LAPORAN PENDAHULUA PEND AHULUAN N
NYERI DADA (CHEST (CHEST PAIN) Untuk Memenuhi Tugas Clinical Studies 2
Disusun Oleh: Aulia Dian Trissiloati Trissiloati !"#$%$&$$!!!$!$ RE'ULER &
URU)AN ILMU *EPERA+ATAN ,A*ULTA) *EDO*TERAN UNI-ER)ITA UNI-ER)I TA) ) .RA+IAYA .RA+IAYA MALAN' &$!%
DE,INI)I Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak ditemukan di klinik. Sebagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada ( referred pain). Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak menimbulkan rasa sakit (Himawan, 1!). Salah satu bentuk nyeri dada yang paling sering ditemukan adalah angina pektoris yang merupakan gejala penyakit jantung koroner dan dapat bersi"at progresi"
serta
menyebabkan
kematian,
sehingga jenis
nyeri
dada ini
memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan penangannan yang serius.
*LA)I,I*A)I #erdapat $ jenis nyeri dada yaitu % 1. Nyeri dada pleuritik% Nyeri dada pleuritik biasanya lokasinya posterior atau lateral. Si"atnya tajam dan seperti ditusuk. &ertambahnya nyeri bila batuk atau berna"as dalam dan berkurang bila menahan na"as atau sisi dada yang di gerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga, pleura perietalis, saluran na"as besar, dia"ragma, mediastinum dan sara" interkostal. $. Nyeri dada non pleuretik Nyeri dada non pleuretik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain.
ETIOLO'I 1. Nyeri dada pleuritik 'apat di sebabkan oleh di"usi pleura akibat in"eksi paru, emboli paru, keganasan
atau
radang
sub
dia"ragmatik
penumomediastinum. $. Nyeri dada non pleuretik aling sering disebabkan oleh kelainan di luar paru % 1. ardial
peneumotoraks
dan
a. *skemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri subternal yang menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. +asa nyeri juga dapat menjalar ke epigasterium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada subternal. Nyeri disebabkan karena sara" e"eran viseral akan terangsang selama iskemik miokard, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal dari miokard. arena rangsangan sara" melalui spedula spinalis #1#- yang juga merupakan jalannya rangsangan sara" sensoris dari sistem somatis yang lain. *skemik miokard terjadi bila kebutuhan $ miokard tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah koroner. ada penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan berkurang karena ada pemyempitan pembuluh darah koroner. da 0 sindrom iskemik yaitu % ngina stabil (angina klasik, angina of effort ) Serangan nyeri dada khas yang timbul waktu bekerja. •
&erlangsung hanya beberapa menit dan menghilang dengan nitrogliserin atau istirahat. Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara dingin, reaksi sim"atis yang berlebihan atau gangguan •
emosi. ngina tak stabil (angina prein"ard, insu"isiensi koroner akut) enis angina ini di2urigai bila penderita sering kali mengeluh rasa nyeri di dada yang timbul waktu istirahat atau saat kerja ringan dan berlangsung lebih lama.
•
*n"ark miokard *skemik miokard yang berlangsung lebih dari $303 menit dapat menyebabkan in"ark miokard. Nyeri dada berlangsung lebih lama, menjalar ke bahu kiri, lengan dan rahang. &erbeda dengan angina pektoris, timbulnya nyeri dada tidak ada hubungannya dengan aktivitas "isik dan bila tidak diobati berlangsung dalam beberapa jam. 'isamping itu juga penderita mengeluh dispea, pelpitasi dan berkeringat. 'iagnosa ditegakan berdasarkan serioal 45 dan pemeriksa en6im jantung.
b. rolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau substernal yang dapat berlangsung sebentar maupun lama. dapun
mumur
akhir
sistolik
dan
midsistolik2li2k
dengan
gambaran
e2hokardiogram dapat membantu menegakan diagnosa. 2. Stenosis orta &erat atau substenosis aorta hipertro"i yang idiopatik juga dapat menimbulkan nyeri dada iskemik. $. eri2ardial Sara" sensori untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas dia"ragma. Nyeri perikardial lokasinya didaerah sternal dan diarea preokardinal, tetapi dapat menyebar ke epigastrium, leher, bahu, dan punggung. Nyeri biasanya seperti ditusuktusuk dan timbul pada aktu menarik na"as dalam, menelan, miring atau bergerak. 0. ortal enderita hipertensi, koartasio aorta, trauma dinding dada merupakan resiko tinggi untuk pendesakan aorta. 'iagnosa di2urigai bila rasa nyeri dada depan yang hebat timbul tiba tiba atau nyeri interskapuler. Nyeri dada dapat menyerupai in"ark miokard akan tetapi lebih tajam dan lebih sering menjalar ke daerah interskapuler serta turun ke bawah tergantung lokasi dan luasnya pendesakan. -.
5astrointestinal +e"luks geo"agitis, keganasan atau in"eksi eso"agus dapat menyebabkan nyeri eso"ageal. Nyeri eso"ageal lokasinya di tengah, dapat menjalar ke punggung, bahu dan kadang 7 kadang ke bawah ke bagian dalam lengan sehingga seangat menyerupai nyeri angina. er"orasi ulkus peptikum, pankreatitis akut distensi gaster kadang 7 kadang dapat menyebabkan nyeri substernal sehingga menga2aukan nyeri iskemik kardinal. Nyeri seperti terbakar yang sering bersama 7 sama dengan dis"agia dan regurgitasi bila bertambah pada posisi berbaring dan berurang dengan antasid adalah khas untuk kelainan eso"agus, "oto gastrointestinal
se2ara
serial,
eso"agogram,
test
per"usi
asam,
eso"agoskapi dan pemeriksaan gerakan eso"ageal dapat membantu menegakan diagnosa. 8. 9uskuloskletal
#rauma lokal atau radang dari rongga dada otot, tulang kartilago sering menyebabkan nyeri dada setempat. Nyeri biasanya timbul setelah
aktivitas "isik, berbeda halnya nyeri angina yang terjadi waktu e:er2is. Seperti halnya nyeri pleuritik. Neri dada dapat bertambah waktu berna"as dalam. Nyeri otot juga timbul pada gerakan yang berpuitar sedangkan nyeri pleuritik biasanya tidak demikian. !. ;ungsional e2emasan
dapat
menyebabkan
nyeri
substernal
atau
prekordinal, rasa tidak enak di dada, palpilasi, dispnea, using dan rasa takut mati. 5angguan emosi tanpa adanya klealinan objekti" dari organ jantung dapat membedakan nyeri "ungsional dengan nyeri iskemik miokard. <. ulmonal bstruksi saluran na"as atas seperti pada penderita in"eksi laring kronis dapat menyebakan nyeri dada, terutama terjadi pada waktu menelan. ada emboli paru akut nyeri dada menyerupai in"ark miokard akut dan substernal. &ila disertai dengan in"ark paru sering timbul nyeri pleuritik. ada hipertensi pulmoral primer lebih dari 83= penderita mengeluh nyeri prekordial yang terjadi pada waktu e:er2ise. Nyeri dada merupakan keluhan utama pada kanker paru yang menyebar ke pleura, organ medianal atau dinding dada.
,A*TOR RE)I*O 1. rtheros2lerosisa $. enyakit jantung 2oroner 0. 'iabetes mellitus -. Hiperkolesterolemia 8. Hipertensi !. besitas <. Hipertro"i ventrikel kiri >. Hipertigliseridemial . ?sia 13. enis kelamin 11. 5aya hidup (merokok, al2ohol, stress, kurang olahraga. 9akanan tidak seimbang)
MANI,E)TA)I *LINI) 1. Nyeri ulu hati $. Sakit kepala 0. Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher, punggung
-. 'ia"oresis / keringat dingin 8. Sesak na"as !. #akikardi <. Sesak napas >. ulit pu2at . Sulit tidur (insomnia) 13. 9ual, 9untah, noreksia 11. @emas, gelisah, "okus pada diri sendiri 1$. elemahan 10. Aajah tegang, merintih, menangis 1-. erubahan kesadaran
PATO,I)IOLO'I
#erjadi penonjolan sistolik / dyskinesia, pajanan terhadap dingin, stress, latihan "isik, makan makanan berat B Stroke volume akhir distolik ventrikel kiri B #rans"udasi 2airan ke jaringan intersitisium paru (gagal jantung) B pe↑ kebutuhan $ miokard C
*skemia B
ompensasi miokard buruk
D
B *ntoleransi aktivitas
C
enurunan aliran darah B
*skemia berkepanjangan C $ E Nutrisi menurun B *n"ark miokard meluas B Nekrose F 03 menit B
Suplai dan kebutuhan $ ke jantung tidak seimbang B Suplai $ ke miokard B B 9etabolism anaerob B #imbunan asam laktat B N/eri akut
↑
PEMERI*)AAN DIA'NO)TI* !0 45 1$ lead selama episode nyeri a0 #akhikardi / disritmia 10 +ekam 45 lengkap % # inverted, S# elevasi / depresi, G atologis 20 emeriksaan darah rutin, kadar glukosa, lipid dan 45 waktu istirahat perlu dilakukan. Hasilnya meungkin saja normal walaupun ada penyakit jantung koroner yang berat. 30 45 bisa didapatkan gambaran iskemik dengan in"ark miokard lama atau &0
"0 40 #0
depresi S# dan # yang terbalik pada penyakit yang lanjut. aboratorium a0 adar en6im jantung % @, @9&, 'H 10 ;ungsi hati % S5#, S5# 20 ;ungsi 5injal % ?reum, @reatinin 30 ro"il ipid % ', H' ;oto #hora: 42ho2ardiogra"i ateterisasi jantung
PENATALA*)ANAAN
A0 Nitrat Nitrat meningkatkan pemberian '$ miokard dengan dialatasi arteri epikardial tanpa mempengaruhi, resistensi arteriol arteri intramiokard. 'ilatasi terjadi pada arteri yang normal maupun yang abnormal juga pada pembuluh darah kolateral sehingga memperbaiki aliran darah pada daerah isomik. #oleransi sering timbul pada pemberian oral atau bentuk lain dari nitrat long a2ting termasuk pemberian topikal atau transdermal. #oleransi adalah suatu keadaan yang memerlukan peningkatan dosis nitrat untuk merangsang e"ek hemodinamik atau antiangina. Nitrat yang shorta2ting seperti gliseril trinitrat kemampuannya terbatas dan harus dipergunakan lebih sering. Sublingual dan jenis semprot oral reaksinya lebih 2epat sedangkan jenis bu22al men2egah angina lebih dari 8 am tanpa timbul toleransi
.0 &eta bloker &eta 7&loker tetap merupakan pengobatan utama karena pada sebagian besar penderita akan mengurangi keluhan angina. erjanya mengurangi denyut jantung, kontasi miokard, tekanan arterial dan pemakaian $. &eta &loker lebih jarang dipilih diantara jenis obat lain walaupun dosis pemberian hanya sekali sehari. 4"ek samping jarang ditemukan akan tetapi tidak boleh
diberikan pada penderita dengan riwayat bronkospasme, bradikardi dan gagal jantung. @. @aantagonis erjanya mengurangi beban jantung dan menghilangkan spasma koroner, Ni"edipin dapat mengurangi "rekuensi serangan antiangina, memperkuat e"ek nitrat oral dan memperbaiki toleransi e:er2ise. 9erupakan pilihan obat tambahan yang berman"aat terutama bila dikombinasi dengan betabloker sangat e"ekti" karena dapat mengurangi e"ek samping beta bloker. 4"ek anti angina lebih baik pada pemberian ni"edipin ditambah dengan separuh dosis betabloker daripada pemberian betabloker saja. adi pada permulaan pengobatan angina dapat diberikan betabloker di samping sublingual gliseril trinitrat dan baru pada tingkat lanjut dapat ditambahkan ni"edipin. tau kemungkinan lain sebagai pengganti betabloker dapat diberi dilti a6em suatu jenis 2aantagonis yang tidak merangsang tahikardi. &ila dengan pengobatan ini masih ada keluhan angina maka penderita harus diren2anakan untuk terapi bedah koroner. engobatan pada angina tidak stabil prinsipnya sama tetapi penderita harus dirawat di rumah sakit. &iasanya keluhan akan berkurang bila 2aantagonis ditambah pada betabloker akan tetapi dosis harus disesuaikan untuk men2egah hipertensi. Sebagian penderita sengan pengobatan ini akan stabil tetapi bila keluhan menetap perlu dilakukan test e:er2ise dan arteriogra"i koroner. Sebagian penderita lainnya dengan risiko tinggi harus diberi nitrat i.v dan ni"edipin harus dihentikan bila tekanan darah turun. &iasanya kelompok ini harus segera dilakukan arteriogra"i koroner untuk kemudian dilakukan bedah pintas koroner atau angioplasti. '. ntipletelet dan antikoagulan Segi lain dari pengobatan angina adalah pemberian antipletelet dan antikoagulan. @airns dkk 1>8 melakukan penelitian terhadap penderita angina tak stabil selama lebih dari $ tahun, ternyata aspirin dapat menurunkan mortalitas dan insidens in"ark miokard yang tidak "atal pada penderita angina tidak stabil. emberian heparin i.v juga e"eknya sama dan sering diberikan daripada aspirin untuk jangka pendek dengan tujuan menstabilkan keadaan penderita sebelum arteriogra"i. #erdapat obatobatan pada angina pektoris tak stabil se2ara praktis dapat disimpulkan sebagai berikut %
•
Heparin i.v dan aspirin dapat dianjurkan sebagai pengobatan rutin selama
•
"ase akut maupun sesudahnya ada penderita yang keadaannya 2enderung tidak stabil dan belum mendapat pengobatan, betabloker merupakan pilihan utama bila tidak ada kontra indikasi. #idak ada pemberian kombinasi betabloker dengan
•
2aantagonis diberikan sekaligus pada permulaan pengobatan. ada penderita yang tetap tidak stabil dengan pemberian betabloker
dapat ditambah dengan ni"edipin. engobatan tunggal dengan ni"edipin tidak dianjurkan. 4. embedahan &edah pintas koroner (@oronary rtery &ypass 5ra"t Surgery) Aalupun •
pengobatan dengan obatobatan terbaru untuk pengobatan angina dapat memeperpanjang masa hidup penderita, keadaan tersebut belum dapat dibuktikan pada kelompok penderita tertentu terutama dengan penyakit koroner proksimal yang berat dan gangguan "ungsi ventrikel kiri dengan risiko kerusakan mikardium yang luas (+ahimtoola 1>8). embedahan lebih bagus hasilnya dalam memperbaiki gejala dan kapasitas e:er2ise pada angina sedang sampai berat. erbaikan gejala angina didapatkan pada 3= penderita selama 1 tahun pertama dengan kekambuhan setelah itu != pertahun. ekambuhan yang lebih 2epat biasanya disertai dengan penutupan gra"t akibat kesulitan teknis saat operasi sedangkan penutupan yang lebih lama terjadi setelah 8 7 1$ tahun sering karena adanya gra"t ateroma yang kembali timbul akibat pengaruh peninggian kolesterol dan diabetes. enelitian selama 13 tahun mendapatkan kirakira !3= gra"t vena tetap baik dibandingkan dengan >>= gra"t a. mamaria interna. 9ortalitas pembedahan tidak lebih dari $= akibat risiko yang besar pada penderita angina tak stabil dengan "ungsi ventrikel kiri yang buruk. +esiko meninggi pada umur lebih dari !8 tahun akibat penyakit yang lebih berat terutama pada kerusakan ventrikel kiri walaupun memberikan respons yang baik dengan gra"t dan sekarangpun pembedahan biasa dilakukan pada penderita umur $3 tahun. 9orbiditas pembedahan juga tidak sedikit yaitu sering didapatkan perubahan neuropsikiatrik sementara dan insidens stroke 8=. kan tetapi kebanyakan penderita lambat laun akan kembali seperti semula. *ON)EP A)UHAN *EPERA+ATAN 'A+AT DARURAT
suhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat. suhan keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah se2ara bertahap maupun mendadak. suhan keperawatan di ruang gawat darurat seringkali dipengaruhi oleh karakteristik ruang gawat darurat itu sendiri, sehingga dapat menimbulkan asuhan keperawatan spesi"ik yang sesuai dengan keadaan ruangan. arakteristik unik dari ruangan gawat darurat yang dapat mempengaruhi sistem asuhan keperawatan antara lain % 1. ondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat. $. eterbatasan sumber daya dan waktu. 0. engkajian, diagnosis dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia, seringkali dengan data dasar yang sangat terbatas. -. enis tindakan yang diberikan merupakan tindakan yang memerlukan ke2epatan dan ketepatan yang tinggi. 8. danya saling ketergantungan yang tinggi antara pro"esi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat. &erdasarkan kondisi di atas, prinsip umum asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat di ruang gawat darurat meliputi % 1. enjaminan keselamatan diri perawat dan klien yang terjaga % perawat harus menerapkan prinsip ?niversal re2aution dan men2egah penyebab in"eksi. $. erawat bersikap 2epat dan tepat dalam melakukan triase, menentukan diagnosa
keperawatan,
tindakan
keperawatan
dan
evaluasi
yang
berkelanjutan. 0. #indakan keperawatan meliputi resusitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi masalah biologi dan psikososial klien. -. enjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga diberikan untuk menurunkan ke2emasan dan meningkatkan kerjasama klienperawat. 8. Sistem monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan. !. Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan se2ara mudah dan 2epat. <. enjaminan tindakan keperawatan se2ara etik dan legal keperawatan perlu dijaga. suhan eperawatan di ruangan gawat darurat % 1. engkajian a. Standar
erawat gawat darurat harus melakukan pengkajian "isik dan psikososial di awal dan se2ara berkelanjutan untuk mengetahui masalah keperawatan klien dalam lingkup kegawatdaruratan. b. eluaran danya pengkajian keperawatan yang terdokumentasi untuk setiap klien gawat darurat. 2. roses engkajian merupakan
pendekatan
sistematik
untuk
mengidenti"ikasi masalah keperawatan gawat darurat. roses pengkajian terbagi dua % engkajian rimer ( primary survey) engkajian 2epat untuk mengidenti"ikasi dengan segera masalah aktual/potensial dari kondisi life threatning (berdampak terhadap
kemampuan
pasien
untuk
mempertahankan
hidup).
engkajian tetap berpedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal tersebut memungkinkan. rioritas penilaian dilakukan berdasarkan % A = Airway dengan kontrol servikal aji % &ersihan jalan na"as danya/tidaknya sumbatan jalan na"as 'istress perna"asan #andatanda perdarahan di jalan na"as, muntahan, edema laring B = Breathing dan ventilasi aji % ;rekuensi na"as, usaha dan pergerakan dinding dada Suara perna"asan melalui hidung atau mulut ?dara yang dikeluarkan dari jalan na"as C = Circulation aji % 'enyut nadi karotis #ekanan darah Aarna kulit, kelembaban kulit #andatanda perdarahan eksternal dan internal D = Disability aji % #ingkat kesadaran 5erakan ekstremitas
5@S atau pada anak tentukan respon I alert, J I verbal, I pain/respon nyeri, ? I unresponsive. ?kuran pupil dan respon pupil terhadap 2ahaya. E = Eksposure aji % #andatanda trauma yang ada.
engkajian Sekunder (secondary survey) engkajian sekunder dilakukan setelah masalah &@ yang ditemukan pada pengkajian primer diatasi. engkajian sekunder meliputi pengkajian obyekti" dan subyekti" dari riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai kaki. •
engkajian +iwayat enyakit % eluhan utama dan alasan pasien datang ke rumah sakit amanya waktu kejadian samapai dengan dibawa ke rumah sakit #ipe 2edera, posisi saat 2edera dan lokasi 2edera 5ambaran mekanisme 2edera dan penyakit yang ada (nyeri) Aaktu makan terakhir +iwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sakit sekarang, imunisasi tetanus yang dilakukan dan riwayat alergi klien. 9etode pengkajian % S
(signs
and %
symptoms)
tanda dan gejala yang
diobservasi
dan dirasakan klien (llergis)
%
alergi
yang
dipunyai klien 9 (medi2ations)
%
tanyakan
obat
yang telah diminum klien
untuk
mengatasi nyeri (pertinent past %
riwayat
penyakit
medical hystori)
yang diderita klien
(last oral intake
%
solid or liuid)
makan/minum terakhirK
jenis
makanan,
ada
penurunan
atau
peningkatan kualitas makan 4 (event leading to
%
pen2etus/kejadian
in!ury or illnes) penyebab keluhan 9etode yang sering dipakai untuk mengkaji nyeri % (provoked)
%
pen2etus
nyeri,
tanyakan hal yang menimbulkan dan mengurangi nyeri G (Luality)
%
kualitas nyeri
+ (radian)
%
arah
penjalaran
nyeri S (severity)
%
skala nyeri ( 1 7 13 )
# (time)
%
lamanya sudah
nyeri dialami
klien •
#andatanda vital dengan mengukur % #ekanan darah *rama dan kekuatan nadi *rama, kedalaman dan penggunaan otot bantu perna"asan Suhu tubuh
•
engkajian Head to #oe yang ter"okus, meliputi % engkajian kepala, leher dan wajah
-
eriksa rambut, kulit kepala dan wajah % adakah luka, perubahan tulang kepala, wajah dan jaringan lunak, adakah perdarahan serta benda asing.
-
eriksa mata, telinga, hidung, mulut dan bibir % adakah perdarahan, benda asing, kelainan bentuk, perlukaan atau keluaran lain seperti 2airan otak.
-
eriksa leher % Nyeri tulang servikal dan tulang belakang, trakhea miring atau tidak, distensi vena leher, perdarahan, edema dan kesulitan menelan.
engkajian dada
-
Halhal yang perlu dikaji dari rongga thoraks % elainan bentuk dada, pergerakan dinding dada, amati penggunaan otot bantu na"as, perhatikan tandatanda injuri atau 2edera, petekiae, perdarahan, sianosis, abrasi dan laserasi
engkajian bdomen dan elvis
-
Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen
-
#andatanda 2edera eksternal, adanya luka tusuk, alserasi, abrasi, distensi abdomen dan jejas
-
9asa % besarnya, lokasi dan mobilitas
-
Nadi "emoralis
-
Nyeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan G+S#)
-
'istensi abdomen
engkajian 4kstremitas
-
#andatanda injuri eksternal
-
Nyeri
-
ergerakan
-
Sensasi keempat anggota gerak
-
Aarna kulit
-
'enyut nadi peri"er
engkajian #ulang &elakang
-
&ila tidak terdapat "raktur, klien dapat dimiringkan untuk mengkaji % 'e"ormitas, tandatanda jejas perdarahan, jejas, laserasi, luka.
engkajian sikosossial
-
aji reaksi emosional % 2emas, kehilangan
-
aji riwayat serangan panik akibat adanya "aktor pen2etus seperti sakit tibatiba, ke2elakaan, kehilangan anggota tubuh ataupun anggota keluarga
-
aji
adanya
tandatanda
gangguan
psikososial
yang
dimani"estasikan dengan takikardi, tekanan darah meningkat dan hiperventilasi.
DA,TAR PU)TA*A
nwar, # &ahri. $33-. ngina pektoris tak stabil. ?S? +epository. 9edan% ;akultas edokteran ?niversitas Sumatera ?tara.. nwar, # &ahri. $33-. 'islipidemia Sebagai ;aktor +esiko antung oroner. ;akultas edokteran ?niversitas Sumatera ?tara. HudakE5allo. 18. eperawatan ritis 2etakan *. akarta % 45@ ri2e
E
Ailson (18),
ato"isologionsep
linis rosesroses
enyakit, 4d.-, 45@, akarta Soeparman E Aaspadji (13), *lmu enyakit 'alam, & ;?*, akarta.