A. STEP 1 KLARIFIKASI ISTILAH
1. Edema ?(arina hidayati). Jawaban :pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan di dalam jaringan tubuh.(vilda) tubuh.(vilda) Referensi : pembengkakan pembengkakan yang dapat diamati dari akumulasi cairan yang berlebihan dalam jaringan-jaringan dalam tubuh dan penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam rongga tubuh. (www.totalkesehatan nanda.com) koleksi cairan yang biasanya dirongga paru-paru atau ekstremitas bawah (sekitar pergelangan kaki) karena volume air yang berlebihan. (www.kamus kesehatan.com/arti edema) 2. Plantar fleksi ?(refti lestari). Jawaban :gerakan menekuk kebawah dari telapak kaki pada pergelangan kaki diarahkan kebelakang.(arina hidayati) Referensi : gerakan : gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.(dorland 2011). 3. Tes simmonds ?(shinta yudela) Jawaban :tes yang digunakan dalam pemeriksaan ektremitas bawah untuk menguji pecahnya tendon achilles.(syaprizal) achilles.(syaprizal) Referensi :Tes :Tes yang digunakan dalam pemeriksaan ekstremitas bawah untuk menguci pecahnya tendon Achilles. (en.wikipedia.o (en.wikipedia.org). rg). 4. Soleus ?(syaprizal) ?(syaprizal) Jawaban :otot betis yang lebih kecil dan terletak dibawah otot gastronemius.(nur gastronemius.(nur fitri mardianingsih) Referensi : Otot betis yang kecil terletah t erletah dibawah gastrocnemius gastrocnemius (hinchliff, sue. 1999) 5. Nyeri ?(deri) Jawaban Referensi
:rasa sensasi yang tidak nyaman yang dirasakan seseorang.(refti seseorang.(ref ti lestari) :Nyeri adalah pengalaman pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi terjadi kerusakan jaringan jaringan (http://silvana-nina.blog http://silvana-nina.blogspot.com/2013/03/de spot.com/2013/03/definisi-nyeri-dan-m finisi-nyeri-dan-mekanismeekanismeterjadinya.html)) terjadinya.html
6. Tendon ?(nurfitri mardianingsih) mardianingsih) Jawaban : tali fibrosa jaringan ikat yang bersambungan bersambungan dengan serabut otot dan melekatkan melekatkan otot ketulang rawan.(m.eko rawan.(m.eko saputra) Referensi : : Tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia yang panjangnya 15 cm dimulai dari pertengaha pertengahan n tungkai bawah (deltoidea.wor (deltoidea.wordpress.com dpress.com.2011) .2011) 7. Radiologi ?(Dasmaniar). ?(Dasmaniar). Radiologi :digunakan untuk melihat irama tubuh menggunakan menggunakan pancaran, radiasi gelombang.(shinta gelombang.(shinta yudela)
Referensi
:Ilmu :Ilmu kedokteran untuk melihat rama tubuh manusia menggunak menggunakan an pancaran atau radiasi gelombang, baikm gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik (id.wikipedia.org/w (id.wikipedia.org/wiki/radiologi). iki/radiologi).
8. Otot plantaris ?(vilda) Jawaban :Otot yang lebih kecil dan terletak dekat gastronemius.(sari gastronemius.(sari aditia) Referensi :Otot :Otot telapak kaki yang kecil yang mungkin tidak ada.( ml.scribd.com/doc/44756081/LTM-Anatomi-Otot -Ekstremitas-Bawah) -Ekstremitas-Bawah)12 Jun 2010. 9. Skala nyeri 8 ?(shinta yudela) Jawaban :merupakan :merupakan skala untuk mengetahui tingkat nyeri, skala 8 sangat nyeri dan tetapi dapat dikontrol oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan.(dasmaniar) Referensi : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masihrespon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya,tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi. distraksi. http://www.scribd.com/doc/54952873 http://www.scribd.c om/doc/54952873/Skala-Nyeri /Skala-Nyeri 10. Vital sign ?(arina hidayati) Jawaban : tanda-tanda vital.(vita insani) Referensi :tanda-tanda vital merupakan merupakan suatu cara untuk mendeteksi mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Meliputi tekanan darah,suhu badan,respiratori rate, heart rate.(anonim,2014) 11. Gastronemius ? Jawaban :Otot betis yang menonjol dan mudah diliat.(deri) Referensi : Otot : Otot betis yang besar dengan dua buah kaput. (hinchliff, sue. 1999)
B. STEP 2 IDENTIFIKASI ISTILAH
1. Kenapa nyeri hebat terjadi didaerah belakang pergelangan pergelangan jari kaki kiri ?(sari aditia) 2. Kenapa pada kasus terdapat edema, nyeri bila ditekan dan terasa panas ?(arina hidayati) 3. Mengapa pada kasus disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendon yang putus ?(shinta yudela) yudela) 4. Mengapa RR nya meningkat ?(vita insani) 5. Mengapa HR meningkat ?(refti lestari) 6. Tujuan dilakukannya pemeriksaan radiologi ?(m.eko saputra) 7. Mengapa tekanan darahnya 130/90 mmhg ?(syaprizal) 8. Mengapa pada pada Tn.X melompat melompat untuk memasukan memasukan bola ke ke ring tiba-tiba kaki kaki kirinya berbunyi krek ?(deri) ?(deri) 9. Mengapa pada tes simmonds simmonds tidak didapatkan didapatkan diplantar diplantar fleksi fleksi kaki ?(nur fitri fitri mardianingsih). 10. Mengapa skala nyerinya 8 ?(dasmaniar) 11. Mengapa pasien tidak dapat beraktivitas secara normal ?(putri reno sari)
C. STEP 3 MENJAWAB PERTANYAAN PERTANYAAN DARI IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kenapa nyeri hebat terjadi didaerah belakang pergelangan pergelangan jari kaki kiri ?(sari aditia) Jawaban : urat dibagian dibagian kaki terasa nyeri adalah adalah achilles tendon dipergelangan dipergelangan kaki kaki karena karena Tn.x melebihi menggunakan achilles tendon akan menjadi iritasi dan meradang, meradang, peradangan peradangan ini melebihi menggunakan menggunakan otot dapat menyebabkan menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. pembengkakan. (deri) Referensi : : Karena telah terjadi kerusakan jaringan pada daerah pergelangan kaki, sehingga mengakibatkan adanya kerusakan neurogenik yang menyebabkan terjadinya komprensi saraf. (muttaqin, A. 2011) 2. Kenapa pada kasus terdapat edema, nyeri bila ditekan dan terasa panas ?(arina hidayati). Jawaban : karena adanya penumpukan cairan dan perpindahan cairan dari eksternal keintersial serta terjadi implamasi dan peradangan pada penyakit. (shinta yudela). Referensi: Edema karena adanya penumpukan cairan dan perpindahan cairan dari eksternal ke interstisial Nyeri karena karena saraf sensorik sensorik teriritasi oleh implama implamasi si penyakit. Panas karena proses implamasi dan peradanga pada penyakit. (anonym,2013) 3. Mengapa pada kasus disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendon yang putus ?(shinta yudela) yudela) Jawaban : karena dikasus ini didapatkan didapatkan hasil radiologi adanyatendon adanyatendon yang terputus terputus yaitu yaitu gastronemius, seleus, otot plantaris.(m. Eko saputra). Referensi : Karena tendon Achilles tersebut berfungsi penting untuk menghubungkan atot betis dengan tulang tumit. sehingga ketika otot betis berkontraksi, otot betis menarik tendon Achilles. Kontraksi otot betis ini menarik tulang tumi, sehingga terjadi pergerakan plantar fleksi, kontraksi otot betis yang dibantu tendon Achilles ini berguna untuk beraktivitas sehari-hari. Sehiungga perlu dilakukan operasi penyambungan kembali tendon yang telah putus. (kesehatan.kompas.com). 4. Mengapa RR nya meningkat ?(vita insani) Jawaban : RR meningkat meningkat karena saat terjadi pasien langsung dibawa ke RS dan menahan menahan nyeri yang sangat hebat. (putri reno sari). Referensi: Karena respon dari nyeri yang dirasakan. di rasakan. (anonim,2010) (anonim,2010) 5. Mengapa HR meningkat ?(refti lestari) Jawaban: mencukupi kebutuhan oksigen dan meningkat suplai darah ketempat yang cidera. (m.eko saputra). Referensi : Karena respon dari nyeri yang dirasakan. di rasakan. (anonim,2010) (anonim,2010) 6. Tujuan dilakukannya pemeriksaan radiologi ?(m.eko saputra) Jawaban : untuk melihat apakah ada kerusakan pada bagian pergelangan kaki terutama tendon dengan menggunakan pancaran untuk radiasi gelombang.(nurfitri mardianingsih). Referensi :untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon achilles dan menganalisis menganalisis titik cedera.(Pratama cedera.(Pratama aditya,2009).
7. Mengapa tekanan darahnya 130/90 mmhg ?(syaprizal) Jawaban : TD normal.(vita insani). Referensi : Karena respon dari nyeri yang dirasakan. di rasakan. (anonim,2010) (anonim,2010) 8. Mengapa pada pada Tn.X melompat melompat untuk memasukan memasukan bola ke ke ring tiba-tiba kaki kaki kirinya berbunyi krek ?(deri) ?(deri) Jawaban : karena terputus otot gastronemius, gastronemius, soleus dan dan otot otot plantaris.(sari plantaris.(sari aditia). Referensi : karena terputusnya tendon dan melemahnya selubung tendon sehingga kaki tidak mampu lagi menopang tubuh. (www.zappons.com) (www.zappons.com).. 9. Mengapa pada tes simmonds simmonds tidak didapatkan didapatkan diplantar fleksi fleksi kaki kaki ?(nur ?(nur fitri fitri mardianingsih). Jawaban : karena klien mengalami pecahnya tendon achilles sehingga pada test simmonds kaki klien dapat digerakkan untuk melakukan gerakan mencolok kebawah dari telapak kaki pada pergelangan kaki diarahkan kebelakang. (refti lestari). Referensi : Karena : Karena telah pecah (rupture) tendon Achilles, sehingga pada test simmonds tidak ditemukan plantar pleksi. (en.wikipedia (en.wikipedia.org) .org) 10. Mengapa skala nyerinya 8 ?(dasmaniar) Jawaban : karena terjadi kerusakan saraf yang sangat hebat yang terjadi pada Tn.X sehingga skala nyeri yang dirasakan pasien mencapai 8.(arina hidayati). Referensi : Karena terjadi kerusakan saraf atau komprensi saraf yang sangat hebat yang terjadi pada Tn.k, sehingga skala nyeri yang dirasakan oleh Tn.k mencapai skala 8. (muttaqin, A. 2011). 11. Mengapa pasien tidak dapat beraktivitas secara normal ?(putri reno sari). Jawaban : karena pecahnya tendon achilles dan melemahnya melemahnya tendon sehingga kaki tidak mampu lagi menopang tubuh dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti semula.(dasmaniar). Referensi : : Karena telah pecahnya tendon Achilles dan melemahnya selubung tendon sehingga kaki tidak mampu lagi menopang tubuh dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti semula. (www.zappons.com) D. STEP 4 HIPOTESA
Pada hipotesa yang kami angkat pada kasus skenario 4 sepakat menyimpulkan bahwa pasien Tn. X menderita penyakit penyakit RUPTUR TENDON ACHILLES , di tandai dengan:
Tn. X adalah seorang pria yang mana pada saat kejadian Tn.x bermain bola basket dan tibatiba kaki kirinnya berbunyi krek dan langsung terjatuh dan meraung kesakitan yang sangat hebat. Hal ini merupakan salah satu etiologi dari ruptur tendon achilles. Pada tes simmond tidak didapatkan plantar fleksi. Pada pemeriksaan radiologi pasien disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang terputus yaitu gastrocnemius,soleus, otot plantaris yang mana ketiga otot ini melekat pada tendon achilles.
E. STEP 5 LEARNING OBJEKTIF
a.
Defenisi ?
b. Epidemologi ? c. Etiologi ? d. Menifestasi klinis ? e. Patofisiologi ? f.
Penatalaksanaan ?
g. Pemeriksaan Pemeriksaan diagnostik ? h. Komplikasi ? i.
Asuhan keperawatan ?
j.
Diagnosa banding ?
F. STEP 7 BELAJAR MANDIR F.1. KONSEP TEORI MEDIS a.
Defenisi
Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus dan otot plantaris. Pada manusia, terletak tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Ruptur tendon Achilles adalah robek atau terputusnya hubungan tendon( jaringan penyambung) yang disebabkan oleh suatu cedera dari perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsofleksi pasif maksimal, atau akibat suatu trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis. ( Zairin Noor Helmi 2012) Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah.Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah – belakang tulang calcaneus.. Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke tulang ) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berjalan, berlari dan dan melompat melompat secara normal. normal. (Silvia,dkk. (Silvia,dkk. 2005) Putusnya tendon Achilles itu adalah keadaan dimana tendon besar itu di belakang pergelangan kaki itu pecah atau terputusnya tendon. t endon. Tendon merupakan merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Rupture tendon Achilles adalah roben atau putusnya hubungan tendon (jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera dari perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal. maksimal. (muttaqin, A. 2011)
b.
Epidemologi
Dalam keseharian, sering didapatkan kejadian trauma tangan dengan berbagai macam tingkatan keparahan, salah satunya adalah cedera pada tendon fleksor. Dari data yang dikemukakan Azeta , cedera pada tendon fleksor merupakan cedera yang sering terjadi. Data epidemiologi dari Norway mencatat mencatat insidensi terjadinya cedera pada tendon flexor sekitar 1 kasus tiap 7000 penduduk di negara industri. Cedera ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan terbanyak pada usia antara 15 sampai usia 30 tahun. (Azeta, 2010)
c.
Etiologi
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan rupture tendon patella, yaitu sebagai berikut 1. Trauma , bisa bersifat langsung dan suatu mekanisme kontraksi esentrik dari otot kuadiseps pada atlit pelari 2. Iritasi tendon akibat berdiri lama 3. Degeneratif jaringan tendon 4. Pemberian kortikosteroid, pada pemberian injeksi articular pasien tendinitis patella 5. Penyakit sistemik, seperti SLE dan inflamasi i nflamasi sendi kronik ( Zairin Noor Helmi 2012)
d. Menifestasi klinis
a) Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis seperti adanya rasa sakit pada tendon achilles sekitar 1-3 inci di atas tulang tumit. daerah ini paling sedikit menerima menerima supplai darah dan mudah sekali mengalami mengalami cedera meskipun oleh sebab yang sederhana, meskipun oleh sepatu yang menyebabkan iritasi. b) Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang luas pada serat-serat serat-serat protein kolagen, kolagen, yang mengakibatkan mengakibatkan robeknya robeknya sebagian sebagian serat atau atau seluruh serat serat tendon. c) Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas t ulang tumit d) Tumit tidak bisa digerakan turun naik e) Sebuah kesenjangan kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit f) Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki.Pasien mungkin menggambarkan menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki. g) Nyeri bisa berat. nyeri yang datang secara tiba-tiba selama melakukan kegiatan, khususnya saat saat mengubah arah lari atau pada saat lari mendaki. Atlet mungkin merasakan adanya bagian yang lembek bila meraba daerah sekitar tendon, hal ini dikarenakan adanya cairan peradangan yang berkumpul dibawah dibawah selaput peritenon. peritenon. h) nyeri lokal, bengkak dengan gamblang kesenjangan sepanjang Achilles tendon dekat lokasi penyisipan, dan kekuatan kekuatan plantarflexion plantarflexion lemah lemah aktif semua semua sangat menyarankan menyarankan diagnosis. diagnosis.
e. Patofisiologi
Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba tiba-tiba atau mendadak mendadak dalam keadaan keadaan dorsifleksi pasif pasif maksimal sehingga sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban. Rupture tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik saat melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik rupture tendon Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam yang hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan ketidakmampuan ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons ansietas pada klien. (muttaqin, A. 2011) Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibrilkolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat keteganganantara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran pergeseran fibriller dan interfibriller. interfibriller. Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan, atau akibat tendinitis Achilles . Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkan masalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek dan akan menjadi lebih ketat. Keadaan Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendon Achilles dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih mungkin ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang dorsofleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot, kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan peregangan kuat dari tendon sementara otot betis berkontraksi. (Price, Sylvia Anderson. 1995.)
e.
a)
Penatalaksanaan
Stabilisasi awal
Setelah diagnosis dibuat, dibuat, pergelangan kaki kaki harus splinted dalam equinus dengan dengan baik empuk untuk membantu elevasi mengendalikan pembengkakan. b)
Nonoperative Nonoperative orthosis pergelangan kaki
indikasi treatment harus individual kepada pasien Selama 10 minggu berikutnya, pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke posisi plantigrade dengan perubahan cor kira-kira setiap 2 minggu. Berat tubuh diperbolehkan setelah 6 minggu.Setelah casting, angkat tumit biasanya dipakai selama beberapa bulan. bulan.
c)
Operative perbaikan langsung
indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (<6 minggu) rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris. d)
Terapi Fisik
Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, Umumnya, terapi awalnya melibatkan melibatkan progresif, gerakan gerakan kaki aktif dan berkembang berkembang menjadi berat tubuh dan memperkuat. memperkuat. Ada tiga hal yang perlu diingat saat merehabilitasi merehabilitasi sebuah Achilles pecah:
rentang gerak, Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke dalam pikiran ketatnya tendon diperbaiki. Ketika awal rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan meningkatkan meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan mengizinkan dan nyeri. kekuatan fungsional, tendon ini penting karena merangsang perbaikan jaringan ikat, yang dapat dicapai saat melakukan melakukan "peregangan pelari," (menempatkan jari-jari kaki beberapa inci sampai dinding sementara tumit Anda ada di tanah). Melakukan peregangan untuk mendapatkan kekuatan fungsional juga penting karena meningkatkan penyembuhan pada tendon, yang pada gilirannya akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan ini harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat bantalan, yang membantu reorientasi dan memperkuat serat kolagen di pergelangan kaki terluka. Sebuah hamparan populer digunakan untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan menaikkan kaki pada permukaan permukaan yang tinggi. kadang-kadang kadang-kadang dukungan du kungan orthotic. Ini tidak t idak ada hubungannya dengan peregangan atau memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk menjaga pasien nyaman. Ini adalah menyisipkan dibuat custom yang sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan pronasi tepat kaki, kaki, yang merupakan merupakan yang dapat dapat menyebabkan menyebabkan masalah masalah dengan dengan Achilles. e)
Operasi
Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan penatalaksanaan tendon yang yang terputus. Tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.
Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan. 1. Operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon Achilles dijahit bersamasama. Dalam pecah lengkap atau serius tendon plantaris atau otot vestigial lain dipanen dan melilit tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika kualitas jaringan buruk, misalnya cedera cedera telah diabaikan, ahli bedah bedah mungkin menggunakan menggunakan mesh penguatan penguatan ( kolagen , Artelon atau bahan lainnya degradable). 2. perkutan operasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil, bukan satu sayatan besar, dan menjahit tendon kembali bersama-sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda selama sekitar satu minggu setelah pecah untuk membiarkan pembengkakan turun. Untuk pasien menetap dan mereka mereka yang memiliki vasculopathy atau risiko untuk penyembuhan penyembuhan
miskin, perkutan bedah perbaikan mungkin pilihan pengobatan yang lebih baik daripada perbaikan bedah bedah terbuka. (v.samma (v.sammarco, rco, MD, et al. 2009) 2009)
f.
a.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan umum kaki dan pergelangan kaki, berkonsentrasi pada area tertentu sebagai berikut: -
Periksa untuk kelembutan pergelangan kaki posterior, bengkak, atau jeda yang teraba di tendon Periksa kekuatan otot. Pasien masih mungkin dapat plantarflex pergelangan kaki dengan kompensasi dengan otot lain, tetapi t etapi kekuatan akan lemah. Single-ekstremitas Single-ekstremitas meningkat tumit tidak akan mungkin.
Lutut fleksi test: Periksa posisi istirahat pergelangan kaki dengan lutut tertekuk rawan dan pasien 90 °. Kehilangan tegangan normal soleus istirahat gastrocnemius akan memungkinkan pergelangan kaki untuk menganggap menganggap posisi yang lebih dorsiflexed dari itu di sisi terluka. b.
Thompson test test (simmonds)
Posisi pasien rawan dengan jelas kaki meja. Meremas betis biasanya menghasilkan plantarflexion pasif pergelangan pergelangan kaki. jika Achilles tendon tidak dalam dalam kontinuitas, pergelangan pergelangan kaki tidak akan pasif flex dengan kompresi otot betis. uji Simmonds ' (alias uji Thompson ) akan positif, meremas otot betis dari sisi yang terkena sementara pasien berbaring rawan, menghadap ke bawah, dengan nya kaki menggantung hasil longgar tidak ada gerakan (tidak ada plantarflexion pasif) kaki, sementara gerakan diharapkan dengan tendon Achilles utuh dan harus diamati pada manipulasi betis terlibat. Berjalan biasanya akan sangat terganggu, karena pasien akan mampu melangkah dari tanah menggunakan kaki terluka. Pasien juga akan dapat berdiri di ujung kaki itu, dan menunjuk kaki ke bawah ( plantarflexion plantarflexion ) akan akan terganggu. Nyeri bisa menjadi menjadi berat dan pembengkak pembengkakan an adalah umum. umum. c. Tes O'Brien Tes O’brien juga dapat dilakukan yang memerlukan menempatkan jarum steril melalui kulit dan masuk ke tendon. Jika hub jarum bergerak dalam arah yang berlawanan tendon dan arah yang sama dengan jari-jari kaki ketika kaki bergerak naik dan turun maka tendon setidaknya sebagian utuh. d. Radiografi untuk mengevaluasi struktur tulang jika bukti hadir dari patah tuberositas calcaneal dan avulsion Achilles tendon, radiografi biasanya biasanya menggunakan menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Ini sangat tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar X-ray diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan jaringan kurang padat (misalnya otot) ketika sinar tersebut melewati melewati jaringan dan terekam dalam film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif undifferentiated di latar belakang. Radiografi memiliki sedikit peran dalam penilaian
cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan luka lain seperti patah tulang calcaneal. e. USG USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar ini tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar ini diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan luka atau mungkin air mata. Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk menemukan menemukan kerusakan struktural untuk jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi mendeteksi jenis cedera cedera ini. f. Magnetic resonance imaging (MRI) MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Ketika proton ini kembali mereka memancarkan gelombang radio sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer 3D untuk membuat gambar penampang tajam dari area of interest. MRI dapat d apat memberikan memberikan kontras yang tak t ertandingi dalam jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehingga mudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya. g. Musculoskeletal Musculoskeletal ultrasonografi ultrasonografi Musculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar Gambar-gambar tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat ini membuatnya membuatnya sangat mudah untuk melihat kerusakan struktural pada jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitas murah, tidak melibatkan radiasi pengion dan, di tangan tangan ultrasonographers ultrasonographers terampil, terampil, mungkin sangat sangat handal. h. Foto Röntgen Foo rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh. (muttaqin, A.2011)
g.
Komplikasi
Komplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan l ain-lainnya.. (Anonym (Anonym.. 2012)
F.2 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS A. PENGKAJIAN DATA DASAR KLIEN 1. Identitas
A.
Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai mengenai identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya. B.
Identitas penanggung penanggung jawab Identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan dan jadi
penanggung jawab klien selama perawatan, perawatan, data yang terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, pekerjaan, hubungan hubungan dengan klien klien dan alamat. alamat. 2.
Riwayat Kesehatan
A.
Keluhan utama Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian.
B.
Riwayat kesehatan sekarang Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui metode PQRST, paliatif
atau provokatif (P) yaitu focus utama keluhan klien, quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana nyeri/gatal dirasakan oleh klien, regional (R) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, Safety (S) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri/gatal tersebut. C.
Riwayat kesehatan yang lalu Perlu dikaji apakah
klien
pernah menderita penyakit sama atau pernah di
riwayatsebelumnya. D.
Pemeriksaan fisik
Head to toe 1. Kepala dan wajah :pucat, bibirsianosis. 2. Leher :peninggian vena jugularis. 3. Dada :adajejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada, tanda kusmaul, takipnea, bunyi jantung melemah melemah / redup dan dan pekak jantung melebar. melebar. 4. Abdomen dan pinggang :tidak ada tanda dan gejala. 5. Pelvis dan Perineum :tidak ada tanda dan gejala. 6. Ekstrimitas :pucat, kulit dingin, jaritangan dan kaki sianosis.
B. ANALISA DATA
No
Sympoms
Etiologi
Masalah keperawatan
1
Ds: -
melaporkan nyeri secara verbal
Do: -
perubahan selera selera makan makan
-
perubahan tekanan tekanan darah darah
-
perubahan frekwensi frekwensi pernapasan pernapasan
-
laporan isyarat
-
diaforesisi
-
prilaku distraksi
-
mengekspresikan prilaku seperti: gelisah ,
konfresi saraf, Nyeri Akut kerusakan neuromuskuloske letal
merengek, menangis) -
masker wajah( mata kurang bercahaya, tampak kacau)
2
-
sikap melindungi area nyeri
-
focus menyempit
-
indikasi yang dapat diamati
-
perubahan posisi posisi untuk menghindari menghindari nyeri
-
dilatasi pupil
-
gangguan tidur
internal: ketidak mampuan Resiko tinggi trauma kelemahan, penglihatan menurun, penurunan sensasi mengerakkan tungkai taktil, penurunan koordinasi otot, tangan-mata, kurangnya edukasi keamanan, keterbelakangan bawah dan mental, ketidaktahuan cara Eksternal: lingkungan. mobilisasi yang adekuat
3
Factor-faktor Factor-faktor resiko: port de entrée luka Resiko infeksi - prosedur invasif, invasif, pasca-bedah, pasca-bedah, - kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan, - malnutrisi, - peningkatan - paparan lingkungan lingkungan pathogen, - Imunosupresi - tidak adekuat pertahanan sekunder(penurunan Hb, leucopenia, penekanan respon inflamasi) - penyakit kronik - malnutrisi
-
perubahan primer primer tidak adekuat( adekuat( kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltic).
4
Do: - penurunan waktu waktu reaksi - kesulitan membolak balikan tubuh - asyik dengan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan - disonea saat beraktivitas - perubahan cara cara berjalan berjalan - pergerakan menyentak menyentak - keterbatasan kemampuan tuntuk melakukan keterampilam motoric halus - keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motprik kasar - keterbatasan rentang gerak sendi - tremor yang diindikasi oleh pergerakan - ketidakstabilan postur tubuh - melambatnya pergerakan - gerakan tidak teratur atau tidak terkoordinasi
-
-
gangguan metabolisme sel, keterlambatan perkembangan perkembangan pengobatan kurang support lingkungan keterbatasan ketahanan kardiovaskuler kehilangan integritas struktur tulang
Hambatan mobilitas fisik
(Buku saku diagnose keperawatan, keperawatan, 2011)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan keperawatan yang sering muncul pada klien rupture tendon Achilles. 1.
Nyeri Akut b.d konfresi saraf, kerusakan kerusakan neuromuskuloskeletal neuromuskuloskeletal d.d melaporkan melaporkan nyeri secara verbal, perubahan selera makan, perubahan tekanan darah, perubahan frekwensi pernapasan, laporan isyarat, diaforesisi, prilaku distraksi, mengekspresikan prilaku seperti: gelisah , merengek, menangis), masker wajah( mata kurang bercahaya, tampak kacau), sikap melindungi area nyeri, focus menyempit, indikasi yang dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, dilatasi pupil , gangguan tidur, t idur, Resiko tinggi trauma b.d ketidak mampuan mengerakkan tungkai bawah dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekua
2.
Resiko tinggi trauma b.d ketidak mampuan mengerakkan mengerakkan tungkai bawah dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat d.d internal: kelemahan, penglihatan menurun, penurunan sensasi taktil, penurunan koordinasi otot, tangan-mata, kurangnya edukasi keamanan, keterbelakangan keterbelakangan mental, mental, Eksternal:lingkungan. Eksternal:lingkungan.
3.
Resiko tinggi infeksi b.d port de entrée luka pasca-bedah d.d Factor-faktor resiko,: prosedur invasif,, kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan, malnutrisi, peningkatan , paparan lingkungan pathogen, Imunosupresi, Imunosupresi, tidak adekuat pertahanan sekunder(penurunan Hb, leucopenia, penekanan respon inflamasi). penyakit kronik,
malnutrisi, perubahan primer tidak adekuat( kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltic). 4.
Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan metabolisme sel, keterlambatan perkembangan, pengobatan, kurang kurang support lingkungan, keterbatasan keterbatasan ketahanan ketahanan kardiovaskuler, kardiovaskuler, kehilangan kehilangan integritas struktur tulang d.d penurunan waktu reaksi, kesulitan membolak balikan tubuh, asyik dengan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan, disonea saat beraktivitas, perubahan cara berjalan, pergerakan pergerakan menyentak, menyentak, keterbatasan keterbatasan kemampuan kemampuan tuntuk melakukan keterampilam motoric halus, keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motprik kasar, keterbatasan rentang gerak sendi, tremor yang diindikasi oleh pergerakan, ketidakstabilan postur tubuh, melambatnya pergerakan, gerakan tidak teratur atau tidak terkoordinasi
5.
Ansietas b.d rencana pembedahan, kondisi fisik, perubahan peran keluarga, kondisi status sosioekonomi (Buku saku diagnose keperawatan, keperawatan, 2011)
F.3 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS Kasus
Tn. X berusia 35 tahun datang ke UGD RSUP.Saiful jamil dengan keluhan nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kirinya. Sekitar 2 jam yang lalu pasien bermain basket, dan saat merebut bpla dan melompat untuk memasukkan bola ke ring basket, tiba-tiba kaki kirinya berbunyi krek, dan pasien langsung terjatuh dan meraung kesakitan yang sangat hebat. Pasien tidak mampu merdiri sendiri dan akhirnya dibopong oleh teman-temannya keluar lapangan dan langsung dibawa ke UGD RSUP.Saiful jamil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, vital sign TD: 130/90 mmHg , RR : 28x/mnt, Hr = 105x/i. pada pergelangan kaki bagian belakang didapatkan edema, nyeri bila ditekan terasa panas terbakar dan berdenyut, sewaktu ditanya nyeri yang sirasakan termasuk kategori myeri berat dengan skala 8 (0-10 ). Dengan ekspresi wajah menahan nyeri menyeringai. Pasien hanya terbaring lemah ditempat tidur, tidak melakukan aktifitas seperti semula, aktifitas hanya dapt dilakukan ditempat ditempat tidur seperti membaca buku, makan makan dan minum, jika hendak BAK kekamar mandi pasien dibantu keluarganya. Pada test Simmonds tidak didapatkan di plantar fleksi kaki. Pada pemeriksaan radiologi pasien disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang terputus yaitu gastrocnemius, soleus dan otot plantaris.
A. PENGKAJIAN P ENGKAJIAN
1. Identitas Umum
Nama
: Tn. X
Umur
: 35 tahun
Pekerjaan
: -
Jenis kelamin
: Laki-laki Laki-laki
Tgl MRS
:-
2. Riwayat Kesehata a.
Keluhan Utama Nyeri hebat pada pada daerah belakang belakang pergelangan pergelangan kaki kirinya kirinya
b. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) -
Provocative/palliative:
-
Quality/quantity: nyeri Berat
-
Region/radiation: Pergelangan Pergelangan Kaki bagian belakang
-
Severitty scales : skala 8 (0-10)
-
Timing:
c. Riwayat penyakit terdahulu (RPD) : d. Riwayat keluarga : -
3. 11 pola fungsi :
Persepsi :
Nutrisi : -
Eliminasi : pasien jika hendak BAK kekamar mandi pasien dibantu keluarga
Aktivitas /istirahat : pasien hanya terbaring lemah di tempat tidur, tidak dapat melakukan aktifitas sepertisemula, aktifitas hanya dilakukan ditempat tidur seperti membaca buku, makan, dan minum.
Pola interaksi social :-
Pola peran/hubungan :-
Reproduksi /seksual : -
Toleransi stress/koping : -
Nilai /keyakinan : -
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah
: Tidak ada tanda dan gejala
Leher
: Tidak ada tanda dan gejala
Dada
: Tidak ada tanda dan gejala
Abdomen dan pinggang pinggang
Pelvis dan Perineum : Tidak ada tanda dan gejala.
Ekstrimitas
: Tidak Tidak ada tanda dan gejala.
: pada pergelangan pergelangan kaki kiri bagian belakang didapatkan
edema, nyeri bila ditekan terasa panas terbakar dan berdenyut. 5. Tanda-tanda vital Tekanan Darah
:130/90 mmHg normal : 110/80 – 110/80 – 130/90 130/90 mmhg
Suhu
:-
normal :
Nadi
:105 x/i
normal :
Respirasi Rate
:28 x / mnt
normal : 16-24 x / menit
6. Data penunjang Tes Simmonds tidak didapatkan di plantar fleksi kaki
7. Data Fokus Data Subjektif
Data Objektif
1. klien mengatakan nyeri yang dirasakan
1. Didapatkan HR : 105 x/i
termasuk kategori berat dengan skala 8(0-10)
2. Didapatkan RR: 28 x /mnt 3. Ditemukan Edema 4. Ditemukan nyeri bila ditekan terasa panas terbakar dan Berdenyut 5. Ditemukan ekspresi wajah klien menahan nyeri menyeringai. menyeringai. 6. Didapatkan pasien hanya terbaring lemah di tempat tidur, tidak dapat melakukan asktifitas seperti semula. 7. Aktivitas hanya dapat dilakukan di tempat tidur seperti membaca buku, makan dan minum. 8. Jika hendak BAK ke kamar mandi pasien dibantu keluarganya. keluarganya. 9. Pada saat tes simmonds tidak didapatkan di plantar fleksi kaki. kaki.
B. ANALISA DATA
NO
Symtoms
Etiologi
Masalah Keperawatan
1
Ds: - klien
mengatakan
nyeri
yang
konfresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal
Nyeri Akut
dirasakan termasuk kategori berat dengan skala 8(0-10) Do: - Didapatkan RR: 28 x /mnt - Ditemukan nyeri bila ditekan terasa panas terbakar terbakar dan Berdenyut Berdenyut
-
Ditemukan ekspresi wajah klien menahan nyeri menyeringai
2
Ds: Do: - Didapatkan RR: 28 x /mnt - Didapatkan HR : 105 x/i
Cedera vaskularisasi vaskularis asi
Gangguan jaringan
perfusi
3
Ditemukan Edema
Ds:
Gangguan muskuloskletas(
Hambatan Mobilitas
Do:
rupture tendon Achilles)
Fisik
-
Ditemukan Edema
-
Didapatkan pasien hanya terbaring lemah di tempat tidur, tidak dapat melakukan
asktifitas
seperti
semula.
-
-
Aktivitas hanya dapat dilakukan di tempat tidur seperti membaca buku, makan makan dan minum. Jika hendak BAK ke kamar mandi pasien dibantu keluarganya keluarganya.. Pada saat tes simmonds tidak didapatkan di plantar fleksi kaki.
(Buku saku diagnose keperawatan, 2011)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d konfresi saraf, kerusakan kerusakan neuromuskuloskeletal neuromuskuloskeletal d.d klien mengatakan mengatakan nyeri yang dirasakan termasuk kategori berat dengan skala 8(0-10), Didapatkan RR: 28 x /mnt, Ditemukan nyeri bila ditekan terasa panas terbakar dan Berdenyut, Ditemukan ekspresi wajah klien menahan nyeri menyeringai 2. Gangguan perfusi jaringan b.d Stress fisik akibat cidera d.d Didapatkan RR: 28 x /mnt, Didapatkan HR : 105 x/I, Ditemukan Edema Edema 3. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Gangguan muskuloskletas( rupture tendon Achilles) d.d Ditemukan Edema, Didapatkan pasien hanya terbaring lemah di tempat tidur, tidak dapat melakukan asktifitas seperti semula. Aktivitas hanya dapat dilakukan di tempat tidur seperti membaca buku, makan dan minum, Jika hendak BAK ke kamar mandi pasien dibantu keluarganya., Pada saat tes simmonds tidak didapatkan di plantar fleksi kaki