BAB I PENDAHULUAN
I.
Tujuan Pada akhir praktikum praktikum mahasiswa diharapkan diharapkan paham dan terampil terampil melakukan melakukan
pembuatan pil temulawak. Mahasiwa juga diharapkan mampu membuat formulasi obat tradisional dan kontrol kualitasnya. II. II. Dasa Dasarr Teori eori Pil adalah adalah suatu suatu sediaan sediaan berupa berupa massa massa bulat, bulat, mengan mengandun dung g satu atau lebih lebih
bahan obat (FI III, 199 ! "#$. Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat (Moh. %nief, "&&' ! '&$. erat pil berkisar antara 1&& mg sampai )&& mg. Pil ke*il yang beratnya kira + kira #& mg disebut granula dan pil besar yang beratnya lebih dari )&& mg disebut boli (Moh. %nief, "&&' ! '&$. %dapun komposisi dari pil yaitu ! 1. at aktif ". at -ambahan, sebagai berikut ! a$ at pengisi pengisi (akar manis atau bahan bahan lain yang *o*ok$ *o*ok$ b$ at pengikat (ari akar manis, /om akasia, tragakan, *ampuran bahan tersebut, atau bahan lain yang *o*ok$ *$ at pembasah pembasah (%ir, (%ir, gliserol, gliserol, sirup, sirup, madu, *ampur *ampuran an bahan tersebut tersebut atau atau bahan lain yang *o*ok$ d$ at penabur penabur (0ikop (0ikopodium odium atau atau talk, talk, atau bahan bahan lain yang yang *o*ok$ *o*ok$ e$ at penyalu penyalutt (Perak (Perak,, balsam balsam tolu, keratin, keratin, sirlak, sirlak, kolodi kolodium, um, salol, salol, gelatin gelatin,, gula, atau bahan lain yang *o*ok$ (FI d III, 199 ! "#$ Pembuatan pil memiliki banyak keuntungan yaitu ! Menutupi rasa obat yang tidak enak 2elatif lebih stabil dibanding sediaan lain yang mudah bereaksi dengan udara
dan *ahaya aik untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang lambat
Pembuatan pil memiliki beberapa kerugian yaitu sebagai berikut !
3urang *o*ok untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang *epat 4bat tertentu dalam larutan pekat dapat mengiritasi lambung
Menurut Farmakope Indonesia, persyaratan pil yaitu ! Pada penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras sehingga dapat han*ur dalam saluran pen*ernaan, dan pil salut enterik tidak han*ur dalam
lambung tetapi dalam usus halus. Memenuhi keseragaman bobot. -imbang "& pil satu persatu, hitung bobot rata + rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata + rata, adalah ! Penyimpangan terbesar terhadap bobot rata rata yang diperbo!eh"an
Bobot rata-rata
#$ pi!
% pi!
1&& mg sampai ")& mg
1&5
"& 5
")1 mg sampai )&& mg
,)5
1) 5
Memenuhi waktu han*ur seperti tertera pada *ompessi yaitu dalam air #6 o + #'o selama 1) menit untuk pil tidak bersalut dan 6& menit untuk pil yang bersalut. edang untuk pil bersalut enterik, direndam dulu dalam larutan 78l &,&6 selama # jam, lalu dipindahkan dalam larutan dapar P7 6,' suhu #6 o + #'o, maka dalam 6& menit pengujian pil sudah han*ur.
BAB II &ET'DE (E)*A I.
A!at dan bahan 1. %lat a. Mortir dan stamper b. era*a analitik *. lender d. Pisau e. %lat pemotong massa pil f. %lat pembulat massa pil g. era*a digital h. Pipet tetes i. eaker glass
j. 3ertas perkamen k. udip ". ahan a. 2impang temulawak (ekstrak$ b. 2impang temulawak segar *. /om arab d. /liserin e. 0i*opodium II.
# gram # gram 1,) gram :.s :.s
Prosedur "erja
2impang temulawak segar di*u*i bersih 0alu dikupas dan diiris halus ;imasukkan hasil irisan temulawak kedalam blender ;iblender hingga mendapat massa yang sesuai etelah diblender lalu ditimbang sebanyak # gram ;itimbang rimpang temulawak (ekstrak$ sebanyak # gram ;itimbang gom arab sebanyak 1,) gram ;imasukkan rimpang temulawak yang telah diblender kedalam mortir ;i*ampur dengan rimpang temulawak ekstrak, digerus ad homogen etelah homogen, ditambahkan gom arab, digerus a d homogen elanjutnya,ditambahkan gliserin se*ukupnya hingga didapat massa pil yang baik Massa pil diatas, dibagi menjadi " bagian diatas timbangan (Masing
etelah didapat bentuk pil yang sesuai sebanyak )&, lalu pil ditimbang 1 per 1 ditimbangan digital agar diketahui bobotnya (ditimbang sampai "& pil$
0alu *atat hasil yang didapat
BAB III HA+IL PE),'BAAN
I.
Penimbangan bahan No. Nama bahan Berat gram 1 2impang temulawak (ekstrak$ # gram " 2impang temulawak segar # gram # /om arab 1,) gram (et / - Penimbangan bahan dilakukan dinera*a analitik gram balan*e /liserin yang digunakan sebanyak 1 tetes
II.
Uji organo!eptis Uji organo!eptis 0arna Bau
8oklat 3has temulawak
Bentu"
ulat
)asa
Pahit
III. Hasi! Penimbangan Bobot Pi!
Pil ke< 1 " # = ) 6 ' 9 1& 11 1" 1# 1= 1) 16 1 1' 19 "&
erat Pil (gram$ &,1#=1 &,1"6= &,1"9& &,1=& &,1#)= &,1"6= &,1)&6 &,11# &,1 &,1="= &,1&&& &,1#)) &,1#69 &,1#9& &,1#66 &,11'" &,1#6' &,1#&& &,1"'& &,11='
erat Pil (mg$ 1#=,1 1"6,= 1"9 1=&, 1#),= 1"6,= 1)&,6 11#, 1,1 1=",= 1&& 1#),) 1#6,9 1#9 1#6,6 11'," 1#6,' 1#& 1"' 11=,'
1arma"ope Indonesia Edisi (etiga2 ha!. %3 PILULAE
3eseragaman obot. -imbang "& pil satu persatu, hitung bobot rata
Penyimpangan terbesar terhadap bobot rata< obot rata
rata yang diperbolehkan (5$
1&& mg sampai ")& mg ")1 mg sampai )&& mg
1' pil 1& 5 ,) 5
" pil "&5 1)5
>ntuk mengitung kesalahan atau simpangan baku pada data per*obaan maka dapat digunakan rumus standar de?iasi (;$, yaitu!
Penu!isan ra!at / Tabel ralat
No.
4
4%
#
1#=,1
19'",'1
%
1"6,=
1)96,96
3
1"9
166=1
5
1=&,
1996,=9
6
1#),=
1'###,16
7
1"6,=
1)96,96
8
1)&,6
""6'&,#6
$
11#,
1"9",69
9
1,1
1&6"9,61
#:
1=",=
"&",6
##
1&&
1&&&&
#%
1#),)
1'#6&,")
#3
1#6,9
1'=1,61
#5
1#9
19#"1
#6
1#6,6
1'6)9,)6
#7
11',"
1#91,"=
#8
1#6,'
1'1=,"=
#$
1#&
169&&
#9
1"'
16#'=
%:
11=,'
1#19,&=
"),6
##)=)#,
*um!ah
4 rata-rata
(esa!ahan mut!a" 4
(esa!ahan re!ati; 4
3r A
@
@
@
@ Pada perhitungan bobot ratantuk penyimpangan terbesar terhadap bobot rata
BAB I< PE&BAHA+AN
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan ke*il mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. aat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul, biasanya hanya ditemukan pada seduhan jamu atau sediaan pada obat
0angkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. %lat yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu. egitu juga dengan rimpang temulawak yang segar, harus dikupas dan di*u*i terlebih dahulu. etelah itu rimpang segar tersebut diiris halus, selanjutnya diblender hingga didapat massa yang sesuai. 0alu menimbang sebanyak yang diperlukan (# gram$. Duga menimbang bahan lain seperti temulawak yang ekstrak (yang sudah tersedia dalam bentuk serbuk$, lalu gom arab, semua bahan ditimbang dengan nera*a analitik gram balan*e. Penimbangan harus dilakukan se*ara seksama agar dapat menghasilkan sediaan yang lebih baik juga dapat meminimalisir kesalahan dalam pembuatan pil. etelah melakukan penimbangan, bahan
dengan *ara digelindingkan diatas papan pil yang telah ditaburi
li*opodium. etelah didapat bentuk pil yang sesuai sebanyak )&, lalu pil ditimbang 1 per 1 ditimbangan digital agar diketahui bobotnya (ditimbang sampai "& pil$. 0alu men*atat hasil yang didapat. 3emudian menghitung keseragaman bobot pil tersebut.
BAB < PENUTUP I.
(esimpu!an 1. Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan
obat. ". Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan ke*il mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. aat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul, biasanya hanya ditemukan pada seduhan jamu atau sediaan pada obat
diperoleh masa pil yang
sesuai, lalu dibuat bentuk silinder dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta. II.
+aran
Pada saat praktikum pembuatan pil, para praktikan harus benar
DA1TA) PU+TA(A
%nief, Mohammad. "&. Farmasetika. >/M Press ! Eogyakarta. ;irektorat jenderal pengawasan obat dan makanan. Farmakope Indonesia edisi ketiga. ;epartemen 3esehatan 2epublik Indonesia ! Dakarta.
an ;uin, 8. F. 19=. Buku Penuntun Ilmu Resep dalam Praktik dan Teori, sebuah buku terjemahan. oeroengan! Dakarta.
/ita. "&11. Farmasetika 1. http!CCgitamokoginta.blogspot.*omC"&11CCfarmasetika<1< pil.html (diakses pada tanggal 16 oktober "&1=$