Keperawatan medikal Bedah 2 "Rungan Pusat Jantung Terpadu"Deskripsi lengkap
Keperawatan medikal Bedah 2 "Rungan Pusat Jantung Terpadu"
sol serebri
Laporan PendahuluanFull description
Laporan PendahuluanDeskripsi lengkap
asdfgDeskripsi lengkap
asdfg
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN Terminal (MENJELANG AJAL)Full description
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN Terminal (MENJELANG AJAL)Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN FRAKTUR RADIUS.docDeskripsi lengkap
LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN FRAKTUR RADIUS.docFull description
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN CLOSE FRAKTUR
KONSEP DASAR PENYA PE NYAKIT KIT
A. PENG PENGER ERT TIAN IAN Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (ansjoer! Ari"! et al! #$$$%. Fraktur Fraktur humerus humerus adalah diskontinuit diskontinuitas as atau hilangnya hilangnya struktur struktur dari tulang humerus humerus (ansjoer! Ari"! Ari"! et al! #$$$%. Frak Fraktu turr hume humeru russ adal adalah ah "rak "raktu turr pada pada tula tulang ng hume humeru russ yang ang diseb disebab abka kan n oleh oleh benturan&trauma langsung maupun tak langsung ('jamsuhidajat! R. #$$%. )adi )adi "raktur "raktur humeru humeruss adalah adalah "raktur "raktur pada pada tulang tulang humeru humeruss yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh benturan & trauma langsung maupun tak langsung karena diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus.
*. PEN+E*A* ,. -ede -edera ra dan dan bent bentur uran an sepe sepert rtii puku pukula lan n langs langsun ung! g! gay gaya merem meremuk uk!! gera geraka kan n punt puntir ir mendadak! kontraksi otot ekstrim. #. etih karena karena otot otot tidak tidak dapat mengabs mengabsorbsi orbsi energi energi seperti seperti berjalan berjalan kaki kaki terlalu terlalu jauh /. 0elemahan 0elemahan tulang tulang akibat akibat penyakit penyakit kanker kanker atau osteoporosi osteoporosiss pada "raktur "raktur patologis. patologis.
-. PAT1FI'I1 1FI'I11G 1GII 0etika tulang patah! sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut. jaringan lunak biasanya mengalami kerusakan akibat 2edera. Reaksi in"lamasi yang intens terjadi setelah patah tulang. 'el darah putih dan sel mast terakumulasi sehingga menyebabkan peningkatan aliran darah ke area tersebut. "agositosis dan pembersihan sel dan jaringan mati dimulai. *ekuan "ibrin (hematoma "raktur% terbentuk di tempat patah dan ber"ungsi sebagai jala untuk melekatnya sel3sel baru. Akti4itas osteoblas akan segera terstimulasi dan terbentuk tulang baru imatur! disebut disebut kalus. *ekuan "ibrin segera direabsorpsi direabsorpsi dan sel tulang tulang baru se2ara perlahan mengalami mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati. Tulang Tulang sejati meng menggan ganti tikan kan kalu kaluss dan dan se2ar se2araa perl perlah ahan an meng mengala alami mi kalsi kalsi"i "ika kasi si.. Peny Penyem embu buha han n memerlukan 5aktu beberapa minggu sampai beberapa bulan ("raktur pada anak sembuh lebih 2epat%. Penyembuhan dapat terganggu atau terhambat apabila hematoma "raktur atau kalus rusak sebelum tulang sejati terbentuk! atau apabila sel tulang baru rusak selama kalsi"ikasi dan pengerasan. (Eli6abeth ). -or5in! #$$78 //9%
:. GE)AA 0INI' ,. Nyeri biasanya menyertai patah tulang traumatik dan 2edera jaringan lunak. 'pasme otot dapat terjadi setelah patah tulang dan menimbulkan nyeri. Pada "raktur stress! nyeri biasanya menyertai akti4itas dan berkurang dengan istirahat. Fraktur patologis mungkin tidak disertai nyeri. #. Posisi tulang atau ekstremitas yang tidak alami mungkin tampak jelas. /. Pembengkakan disekitar tempat "raktur akan menyertai proses in"lamasi. . Gangguan sensasi atau kesemutan dapat terjadi! yang menandakan kerusakan sara". :enyut nadi di bagian distal "raktur harus utuh dan sama dengan bagian non"raktur. ;ilangnya denyut nadi di sebelah distal menandakan sindrom kompartemen 5alaupun adanya denyut nadi tidak menyingkirkan kemungkinan gangguan ini. <. 0repitus (suara gemeretak% dapat terdengar saat tulang digerakkan karena ujung3 ujung patahan tulang bergeser satu sama lain. (Eli6abeth ). -or5in! #$$78 //9%
E. PEERI0'AAN FI'I0 ,. Inspeksi (look% Adanya de"ormitas (kelainan bentuk% seperti bengkak! pemendekan! rotasi! angulasi! "ragmen tulang (pada "raktur terbuka%. #. Palpasi ("eel% Adanya nyeri tekan (tenderness%! krepitasi! pemeriksaan status neurologis dan 4askuler di bagian distal "raktur. Palpasi daerah ektremitas tempat "raktur tersebut! di bagian distal 2edera meliputi pulsasi arteri! 5arna kulit! 2apillary re"ill test. /. Gerakan (mo4ing% Adanya keterbatasan gerak pada daerah "raktur. Gerakan antar "ragmen harus dihindari pada pemeriksaan karena menimbulkan nyeri dan mengakibatkan 2edera jaringan. Pemeriksaan gerak persendian se2ara akti" termasuk dalam pemeriksaan rutin "raktur. Gerakan sendi terbatas karena nyeri! akibat "ungsi terganggu (oss o" "un2tion%. (Anonim! #$$=%
F. PEERI0'AAN :IAGN1'TI0&PEN>N)ANG ,. Pemeriksaan radiologis (rontgen%! pada daerah yang di2urigai "raktur! harus mengikuti aturan role o" t5o! yang terdiri dari ? a. en2akup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP% dan lateral. b. emuat dua sendi antara "raktur yaitu bagian pro@imal dan distal. 2. emuat dua e@tremitas (terutama pada anak3anak% baik yang 2idera maupun yang tidak terkena 2idera (untuk membandingkan dengan yang normal% d. :ilakukan dua kali! yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan. #. Pemeriksaan laboratorium! meliputi?
a. :arah rutin! b. Faktor pembekuan darah! 2. Golongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi%! d. >rinalisa! e. 0reatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk kliren ginjal%. /. Pemeriksaan arteriogra"i dilakukan jika di2urigai telah terjadi kerusakan 4askuler akibat "raktur tersebut. (Anonim! #$$=%
G. T;ERAP+ Penatalaksanaan "raktur menga2u kepada empat tujuan utama yaitu? ,. engurangi rasa nyeri! Trauma pada jaringan disekitar "raktur menimbulkan rasa nyeri yang hebat bahkan sampai menimbulkan syok. >ntuk mengurangi nyeri dapat diberi obat penghilang rasa nyeri! serta dengan teknik imobilisasi! yaitu pemasangan bidai & spalk! maupun memasang gips. #. empertahankan posisi yang ideal dari "raktur. Fraktur harus segera diimobilisasi untuk memungkinkan pembentukan hematoma "raktur dan meminimalkan kerusakan. Penyambungan kembali tulang (reduksi% penting dilakukan agar terjadi pemulihan posisi yang normal dan rentang gerak. 'ebagian besar
reduksi
dapat
dilakukan
tanpa
inter4ensi bedah
(reduksi
tertutup&1REF%! misalnya dengan pemasangan gips! skin traksi maupun bandaging. Apabila diperlukan pembedahan untuk "iksasi (reduksi terbuka&1RIF%! pin atau sekrup dapat dipasang untuk mempertahankan sambungan. (Eli6abeth ). -or5in! #$$78 //7% /. embuat tulang kembali menyatu Imobilisasi jangka panjang setelah reduksi penting dilakukan agar terjadi pembentukan kalus dan tulang baru. Imobilisasi jangka panjang biasanya dilakukan dengan pemasangan gips atau penggunaan bidai. . engembalikan "ungsi seperti semula Imobilisasi dalam jangka 5aktu yang lama dapat menyebabkan atro"i otot dan kekakuan pada sendi. aka untuk men2egah hal tersebut diperlukan upaya mobilisasi. (Anonim! #$$=%
;. 01PI0A'I ,. Non3union! delayed3union dan mal3union tulang dapat terjadi! yang menimbulkan de"ormitas atau hilangnya "ungsi. #. 'indrom kompartemen.
:itandai dengan kerusakan atau destruksi sara" dan pembuluh darah yang disebabkan
oleh
pembengkakan
dan
edema
di
daerah
"raktur.
:engan
pembengkakan interstitial yang intens! tekanan pada pembuluh darah yang menyuplai daerah tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah tersebut kolaps. ;al ini menyebabkan hipoksia jaringan dan dapat menyebabkan kematian sara" yang mempersara"i area tersebut. *iasanya timbul nyeri hebat. Indi4idu mungkin tidak dapat menggerakkan jari tangannya. >ntuk memeriksa sindrom kompartemen! hal berikut harus die4aluasi dengan sering pada tulang yang 2edera atau digips? nyeri! pu2at! parestesia dan paralisis. :enyut nadi mungkin teraba atau mungkin tidak. /. Embolus lemak dapat timbul setelah patah tulang! terutama tulang panjang! termasuk humerus. Embolus lemak dapat timbul akibat pajanan sumsum tulang! atau dapat terjadi akibat sistem sara" simpatis yang menimbulkan stimulasi mobilisasi asam lemak bebas setelah trauma. Embolus lemak yang timbul setelah patah tulang panjangsering tersangkut di sirkulasi paru dan dapat menimbulkan ga5at napas dan gagal napas. (Eli6abeth ). -or5in! #$$78 //=%
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.
PENG0A)IAN Pengkajian pada klien dengan "raktur humerus menurut arilyn E. :oengoes #$$$ di peroleh data sebagai berikut ? ,. Akti"itas (istirahat% Tanda ? 0eterbatasan&kehilangan "ungsi pada bagian yeng terkena (mungkin se2ara "raktur itu sendiri&terjadi se2ara sekunder dari pembengkakan jaringan nyeri% #. 'irkulasi Tanda ?
;ipertensi
(kadang3kadang
terlihat
sebagai
respon
terhadap
nyeri&ansietas% atau hipotensi (kehilangan darah%! takikerdia (respon stress! hipo4olemia%! penurunan& tak ada nadi pada bagian distal yang 2edera! pengisian kapiler lambat! pu2at pada bagian yang terkena pembengkakan jaringan&masa hepotoma pada sisi 2edera /. Neurosensori Gejala ? ;ilang gerakan&sensasi! spasme otot! kebos&kesemutan (ponestesis% Tanda ? :e"ormitas lokal ? ambulasi abnormal! pemendekan! rotasi! krepitasi (bunyi berdesir% 'pasme otot! terlihat kelemahan& hilang "ungsi Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri &ansietas&trauma% . Nyeri&0enyamanan
Gejala ? Nyeri berat tiba3tiba pada saat 2edera (mungkin terlokalisasi pada area jaringan &kesemutan pada tulang dapat berkurang pada imobilisasi! tidak ada nyeri akibat kerusakan sara"! spasme & kram otot (setelah imobilisasi% <. 0eamanan Tanda ? aserasi kulit! opulasi jaringan! perubahan 5arna! perdarahan! pembengkakan lo2al (dapat meningkatkan se2ara bertahap &tiba3tiba% B. Pemeriksaan diagnostik a. Pemeriksaan rontgen! menentukan lokasi&luasnya "raktur& trauma b. '2an tulang! tomogram! s2an -T&RI ? memperlihatkan "raktur! juga dapat digunakan untuk mengidenti"ikasi kerusakan jaringan lunak. 2. Arteriogram ? di lakukan bila kerusakan 4askuler di 2urigai d. ;itung darah lengkap? ;T mungkin meningkat (hemokonsentrasi% &menurunkan (perdarahan multiple% e. 0reatinin ? trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal ". Pro"il koagulasi ? perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah! tran"use multiple & 2edera hati.
*.
:IAGN1'A 0EPERACATAN ,. Nyeri akut berhubungan dengan agen 2edera "isik (desakan "ragmen 2edera pada jaringan lunak% ditandai dengan klien tampak meringis! laporan se2ara 4erbal #.
terasa nyeri! perubahan posisi untuk menghindari nyeri. ;ipertermi berhubungan dengan respon in"lamasi sistemik ditandai dengan
/.
peningkatan suhu tubuh D /9!< -! akral teraba hangat. Gangguan mobilitas "isik berhubungan dengan kontraktur otot ditandai dengan klien tidak mampu menggerakkan tangannya! klien mengeluh nyeri saat
.
menggeser tangannya. :e"isit pera5atan diri? mandi! berpakaian! makan! eliminasi berhubungan dengan kontraktur otot ditandai dengan klien tidak mampu memegang alat mandi! klien tidak mampu menggunakan pakaian sendiri! klien minta dibantu untuk makan dan
<.
eliminasi. Gangguan rasa nyaman ditandai dengan klien mengeluh merasa tidak nyaman
B. 9. =.
dengan kondisinya. P0? Perdarahan P0? Anemia Ansietas berhubungan perubahan kondisi "isik (patah tulang% ditandali dengan
7.
klien mengeluh merasa 2emas dengan situasi "isiknya! klien tampak gelisah. Gangguan 2itra tubuh berhubungan dengan 2edera (posisi tulang tidak anatomis% ditandai dengan klien mengatakan malu dengan kondisi "isiknya! klien tampak menarik diri.
:iagnosa berdasarkan prioritas? ,. Nyeri akut berhubungan dengan agen 2edera "isik (desakan "ragmen 2edera pada jaringan lunak% ditandai dengan klien tampak meringis! laporan se2ara 4erbal terasa nyeri! perubahan posisi untuk menghindari nyeri. #. Ansietas berhubungan perubahan kondisi "isik (patah tulang% ditandali dengan klien mengeluh merasa 2emas dengan situasi "isiknya! klien tampak gelisah. /. ;ipertermi berhubungan dengan respon in"lamasi sistemik ditandai dengan peningkatan suhu tubuh D /9!< -! akral teraba hangat.
-.
INTEREN'I ,. Nyeri akut berhubungan dengan agen 2edera "isik (desakan "ragmen 2edera pada jaringan lunak% ditandai dengan klien tampak meringis! laporan se2ara 4erbal terasa nyeri! perubahan posisi untuk menghindari nyeri. 'etelah diberikan tindakan kepera5atan selama / @ # jam! diharapkan tingkat nyeri dapat terkontrol dengan kriteria hasil ? a. elaporkan nyeri berkurang menjadi skala b. 1nset nyeri berkurang menjadi skala 2. elaporkan nyeri terkontrol menjadi skala d. ampu mendeskripsikan penyebab nyeri! skala Inter4ensi? Pain management ,.
0aji lokasi! karakteristik! onset! "rekuensi! kualitas! tingkat! dan penyebab
#.
nyeri. 1bser4asi tanda non4erbal terhadap ketidaknyamanan! terutama pada pasien
/. .
yang tidak dapat berkumunikasi dengan e"ekti". Pastikan pasien mendapatkan terapi analgesik dengan baik. 0aji dampak nyeri terhadap kualitas hidup (misal terhadap tidur! selera makan!
<. B.
akti4itas! kogniti"! dan lainnya%. :iskusikan dengan pasien "aktor yang dapat mengurangi nyeri. Ajarkan prinsip manajemen nyeri (relaksasi! guided imagery! distraksi! dan
9.
lainnya%. *erikan in"ormasi tentang nyeri! seperti penyebab nyeri! berapa lama nyeri akan berlangsung! dan antisipasi ketidaknyamanan.
Analgesi2 Administration ,. #. /. . <.
0aji lokasi! karakteristik! kualitas! dan tingkat nyeri sebelum pengobatan. -ek program pemberian analgesik8 jenis! dosis! dan "rekuensi. E4aluasi e"ekti4itas analgesik dan e"ek sampingnya. :okumentasikan respon pasien terhadap analgesik. Ajarkan tentang penggunaan analgesik! misal strategi menurunkan e"ek samping.
#.
Ansietas berhubungan perubahan kondisi "isik (patah tulang% ditandali dengan klien mengeluh merasa 2emas dengan situasi "isiknya! klien tampak gelisah. 'etelah di berikan asuhan kepera5atan selama , @ # jam diharapakan ke2emasan klien berkurang dengan 2riteria hasil? a. Tekanan :arah dalam batas normal b. 0lien tampak tenang 2. 0lien mengatakan merasa tidak 2emas Inter4ensi? An@iety Redu2tion
,. #. /. .
*uat klien tenang dengan pendekatan yang meyakinkan enyatakan dengan jelas perubahan untuk tingkah laku pasien ihat dan pahami perspekti" pasien dalam situasi stress *erikan in"ormasi yang "a2tual mengenai diagnosis! pengobatan dan prognosis
yang akan di berikan kepada pasien <. engatakan kepada pasien untuk
mengurangi
rasa
takutnya
untuk
mempengaruhi kesehatannya B. emberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan atau masalah klien 9. 'elalu mengidenti"ikasi perubahan tingkat ke2emasan =. 1bser4asi tanda3tanda 2emas 4erbal dan non 4erbal -alming Te2hniue ,.
empertahankan kontak mata denngan pasien
#.
empertahankan ketengan pasien
/.
:uduk dan berbi2ara dengan klien dengan 5ajah tersenyum
.
emberikan sentuhan di daerah dahi
<.
engurangi atau menghilangkan rangsangan hal yang menyebabkan ketakutan dan ke2emasan
B.
engidenti"ikasi signi"ikan lainnya yang dimana kehadirannya dapat membantu pasien
9.
+akinkan pasien terhadap keselamatan diri dan keamanannya
=.
ena5arkan 2airan hangat atau susu
7.
ena5arkan mandi air hangat
,$. enggunakan tenik distraksi yang sesuai /.
;ipertermi berhubungan dengan respon in"lamasi sistemik ditandai dengan peningkatan suhu tubuh D /9!< -! akral teraba hangat! peningkatan tekanan darah dan nadi.
'etelah diberikan asuhan kepera5atan #@= jam diharapkan suhu tubuh klien kembali normal (/B!< o3/9!
. Pertahankan re2ord atau pendataan mengenai intake dan output 2airan. <. *erikan terapi intra4ena se2ara tepat. ital 'ign onitoring ,. onitor tekanan darah! nadi! suhu dan RR pasien #. onitor 5arna kulit pasien En4iromental anagement ,. -iptakan lingkungan yang aman bagi pasien #. engidenti"ikasi kebutuhan pasien berdasarkan tingkat "ungsi "isik dan /. .
kogniti" serta perilaku pasien 'ediakan lingkungan yang bersih dan nyaman 'esuaikan suhu lingkungan sesuai suhu tubuh pasien untuk memenuhi
kebutuhan pasien jika suhu tubuh pasien berubah3ubah Fe4er Treatment ,. onitor pasien jika terdapat kejang #. 0olaborasikan pemberian antipiretik sesuai kebutuhan /. *erikan pasien selimut hangat bila diperlukan . Anjurkan pasien untuk melakukan kompres hangat
:.
EA>A'I ,. Nyeri akut berhubungan dengan agen 2edera "isik (desakan "ragmen 2edera pada jaringan lunak% ditandai dengan klien tampak meringis! laporan se2ara 4erbal terasa nyeri! perubahan posisi untuk menghindari nyeri. E4aluasi? a. Nyeri berkurang menjadi skala b. 1nset nyeri berkurang menjadi skala 2. Nyeri terkontrol menjadi skala d. ampu mendeskripsikan penyebab nyeri! skala #. Ansietas berhubungan perubahan kondisi "isik (patah tulang% ditandali dengan klien mengeluh merasa 2emas dengan situasi "isiknya! klien tampak gelisah. E4aluasi? a. Tekanan :arah dalam batas normal b. 0lien tampak tenang 2. 0lien mengatakan merasa tidak 2emas /. ;ipertermi berhubungan dengan respon in"lamasi sistemik ditandai dengan peningkatan suhu tubuh D /9!< -! akral teraba hangat! peningkatan tekanan darah dan nadi. E4aluasi? a. Turgor kulit pasien kembali normal (skala <% b. 'uhu tubuh klien kembali normal (/B!< o3/9!
:AFTAR P>'TA0A