BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, untuk itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Penyelenggaraan sarana dan bagunan umum berada di luar kewenangan Departemen Kesehatan, namun sarana dan bangunan umum tersebut harus memenuhi persyaratan kesehatan. Hal ini telah diamanatkan pada UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah telah diterbitkan beberapa keputusan Menteri Kesehatan tentang persyaratan kesehatan lingkungan pada sarana dan bangunan umum, antara lain hotel, rumah sakit, perumahan dan lingkungan kerja, agar sarana dan bangunan bangu nan umum tersebut memenuhi persyaratan Kesehatan. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada sarana dan bangunan umum merupakan pengelolaan faktor risiko lingkungan sebagai t indak lanjut hasil surveilans epidemiologi. Untuk itu diperlukan pedoman penyehatan sarana dan bangunan umum yang merupakan arah dan penjabaran teknis dari penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan merupakan bagian tak terpisahkan dengan keputuskeputusan Menteri Kesehatan tentang persyaratan kesehatan lingkungan yang sudah ada. Pedoman ini merupakan acuan bagi daerah, dan dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kondisi Setempat. Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, 1
jiwa dan soaial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegahan penularan penyakit antara pengguna, penghuni dan masyarakat, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.
B. Tujuan 1. Untuk mengetahui kondisi sanitasi balai pertunjukan yang ada di Desa Banjarparakan 2. Untuk mengetahui permasalahan sanitasi Balai Pertunujkan Desa Banjarparakan 3. Untuk mngetahui pemecahan masalah yang dapat dilakukan di Balai Pertunjukan Desa Banjarparakan
. Manfaat
C
1. Bagi Masyarakat Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai kondisi sanitasi balai pertunjukan di Balai pertunjukan Banjarparakan 2. Bagi Pemerintah (Banjarparakan) Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan program ± program yang akan dilakukan guna memperbaiki kondisi sanitasi balai pertunjukan 3. Bagi Institusi Dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan kepustakaan bagi mahasiswa lainnya. 4. Bagi penulis Memberikan wawasan dan menambah ketrampilan penulis dalam melakukan riset.
2
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian-Pengertian 1. Pengertian Sanitasi Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah ³suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. 2. Tempat-tempat Umum Tempat-tempat Umum adalah tempat berkumpulnya orang banyak atau masyarakat umum untuk melakukan kegiatan, yang berarti akan meningkatkan juga hubungan atau kontak antara orang yang satu dengan yang lain, baik hubungan antara pengusaha atau karyawan dengan pengunjung maupun antara pengunjung dengan pengunjung. Ada 4 kriteria tempat-tempat umum, yaitu : 1. Diperuntukan bagi masyarakat umum 2. Harus ada tempat yang permanen 3. Harus ada aktifitas 4. Harus ada fasilitas 3. Pengertian Sanitasi Tempat-Tempat Umum dan wisata: Sanitasi Tempat-Tempat Umum dan wisata adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangn fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup. 4. Pengertian Balai Pertunjukan Balai pertunjukkan atau balai desa merupakan suatu tempat beserta fasilitasnya dimana umum dapat menikmati pertunjukkan tanpa membayar atau gratis.
3
B.
Persyarata Kesehatan Lingkungan Balai Pertunjukan Balai pertunjukkan atau balai desa merupakan suatu tempat beserta fasilitasnya dimana umum dapat menikmati pertunjukkan tanpa membayar atau gratis. Adapun persyaratan kesehatan lingkungan balai pertunjukan adalah sebagai berikut : 1. Luar Gedung a. Letak Balai Pertunjukan -
Tempat luas, terdapat tempat parkir
-
Jauh dari TPA, industry dan pabrik
-
Tempat kering tidak dekat dengan rawa-rawa atau daerah banjir
b. Halaman Balai Pertunjukan -
Halaman bersih ( tidak terdapat sampah, genangan air,olie)
-
Halaman parkir cukup luas
-
Lampu penerangan minimal 3 fc
-
Halaman diberi pagar
-
Dibuat pertamanan
c. Tempat Sampah Tersedia tempat sampah yang cukup, kedap air, tertutup dan mudah diangkat. d. Saluran Pembuangan Air Hujan Saluran air hujan berhubungan dengan saluran air hujan umum 2. Bagian Dalam a. WC dan Urinoir -
Persyaratan WC Jumlah
jamban minimal 1 bh untuk setiap 200 kursi
Jamban
laki-laki terpisah dengan jamban wanita
Tersedia Jamban
air yang cukup
dlm keadaan bersih dan terpelihara
Pencahayaan
-
minimal 5 fc pada permukaaan lantai
Persyaratan Urinoir Jumlah
peturasan minmal 1 bh untuk 100 kursi
Tersedia
air yang cukup
Pencahayaan
minimal 5 fc pada permukaan lantai 4
Keadaan Type
selalu bersih dan terpe lihara
yang baik ( type single urinoir )
Terdapat
wastafel + Sabun + t isue )
b. Pemadam Kebakaran -
Diluar maupun didalam gedung tersedia pemadam kebakaran
-
Setiap pemadam kebakaran disertai cara penggunaanya
-
Jumlah disesuaikan
c. Dinding Dinding dibuat anti gema suara dengan menerapkan ³ System Acoustic ³ dengan maksud : -
Mencegah gema suara
-
Mencegah penyerapan suara ( absopbsi )
-
Membantu resonanci ( menguatkan suara )
d. Dinding -
Ventilasi alami ( natural ventilation )
-
Ventilasi buatan ( artificial ventilation ) antara lainfan,
exhauster, AC ( AC
Central ) e. Lantai -
Dibuat kedap air, keras, tidak licin, mudah dibersihkan
-
Dibuat kemiringan kearah layar 6,2 ° terhadap garis horizontal ± perbedaan tinggi kepala
f. Kursi -
Kontruksi cukup kuat dan tidak mudah untuk bersarang nyamuk, kutu busuk dan serangga lainya
-
Tiap kursi diberi sandaran punggung yang tidak boleh terlalu tegak
-
Letak kursi diatur sedemikian rupa sehingga semua penonton dapat melihat gambar secara penuh dengan tidak terganggu
-
Setiap penonton harus dapat melihat dengan sudut penglihatan 30 °
-
Penonton yang duduk di baris depan harus masih dapat melihat seluruh gambar sepenuhnya ( bagian tepi layar atas, bawah,samping kiri dan kanan berturut-turut maksimum membentuk sudut 60 ° - 80 ° dengan titik mata. 5
g. Pencahayaan -
Sistim pencahayaan tidak boleh menyilaukan
-
Tersedia pencahayaan untuk pembersihan
-
Kekuatan pencahayaan pada tangga 3 Fc
h. Harus tersedia kotak P3K i.
Tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan
j.
Keadaan bebas serangga dan tikus -
Kebersihan umum
-
Pengaturan barang-barang dengan baik
-
Pencahayaan harus sempurna
-
Dipasang teralis pada lubang ventilasi bagian bawah
6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
Nama Balai Pertunjukan
: Balai Pertunjukan Banjarparakan
Alamat Nama penanggung Jumlah karyawan Status Bangunan
: JL. Brigjen HM. Bachroen No. 60 : Bapak Puji Haryanto : 12 orang : Permanen
Luas Bangunan
:
Luas Lahan
: 1400 M
2
Nama Pemeriksa
Hari/Tanggal Pemeriksaan
No. I
1000 m²
: Ayu Dwi Arini Putri : Sabtu, 3 Desember 2011
Variabel Upaya
Komponen yang
Kesehatan Lingkungan
Diperiksa
Ya
Tidak
Luar Gedung - Bersih
¥
- Mudah dibersihkan
¥
- Penerangan waktu
¥
pada malam
minimal cukup 1.
Halaman
¥
- Terdapat tempat parkir kendaraan yang cukup luas. - Halaman diberi
¥
pagar dan dibuat pertamanan
2.
Letak Gedung
- Jauh dari TPA
¥
- Tempat kering dan
¥
bukan daerah rawan
7
banjir
3.
Tempat Sampah
- Tertutup
¥
- Mudah dibersihkan
¥
- Kedap Air
¥
- Volume mencukupi
¥
dengan volume sampah yang dihasilkan
4.
- Mudah diangkat
¥
- Saluran air hujan
¥
Saluran Pembuangan Air
berhubungan
Hujan
dengan saluran air hujan umum
II
Dalam Gedung - Konstruksi baik dan
¥
kuat 1.
Kursi
- Bebas dari serangga
¥
- Sandaran punggung
¥
tidak terlalu tegak
2.
Ventilasi
- Ada
¥
- Luas ventilasi
¥
permanen - Luas ventilasi >
¥
10% dari luas lantai
3.
Pencahayaan
- Terang
¥
- Tidak silau
¥
- Dapat dipergunakan
¥
untuk membaca dengan normal 4.
Jamban
- Jumlah jamban
8
¥
minimal 1 bh untuk setiap 200 kursi
¥
- Jamban laki-laki terpisah dengan jamban wanita - Tersedia air yang
¥
cukup - Jamban dlm
¥
keadaan bersih dan terpelihara - Pencahayaan cukup
¥
- Jumlah peturasan
¥
minmal 1 bh untuk 100 kursi
¥
- Tersedia air yang cukup 5.
Urinoir
- Pencahayaan cukup
¥
- Keadaan selalu
¥
bersih dan terpelihara
¥
- Terdapat wastafel + Sabun + tisue )
6.
Lantai
- Kedap Air
¥
- Keras
¥
- Tidak Licin
¥
9
- Mudah Dibersihkan
¥
- Stereo
¥ ¥
- Jarak dengan dinding sama antara satu dengan yang 7.
Sound System
lainnya - Suara tidak
¥
menimbulkan kebisingan
8.
Ruang Kantor
- Tidak bergema
¥
- Konstruksi dinding
¥
kuat - Lantai bersih dan
¥
tidak licin - Ventilasi dan
¥
Pencahayaan cukup - Terdapat langit ±
¥
langit - Terbebas dari
¥
serangga dan binatang pengganggu
9.
- Saluran tertutup
¥
- Terdapat Septic
¥
Pembuangan Air Limbah
10
Tank untuk menampung limbah padat
III Fasilitas Penunjang - Berisi Obat-obatan 1.
¥
lengkap
Kotak P3K
- Terdapat minimal 1
¥
kotak P3K - Mudah dilihat dan
¥
dijangkau oleh 15.
Alat Pemadam Kebakarn
umum - Tidak Kadaluarsa
¥
- Terdapat prosedur
¥
kerja pemakaian
Kriteria Penilaian : Menurut Suharsini Ari Kunto (1996, 246) Penilaian = ( Ya / point yang dinilai ) X 100% Kriteria : Baik
:
76%
- 100%
Cukup
: 56% - 75%
Kurang baik
: 40% - 55%
Tidak baik
: < 40%
Hasil Penilian = (32/ 52) x 100% = 61,53% (Cukup) Berdasarkan hasil penilian balai pertunjukan Banjarparakan termasuk dalam kategori cukup.
B. Permasalah Dari hasil inspeksi balai pertunjukan ditemukan beberapa per masalah diantaranya : 1. Penyediaan jamban yang tidak ada pemisahan antara jamban laki-laki dan perempuan 2. Tidak terdapat tempat parkir kendaraan yang luas 11
3. Tidak terdapat wastafel dan urinoir 4. Tempat sampah belum semuanya tertutup dan kedap air sehingga dapat meimbulkan serangga atau wektor yang dapat menularkan penyakit.
5. Penerangan pada halaman bali pertunjukan pada malam hari kurang 6. Belum terdapat Kotak P3K dengan isi obat-obat ringan yang lengkap. 7.
Belum terdapat alat pemadam kebakaran
8. Di balai pertunjukan Banjarparakan tidak tersedia saluran pembuangan air hujan
. Pembahasan
C
No 1
Masalah
Pemecahan Masalah
Tidak ada pemisahan jamban antara laki- Sebaiknya ada pemisahan antara laki dan perempuan
jamban
laki-laki
dan
perempuan
dengan menambah jumlah fasilitas jamban, karena kebutuhan jamban untuk
perempuan
dan
laki-laki
berbeda 2
Tidak terdapat tempat parkir yang luas
Sebaiknya
menyediakan
lahan
khusus untuk tempat parkir yang luas,
sehingga
pertunjukan
jika tempat
sedang parkir
ada dapat
menampung seluruh kendaraan. 3
Tidak terdapat wastafel dan urinoir
Dibuatkan
wasteful
dan
urinoir
sebagai sarana tempat cuci tanagan bagi pengunjung 4
Terdapat tempat sampah tetapi tidak sesuai Sebaiknya dengan persyaratan tempat sampah
menggunakan
tempat
sampah yang memenuhi persyaratan, seperti kedap air, mudah diangkat, berpenutup, volume tempat sampah mencukupi
dari
yang ditimbulkan 12
volume
sampah
5
Penerangan halaman balai pertunjukan yang Sebaiknya perlu ada penambahan kurang pada malam hari
lampu
untuk
penerangan
pada
malam hari 6
Tidak terdapat kotak P3K
Sebaiknya pihak balai pertunjukan menyediakan kotak P3K
7
Tidak terdapat alat pemadam kebakaran
Sebaiknya disediakan alat pemadam kebakaran
8
Tidak terdapat saluran pembuangan air Sebaiknya hujan
dibuatkan
saluran
pembuangan air hujan, agar air hujan tidak menggenangi halaman
13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil inspeksi terhadap balai pertunjukan Banjarparakan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Balai pertunjukan Desa Banjarparakan termasuk dalam kategori
UKUP dengan nilai
C
61,53%. 2. Adapun permasalahan yang ada di balai pertunjukan Desa Banjarparakan diantaranya: -
Tidak ada pemisahan antara jamban laki-laki dan perempuan
-
Tidak terdapat tempat parkir kendaraan yang luas
-
Tidak terdapat wastafel dan urinoir
-
Tempat sampah yang tersedia tidak sesuai dengan persyaratan tempat sampah
-
Penerangan pada halaman bali pertunjukan pada malam hari kurang
-
Tidak terdapat kotak P3K
-
Tidak ada alat pemadam kebakaran
-
Di balai pertunjukan Banjarparakan tidak tersedia saluran pembuangan air hujan
B. Saran Dari hasil inspeksi diatas saran yang dapat penulis sampaikan diantaranya : 1. Sebaiknya terdapat pemisahan anatara jamban laki-laki dan perempuan 2. Menjaga kebersihan balai pertunjukan 3. Menyediakan Kotak P3K
14
DAFTAR PUSTAKA Inspeksisanitasi.blogspot.
com
www.google.co.id http://www.docstoc.com/docs/41922665/pemeriksaan-Sanitasi-tempat-umum
15
LAMPIRAN
16