DISOLUSI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Oba batt ad adal alah ah su suat atu u za zatt yan ang g di dim mak aksu sud d un untu tuk k man anus usia ia un untu tuk k
meng me ngur uran angi gi ra rasa sa sak sakit it,, me meng ngha hamb mbat at,, ata atau u me menc nceg egah ah pe peny nyaki akitt ya yang ng menyer men yerang angnya nya.. Oba Obatt yan yang g dib diberi erikan kan pad padaa pas pasien ien ter terseb sebut ut har harus us mel melalu aluii banyak proses di dalam tubuh. Dan bahan obat yang diberikan tersebut, deng de ngan an ca cara ra ap apap apun un ju juga ga ha haru russ me memi milik likii day dayaa la laru rutt da dalam lam ai airr un untu tuk k kemanjuran terapeutiknya. Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa akti dari bentuk sediaan sed iaan padat ke dal dalam am med media ia pel pelarut arut.. !el !elarut arutan an sua suatu tu zat akti akti sang sangat at penting artinya karena ketersediaan suatu obat sangat tergantung dari kemampuan kemam puan zat tersebut melarut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap diserap ke dalam tubuh. Suat Su atu u ba baha han n ob obat at ya yang ng di dibe beri rikan kan de deng ngan an ca cara ra ap apap apun un di diaa ha haru russ memiliki daya larut dalam air untuk kemanjuran terapeutiknya. Senyawa" senyawa seny awa yan yang g rela relati ti tid tidak ak dap dapat at dil dilaru arutka tkan n mu mungk ngkin in mem memper perlih lihatk atkan an absorpsi yang tidak sempurna, atau tidak menentu sehingga menghasilkan respo res pon n te terap rapeu euti tik k ya yang ng mi minim nimum um.. Day Dayaa la laru rutt ya yang ng di ditin tingk gkat atkan kan da dari ri senyawa"senyawa ini mungkin dicapai dengan menyiapkan lebih banyak turu tu runa nan n yan ang g la laru rut, t, se sepe pert rtii ga gara ram m da dan n es este terr de deng ngan an te tekn knik ik se sepe pert rtii mikronisasi obat atau kompleksasi. Dala Da lam m bi bida dang ng ar arma masi, si, la laju ju di diso solu lusi si san sanga gatt di dipe perlu rluka kan n ka kare rena na menyangkut tentang tentang waktu yang dibutuhkan untuk penglepasan obat dalam dal am ben bentuk tuk sed sediaan iaan dan dia diabso bsorbs rbsii dal dalam am tub tubuh. uh. #adi #adi,, sem semakin akin cep cepat at disolusinya disolu sinya maka makin makin cepat pula obat atau sediaan memberika memberikan n eek kepada tubuh. 1.2 Tu Tujuan juan Percobaan Percobaan $ujuan dari percobaan ini yaitu% &. 'enent 'enentuka ukan n kecepa kecepatan tan disol disolusi usi suat suatu u zat (. 'enggunaka 'enggunakan n alat penentu penentu kecepatan kecepatan disolusi disolusi suatu suatu zat zat ). 'enerangkan 'enerangkan aktor"akto aktor"aktorr yang mempeng mempengaruhi aruhi kecepata kecepatan n disolusi disolusi suatu zat.
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teor eor U!u!
Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa akti dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut. !elarut suatu zat akti sangat penting artinya bagi ketersediaan suatu obat sangat tergantung dari kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Sediaan Sediaan obat yang harus diuji disolusinya disolusinya adalah bentuk padat atau semi padat, seperti kapsul, tablet atau salep 4*nsel, &5306. *gar suatu obat diabsorbsi, mula"mula obat tersebut harus larutan dalam dalam caira cairan n pada pada temp tempat at abso absorb rbsi si.. Seba Sebaga gaii cont contoh oh,, suatu suatu obat obat yang yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul tidak dapat diabsorbsi sampai partikel"parti partikel"partikel kel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam saluran lambung"usus. Dalam hal dimana kelarutan suatu obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut tersebut akan dilarutkan dilarutkan *+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI berturut"turut dalam lambung dan dalam usus halus. !roses melarutnya suatu obat disebut disolusi 4*nsel, &5306. 7ila suatu tablet atau sediaan obat lainnya dimasukkan dalam saluran cerna, obat tersebut mulai masuk ke dalam larutan dari bentuk padatnya. 8alau tablet tersebut tidak dilapisi polimer, matriks padat juga mengalami disint disintegr egrasi asi menjad menjadii granu granul"g l"gran ranul, ul, dan granul granul"gra "granul nul ini mengal mengalami ami pemecahan menjadi partikel"partikel halus. Disintegrasi, deagregasi dan disolusi bisa berlangsung secara serentak dengan melepasnya suatu obat dari bentuk dimana obat tersebut diberikan 4'artin, &55)6. 8ecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang menyatakan banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu. !ersamaan kecepatan menurut -oyes dan 9hitney sebagai berikut 4*nsel, &55)6% d'.dt"&
% 8ecepatan disolusi
D
% 8oeisien diusi
:s
% 8elarutan zat padat
:
% 8onsentrasi zat dalam larutan pada waktu
h
% $ebal $ebal lapisan diusi
aktor"aktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi yaitu 4'artin, &55)6% 1.
Suhu 'eningginya suhu umumnya memperbesar kelarutan 4:s6 suatu zat yang bersiat endotermik serta memperbesar harga koeisien diusi zat. 'enurut instein,koeisien diusi dapat dinyatakan melalui persamaan berikut 4'artin, &55)6%
2.
D
% koeisien diusi
r
% jari"jari molekul
k
% konstanta 7oltzman
;
%
$
% suhu
=iskositas
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI $urunny $urunnyaa
p/ pelarut p/ pelarut sangat berpengaruh terhadap kelarutan zat"zat yang bersiat asam atau basa lemah. Untuk asam lemah% #ika #ika 4/>6 4/>6 kecil kecil atau atau p/ besar besar maka maka kelar kelarut utan an zat akan akan meni mening ngka kat. t. Dengan demikian, kecepatan disolusi zat juga meningkat. Untuk basa lemah% #ika #ika 4/>6 4/>6 besar besar atau atau p/ kecil kecil maka maka kelar kelarut utan an zat akan akan meni mening ngka kat. t. Dengan demikian, kecepatan disolusi juga meningkat.
4.
!engadukan 8ecepatan pengadukan akan mempengaruhi tebal lapisan diusi 4h6. jika pengadukan berlangsung cepat, maka tebal lapisan diusi akan cepat berkurang.
5.
Ukuran !artikel #ika #ika partik partikel el zat beruku berukuran ran kecil kecil maka maka luas luas permuka permukaan an eekti eekti menjadi besar sehingga kecepatan disolusi meningkat.
6.
!olimorisme 8elarutan suatu zat dipengaruhi pula oleh adanya polimorisme. Struktur internal zat yang berlainan dapat memberikan tingkat kelarutan yang yang berbed berbedaa juga. juga. 8ristal 8ristal meta stabil stabil umumny umumnyaa lebih lebih mudah mudah larut larut daripada bentuk stabilnya, sehingga kecepatan disolusinya besar.
7.
Siat !ermukaan ?at !ada umumnya zat"zat yang digunakan sebagai bahan obat bersiat hidr hidro oob ob.. Deng Dengan an adan adany ya sur surak akta tan n di dala dalam m pela pelaru rut, t, tega tegang ngan an permukaan antar partikel zat dengan pelarut akan menurun sehingga zat mudah terbasahi dan kecepatan disolusinya bertambah.
*da ( metode penentuan kecepatan disolusi yaitu 4'artin, &55)6% *+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI 1.
'etode Suspensi Serbuk zat padat ditambahkan ke dalam pelarut tanpa pengontrolan terhadap luas permukaan partikelnya. Sampel diambil pada waktu"waktu tertentu dan jumlah zat yang larut ditentukan dengan cara yang sesuai.
2.
'etode !ermukaan 8onstan ?at ditemp ditempatk atkan an dalam dalam suatu suatu wadah wadah yang yang diketah diketahui ui luasny luasnyaa sehingga sehingga
!O', &5506 % 1.
*lat terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan yang inert, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang yang yang berbentuk silinder dan dipanaskan dengan tangas air
2.
pada suhu )@1:. *lat yang digunakan adalah dayung yang terdiri dari daun dan batang sebaga sebagaii pengad pengaduk. uk. 7atang 7atang berada berada pada pada posisi posisi sedemi sedemikia kian n sehing sehingga ga sumbunya tidak lebih dari ( mm pada setiap titik dari sumbu
wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. 2.2 Uraan Uraan Ba"an Ba"an &. *ir suling 4 Ditjen !O', &5@5 6 -ama Aesmi % *BU* *BU* DS$ILL* DS$ILL*$ $* -ama lain % *ir suling A'C7' % /(O C &3,1( !eme emeria rian % :airan jern ernih, tidak berwarna rna, tidak berbau, au, tidak mempunyai rasa. !enyimpanan % Dalam wadah tertutup baik 8eg 8egunaa unaan n % Sebag ebagai ai pelar elaru ut. (. !arasetamol 4 Ditjen !O', &5@5 6 -ama Aesmi % *S$*'I-O! *S$*'I-O!/-U' /-U' -ama lain % !arasetamol, asetaminoen A'C7' % :3/5 -O -O( C &0&,& !emerian !emerian % /ablur atau serbuk hablur hablur putihE putihE tidak berbauE berbauE rasa Aumus struktur
pahit %
O/
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI -/:O:/) % Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya % Sebagai sampel.
!enyimpanan 8egunaan 2.# Pro$e%u Pro$e%urr Kerja Kerja a. !engar !engaruh uh suhu suhu terha terhadap dap kece kecepata patan n disolu disolusi si zat Isilah bejana dengan 511 ml • !asang thermostat pada suhu )1 1: • #ika suhu air di dalam bejana sudah mencapai suhu )1 1:, masukkan ( • •
g asam salisilat dan hidupkan motor penggerak pada kecepatan 01 rpm *mbil sebanyak (1 ml air dari bejana setiap selang waktu &, 0, &1, &0, (1, (0 dan )1 menit setelah pengadukan. Setiap selesai pengambilan
•
sampel, segera digantikan dengan (1 ml air. $entukan kadar paracetamol terlarut dari setiap sampel dengan cara titr titras asii asam asam"b "bas asaa meng menggu guna naka kan n -aO/ -aO/ 1,10 1,10 - dan dan indo indoca cato tor r enoltalein. Lakukan koreksi perhitungan kadar yang diperoleh setiap waktu waktu terhadap terhadap pengen pengencer ceran an yang yang dilakuk dilakukan an karena karena pengga pengganti ntian an
• • •
larutan dengan air suling Lakukan percobaan yang sama untuk suhu 21 1: dan suhu 01 1 : $abelkan $abelkan hasil yang diperoleh 7uat 7uat kur
waktu untuk setiap satuan waktu 4dalam satu graik6 b. !engaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan kecepatan disolusi zat Isilah bejana dengan 511 ml • !asang thermostat pada suhu )1 1: • #ika suhu air di dalam bejana sudah mencapai suhu )1 1:, masukkan ( • gram paracetamol dan hidupkan motor penggerak pada kecepatan 01 •
rpm *mbil sebanyak (1 ml air dari bejana setiap selang waktu &, 0, &1, &0, (1, (0, dan )1 menit setelah pengadukan. Setiap selesai pengambilan
•
sampel, segera gantikan dengan 0 ml air. $entukan kadar paracetamol terlarut dari setiap sampel dengan cara titr titras asii asam asam"b "bas asaa meng menggu guna naka kan n -aO/ -aO/ 1,10 1,10 - dan dan indi indica cato tor r enoltalein. Lakukan koreksi perhitungan kadar yang diperoleh setiap waktu waktu terhadap terhadap pengen pengencer ceran an yang yang dilakuk dilakukan an karena karena pengga pengganti ntian an larutan dengan air suling
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI • • •
Lakukan percobaan yang sama untuk kecepatan &11 dan &01 rpm $abelkan $abelkan hasil yang diperoleh 7uat 7uat kur
waktu untuk setiap satuan waktu 4dalam satu graik6 c. !enent !enentuan uan paramet parameter er disolusi disolusi tablet parasetam parasetamol ol 4prosedu 4prosedurr lengka lengkap p lihat lihat armakope indonesia I=6
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI
BAB # &ET'DE KE(JA #.1 Alat
*dapun alat yang digunakan yaitu alat uji disolusi, timbangan, gelas ukur, spoit 0 ml, buret 01 ml, gelas kimia 01 ml, gelas ukur (0 ml, botol 011 ml, botol &11 ml, =ial, Spektrootometer, ku
BAB * HASIL DAN PE&BAHASAN *.1 Ha$l Penga Penga!ata !atan n a. !emb !embua uata tan n 8ur< 8ur
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI 8onsentrasi 4ppm6 &( &@ (2 ) 23 a G 1,1(&
absorban 1,( 1,(3 1,2& 1,0@ 1,@
b G 1,1&0 r G 1,553 b. Data serapan $ablet $ablet parasetamol 011 mg Suhu (01: 1,1& 1,15@ 1,&5& 1,(3 1,)03 1,2)1 1,252
9aktu 4menit6 1 0 &1 &0 (1 (0 )1
Suhu )@1: 1,1(0 1,2&) 1,(01 1,)@& 1,253 1,503 &,1@3
c. 8onsen 8onsentras trasii tablet tablet paraseta parasetamol mol yang yang terdis terdisolu olusi si 9aktu 4menit6 1 0 &1 &0 (1 (0 )1 !erhitungan %
8onsentrasi 4ppm6 Suhu (0 1: 1,))) 0,1 &&,))) &,22 ((,2 (@,( )&,0))
(u!u$ + , - a b χ -
χ
y −a b
Suhu (0 1:. &. 'enit 1H 1H % (. 'enit 0H 0H %
0,016−0,021 0,015 0,097−0,021
). 'enit &1 &1H %
0,015 0,191− 0,021 0,015
G 1,))) G 0,1 G &&,)))
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
Suhu )@1: 1,( (,&)) &0,( (),))) )&,3 &,5)) @1,2
DISOLUSI 2. 'enit &0 &0H % 0. 'enit (1 (1H % . 'enit (0 (0H % @. 'enit )1 )1H %
0,268−0,021 0,015 0,358−0,021 0,015 0,430−0,021 0,015 0,494− 0,021 0,015
G &,2 G ((,2 G (@,( G )&,0))
Suhu )@ 1:. &. 'enit 1H 1H % (. 'enit 0H 0H %
0,025−0,021 0,015 0,413−0,021
). 'enit &1 &1H % 2. 'enit &0 &0H % 0. 'enit (1 (1H % . 'enit (0 (0H % @. 'enit )1 )1H %
0,015 0,250−0,021 0,015 0,371− 0,021 0,015 0,498−0,021 0,015 0,950−0,021 0,015 1,078 −0,021 0,015
G 1,( G (,&)) G &0,( G (),))) G )&,3 G &,5)) G @1,2
d. !erhit !erhitung ungan an juml jumlah ah obat obat terkore terkoreksi ksi 9aktu
8onsentrasi
aktor
4menit6 4mg6 8oreksi 1 1,(55 1 0 2,005 1,11& &1 &1,&55 1,1(5 &0 &2,3&5 1,13)0 (1 (1,(&5 1,&01 (0 (2,0)5 1,(@3& )1 (5,)@5 1,2&22 !erhitungan % V . yangdiambil xkons xkons .+ Fk . Sebelumnya /k V .Medium =olume yang diambil G 0 mL =olume =olume medium &. (.
5 900 5 900
G 511
x 0,299+ 0= 0,0016 x 4,559 + 0,0016 =0,0269
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
#umlah Obat $erkoreksi $erkoreksi 4mg > k6 1,(55 2,01 &1,((05 &2,251(0 (1,)323 (2,3&@& (3,@5)2
DISOLUSI ). 2. 0. .
5 900 5 900 5 900 5 900
x 10,199 + 0,0269 =0,0835 x 14,819 + 0,0835 = 0,1658
x 20,219 + 0,1658 =0,2781 x 24,539 + 0,2781 =0,4144
!g 0k
&. 1 > 1,1( 1,1(55 55 G 1,( 1,(55 55 (. 1,11 1,11& & > 2,0 2,005 05 G 0,0 0,01 1 ). 1,1( 1,1(5 5 > &1,& &1,&55 55 G &1,( &1,((0 (05 5 2. 1,13 1,13)0 )0 > &2,3 &2,3&5 &5 G &0, &0,0 02 2 0. 1,& 1,&03 03 > (1,( (1,(&5 &5 G (1,) (1,)32 323 3 . 1,(@ 1,(@3& 3& > (2,0 (2,0)5 )5 G (2,3 (2,3&@ &@& & @. 1,2& 1,2&22 22 > (3,) (3,)@5 @5 G (3,@ (3,@5) 5)2 2 e. !erhit !erhitung ungan an isi isiens ensii Disol Disolusi usi 4D6 4D6 9aktu 4menit6 1 0 &1 &0 (1 (0 )1
Luas bi bidang * 1,@2@ &(,&25 ),5 2,5 51,15 &&),112 &)2,1(
&. Luas bi bidang *10 G (. Luas bid bidan ang g * 0&1 G ). Luas bi bidang *&1&0 G 2. Luas bi bidang *&0(1 G 0. Luas bi bidang *(1(0 G 6.
Luas bidang *(0)1 G
Luas * > 7
D )1 4luas bidang *Cluas *>76 J &11 D G
25(,33& J )1 menit G&2@3,2)
0,299 + 4,5606
luasbidangA x 100 luasbidanA + B G
450,919 14786,43
x 100
G #*34 5
x ( 5− 0 )= 12,14 2 4,5606 + 10,2259 x ( 10−5 ) =36,96 2 10,2259 + 15,654 x ( 15− 10 )= 64,69 2 15,654 + 20,3848 x ( 20− 15 ) =90,09 2 20,3848 + 24,8171 x ( 25 −20 )=113,004 2 24,8171 + 28,7934 x ( 30 −25 )=134,0 2
*.2 Pe!ba"a$ Pe!ba"a$an an
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI Diso Disolu lusi si obat obat adal adalah ah suatu suatu pros proses es hanc hancur urny nyaa obat obat 4tab 4tablet let66 dan dan terlepasnya zat"zat akti dari tablet ketika dimasukkan ke dalam saluran pencernaan dan terjadi kontak dengan cairan tubuh. !ada percobaan kali ini dilakukan uji laju disolusi terhadap tablet gliseri gliserill guaiak guaiakolat olat.. $ujuan $ujuan dilaku dilakukan kanny nyaa uji laju disol disolus usii yaitu yaitu untuk untuk menget mengetahu ahuii seberap seberapaa cepat cepat kelaru kelarutan tan suatu suatu tablet tablet ketika ketika kontak kontak dengan dengan cairan tubuh, sehingga dapat diketahui seberapa cepat keeektian obat yang diberikan tersebut. *plikasi dalam bidang armasi yaitu penentuan bentuk"bentuk sediaan yang akan dibuat sesuai dengan siat zat akti sehingga dicapai kecepatan pelarutan dalam cairan tubu sehingga dicapai kecepatan pelarutan dalam caira cairan n tubu tubuh h sehin sehingg ggaa cepa cepatt diab diabso sorb rbsi si dan dan cepat cepat member memberik ikan an eek eek armakologinya Secara umum mekanisme disolusi suatu sediaan dalam bentuk tablet yaitu yaitu tablet tablet yang yang ditela ditelan n akan akan masuk masuk ke dalam dalam lambung lambung dan di dalam dalam lambung akan dipecah, mengalami disintegrasi menjadi granul"granul yang kecil yang terdiri dari zat"zat akti dan zat"zat tambahan yang lain. Kranul selanjutnya dipecah menjadi serbuk dan zat"zat aktinya akan larut dalam cairan lambung atau usus, tergantung di mana tablet tersebut harus bekerja. !ercob !ercobaan aan ini dilaku dilakukan kan untuk untuk menetu menetukan kan laju disolu disolusi si suatu suatu obat obat 4paracetamol6. *adapun mekanisme dari amoJicilin pada pemberian secara oral 4psoses absorbsi di dalam tubuh6 yaitu amoJicilin dimasukkan ke dalam saluran saluran cerna cerna dalam dalam bentuk bentuk padata padatan, n, amaka amaka sebagi sebagian an zat tersbu tersbutt akan akan mengalami disintegrasi menjadi granul"granul dan granul"granul ini akan dipecah dipecah menjadi menjadi partikel"part partikel"partikel ikel halus 4disebut 4disebut degranulasi6 degranulasi6.. 8emudian 8emudian disolu disolusi si dalam dalam cairan cairan tubuh, tubuh, kemudi kemudian an diabso diabsorbsi rbsi ke dalam dalam darah darah atau cairan tubuh lainnya dan diikat ole reseptor setela itu baru memberikan eek terhadap tubuh. !ada !ada perc percob obaan aan ini ini akan akan diten ditentu tuka kan n tetap tetapan an diso disolu lusi si dari dari tablet tablet paracetamol 011 mg dalam media air suling, dimana besarnya tetapan tersebut menunjukkan cepat lambatnya disolusi atau kelarutan dari tablet paracetamol tersebut. Di sini digunakan air suling sebagai media disolusi karena air merupakan merupakan cairan penyususn penyususn utama utama dalam tubuh tubuh manusia, jadi *+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI diumpa diumpamak makan an obat obat berdis berdisolu olusi si di dalam dalam tubuh. tubuh. Selain Selain itu juga juga karena karena paracetamol kelarutannya dalam air sangat baik. waktu larutandiambil, harus diusahakan pada bagian yang sama dari cairan, yaitu tepat di samping keranjang sampel, sebab pada bagian tersebut zat akti langsung keluar dari keranjang dan dapat dipipet dengan tepat. !emipetan yang dilakukan pada tempat yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan kadar zat akti yang sangat besar. Dilakukan tiga kali agar hasil yang diperoleh dapat dibandingkan. !emipetan dilakukan pada waktu yang berbeda"beda untuk melihat kapan paracetamol akan terdisolusi dengan optimal pada media pelarut. Dari hasil yang diperoleh, diperoleh, dapat dijelaskan dijelaskan bahwa mula"mula mula"mula paracetamol paracetamol akan terdisolusi dengan lambat dan lama kelamaan akan bertambah cepat. Setelah terd terdiso isolu lusi si semp sempur urna na zat akti akti akan akan diabs diabsor orbs bsi, i, dime dimetab tabol olism isme, e, dan dan kemudian akan memberikan eek terapi jika obat berada dalam tubuh. /asil yang diperoleh pada percobaan untuk data kur
o o
ml. $erjad rjadii
kesa kesala laha han n
peng penguk ukur uran an pada pada wakt waktu u
menggunakan pipet
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
peng pengam ambi bila lan n
samp sampel el
DISOLUSI
BAB 4 KESI&PULAN DAN SA(AN 4.1 Ke$!6 Ke$!6ula ulan n
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil laju disolusi obat paracetamol sebesar @,5 J &1
−)
mgCmenit.
4.2 4.2 Sara Saran n
Sebaiknya praktikan lebih akti lagi dalam melakukan praktikum dan hati"hati dalam menggunakan alat laboratorium agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&
DISOLUSI
DA/TA( PUSTAKA
*nsel. &535. !engantar 7entuk Sediaan armasi. UI !ress% #akarta *nsel. &530. !engantar 7entuk Sediaan armasi. UI !ress% #akarta Ditjen !O', 4&5506, armakope IndonesiaM, disi III, Departemen 8esehatan AI, #akarta, 51, 5, 2&(, @0. 'artin, *lred, &55). armasi isik. Uni
*+U *+U 'LI-D* *-DI 'I$*/UL #*--*/ &01(1&2113&