LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI PERCOBAAN IX HIPOGLIKEMIK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Farmakologi Toksikologi Toksikologi
Disusun oleh Kelompok I/F3B Abdul Aziz
3111!"#
Anita Anggriani
3111!$!
Anne %id %idha&a a&antie
3111!$
Arini 'a 'ahma(ati
3111!$3
)ormans&ah *ardi
3111!+, 3111!+,
PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2015
LAPORAN FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI Hari/ta!!a" #ra$ti$%& - .enin $ April !1" 1
P'rt'&%a $'( - I0 )%*%" Pra$ti$%& *ipoglikemik T%+%a Pra$ti$%& engetahui e2ek toksik dari obatobat hipoglikemik pada he(an uji melalui gejala
&ang diberikan4 I, Da-ar T'.ri I,1 Oat Hi#.!"i$'&i$ Ora" OHO
5bat *ipoglikemik 5ral 65*57 merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah &ang diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetes45bat Penurun 8lukosa Darah bukanlah hormon insulin &ang diberikan se9ara oral4 5*5 bekerja melalui beberapa 9ara untuk menurunkan kadar glukosa darah4 5batobatan ini dapat membantu pen&andang diabetes melitus untuk menggunakan insulinn&a sendiri dengan lebih baik dan menurunkan pelepasan glukosa oleh hati4 Terdapat beberapa ma9am 5*5 untuk mengendalikan glukosa darah pen&andang diabetes &aitua4 Pen&andang diabetes sebaikn&a mengetahui dengan lengkap in2ormasi mengenai 5*5 &ang diminumn&a mulai dari nama obatn&a 6nama denerik dan merk 7 dosis 9ara dan (aktu meminumn&a 9ara kerja dan lama kerja 5*5 tersebut4 b4 Pen&andang diabetes juga perlu mengetahui gejala terjadin&a kadar glukosa darah rendah 6hipoglikemia7 dan 9ara mengatasin&a4 94 Pen&andang diabetes perlu untuk memperhatikan beberapa hal dalam kaitann&a dengan 5*5 &ang diresepkan oleh dokter-:angan mengubah dosis ataupun merk obat tanpa izin dokterengikuti jad(al pemakaian obat se9ara tepat tiap hari:angan menambah obat ekstra bila kadar glukosa darah tinggi5*5 tetap diperlukan (alaupun kadar glukosa darah sudah normall dapat terjadi hipoglikemia4 d4 Pen&andang diabetes harus mengetahui 9ara mengatasin&a4 Bila terjadi hipoglikemia segera bertindak lalu kemudian hubungi dokter4 5rang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia terutama bila mereka tidak akan atau bila 2ungsi hati dan 2ungsi ginjal terganggu atau memakai obat lalin &ang berinteraksi dengan 5*5 en&aikan kepada dokter
2
mengenai obat lain &ang diminum selain 5*5Pemilihan 5*5Pemberian 5*5 atau obat untuk menurunkan glukosa darah 6table37 harus dipertimbangkan bila pen&andang diabetes tidak dapat men9apai kadar glukosa darah &ang normal atau mendekati normal dengan peren9anaan makan dan olahraga teratur4 I,2 )'i- OHO 5*5 saat ini terbagi dalam kelompok-5bat &ang memperbaiki kerja insulindan obat &ang meningkatkan produksi insulin4 5batobatan seperti met2ormin glitazone dan akarboseadalah obatobatan kelompok pertama4 ereka bekerja pada hati otot dan jaringan lemak usus4 .ingkatn&a mereka bekerja di tempat dimana terdapat insulin &ang mengatur glukosa darah4 .ul2onil 'epaglinid )ateglinid dan insulin &ang disuntikkan adalah obatobatan kelompok kedua4 .ul2onil 'epaglinid )ateglinid meningkatkan penglepasan insulin &ang disuntikkan menambah kadar insulin di sirkuliasi darah4 ekanisme kerja dari obatobat tersebut diatas berbeda oleh karena itu marilah kita 9oba bahas satu persatu- Berdasarkan 9ara kerja 5*5 dibagai menjadi 3 golongan &aitu1, M'&i% #r.*%$-i i-%"i a4 .ul2onilurea 5bat ini telah digunakan
dalam menangani hipoglikemia pada
pen&andang diabetes melitus tipe selama lebih dari ;! tahun4 ekanisme kerja obat ini 9ukup rumit4 Ia bekerja terutama pada sel beta pankreas untuk meningkatkan produksi insulin sebelum maupun setelah makan4 .el beta pankreas
merupakan
sel
&ang
memproduksi
insulin
dalam
tubuh4 .ul2onilurea sering digunakan pada pen&andang diabetes &ang tidak gemuk di mana kerusakan utama diduga adalah terganggun&a produksi insulin4 Pen&andang &ang tepat untuk diberikan obat ini adalah pen&andang diabetes melitus tipe &ang mengalami kekurangan insulin tapi masih memiliki sel beta &ang dapat ber2ungsi dengan baik4 Pen&andang &ang biasan&a menunjukkan respon &ang baik dengan obat golongan sul2oniurea adalah usia saat diketahui men&andang diabetes melitus lebih dari 3! tahun men&andang diabetes diabetes melitus lebih dari " tahun berat badan
3
normal atau gemuk gagal dengan pengobatan melalui pengaturan ga&a hidup perubahan pengobatan dengan insulin dengan dosis &ang relat i2 ke9il4 b4 8olongan 8linid eglitinide merupakan bagaian dari kelompok &an gmeningkatkan produksi insulin 6selain sul2onilurea74 aka dari itu ia membutuhkan sel beta &ang masih ber2ungsi baik4 'epaglinid dan )ateglinid termasuk dalam kelompok ini mempun&ai e2ek kerja 9epat lama kerja sebentar dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah makan4 'epaglinid diserap se9ara 9epat segera setelah dimakan men9apai kadar pun9ak di dalam darah dalam 1 jam4 2, M'i!$at$a $'r+a i-%"i -'-iti3ita- t'r4a*a# i-%"i a4 Biguanid et2ormin adalah satusatun&a biguanid &ang tersedia saat ini4 et2ormin berguna untuk pen&andang diabetes gemuk &ang mengalami penurunan kerja insulin4 Alasan penggunaan met2ormin pada pen&andang diabetes gemuk adalah karena obat ini menurunkan na2su makan dan men&ebabkan penurunan berat badan4 .eban&ak "< dari pen&andang diabetes &ang diberikan met2ormin dapt mengalami e2ek samping pada saluran pen9ernaan &aitu rasa tak n&aman di perut diare dan rasa seperti logam di lidah4 Pemberian obat ini bersama makanan dan dimulai dengan dosis terke9il dan meningkatkann&a se9ar perlahan dapat meminimalkan kemungkinan timbuln&a e2ek samping4 5bat ini tidak seharusn&a diberikan pada
pen&andang
dengan
gagal
ginjal
hati
jantung
dan
perna2asan4et2ormin dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi4 5batobatan oral mungkin gagal untuk mengontrol gula darah setelah beberapa saat sebelumn&a berhasil 6kegagagalan sekunder7 akibat kurangn&a kepatuhan pen&andang atau 2ungsi sel beta &ang memburuk dan / atau terjadin&a gangguan kerja insulin 6resistansi insulin74 Pada kasuskasus ini terapi kombinasi met2ormin dengan sul2onilurea atau penambahan penghambaglu9osidase biasan&a dapat di9oba4 Keban&akan pen&andang pada akhirn&a membutuhkan insulin4 b4 Tiazolidinedion
4
.aat ini terdapat tiazolinedion di Indonesia &aiturosiglitazon dan pioglitazon4 5bat golongan ini memperbaiki kadar glukosa darah dan menurunkan meningkatkan
hiperinsulinaemia kerja
insulin
6tinggin&a 6menurunkan
kadar
insulin7
resistensi
insulin7
dengan pada
pen&andang diabetes melitus tipe 4 5bat golongan ini juga menurunkan kadar trigliserida da asam lemak bebas4 'osiglitazone 6A=andia7Dapat pula digunakan kombinasi dengan met2ormin pada pen&andang &ang gagal men9apai target kontrol glukosa darah dengan pengaturan makan dan olahraga4 Pioglitazone 6A9tos7 juga diberikan untuk meningkatkan kerja 6sensiti=itas7 insulin4 >2ek samping dari obat golongan ini dapt berupa bengkak di daerah peri2er 6misaln&a kaki7 &ang disebabkan oleh peningkatkan =olume 9airan dalam tubuh4 5leh karena itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada pen&andang dengan gagal jantung berat4 .elain itu pada penggunaan obat in ipemeriksaan 2ungsi hati se9ara berkala harus dilakukan4 , P'!4a&at '6i& a"7a !"%$.-i*a-' Penghambat kerja enzim al2aglukosidase seperti akarbose menghambat pen&erepan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus 6enzim ini bertanggung ja(ab dalam pen9ernaan karbohidrat74 5bat ini terutama menurunkan kadar glukosa darah setelah makan4 >2ek sampingn&a &aitu kembung buang angin dan diare4 .upa&a lebih e2ekti2 obat ini harus dikonsumsi bersama dengan makanan4 5bat ini sangat e2ekti2 sebagai obat tunggal pada pen&andang diabetes melitus tipe dengan kadar glukosa darah puasan&a kurang dari !! mg/d? 61141 mmol/l7 dan kadar glukosa darah setelah makin tinggi4 5bat ini tidak mengakibatkan hipoglikemia dan boleh diberikan baik pada pen&andang diabetes gemuk maupun tidak serta dapat diberikan bersama dengan sul2onilurea met2ormin atau insulin4 I, D.-i- P'&'ria OHO .etelah obat tertentu dipilih untuk pen&andang diabetes biasan&a pemberian obat dimulai dari dosis terendah4 Dosis kemudian dinaikkan se9ara bertahap setiap 1 minggu hingga men9apai kadar glukosa darah &ang memuaskan atau dosis hampir maksimal4 :ika dosis hampir maksimal namun tidak menghasilkan kontrol
5
kadar glukosa darah &ang memadai maka dipertimbangkan untuk diberikan obat kombinasi atau insulin4 Tidak ada keuntungan menggunakan dua 5*5 dari golongan &ang sama se9ara bersamaan4
II,
Kara$t'ri-ti$ *a $"a-i7i$a-i 4'8a #'r.aa
Karakteristik dari he(an 9oba 6men9it7 &aitu asa berahi
- ; @ " hari
asa hamil
- 1+ 1 hari
:umlah sekali lahir
- 1! 1 ekor
Berat lahir
- !" @ 1" g
asa hidup
- 1" 3 tahun
Produksi anak
- # / bulan
.uhu tubuh
- 3$" @ 3#! ! 9
:umlah pernapasan
- +; @ 1$3 per menit
Tekanan darah
- 113 @ 1;,/ #1 @ 1!$ mm*g
olume darah
- ,$ @ #! mg/ kg
?uas permukaan
- ! g - 3$ 9m
en9it merupakan salah satu jenis he(an men&usui dengan klasi2ikasi sebagai berikut Kingdom
- Animalia
Ph&lum
- hordata
lass
- ammalia
5rdo
- 'odentia
Famil&
- urinae
8enus
- us
.pe9ies
- Mus musculus
III,
Uraia 6at a$ti7
)ama resmi )ama lain Pemerian
- 8liben9lamidum - 8libenklamida - serbuk hablur putih atau hampir putih tidak berbau /
hampir tidak berbau
6
' / B Dosis etiket Dosis maksimum Bentuk sedian Pen&impanan Khasiat Far&a$.$i'ti$
- 3*#I)35"./ ;+;! - " mg - 143 mg - Tablet - Dalam (adah tetutup baik - Antidiabetik - Potensin&a !!C lebih kuat dari tolbutamid masa
paruhn&a sekitar ; jam4 etabolismen&a dihepar pada pemberian dosis tunggal han&a " < metabolitn&a dieksresi melalui urin sisan&a melalui empedu4 Pada penggunaan dapat terjadi kegagalan primer dan sekunder dengan seluruh kegagalan kirakira 1 < selama11/ tahun4 Karena semua sul2onilurea dimetabolisme di hepar dan dieksresi melalui ginjal sediaan ini tidak boleh diberikan pada pasien gangguan 2ungsi hepar atau ginjal &ang berat4 Far&a$.*ia&i$ - erangsang insulin dari granul sel beta langerhans pangkreas4 'angsangan&a melalui interaksi ATPsensiti=e K 9hanel pada membran selsel &ang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan membuka kanal a4 Dengan terbukan&a kanal a maka ion a EE akan masuk sel merangsang granula &ang berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah &ang ekui=alen dengan peptida4 Ke9uali itu sul2onilurea dapat mengurangi klirens insulin di hepar4 - Pada keadaan &ang ga(at seperti streskomlikasi in2eksi I*i$a-i dan pendarahan insulin tetap merupakan terapi standar K.tra i*i$a-i - *ipoglikemia bahkan sampai koma tentu dapat timbul 4 'eaksi ini lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan masa kerja panjang4 >2ek samping lain &aitu reaksi alergi jarang sekali terjadi mualmuntah diare gejala hemtologik susunan sara2 pusatmata dan sebagain&a - erangsang sekresi insulin dari granul sessel M'$ai-&' $'r+a langerhans pankreas4 'ansangann&a melalui interaksin&a dengan ATPsensiti2 K 9hanel pada membran sel @ sel &ang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan membuka kanal a4 Dengan terbukan&a kanal a maka ion a EE akan masuk sel merangsang granula &ang berisui insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah ang eui=alen dengan peptida @ 4 Ke9auli itu sul2onilurea dapat mengurangi klirens insulin di hepar4
7
I9,
A"at *a H'8a P'r.aa 2,2 A"at : a4 'am ka(at b4 .onde 94 8lukometer d4 .pet e4 Toples 24 )era9a analitik
2,1 Ba4a : a4 Alkohol ,!< b4 Aua pro injeksi 94 P8A d4 Kapas e4 Tablet glibenklamid 24 Disposable 1 ml g4 Disposable ml h4 Disposable 3 ml
2, H'8a P'r.aa: a. en9it putih
9,
Pr.-'*%r K'r+a
8
9I,
P'r4it%!a K'"..$ 1 ; G"i'$"a&i* *.-i- %+i 2
Pemberian per oral pada men9it kelompok dosis uji Berat Badan en9it 1
13; gram 21,34 g
en9it 1 G
20 g
en9it G
)o
gram BB mencit
",3 gram 25,73 g
9II,
x 1 ml =1,067 ml / 21,34
20 g
x 1 ml=1,2865 ml / 25,73 gram
BB mencit
Ha-i" P'!a&ata
Bobot men9it
1
133; g
1$,3 g
Hat ji 8libenklamide ," mg
Kadar gula darah a(al 6mg/d?7 $3 mg/d?
Kadar gula darah setelah $!J pemberian sediaan 6mg/d?7 ;, mg/d?
,+ mg/d?
3 mg/d?
8ejala selama penelitian 8rooming Takikardia 8rooming Takikardia
9III, P'&a4a-a
Praktikum kali ini merupakan praktikum pertemuan keI0 pada mata kuliah 2armakologi toksikologi mengenai obat hipoglikemik4 .ebagaimana diulas dalam tinjauan pustaka mengenai obat hipoglikemik oral 65*57 pengklasi2ikasiann&a sama seperti antidiabetika namun untuk obat hipoglikemik lebih ter2okus pada penurunan kadar gula darah dalam tubuh sehingga biasan&a lebih 9o9ok untuk penderita diabetes tipe atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus 6)IDD74 Diabetes merupakan suatu grup sindrom heterogen &ang semua gejalan&a ditandai dengan peningkatan gula darah &ang disebabkan oleh de2isiensi insulin
9
relati=e atau absolute4 Praktikum kali ini digunakan he(an per9obaan &akni men9it putih dengan berat badan E ! gram4 Alat pengujian digunakan glukometer dari A99u9he9k dengan melakukan penge9ekan gula darah sebelum pemberian sediaan uji dan setelah $! menit pemberian sediaan uji4 Pemberian dilakukan han&a monoterapi &akni pemberian glibenklamid dengan dosis &ang bertahap pada tiap kelompok karena dalam pengobatan hipoglikemik sendiri setelah obat tertentu dipilih untuk pen&andang diabetes biasan&a pemberian obat dimulai dari dosis terendah4 Dosis kemudian dinaikkan se9ara bertahap setiap 1 minggu hingga men9apai kadar glukosa darah &ang memuaskan atau dosis hampir maksimal4 :ika dosis hampir maksimal namun tidak menghasilkan kontrol kadar glukosa darah &ang memadai maka dipertimbangkan untuk diberikan obat kombinasi atau insulin4 Tidak ada keuntungan menggunakan dua 5*5 dari golongan &ang sama se9ar a bersamaan4 Pengambilan darah dilakukan dengan pemotongan ujung ekor karena darah pada men9it diambil dari =ena bagian ekor sehingga ketika akan dilakukan pengukuran kadar gula darah akan diperoleh darah &ang memadai ketika dimasukkan ke dalam test strip4 .ebelum pemotongan =ena ujung ekor ekor men9it harus direndam sebentar dalam air hangat &ang bertujuan agar ekor men9it mengalami dilatasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga ketika dilakukan pemotongan akan tersedia ban&ak darah &ang akan men9ukupi test strip4 .elanjutn&a barulah diberi sediaan uji di mana praktikan memperoleh sediaan berupa dosis uji &akni glibenklamid ," mg &ang telah di kon=ersi sesuai bb men9it dan diberikan per oral4 Pengukuran kadar gula darah dilakukan setelah $! menit karena eaktu paruh dari obat glibenklamid sendiri adalah selama ; jam namun karena keterbatasan (aktu praktikum sehingga pengujian dilakukan bagian (aktu &akni 9ukup han&a 1 jam 6$! menit74 5bat glibenklamid merupakan obat turunan sul2onilurea &ang dapat merangsang sekresi insulin4 .ehingga obat ini termasuk obat anti diabetika4 Karena antidiabetika sendiri dapat menurunkan kadar gula darah4 .aat praktikum pun terjadi penurunan kadar gula darah pada kedua men9it se9ara drastis 6?ihat
10
9II, Ha-i" P'!a&ata 74 )amun men9it &ang praktikan gunakan sebelumn&a
memang telah hipoglikemik &ang ditunjukkan dengan kadar gula darah L #! mg/d?4 aka ketika diberi obat glibenklamid akan membuat men9it semakin hipoglikemik &ang ditandai dengan adan&a grooming selama (aktu penelitian dan kadar gula darah &ang terlampau turun pada $! menit (aktu pengujian4 aka dari itu obatobat golongan ini berguna dalam pengobatan pasien diabetes tidak tergantung insulin 6)IDD7 &ang tidak dapat diperbaiki han&a dengan diet4 ekanisme kerja glibenklamid &aitu merangsang sekresi insulin dari granul sessel langerhans pankreas4 'ansangann&a melalui interaksin&a dengan ATPsensiti2 K 9hanel pada membran sel @ sel &ang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan membuka kanal a4 Dengan terbukan&a kanal a maka ion a EE akan masuk sel merangsang granula &ang berisui insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah ang eui=alen dengan peptida @ 4 Berdasarkan literatur obat &ang e2ekti2 menurunkan kadar gula darah &aitu glibenklamid dimana selama ; jam dapat ter9apai regulasi gula darah optimal &ang mirip pola normal4 Adapun gula darah normal &akni #!@1! mg/d? sedangkan kadar darah tinggi &aitu ;#3, mg/d?4 Kera9unan akibat obat antidiabetes ini sangat tergantung pada jenis dan jumlah obat &ang dikonsumsi4 Kera9unan juga bisa terjadi akibat terjadin&a interaksi obat antidiabetes dengan obat lain karena penggunaan se9ara bersamaan atau dalam (aktu &ang berdekatan atau karena adan&a gangguan 2ungsi tubuh &ang berperan dalam proses pembuangan obat ke luar tubuh setelah obat tersebut bekerja seperti gangguan 2ungsi hati atau ginjal4 *ipoglikemia sendiri dapat menjadi e2ek sebagai tanda kera9unan dari sediaan glibenklamid &ang jika berlanjut dapat men&ebabkan koma4 Tandatanda terjadin&a hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah sampai le=el &ang rendah adalah gemetar bingung koma kejangkejang takikardia 6debaran jantung &ang 9epat7 dan dia2oresis 6berkeringat se9ara berlebihan74
IX,
K'-i%"a
11
Berdasarkan praktikum &ang telah dilakukan dan pembahasan &ang telah diutarakan dapat diperoleh kesimpulan Dosis uji &akni glibenklamid ," mg dapat men&ebabkan hipoglikemik pada men9it dari a(aln&a $3 mg/d? dan ,+ mg/d? turun drastis hingga 1/n&a pada $!J (aktu pengujian &ang disertai gejala grooming dan takikardia4 5bat glibenklamid merupakan obat antidiabetes golongan sul2onilurea &ang 9o9ok digunakan untuk penderita diabetes tipe II4
DAFTAR PUSTAKA
Katzung B4 84 61+#$74 Farmakologi Dasar dan Klinik 4 :akarta- .alemba edika .unar&o %4 61++"74 Farmakologi dan Terapi Edisi 44 :akarta- Penerbit FK I4 Dirjen P54 Farmakope Indonesia ed. III Depkes 'I4 :akarta 1+,+4p4 +$ ;!1 alole4B44 Penanganan hewan percobaan4 Bandung- ITB41+#+4p4+, Anonim4http-//id4%ikipedia4org/(iki/men9it49om41# Desember !1! Tja& *oan Tan. bat obat penting ed.I!. "akarta- PT 8ramedia4 !4 p4 "$, "$# Dirjen
P54
Farmakope
Indonesia
'I41++"4p4;1!"3; "$+
12
Ed.I! 4
:akarta4
Depkes
LAMPIRAN
en9it 1
en9it
Pengambilan darah dari ekor
pengambilan darah dari ekor
men9it 1 sebelum diberi sediaan
men9it sebelum diberi sediaan
13
Pengukuran glukosa darah
pengukuran glukosa darah
en9it 1
men9it
Kadar glukosa darah sebelum sediaanmen9it 1
kadar glukosa darah sebelum diberi sediaan men9it
Pemberian sediaan glibenklamid "mg
pemberian sediaan
en9it 1
glibenklamid "mg men9it
.etelah diberi sediaan
setelah diberi sediaan
14
men9it 1
men9it
15