FRAKTUR TIBIA
1. Defini Definisi si Fraktu Frakturr Tibia Tibia Menurut Mansjoer (2005:356), fraktur tibia ( bumper fracture/ fraktur fraktur tibia plateau tibia plateau)) adalah fraktur yang terjadi akibat trauma langsung dari arah samping lutut dengan kaki yang masih terfiksa terfiksasi si ke tanah
Menurut Menurut pendapa pendapatt lain yaitu !melt"er !melt"er (2002:235 (2002:235#), #), fraktur fraktur adalah adalah
terputus terputusnya nya kontinuita kontinuitas s tulang tulang dan ditentukan ditentukan sesuai jenis dan luasnya luasnya
!edang !edangkan kan
menurut$ !jamsuhidajat (%&&6:%%3'), fraktur adalah terputusnya jaringan tulang atau tulang raan yang umumnya disebabkan disebabkan oleh rudapaksa emudian emudian menurut *u+ker *u+ker (%&&':%&'), fraktur fraktur adalah patah patah tulang tulang atau terputus terputusnya nya kontinuit kontinuitas as tulang tulang
endap endapat at lain oleh oleh
-oenges (%&&&:#6%) yang menerangkan baha, fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang .raktur tibia (.raktur /olles) adalah fraktur yang terjadi pada bagian tibia sebelah kanan akibat jatuh yang bertumpu pada tangan dorsifleksi terbuka .raktur ini sering terjadi pada anak anak dan anita lanjut usia dengan tulang osteoporesis dan tulang lemah yang tak mampu menahan energi akibat jatuh, (1sari, %&&5) .raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang danatau tulang raan raan yang yang umumnya umumnya disebab disebabkan kan oleh oleh ruda ruda paksa paksa *rauma *rauma yang yang menyeba menyebabkan bkan tulang tulang patah patah dapat dapat berupa berupa trauma trauma langsun langsung, g, kiba kibatt trauma trauma pada pada tulang tulang tergantu tergantung ng pada pada jenis jenis trauma, kekuatan dan arahnya *rauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulang yang disebut patah tulang terbuka atah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi, sedangkan trauma tumpul dapat menyeba menyebabkan bkan fraktur fraktur tertutup tertutup yaitu yaitu apabila apabila tidak tidak ada luka yang yang menghub menghubung ungkan kan fraktur fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit 2. Klas Klasif ifik ikas asii Frakt Fraktur ur Menurut !melt"er (200%:25#) jenisjenis fraktur yaitu: 1. .raktur complete adal adalah ah pata patah h pada pada selu seluru ruh h gari garis s teng tengah ah tula tulang ng dan dan bias biasan anya ya mengalami mengalami pergeseran (bergeser (bergeser pada posisi normal) normal) .raktur in in complete, complete, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang 2. .raktur .raktur tertutup tertutup (fraktur (fraktur simple) simple) tidak tidak menyebab menyebabkan kan robeknya robeknya kulit .raktur .raktur terbuka terbuka (fraktur kompleks) merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang .raktur terbuka digradasi menjadi: a 4rade 4rade dengan dengan luka luka bersih bersih kurang kurang dari l +m panjan panjangny gnya a b 4rade luka lebih lebih besar, besar, luas tanpa tanpa kerusakan kerusakan jaringan lunak yang yang ekstensif ekstensif + 4rade 4rade yang yang sanga sangatt terko terkont ntami amina nasi si dan dan menga mengala lami mi kerus kerusaka akan n jarin jaringa gan n lunak lunak ekstensif, merupakan yang paling kuat
Menurut Menurut !melt"e !melt"err (200%:25 (200%:25#) #) fraktur fraktur juga digolon digolongka gkan n sesuai sesuai pergese pergeseran ran anatomi anatomis s fragmen tulang, fraktur bergesertidak bergeser enis ukuran fraktur adalah: a) Greenstick
: fraktur di mana salah satu sisi tulang patah sedang sisi
membengkok b) Transversal : fraktur sepanjang garis tengah tulang +) Oblique : fraktur yang membentuk membentuk sudut dengan garis tengah
lainnya
tulang (lebih
tidak stabil dibanding batang tulang) d) Spiral : fraktur memuntir seputar batang tulang e) Communitive : fraktur dengan tulang pe+ah menjadi beberapa fragmen f) -epresi -epresi : fraktur fraktur dengan dengan tulang tulang patahan patahan terdoron terdorong g ke dalam dalam (sering (sering terjadi terjadi pada tulang tengkorak dan tulang ajah) g) ompresi ompresi : fraktur fraktur di mana tulang tulang mengalam mengalamii kompresi kompresi (terjadi (terjadi pada pada tulang tulang belakang) h) atologi atologik k
:
fraktur fraktur yang yang terjadi terjadi pada pada baah baah tulang tulang berpeny berpenyakit akit (kista (kista tulang, tulang,
penyakit paget, metastasis tumor tulang) i) 7ul 7ulas asii : tert tertar arik ikny nya a frag fragme men n tula tulang ng dan dan liga ligame men n atau atau tend tendon on pada pada perlekatannya j) mpaksi : fraktur di mana mana fragmen fragmen tulang tulang lainnya rusak rusak k) .raktur traumatik traumatik dapat terjadi karena trauma yang tibatiba tibatiba l) .raktur .raktur stress terjadi terjadi karena karena adanya adanya trauma yang terus terus menerus pada pada suatu tempat tempat yang tertentu m) .raktur patologis pula terjadi karena kelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis di dalam tulang .raktur patologis dapat terjadi se+ara spontan atau akibat trauma ringan 3. Anatomi Fraktur Tibia *ibia *ibia merup merupak akan an tulan tulang g medial medial tungk tungkai ai baah baah yang yang besar besar dan dan berfu berfung ngsi si menya menyangg nggah ah berat berat bada badan n *ibia *ibia berse bersend ndii di atas atas deng dengan an +ond +ondylu ylus s femo femoris ris dan dan +aputfibulae, +aputfibulae, di baah dengan talus dan ujung distal fibula *ibia mempunyai ujung atas yang melebar dan ujung baah yang lebih ke+il, serta sebuah +orpus ada ujung atas terdapat +ondyli lateralis dan medialis (kadangkadang disebutplateau tibia lateral dan medial), yang bersendi dengan +ondyli lateralis dan medialis femoris, dan dipisahkan oleh menis+i lateralis dan medialis ermukaan atas fa+ies arti+ulares +ondylorum tibiae terbagi atas area inter+ondylus anterior dan posterior8 di antara kedua area ini terdapat eminentia inter+ondylus ada aspek lateral +ondylus lateralis terdapat fa+ies arti+ularis fibularis +ir+ularis yang ke+il, dan bersendi dengan +aput fibulae ada aspek posterior +ondylus medialis terdapat insertio msemimembranosus /orpus tibiae berbentuk segitiga pada potongan melintangnya, dan mempunyai tiga tiga margi margine nes s dan dan tiga tiga fa+ie fa+ies s Margi Margine nes s anter anterior ior dan dan media medial, l, serta serta fa+ie fa+ies s media medialis lis diantaranya terletak subkutan Margo anterior menonjol dan membentuk tulang kering
ada pertemuan antara margo anterior dan ujung atas tibia terdapat tuberositas, yang merupakan tempat lekat ligamentum patellae Margo anterior di baah membulat, dan melanjutkan diri sebagai malleolus medialis Margo lateral atau margo interosseus memberikan tempat perlekatan untuk membrane interossea .a+ies posterior dan +orpus tibiae menunjukkan linea obli9ue, yang disebut linea mus+uli solei, untuk tempatnya msoleus jung baah tibia sedikit melebar dan pada aspek inferiornya terdapat permukaan sendi berbentuk pelana untuk ostalus ujung baah memanjang ke baah dan medial untuk membentuk malleolus medialis .a+ies lateralis dari malleolus medialis bersendi dengan talus ada fa+ies lateral ujung baahtibia terdapat lekukan yang lebar dan kasar untuk bersendi dengan fibula Mus+uli dan ligamenta penting yang melekat pada tibia
4ambar 2 natomi +ruris
Fisiologi tulang *ulang adalah suatu jaringan dan organ yang terstruktur dengan baik, tulang terdiri atas daerah yang kompak pada bagian luar yang disebut dengan korteks dan bagian dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekula dan dilapisi oleh periosteum pada bagian luamya sedangkan yang membatasi tulang dari +a7itas medullaris adalah endosteum *ibia sendiri termasuk tulang panjang , dimana daerah batas disebut diafisis dan daerah yang berdekatan dengan garis epifisis disebut metafisis *ulang tibia turut membentuk
rangka badan, sebagai pengumpil dan tempat melekat otot, berfungsi juga sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alatalat dalam, dan menjadi tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium dan garam
4ambar 3 !truktur tulang dan akti7itas osteoblast serta osteo+last pada tulang
1steoblast merupakan satu jenis sel hasil diferensiasi sel masenkim yang sangat penting dalam proses osteogenesis atau osifikasi !ebagai sel, osteoblast dapat memproduksi substansi organik intraseluler atau matriks, dimana kalsifikasi terjadi kemudian hari aringan yang tidak mengandung kalsium disebut osteoid dan apabila kalsifikasi terjadi pada matriks maka jaringan disebut tulang !esaat setelah osteoblast dikelilingi oleh substansi organik intraseluller, disebut osteosit dimana keadaan ini terjadi dalam lakuna !el yang bersifat multinukleus, tidak ditutupi oleh permukaan tulang dengan sifat dan fungsi reabsorbsi serta mengeluarkan tulang yang disebut osteo+last alsium hanya dapat dikeluarkan dari tulang melalui proses akti7itas osteo+lasis yang menghilangkan matriks organik dan kalsium bersamaan dan disebut deosifikasi
4. Etiologi Fraktur Tibia ;tiologi fraktur tibia berupa trauma akibat ke+elakaan dengan berke+epatan sangat tinggi -i daerah di mana orangorang mengendarai mobil dengan ke+epatan tinggi dan terlibat dalam kegiatankegiatan dengan potensi tinggi untuk trauma kaki (misalnya :ski, sepak bola), jumlah fraktur tibia pada keadaan gaat darurat tergolong tinggi !ementara trauma langsung pada tibia merupakan penyebab paling umum, tidak ada etiologi lain yang
dijumpai untuk fraktur tibia shaft -ua yang paling umum adalah jatuh atau melompat dari ketinggian yang signifikan dan luka tembak pada kaki bagian baah Menurut ppley (%&&5:2%2) faktorfaktor yang dapat menyebabkan fraktur adalah: 1. .raktur akibat trauma *erjadi akibat benturan dan +idera yang disebabkan oleh kekuatan yang tibatiba dan 2.
berlebihan *rauma langsung *ulang dapat patah pada area yang terkena jaringan lunak emukulan menyebabkan fraktur melintang enghan+uran menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan
jaringan lunak yang luas 3. *rauma tidak langsung *ulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang tertekan kekuatan itu ekuatan dapat berupa: a emuntiran, menyebabkan fraktur spinal b enekukan, menyebabkan fraktur melintang + enekukan dan penekanan menyebabkan fraktur yang sebagian melintang tetapi disertai fragmen kupukupu berbentuk segitiga terpisah 4. .raktur kelelahan *erjadi akibat tekanan berulangulang sering ditemukan pada tibia, fibula, metatarsal, terutama pada atlet dan penari 5. .raktur patologik .raktur yang dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu lemah (misal: oleh tumor atau tulang itu sangat rapuh atau osteoporosis)
5. Patofisiologi Fraktur Tibia ika satu tulang sudah patah, jaringan lunak sekitarnya juga rusak, periosteum terpisah dari tulang, dan terjadi perdarahan yang +ukup berat
Menurut !melt"er (2002:235'), manifestasi klinis fraktur adalah: a $yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai tulang diimobilisasi b ;kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot + -eformitas (terlihat maupun teraba) d ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan baah tempat fraktur e !aat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan f
krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan yang lainnya embengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur
".
Diagnosis Fraktur Tibia .raktur tibia dapat terjadi pada bagian proksimal (kondiler), diafisis atau persendian pergelangan kaki A. Fraktur Kon#iler Tibia 1. Mekanisme trauma .raktur kondiler tibia lebih sering mengenai kondiler lateralis daripada medialis serta fraktur kedua kondiler
fraktur pada proksimal tibia ada
golongan lanjut usia, pasien dengan osteoporosis lebih mudah terkena fraktur kondiler tibia berbanding robekan ligamen atau menis+us setelah +edera keseleo di lutut ;minentia intrakondiler dapat fraktur bersama robekan ligamen krusiatum sebagai akibat hiperekstensi atau gaya memutar
2. Klasifikasi lasifikasi yang sering dan meluas dipakai sekarang adalah klasifikasi !+hat"ker : .raktur split kondiler lateral : .raktur splitdepresi lateral : -epresi kondiler lateral >: .raktur split kondiler medial > : .raktur bikondiler
>: .raktur kominutif *ipe >> biasanya terjadi akibat trauma dengan tekanan yang kuat .raktur tidak bergeser apabila depresi kurang dari ? mm, sedangkan yang bergeser apabila depresi melebihi ? mm
4ambar ? lasifikasi !+hat"ker
4ambar 5 .raktur kondiler tibia
4ambar 6 4ambaran radiologis /* potongan +oronal menunjukkan fraktur kondiler tibia dengan depresi terpen+il dari kondiler lateral tibia (!+hat"ker tipe 3) i
3.
Gambaran klinis ada anamnesis terdapat riayat trauma pada lutut, pembengkakan dan nyeri serta hemartrosis*erdapat gangguan dalam pergerakan sendi lutut
4.
Pemeriksaan radiologic -engan foto rontgen posisi dan lateral dapat diketahui jenis fraktur, tapi kadang kadang diperlukan pula foto oblik pabila pada foto polos tidak dapat dilihat dengan jelas, /* atau tomografi dengan proyeksi dan lateral sering diperlukan ntuk melihat tanda Fatmarro!"#flui$bloo$" interface si%n &emart&rosis" dilakukan cross table lateral vie!. 4ambaran fraktur:
*ipe fraktur: split, depresi =okasi: medial, lateral umlah fragmen ergeseran fragmen -erajat depresi
4ambar # () .raktur kondiler tibia dengan split dan terpisah di lateral (<) .raktur kondiler tibia direduksi dengan menggunakan buttress plate dan scre! untuk mengembalikan kongruensi sendi '. Pengobatan Konservatif ada fraktur yang tidak bergeser dimana depresi kurang dari ? mm dapat dilakukan •
beberapa pilihan pengobatan, antara lain 7erban elastik, traksi, atau gips sirkuler rinsip
pengobatan adalah men+egah bertambahnya depresi, tidak menahan beban dan segera mobilisasi pada sendi lutut agar tidak segera terjadi kekakuan sendi •
Operatif -epresi yang lebih dari ? mm dilakukan operasi dengan mengangkat bagian depresi dan ditopang dengan bone %raft ada fraktur split dapat dilakukan pemasangan scre! atau kombinasi scre! dan plate untuk menahan bagian fragmen terhadap tibia
. Komplikasi a 4enu 7algum8 terjadi oleh karena depresi yang tidak direduksi dengan baik b ekakuan lutut8 terjadi karena tidak dilakukan latihan yang lebih aal + 1steoartritis8 terjadi karena adanya kerusakan pada permukaan sendi sehingga bersifat irrreguler yang menyebabkan inkonkruensi sendi lutut d Malunion e /edera ligamen dan meniskus (misal: ligamen medial kollateral) f /edera saraf peroneal
Fraktur Diafisis Tibia 1. Mekanisme trauma .raktur diafisis tibia terjadi karena adanya trauma angulasi yang akan menimbulkan fraktur tipe trans7ersal atau oblik pendek, sedangkan trauma rotasi akan menimbulkan fraktur tipe spiral .raktur tibia biasanya terjadi pada batas antara %3 bagian tengah dan %3 bagian distal *ungkai baah bagian depan sangat sedikit ditutupi otot sehingga fraktur pada daerah tibia sering bersifat terbuka enyebab utama terjadinya fraktur adalah ke+elakaan lalu lintas
4ambar ' .raktur diafisis tibia 2. Klasifikasi fraktur lasifikasi dari fraktur diafisis tibia bermanfaat untuk kepentingan para dokter yang menggunakannya untuk memperkirakan kemungkinan penyembuhan dari fraktur dalam menjalankan penatalaksanaannya . Ort&opae$ic Trauma (ssociation OT(" membagi fraktur diafisis tibia berdasarkan pemeriksaan radiografi, terbagi 3 grup, yaitu: simple, edge dan kompleks MasingAmasing grup terbagi lagi menjadi 3 yaitu: a *ipe simple, terbagi 3: spiral, oblik, tran7ersal b *ipe edge, terbagi 3: spiral, bending, dan fragmen + *ipe kompleks, terbagi 3: spiral, segmen, dan iregular
4ambar & lasifikasi fraktur diafisis tibia mengikut Ort&opae$ic Trauma (ssociation OT("
!istem klasifikasi yang sering digunakan pada fraktur terbuka adalah sistem 4ustilo sebagai berikut: • • •
*ipe : lukanya bersih dan panjangnya kurang dari % +m *ipe : panjang luka lebih dari % +m dan tanpa kerusakan jaringan lunak yang luas *ipe a: luka dengan kerusakan jaringan yang luas, biasanya lebih dari %0 +m dan mengenai periosteum .raktur tipe ini dapat disertai kemungkinan komplikasi, +ontohnya:
• •
luka tembak *ipe b: luka dengan tulang yang periosteumnya terangkat *ipe +: fraktur dengan gangguan 7askular dan memerlukan penanganan terhadap 7askularnya agar 7askularisasi tungkai dapat normal kembali
4ambar %0 ().raktur 1* tipe <ni adalah fraktur terbuka 4ustilo tipe b (<) .raktur ini dipasang dengan locke$ intrame$ullar) nail .oto lateral menunjukkan 1* tipe dengan hilangnya tulang .raktur tidak menyatu, dan pertukaran nailin% dilakukan 5 bulan setelah ke+ederaan(/) ? bulan setelah pertukanran nailin% , fraktur menyatu dan area yang hilang tulang telah terisi tanpa bone %raftin%
3.
Gambaran klinis -itemukan gejala fraktur berupa pembengkakan, nyeri dan sering ditemukan deformitas misalnya penonjolan tulang keluar kulit !indroma kompartemen bisa mun+ul di aal +edera maupun kemudian !ehingga perlu pemeriksaan serial dan perhatian pada ekstremitas yang mengalami +idera!indroma kompartemen terdiri dari: pain* pallor* paral)sis* parest&esia* pulselessness.
4.
Pemeriksaan radiologis .oto rontgen harus men+akup bagian distal dari femur dan
ankle -engan
pemeriksaan radiologis, dapat ditentukan lokalisasi fraktur, jenis fraktur, sama ada trans7ersal, spiral oblik atau rotasiangulasi -apat ditentukan apakah fraktur pada tibia dan fibula atau tibia saja atau fibula saja uga dapat ditentukan apakah fraktur bersifat segmental .oto yang digunakan adalah foto polos dan lateral /* tidak diperlukan
4ambar %% .raktur diafisis tibia dan fibula dengan pergeseran lateral %00B
4ambar %2 () .raktur stress pada seorang atlit muda(<) erhatikan sklerosis and pelebaran +orti+al berikut penyembuhan tulang
5. Pengobatan a onser7atif engobatan standar dengan +ara konser7atif berupa reduksi fraktur dengan manipulasi tertutup dengan pembiusan umum emasangan gips sirkuler untuk immobilisasi, dipasang sampai diatas lutut rinsip reposisi adalah fraktur tertutup, ada kontak #0B atau lebih, tidak ada angulasi dan tidak ada rotasi pabila ada angulasi, dapat dilakukan koreksi setelah 3 minggu (union se+ara fibrosa) ada fraktur oblik atau spiral, imobilisasi dengan gips biasanya sulit dipertahankan, sehingga mungkin diperlukan tindakan operasi Cast bracin% adalah teknik pemasangan gips sirkuler dengan tumpuan pada tendo patella (gips !armiento) yang biasanya dipergunakan setelah pembengkakan mereda atau terjadi union se+ara fibrosa b 1peratif *erapi operatif dilakukan pada fraktur terbuka, kegagalan dalam terapi konser7atif, fraktur tidak stabil dan adanya nonunionMetode pengobatan operatif adalah sama ada pemasangan plate dan scre!* atau nail intrameduler, atau pemasangan scre! sematamata atau pemasangan fiksasi eksterna ndikasi pemasangan fiksasi eksterna pada fraktur tibia: .raktur tibia terbuka grade dan terutama apabila terdapat kerusakan jaringan •
•
yang hebat atau hilangnya fragmen tulang seudoartrosis yang mengalami infeksi infecte$ pseu$oart&rosis"
4ambar %3 () .raktur 1* tipe ni adalah fraktur bifokal, di mana terdapat fraktur bimaleolus pergelangan kaki selain fraktur diafisis8 5B dari fraktur tibia adalah bifokal, dan kombinasi dari pergelangan kaki dan fraktur diafisis yang paling biasa terjadi (<) .raktur diafisis ditangani dengan pemasangan locke$ intrame$ullar) nail , dan fraktur pergelangan kaki ditangani dengan teknik (O kon7ensional
.
Komplikasi -i antara komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur diafisis tibia adalah infeksi, delayed union atau nonunion, malunion, kerusakan pembuluh darah (sindroma kompartmen anterior), trauma saraf terutama pada 7er7us peroneal komunis dan gangguan pergerakan sendi pergelangan kaki 4angguan pergerakan sendi ini biasanya disebabkan adanya adhesi pada otototot tungkai baah
Fraktur Distal Tibia ergelangan kaki merupakan sendi yang kompleks dan penopang badan dimana talus duduk
dan
dilindungi
oleh
maleolus
lateralis
dan
medialis
yang
diikat
dengan
ligamen-ahulu,fraktur disekitar pergelangan kaki disebut fraktur ott 1. Mekanisme trauma .raktur maleolus dengan atau tanpa subluksasi dari talus, dapat terjadi dalam beberapa ma+am trauma a *rauma abduksi *rauma abduksi akan menimbulkan fraktur pada maleolus lateralis yang bersifat oblik, fraktur pada maleolus medialis bersifat a7ulsi atau robekan pada ligamen bagian medial b *rauma adduksi *rauma adduksi akan menimbulkan fraktur maleolus medialis yang bersifat oblik atau a7ulsi maleolus lateralis atau keduanya *rauma adduksi juga bisa hanya menyebabkan strain atau robekan pada ligamen lateral, tergantung dari beratnya trauma + *rauma rotasi eksterna *rauma rotasi eksterna biasanya disertai dengan trauma abduksi dan terjadi fraktur pada fibula di atas sindesmosis yang disertai dengan robekan ligamen medial atau fraktur a7ulsi pada maleolus medialis pabila trauma lebih hebat dapat disertai dengan dislokasi talus
d *rauma kompresi 7erti+al ada kompresi 7ertikal dapat terjadi fraktur tibia distal bagian depan disertai dengan dislokasi talus ke depan atau terjadi fraktur kominutif disertai dengan robekan diastesis 2. Klasifikasi =augeCansen(%&50) mengklasifikasikan menurut patogenesis terjadinya pergeseran dari fraktur, yang merupakan pedoman penting untuk tindakan pengobatan atau manipulasi yang dilakukan lasifikasi lain yang lebih sederhana, menurut -anis D Eeber (%&&%), dimana fibula merupakan tulang yang penting dalam stabilitas dari kedudukan sendi berdasarkan atas lokalisasi fraktur terhadap sindesmosis tibiofibular
lasifikasi terdiri atas (gambar %?%2%): *ipe 8 fraktur maleolus di baah sindesmosis *ipe <8 fraktur maleolus lateralis yang bersifat oblik disertai a7ulsi maleolus medialis • •
•
dimana sering disertai dengan robekan dari ligamen tibiofibular bagian depan *ipe /8 fraktur fibula di atas sindesmosis dan atau disertai a7ulsi dari tibia disertai fraktur atau robekan pada maleolus medialis ada tipe / terjadi robekan pada sindesmosis enis tipe / ini juga dikenal sebagai fraktur -uyuptren
lasifikasi ini penting artinya dalam tindakan pengobatan oleh karena selain fraktur juga perlu dilakukan tindakan pada ligamen
3. Gambaran klinis
-itemukan adanya pembengkakan pada pergelangan kaki, kebiruaan atau deformitas Fang penting diperhatikan adalah lokalisasi dari nyeri tekan apakah pada daerah tulang atau pada ligamen
4. Pemeriksaan radiologis -engan pemeriksaan radiologis dapat ditentukan jenisjenis fraktur dan mekanisme terjadinya trauma(gambar %?%22).oto rontgen perlu dibuat sekurangkurangnya tiga proyeksi, yaitu anteroposterior, lateral dan setengah oblik dari gambaran posisi pergelangan kaki !ering fraktur terjadi pada fibula proksimal, sehingga se+ara klinis harus diperhatikan
5. Pengobatan .raktur dislokasi pada sendi pergelangan kaki merupakan fraktur intraartikuler sehingga diperlukan reduksi se+ara anatomis dan akurat serta mobilisasi sendi yang sesegera mungkin *indakan pengobatan terdiri atas: % onser7atif -ilakukan pada fraktur yang tidak bergeser, berupa pemasangan gips sirkuler di baah lutut 2 1peratif *erapi operatif dilakukan berdasarkan kelainankelainan yang ditemukan apakah hanya fraktur sematamata, apakah ada robekan pada ligamen atau diastasis pada tibiofibula serta adanya dislokasi talus( gambar %?%23)
anjang fibula harus direstorasi sesuai panjang anatomis
• • •
*alus harus duduk sesuai sendi dimana talus dan permukaan tibia duduk parallel @uang sendi bagian medial harus terkoreksi sampai normal(? mm) ada foto oblik tidak nampak adanya diastasis tibiofibula
*indakan operasi terdiri atas: • • •
emasangan scre! ( maleolar) emasangan tension ban$ !irin% emasangan plate dan scre!
. Komplikasi % >askuler pabila terjadi fraktur subluksasi yang hebat maka dapat terjadi gangguan pembuluh darah yang segera, sehingga harus dilakukan reposisi se+epatnya 2 Malunion @eduksi yang tidak komplit akan menyebabkan posisi persendian yang tidak akurat yang akan menimbulkan osteoartritis 3 1steoartritis ? lgodistrofi lgodistrofi adalah komplikasi dimana
penderita
mengeluh
nyeri,
terdapat
pembengkakan dan nyeri tekan di sekitar pergelangan kaki -apat terjadi perubahan trofik dan osteoporosis yang hebat 5 ekakuan yang hebat pada sendi $ Prognosis Fraktur Tibia rognosis dari fraktur tibia untuk kehidupan adalah bonam ada sisi fungsi dari kaki yang +edera, kebanyakan pasien kembali ke perfoma semula,namun hal ini sangat tergantung dari gambaran frakturnya, ma+am terapi yang dipilih, dan bagaimana respon tubuh terhadap pengobatan
.raktur tulang panjang yang paling sering terjadi adalah fraktur pada tibia ada fraktur tibia, dapat terjadi fraktur pada bagian kondiler, diafisis dan pergelangan kaki .raktur pada tibia
termasuk
luka
kompleks,
sehingga
tentunya
penanganannya
juga
tidak
sederhana!ebagai dokter umum, anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap diperlukan jika terjadi fraktur !elain itu, pemeriksaan radiologis juga penting enatalaksanaan dari fraktur tergantung dari kondisi frakturnya, bisa dengan operatif maupun non operatif
%. Aske& Fraktur Tibia 1. Pengka'ian engkajian merupakan suatu pendekatan yang sistematika untuk mengumpulkan data atau informasi dan menganalisanya sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien a dentitas asien dentitas bertujuan untuk mengenal pasien yang perlu ditanyakan adalah nama, umur (batas usia akan mempengaruhi dalam proses tindakan pembedahan), pendidikan (pendidikan masyarakat yang rendah +enderung memilih pemeliharaan kesehatan se+ara tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan se+ara modern), pekerjaan dan alamat b @iayat enyakit !ekarang
Merupakan
suatu
faktor yang penting
bagi petugas
kesehatan
dalam
menegakkan diagnosis atau menentukan kebutuhan pasien $yeri pada daerah .raktur, ondisi fisik yang lemah, tidak bisa melakukan banyak akti7itas, mual, muntah, dan nafsu makan menurun,(
kondisi dapat menyebabkan pola nutrisi berubah, seperti nyeri yang hebat, dampak hospitalisasi terutama bagi pasien yang merupakn pengalaman pertama masuk •
rumah sakit, (-oenges, 2000) ola ;liminasi asien dapat +enderung mengalami gangguan eliminasi << seperti konstipasi dan gangguan eliminasi urine akibat adanya program eliminasi dilakukan ditempat tidur, (-oenges, 2000)
•
ola stirahat mumnya kebutuhan istirahat atau tidur pasien tidak mengalami perubahan yang berarti, namun ada beberapa kondisi dapat menyebabkan pola istirahat terganggu atau
•
berubah
seperti
timbulnya
rasa
nyeri
yang
hebat
dan
dampak
hospitali, (-oenges, 2000) ola kti7itas mumnya pasien tidak dapat melakukan akti7itas (rutinitas) sebagaimana biasanya, yang hampir seluruh akti7itas dilakukan ditempat tidur Cal ini dilakukan karena ada perubahan fungsi anggota gerak serta program immobilisasi, untuk melakukan akti7itasnya pasien harus dibantu oleh orang lain, namun untuk akti7itas
•
yang sifatnya ringan pasien masih dapat melakukannya sendiri, (-oenges, 2000) ersonal Cygiene asien masih mampu melakukan personal hygienenya, namun harus ada bantuan
•
dari orang lain, akti7itas ini sering dilakukan pasien ditempat tidur (-oenges, 2000) @iayat sikologis
peraatan dirumah sakit Cal ini dapat terjadi karena adanya program immobilisasi •
serta proses penyembuhan yang +ukup lama, (-oenges, 2000) @iayat !piritual ada pasien post operasi fraktur tibia riayat spiritualnya tidak mengalami gangguan yang berarti, pasien masih tetap bisa bertoleransi terhadap agama yang dianut, masih bisa mengartikan makna dan tujuan serta harapan pasien terhadap penyakitnya, (-oenges, 2000)
•
@iayat !osial -ampak sosial adalah adanya ketergantungan pada orang lain dan sebaliknya pasien dapat juga menarik diri dari lingkungannya karena merasa dirinya tidak berguna (terutama kalau ada program amputasi), (-oenges, 2000)
•
emeriksaan .isik emeriksaan fisik biasanya dilakukan setelah riayat kesehatan dikumpulkan, pemeriksaan fisik yang lengkap biasanya dimulai se+ara berurutan dari kepala sampai kejari kaki a nspeksi engamatan terhadap lokasi pembengkakan, arna kulit pu+at, =aserasi, kemerahan mungkin timbul pada area terjadinya faktur adanya spasme otot dan keadaan kulit b alpasi emeriksaan dengan +ara perabaan, yaitu penolakan otot oleh sentuhan kita adalah nyeri tekan, lepas dan sampai batas mana daerah yang sakit biasanya terdapat nyeri tekan pada area fraktur dan di daerah luka insisi + erkusi erkusi biasanya jarang dilakukan pada kasus fraktur d uskultasi emeriksaan dengan +ara mendengarkan gerakan udara melalui struktur berongga atau +airan yang mengakibatkan struktur solit bergerak ada pasien fraktur pemeriksaan ini pada areal yang sakit jarang dilakukan, (
•
emeriksaan enunjang a emeriksaan =aboratorium emeriksaan leukosit urine
b @ontgent
ntuk mengetahui se+ara pasti lokasi fraktur, luas fraktur, dan menunjukkan jenis kerusakan sehingga dapat ditegakkan diagnosa pasti,(-oenges, 2000)
Analisa Data #an Diagnosa Ke&era(atan
a -ata !ubjektif eluhan rasa nyeri yang hebat pada daerah .raktur ebas kesemutan *angan sakit bila digerakkan
*akut +a+at
*akut melakukan pergerakan /emas yang berlebihan b -ata 1bjektif eadaan umum lemah $yeri tekan pada daerah fraktur ;kpresi ajah meringis Menolak untuk melakukan pergerakan enurunan kekuatan otot embengkakan jaringan pada sisi +edera erdarahan pada daerah fraktur danya luka /emas gelisah
Daftar Pustaka ppley, g -an !+loman, =, %&&&, olume 3 ;disi ', ;4/, akarta /arpunito, = , 2000, -iagnosa eperaatan dan -okumentasi eperaatan, -iagnosa eperaatan dan Masalah olaboratif (terjemahan), ;disi 2, ;4/, akarta /arpenito, = , 2000, Cand
i