lancar dan periksa juga untuk memastikan rack tidak berputar.
Gambar 28 memasang control rack 2. Pada saat memasang plunger barrel yakinkan bahwa knock pin yang terpasang pada housing dalam keadaan lurus dengan lokasi notch pada plunger barrel. Pastikan bahwa tonjolan knock pin projection sekitar 0,7 mm dari housing. Apabila tonjolan lebih kecil dari 0,7 mm, keluarkan sedikit dari dar i housing.
Gambar 29 memasang plunger barrel 22
3. Pasang delivery valve spring dan stopper pada tempatnya, kencangkan sementara delivery valve holder.
Gambar 30 memasang control pinion dan da n control sleeve 4. Dengan control rack tepat ditengah ± tengah pasang control pinion dan control sleeve. 5. Memasang plunger.
Gambar 31 memasang plunger Pasang plunger clamp (special tool) kedalam keadaan lower spring seat dan pasangkan plunger kedalam lower spring seat. Masukkan plunger kedalam plunger barrel dan hati-hati jangan sampai ujung plunger membentur dengan pump housing dan plunger spring.
Gambar 32 memasang tappet 6. Jepit tappet dengan tappet clamp dengan memakai tappet guide luruskan dengan housing groove dan masukkan tappet kedalam rumah pompa.
23
Gambar 33 melepas tappet insert 7. Gunakan roller clamp dorong tappet pada TDC. Kemudian masukkan tappet insert (special tool) dan lepaskan roller clamp. Pastikan bahwa tanda dengan part number pada plunger flange adalah terletak pada sisi cover plate. Untuk tiap-tiap silinder, periksa kondisi gerakkan kontrol rack setiap ka li tappet insert di masukkan.
Gambar 34 mengencangkan delivery valve 8. Kencangkan delivery valve holder sesuai dengan ketentuan. Periksa juga gerakkan control rack setiap kali valve holder dikencangkan.
Gambar 35 cara memasang roller bearing 9. Pasang camshaft dengan tanda garis pada ujung picth (ulir) mengarah ke drive end (camshaft gear)
24
Gambar 36 mengukur end play 10. Dengan bearing cover terpasang sementara ukur end play pada camshaft dengan menggunakan camshaft clereance gauge. Bila end play melebihi limit stel dengan shim atau ganti bearing. Catatan : gunakan ketebelan shim yang mendekati sama pada sisi timer dan governor. Ketebelan shim pada sisi timer Ketebalan shim pada sisi governor
0,10; 0,15; 0,30; 0,50 0,1; 0,12; 0,14; 0,16; 0,18; 0,50
11. Pasang governor 12. Pasang part berikut setelah penyetelan pump. a. Control rack cover b. Feed pump c. Cover plate d. Automatic timer.
Gambar 37 bagian bagian injection pump tipe distributor
25
3.3 Pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan tipe distributor 3.3.1 Langkah pembongkaran injection pump tipe distributor 1. Pasanglah injection pump pada bracket
Gambar 38 memasang pompa injeksi pada braket 2. Lepaskan nut spring washer kemudian bracket dan berikan tanda posisi pemasangan pada control level serta control shaft untuk memudahkan dalam merakit kembali.
Gambar memberikan tanda posisi pada control lever 3. Lepaskan control level, kemudian spring yang berbentuk silindris berlubang dan melingkar.
Gambar 39 melepas control lever
26
4. Lepaskan nut dan full load load adjusting ad justing screw bersama dengan washer dan O-r ing.
Gambar 40 melepas full load adjusting srew 5. Lepaskan keempat baut yang memegang governor cover. 6. Bautkan inserter pada controlshaft, kemudian angkat dan pisahkan dan governor cover dan shaft dengan tepat memegan controk shaft dengan inserter.
Gambar 41 melepas governor cover 7. Lepaskan control shaft dari governor spring bersama dengan O-ring dan washer.
Gambar 42 melepas control shaft 8. Lepaskan governor spring dari retairing pin, kemudian lepaskan pin dan kedua springnya.
Gambar 43 melepas control shaft 27
9. Kendorkan nut dengan menggunakan adjusting device lalu lepaskan. 10. Pasang pompa injeksi pada universal vise menghadap keatas, kendurkan governor shaft dengan special tool, kemudian lepaskan flyweight holder bersama dengan flyweight, washer dan governor sleeve.
Gambar 44 melepas fly weight ho lder 11. Kendorkan plug dengan menggunakan socket wrench, kemudian lepaskan bersama dengan O-ring. lepaskan delivery valve holder dengan menggunakan socket wrench, kemudian lepaskan bersama delivery valve dan washer.
Gambar 45 melepas delivery weight holder 12. Lepaskan delivery valve.
Gambar 46 melepas delivery valve 13. Lepaskan gasket dari delivery valve.
28
14. Lepaskan magnet valve bersama dengan O-ring.
Gambar 47 melepas magnet valve 15. Lepaskan keempat baut dan distributor head dari rumah pompa.
Gambar 48 melepas distributor head 16. Lepaskan plunger dari housing pompa bersama dengan control sleeve plunger spring, spring seat, shim dan washer.
Gambar 49 melepas plunger 17. Lepaskan guide pin dan distributor head bersama dengan shim dan spring seat.
Gambar 50 melepas guide pin 29
18. Kendorkan kedua pivot bolt yang berada pada housing pompa dengan menggunakan socket wrench dan lepaskan bersama dengan gasket.
Gambar 51 melepas pivot bolt 19. Lepaskan governor lever asembly yaitu starting lever, tersion lever dan corrector lever dengan melepas masing-masing pivot bolt.
Gambar 52 melepas gorvenoer lever 20. Lepaskan cam disk bersama dengan shim.
Gambar 53 melepas cam disk
30
21. Lepaskan disk bersama dengan spring.
Gambar 54 melepas disk dan spring 22. Kendurkan ke empat baut lalu lepaskan timer cover bersama dengan timer spring dan O-ring.
Gambar 55 melepas timer spring 23. Gunakan twezzer (special tool) untuk melepas chip dan pin dari roller holder pin yang menghubungkan timer t imer piston dengan roller holder assembly.
Gambar 56 melepas chip
31
24. Geserlah roller holder pin kearah tengah dari ro ller holder assembly. assembly.
Gambar 57 melepas roller holder 25. Lepaskan timer piston bersama dengan sliding dan shim.
Gambar 58 melepas timer piston 26. Lepaskan roller assembly , dengan menjepit bagian tengah roller holder dengan tang yang berujung panjang pan jang kemudian di tarik secara perlahan.
Gambar 59 melepas roller assembly
32
27. Putarlah drive shaft sampai keyway menghadap bagian atas pompa injeksi, kemudian pasang oil sel pada drive shaft untuk mencegah jangan sampai keyway merusak oil seal.
Gambar 60 melepas drive shaft 28. Lepaskan gear, rubber damper da mper dan oil seal guide dari drive shaft
Gambar 61 melepas gear 29. Kendorkan regulting valve dengan menggunakan socket wrench kemudian dilepaskan bersama-sama dengan O-ring.
Gambar 62 melepas regulating valve
33
30. Kendorkan kedua baut yang memegang feed pump cover, kemudian lepaskan.
Gambar 63 melepas baut feed pump 31. Setelah melepas rumah pompa dari bracket, masukkan feedpump holder kedalam rumah pompa dan balikkan posisi dari pompa injeksi. Dengan mengetuk rumah pompa dengan menggunakan palu plastik, lepaskan pipa assembly bersama dengan cover dengan menarik feed pump holder kearah bawah . 32. Ganti semua O-ring, gasket, oil seal, seal ring.
Gambar 64 membuka feed pump cover 3.3.2 Pemeriksaan terhadap komponen-komponen injection pump tipe distributor 1. Periksa katup delivery. Catatan : jangan sampai menyentuh permukaan sliding dari sliding dari plunger pompa dan katup delivery. Tarik keluar katup, dan lepaskan. Cek bahwa katup bergerak masuk dengan perlahan ke kedudukannya. Apabila kerja tidak sesuai spesifikasi ganti katup satu set.
Gambar 65 memeriksa katup delivery 34
2. Periksa plunger pompa, ring dan kepala kepa la distributor.
Gambar 66 memeriksa keadaan plunger 3. Periksa pegas plunger dari adanya penyimpanan, dengan batas maksimal penyimpangan 2,0 mm.
Gambar 67 memriksa penyimpangan pegas 4. Periksa panjang pegas. Gunakan jangka sorong untuk mengukur panjang bebas dari setiap pegas. Pegas katup delivery Pegas plunger Pegas kopling
24,4 mm/0,961 inchi 30,0 mm/1,181 inchi 16,6 mm/0,654 inchi
Gambar 68 mengukur panjang pegas 35
5. Periksa solenoid pemutus bahan bakar. Gunakan omh meter untuk mengukur tahanan antara terminal dan body solenoid. Tahanan pada suhu 20º C / 68º F berkisar antara 9,5 ± 11,9.
Gambar 69 pemeriksaan terhadap solenoid so lenoid berfungsi atau tidak 6. Gantilah perapat oli/seal dengan menggunakan kunci pas, ungkit keluar nseal oli. Dan berhati-hatilah jangan merusak bodi po mpa.
Gambar 70 membuka perapat oli 3.3.3 Pemasangan injection pump tipe distributor 1. Merakit feed pump a. Feed pump assembly terdiri atas sebuah rotor dengan empat buah blade dan sebuah liner. Pasanglah blade dengan bagian yang berlekuk menghadap ke arah rotor dan letaknya harus terletak pada saat terakhir terpasang. Dan letakkan feed pump cover kemudian pump assembly diatas feed pump holder.
Gambar 71 merakit feed pump 36
b. Geserlah housing pompa injection keatas feed pump assembly lalu tutupkan diatas feed pump holder. ho lder.
Gambar 72 memasang drive dr ive shaft c. Kencangkan feed pump assembly dengan dua buah baut.
Gambar 73 memasang baut feed pu mp 2. Merakit drive shaft. a. Pasang gear pada drive shaft, pastikan bahwa bagian yang lekuk kedalam dari bagian gear menghadap kegigi drive gear. Kemudian pasang rubber damper yang baru pada gear. b. Pasanglah washer pada feed pump pada driveshaft.
Gambar 74 memasang waher dan woodruff key 37
c. Sebelum memasang driveshaft pada hosuing pompa, pasanglah oil seal. Kemudian putar feed pump dan gerakkan drive shaft hingga segaris dengan keyway woodruffkey. Bila telah segaris, pasanglah driveshaft pada housing pump.
Gambar 75 menggabungkan drive shaft dan housing 3. Merakit roller holder. a. Sewaktu meraki yakinkan bahwa permukaan yang cembung dari washer dari sisi yang lebih miring dari roller harus menghadap kearah luar roller holder. Untuk mengukur ketinggian masing-masing roller pada roller holder assembly periksa perbedaan ketinggian antar masing-masing roller jangan sampai melebihi 0,02 mm. Dan pasang roller holder pin pada roller assembly dengan lubang pin diletakkan kebagian dalam roller holder.
Gambar 76 merakit roller holder b. Pasang roller holder pada rumah pompa dengan roller holder pin diletakkan pada sisi timer. 4. Merakit timer. a. Oleskan gemuk pada slide dan masukkan bersama dengan shim kedalam timer piston. Dan setelah itu pasanglah timer t imer piston pada rumah pompa.
38
b. Lalu letakkan piston timer dengan slide hole (yaitu lubang timer piston) menghadap kearah letak roller holder pin.
Gambar 77 merakit timer piston
5.
6.
7. 8.
c. Untuk menghubungkan timer, tekan roller holder pin yang tadi dimasukkan kedalam slide kearah timer piston, kemudian pasanglah pin, pasanglah chip pada pin, setelah dipasang periksa apakah timer piston dapat digeser-geser dengan lancar. Pasang juga bersama dengan shim dan O-ring. Pasang regulating valve dengan menggunakan socket wrench bersamaan dengan O-ring, dan pasangkan pula disk pada drive shaft dengan diameter lubang tengah yang lebih besar menghadap kearah distributor. Pasanglah cam disk. Sebelum memasang cam disk, putar drive shaft sehingga keywaynya menghadap kearah pompa. Selanjutnya arahkan pin yang terpasang pada cam disk yang berhubungan pada plunger hingga menghadap kearah yang sama dengan keyway yaitu menghadap kearah bagian atas pompa Pasanglah distributor head assembly. Pasanglah distributor assembly. Gunakan socket wrench pasanglah governor level assembly pada rumah pompa dengan pivot bolt dan gasket-gasketnya.
Gambar 78 memeriksa gerakan ball pin
39
9. Pasanglah plunger yang telah dirakit bersama dengan shim yang telah dirakit. Dengan memasukkan ball pin dari lever assembly kedalam lubang control sleeve, kemudian masukkan knock pin dari cam disk kedalam groove yang terletak pada bagian bawah plunger.
Gambar 79 memasang plunger 10. Letakkan plunger spring pada spring seat. Pasang O-ring pada distributor head, kemudian berikan gemuk dan pasang semua guide pin, shim dan spring seat pada distributor head.
Gambar 80 pemasangan plunger, p lunger, guide pin, shim,dan spring seat 11. Pasanglah distributor head yang telah dirakit pada rumah pompa sesudah meletakkan spring dengan menghadap ke governor lever, berhati-hati jangan sampai merusak O-ring.
Gambar 81 memasang distributor head 40
12. Pasang distributor head pada rumah pompa dengan empat baut, kencangkan satu persatu dengan kekuatan yang seragam.
Gambar 82 mengencangkan baut distributor head 13. Pasang O-ring pada plug yang baru kemudian pasang plug ke distributor head dan pasang juga delivery valve.
Gambar 83 memasang plug dan mengencangkan delivery valve 14. Pasanglah magnet valve. Pasang spring dan armatur pada magnet valve lalu pasang magnet valve bersama O-ring, Pada distributor head.
Gambar 84 merakit magnet valve 41
15. Pasang flyweight, shim dan washer pada housing. Pasanglah govenor shaft dan Oring pada rumah pompa.
Gambar 85 memasang fly weight assembly, dan g overnor shat 16. Gunakan thickness gauge, ukur kerenggangan antara ujung permukaan flyweight dan pin yang dipress pada rumah pompa. Setelah kerengan antara 0,15±0,35 mm dengan mengunakan shim yang berada pada bagian belakang dari flyweight holder.
Gambar 86 mengukur kerenggangan fly weight dan pin 17. Pasang governor shaftdengan mengencangkan nut mengunakan adjusting device.
Gambar 87 mengencangkan governor shat
42
18. Pasanglah govenur cover. Pasanglah P asanglah pin bersama dengan spring keatas tersion lever, lalu hubungkan retairing pin ke govenor spring. Pasang shim dan O-ring pada control shaft lalu hubungkan go vernor spring ke control shaft link.
Gambar 88 memasang governor go vernor spring 19. Pasang juga seal ring pada governor, serta insert kedalam lubang tempat memasang control shaft yang ada pada governor cover lalu bautkan pada bagian control shaft yang akan dikencangkan.
Gambar 89 memasang control shaft 20. Pasang governor cover, pasang juga control lever pada control shaft bersama dengan spring, bracket, washer kemudian rakitan dan pasang full load adjusting, serta overflow valve. injection pump siap untuk di uji tekanan minyaknya.
43
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan
1.
Plunger yang tergores, bisanya di akibatkan oleh adanya pemakaian bahan bakar yang telah terkontaminasi dengan bahan lain, bisa juga di akibatkan kotoran yang mengendap ditangki dan terbawa oleh bahan bakar saat bahan bakar di pompakan dimana saringan minyak tidak bekerja dengan semestinya dan pelumasan yang kurang baik. 2. Komponen-kopmonen yang sering bermasalah adalah seperti O-ring yang menjadi keras, busing stang gas yang aus akibat pemakaian yang terlalu lama, delivery akan aus, bearing yang aus dan sliding block yang goyang karena telah aus yang di akibatkan oleh pemakaian yang telah lama. 3. Tanda- tanda kerusakan dari injection pump dapat kita ketahui dengan cara mengamati bunyi bunyi yang di timbulkan oleh mesin mesin pada saat di operasikan seperti bunyi mesin yang pincang tau merepet. 4. Dalam pembongkaran injection pump kita akan mengetahui adanya komponenkomponen yang mengalami kerusakan dan perlu dilakukan penggantian guna untuk mejaga konisi dari mesin, suara yang ditimbulkan serta tenaga yang dihasilkan.
4.2 Saran ± Saran
Diakahir penulisan tugas akhir ini penulis ingin memberikan beberapa saran dalam hal analis kerusakan dan cara melakukan perawatan dan perbaikan pompa injeksi tipe in-line dan distributor distributor pada Colt Diesel dan L300 diantaranya adalah : a. Jangan coba-coba untuk melakukan pembongkaran sendiri, jika tidak benar- benar menguasai teknik pembongkaran karena akan menyebabkan kerusakan kepada komponen yang lainnya. b. Jangan membeli bahan bakar disembarang tempat, karena bahan bakar yang dijual (luar pertamina) biasanya dicampur dengan minyak lain yang akan mempengaruhi sistem bahan bakar.
44
DAFTAR PUSTAKA
45
Lampiran 1 ANGKET PERNYATAAN
1. Apa saja kerusakan - kerusakan yang sering sering terjadi pada Injection Injection Pump tipe Inline dan Distributor? 1. Pada plunger biasanya gores. 2. O-ring menjadi keras. 3. Busing stang gas biasanya aus ak ibat pemakaian/umur yang telah te lah lama. 4. Delivery valve biasanya aus. 5. Sliding block biasanya goyang karena sudah aus. 2. Bagaimana cara menentukan bahwa Injection Pump tersebut memang rusak atau perlu dilakukan pembongkaran? - Engine berbunyi pincang biasanya diikuti dengan adanya asap tebal atau tidak sama sekali. - Engine tidak hidup biasanya ini terjadi karena plunger yang telah aus. - Engine merepet : a. minyak kotor b. nozzle tersumbat 3. Apa saja yang sering diganti digant i pada saat pembongk pe mbongkaran aran Inj Injecti ection on Pump Pump ? a. Tipe Inline : - Plunger - O-ring - Busing stang gas b. Tipe Distributor : - O-ring 4. Apa pengaruhyang ditimbulkan ditimbulkan apabila setelah pembongkaran pembongkaran tidak tidak dilakukan dilakukan penggantian terhadap komponen yang rusak? a.Tipe Inline: Jika telah diketahui bahwa komponen itu telah rusak dan tidak dilakukan pengantian maka akan mempengaruhi sistem kerja mesin tersebut. b.Tipe Distributor: Untuk tipe distributor komponen-komponen yang sering diganti adalah O-ringseat, dan jika tidak akan terjadi kebocoran.
5. Kenapa tipe Inline digunakan pada kendaraan besar sedangkan, tipe Distributor hanya digunakan pada mobil kendaraan sedang ? a. TipeInline Dikarenakan tipe Inline ini memiliki dan menghasilkan tekanan yang kuat maka tipe ini cocok digunakan pada mobil-mobil besar yang memerlukan tenaga yang besar. b.Tipe Distributor Untuk tipe distributor ini dirancang untuk kecepatan dimana tidak memerlukan tekanan yang tinggi, maka tipe ini cocok untuk mobil sedang dan kecil. 6. Apa keunggulan dari injection pump tipe inline ? Keungulan dari tipe ini adalah memiliki tekanan yang tinggi pelumasan dengan mengunakan oli mesin, mesin, cocok untuk mobil yang memerlukan tenaga yang besar bukan untuk kecepatan. 7. Apa Keunggulan dari injection pump tipe distributor ? Untuk tipe ini keungulan yang dimilikinya dari konstruksi yang ringan perawatannya, penyetalan minyak yang mudah (tidak diperlukan penyetalan satu persatu seperti jenis Inline). Dan tipe ini cocok digunakan untuk mobil yang memerlukan kecepatan tinggi. 8. Apa perbeda p erbedaan an kedua tipe Injec Injecti tion on Pump Pump tersebut terse but ? a.TipeInline Untuk tipe Inline memiliki konstruksi yang sederhana suku cadang yang murah ditemukan penyetelan minyak yang lama memiliki empat buah plunger untuk mobil empat piston. b.Tipe Distributor Untuk tipe Distributor memiliki konstruksi yang sederhana ringan cocok untuk mobil kecepatan tinggi dan memiliki satu plunger (plunger tunggal) untuk empat silinder. 9. Bagaimana cara menganalisa kerusakan yang terjadi pada Injection Pump tersebut ? Salah satu contoh mesin merepet. Analisa yang perlu dilakukan yang pertama kita kita periksa dar i tangki bahan bakar satua n bahan bak ar ke mudian saringan. Jika ini semua baik, kita lihat nozzle (pengabut) biasanya tersumbat dan jika nozzle dalam kondisi bagus maka kita lakukan pengecekan terhadap injeksi pump tersebut dan lakukan pembokangkaran.
10. Apa yang yang menyebabkan menyebabkan rusaknya rusaknya komponen komponen - komponen komponen dari dari Ije ct ion io n Pu mp tersebut? tersebut? Yang menyebabkan rusaknya komponen-komponen Injection Pump biasanya bahan bakar yang terkontaminasi dengan bahan bakar lain. Pelumasan yang kurang baik, saringan minyak tidak bagus.
Troubleshooting Injection Pump
Gejala Engine tidak dapat hidup
Engine dapat hidup tetapi kemudian mati
Engine knock
Engine exhaust tersumbat dan knocking
Kemungkinan Penyebab Ganguan pada feed pump - Gauze filter kotor - Check Check valv valvee tidak tida k beker bek erja ja - Push rod macet - Tappet aus Ganguan pada injection pump - plunger macet atau aus - Control rack macet - Delivery valve - Tappet aus - Camshaft Camshaft aus au s Ganguan padaInjection Nozzle - Needle Needle valve macet mace t - Valve opening pressure terlalu rendah - Injecti Injection on orifice orifice ter t ersu sumbat mbat - Nozzl Nozzlee bocor bo cor Fuel Fuel tank tank kosong ko song.. Fuel Fuel pipe pipe tersumbat tersu mbat atau bocor pada sambungan Udara atau air terperangkap dalam fuel system Fuel filter kotor Fuel Fuel pipe pipe tersu te rsumbat mbat Udara atau air terperang te rperangkap kap pada fuel sys system Feed pump tidak bekerja Injection timing terlalu maju Ganguan pada injection nozzle - Valve opening pressure terlalu tinggi Ganguan pada injection pump - Injection timing tidak tepat - Plunger Plunger aus au s - Kerusakan delivery valve seat Mutu bahan bakar rendah Ganguan padainjection nozzle - valve opening pressure terlalu rendah - Spring patah - Injecti Injection on orifice orifice ter t ersu sumbat mbat
Perbaikan Bersihkan atau ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Ganti Bersihkan atau ganti Perbaiki atau ganti Isi bahan bakar Perbaiki atau ganti Bersihkan atau ganti Bersihkan atau ganti Perbaiki atau ganti Keluarkan udara atau air yang terperangkap atau ganti Stel
Stel
Stel Ganti Ganti Ganti Stel Ganti Bersihkan
Engine output tidak setabil
Ganguan pada injection pump - Jangkauan gerak plunger tidak cukup - Plunger spring patah - Gerakkan control rack tidak sempurna - Tappet aus gerakkan tidak sempurna - Delivery valve spring patah - Delivery valve holder kendor - Deliv Delivery ery valv valvee tidak tida k berfung ber fungsi si dengan baik Ganguan pada injection nozzle - Gerakkan needle valve tidak sempurna - Spring patah - Valve Valve opening opening press pressure ure t idak tepa te patt Ganguan padafeed pump - Check Check valve valve tidak tid ak berfungs ber fungsii dengan baik, Piston aus
Engine Valve opening pressure terlalu rendah tidak mencapai putaran maksimum Engine idling tidak stabil
Ganguan pada injection pump - Plunger macet, bengkok atau aus - Kedudukan plunger spring tidak tepat - Delivery valve holder terlalu kencang - Plunger spring patah - Udara atau air terperangkap pada fuel system Ganguan padafeed pump - Kerusakan check valve - Piston aus - Gauze filter aus Fuel filter kotor Injection timing tidak tepat
Ganti Ganti Perbaiki Ganti Ganti Perbaiki Ganti
Ganti Ganti Stel Ganti
Stel
Ganti Ganti Perbaiki Stel Keluarkan udara atau air yang terperangkap Ganti Ganti Ganti Bersihkan atau ganti stel
Engine tidak dapat dimatikan
Engine stop cable memanjang atau putus Pemasangan engine stop cable tidak sempurna Mekanisme govenor stop rusak
Ganti Stel Ganti
Ganguan pada suplly bahan bakar
Keretakan mekanisme stop rusak
Ganti
Sambung Sa mbungan an water water sepa separat rator or kendor kendo r
Perbaiki