LAPORAN PENDAHULUAN “CEDERA KEPALA KEPALA SEDANG (CKS)” disusun untuk memenuhi tugas profesi ners Departemen Emergency di Ruang UGD RS. Dr. Syaiful Anwar
oleh: Amildya Dwi Arisanti N!. "#$$%$&$$$"""'' "#$$%$&$$$"""''
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201
CEDERA KEPALA SEDANG (CKS) 1! DEFINISI
!enurut (runner dan Suddarth )*$$"+, cedera kepala adalah cedera yang ter-adi pada kulit kepala, tengkorak dan otak, sedangkan Doenges, )"+ cedera kepala adalah cedera kepala ter/uka dan tertutup yang ter-adi karena, fraktur tengkorak, kombusio gegar sere/ri, kontusio memar, laserasi dan perdarahan sere/ral subarakhnoid, subdural, epidural, intraserebral , /atang otak. 0edera kepala merupakan proses dimana ter-adi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala yang menye/a/kan kerusakan tengkorak dan otak )1ierce 2 Neil. *$$3+.
Adapun menurut Brain Injury Assosiation of America )*$$+, cedera kepala
adalah suatu kerusakan pada kepala, /ukan /ersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi dise/a/kan oleh serangan atau /enturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengu/ah kesadaran yang mana menim/ulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik. (e/erapa pengertian diatas dapat disimpulkan, /ahwa cedera kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, dan otak yang ter-adi /aik secara langsung ataupun tidak langsung pada kepala yang dapat mengaki/atkan ter-adinya penurunan kesadaran /ahkan dapat menye/a/kan kematian. 0edera kepala sedang )04S+ adalah kehilangan kesadaran atau amnesia dengan nilai G0S 5"* retrograde le/ih dari &$ menit tetapi kurang dari *# -am. 1asien dengan trauma kepala mempunyai resiko untuk ter-adinya kerusakan otak dan kematian. Risiko kematian kemungkinan meningkat karena pasien -atuh ke dalam koma yang lama. 2! KLASIFIKASI
!enurut, (runner dan Suddarth, )*$$"+ cedera kepala ada * macam yaitu: a. 0edera kepala ter/uka 6uka kepala ter/uka aki/at cedera kepala dengan pecahnya tengkorak atau luka penetrasi , /esarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukan oleh massa dan /entuk dari /enturan, kerusakan otak -uga dapat ter-adi -ika tulang tengkorak menusuk dan masuk kedalam -aringan otak dan melukai durameter saraf otak, -aringan sel otak aki/at /enda ta-am7 tem/akan, cedera kepala ter/uka memungkinkan kuman pathogen memiliki a/ses langsung ke otak. /. 0edera kepala tertutup (enturan kranial pada -aringan otak didalam tengkorak ialah goncangan yang mendadak. Dampaknya mirip dengan sesuatu yang /ergerak cepat, kemudian
serentak /erhenti dan /ila ada cairan akan tumpah. 0edera kepala tertutup meliputi: kombusio gagar otak, kontusio memar, dan laserasi . 4lasifikasi cedera kepala Ros-idi )*$$%+, trauma kepala diklasifikasikan men-adi dera-at /erdasarkan nilai dari Glasgow Coma Scale ) G0S + nya, yaitu8 a. Ringan "+ G0S 9 "& "' *+ Dapat ter-adi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari &$ menit. &+ ;idak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cere/ral, hematoma. /. Sedang "+ G0S 9 "* *+ 4ehilangan kesadaran dan atau amnesia le/ih dari &$ menit tetapi kurang dari *# -am. &+ Dapat mengalami fraktur tengkorak. c. (erat "+ G0S 9 & < *+ 4ehilangan kesadaran dan atau ter-adi amnesia le/ih dari *# -am. &+ =uga meliputi kontusio sere/ral, laserasi, atau hematoma intrakranial. "! ETIOLOGI
Ros-idi )*$$%+, penye/a/ cedera kepala antara lain: ". 4ecelakaan, -atuh, kecelakaan kendaraan /ermotor atau sepeda, dan mo/il. *. 4ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan. &. 0edera aki/at kekerasan. #. (enda tumpul, kerusakan ter-adi hanya ter/atas pada daerah dimana dapat mero/ek otak. '. 4erusakan menye/ar karena kekuatan /enturan, /iasanya le/ih /erat sifatnya. 3. (enda ta-am, kerusakan ter-adi hanya ter/atas pada daerah dimana dapat mero/ek otak, misalnya tertem/ak peluru atau /enda ta-am. #! PATHWAY
)terlampir+
'. MANIFESTASI KLINIK Ge-ala5ge-ala yang ditim/ulkan tergantung pada /esarnya dan distri/usi cedera otak. ". 0edera kepala ringan menurut Syl>ia A )*$$'+ a. 4e/ingungan saat ke-adian dan ke/inggungan terus menetap setelah cedera. /. 1using menetap dan sakit kepala, gangguan tidur, perasaan cemas. c. 4esulitan /erkonsentrasi, pelupa, gangguan /icara, masalah tingkah laku
Ge-ala5ge-ala ini dapat menetap selama /e/erapa hari, /e/erapa minggu atau le/ih lama setelah konkusio cedera otak aki/at trauma ringan. *. 0edera kepala sedang, Diane 0 )*$$*+ a. 4elemahan pada salah satu tu/uh yang disertai dengan ke/inggungan atau hahkan koma. /. Gangguan kesedaran, a/normalitas pupil, awitan ti/a5ti/a defisit neurologik, peru/ahan ;;?, gangguan penglihatan dan pendengaran, disfungsi sensorik, ke-ang otot, sakit kepala, >ertigo dan gangguan pergerakan. &. 0edera kepala /erat, Diane 0 )*$$*+ a. Amnesia tidak dapat mengingat peristiwa sesaat se/elum dan sesudah ter-adinya penurunan kesehatan. /. 1upil tidak aktual, pemeriksaan motorik tidak aktual, adanya cedera ter/uka, fraktur tengkorak dan penurunan neurologik. c. Nyeri, menetap atau setempat, /iasanya menun-ukan fraktur. d. @raktur pada ku/ah kranial menye/a/kan pem/engkakan pada area terse/ut. $! PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
". 0;5Scan )dengan atau tanpa kontras+ : mengidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan >entrikuler, dan peru/ahan -aringan otak. 0atatan : Untuk mengetahui adanya infark 7 iskemia -angan dilekukan pada *# 5 %* -am setelah in-uri *. !R : Digunakan sama seperti 0;5Scan dengan atau tanpa kontras radioaktif. &. 0ere/ral Angiography: !enun-ukan anomali sirkulasi cere/ral, seperti : peru/ahan -aringan otak sekunder men-adi udema, perdarahan dan trauma. #. Serial EEG: Dapat melihat perkem/angan gelom/ang yang patologis '. 5Ray: !endeteksi peru/ahan struktur tulang )fraktur+, peru/ahan struktur garis)perdarahan7edema+, fragmen tulang 3. (AER: !engoreksi /atas fungsi corteks dan otak kecil %. 1E;: !endeteksi peru/ahan akti>itas meta/olisme otak <. 0S@, 6um/al 1unksi :Dapat dilakukan -ika diduga ter-adi perdarahan su/arachnoid. . A(Gs: !endeteksi
ke/eradaan
>entilasi atau
masalah
pernapasan
)oksigenisasi+ -ika ter-adi peningkatan tekanan intrakranial %! PENATALAKSANAAN
1enatalaksanaan awal cidera kepala dapat dilakukan dengan ". DeBamethason7 kalmetason se/agai pengo/atan anti edema sere/ral, dosis sesuai dengan /erat ringannya trauma. *. ;herapi hiper>entilasi )trauma kepala /erat+ untuk mengurangi >asodilatasi. &. 1em/erian analgetik.
#. 1engo/atan antiedema dengan larutan hipertonis yaitu8 manitol *$C, glukosa #$C atau gliserol. '. Anti/iotik yang mengandung /arier darah otak )pinicilin+ atau untuk infeksi anaero/ di/erikan metronidaole. 3. !akanan atau caioran infus deBtrose 'C, aminousin, aminofel )"< -am pertama dari ter-adinya kecelakaan+ *5& hari kemudian di/erikan makanan lunak. %. 1em/edahan. 1ada cedera kulit kepala, suntikan prokain melalui su/ kutan mem/uatluka mudah di/ersihkan dan dio/ati. Daerah luka diirigasi untuk mengeluarkan /enda asing dan miminimalkan masuknya infeksi se/elumlaserasi ditutup. ".
!enilai
-alan
nafas:
/ersihkan
-alan
nafas
dari
de/ris
dan
muntahan8lepaskan gigi palsu,pertahankan tulang ser>ikal segaris dgn /adan dgnmemasang collar cer>ikal,pasang guedel7mayo /ila dpt ditolerir. =ikacedera orofasial mengganggu -alan nafas,maka pasien harus diintu/asi. *.
!enilai pernafasan: tentukan apakah pasien /ernafas spontan7tidak. =ikatidak /eri * melalui masker *. =ika pasien /ernafas spontan selidiki dan
atasi
cedera
dada
/erat
seperti
pneumotoraks
tensif,
hemopneumotoraks. 1asang oksimeter nadi untuk men-aga saturasi &.
* minimum 'C. =ika -alan nafas pasien tidak terlindung /ahkan terancan7memperoleh * ygadekuat ) 1a * F'C dan 1a 0*#$C mmHg serta saturasi * F'C+atau muntah maka pasien harus diintu/asi serta di>entilasi oleh ahlianestesi.
#.
!enilai sirkulasi: otak yg rusak tdk mentolerir hipotensi. Hentikan semua perdarahan dengan menekan arterinya. 1erhatikan adanya cedera intraa/domen7dada.Ukur dan catat frekuensidenyut -antung dan tekanan darah pasang E4G.1asang -alur intra>ena yg /esar.(erikan larutan koloidsedangkan larutan kristaloid menim/ulkan eksaser/asi edema.
'.
/ati ke-ang: 4e-ang kon>ulsif dpt ter-adi setelah cedera kepala dan harusdio/ati mula5mula di/erikan diaepam "$mg intra>ena perlahan5lahan dandpt diulangi *B -ika masih ke-ang. (ila tidak /erhasil di/erikan fenitoin"'mg7kg((.
3.
!enilai tingkat keparahan: 04R,04S,04(3.1ada semua pasien dengan cedera kepala dan7atau leher,lakukan fototulang /elakang ser>ikal ) proyeksi A51,lateral dan odontoid +,kolar ser>ikal /aru dilepas setelah dipastikan /ahwa seluruh keser>ikal 0"50%normal.1ada semua pasien dg cedera kepala sedang dan /erat :5 1asang infus dgn larutan normal salin ) Nacl $,C + atau R6 cairanisotonis le/ih efektif mengganti >olume intra>askular
daripada cairanhipotonis dan larutan ini tdk menam/ah edema cere/ri5 6akukan pemeriksaan : Ht, periksa darah perifer lengkap, trom/osit, kimia darah. 6akukan 0; scan1asien dgn 04R, 04S, 04( harusn die>aluasi adanya: ". Hematoma epidural, *. Darah dalam su/ arachnoid dan intra>entrikel, &. 4ontusio dan perdarahan -aringan otak, #. Edema cere/ri, '. 1ergeseran garis tengah, 3. @raktur cranium, %.1ada pasien yg koma )skor G0S <+ atau pasien dgn tanda5tanda herniasilakukan: Ele>asi kepala &$, Hiper>entilasi, (erikan manitol *$C "gr7kg(( intra>ena dlm *$5&$ menit. Dosis ulangan dapat di/erikan #53 -am kemudian yaitu se/esar I dosis semula setiap 3 -am sampai maksimal #< -am 5 1asang kateter foley54onsul /edah
saraf
/ila
terdapat
indikasi
opoerasi
)hematom
epidural /esar,hematom su/ dural, cedera kepala ter/uka,fraktur impresi F" diplo+. &! KOMPLIKASI
Ros-idi )*$$%+, kemunduran pada kondisi klien diaki/atkan dari perluasan hematoma intrakranial edema sere/ral progresif dan herniasi otak, komplikasi dari cedera kepala adalah8 ". Edema pulmonal 4omplikasi yang serius adalah ter-adinya edema paru, etiologi mungkin /erasal dari gangguan neurologis atau aki/at sindrom distress pernafasan dewasa. Edema paru ter-adi aki/at refleks cushing7perlindungan yang /erusaha mempertahankan tekanan perfusi dalam keadaan konstan. Saat tekanan intrakranial meningkat tekanan darah sistematik meningkat untuk memco/a mempertahankan aliran darah keotak, /ila keadaan semakin kritis, denyut nadi menurun /radikardi dan /ahkan frekuensi respirasi /erkurang, tekanan darah semakin meningkat. Hipotensi akan mem/uruk keadan, harus dipertahankan tekanan perfusi paling sedikit %$ mmHg, yang mem/utuhkan tekanan sistol "$$5""$ mmHg, pada penderita kepala. 1eningkatan >asokonstriksi tu/uh secara umum menye/a/kan le/ih /anyak darah dialirkan ke paru, peru/ahan permia/ilitas pem/ulu darah paru /erperan pada proses /erpindahnya
cairan
ke
al>eolus.
4erusakan
difusi
oksigen
akan
kar/ondioksida dari darah akan menim/ulkan peningkatan ;4 le/ih lan-ut. *. 1eningkatan ;4 ;ekanan intrakranial dinilai /er/ahaya -ika peningkatan hingga "' mmHg, dan herniasi dapat ter-adi pada tekanan diatas *' mmHg. ;ekanan darah yang mengalir dalam otak dise/ut se/agai tekan perfusi rere/ral. Jang merupakan komplikasi serius dengan aki/at herniasi dengan gagal pernafasan dan gagal -antung serta kematian.
&. 4e-ang 4e-ang ter-adi kira5kira "$C dari klien cedera otak akut selama fase akut. 1erawat harus mem/uat persiapan terhadap kemungkinan ke-ang dengan menyediakan spatel lidah yang di/eri /antalan atau -alan nafas oral disamping tempat tidur klien, -uga peralatan penghisap. Selama ke-ang, perawat harus memfokuskan pada upaya mempertahankan, -alan nafas paten dan mencegah cedera lan-ut. Salah satunya tindakan medis untuk mengatasi ke-ang adalah pem/erian o/at, diaepam merupakan o/at yang paling /anyak digunakan dan di/erikan secara perlahan secara inta>ena. Hati5hati terhadap efek pada system pernafasan, pantau selama pem/erian diaepam, frekuensi dan irama pernafasan. #. 4e/ocoran cairan sere/rospinalis Adanya fraktur di daerah fossa anterior dekat sinus frontal atau dari fraktur tengkorak /asilar /agian petrosus dari tulangan temporal akan mero/ek meninges, sehingga 0SS akan keluar. Area drainase tidak /oleh di/ersihkan, diirigasi atau dihisap, cukup di/eri /antalan steril di /awah hidung atau telinga. nstruksikan klien untuk tidak memanipulasi hidung atau telinga. '. nfeksi
ASUHAN KEPERAWATAN 1! PENGKAJIAN
Data dasar pengka-ian pasien tergantung tipe,lokasi dan keparahan cederadan mungkin di persulit oleh cedera tam/ahan pada organ >itala. ". Aktifitas dan istirahat Ge-ala : merasa lemah,lelah,kaku hilang keseim/angan ;anda : a. 1eru/ahan kesadaran, letargi /. Hemiparese c. ataksia cara /er-alan tidak tegap d. masalah dlm keseim/angan e. cedera7trauma ortopedi f. kehilangan tonus otot *. Sirkulasi Ge-ala : 1eru/ahan tekanan darah atau normal, 1eru/ahan frekuensi -antung )/radikardia, takikardia yg diselingi /radikardia disritmiac. &. ntegritas ego Ge-ala : 1eru/ahan tingkah laku atau kepri/adian ;anda : 0emas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, /ingung, depresid. #. Eliminasi Ge-ala : nkontensia kandung kemih7usus mengalami gangguanfungsie. '. !akanan7cairan Ge-ala : mual, muntah dan mengalami peru/ahan selera. ;anda : muntah, gangguan menelanf.
3. Neurosensori Ge-ala : 4ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar ke-adian, >ertigo, sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran, 1eru/ahan dalam penglihatan seperti keta-amannya, diplopia, kehilangan se/again lapang pandang, gangguan pengecapan dan penciuman ;anda : 1eru/ahan kesadran /isa sampai koma, 1eru/ahan status mental, 1eru/ahan pupil, 4ehilangan penginderaan, Ka-ah tdk simetris, Genggaman lemah tidak seim/ang, 4ehilangfan sensasi se/agian tu/uhg. %. Nyeri7kenyamanan Ge-ala : sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yg /er/eda /iasanya lama ;anda : Ka-ah menyeringai,respon menarik pada ransangan nyeri yg he/at, merintih. <. 1ernafasan ;anda: 1eru/ahan pola nafas, nafas /er/unyi, stridor, tersedak, ronkhi, mengii. . 4eamanan Ge-ala : ;rauma /aru7trauma karena kecelakaan ;anda : @raktur7dislokasi,gangguan penglihatan "$. 4ulit : laserasi, a/rasi, peru/ahan warna, tanda /atledi sekitar telinga, adanya aliran cairan dari telinga atau hidung, Gangguan kognitif, Gangguan rentang gerak, Demam 2! PRIORITAS DIAGNOSA N'! 1! 2! "! #!
D*+',
Gangguan ?entilasi Spontan /7d keletihan otot pernapasan 4etidakefektifan (ersihan =alan Nafas /7d materi asing dalam -alan napas. 1enurunan 4apasitas Adaptif ntrakranial /7d cedera otak Nyeri Akut /7d agen cedera fisik
"! INTERVENSI KEPERAWATAN N' !
".
D-!K./
Gangguan >entilasi spontan
T+ + KH
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama "B&$ menit, masalah keperawatan gangguan >entilasi spontan dapat diatasi melalui : 4H : ". 1asien dapat /ernapas dengan adekuat. *. ;;? menun-ukkan angka normal. &. ;idak terdapat efek samping pada pemasangan >entilator. #. Sa*, 1a*, 10*, menun-ukkan angka yang normal. N0 :Mechanical entilation !esponse " Adult
I+3.45.+,
N0 : Mechanical entilation Management " In#asi#e ". 4a-i kondisi klien yang mem/utuhkan /antuan >entilator );rauma 4epala+. *. 6akukan pengaturan dan pemasangan >entilator secara tepat. &. !onitor adanya kegagalan respirasi. #. Dapatkan data pengka-ian klien. '. 1astikan alarm pada >entilator menyala. 3. =elaskan kepada pasien dan keluarga rasional dari pemasangan >entilator
ndikator RR @i* 1a* 1a0* pH Sa*
*.
4etidakefektifan /ersihan -alan nafas
"
*
&
# L
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama "B&$ menit, masalah keperawatan ketidakefektifan /ersihan -alan napas dapat diatasi melalui : 4H : ". ;idak terdapat sekret kental. *. ;idak terdapat suara napas tam/ahan )ronkhi+.
' L L L L L
)untuk mem/antu klien /ernapas+. %. 0ek semua konektor pada >entilator secara regular. <. 0ek ;;? klien se/elum dan selama dipasangi >entilator. . 0ek @i*, 1a*, 1a0o*, pH dan Sa* klien. "$. !onitor >olum eBhale dan peningkatan tekanan inspirasi. "". !onitor akti>itas yang /isa meningkatkan konsumsi * )ke-ang+. "*. 4ola/orasikan pem/erian antikon>ulsan dengan medis . "&. !onitor ge-ala yang mengindikasikan peningkatan usaha pernapasan klien )peningkatan RR, peningkatan ;D, diaforesis.+ "#. (erikan perawatan untuk menghilangkan distres pada klien )posisi, tracheo/ronchial toileting+. "'. !onitor kema-uan klien "3. !onitor efek samping dari pemasangan >entitator )de>iasi . trakea, infeksi, /arotrauma, >olutrauma, penurunan 0, distensi lan/ung, dan emfisema su/kutan.+ "%. !onitor adanya kerusakan mukosa, nasal, tekanann cuff tinggi, atau ekstu/asi tidak terncana. N0 : Airway Management ". 1osisikn klien untuk memaksimalkan >entilasi. *. Hilangkan sekret dengan suction. &. Auskultasi suara nafas. #. !onitor ;;? )RR, nadi, ;D+. '. 4ola/orasi pem/erian ne/ul kem/ali apa/ila -alan napas
&. ;;? normal );D,RR. dan nadi+. N0 : !espiratory Status " Airway $atency ndikator " * & # ' RR L Suara nafas L tam/ahan 4emampuan L mengeluarkan sputum Ability to clear secreation, suara nafas
&.
1enurunan kapasitas adaptif intrakranial
!!
"
Se#ere
&35#$ B7M
*
Substansial
&"5&' B7M
&
Moderate
*35&$ B7M
#
Mild
*"5*' B7M
'
%ormal
"35*$ B7M
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama "B&$ menit, masalah keperawatan penurunan kapasitas adaptif intrakranial dapat diatasi melalui : 4H : ". ;ingkat kesadaran klien meningkat. *. ;idak ada ke-ang. &. ;ekanan ntrakranial )01+ dan 011 men-adi normal. #. ;ekanan darah sistolik kem/ali normal. '. ;ekanan darah diastolik kem/ali normal. 3. 4lien tidak gelisah.
masih tersum/at. 3. !onitor status resprasi dan oksigenasi N0 : Airway Suctioning ". ;entukan ke/utuhan terhadap suction oral dan7atau tracheal *. Auskultasi suara napas se/elum dan sesudah suction &. Gunakan peralatan steril sekali pakai untuk tiap prosedur tracheal suction #. 1ilih selang suction setengah diameter tracheostomi tu/e pasien '. !onitor status oksigen pasien )tingkat Sa * dan S>*+ dan status hemodinamik )le>el !A1 dan ritme -antung+ segera se/elum, selama dan setelah suction 3. Hentikan tracheal suction dan /erikan oksigen tam/ahan -ika pasien mengalami /radikardi, peningkatan #enticular ectopy , dan7atau desaturation %. 0atat tipe dan -umlah sekret N0 : Intracranial $resssure Monitoring &' !onitor status neurologis secara ketat dan /andingkan dengan baseline' *. !onitor ;;? &. !onitor 01 dan 011 #. Analisis gelom/ang 01. '. 0egah peru/ahan posisi alat. 3. 1elihara sterilitas sistem monitoring. %. !onitor selang tekanan terhadap adanya /ekuan darah, de/ris, atau gelem/ung udara. <. !onitor tempratur dan
%. Alat pemantau 01 /erfungsi dengan /aik. <. ;idak ndi " ada * leukositosis. & # ' . ;idak terdapat sum/atan pada kato r selang 01. N0 : %eurological status ( Ekspresi ndikatornyeri " * & # non>er/al ( RR;ingkat ( kesadaran Gelisah ( ( ;D4e-ang (
-umlah leukosit. *' 1osisikan klien dengan kepala dan leher pada posisi netral, hindari e+treme hip fle+ion' "$. Sesuaikan kepala tempat tidur untuk mengoptimalkan ' perfusi cere/ri. "". !onitor le>el 0*. "*. =aga ;D sistemik "&. 4ola/orasikan pem/erian agen farmakologis untuk N0 : )issue perfussion " cerebral men-aga kenormalan 01. ndikator " * & # ' 01 dan 011 ( ;ekanan darah ( sistol ;ekanan darah ( diastol Gelisah ( Demam (
#.
Nyeri akut
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama "B&$ menit, masalah keperawatan nyeri akut dapat diatasi melalui : 4H : ;idak terdapat tanda non>er/al yang menun-ukkan nyeri )ekspresi grimace+. ;idak ter-adi peningkatan RR. ;D dalam /atas normal. 4lien tidak gelisah.
N0 : $ain management ". /ser>asi tanda non>er/al klien terhadap nyeri. *. (atasi -am /erkun-ung. &. 4ontrol faktor lingkungan yang /isa menstimulus nyeri. #. 4ola/orasikan pem/erian analgesik untuk mengurangi nyeri klien. '. ;ingkatkan istirahat7tidur klien. 3. !onitor ;;?. %. !onitor ke/erhasilan terapi farmakologis.
DAFTAR PUSTAKA
Batticaca ransisca B, -../, Asuhan 0eperawatan 0lien 1engan Gangguan Sistem $ersarafan, 2akarta " Salemba Medika
Brunner 3 Suddart, -..&' Buku Ajar Medikal 0eperawatan #ol 4' 5GC, 2akarta Doengoes, !. *$$$. Rencana Asuhan 4eperawatan. =akarta : EG0. 6eller, 2' 7', dkk,Subdural 6ematoma , Medline$lus Medical 5ncyclopedia, -.&-' Hudak 2 Gallo. 4eperawatan 4ritis, 1endekatan Holistik, ?olume . =akarta: EG08 "3 $ierce A' Grace 3 %eil !' Borley, -..8, Ilmu Bedah, 2akarta " 5rlangga Sastrodiningrat,
A'
G'
-..8'
Memahami
akta9akta
pada
$erdarahan
Subdural Akut ' Majalah 0edokteran %usantara olume 4*, %o'4 6alaman -*:9 4.8'0 ;S;" Medan' Smelter, Su