LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR PASIEN MENJELANG AJAL A.
Pengertian Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk hidup dan meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan. Namun sering kali harapan dan dambaan tersebut tidak tercapai. Dalam masyarakat kita, umur harapan hidup semakin bertambah dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker dan stroke. Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya berlanjut maka suatu saat akan dicapai stadium terminal yang ditandai dengan oleh kelemahan umum, penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian. ebagin besar kematian di rumah sakit adalah kematian akibat penyakit kronis dan terjadi perlahan-lahan. Pada umumnya, dokter dan perawat lebih mudah menghadapi kematian yang muncul secara perlahan-lahan. Mereka tidak dipersiapkan dengan baik untuk berhadapan dengan ancaman kematian. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif atau palliati!e care. Dalam perawatan paliatif maka peran perawat adalah memberikan "suhan #eperawatan pada Pasien $erminal untuk membantu pasien menjalani sisa hidupnya dalam keadaan seoptimal mungkin.
B.
Konsep Materi
%.
Pengertian #eadaan $erminal "dalah suatu keadaan keadaan sakit dimana menurut akal akal sehat tidak tidak ada harapan harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. #eadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.
#ematian
"dalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap indi!idu akan mengalami atau menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan. &.
$ahap-tahap Menjelang "jal. a.
Menolak 'Denial( Pada tahap ini klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya terjadi
dan menunjukkan reaksi menolak. b.
Marah '"nger( #emarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan
segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan cita-citanya. c.
Menawar ')argaining( Pada tahap ini kemarahan baisanya mereda dan pasien malahan dapat
menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang terjadi dengan dirinya. d.
#emurungan 'Depresi( elama tahap ini, pasien cen derung untuk tidak banyak bicara dan mungkin
banyak menangis. *ni saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien yang sedangan melalui masa sedihnya sebelum meninggal. e.
Menerima atau Pasrah '"cceptance( Pada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga
tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian. +ase ini sangat membantu apabila kien dapat menyatakan reaksi-reaksinya atau rencanarencana yang terbaik bagi dirinya menjelang ajal. Misalnya ingin bertemu dengan keluarga terdekat, menulis surat wasiat. .
$ipe-tipe Perjalanan Menjelang #ematian. a.
#ematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan
yang cepat dari fase akut ke kronik. b.
#ematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya terjadi pada
kondisi penyakit yang kronik. c.
#ematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya
terjadi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker. d.
#emungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu, terjadi pada pasien dengan
sakit kronik dan telah berjalan lama. .
$anda-tanda #linis Menjelang #ematian. #ehilangan $onus /tot, ditandai
a.
0elaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
b.
#esulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek
menelan. c. d.
Penurunan control spinkter urinari dan rectal. 1erakan tubuh yang terbatas.
#elambatan dalam irkulasi, ditandai a. b. c.
#emunduran dalam sensasi. 2yanosis pada daerah ekstermitas.
#ulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan
hidung. Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda !ital a. b. c.
Nadi lambat dan lemah. $ekanan darah turun. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
1angguan ensoria Penglihatan kabur. 1angguan penciuman dan perabaan.
3.
$anda-tanda #linis aat Meninggal a.
Pupil mata melebar.
b.
$idak mampu untuk bergerak.
c.
#ehilangan reflek.
d.
Nadi cepat dan kecil.
e.
Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.
f.
$ekanan darah sangat rendah.
g.
4.
Mata dapat tertutup atau agak terbuka.
$anda-tanda Meninggal secara klinis. tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan-perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah. beberapa petunjuk tentang indikasi kematian, yaitu a. b. c.
$idak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total. $idak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan. $idak ada reflek.
d. 6.
1ambaran mendatar pada 5#1.
)antuan yang dapat Diberikan. )antuan 5mosional a.
Pada +ase Denial. Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cara
mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya dan pasien dapat mengekspresikan perasaan-perasaannya. b.
Pada +ase Marah atau anger. )iasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan perasaannya
yang marah. Perawat perlu membantunya agar mengerti bahwa masih merupakan hal yang normal dalam merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian. c.
Pada +ase Menawar. Pada fase ini perawat perlu mendengarkan segala keluhannya dan mendorong
pasien untuk dapat berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut yang tidak masuk akal. d.
Pada +ase Depresi. Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang
dikeluhkan oleh pasien. "kan lebih baik jika berkomunikasi secara non !erbal yaitu duduk dengan tenang disampingnya dan mengamati reaksi-reaksi non !erbal dari pasien sehingga menumbuhkan rasa aman bagi pasien. e.
Pada +ase Penerimaan. +ase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. #epada keluarga dan
teman-temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien telah menerima keadaanya dan perlu dilibatkan seoptimal mungkin dalam program pengobatan dan mampu untuk menolong dirinya sendiri sebatas kemampuannya. 7.
)antuan Memenuhi #ebutuhan +isiologis a.
#ebersihan Diri. #ebersihan dilibatkan untuk mampu melakukan kerbersihan diri sebatas
kemampuannya dalam hal kebersihan kulit, rambut, mulut, badan dan sebagainya. b.
Mengontrol 0asa akit. )eberapa obat untuk mengurangi rasa sakit digunakan pada klien dengan sakit
terminal, seperti morphin, heroin, dsbg. c.
Membebaskan Jalan Nafas.
8ntuk klien dengan kesadaran penuh, posisi fowler akan lebih baik dan pengeluaran sekresi lendir perlu dilakukan untuk membebaskan jalan nafas, sedangkan bagi klien yang tida sadar, posisi yang baik adalah posisi sim dengan dipasang drainase dari mulut dan pemberian oksigen. d.
)ergerak. "pabila kondisinya memungkinkan, klien dapat dibantu untuk bergerak, seperti
turun dari tempat tidur, ganti posisi tidur untuk mencegah decubitus dan dilakukan secara periodik, jika diperlukan dapat digunakan alat untuk menyokong tubuh klien, karena tonus otot sudah menurun. e.
Nutrisi. #lien seringkali anore9ia, nausea karena adanya penurunan peristaltik. Dapat
diberikan annti ametik untuk mengurangi nausea dan merangsang nafsu makan serta pemberian makanan tinggi kalori dan protein serta !itamin. f.
5liminasi. #arena adanya penurunan atau kehilangan tonus otot dapat terjadi konstipasi,
inkontinen urin dan feses. /bat la9ant perlu diberikan untuk mencegah konstipasi. g.
Perubahan ensori. #lien dengan dying, penglihatan menjadi kabur, klien biasanya menolak atau
menghadapkan kepala kearah lampu atau tempat terang. #lien masih dapat mendengar, tetapi tidak dapat atau mampu merespon, perawat dan keluarga harus bicara dengan jelas dan tidak berbisik-bisik.
C. As!an Kepera"atan $anda-tanda #ematian %.
Dini - Pernafasan terhenti, penilaian : %; menit 'inspeksi, palpasi auskultasi. - $erhentinya sirkulasi, penilaian %3 menit, nadi karotis tidak teraba. - #ulit pucat. - $onus otot menghilang dan relaksasi. - Pembuluh darah retina bersegmentasi beberapa menit pasca kematian.
- Pengeringan kornea yang menimbulkan kekeruhan dalam %; menit 'hilang dengan penyiraman air. &.
-
D. Peng#a$ian % Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai. respon terhadap penyakit ada fase, yaitu %.
+ase Prediagnostik terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor resiko
penyakit. &.
+ase "kut berpusat pada kondisi krisis.
#lien dihadapkan pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis, interpersonal, maupun psikologis. .
+ase #ronis, klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya. pasti
terjadi. .
#lien dalam kondisi $erminal akan mengalami berbagai masalah baik fisik,
psikologis, maupun social-spiritual.
1ambaran problem yang dihadapi pada kondisi terminal antara lain - Problem /ksigenisasi 0espirasi irregular, cepat atau lambat, pernafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental "gitasi-gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, dan nadi ireguler.
- Problem 5liminasi #onstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat peristaltic, kurang diet serat dan asupan makanan jugas mempengaruhi konstipasi, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau kondisi penyakit 'mis 2a 2olon(, retensi urin, inkopntinensia urin terjadi akibat penurunan kesadaran atau kondisi penyakit - Problem Nutrisi dan 2airan "supan makanan dan cairan menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen, kehilangan )), bibir kering dan pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun. - Problem suhu 5kstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai selimut. - Problem ensori Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun, pendengaran berkurang, sensasi menurun. - Problem nyeri "mbang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan secara intra !ena, klien harus selalu didampingi untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan. - Problem #ulit dan Mobilitas eringkali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang sering. - Masalah Psikologis #lien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa seringkali ditunjukan. - Perubahan osial-piritual #lien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan
+aktor-faktor yang perlu dikaji %.
+aktor +isik
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada berbagai masalah pada fisik. 1ejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda !ital, mobilisasi, nyeri. &.
+aktor Psikologis
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal. Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien terminal, harus bisa mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah sedih, depresi, atau marah. .
+aktor osial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi terminal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya. .
+aktor piritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya.
DAFTAR PUSTAKA
"smadi. &;;7. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta alemba Medika. Perry = Potter. &;;4. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan praktik. 5disi . Jakarta 512. $arwoto = >artonah, &;;. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta alemba Medika. >ilkinson, Judith M. &;;6. Buku saku diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC . Jakarta 512. ?idayat, """., Musifatul 8liyah. &;;. )uku aku Praktikum #ebutuhan Dasar Manusia, Jakarta 512. melt@er, .2., )renda 1. )are. &;;%. )uku "jar #eperawatan Medikal )edah )runner = suddarth, 5disi 7, Jakarta 512 Nanda &;;3-&;;4. &;;3. Panduan Diagnosa #eperawatan. Jakarta Prima Medika. >ilkinson,
Judith
M.
&;;6.
Diagnosa
#eperawatan.
Jakarta
512.
yaifudin.&;;4."natomi +isiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta 512 #ircher = 2allanan '&;;(,Near Death 59periences and Death"wareness in the $erminally