LAPORAN PENDAHULUAN HIPOGLIKEMIA HIPOGLIKEMI A BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit Penyakit tidak menular menular merupakan merupakan kelompok terbesar terbesar penyakit penyakit penyebab penyebab kematian kematian di indonesia. Salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tinggi di Indonesia adalah diabetes mellitus. Diabetes melitus utamanya diakibatkan karena pola hidup yang tidak sehat (Eko, 2012).ederasi Diabetes Internasional dalam !artono (2011), menyatakan bah"a #iap 10 detik d etik satu orang meninggal dunia du nia karena diabetes dan $orld !ealth %rganisation ($!%) menyatakan bah"a Indonesia menempati urutan ke&' terbesar di dunia dalam umlah penderita diabetes, tahun 2000 terdapat ,* uta penderita + 200* menadi 1' uta + 21 uta i"a tahun 202. Diantara proinsi yang ada di Indonesia, Indonesia, a"a tengah memiliki memiliki prealensi prealensi diabetes diabetes yang -ukup tinggi. tinggi. prealensi tahun
diabetes
2011 2011
melitus tergantung
sebesar sebesar 0,0/,
mengalami mengalami
insulin
di
Proinsi
peningkatan peningkatan
a"a #engah
pada
bila dibandingkan dibandingkan prealensi prealensi
tahun 2010 sebesar 0,0. !ipoglikemia merupakan komplikasi yang paling sering mun-ul pada penderita diabet diabetes es
mellit mellitus. us. !ipoglik !ipoglikemi emiaa adalah adalah menurunny menurunnyaa kadar kadar glukos glukosaa
darah darah
yang yang
menyeb menyebabka abkan n kebutu kebutuhan han metabo metabolik lik yang diperl diperluka ukan n oleh oleh siste sistem m sara tidak tidak -ukup sehingga timbul berbagai keluhan dan geala klinik (3dmin, 2012). 201 2). !ipoglikemia berdampak serius pada morbiditas, mortalitas dan kualitas hidup. #he diabetes 4ontrol and 4ompli-ati 4ompli-ation on #rial #rial (D44#) melaporkan melaporkan diperkirakan diperkirakan 2&' kematian orang dengan diabetes tipe 1 berkaitan dengan hipoglikemia. !ipoglikemia uga umum teradi pada penderita diabetes tipe 2, dengan tingkat prealensi 50&0 (Setyohadi, 2011). !ipoglikemia merupakan penyakit kega"atdaruratan yang membutuhkan pertolongan segera, karena hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen, permanen, hipogli hipoglikemia kemia uga dapat menyebabkan menyebabkan koma sampai sampai dengan dengan kematian kematian (6edia, 2011).
B.
Rumusan Masalah
7erdasarkan banyaknya kasus dan pentingnya penanganan penyakit hipoglikemia, rumusan masalahnya adalah 8 7agaimana asuhan kepera"atan pada pasien dengan !ipoglikemia9:
C.
Tuuan
1)
#uuan ;mum
2)
#uuan 6husus
=
=
=
=
=
=
D.
Man!aat
1)
7agi Penulis
Diha Dihara rapk pkan an agar agar penu penuli liss memp mempuny unyai ai tamb tambah ahan an "a"a "a"asa san n dan dan penge pengeta tahua huan n dala dalam m penatalaksanaan pada pasien dengan penyakit hipoglikemia dan dalam memberikan asuhan kepera"atan pada klien dengan hipoglikemia. 2)
7agi Pasien dan 6eluarga 3gar 3gar pasi pasien en dan dan kelu keluar arga ga memp mempuny unyai ai penge pengeta tahua huan n tent tentang ang pera pera"a "ata tan n pada pada pasie pasien n hipoglikemia .
>)
7agi Institusi Pelayanan
')
7agi Institusi Pendidikan Sebagai sumber ba-aan atau reerensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan kepera"atan dan sebaga sebagaii masukan masukan dalam dalam peningka peningkatan tan pada pada pasien pasien hipogl hipoglike ikemia mia teruta terutama ma dibida dibidang ng dokumentasi asuhan kepera"atan.
BAB II TIN"AUAN PU#TAKA
A.
De!$n$s$
!ipoglikemia !ipoglikemia merupakan merupakan suatu kegagalan kegagalan dalam men-apai men-apai batas normal normal kadar glukosa darah (6edia,2011). !ipoglikemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kad ar glukosa darah ?*0 mg@dl. adi, dapat disimpulkan bah"a, hipoglikemia merupakan kadar glukosa darah diba"ah normal yaitu ?*0 mg@dl (<-Aaughton,2011) (<-Aaughton,2011) !ipogl !ipoglike ikemia mia atau atau penurun penurunan an kadar kadar gula gula darah darah merupak merupakan an keadaan keadaan dimana dimana kadar kadar glukosa darah berada di ba"ah normal, yang dapat teradi karena ketidakseimbangan antara makan makanan an yang yang dima dimakan kan,, akti aktii ita tass isi isik k dan dan obat& obat&ob obat atan an yang yang digun digunak akan. an. Sindr Sindrom om hipogl hipoglike ikemia mia ditanda ditandaii dengan dengan geala geala klinis klinis antara antara lain lain penderi penderita ta merasa merasa pusing pusing,, lemas, lemas, gemetar, pandangan menadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak antung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia) (Aabyl, 200/). B.
Klas$!$kas$
!ipoglikemia akut menunukkan geala Triad Triad Whipple. Triad Triad Whipple meliputiB Whipple meliputiB 1.
6elu 6eluha han n adanya adanya kadar kadar glukos glukosaa dara darah h plas plasma ma yang yang renda rendah. h. Ceal Cealaa oton otonom om seper seperti ti berkeringat, antung berdebar&debar, tremor, tremor, lapar. lapar.
2.
6adar glukosa glukosa darah darah yang yang rendah rendah (?> mmol@). mmol@). Ceala Ceala neurogli neuroglikopenik kopenik seperti seperti bingung, bingung, mengantuk, sulit berbi-ara, inkoordinasi, perilaku berbeda, gangguan isual, parestesi, mual sakit kepala.
>.
!ilangnya dengan -epat keluhan sesudah kelainan biokimia dikoreksi.
!ipoglikemia uga dapat dibedakan menadiB 1.
#rue hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa darah se"aktu ? *0 mg@dl
2.
6oma hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa darah se"aktu ? >0 mg@dl
>.
eaksi hipoglikemi, yaitu bila kadar glukosa darah sebelumnya naik, kemudian diberi obat hipoglikemi dan mun-ul tanda&tanda hipoglikemia namun kadar glukosa darah normal.
'.
eakti eakti hipogli hipoglikemi, kemi, timbul timbul tanda&t tanda&tanda anda hipogl hipoglikemi ikemi >& am sesudah sesudah makan. makan. 7iasanya 7iasanya merupa merupakan kan tanda tanda predia prediabet betik ik atau atau terad teradii pada pada anggota anggota keluar keluarga ga yang yang terkena terkena diabet diabetes es melitus.
C.
Et$%l%g$&Pen'e(a(
Dosis pemberian insulin yang kurang tepat, kurangnya asupan karbohidrat karena menund menundaa
atau atau mele"a mele"atka tkan n
makan, makan,
konsum konsumsi si
alkohol alkohol,, peningka peningkatan tan
karbohidrat karena latihan atau penurunan berat badan (6edia, 2011).
peman pemanaat aatan an
D.
Pat%!$s$%l%g$
Dalam diabetes, hipoglikemia teradi akibat kelebihan insulin relatie ataupun absolute dan d an uga gangguan g angguan pertahanan isiologis yaitu penurunan plasma glukosa. g lukosa.
merupakan merupakan
bahan bakar metabolism metabolismee
yang
harus ada untuk otak. Eek
hipoglikemia terutama berkaitan dengan sistem sara pusat, sistem pen-ernaan dan sistem peredaran darah (6edia, 2011). Clukosa merupakan bahan bakar metabolisme yang utama untuk u ntuk otak. Selain itu otak tidak dapat mensintesis glukosa dan hanya han ya menyimpan -adangan -adang an glukosa (dalam bentuk glikogen) dalam umlah yang sangat sedikit. %leh karena itu, ungsi otak yang normal sangat tergantung pada konsentrasi asupan glukosa dan sirkulasi. Cangguan glukosa glukosa dapat menimbulkan menimbulkan disungsi disungsi sistem sistem sara pusat pusat sehingga sehingga teradi teradi penurunan penurunan suplai glukosa ke otak. 6arena teradi penurunan suplai glukosa ke otak dapat menyebabkan teradinya penurunan suplai oksigen ke otak sehingga akan aka n menyebabkan menyebabk an pusing, bingung, lemah (6edia, 2011). 6onsentrasi glukosa darah normal, sekitar 50&110 mg@d. Penurunan konsentrasi glukosa darah akan memi-u respon tubuh, yaitu penurunan kosentrasi insulin se-ara isiologis seiring dengan turunnya konsentrasi glukosa g lukosa darah, peningkatan konsentrasi glu-agon dan da n epineprin sebagai respon neuroendokrin pada pa da kosentrasi glukosa darah di ba"ah batas normal, dan timbulnya geala& geala neurologic neurologic (autonom) dan penurunan kesadaran pada pad a kosentrasi glukosa darah di ba"ah batas normal no rmal (Setyohadi, 2012). 20 12). Penurunan Penurunan kesadaran kesadaran akan mengakibatka mengakibatkan n depresan depresan pusat pernapasan pernapasan sehingga sehingga akan mengakibatkan pola naas tidak eekti (4arpenito, 2005). 7atas kosentrasi glukosa darah berkaitan erat dengan system hormonal, persyaraan dan pengatur pengaturan an produksi produksi
glukos glukosaa
endogen endogen
serta serta penggunaa penggunaan n glukos glukosaa oleh organ organ
perier.Insulin perier.Insulin memegang peranan utama dalam pengaturan kosentrasi glukosa darah. 3pabila konsentrasi glukosa darah menurun mele"ati batas ba"ah konsentrasi normal, n ormal, hormon hormon&ho &hormo rmon n konstra konstrareg regula ulasi si
akan
melepa melepaska skan. n. Dalam Dalam hal ini, ini, glu-ag glu-agon on yang yang
diproduksi oleh sel F pankreas berperan penting sebagai pertahanan utama terhadap hipoglikemia. Selanutnya S elanutnya epinerin, kortisol dan hormon pertumbuhan uga berperan
meningkatkan meningkatkan produksi produksi dan menguran mengurangi gi penggunaan penggunaan glukosa. glukosa. Clukagon Clukagon dan epiner epinerin in merupakan merupakan dua hormon yang disekresi disekresi pada keadian keadian hipoglikemi hipoglikemiaa akut. Clukagon Clukagon hanya bekera dalam
hati. Clukagon
mulamula meningkatkan
glikogenolisis dan
kemudian kemudian glukoneogenes glukoneogenesis, is, sehingga sehingga teradi teradi penurunan penurunan energi energi akan menyebabkan menyebabkan ketidakstabilan kadar glukosa darah (!erdman, 2010). Penurunan kadar glukosa darah uga menyebabkan teradi penurunan perusi aringan perier, perier,
sehingga
epineprin uga
merangsang
lipolisis
di
aringan lemak
serta
proteolisis di otot yang biasanya ditandai dengan berkeringat, gemetaran, akral dingin, klien pingsan dan lemah (Setyohadi, 2012). Pelepasan epinerin, yang -enderung menyebabkan rasa lapar karena rendahnya kadar glukosa darah akan menyebabkan suplai glukosa ke aringan menurun sehingga masalah kepera"atan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat mun-ul.(4arpenito, 2005).
E.
PATHA)
*.
Man$!estas$ Kl$n$s
#anda dan geala hipoglikemia menurut Setyohadi (2012) antara lainB 1. 3drenergik sepertiB pu-at, keringat dingin, takikardi, gemetar, lapar, -emas, gelisah, sakit kepala, mengantuk. 2. Aeuroglikopenia seperti bingung, bi-ara tidak elas, perubahan sikap perilaku, lemah, disorientasi, penurunan kesadaran, keang, penurunan terhadap stimulus bahaya.
G. K%m+l$kas$
6omplikasi 6omplikasi dari hipoglikemi hipoglikemiaa pada gangguan gangguan tingkat tingkat kesadaran kesadaran yang berubah berubah selalu selalu dapat dapat
menyeb menyebabka abkan n gangguan gangguan
perna pernaasa asan, n,
selain selain
itu hipogl hipoglike ikemia mia uga uga dapat dapat
mengakibatka mengakibatkan n kerusakan kerusakan otak akut. !ipoglikemia !ipoglikemia berkepananga berkepanangan n parah bahkan dapat menyebabkan gangguan neuropsikologis sedang sampai dengan gangguan neuropsikologis berat karena eek hipoglikemia berkaitan dengan sistem sara pusat yang biasanya ditandai oleh perilaku dan pola bi-ara yang abnormal (eon, 2010) dan menurut 6edia (2011) hipoglikemia yang berlangsung lama bisa b isa menyebabkan kerusakan otak yang permanen, hipoglikemia uga dapat menyebabkan koma sampai kematian.
H.
Pemer$ksaan Penunang
1.
Cula darah puasa Diperiksa Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 5 gram oral) dan nilai normalnya antara 50& 110 mg@dl.
2.
Cula darah 2 am post prandial Diperiksa 2 am setelah diberi glukosa dengan nilai normal ? 1'0 mg@dl@2 am
>.
!731Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah untuk memperoleh kadar gula darah yang sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes dalam "aktu 2& > bulan. !731- menunukkan kadar hemoglobin he moglobin terglikosilasi yang pada orang normal antara '& *. Semakin tinggi maka akan menunukkan bah"a orang tersebut menderita D< dan beresiko teradinya komplikasi.
'. Elektrolit, teadi peningkatan -reatinin ika ungsi ginalnya telah terganggu . eukosit, teradi peningkatan ika sampai teradi ineksi
I.
Penatalaksanaan Me,$s
0 gram (1 G & 2 sendok makan). Pada hipoglikemia berat membutuhkan bantuan eksternal, antara lain (6edia, 2011) B 1. Dekstrosa ;ntuk pasien yang tidak mampu menelan glukosa oral karena pingsan, keang, atau perubahan status mental, pada keadaan darurat dapat pemberian dekstrosa dalam air pada
konsentrasi
0 adalah
dosis
biasanya
diberikan kepada
orang
de"asa,
sedangkankonsentrasi 2 biasanya diberikankepada anak&anak. 2. Clukagon Sebagai hormon kontra®ulasi utama terhadap insulin, glu-agon adalah pengobatan pertama yang dapat dilakukan untuk hipoglikemia berat. #idak seperti dekstrosa, yang harus
diberikan diberikan
se-ara se-ara
intraena intraena dengan
pera"atan pera"atan kesehatan kesehatan
yang berkualita berkualitass
proesional, glu-agon dapat diberikan oleh subkutan (S4) atau intramuskular (I<) ineksi oleh orang tua atau pengasuh terlatih. !al ini dapat men-egah keterlambatan dalam memulai pengobatan yang dapat dilakukan se-ara darurat.
".
Penatalaksanaan Ke+era-atan
1.
Pengkaian Primer !ipoglikemia
a.
3ir"ay
b.
=
4hin lit@ a" thrust
=
Su-tion
=
Cuedel 3ir"ay
=
Instubasi #rakea
7reathing 7ila alan naas tidak memadai, lakukan B
-.
=
7eri oksigen
=
Posisikan semi lo"er
4ir-ulation
=
4ek -apillary reill
=
Pemberian inus
=
3uskultasi adanya suara naas tambahan
=
Segera 7erikan 7ronkodilator, 7ronkodilator, mukolitik.
=
4ek rekuensi Pernaasan
=
4ek adanya tanda&tanda Sianosis, kegelisahan
=
4ek tekanan darah Penilaian ulang 374 diperlukan bila kondisi pasien tidak stabil
d.
Disability
2.
Pengkaian Sekunder !ipoglikemia Data dasar yang perlu dikai adalah B
a.
6eluhan utama B sering sering tidak tidak elas elas tetapi tetapi bisanya bisanya simpto simptomat matis is,, dan lebih lebih sering sering hipogl hipoglike ikemi mi merupak merupakan an diagnose sekunder yang menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asiksia, keang, sepsis.
b.
i"ayat B
=
3A4
=
Perinatal
=
Post natal
=
Imunisasi
=
Diabetes melitus pada orang tua@ keluarga
=
Pemakaian parenteral nutrition
=
Sepsis
=
Enteral eeding
=
Pemakaian 4orti-osteroid therapi
=
Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika
=
6anker
-.
Data okus Data SubyektiB
=
Sering masuk dengan keluhan yang tidak elas
=
6eluarga mengeluh bayinya keluar banya keringat dingin
=
asa lapar (bayi sering nangis)
=
Ayeri kepala
=
Sering menguap
=
Irritabel Data obyektiB
=
Parestisia pada bibir dan ari, gelisah, gugup, tremor, tremor, keang, kaku,
=
Hight—pitched cry, cry, lemas, apatis, bingung, -yanosis, apnea, naas -epat irreguler, keringat dingin, mata berputar&putar, menolak makan dan koma
=
Plasma glukosa ? 0 gr
>. Pengkaian !ead #o #oe 1)
6epala 2)
>)
ambut
B meso-hepal, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak adanyeri tekan B "arna hitam, kusut, tidak ada kebotakan B pengelihatan normal, diameter pupil >, s-lera ikterik,konungtia anemis,
')
!idung
B bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak ada se-ret, terpasang %2 nasal
liter@menit )
#elinga *)
5)
B bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada se-ret,tidak ada perdarahan
eher
Bmukosa kering, mulut bersih
Btidak Btidak ada pembesaran pembesaran tyroid, tyroid, nadi karotis karotis teraba, teraba, tidak adapembesara adapembesaran n
limoid #horaH
B
I B ekspansi dada tidak simetris, tidak ada luka, rekuensi naas tidak teratur P B tidak ada udema pulmo P B ada nyeri tekan tekan dada kiri 3 B bunyi antung S1,S2 tunggal, bunyi paru ron-hi /)
3bdomen
B
I B tidak ada luka, tidak ada asites 3 B bising usus normal 10 H@menit P B suara timpani P B ada pembesaran hati, tidak ada nyeri n yeri tekan
10) Cenitalia
11) Eksteremitas >
B terpasang D4, tidak ada darah
B kekuatan otot
>
>
>
%< B penuh, 3kral hangat, tidak ada edema, terpasang inuse inuse di lengan kanan 12) Pola pemenuhan kebutuhan dasar irginia !anderson B 1) Pola oksigenasi Sebelum sakit
B pasien bernaas se-ara normal, tidak menderita penyakit pernaasan
Saat dikai
B pasien sesak naas, 22H@ menit
2) Pola nutrisi Sebelum sakit
B pasien makan >H sehari (nasi, sayur, dan lauk)pasien suka makan yang
mengandung kolesterol tinggi, minum *& gelas@hari Saat dikai
B pasien makan sesuai diit yang telah diberikan, minum '& gelas@hari
>) Pola eliminasi Sebelum sakit
B pasien 736 '&*H@hari dan 737 1H@hari
Saat dikai
B pasien 736 >&H@hari dan 737 1H@hari
') Pola aktiitas@ bekera Sebelum sakit
B pasien melakukan aktiitas se-ara mandiri, bekera sebagai "iras"asta
Saat dikai
B aktiitas pasien dibantu oleh keluarga dan tidak dapat bekera.
) Pola istirahat Sebelum sakit
B pasien istirahat@ tidur &10 am@hari
Saat dikai
B pasien istirahat@ tidur 5&/am@hari
*) Pola suhu Sebelum sakit
B pasien tidak pernah demam (suhu normal)
Saat dikai
B suhu pasien normal >*04
5) Pola gerak dan keseimbangan keseimbangan Sebelum sakit
B pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai keinginannya
Saat dikai dikai
B pasien hanya melakukan melakukan gerak&gerak gerak&gerak terbatas terbatas karenasesak karenasesak dan nyeri
dada kiri ) Pola berpakaian Sebelu Sebelum m sakit sakit
B pasien pasien dapat dapat mengen mengenakan akan pakaia pakaianny nnyaa se-ara se-ara mandir mandirii danmema danmemakai kai
pakaian kesayangannya Saat dikai dikai
B pasien pasien menggunakan menggunakan pakaian pakaian seadaanya seadaanya dan dibantu dibantu keluarga keluarga saat
mengganti pakaiannya
/)
Pola personal hygine Sebelu Sebelum m sakit sakit
B pasien pasien biasa biasa mandi mandi 2Hsehar 2Hseharii dengan dengan air bersih bersih dan sabun sabun mandi mandi
tanpa bantuan keluarganya Saat dikai
B pasien mandi dengan -ara diseka dan dibantu keluarganya
10) Pola komunikasi Sebelum sakit B pasien berkomunikasi dengan lan-ar, memakai bahasadaerah Saat dikai
B pasien berkomunikasi dengan lan-ar, memakai bahasadaerah
11) Pola spiritual Sebelum sakit B pasien beribadah sesuai agamanya
Saat dikai
B pasien terganggu dalam melakukan ibadah (sholat)
12) Pola aman + nyaman Sebelum sakit B pasien merasa aman dan nyaman hidup bersama keluarga Saat dikai
B pasien merasa gelisah dira"at di rumah sakit
1>) Pola rekreasi Sebelum sakit B pasien kadang&kadang berekreasi ke tempat&tempat "isata Saat dikai dikai
B pasien tidak dapat berekreasi, berekreasi, hanya tidurandi tidurandi tempat tempat tidur tidur dan -enderung -enderung
diam 1') Pola belaar Sebelum sakit Bpasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya Saat dikai
Bpasien mengetahui penyakitnya gagal antung kronik
K. Masalah Atau D$agn%sa Ke+era-atan H$+%gl$kem$a )ang Mungk$n Munul
1.
6eti 6etida dake keek ekti tia an n bersi bersihan han ala alan n naa naass berh berhub ubung ungan an denga dengan n obst obstru ruks ksii ala alan n naa naas, s, peningkatan se-ret
2.
Cangguan perusi aringan -erebral berhubungan dengan disungsi sistem sara pusat akibat hipoglikemia
>.
Deisit olume -airan berhubungan dengan diuresis osmotik
'.
Penurunan -urah antung berhubungan dengan asokonstriksi pembuluh darah
L.
RENCANA KEPERA/AT KEPERA/ATAN AN HIPOGLIKEMIA HIPOGLI KEMIA
A
Diagnosa
A%4
o 1.
6epera"atan 6etidakeektian
Setelah
A$r-a'
bersihan
dilakukan
Management
alan
AI4 1.
naas
tindakan
berhubungan
kepera"atan
bunyi
dengan obstruksi obstruksi
sela selama ma 1H2' 1H2'
tambahanJ
alan
am
ron-hi,
naas,
1.
asional
peningkatan
diharapkan
se-ret
alan
napas
Res+$rat%r' status0 a$r-a' +aten'
pernapasan dala dalam m
bata batass
norm normal al
(1*& (1*&
20H@mnt) 2. Irama pernapasn normal >. 6edalaman pernapasan normal mampu mengeluarka
sekret
ekspansi
dari
mulut
dan
upaya
pernapasan.
entilasi
atel atelek ekta tasi siss
dan dan
sekr sekret et ke ala alan n naa naass besar
untuk
dikeluarkan. >.
keperluan. '. 3nurkan asupan asupan -airan -airan adekuat. . 3arkan batuk
aspirasi.
Pengh nghisapan dipe diperl rluk ukan an
dapat bia bia
tak
klie klien n
mampu
meng mengel elua uark rkan an
sekr sekret et
sendiri.
eekti '. *. 6olaborasi
pemberian
memb membuk ukaa
meningkatkan meningkatkan gerakan gerakan
sesuai
oksigen 5. 6olaborasi
dan
menurunkan
area area
lakukan penghisapan
paru
maks maksim imal al
dispnea. >. 7ersihkan sekret
posisi memaksimalkan
yang
pemberian 6lien
penumpukan
2.
trakeaJ
rekuensi
terdapa terdapatt
alan naas.
mengurangi
kriteriaB
menand menandakan akan
atau sekret berlebih di
nyaman nyaman untuk untuk
dengan
'.
naas
"heeKing. 2. 7erikan posisi
normal
1.
3uskultasi
3danya bunyi ron-hi
membantu
mengen mengen-er -erkan kan sehingga
-airan -airan
sekret sekret mudah
n
sputum
se-ara eekti . #idak idak ada ada
bron-odilator sesuai
dikeluarkan .
indikasi.
isioterapi dada@ ba-k massage
akumulasi
dapat
membantu
sputum
men menat atuh uhka kan n
se-r se-ret et
yang ada dialan naas. *.
kera kera
paru untuk memenuhi kebu kebuttuhan uhan serta
oksi oksige gen n memenuhi
kebu kebuttuhan uhan
oksi oksige gen n
dalam tubuh. 5.
7ron-odilator mening meningkat katkan kan ukuran ukuran lumen umen
perper-ab aban anga gan n
trakeobronkial sehing sehingga ga menuru menurunkan nkan tahanan terhadap aliran udara.
2.
Cangguan aringan
perusiSetelah dilakukanIntraran$al -erebraltindakan
berhubungan dengankepera"atan disungsi sar sara
pusa pusatt
hipoglikemia
Pressur sure M%n$t%r$ng
1.
3gar
pasien
lebih
1ICP ICP2kooperati 2. Perubah Perubahan an teka tekanan nan 4SS
systemselama selama 1H2' 1H2' am1 M%n$t%r tekanan
merupak merupakan an potens potensii resiko resiko
herniasi batang otak >. aktiitas aktiitas seperti seperti ini akan gangguan gangguan perus perusi 1. i elask elaskan an kepada kepada meningkatkan meningkatkan intra intra thorak thorak aringan -erebral pasien tentang dan dan abdom abdomen en yang yang dapa dapatt nor normal denga ngantindakan yang akan meningkatkan #I6 kriteriaB dilakukan '. Pengkaian ke-enderungan 2. Pertahankan adanya adanya peruba perubahan han tingkat tingkat T$ssue posisi tirah baring Pre!us$%n 0 kesa kesada dara ran n dan dan pote potens nsia iall
akib akibat atdiharapkan
$ntrakran$al 2
dengan
ere(ral
posis peningkatan i
#I6
sangat
1.
#ingkatkepala head up berguna dalam menentukan >. 7ant 7antu u pasi pasien en kesadaran lokalisasi untu untuk k berk berkem emih . ih,, Perubahan Perubahan pada rekuensi rekuensi komposmentis 2. Disorientasimembat membatasi asi batuk, batuk, antung men-erminkan tem tempat pat,
"akt "aktu, u,muntah, mengean,trauma@tekanan batang otak
orang se-ara tepat anu anurrkan kan pas pasien ien >. ## dalam batas napas dalam normal (suhu selama pergerakan >,L4 >,L4 M >5,L4 >5,L4, '. , Pant Pantau au sta statu tuss nadi H@meni H@menit, t, darah
*0&100neurologis neurologis dengan tekana tekanan nteratur . Pantau ## 120@0
mm!g)
>.
Deisit olume -airanSetelah dilakukan*lu$, berhubungan dengantindakan diuresis osmotik
kepera"atan
Management
1.
7ata 7atasi si
selama selama 1H2' 1H2' am-airan
ambang
int intak akeemenurunkan
kelebi kelebihan han
ginal
da n tekanan
yangosmosis. *, >*,&&yang dapat sel. >504, B B 12&20 12&20ditoleransi antung. . %bserasi %bserasi suhu, H@menit), kebu kebutu tuha han n -air -airan an tubu tubuh h nadi nadi per perier er "arna, turgor kulit (*0&50 77 adalah air).
teraba kuat dan dan kele kelemb mbab aban an,, Penurunan Penurunan olume olume -airan -airan turgor kulit baik pengisian kapiler darah akibat diuresis 4# ? 2 detik halu haluar aran an urin urineedan membranosmotik dapat N100&1500
mukosa. dim dimani anies esta tasi sika kan n '. Pantau Pantau masukan masukan --@hari hipote hipotensi nsi,, takika takikardi rdi,, kadar kadar elektr elektroli olittdan dan peng pengel elua uara ran, n, tera teraba ba lema lemah, h, 4# 4# urin urin dala dalam m bata batass-atat balan-e lambat lambat,, turgor turgor kulit kulit normal. -airan tidak elastis. . %bserasi %bserasi ##, ##, -atat perubahan
'.
Penurunan
dengan asokonstriksi pembuluh darah
nadi yang yang yang yang
adanya #D,
#urgor kulit, 4#. #$gn -urahSetelah dilakukan3$tal
antung berhubungantindakan
oleh oleh
3gar
pa pasien
le lebih
kooperati . 7erikandengan respon #tatus pembatasan -airanhypertensie, dengan 3$tal tal #$g #$gn dan dan diit diit natr natriiumdemikian menurunkan kan #tatus ## ( #Dsesuai indikasi beban kera antung '. 6olaborasi Diuretik Diuretik meningkatka meningkatkan n 120 120@0 mm!g, !g, dengan doktera liran urine dan Aadi *0&100 dala dalam m pemb pember eria ian nmenghalangi menghalangi reabsorsi reabsorsi dari H@me H@meni nitt ) dala dalam m terapi diuretik. sodi sodium um@k @klo lori rida da didal didalam am batas normal. . %bserasiB %bserasiB Aadi 6esadaran tubulus ginal ( irama, #a-hy-ardia a-hy-ardia merupakan merupakan 4omposmentis 4# ? 2 detik. rekuensi ),tanda kompensasi kompensasi antung antung Sp %2 /&100 #ekanan Darah. terhadap penurunan M%n$t%r
kont kontra rakt ktiilit litas
ant antung. ung.
yang
sangat
dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh 4% dan pengisisan antung.
BAB III PENUTUP
A. Kes$m+ulan
!ipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah berada di ba"ah normal, yang dapat teradi karena ketidakseimbangan antara makanan yang yang dimaka dimakan, n, aktii aktiitas tas isik isik dan obat&o obat&obat batan an yang yang diguna digunakan kan.. Sindro Sindrom m hipogl hipoglike ikemia mia ditandai dengan geala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak antung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia) B. #aran
a)
7agi klien@keluarga Sebagai bahan a-uan bagi klien agar lebih mengetahui tentang hipoglikemia serta dapat me"aspadai apabila terdapat geala&geala klinis yang menyebabkan teradinya hipoglikemia.
b)
7agi petugas kesehatan Diharapkan dapat menambah "a"asan dan dapt diadikan literature dalam menangani pasien dengan hipoglikemia bagi institusi pendidikan sebagai bahan a-uan untuk menambah ilmu dan "a"asan pengetahuan mahasis"a terhadap penyakit hipoglikemia.
-)
7agi instansi pendidikan 3gar dapat memberikan manaat bagi lembaga pendidikan,serta dapat meren-anakan kegatan pendidikan dalam konteks asuhan kepera"atan se-ara menyeluruh,khususnya pada pasien hipoglikemia.
d)
7agi mahasis"a
DA*TAR PU#TAKA
4arpenito. 2005. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 . akarta B EC4 Eko, $ahyu. 2012. enyakit enye!a! Ke"atian Tertinggi di #ndonesia. #ndonesia. diakses tanggal 12 %ktober 2012. 2012. am 1/.>0. httpB@@""".kpindo.-om@artikel httpB@@""".kpindo.-om@artikel
!erdman, !eather. 2010. $anda #nternational Diagnosis Keperawatan De%inisi dan Klasi%ikasi &''() &'** &'**. akartaB EC4 eon, Philip. 2010. Basic +uide To ,edical E"ergencies #n The Dental ractice. ractice. InggrisB $iley 7la-k"ell 6edi 6edia, a, Aiti Aitil. l. 201 2011. Treat"ent reat"ent o% Sever Severee Dia!etic Dia!etic Hypoglyce"i Hypoglyce"ia a With +lucagon +lucagon-- an nderutili/ed Therapeutic 0pproach 0pproach.. Doe Press ournal <-Aaughton, 4anda-e D. 2011. Dia!etes 2011. Dia!etes in the E"ergency Depart"ent- 0cute 1are o% Dia!etes atients. atients. 4lini-al Diabetes 3, Aabyl. 200/. 1ara "udah ,encegah Dan ,engo!ati Dia!etes ,ellitus . Oogyakarta B 3ulia Publishing Setyohadi, 7ambang. 2011. Kegawatdaruratan 2011. Kegawatdaruratan enyakit Dala". Dala" . akartaB Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Posted by Er"in Setia"an Share #his 3rti-le
a-ebook
#"itter
Coogle
Stumble
Digg
Ae"er Post %lder Post Relate, P%st
undeinedundeined undeined undeined
undeinedundeined undeined undeined
undeinedundeined undeined undeined
undeinedundeined undeined undeined
undeinedundeined undeined undeined
undeinedundeined undeined undeined
4 %mments0 P%st a C%mment Arh$5e
Q 201* (>>) Q 3ugust (5) o
3P%3A PEAD3!;;3A DI37E#ES
3P%3A PEAD3!;;3A !IP%CI6E
3P%3A PEAD3!;;3A 3S<3 7%A6I3
3P%3A PEAD3!;;3A 3S<3 7%A6I3
3P%3A PEAD3!;;3A 3S<3 7%A6I3
3P%3A PEAD3!;;3A !EAI3
3P%3A PEAD3!;;3A !EAI3
o
R
o
R 3pril (1/)
o
R
R 201' (12) Po"ered by 7logger .
C%retan$-$n
Er"in Setia"an ie" my -omplete proile #here "as an error in this gadget Popular Post ideo
4ategory
Proses Dekolonisasi Aegara&Aegara 3sia&3rika
3P%3A PEAD3!;;3A 3S<3 7%A6I3
Surah 3dh&Dhuha
3P%3A PEAD3!;;3A DI37E#ES
3P%3A PEAD3!;;3A !IP%CI6E
*l$ker Images *$n, Us OIn *ae(%%k
ui-k
Aame Email 7