Lontara 2 Bawah belakang (Bedah Ortopedi)
LAPORAN PENDAHULUAN LOW BACK PAIN (LBP)
OLEH : NURSAKTIANI C121 12 026
CI INSTITUSI
CI LAHAN
(...............................) (...............................)
(.................................) (.................................)
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
F A K U L T A S K E D O K T E R AN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2016
BAB I KONSEP MEDIS A. DEF DEFINIS INISII
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, !!). LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh akti"itas tubuh yang kurang baik (#aher, (#a her, $almond % Pellino, !!).
&dapun klasi'ikasi Low Back Pain (LBP) menurut Bimariotejo (!!), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi menjadi dua jenis, yaitu *. &cute Low Back Pain &cute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba+tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. &cute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. ejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, 'raktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. $ampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut ter'okus pada istirahat dan pemakaian analgesik. . Low Back Pain Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari - bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang+ulang atau kambuh kembali. ase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. /hronic low back pain dapat terjadi
karena
osteoarthritis,
inter"ertebralis dan tumor
B. ETIOLOGI
rheumatoidarthritis,
proses
degenerasi
discus
Beberapa 'aktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain *. elainan 0ulang Punggung ($pine) $ejak Lahir eadaan ini lebih dikenal dengan istilah 1emi 2ertebrae. elainan+ kelainan kondisi tulang "ertebra tersebut dapat berupa tulang "ertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. 1al ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan scoliosis ringan. $elain itu ditandai pula adanya dua buah "ertebra yang melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. 0erdapat lubang di tulang "ertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan inidikenal dengan $pina Bi'ida. Penyakit spina bi'ida dapat menyebabkan gejala+gejala berat seperti club 'oot, rudimentair 'oo', kelayuan pada kaki, dan sebagainya. Namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan. Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah a. Penyakit $pondylisthesis Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus "ertebrae, dimana arkus "ertebrae tidak bertemu dengan korpus "ertebrae 3alaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur -4 tahun baru menimbulkan nyeri akibat kelinan+kelainan degenerati'. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan. 5ejala klinis dari penyakit ini adalah *) Penderita memiliki rongga badan lebih pendek dari semestinya. &ntara dada dan panggul terlihat pendek. ) Pada punggung terdapat penonjolan processus spinosus "ertebra yang menimbulkan skoliosis ringan. -) Nyeri pada bagian punggung dan meluas hingga ke ekstremitas bawah. 6) Pemeriksaan 7+ray menunjukan adanya dislokasi, ukuran antara ujung spina dan garis depan corpus pada "ertebra yang mengalami kelainan lebih panjang dari garis spina corpus "ertebrae yang terletak diatasnya.
b. Penyakit issing $pine Penyakit ini disebabkan karena dua tau lebih processus spinosus bersentuhan. eadan ini bisa menimbulkan gejala dan tidak. 5ejala yang ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan 7+ray dengan posisi lateral. c. $acralisasi 2ertebrae Lumbal e 2 Penyakit ini disebabkan karena processus trans"ersus dari "ertebra lumbal ke 2 melekat atau menyentuh os sacrum dan8atau os ileum. . Low Back Pain karena 0rauma 0rauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP. Pada orang+orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan akti"itas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. 5erakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba+tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. ekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus+ kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut. $ecara patologis anatomis, pada low back pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan, seperti a. Perubahan pada sendi $acro+9liaca 5ejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro+iliaca adalah rasa nyeri pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positi' dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas. b. Perubahan pada sendi Lumba $acral 0rauma dapat menyebabkan perubahan antara "ertebra lumbal 2 dan sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligamen
atau 'ascia. eadaan ini dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas "ertebra lumbal 2 atau sacral 9 dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak. -. Low Back Pain karena Perubahan :aringan elompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota bagian tubuh lain. Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabakan oleh perubahan jaringan antara lain
a. ;steoartritis ($pondylosis
5aya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu "algum, genu "arum, co=a "algum dan sebagainya . Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP. ehamilan dan obesitas merupakan salah satu 'aktor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. 1al ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot. Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal, masalah pel"is, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik. ebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh akti'itas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh akti'itas .
C. MANIFESTASI KLINIK
Beberapa tanda dan gejala terjadinya LBP, antara lain 1. Perubahan dalam gaya berjalan
a. Berjalan terasa kaku. b. 0idak bisa memutar punggung. c. Pincang. . Persyarapan
etika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang. -. Nyeri. a. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan. b. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit. c. Nyeri otot dalam. d. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki. e. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis. '. Nyeri pada pertengahan bokong. g. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.
D. PATOFISIOLOGI
$truktur spesi'ik dalam system sara' terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri. $istem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai system nosisepti'. $ensiti'itas dari komponen system nosisepti' dapat dipengaruhi oleh sejumlah 'actor dan berbeda diantara indi"idu. 0idak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. $ensasi sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain. Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung sara' bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut si'atnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. $erabut sara' ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah local. $el+sel mast, 'olikel rambut dan kelenjar keringat. $timuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel+sel mast
dan mengakibatkan "asodilatasi. $erabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis para"ertebra system sara' dan dengan organ internal yang lebih besar. $ejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana >at tersebut yang dapat meningkatkan e'ek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. $ubstansi lain dalam tubuh yang ber'ungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endor'in dan enke'alin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system sara' pusat. ornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus diakti'kan. &kti"asi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri. Pato'isiologi Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna "ertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit "ertebrae dan unit diskus inter"ertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi 'aset, berbagai ligamen dan otot para"ertebralis. onstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan 'leksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sum+sum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan "ertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. ;tot+otot abdominal dan toraks sangat penting ada akti'itas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. ;besitas, masalah postur, masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.
E. KOMPLIKASI
$koliosis merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan pada penderita nyeri punggung bawah karena $pondilosis. 1al ini terjadi karena pasien selalu memposisikan tubuhnya kearah yang lebih nyaman tanpa mempedulikan sikap tubuh normal. 1al ini didukung oleh ketegangan otot pada sisi "ertebra yang sakit.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan 7+ray
7+ray adalah gambaran radiologi yang menge"aluasi tulang,sendi, dan luka degenerati' pada spinal.5ambaran 7+ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga e'ek radiasi dapat dikurangi.7+ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. $eringkali 7+ray merupakan penunjang diagnosis pertama untuk menge"aluasi nyeri punggung, dan biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti #R9 atau /0 scan. oto 7+ray dilakukan pada posisi anteroposterior (&P ), lateral, dan bila perlu obli@ue kanan dan kiri. . #yelogra'i #yelogra'i adalah pemeriksan 7+ray pada spinal cord dan canalis spinal. #yelogra'i merupakan tindakan in'asi', yaitu cairan yang berwarna medium disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar 'luoroskopi dan gambar 7+ray. #yelogram digunakan untuk diagnosa pada
penyakit yang berhubungan dengan diskus inter"ertebralis, tumor spinalis, atau untuk abses spinal.
-. /omputed 0ornogra'i $can ( /0+ scan ) dan #agnetic Resonance 9maging (#R9) /0+scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk pemeriksaan pada otak, bahu, abdomen, pel"is, spinal, dan ekstemitas. 5ambar /0+scan seperti gambaran 7+ray - dimensi. #R9 dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada /0+scan. $elain itu #R9 menjadi pilihan karena tidak mempunyai e'ek radiasi. #R9 dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan yang dikehendaki. #R9 dapat memperlihatkan diskus inter"ertebralis, ner"es, dan jaringan lainnya pada punggung. 6. Alectro #iography ( A#5 ) 8 Nre"e /onduction $tudy ( N/$ ) A#5 8 N/$ merupakan tes yang aman dan non in"asi' yang digunakan untuk pemeriksaansara' pada lengan dan kaki. A#5 8 N/$ dapat memberikan in'ormasi tentang a. &danya kerusakan pada sara' b. Lama terjadinya kerusakan sara' ( akut atau kronik ) c. Lokasi terjadinya kerusakan sara' ( bagian proksimalis atau distal ) d. 0ingkat keparahan dari kerusakan sara' e. #emantau proses penyembyhan dari kerusakan sara'
G. PENATALAKSANAAN 1. 9n'ormasi dan edukasi.
Pada NPB akut 9mobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat badan, posisi tubuh dan akti"itas, modalitas termal (terapi panas dan dingin) masase, traksi (untuk distraksi tulang belakang), latihan jalan, naik sepeda, berenang (tergantung kasus), alat Bantu (antara lain korset, tongkat) psikologik, modulasi nyeri (TENS, akupuntur, modalitas termal), latihan kondisi otot, rehabilitasi "okasional, pengaturan berat badan posisi tubuh dan akti"itas.
. #edis ormakoterapi a. LPB akut &setamenopen, N$&9<, muscle rela=ant, opioid (nyeri berat), injeksi epidural (steroid, lidokain, opioid) untuk nyeri radikuler b. LPB kronik antidepresan trisiklik (amitriptilin) antikon"ulsan (gabapentin, karbamesepin, okskarbasepin, 'enitoin), alpha blocker (klonidin, pra>osin), opioid (kalau sangat diperlukan) 6. 9n"asi' non bedah a. Blok sara' dengan anestetik lokal (radikulopati) b. Neurolitik (alcohol *!!, 'enol -! (nyeri neuropatik punggung bawah yang intractable) 4. Bedah 9ndikasi operasi a. $kiatika dengan terapi konser"ati' selama lebih dari empat minggu nyeri b. c. d. e.
berat8intractable 8 menetap 8 progresi'.
BAB II KONSEP KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN
0anda &tropi otot pada bagian tubuh yang terkena, gangguan dala m berjalan. . Aliminasi 5ejala ostribusi, mengalami kesulitan dalam de'ekasi, adanya inkontinensia8retensi urin. -. 9ntegritas ego 5ejala ketakutan akan timbulnya paralysis, ansietas masalah pekerjaan, 'inancial keluarga. 0anda tampak cemas, depresi, menghindar dari keluarga8orang terdekat. 6. Neurosensori 5ejala esemutan,kekakuan, kelemahan dari tangan atau kaki. 0anda Penurunan re'le= tendon dalam, kelemahan otot, hipotania, nyeri tekan8spasme para"ertebralis, penurunan persepsi nyeri (sensori). 4. Nyeri8kenyamanan 5ejala Nyeri seperti tertusuk pisau yang akan semakain memburuk dengan adanya batuk, bersin, membengkokkan badan, de'ekasi, mengangkat kaki, atau 'leksi pada leher, nyeri yang tidak ada hentinya atau adanya episode nyeri yang lebih berat secara intermiten, nyeri menjalar ke kaki, bokong (lumbal) atau bahu8lengan, kaku pada leher (ser"ikal). 0erdengar adanya suara CkrukD saat nyeri baru timbul8saat trauma atau merasa punggung patah, keterbatasan untuk mobilisasi8membungkuk kedepan. 0anda $ikap, dengan cara bersandar dari bagian tubuh yang terkena, perubahan cara jalan yaitu berjalan dengan pincang+pincang, pinggang terangkat pada bagian tubuh yang terkena, nyeri pada palpasi.
?. eamanan 5ejala &danya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi 0anda
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
*. Nyeri akut8kronik bd agens cedera 'isik . 1ambatan mobilitas 'isik bd gangguan muskuloskeletal -. &nsietas bd ancaman pada status terkini, perubahan besar
C. RENCANAINTERVENSI
0ujuan dan riteria hasil (N;/) Pain Le"el, • • pain control, com'ort le"el • $etelah dilakukan tindakan keperawatan selama F. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil #a • mpu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik non'armakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) #e • laporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri #a • mpu mengenali nyeri (skala, intensitas, 'rekuensi dan tanda nyeri) #e • nyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 0an • da "ital dalam rentang normal 0id • ak mengalami
9nter"ensi (N9/)
Rasional
aji adanya keluhan nyeri, catat lokasi, lamanya serangan, 'aktor pencetus8 yang memperberat. #inta klien untuk menetapkan pada skala !+*!. Pertahankan tirah baring selama 'ase akut. Letakkan klien pada posisi semi 'owler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut dalam keadaan 'leksi, posisi terlentang dengan atau tanpa meninggikan kepala *!+-! derajat atau pada posisi lateral. Batasi akti"itas selama 'ase akut sesuai kebutuhan.
•
merelaksasikan otot dan menurunkan nyeri.
•
menghilangkan atau mengurangi stress pada otot dan mencegah trauma lebih lanjut.
•
•
9nstruksikan klien untuk melakukan teknik relaksasi8"isualisasi.
•
•
&njurkan untuk melakukan mekanika tubuh8gerakan yang tepat.
•
mem'okuskan perhatian klien, membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan. menurunkan gaya gra"itasi dan gerak yang dapat menghilangkan spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan pada struktur sekitar diskus inter"ertebralis yang terkena. tirah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan klien untuk menurunkan
•
•
•
gangguan tidur
•
1ambatan mobilitas 'isik bd gangguan muskuloskeletal
$etelah dilakukan asuhan selama FFFFFklien memperlihatkan mobilitas, yang dibuktikan dengan • keseimnbangan • koordinasi • per'orm posisi tubuh • pergerakan sendi dan otot • berjalan • bergerak dengan mudah
•
•
•
•
•
spasme otot, menurunkan penekanan pada bagian tubuh tertentu dan mem'asilitasi terjadinya reduksi dari tonjolan diskus. olaborasi relaksan #embantu otot seperti dia>epam • ("alium), karisoprodol menentukan pilihan (soma), metkarbamol inter"ensi dan (roba=in). memberikan dasar untuk perbandingan dan e"aluasi terhadap terapi. Berikan tindakan • 0ergantung pada bagian pengaman sesuai tubuh yang indikasi dengan terkena8jenis prosedur, situasi yang spesi'ik. akti"itas yang kurang berhati+hati akan meningkatkan kerusakan spinal. /atat respon+respon • 9mobilisasi yang emosi atau perilaku dipaksakan dapat pada imobilisasi. memperbesar Berikan akti"itas yang kegelisahan, peka sesuai dengan klien. rangsang. &kti"itas pengalihan membantu dalam mem'okuskan kembali perhatian klien dan meningkatkan koping dengan keterbatasan tersebut. 9kuti akti"itas 8 • #eningkatkan prosedur dengan penyembuhan dan periode istirahat. membentuk kekuatan &njurkan klien untuk otot serta kesabaran. tetap ikut berperan Partisipasi klien akan serta dalam akti"itas meningkatkan sehari+hari dalam kemandirian klien dan keterbatasan indi"idu. perasaan control terhadap diri sendiri. Berikan8bantu klien • #emperkuat otot untuk melakukan abdomen dan 'leksor latihan rentang gerak tulang belakang, pasi' dan akti'. memperbaiki mekanika tubuh. &njurkan klien untuk • $timulasi sirkulasi melatih kaki bagian "ena8arus balik "ena
•
•
&nsietas bd ancaman pada status terkini, perubahan besar
ontrol • kecemasan oping $etelah dilakukan asuhan selama FFFFFklien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil li • en mampu mengidenti'ikasi • dan mengungkapkan gejala cemas #e • ngidenti'ikasi, mengungkapkan • dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas 2it • al sign dalam batas normal Pos • tur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan •
bawah8lutut. Nilai menurunkan keadaan adanya edema, "ena yang statis dan eritema pada kemungkinan ekstremitas bawah, terbentuknya adanya tanda human thrombus. Bantu klien dalam • eterbatasan akti"itas melakukan akti"itas bergantung pada ambulasi progresi'. kondisi yang khusus tetapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi. olaborasi pemberian • &ntisipasi terhadap nyeri obat untuk dapat meningkatkan menghilangkan nyeri ketegangan otot. ;bat kira+kira -! menit dapat merelaksasikan sebelum klien, meningkatkan memindahkan8melaku rasa nyaman dan kan ambulasi klien. kerjasama klien selama melakukan akti"itas. aji memban • tingkat ansietas klien. tu dalam tentukan bagaimana mengidenti'ikasi klien menangani kekuatan dan masalahnya dimasa keterampilan yang yang lalu dan mungkin membantu bagaimana klien klien mengatasi melakukan koping keadaannya sekarang dengan masalah yang dan kemungkinan lain dihadapi sekarang. untuk memberikan bantuan yang sesuai. Berikan memun in'ormasi yang akurat • dan jawab dengan gkinkan klien untuk jujur. membuat keputusan yang didasarkan atas pengetahuanya. Berikan • kebanya kesempatan klien kan klien mengalami untuk mengungkapkan masalah yang perlu masalah yang untuk diungkapkan dihadapinya, seperti dan diberi respon kemungkinan dengan in'ormasi paralisis, pengaruh yang akurat untuk terhadap 'ungsi meningkatkan koping seksual, perubahan terhadap situasi yang dalam pekerjaan sedang dihadapinya. 8'inancial, perubahan peran dan tanggung
tingkat akti"itas menunjukkan berkurangnya kecemasan
jawab. •
aji adanya masalah sekunder yang mungkin menghalangi proses penyembuhannya.
•
klien mungkin secara tidak sadar memperoleh keuntungan seperti terlepas dari tanggung jawab, perhatian dan control dari yang lain. 9ni perlu untuk dikerjakan secara positi' untuk meningkatkan penyembuhan.
BAB III WEB OF CAUTION (WOC) A. PKDM
kelainan tulang
perubahan
pengaruh
perubahan gaya
gangguan berjalan
tidak adapt memutar
Pincang
system H!"#!$!%
interaksi stimulus nyeri dan
stressor bagi nyeri punggung
kurang pengetahuan tentang prognosis ketidakn amanan
B. RUMUSAN DIAGNOSA& NOC& DAN NIC
R'"'!% D!*%+! Nyeri akut8kronik bd agens cedera 'isik
NOC
NOC
NOC : NIC : Pain Le"el, • pengkajian nyeri •Lakukan pain control, • secara komprehensi' termasuk lokasi, com'ort le"el • karakteristik, durasi, $etelah dilakukan tindakan
•
•
•
•
•
•
1ambatan mobilitas 'isik bd gangguan muskuloskeletal
keperawatan selama F. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil #ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik non'armakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) #elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri #ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, 'rekuensi dan tanda nyeri) #enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 0anda "ital dalam rentang normal 0idak mengalami gangguan tidur
'rekuensi, kualitas dan 'aktor presipitasi reaksi non"erbal •;bser"asi dari ketidaknyamanan pasien dan keluarga •Bantu untuk mencari dan menemukan dukungan lingkungan yang •ontrol dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan 'aktor presipitasi •urangi nyeri •aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter"ensi •&jarkan tentang teknik non 'armakologi napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat8 dingin analgetik untuk •Berikan mengurangi nyeri FF... •0ingkatkan istirahat in'ormasi tentang •Berikan nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur "ital sign sebelum •#onitor dan sesudah pemberian analgesik pertama kali NOC : NIC : $el' /are •;bser"asi adanya • &
•
•
&nsietas bd ancaman pada status terkini, perubahan besar
disertai peningkatan na'as, diaporesis, pucat, tekanan darah, nadi dan perubahan hemodinamik) RR •#onitor pola tidur dan #ampu melakukan lamanya tidur8istirahat akti"itas sehari hari pasien (&
NOC : NIC : A%-$, R-'3$+% + ontrol kecemasan oping (4-%''%!% 5-3-"!!%) $etelah dilakukan asuhan • 5unakan pendekatan selama FFFFFklien yang menenangkan kecemasan teratasi dgn • Nyatakan dengan jelas
kriteria hasil lien mampu • mengidenti'ikasi dan mengungkapkan gejala cemas #engidenti'ikasi, • mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas 2ital sign dalam batas • normal Postur tubuh, ekspresi • wajah, bahasa tubuh dan tingkat akti"itas menunjukkan berkurangnya kecemasan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
<&0&R PG$0&&
harapan terhadap pelaku pasien :elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 0emani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Berikan in'ormasi 'aktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Libatkan keluarga untuk mendampingi klien 9nstruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
Bulechek, 5., Butcher, 1., % er, $u>anne /. % Brenda 5. B. !!*. Buku &6ar 'eperawatan -edikal 7 Bedah Brunner 0 Suddarh 8ol 2. :akarta A5/.