LAPORAN INDIVIDU LAPORAN PENDAHULUAN RUPTUR PERINEAL DAN CLOSE FRAKTUR ACETABULUM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas La!"an In#i$i#u P"!%esi Ne"s Dea"temen Su"gi&a' #i Ruang () RSUD* D"* Sai%u' An+a" Ma'ang
Disusun O'eh, Enik Ha"ini NIM* (-../.0...((( (-. ./.0...(((10 10
PRO2RAM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRA3I4A5A 6.(/
LEMBAR PEN2ESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN RUPTUR PERINEAL DAN CLOSE FRAKTUR ACETABULUM
Disusun untuk Memenuhi Tugas La!"an In#i$i#u P"!%esi Ne"s Dea"temen Su"gi&a' #i Ruang () RSUD* D"* Sai%u' An+a" Ma'ang
O'eh , Enik Ha"ini NIM* (-../.0...(((10
Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari
,
Tanggal ,
Pembimbing Akademik
( ( NIP :
Pembimbing Lahan
) ) NIP.
La!"an Pen#ahu'uan Rutu"e Pe"ineum A* Penge"tian Perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari tt dan fascia urogenitalis serta diafragma pelvis. Rupture perineum adalah rbekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik se!ara spntan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan. "bekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu !epat. "bekan perineum terjadi pada hampir semua primipara (#iknjsastr$ %&&%). "bekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri . Perdarahan pas!a persalinan dengan uterus yang berkntraksi baik biasanya disebabkan leh rbekan serviks atau vagina ('!htar$ %&&). "bekan jalan lahir selalu memberikan perdarahan dalam jumlah yang berariasi banyaknya. Perdarahan yang berasal dari jalan lahir selalu harus diperhatikan yaitu sumber dan jumlah perdarahan sehingga dapat diatasi. *umber perdarahan dapat berasal dari perineum, vagina, serviks, dan robekan uterus (ruptur uteri ). Perdarahan dapat dalam bentuk hematoma dan rbekan jalan lahir yang dapat menyebabkan pe!ahnya pembuluh darah vena. B* K'asi%ikasi Rupture perineum +enis rbekan perineum berdasarkan luasnya adalah sebagai berikut: a. ,erajat satu : "bekan ini hanya terjadi pada mukosa vagina$ vulva bagian depan$ kulit perineum. b. ,erajat dua : "bekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan$ kulit perineum dan tt perineum. !. ,erajat tiga : "bekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan$ kulit perineum$ tt-tt perineum dan sfingterani eksterna. d. ,erajat empat : "bekan dapat terjadi pada seluruh perineum dan sfingterani yang meluas sampai ke mukosa rectum (*epardiman$ %&&). C* Tan#a7tan#a #an ge8a'a "!9ekan 8a'an 'ahi" Tanda dan gejala rbekan jalan lahir adalah sebagai berikut : a. Perdarahan
b. ,arah segar yang mengalir setelah bayi lahir !. Uterus tidak berkntraksi dengan baik d. Plasenta tidak nrmal /ejala yang sering terjadi adalah: a. Pu!at b. Lemah !. Pasien dalam keadaan menggigil ('!htar$ %&&). D* Pen:e9a9 R!9ekan 4a'an Lahi" 0ang dapat menyebabkan terjadinya rbekan jalan lahir adalah Partus presipitatus. a. 1epala janin besar b. Presentasi defleksi (dahi$ muka). !. Primipara d. Letak sungsang. e. Pimpinan persalinan yang salah. 2.
Pada obstetri dan embriotomi : ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, dan embriotomi ('!htar$ %&&). Terjadinya rupture perineum disebabkan leh 2aktr ibu (paritas$ jarak
kelahiran dan berat badan bayi)$ pimpinan persalinan tidak sebagaimana mestinya$ riwayat persalinan. ekstraksi cunam, ekstraksi vakum, trauma alat dan episiotomi (#iknjsastr$ %&&&). Perdarahan karena rbekan jalan lahir banyak dijumpai pada pertlngan persalinan leh dukun karena tanpa dijahit. 3idan diharapkan melaksanakan pertlngan persalinan di tengah masyarakat melalui bidan plindes$ sehingga peranan dukun makin berkurang. 3idan dengan pengetahuan medisnya dapat
mengetahui hamil
dengan risik tinggi dan
mengarahkan
pertlngan pada kehamilan dengan risik rendah yang mempunyai kmplikasi ringan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu maupun perinatal. ,engan demikian kmplikasi rbekan jalan lahir yang dapat menimbulkan perdarahan semakin berkurang ('anuaba$ 4556). E* Risik! R!9ekan 4a'an Lahi" "isik yang ditimbulkan karena rbekan jalan lahir adalah perdarahan yang dapat menjalar ke segmen bawah uterus ('!htar$ %&&). "isik lain yang dapat terjadi karena rbekan jalan lahir dan
perdarahan yang hebat adalah ibu tidak berdaya$ lemah$ tekanan darah turun$ anemia dan berat badan turun. 1eluarnya bayi melalui jalan lahir umumnya menyebabkan rbekan pada vagina dan perineum. 'eski tidak tertutup kemungkinan rbekan itu memang sengaja dilakukan untuk memperlebar jalan lahir. Petugas kesehatan atau dkter akan segera menjahit rbekan tersebut dengan tujuan untuk menghentikan perdarahan sekaligus penyembuhan. Penjahitan juga bertujuan merapikan kembali vagina ibu menyerupai bentuk semula (*utikn$ %&&). F* Tin#akan 5ang Di'akukan Tindakan yang dilakukan untuk rbekan jalan lahir adalah sebagai berikut : a. 'emasang kateter ke dalam kandung ken!ing untuk men!egah trauma terhadap uretra saat penjahitan rbekan jalan lahir. b. 'emperbaiki rbekan jalan lahir. !. +ika perdarahan tidak berhenti$ tekan luka dengan kasa se!ara kuat kira-kira selama beberapa menit. +ika perdarahan masih berlangsung$ tambahkan satu atau lebih jahitan untuk menghentikan perdarahan. d. +ika perdarahan sudah berhenti$ dan ibu merasa nyaman dapat diberikan makanan dan minuman pada ibu. 2* Penanganan R!9ekan 4a'an Lahi" Penanganan rbekan jalan lahir adalah : a.
7ntuk men!egah luka yang rbek dan pinggir luka yang tidak rata dan kurang bersih pada beberapa keadaan dilakukan episotomi .
b.
3ila dijumpai rbekan perineum dilakukan penjahitan luka dengan baik lapis demi lapis$ dengan memperhatikan jangan ada rbekan yang terbuka ke arah vagina yang biasanya dapat dimasuki leh bekuan darah yang akan menyebabkan luka lama sembuh.
!.
,engan memberikan antibitik yang !ukup ('!htar$ %&&) Tujuan penjahitan rbekan perineum adalah untuk menyatukan
kembali jaringan tubuh dan men!egah kehilangan darah yang tidak perlu. Penjahitan dilakukan dengan !ara jelujur menggunakan benang catgut kromik . ,engan memberikan anastesi lkal pada ibu saat penjahitan laserasi $ dan mengulangi pemberian anestesi jika masih terasa sakit. Penjahitan dimulai satu !m dari pun!ak luka. +ahit sebelah dalam ke arah
luar$ dari atas hingga men!apai bawah laserasi. Pastikan jarak setiap jahitan sama dan tt yang terluka telah dijahit. Ikat benang dengan membuat simpul dalam vagina. Ptng ujung benang dan sisakan 4$ !m. melakukan pemeriksaan ulang pada vagina dan jari paling ke!il ke dalam anus untuk mengetahui terabanya jahitan pada rectum karena bisa menyebabkan fistula dan bahkan in2eksi (,epkes$ %&&8). Rupture perineum derajat empat atau rbekan yang lengkap memerlukan langkah-langkah yang teliti. Apeks rbekan dalam mukosa$ rectum harus diperhatikan dan tepi mukosa rectum dibalikkan ke dalam lumen usus dengan jahitan berulang. +ahitan ini diperkuat lagi dengan jahitan terputus sekeliling fasia endopelvis. 7jung rbekan sfingterani !enderung mengalami retraksi ke
lateral
dan posterior .
*etelah
diidenti2ikasi dan dijepit dengan forcep$ ujung rbekan didekatkan dengan dua atau tiga jahitan (3en$ 4556). H* Peng!9atan R!9ekan 4a'an Lahi" Pengbatan yang dapat dilakukan untuk rbekan jalan lahir adalah dengan memberikan uterotonika setelah lahirnya plasenta$ bat ini tidak bleh diberikan sebelum bayi lahir. 'an2aat dari pemberian bat ini adalah untuk mengurangi terjadinya perdarahan pada kala III dan memper!epat lahirnya plasenta. Perawatan luka perineum pada ibu setelah melahirkan berguna untuk
mengurangi
rasa
ketidaknyamanan$
menjaga
kebersihan$
men!egah in2eksi dan memper!epat penyembuhan luka. Perawatan perineum umumnya bersamaan dengan perawatan vulva. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a. 'en!egah kntaminasi dengan rectum b. 'enangani dengan lembut jaringan luka !. 'embersihkan
darah
yang
menjadi sumber in2eksi dan bau
(*ai2uddin$ %&&4). I*
K!m'ikasi "isik kmplikasi yang mungkin terjadi jika rupture perineum tidak segera diatas$ yaitu : a. Perdarahan *erang wanita dapat meninggal karena perdarahan pas!a persalinan dalam waktu satu jam setelah melahirkan. Penilaian dan
penatalaksanaan yang !ermat selama kala satu dan kala empat persalinan sangat penting. 'enilai kehilangan darah yaitu dengan !ara memantau tanda ital$ mengealuasi asal perdarahan$ serta memperkirakan jumlah perdarahan lanjutan dan menilai tonus otot (,epkes$ %&&). b. Fistula Fistula
dapat
terjadi
tanpa
diketahui
penyebabnya
karena
perlukaan pada vagina menembus kandung ken!ing atau rectum. +ika kandung ken!ing luka$ maka air ken!ing akan segera keluar melalui vagina. Fistula dapat menekan kandung ken!ing atau rectum yang lama antara kepala janin dan panggul$ sehingga terjadi iskemia (,epkes$ %&&). !. Hematoma Hematoma dapat terjadi akibat trauma partus pada persalinan karena adanya penekanan kepala janin serta tindakan persalinan yang ditandai dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna biru dan merah. Hematoma dibagian pelvis bisa terjadi dalam vulva perineum dan fosa iskiorektalis. 3iasanya karena trauma perineum tetapi bisa juga dengan varikositasvulva yang timbul bersamaan dengan gejala peningkatan nyeri. 1esalahan yang menyebabkan diagnsis tidak diketahui dan memungkinkan banyak darah yang hilang. ,alam waktu yang singkat$ adanya pembengkakan biru yang tegang pada salah satu sisi introitus di daerah rupture perineum ( 'artius$ 4559). d. In2eksi In2eksi pada masa ni2as adalah peradangan di sekitar alat genetalia pada kala ni2as. Perlukaan pada persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam tubuh sehingga menimbulkan in2eksi. ,engan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi 6& "bekan jalan lahir selalu menyebabkan perdarahan yang berasal dari perineum, vagina, serviks dan robekan uterus (rupture uteri. Penanganan yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah dengan melakukan ealuasi terhadap sumber dan jumlah perdarahan. +enis rbekan perineum adalah mulai dari tingkatan ringan sampai dengan
rbekan yang terjadi pada seluruh perineum yaitu mulai dari derajat satu sampai dengan derajat empat. Rupture perineum dapat diketahui dari tanda dan gejala yang mun!ul serta penyebab terjadinya. ,engan diketahuinya tanda dan gejala terjadinya rupture perineum$ maka tindakan dan penanganan selanjutnya dapat dilakukan.
LAP;"AN P
"A1T7" A=
A. ,e2inisi =lsed >raktur A!etabulum 'enurut Admin (%&&)$ 2raktur adalah keadaan dimana hubungan kesatuan jaringan tulang terputus. Tulang mempunyai daya lentur dengan kekuatan yang memadai$ apabila trauma melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi 2raktur$ terjadinya 2raktur disebabkan karena trauma$ stress krnis dan berulang maupun pelunakan tulang yang abnrmal. >raktur atau patah tulang adalah terputusnya kntinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan leh rudapaksa (*yamsuhidayat$ %&&8). >raktur adalah terputusnya kntinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (3runner ? *uddarth$ %&&4) >raktur a!etabulum adalah 2raktur mangkuk sendi
tempat
masuknya !aput 2emur yang membentuk hip jint. 3. 1lasi2ikasi 4. >raktur kmplet@tidak kmplet >raktur kmplet adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran (bergeser dari psisi nrmal). >raktur tidak kmplet$ patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang. %. >raktur tertutup >raktur tertutup merupakan 2raktur yang tidak menyebabkan rbeknya kulit. . >raktur terbuka (2raktur kmplikata@kmpleks) 'erupakan 2raktur dengan luka pada kulit atau membrana muksa sampai ke bagian yang 2raktur. >raktur terbuka digradasi menjadi /radasi I dengan luka bersih kurang dari 4 !m panjangnya$ kerusakan jaringan lunak sedikit /radasi II luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensi2 /radasi yang sangat terkntaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensi2$ merupakan kndisi yang paling berat.
=. raktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur dibawah 8 tahun dan sering berhubungan dengan lah raga$ pekerjaan$ atau luka yang disebabkan leh ke!elakaan kendaraan
bermtr. *edangkan pada rang tua$ wanita lebih sering mengalami 2raktur daripada laki-laki yang berhubungan dengan meningkatnya insiden steprsis yang terkait dengan perubahan hrmnpada menpuse ("eees$ "uB$ L!khart$ %&&4). ,. Pat2isilgi 1etika 2raktur terjadi$ tt-tt yang melekat di tulang menjadi terganggu. ;tt tersebut dapat menjadi spasme dan menarik 2ragmen 2raktur keluar dari psisi. 1umpulan tt yang besar dapat menyebabkan spasme tt yang masi seperti pada tt 2emur. *elain itu$ peristeum dan pembuluh darah di tulang yang mengalami 2raktur juga terganggu. 1erusakan jaringan lunak dapat juga terjadi. Perdarahan terjadi jika terjadi gangguan pada pembuluh darah dan tulang yang mengalami 2raktur. 1emudian terjadi pembentukan hematma diantara 2ragmen 2raktur dan peristeum. +aringan tulang di sekitar luka 2raktur mati$ sehingga menimbulkan respn in2lamasi. 1emudian terjadi asdilatasi$ edema$ nyeri$ kehilangan 2ungsi$ keluarnya plasma dan leuksit. Prses ini mengawali tahap penyembuhan tulang. tahap penyembuhan tulang terdiri dari: 4. Tahap pembentukan hematma ,alam %8 jam pertama mulai terbentuk bekuan darah dan 2ibrin yang masuk ke area 2raktur. *uplai darah meningkat$ terbentuklah hematma yang berkembang menjadi
jaringan
granulasi sampai hari kelima. %. Tahap prli2erasi ,alam waktu sekitar hari$ hematma akan mengalami rganisasi.
Terbentuk
benang-
dalam
jendalan
darah$
membentuk jaringan untuk reaskularisasi dan inasi 2ibrblast dan
steblast
yang akan
menghasilkan klagen
dan
prteglikan sebagai matriks klagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat 2ibrus dan tulang rawan. . Tahap pembentukan kalus Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh men!apai sisi lain sampai !elah terhubungkan. >ragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan 2ibrus$ tulang rawan dan tulang serat imatur. Perlu waktu -8 minggu agar 2ragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan 2ibrus. 8. ;si2ikasi
Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam %-
minggu patah
tulang melalaui prses penulangan
endkndrial. 'ineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar bersatu. Prses ini memerlukan waktu -8 bulan. . 1nslidasi (-6 bulan) dan "emdeling (-4% bulan) Tahap akhir dari perbaikan patah tulang. ,engan akti2itas steblas dan steklas$ kalus mengalami pembentukan tulang sesuai aslinya. <. 'ani2estasi 1linis a. ,e2rmitas b. 3engkak@edema !. . 1mplikasi 1mplikasi awal a. *yk: *yk hiplemik atau traumatik akibat pendarahan (baik kehilangan darah eksterna maupun yang tidak kelihatan) dan kehilangan !airan eksternal kejaringan yang rusak. b. *indrm embli lemak: pada saat terjadi 2raktur glbula lemak dapat masuk kedalam pembuluh darah karena tekanan sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau karena kateklamin yang dilepaskan leh reaksi stres pasien akan membilisasi asam lemak dan memudahkan terjadinya glbula lemak dalam aliran darah. !. *indrm kmpartemen: merupakan masalah yang terjadi saat per2usi jaringan dalam tt kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini bisa disebabkan karena penurunan ukuran kmpartemen tt karena 2asia yang membungkus tt terlalu ketat$ penggunaan gips
atau
balutan
yang
menjerat
ataupun
peningkatan
isi
kmpartemen tt karena edema atau perdarahan sehubungan dengan berbagai masalah (misal : iskemi$ !idera remuk). d. Trmbembli ena: berhubungan dengan
penurunan
aktiitas@kntraksi tt (bedrest). e. In2eksi 2raktur terbuka: kntaminasi in2eksi sehingga perlu mnitr tanda in2eksi dan terapi antibitik. 1mplikasi lambat
a. ,elayed unin: prses penyembuhan tulang yang berjalan dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan (tidak sembuh setelah - bulan). b. Nn unin: kegagalan penyambungan tulang setelah -5 bulan. !. 'al unin: prses penyembuhan tulang berjalan nrmal terjadi dalam waktu semestinya$
namun tidak
dengan bentuk aslinya
atau
abnrmal. /. Pemeriksaan Penunjang 4. Pemeriksaan radilgi a. Pemeriksaan rntgen: 7ntuk menentukan lkasi$ luas dan jenis 2raktur b. *!an tulang$ tmgram$ =T-s!an@ '"I: 'emperlihatkan 2rakur dan mengidenti2ikasikan kerusakan jaringan lunak. %. Pemeriksaan labratrium a. Pemeriksaan darah lengkap: Ht mungkin meningkat (hemknsentrasi) atau menurun (pendarahan bermakna pada sisi 2raktur atau rgan jauh pada trauma multipel)$ Peningkatan *el darah putih adalah respn stres nrmal setelah trauma. b. 1reatinin : Trauma tt meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal. . Pemeriksaan Penunjang Lain a. Arterigram : dilakukan bila ada kerusakan askuler. b. ==T: dilakkukan bila banyak kerusakan tt H. Penatalaksanaan 4. Terapi knserati2 : %. Terapi perati2 ;"I> (;pen "edu!tin And Internal >iBatin) Indikasi ;"I> : >raktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya aas!ulair •
• • •
ne!rsis tinggi >raktur yang tidak bisa direpsisi tertutup >raktur yang dapat direpsisi tetapi sulit dipertahankan >raktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil yang
lebih baik dengan perasi
I.
tulang$
edema
dan
!edera pada jaringan lunak$ alat traksi@
immbilisasi. b. "isik tinggi terhadap in2eksi berhubungan dengan tak ada kuatnya pertahanan primer: kerusakan kulit$ trauma jaringan$ terpajan pada lingkugan$ prsedur inasi2$ traksi tulang.
!. /angguan mbilitas 2isik berhubungan dengan kehilangan intregritas tulang$ terapi pembatasan gerak$ kerusakan mus!ulskeletal. +. Interensi 1eperawatan 4. Nyeri akut ,e2inisi : sensri yang tidak menyenangkan dan pengalaman emsinal yang timbul dari kerusakan jaringan aktual atau ptensial atau penggambaran dari kerusakan (Internatinal ass!iatin 2r the study 2 pain) yang terjadi tiba-tiba atau se!ara pelan-pelan dari intensitas ringan hingga berat dengan diantisipasi atau dapat diprediksi dan dalam waktu kurang dari bulan. ,e2ining !hara!teristi!s : a. Perubahan respirasi (nrmalnya 4%-%&B@menit) b. Lapran se!ara erbal dari pasien !"# (!ursing "utcome #lassifications : a. =m2rt leel (tingkat kenyamanan) ,e2inisi : Perasaan 2isik dan psiklgi yang tenang Indikatr : 4) 'elaprkan kesejahteraan 2isik %) 'elaprkan kepuasan dengan kntrl gejala ) 'elaprkan kesejahteraan psiklgis 8) 'engekspresikan kepuasan dengan kntrl nyeri b. Pain =ntrl (kntrl nyeri) ,e2inisi : Tindakan seserang untuk mengatasi nyeri Indikatr : 4) 'engenal penyebab nyeri %) 'engenal nset nyeri ) 'enggunakan tindakan pen!egahan 8) 'enggunakan pertlngan nn-analgetik ) 'enggunakan analgetik dengan tepat ) 'engenal tanda-tanda pen!etus nyeri untuk men!ari pertlngan 9) 'enggunakan sumber-sumber yang ada 6) 'engenal gejala nyeri 5) 'elaprkan gejala-gejala kepada tenaga
kesehatan
pr2esinal 4&) 'elaprkan kntrl nyeri !. Pain Leel (Tingkat nyeri) ,e2inisi : /ambaran nyeri atau nyeri yang ditunjukkan *etelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama B %8 jam pada pasien dengan gangguannyeri akut dapat teratasi dengan kriteria : 4) 'elaprkan nyeri berkurang %) Tidak menununjukkan ekspersi wajah menahan nyeri
) 'ampu mengntrl nyeri (tahu penyebab nyeri$ mampu menggunakan tehnik nn2armaklgi untuk mengurangi nyeri$ men!ari bantuan) 8) Tidak mual ) Tanda ital dalam rentang nrmal !ursing $ntervention #lassification (!$# Pain Acute Interensi a. 1aji se!ara kmphrehensi2 tentang nyeri$ meliputi: lkasi$ karakteristik
dan
nset$
durasi$
2rekuensi$
kualitas$
intensitas@beratnya nyeri$ dan 2aktr-2aktr presipitasi b. ;bserasi isyarat-isyarat nn erbal dari ketidaknyamanan$ khususnya dalam ketidakmampuan untuk kmunikasi se!ara e2ekti2 !. /unakan
kmunikasi
terapeutik
agar
pasien
dapat
mengekspresikan nyeri d. Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pla tidur$ na2su makan$ akti2itas kgnisi$ md$ relatinship$ pekerjaan$ tanggungjawab peran e. 3erikan in2rmasi tentang nyeri$ seperti: penyebab$ berapa 2.
lama terjadi$ dan tindakan pen!egahan 1ntrl 2aktr-2aktr lingkungan yang dapat mempengaruhi respn pasien terhadap ketidaknyamanan (eB: temperatur
ruangan$ penyinaran$ dll) g. Ajarkan penggunaan teknik nn-2armaklgi (eB: relaksasi$ guided imagery$ terapi musik$ distraksi$ aplikasi panas-dingin$ massase$ Taktr resik : a. Pertahanan primer yang inadekuat (kerusakan kulit$ jaringan traumatis) b. Prsedur inasi2 !. Trauma
!"# (!ursing "utcome #lassifications:
a. Immune *tatus : ketahanan (natural dan didapat) yang adekuat terhadap antigen eksternal dan internal. b. 1nwledge : In2e!tin !ntrl$
Peningkatan
pemahaman mengenai pen!egahan dan kntrl in2eksi !. "isk !ntrl : Tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi an!aman kesehatan yang aktual$ persnal$ dan mdi2ikasi *etelah dilakukan tindakan keperawatan pasien tidak mengalami in2eksi dengan kriteria hasil: a. b. !. d. e.
1lien bebas dari tanda dan gejala in2eksi 'enunjukkan kemampuan untuk men!egah timbulnya in2eksi +umlah leuksit dalam batas nrmal 'enunjukkan perilaku hidup sehat *tatus imun$ gastrintestinal$ geniturinaria dalam batas nrmal
!ursing $ntervention #lassification (!$# Resiko $nfeksi a. 1ntrl In2eksi ,e2inisi: 'eminimalkan paparan dan transmisi agen in2eksi Aktiitas 4) 3ersikan lingkungan se!ara tepat setelah digunakan leh pasien %) /anti peralatan pasien setiap selesai tindakan ) /unakan sarung tangan steril 8) Lakukan perawatan asepti! pada semua jalur IC ) Lakukan teknik perawatan luka yang tepat ) Anjurkan istirahat 9) 3erikan terapi antibitik b. In2e!tin Prte!tin (prteksi terhadap in2eksi) ,e2inisi: Pen!egahan dan deteksi dini in2eksi pada pasien yang beresik Aktiitas 4) 'nitr tanda dan gejala in2eksi sistemik dan lkal %) 'nitr angka granulsit$ #3= dan hasil yang berbeda ) Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresik 8) 3erikan perawatan kulit yang tepat pada area edematus ) Inspeksi kulit dan membran muksa terhadap kemerahan$ panas$ atau drainase ) Ispeksi kndisi luka 9) ,ukungan masukkan nutrisi yang !ukup 6) ,ukungan masukan !airan 5) Instruksikan pasien untuk minum antibitik sesuai resep !. *kin sureillan!e@pengawasan terhadap kulit ,e2inisi: 'engkleksi dan menganalisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membran muksa Aktiitas 4) 'engamati ekstremitas terhadap kemerahan$ bengkak$ tekanan$ tekstur$ edema dan ulserasi
panas$
%) 'engamati
kulit
dan
membran
muksa
terhadap
kemerahan$ panas yang ekstrim$ atau drainase ) 'nitr terhadap sumber penekanan dan 2riksi@gesekan 8) 'nitr terhadap in2eksi d. Perawatan luka ,e2inisi: 'en!egah kmplikasi luka dan meningkatkan kesembuhan Aktiitas 4) 'nitr karakteristik luka meliputi drainase$ warna$ ukuran %) ) 8) ) )
dan bau Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka Inspeksi luka setiap melakukan pergantian dreesing Atur psisi untuk men!egah tekanan pada daerah luka Tingkatkan intake !airan Ajarkan pada pasien@anggta keluarga tentang prsedur
perawatan luka 9) Ajarkan pada pasien@anggta keluarga tentang tanda dan gejala in2eksi 6) ,kumentasikan lkasi luka$ ukuran$ dan penampakannya.
,A>TA" P7*TA1A
Admin$ (%&&). >raktur dan dislkasi. ,iambil tanggal Agustus %&4 dari http:@@ind2irstaid.!m@[email protected]ptinE!m.!ntent?taskFiew? idF9&?itemidE9%.
3runner and *uddarth. (%&&4). 3uku Ajar 1eperawatan 'edikal 3edah.
*jamsuhidajat$ ". dan #im de +ng. (%&&). 3uku Ajar Imu 3edah$
#ilkinsn$ +udith '. (%&&). 3uku *aku ,iagnsis 1eperawatan$ edisi 9. = : +akarta.