BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Hepatitis virus akut merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang penting tidak hanya di Amerika Serikat tapi seluruh dunia. The centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan setiap tahun teradi sekitar !""".""" infeksi virus hepatitis #. $alaupun mortalitas penyakit hepatitis rendah% faktor mor&iditas yang luas dan ekonomi yang kurang memiliki kaitan dengan penyakit ini. Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penye&arannya luas% 'alaupun efek utamanya pada hati. Dalam kehidupan kehidupan seharihari seharihari kita &anyak menemukan menemukan &er&agai &er&agai macam penyakit penyakit khusu khususn snya ya hepat hepatit itis is.. Hepa Hepati titi tiss adal adalah ah suat suatu u penya penyaki kitt yang yang dapat dapat menim menim&ul &ulka kan n peradangan hati. Penyakit ini dapat dise&a&kan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alcohol% alcohol% dan diumpai pada kanker hati. eala dan tanda masingmasing masingmasing enis hepatitis serupa namun cara penularan dan hasil akhirnya mungkin &er&eda.
B. Tujuan juan Penu Penulis lisan an
*aksud dalam pem&uatan pem&uatan makalah makalah ini adalah untuk mengetahui mengetahui le&ih &anyak lagi tentang penyakit hepatitis dan mengetahui &agaimana proses teradinya penyakit terse&ut. *akalah terse&ut uga diadikan se&agai refrensi dalam proses perkuliahan.
C. Manfaa Manfaatt Pen Penuli ulisa san n +. Se&a Se&aga gaii &aha &ahan n pem& pem&el ela aar aran an untu untuk k pend pender eriita hepa hepati titi tiss agar agar le&i le&ih h mena enaga ga
kesehatannya ,. Se&agai Se&agai tam&a tam&ahan han mem&u mem&uat at asuhan asuhan keper kepera'at a'atan an !. Se&agai Se&agai sum& sum&er er infor informas masii &agi &agi para para pem&aca pem&aca
BAB II TINJAUAN TEORITI 1
A. !"nse# He#atitis Akut $. Pengertian
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau infeksi pada hati Elizabeth (Elizabeth J. Corwin, 2001). 2001). Hepatitis ada yang akut dan ada uga yang kronik. Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan geala utama yang &erhu&ungan erat dengan adanya nekrosis pada aringan hati ( Kapita Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I ). ). Hepatitis Hepatitis kronik adalah suatu sindrom sindrom klinis dan patologis patologis yang dise&a&kan dise&a&kan oleh &ermacammacam etiologi yang ditandai oleh &er&agai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang &erlangsung terusmenerus tanpa penyem&uhan dalam 'aktu palaing sedikit - &ulan ( Ilmu Ilmu en!akit "alam Jilid I Edisi 3). 3).
%. Anat"&i 'isi"l"gi a. Anat"&i
Hati merupakan kelenar ter&esar dalam tu&uh% ratarata sekitar +"" gr% atau ,% / &erat &adan orang de'asa normal. Hati merupakan organ plastis lunak yang tercetak oleh struktur sekitarnya. Permukaan superior adalah cem&ung dan terletak di &a'ah ku&ah kanan diafragma dan se&agian ku&ah kiri. #agian &a'ah hati adalah cekung dan merupakan atap ginal kanan% lam&ung% pankreas% dan usus. Hati memiliki dua lo&us utama% kanan dan kiri. 0o&us kanan di&agi menadi segmen anterior dan posterior oleh fissura segmentalis kanan yang tidak terlihat di luar. luar. 0o&us kiri kiri di&agi di&agi menad menadii segmen segmen medial medial dan latera laterall oleh oleh ligame ligamentum ntum falsiforme yang dapat dilihat dari luar. 0igamentum falsiforme falsiforme &eralan dari hati ke diafragma dan dinding depan a&domen. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis% kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. #e&erapa ligamentum yang merupakan lipatan peritoneum mem&antu menyokong hati. Di&a'ah peritoneum terdapat aringan penyam&ung padat yang dinamakan kapsul glisson% yang meliputi seluruh permukaan organ 1 kapsula ini pada hilus atau porta hepatis di permukaan inferior% melanutkan diri ke 2
A. !"nse# He#atitis Akut $. Pengertian
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau infeksi pada hati Elizabeth (Elizabeth J. Corwin, 2001). 2001). Hepatitis ada yang akut dan ada uga yang kronik. Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan geala utama yang &erhu&ungan erat dengan adanya nekrosis pada aringan hati ( Kapita Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I ). ). Hepatitis Hepatitis kronik adalah suatu sindrom sindrom klinis dan patologis patologis yang dise&a&kan dise&a&kan oleh &ermacammacam etiologi yang ditandai oleh &er&agai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang &erlangsung terusmenerus tanpa penyem&uhan dalam 'aktu palaing sedikit - &ulan ( Ilmu Ilmu en!akit "alam Jilid I Edisi 3). 3).
%. Anat"&i 'isi"l"gi a. Anat"&i
Hati merupakan kelenar ter&esar dalam tu&uh% ratarata sekitar +"" gr% atau ,% / &erat &adan orang de'asa normal. Hati merupakan organ plastis lunak yang tercetak oleh struktur sekitarnya. Permukaan superior adalah cem&ung dan terletak di &a'ah ku&ah kanan diafragma dan se&agian ku&ah kiri. #agian &a'ah hati adalah cekung dan merupakan atap ginal kanan% lam&ung% pankreas% dan usus. Hati memiliki dua lo&us utama% kanan dan kiri. 0o&us kanan di&agi menadi segmen anterior dan posterior oleh fissura segmentalis kanan yang tidak terlihat di luar. luar. 0o&us kiri kiri di&agi di&agi menad menadii segmen segmen medial medial dan latera laterall oleh oleh ligame ligamentum ntum falsiforme yang dapat dilihat dari luar. 0igamentum falsiforme falsiforme &eralan dari hati ke diafragma dan dinding depan a&domen. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis% kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. #e&erapa ligamentum yang merupakan lipatan peritoneum mem&antu menyokong hati. Di&a'ah peritoneum terdapat aringan penyam&ung padat yang dinamakan kapsul glisson% yang meliputi seluruh permukaan organ 1 kapsula ini pada hilus atau porta hepatis di permukaan inferior% melanutkan diri ke 2
dalam dalam massa massa hati% hati% mem&ent mem&entuk uk rangka rangka untuk untuk ca&ang ca&angca&a ca&ang ng vena porta% porta% arteri arteri hepatika% dan saluran empedu. truktur &ikr"sk"#ik (
Setiap lo&us hati ter&agi menadi strukturstruktur yang dinamakan lo&ulus% yang merupakan unit mikroskopis mikroskopis dan fungsional fungsional organ (gam&ar). Setiap lo&ulus lo&ulus merupakan &adan heksagonal yang terdiri atas lempenglempeng sel hati yang &er&entuk ku&us% tersusun radial mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan sel hati terdapat kapilerkapiler yang dinamakan sinusoid% yang merupakan ca&ang vena porta dan arteri hepatika. Tidak seperti kapiler lain% sinusoid di&atasi oleh sel fagositik fagositik atau sel kuffer. kuffer. Sel kuffer kuffer merupakan merupakan sistem sistem monositmakr monositmakrofag ofag yang le&ih &anyak daripada yang terdapat dalam hati% adi hati merupakan salah satu organ utama se&agai pertahanan terhadap invasi &akteri dan agen toksik. Selain ca&angca&ang vena porta dan arteria hepatica yang melingkari &agian perifer lo&ulus hati% uga terdapat saluran empedu yang sangat kecil yang dinamakan kanalikuli (tidak tampak)% &eralan di tengahtengah lempengan sel hati. 2mpedu yang yang di&e di&ent ntuk uk dalam dalam hepat hepatos osit it diek dieksr sres esii ke dalam dalam kanal kanalik ikul ulii yang yang &ers &ersat atu u mem&entuk saluran empedu yang makin lama makin &esar% hingga menadi saluran empedu yang &esar (duktus koledokus). 3ena porta menerima aliran darah dari saluran limpa dan pankreas. Darah vena porta ini &er&eda dengan darah vena lain karena 4
Tekanan Tekanan sedikit le&ih tinggi.
5ksigen le&ih tinggi% karena aliran darah di daerah splanknikus ini relatif le&ih &anyak.
*engandung le&ih &anyak 6at makanan.
*engandung le&ih &anyak sisasisa &akteri dari saluran pencernaan. 3olume total darah yang melalui hati +"" 7 +"" ml tiap menit dan dialirkan melalui vena hepatica kanan dan kiri yang mengosongkannya ke vena kava inverior.
). 'ungsi Hati
3
Selain merupakan organ parenkim yang &erukuran &esar% hati uga menduduki urutan pertama dalam hal &anyaknya kerumitan dan ragam dari fungsinya. Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan &erperan pada hampir setiap fungsi meta&olik tu&uh1 pada ta&el di &a'ah ini dapat dlihat &e&erapa fungsi utama hati 4 'ungsi Hati
+.
Pem&entukan dan ekskresi empedu.
,.
*eta&olisme pigmen empedu.
!.
*eta&olisme protein.
8.
*eta&olisme lemak.
.
Penyimpanan vitamin dan mineral.
-.
*eta&olisme steroid.
9.
Detoksifikasi.
:.
;uang pengapung dan fungsi penyaring.
<.
Pem&entukan urea.
+". Penyimpanan protein
Dari &er&agai fungsi terse&ut diatas% secara garis &esar dapat disimpulkan &ah'a fungsi dasar hati adalah 4 +.)
=ungsi pem&entukan dan ekskresi empedu.
,.)
=ungsi meta&olik
!.)
=ungsi pertahanan tu&uh
8.)
=ungsi vaskular hati 4
*. 'ungsi Pe&)entukan +an Ekskresi Ee+u
Hal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran empedu mengalirkan% kandungan empedu menyimpan dan mengeluarkan ke dalam usus halus sesuai yang di&utuhkan. Hati mengekskresikan sekitar + liter empedu tiap hari. unsur utama empedu adalah air (<9/)% elektrolit% garam empedu fosfolipid% kolesterol dan pigmen empedu (terutama &iliru&in terkonugasi). aram empedu penting untuk pencernaan dan a&sor&si lemak dalam usus halus. 5leh &akteri usus halus se&agian &esar garam empedu direa&sor&si dalam ileum% mengalami sirkulasi ke hati% kemudian mengalami rekonugasi dan resekresi. $alaupun &iliru&in (pigmen empedu) merupakan hasil akhir meta&olisme dan secara fisiologis tidak mempunyai peran aktif% ia penting se&agai indikator penyakit hati dan saluran empedu% karena &iliru&in cenderung me'arnai aringan dan cairan yang &erhu&ungan dengannya.
+. 'ungsi Meta)"lik
Hati memegang peranan penting pada meta&olisme kar&ohidrat% protein% lemak% vitamin dan uga memproduksi energi dan tenaga. >at terse&ut di atas dikirim melalui vena porta setelah dia&sor&si oleh usus. *onosaksarida dari usus halus diu&ah menadi glikogen dan di simpan dalam hati (glikogenesis). Dari depot glikogen ini mensuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenesis) untuk memenuhi ke&utuhan tu&uh. Se&agian glukosa dimeta&olisme dalam aringan unuk menghasilkan panas atau tenaga (energi) dan sisanya diu&ah menadi glikogen% disimpan dalam otot atau menadi lemak yang disimpan dalam aringan su&cutan. Hati uga mampu menyintetis glukosa dari protein dan lemak (glukoneogenesis). Peran hati pada meta&olisme protein penting untuk hidup. Protein plasma% kecuali glo&ulin gamma% disintetis oleh hati. Protein ini adalah al&umin yang diperlukan untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid% fi&rinogen dan faktorfaktor pem&ekuan yang lain.
5
e. 'ungsi Perta,anan Tu)u,
Terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan% dimana fungsi detoksifikasi oleh en6imen6im hati yang melakukan oksidasi% reduksi% hidrolisis atau konugasi 6at yang memungkinkan mem&ahayakan dan mengu&ahnya menadi 6at yang secara fisiologis tidak aktif. =ungsi perlindungan dimana yang &erperanan penting adalah sel kuffer yang &erfungsi se&agai sistem endoteal yang &erkemampuan memfagositosis dan uga menghasilkan immunolo&ulin.
f. 'ungsi -askuler Hati
Setiap menit mengalir +,"" cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati% seterusnya darah mengalir ke vena sentralis dan menuu ke vena hepatika untuk selanutnya masuk ke dalam vena kava inferior. Selain itu dari arteria hepatika mengalir masuk kirakira !" cc darah. Darah arterial ini akan masuk dan &ercampur dengan darah portal. Pada orang de'asa umlah aliran darah ke hati diperkirakan mencapai +"" cc tiap menit.
. Pat"fisi"l"gi
?nflamasi yang menye&ar pada hepar (hepatitis) dapat dise&a&kan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap o&ato&atan dan &ahan&ahan kimia. @nit fungsional darah dari hepar dise&ut lo&ule karena memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan &erkem&angnya inflamasi pada hepar. Pola normal pada hepar terganggu. angguan terhadap suplai darah normal pada selsel hepar ini menye&a&kan nekrosis dan kerusakan selsel hepar. Setelah le'at masanya% selsel hepar yang rusak di&uang dari tu&uh oleh respon imune digantikan oleh selsel hepar &aru yang sehat. 5leh karenanya se&agian &esar oleh pasien yang mengalami hepatitis sem&uh dengan fungsi hepar normal
/. Eti"l"gi
a. 3irus. &. #akteri (salmonella typhi). 6
c. 5&ato&atan. d. ;acun (hepatotoic). e. Alcohol.
0. !lasifikasi
Terdapat dua enis virus yang menadi penye&a& yaitu ;BA (;i&o Bucleic Acid) dan DBA (Deoksi Bucleic Acid).
HepatitisAHepatitis
infeksius
Seringkali infeksi hepatitis A pada anakanak tidak menim&ulkan geala% sedangkan pada orang de'asa menye&a&kan geala mirip flu% rasa lelah% demam% diare% mual% nyeri perut% mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Penyakit ini ditularkan terutama melalui kontaminasi oral fekal aki&at higyne yang &uruk atau makanan yang tercemar.eala hilang sama sekali setelah -+, minggu. 5rang yang terinfeksi hepatitis A akan ke&al terhadap penyakit terse&ut. #er&eda dengan hepatitis # dan C% infeksi hepatitis A tidak &erlanut ke hepatitis kronik. *asa inku&asi !" hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien% misalnya makan &uah&uahan% sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. *inum dengan es &atu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A% mem&erikan keke&alan selama 8 minggu setelah suntikan pertama% untuk keke&alan yang panang diperlukan suntikan vaksin &e&erapa kali. Pecandu narkotika dan hu&ungan seks anal% termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Hepatitis#hepatitis serum 3irus hepatitis # adalah suatu virus DBA untai ganda yang dise&ut partikel dane. 3irus ini memiliki seumlah antigen inti dan antigen permukaan yang telah diketahui secara rinci dapat diidentifikasikan dari sampel darah hasil
pemeriksaan la&.hepatitis # memiliki masa tunas yang lama% antara + 7 9 &ulan dengan a'itan ratarata +, &ulan. Sekitar +"/ orang de'asa yang terangkit hepatitis # akan mengalami hepatitis kronis dan terus mengalami peradangan hati selama le&ih dari - &ulan. ealanya mirip hepatitis A% mirip flu% yaitu 7
hilangnya nafsu makan% mual% muntah% rasa lelah% mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui arum suntik atau pisau yang terkontaminasi% transfusi darah dan gigitan manusia. Pengo&atan dengan interferon alfa,& dan lamivudine% serta imunoglo&ulin yang mengandung anti&odi terhadap hepatitis# yang di&erikan +8 hari setelah paparan. 3aksin hepatitis # yang aman dan efektif sudah tersedia seak &e&erapa tahun yang lalu. ang merupakan risiko tertular hepatitis # adalah pecandu narkotika% orang yang mempunyai &anyak pasangan seksual.
Hepatitis c Hepatitis c diidentifikasi pada tahun +<:<.cara penularan virus ;BA terse&ut sama dengan hepatitis # dan terutama ditularkan melalui transfusi darah dikalangan penduduk amerika serikat se&elum ada penapisan. 3irus ini dapat diumpai dalam semen dan sekresi vagina tetapi arang sekali pasangan seksual cukup lama dari pem&a'a hepatitis C terinfeksi dengan virus ini. *asa tunas hepatitis C &erkisar dari
+ sampai +" hari% dengan ratarata " hari. Earena
gealanya cenderung le&ih ringan dari hepatitis #% invidu mugkin tidak menyadari mereka mengidap infeksi serius sehingga tidak datang ke pelayanan kesehatan. Anti&ody terhadap virus hepatitis C dan virus itu sendiri dapat di deteksi dalam darah% sehingga penapisan donor darah efektif. Adanya anti&ody terhadap
virus hepatitis C tidak
&erarti stadium kronis tidak teradi.
saat ini &elum tersedia vaksin hepatitis C.
Hepatitis D Hepatitis D 3irus ( HD3 ) atau virus delta adalah virus yang unik% yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan ke&eradaan virus hepatitis #. Penularan melalui hu&ungan seksual% arum suntik dan transfusi darah. eala penyakit hepatitis D &ervariasi% dapat muncul se&agai geala yang ringan (koinfeksi) atau amat progresif. agen hepatitis D ini meningkatkan resiko tim&ulnya hepatitis =ulminan% kegagalan hati dan kematian. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari virus hepatitis #. 8
Hepatitis 2 virus ini adalah suatu virus ;BA yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang tercemar. eala mirip hepatitis A% demam pegel linu% lelah% hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sem&uh sendiri ( selflimited )% keculai &ila teradi pada kehamilan% khususnya trimester ketiga% dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
Ta)el -irus He#atitis 1ang Dikenali aat Ini
Fenis
penularan
Prognosis
Diagnosis
Hepatitis A
5ral atau fekal
#iasanya sem&uh
Anti&ody hepatitis A 1
sendiri
?g*(stadium dini)%?g(stadium lanut)
Hepatitis #
Ditularkan melalui
#iasanya sem&uh
Antigen permukaan
darah%khususnya
sendiri.+"/
hepatitis # (H&sAg)
dari i&u ke anak.
diantaranya dapat
dan antigen
Fuga ditularkan
menadi hepatitis #
inti(H&eAg) yang
melalui hu&ungan
kronis atau fulminan.
diikuti dengan anti&ody
seksual
terhadap antigen permukaan hepatits # dan antigen inti.
Heparitis C
Ditularkan melalui
"/ dapat menadi
darah ( angkat
infeksi kronis
Anti&ody hepatitis C
penularan melalui
9
hu&ungan kelamin rendah).
Hepatitis D
Ditularkan melalui
*eningkatkan
Antigen hepatitis D%
darah.koinfeksi
kemungkinan
anti&ody hepatitis D.
hanya dengan
per&urukan hepatitis #
hepatitis #
Hepatitis 2
Air tercemar% oral
#iasanya sem&uh
Pengukuran virus
atau fekal
sendiri% tetapi
hepatitis 2
menim&ulkan angka kematian tinggi pada 'anita hamil
2. Manifestasi !linik
Terdapat tiga stadium 4 a.
Stadium pre ikterik #erlangsung selama 8 7 9 hari% pasien mengeluh sakit kepala% lemah% anoreksia% mual% muntah% demam% nyeri otot% dan nyeri perut kanan atas% urine le&ih coklat.
&. Stadium ikterik% yang &erlangsung selama ! 7 - minggu. ?kterus mulamula terlihat pada sclera% kemudian pada kulit seluruh tu&uh. Eeluhan &erkurang tetapi pasien masih lemah% anoreksia dan muntah% tina mungkin &er'arna kela&u atau kuning muda% hati mem&esar dan nyeri tekan.
c. Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi) ?kterus mereda% 'arna urine dan tina menadi normal lagi. Penyem&uhan pada anakanak le&ih cepat daripada orang de'asa% yaitu pada akhir &ulan kedua. Earena penye&a& yang &iasa &er&eda.
10
3. Penularan
H3A
Penularan
=ekal oral
Parenteral
H3#
H3C
Darah
Darah
Saliva
Saliva
H3D
Darah
H32
=ekal oral
Seksual
( Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ilid ?) ;esiko penularan untuk H3A yaitu 4 sanitasi &uruk% institusi yang ramai seperti rumah pera'atan% rumah sakit i'a% asa &oga% terinfeksi. Sedangkan resiko penularan H3# aktivitas homoseksual% memiliki &anyak pasangan seksual% memakai o&ato&atan melalui suntikan intravena% hemodialisis kronik% pekera sosial di &idang kesehatan% transfusi darah (sekarang sudah arang karena ada pemeriksaan rutin).
4. Pen*ega,an
Earena ter&atasnya pengo&atan hepatitis% maka penekanan le&ih diarahkan pada pencegahan diataranya se&agai &erikut 4 a. Eini tersedia glo&ulin imun H#3 tertinggi (H#?) dan vaksin untuk pencegahan dan pengo&atan H#3% utamanya &agi petugas yang terli&at dalam kontak resiko tinggi misalnya pada hemodialisis% transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hatihati dalam menangani peralatan parenteral terse&ut. &. Hindari kontak langsung dengan &arang yang terkontaminasi virus hepatitis akut. 11
c. Pelihara personal hygiene dan lingkungan. d. alatalat disposi&le untuk suntik. e. Alatalat yang terkontaminasi disterilkan.
5. Penatalaksanaan
a. Tirah å selama fase akut dengan diet yang cukup &ergi6i merupakan anuran yang la6im. &. Diet TETP% pem&erian makanan intravena mungkin perlu selama fase akut &ila pasien terusmenerus muntah. c. Aktivitas fisik &iasanya perlu di&atasi hingga gealageala mereda dan tes fungsi hati kem&ali normal. d. Terapi sesuai instruksi dokter. e. Faga ke&ersihan perorangan dan lingkungan. f. Alatalat makan disterilkan. g. Alatalat tenun se&elum dicuci direndam dahulu dengan antiseptik.
$6. !"likasi
Eomplikasi hepatitis virus yang paling sering diumpai adalah peralanan penyakit yang memanang hingga 8 sampai : &ulan. Eeadaan ini dikenal se&agai hepatitis kronis persisten. Sekitar / dari pasien hepatitis virus akan mengalami kekam&uhan setelah serangan a'al yang dapat dihu&ungkan dengan alkohol atau aktivitas fisik yang &erle&ihan setelah hepatitis virus akut seumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau kronik aktif dimana teradi kerusakan hati seperti digerogoti (picce meal). Akhirnya satu komplikasi lanut dari hepatitis yang cukup &ermakna adalah perkem&angan karsinoma hepatoseluler.
$$. Pe&eriksaan Diagn"stik
a. 2n6imen6im serum AST (S5T)% A0T (SPT)% 0DH 4 meningkat pada kerusakan sel hati dan pada keadaan lain terutama infark miokardium. &. #iliru&in direk 4 meningkat pada gangguan eksresi &iliru&in terkonyugasi. 12
c. #iliru&in indirek 4 meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gil&ert. d. #iliru&in serum total 4 meningkat pada penyakit hepatoseluler e. Protein serum total 4 kadarnya menurun pada &er&agai gangguan hati. f. *asa protrom&in 4 meningkat pada penurunan sintetis protrom&in aki&at kerusakan sel hati. g. Eolesterol serum 4 menurun pada kerusakan sel hati% meningkat pada o&struksi duktus &iliaris.
B. !"nse# Asu,an !e#era7atan He#atitis Akut
Proses pera'atan adalah suatu metode yang sistematik dan terorganisir dalam pem&erian askep
yang
difokuskan
pada
reaksirespon
manusia
unik
pada
suatu
kelompokperorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami &aik aktual maupun resiko.
+. Pengkajian Tahap pengkaian dari proses kepera'atan merupakan proses dinamis yang terorganisir yang meliputi tiga aktivitas dasar 4 mengumpulkan data% menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan% mendokumentasikan data yang dikumpulkan% mendokumentasikan data dalam format yang dapat di&uka kem&ali. Dengan menggunakan &e&erapa teknik% anda &erfokus pada pendapatan profil pasien yang akan memungkinkan untuk mengidentifikasi masalahmasalah pasien dan diagnosa yang cocok% merencanakan masalah% mengimplementasikan intervensi dan mengevaluasi hasil. Profil ini dise&ut datadata pasien. Data dasar pasien mem&erikan suatu pengertian tentang status kesehatan pasien yang menyeluruh. Data tergantung pada penye&a& dan &eratnya kerusakangangguan h ati.
Data dasar pengkaian pasien a.
Aktivitasistirahat eala
&.
4 Eelemahan% kelelahan% malaise umum.
Sirkulasi 13
Tanda
4 #radikardi (hiper&iliru&inemia &erat). ?kterik pada sklera% kulit dan mem&ran mukosa.
c.
2liminasi eala
4 @rine gelap% diarekonstipasi 4 faeces 'arna tanah liat%adanya &erulangnya hemodialisa
d.
yhyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
*akanan dan cairan eala
4 Hilang nafsu makan (anoreksia% penurunan &erat &adan atau meningkat (oedema)% mualmuntah.
e.
Beurosensori Tanda
f.
4 Peka rangsang% cenderung tidur% letargi% asteriktis.
Byerikenyamanan eala
4 Eram a&domen% nyeri tekan pada kuadran kanan atas% artalgia% mialgia% sakit kepala (pruritus).
Tanda g.
Pernafasan Tanda
h.
i.
4 5tot tegang% gelisah.
4 Tidak minatenggan merokok (perokok).
Eeamanan eala
4 Adanya transfusi darahproduk darah.
Tanda
4 Demam
Seksualitas eala
4 Pola hidupperilaku meningkatkan resiko terpanang (contoh 4 homoseksual aktif&iseksual pada 'anita).
,. I+entifikasi8Analisa &asala, 9Diagn"sa !e#era7atan: Tahap kedua dari proses kepera'atan sering dise&ut uga se&agai analisis% dan uga identifikasi masalah atau diagnosa kepera'atan. Proses ini amat penting dan esensial karena proses ini merupakan satu &agian yang paling vital dalam proses kepera'atan. Diagnosa kepera'atan 4 14
a. ?ntolerans aktivitas &erhu&ungan dengan 4 Eelemahan umum 4 penurunan kekuatanketahanan 4 nyeri. *engalami keter&atasan aktivitas 4 depresi. &. Peru&ahan nutrisi kurang dari ke&utuhan tu&uh &erhu&ungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi ke&utuhan meta&olik 4 anoreksia% muamuntah% gangguan a&sor&si dan meta&olisme pencernaan makanan 4 penurunan peristaltik (refleks viseral)% empedu tertahan. c. Eekurangan volume cairan dan diare% perpindahan area ke tiga (acites)% gangguan proses pem&ekuan d. Harga diri rendah situasional &erhu&ungan dengan e. Potensial teradi penularan pada orang lain serta staf medis &erhu&ungan dengan 4 kontak dengan pasien serta pengelolaan alatalat. f. ;esiko teradinya kerusakan integritas kulit &erhu&ungan dengan 6at kimia% akumulasi garam empedu dalam aringan. g. Eurang pengetahuan tentang kondisi% prognosis% dan ke&utuhan pengo&atan &erhu&ungan dengan salah interpretasi% tidak mengenal sum&er informasi.
!. Peren*anaan Diagnosa kepera'atan 4 a.
Aktivitas intoleran &erhu&ungan dengan 4
Eelemahan umum% penurunan kekuatan ototketahanan 4 nyeri.
*engalami keter&atasan aktivitas.
Data su&yektif
4 0aporan kelemahan.
Data o&ektif
4 Tampak lemah% kekuatan otot menurun% istirahat di tempat tidur.
G
Tuuan
*enyatakan pemahaman situasifaktor resiko dan program pengo&atan individu.
G
Eriteria
*enunukkan teknikperilaku kemampuan kem&ali melakukan aktivitas.
*elaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
G
Tindakan kepera'atan
15
+.)
Tingkatkan tirah åduduk. #erikan lingkungan tenang% &atasi pengunung. ;asional 4 *eningkatkan ketenangan% menyediakan energi yang digunakan untuk penyem&uhan.
,.)
@&ah posisi dengan sering% pera'atan kulit yang &aik. ;asional 4 *eningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan aringan.
!.)
0akukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi. ;asional 4 *emungkinkan periode tam&ahan istirahat tanpa gangguan.
8.)
Tingkatkan aktivitas sesuai intoleransi% &antu melakukan rentang gerak sedikit pasifaktif. ;asional 4 Tirah å yang lama dapat menurunkan kemampuan% ini dapat teradi karena keter&atasan aktivitas.
.)
#erikan aktivitas hi&uran yang tepat contoh menonton T3% mem&aca% mendengarkan radio. ;asional 4 *eningkatkan relaksasi dan penghematan energi% memusatkan kem&ali perhatian% dan dapat meningkatkan koping.
-.)
A'asi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan pem&esaran hati. ;asional 4 *enunukkan kurangnya resolusieksaser&asi penyakit% memerlukan istirahat lanut% mengganti program terapi. Eola&orasi 4 *em&antu menentukan kadar aktivitas yang tepat% se&agai peningkatan prematur pada potensial resiko &erulang.
16
&. Peru&ahan nutrisi kurang dari ke&utuhan tu&uh &erhu&ungan dengan anoreksia% mual. Data su&ektif 4
Eurang nafsu makan% nyeri a&domenkram.
Data o&yektif 4 Porsi makan tidak
diha&iskan% &erat &adan menurun%
muntah G
Tuuan
*enunukkan &erat &adan yang meningkat atau kem&ali normal.
Diet yang dianurkan dapat ditoleransi tanpa rasa tak nyaman.
G
Eriteria
#erat &adan meningkat mencapai tuuan dengan nilai la&oratorium normal dan &e&as tanda malnutrisi.
G
Tindakan kepera'atan +.) A'asi pemasukan dietumlah kalori. #erikan makanan sedikit tapi sering dalam frekuensi sering dan ta'arkan makanan pagi paling &esar. ;asional 4 *akanan &anyak sulit mengatur &ila pasien anoreksia. Anoreksia uga paling &uruk selama siang hari% mem&uat masukan makanan yang sulit pada sore hari. ,.) #erikan pera'atan mulut se&elum makan. ;asional 4 *enghilangkan rasa tidak enak% meningkatkan nafsu makan. !.) Anurkan makan pada posisi duduk tegak. ;asional 4 *enurunkan rasa penuh pada a&domen dan dapat meningkatkan pemasukan. 8.) Dorongan pemasukan sari eruk% minuman kar&ohidrat dan permen &erat sepanang hari. ;asional 4 #ahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat le&ih mudah dicerna% toleran &ila makanan lain tidak. 17
.) #erikan o&at sesuai indikasi 4 3it. # Comp% tam&ahan diet lain sesuai indikasi. ;asional 4 *emperoleh kekurangan dan mem&antu proses penyem&uhan. Eola&orasi 4 -.) Eonsul pada ahli diet. Dukungan tim nutrisi untuk mem&erikan diet sesuai ke&utuhan pasien dengan pemasukan lemak dan protein sesuai toleransi.
;asional 4 #erguna dalam mem&uat program diet memenuhi ke&utuhan individu. *eta&olisme lemak &ervariasi tergantung pada produksi pengeluaran empedu dan perlunya pem&atasan masukan lemak &ila teradi diare. #ila toleransi pemasukan normal atau le&ih protein akan mem&antu regenerasi hati. Pem&atasan protein diindikasikan pada penyakit &erat karena akumulasi produk akhir protein dapat mencetuskan hepati ensefalopati. 9.) #erikan tam&ahan makanannutrisi dukungan total &ila di&utuhkan. ;asional 4 *ungkin perlu untuk memenuhi ke&utuhan kalori &ila tanda kekurangan teradigeala memanang.
c.
;esiko tinggi kekurangan volume cairan &erhu&ungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare% ditandai dengan 4 Data su&yektif 4 Data o&yektif G
4 *untah dan diare.
Tuuan *empertahankan hidrasi adekuat.
G
Eriteria
Tandatanda vital sta&il% turgor kulit normal% masukan dan keluaran seim&ang. 18
G
Tindaka kepera'atan
+.) A'asi masukan dan haluaran% &andingkan dengan &erat &adan harian% catat kehilangan melalui usus% contoh muntah dan diare. ;asional 4 *em&erikan informasi tentang ke&utuhan penggantiefek terapi. ,.) Eai tanda vital%
nadi perifer% pengisian kapiler% turgor kulit dan
mem&ran mukosa. ;asional 4 ?ndikator volume sirkulasiperifer. !.) Periksa acites atau pem&entukan oedema% ukur lingkar a&domen sesuai indikasi. ;asional 4 *enerangkan kemungkingan perdarahan ke dalam aringan. 8.) #iarkan pasien menggunakan lap katunspon dan pem&ersih mulut untuk sikat gigi. ;asional 4 *enghindari trauma dan perdarahan gusi. .) A'asi nilai la&oratorium% contoh H&Ht% Ba al&umin dan 'aktu pem&ekuan. ;asional 4 *enunukkan hidrasi dan mengidentifikasi retensi natriumkadar protein yang dapat menim&ulkan pem&entukan oedema. -.) #erikan cairan ?3% elektrolit. ;asional 4 *em&erikan cairan dan penggantian elektrolit. 9.) Protein hidrolisat 4 vitamin E ;asional 4 *emper&aiki
kekurangan
al&uminprotein
dapat
mem&antu
mengem&alikan cairan dari aringan ke sistem sirkulasi% mencegah masalah koagulasi. 19
d. Harga diri rendah &erhu&ungan dengan geala engkelmarah% terkurung isolasi% sakit lamaperiode penyem&uhan. Data su&yektif 4 Perasaan tak &erdaya. Data o&yektif 4 Pera'atan isolasi% icterus pada mata dan seluruh tu&uh. G
Tuuan *engidentifikasi perasaan dan metode untuk koping terhadap persepsi negatif.
G
Eriteria
*enyatakan penerimaan diri dan lamanya penyem&uhan ke&utuhan isolasi.
*engakui diri se&agai orang tua yang &erguna.
G
Tindakan kepera'atan +.) Eontak dengna pasien mengenai 'aktu untuk mendengar. ;asional 4 Penyediaan 'aktu meningkatkan hu&ungan saling percaya. ,.) Dorong diskusi perasaan marah. ;asional 4 Eesempatan untuk mengekspresikan perasaan memungkinkan pasien untuk merasa le&ih mengontrol situasi. Pengungkapan menurunkan cemas dan depresi memudahkan perilaku koping positif. !.) Hindari mem&uat penilaian neoral tentang pola hidup. ;asional 4 Pasien merasa marahkesal dan mengalahkan diri 4 penilaian dari orang lain akan merusak harga diri le&ih lanut. 8.) Diskusikan harapan penyem&uhan. ;asional 4 Periode penyem&uhan mungkin lamapotensial stres keluarga situasi dan memerlukan perencanaan% dukungan dan evaluasi. .) Eai efek penyakit pada faktor ekonomi pasienorang terdekat. ;asional 4
20
*asalah finansial dapat teradi karena kehilangan peran fungsi pasien pada keluargapenyem&uhan lama. -.) Ta'arkan aktivitas senggang &erdasarkan tingkat energi. ;asional 4 *emampukan pasien untuk menggungkan 'aktu dan energi pada cara konstruktif yang meningkatkan harga diri dan meminimalkan cemas dan depresi. 9.) Anurkan pasien menggunakan 'arna merah terang atau &iruhitam daripada kuning atau hiau. e. ;esiko tinggi infeksi &erhu&ungan dengan pertahankan tu&uh sekunder tak adekuat dan malnutrisi. Data su&yektif4 Data o&yektif 4 Elien dira'at di ruangan isolasi =aeces 'arna dempul. @rine 'arna pekat. G
Tuuan *encegah penularan kepada orang lain.
G
Eriteria *endemonstrasikanmelakukan teknikteknikcara penularan penyakit. Peru&ahanperu&ahan teknik ulang perilaku atau mencegah penularan penyakit terhadap orang lain.
G
Tindakan kepera'atan +.) Terapkan teknik isolasi dengan cara yang tepat
unakan celemek dan sarung tangan &ila mengadakan kontak dengan klien (&erhatihati terhadap kontaminasi dengan alatalat suntik klien seperti darah dan sekretnya).
Cuci tangan se&elum dan sesudah melakukan tindakan. ;asional 4 *encegah transmisi penyakit virus ke orang lain. *elalui cuci tangan yang efektif dalam mencegah transmisi virus tipe C di transmisikan melalui terpaan pada darah dan produk darah. 21
,.) Felaskan prosedur isolasi kepada klien dan keluarga. ;asional 4 *encegah transmisi penyakit virus ke orang lain. !.) *em&ahas pentingnya imunisasi kepada klien% keluarga dan tenaga kesehatan.
f. ;esiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulitaringan &erhu&ungan dengan 6at kimia% akumulasi garam empedu dalam aringan. Data su&yektif 4 Pengungkapan rasa gatal. Data o&yektif 4 #iliru&in meningkat. G
Tuuan Elien akan mengungkapkan tidak teradi gangguan integritas kulit.
G
Eriteria
Faringan kulit utuh tanpa lecetluka.
atalgatal &erkuranghilang.
G
Tindakan kepera'atan +.) unakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kani. Hindari sa&un mandi alkali. ;asional 4 ,.) Anurkan untuk menggunakan &uku&uku ari untuk menggaruk rasa gatal% pertahankan kuku pendek. ;asional 4 *enurunkan resiko cedera kulit. !.) #eri massage pada 'aktu tidur. ;asional 4 #ermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit. 8.) Hindari komentar tentang penampilan pasien. ;asional 4 *enim&ulkan stres psikologik sehu&ungan dengan peru&ahan kulit. 22
!"la)"rasi
.) #erikan o&at sesuai indikasi 1 antihistamin contoh 4 metdila6in% difenhidramin. ;asional 4 *enghilangkan gatal% catatan 4 gunakan terusmenerus pada hepatik he&at.
g. Eurang pengetahuan tentang kondisi% prognosis dan ke&utuhan pengo&atan &erhu&ungan dengan salah interpretasi informasi% tidak mengenal sum&er informasi ditandai dengan 4 Data su&yektif4 Pernyataan yang salah konsepsi. Data o&yektif 4 Pernyataaanmeminta informasi. G
Tuuan *enyatakan pemahaman proses penyakit dan pengo&atan.
G
Eriteria
*engidentifikasi hu&ungan tandageala penyakit dan hu&ungan dan geala dengan faktor penye&a&.
*elakukan peru&ahan perilaku dan &erpatisipasi pada pengo&atan.
G
Tindakan kepera'atan +.) Eai
tingkat
pemahaman
proses
penyakit%
harapanprognosis%
kemungkinan pilihan pengo&atan. ;asional 4 *engidentifikasi area kekurangansalah informasi dan mem&erikan kesempatan untuk mem&erikan informasi tam&ahan yang sesuai keperluan. ,.) #erikan informasi khusus tentang pencegahanpenularan penyakit. ;asional 4 Ee&utuhanrekomendasi akan &ervariasi karena hepatitis dan situasi individu. 23
!.) #antu pasien mengidentifikasi aktivitas pengalih. ;asional 4 Aktivitas yang dapat dinikmati akan dapat mem&antu menghindari pemusatan pada penyem&uhan panang. 8.) Diskusikan pem&atasan donatur darah. *encegah penye&aran penyakit. Ee&anyakan undangundang negara &agian menerima donor darah yang mempunyai ri'ayat &er&agai tipe hepatitis. .) Tekankan pentingnya mengevaluasi pemeriksaan fisik dan evaluasi la&oratorium. ;asional 4 Proses penyakit dapat memakai 'aktu &er&ulan&ulan untuk mem&aik. #ila geala ada le&ih lama dari enam &ulan. #iopsi hati diperlukan untuk memastikan adanya hepatitis kronis. -.) Eai ulang perlunya menghindari alkohol selama - 7 +, &ulan minuman
atau le&ih lama sesuai toleransi individu. ;asional 4 *eningkatkan iritasi hepatik dan mempengaruhi pemulihan.
8. Ile&entasi *erupakan tahan keempat dari proses kepera'atan dimana rencana kepera'atan dilaksanakan 4 melaksanakan intervensiaktivitas yang telah ditentukan% pada tahap ini pera'at siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana pera'atan pasien. Pelaksanaan kepera'atanimplementasi harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan se&elumnya dan pelaksanaan ini disesuaikan dengan masalah yang teradi. Dalam pelaksanaan kepera'atan ada 8 tindakan yang dilakukan yaitu 4 a.
Tindakan mandiri
&.
Tindakan o&servasi 24
c.
Tindakan health education
d.
Tindakan kola&orasi
. E;aluasi Tahapan evaluasi merupakan proses yang menentukan seauh mana tuuan dapat dicapai% sehingga dalam mengevaluasi efektivitas tindakan kepera'atan. Pera'at perlu mengetahui kriteria ke&erhasilan dimana kriteria ini harus dapat diukur d an diamati agar kemauan perkem&angan kepera'atan kesehatan klien dapat diketahui Dalam evaluasi dapat dikemukakan 8 kemungkinan yang menentukan kepera'atan selanutnya yaitu 4 a.
*asalah klien dapat dipecahkan .
&.
Se&agian masalah klien dapat dipecahkan.
c.
*asalah klien tidak dapat dipecahkan.
d.
Dapat muncul masalah &aru.
25
BAB III AUHAN !EPERA
Terlair
26
BAB IPEMBAHAAN
Setelah penulis melaksanakan dan menerapkan asuhan kepera'atan pada Tn. B dengan penyakit hepatitis akut di ruang Aster ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya% maka dalam &a& ini penulis akan mem&ahas &e&erapa hal% &aik yang mendukung maupun yang mengham&at kelancaran proses kepera'atan. Adapun tuuan pam&ahasan ini adalah 4 untuk menemukan antara tinauan teoritis dengan tinauan kasus yang se&enarnya dengan menggunakan pendekatan proses kepera'atan yang dimulai dari tahap pengkaian% diagnosa kepera'atan% perencanaan% pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Pengkaian kepera'atan yang penulis lakukan pada Tn. B selama tahap pengkaian penulis tidak mendapatkan kesulitan karena klien dan keluarga &ersedia mem&erikan informasi yang diperlukan penulis dan klien &ersedia kooperatif kepada penulis. Adapun pengkaian pengumpulan data yang penulis temukan kesenangan antara teori dan pada kasus dari penyakit hepatitis akut.
+. Aktivitas ?stirahat Pada teori ditemukan adanya kelemahan% kelelahan% malaise umum setiap hari. Sedangkan pada kasus klien tidak mengalami geala diatas.
27
,. Sirkulasi Pada teori ini di temukan adanya &radikardia atau hiper&iliru&in &erat% ikterik. Sedangkan pada kasus klien tidak mengalami geala diatas.
!. 2liminasi Pada teori ditemukan adanya urin gelap% diare konstipasi% fases tanah liat. Sedangkan pada kasus klien tidak mengalami salah satu geala diatas.
8. *akanan atau Cairan Pada teori di temukan adanya hilang nafsu makan (anoraksial)% penurunan &erat &adan atau meningkat% mual% muntah. Sedangkan pada kasus klien hanya ditemukan adanya penurunan nafsu makan.
. Beurosensori Pada teori di temukan adanya peka rangsangan% cenderung tidur% latergi% asteriksi% sedangkan pada kasus klien tidak mengalami geala di atas.
-. Byeri Eenyamanan Pada teori di temukan adanya keram a&domen% nyeri tekan pada kuadran kanan atas% mialgia% artralgia% sakit kepala% gatal ( pruritas ). Sedangkan pada kasus klien hanya mengalami nyeri tekan pada kuadran kanan atas% tapi klien tidak mengalami gatal ( pruritas )
9. Pernafasan Pada teori ditemukan adanya 4 Tidak minatenggan merokok (perokok). Sedangkan pada kasus tidak ditemukan geala di atas.
:. Eeamanan Antara teori dan kasus tidak ditemukan adanya kesenangaan antara teoritis% pada kasus klien mendapatkan tranfusi darah. 28
<. Seksualitas eala yang ada pada teori adalah 4 pola hidupprilaku meningkatnya resiko terpaan (contoh 4 homo seksual% aktif &iseksual pada 'anita). Sedangkan pada kasus klien tidak ditemukan tandatanda di atas.
B. Diagn"sa !e#era7atan
Adapun diagnosa kepera'atan yang terdapat pada tinauan teoritis adalah se&agai &erikut 4 +. ?ntolerans aktivitas &erhu&ungan dengan 4 Eelemahan umum 4 penurunan kekuatanketahanan 4 nyeri. *engalami keter&atasan aktivitas 4 depresi. ,. Peru&ahan nutrisi kurang dari ke&utuhan tu&uh &erhu&ungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi ke&utuhan meta&olik 4 anoreksia% muamuntah% gangguan a&sor&si dan meta&olisme pencernaan makanan 4 penurunan peristaltik (refleks viseral)% empedu tertahan. !. Eekurangan volume cairan dan diare% perpindahan area ke tiga (acites)% gangguan proses pem&ekuan 8. Harga diri rendah situasional &erhu&ungan dengan . Potensial teradi penularan pada orang lain serta staf medis &erhu&ungan dengan 4 kontak dengan pasien serta pengelolaan alatalat. -. ;esiko teradinya kerusakan integritas kulit &erhu&ungan dengan 6at kimia% akumulasi garam empedu dalam aringan. 9. Eurang
pengetahuan
tentang
kondisi%
prognosis%
dan
ke&utuhan
pengo&atan
&erhu&ungan dengan salah interpretasi% tidak mengenal sum&er informasi.
Sedangkan diagnosa kepera'atan yang terdapat pada tinauan kasus% yaitu 4 +.
Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar.
,. Eetidakefektifan alan nafas &.d gangguan fungsi pernapasan 29
Diagnosa kepera'atan yang terdapat pada tinauan teori tapi tidak terdapat pada tinauan kasus adalah 4
+. ?ntolerans aktivitas &erhu&ungan dengan 4 Eelemahan umum 4 penurunan kekuatanketahanan 4 nyeri. *engalami keter&atasan aktivitas 4 depresi. ,. Peru&ahan nutrisi kurang dari ke&utuhan tu&uh &erhu&ungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi ke&utuhan meta&olik 4 anoreksia% muamuntah% gangguan a&sor&si dan meta&olisme pencernaan makanan 4 penurunan peristaltik (refleks viseral)% empedu tertahan. !. Eekurangan volume cairan dan diare% perpindahan area ke tiga (acites)% gangguan proses pem&ekuan 8. Harga diri rendah situasional &erhu&ungan dengan . Potensial teradi penularan pada orang lain serta staf medis &erhu&ungan dengan 4 kontak dengan pasien serta pengelolaan alatalat. -. ;esiko teradinya kerusakan integritas kulit &erhu&ungan dengan 6at kimia% akumulasi garam empedu dalam aringan. 9. Eurang
pengetahuan
tentang
kondisi%
prognosis%
dan
ke&utuhan
pengo&atan
&erhu&ungan dengan salah interpretasi% tidak mengenal sum&er informasi.
Diagnosa kepera'atan yang terdapat pada tinauan kasus tetapi tidak terdapat di tinauan teori 4
+. Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar. ,. Eetidakefektifan alan nafas &.d gangguan fungsi pernapasan
30
Diagnosa kepera'atan yang terdapat pada tinauan kasus uga terdapat pada tinauan teori adalah4 tidak terdapat diagnosa kepera'atan yang ada di tinauan kasus terdapat pada tinauan teoritis.
C. Peren*anaan !e#era7atan
Perencanaan merupakan kelanutan dari diagnosa kepera'atan dalam rangka mengatasi masalah yang tim&ul. Adapun intervensi pada tinauan kasus disesuaikan dengan fasilitas yang ada di ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya% secara umum intervensi yang di&erikan kepada Tn. B &erupa teknik relaksasi nafas dalam.
D. Ile&entasi !e#era7atan
Pelaksanaan merupakan realisasai dan rencana tindakan kepera'atan dalam secara teoritis dan sesuai dengan keadaan dan ke&utuhn pasien% penetapan pelaksanaan tindakan kepera'atan yang mencakup tindakan independent dan dependent
a. ?ndependent Tindakan secara mandiri (independent) adalah tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kesehatan dan memenuhi ke&utuhan pasien seperti 4
*engaarkan teknik relaksaasi nafas dalam kepada pasien
Eola&orasi dengan dokter rentang pem&erian terapi
Eola&orasi dengan team gi6i
&. Dependent Hal ini tidak dilakukan karena sarana dan prasarana serta fasilitas ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya sudah memadai untuk menanggulangi masalah yang dihadapi 31
E. E;aluasi !e#era7atan
2valuasi merupakan langkah terakhir dalam tahapan proses kepera'atan evaluasi &erguna untuk menilai apakah tuuan dalam rencana kepera'atan tercapai atau tidak dievaluasi% &erorientasi sesaat dimana yang tim&ul dan dialami pasien serta &erorientasi pada saat pasien dira'at.
Dari semua evaluasi tinauan kasus% masalah teratasi se&agian dan tindakan
selanutnya adalah melanutkan intervensi kepera'atan yang diperlukan.
BAB !EIMPULAN DAN ARAN
A. !esiulan
+. Pengkaian pasien dengan hepatitis akut akan menumpai &e&erapa data penting dari aspek &iologi dan psikologi. Pada hepatitis akut pada Tn. B didapatkan data antara lain 4 Byeri pada perut kanan atas (ulu hati)% dan &atuk&atuk.
,. #er&agai diagnosa kepera'atan dapat teradi pada pasien Tn. B dengan penyakit hepatitis akut adalah 4
Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar dan
ketidakefektifan alan nafas &.d gangguan fungsi pernapasan
!. Penyusunan rencana tindakan yang penulis lakukan pada Tn. B dengan penyakit hepatitis akut adalah tindakan mandiri dan tindakan kola&orasi antara lain 4
@ntuk Diagnosa ? 4 Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar
+.
Eai skala nyeri% lokasi dan lamanya nyeri
,.
Periksa TT3 pasien
!.
Aarkan teknik relaksasi nafas dalam 32
8.
Eola&orasi dalam pem&erian analgesic
@ntuk Diagnosa ?? 4 Eetidakefektifan alan nafas &.d gangguan fungsi pernapasan +.
Auskultasi &unyi nafas
,.
Atur posisi senyaman mungkin
!.
0akukan teknik postural drainage
8.
Aarkan pasien teknik nafas dalam dan &atuk efektif
8. Tindakan Eepera'atan
Setelah penulis melakukan pengkaian dan manganalisa pada Tn. B di ;uangAster ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya% penulis tidak menemukan ham&atan dalam melakukan tindakan kepera'atan sesuai dengan intervensi keper'atan karena didukung klien dan keluarga klien yang kooperatif. Adapun tindakan pelaksanaan dilakukan pada Tn. B adalah 4 Pada diagnosa kepera'atan ? 4 Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar ?mplementasi dilakukan oleh penulis sesuai dengan rencana kepera'atan yang telah disusun dan disesuaikan dengan sarana dan fasilitas rumah sakit yaitu 4 +.
*engkai skala% lokasi dan lamanya nyeri
,.
*emeriksa TT3
!.
*engaarkan teknik relaksasi napas dalam
8.
#erkola&orasi dalam pem&erian o&at
Pada diagnosa kepera'atan ? 4 Eetidakefektifan alan nafas &.d
gangguan fungsi
pernapasan ?mplementasi dilakukan oleh penulis sesuai dengan rencana kepera'atan yang telah disusun dan disesuaikan dengan sarana dan fasilitas rumah sakit yaitu 4 +. *engauskultasi &unyi napas pasien
33
,. *engatur posisi senyaman mungkin !. *elakukan teknik postural drainage pada pasien 8. *engaarkan pasien teknik nafas dalam dan &atuk efektif
. 2valuasi Eepera'atan
Setelah penulis melakukan pengkaian dan menganalisa data pada Tn. B dengan hepatitis akut di ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya. Dilakukan setiap hari melihat hasil peru&ahanperu&ahan pada setiap masalah klien sesuai dengan implementasi yang di&uat asuhan kepera'atan% meskipun teratasi se&agian% namun asuhan kepera'atan yang di&erikan telah &anyak mem&antu dalam mengatasi masalah klien% penilaian yang dilakukan dengan menggunakan S5AP (Su&ek% 5&ek% Analisa% dan Planning) Asuhan kepera'atan yang dilakukan masih teratasi se&agian karena pada saat penulis melakukan pengkaian% klien &aru mandapat pera'atan &e&erapa hari saa. Adapun evaluasi yang terdapat pada diagnosa kepera'atan pada kasus adalah 4 Diagnosa ? 4 Byeri akut &.d refleks spasme otot sekunder terhadap hepar 2valuasi 4
S4
Pasien mengatakan nyeri perutnya &erkurang.
54
Pasien tampak le&ih rileks
A4
*asalah teratasi se&agian se&agian
P4
0anutkan intervensi , dan 8
*emeriksa TT3 pasien klien #erkola&orasi dalam pem&erian o&at Diagnosa ?? 4 Eetidakefektifan alan nafas &.d gangguan fungsi pernapasan 2valuasi 4 S4
Pasien mengatakan &atuknya mulai &erkurang.
54
Pasien tampak le&ih rileks dan tenang. 34
A4
*asalah teratasi se&agian
P4
0anutkan intervensi +% , dan !
*engauskultasi &unyi nafas *engatur posisi senyaman mungkin *elakukan teknik postural drainage pada pasien.
B. aran $. Bagi klien
Disarankan kepada klien agar meningkatkan pem&inaan pola hidup sehat% dan memahami perlunya menaga kesehatan mengenai faktorfaktor resiko penyakit hepatitis.
%. Bagi #era7at
Hendaknya &erperan aktif dengan menanyakan apa yang dirasakan klien dan keluarga selama
menderita
penyakit
hepatitis
sehingga
pera'at
melakukan
pengkaian
kepera'atan% menegakkan diagnosa kepera'atan% mem&uat rencana kepera'atan% melakukan tindakan kepera'atan dan mengevaluasi Asuhan Eepera'atan Pada Tn. B Dengan penyakit hepatitis akut di ruang Aster ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Sylvanus Palangka ;aya% sehingga teralin kerasama yang &aik sesuai dengan prioritas masalah kesehatan klien dan tercapailah hasil yang maksimal.
. Bagi Ru&a, akit
Se&agai &ahan pedoman dalam perencanaan Asuhan Eepera'atan Pada Tn. B dengan penyakit hepatitis akut di ruang Aster ;umah Sakit @mum Daerah Dr. Doris Doris Sylvanus Palangka ;aya.
35
DA'TAR PUTA!A
Carpenito 0ynda Fual% +<<<% #en$ana %suhan dan "okumentasi Keperawatan, 2C% Fakarta. allo% Hudak% +<<% Keperawatan Kritis, 2C% Fakarta. Hadim Suono% +<<<% &astroenterolo'i, Alumni #andung. *oectyi% Sahmien% +<<9% en'aturan (akanan dan "iit untuk ertumbuhan en!akit, ramedia Pustaka @tama Fakarta. Price% Sylvia Anderson% $ilson% 0orraine *c Carty% +<<% ato)isiolo'i Konsep Klinis roses* proses en!akit, 2C% Fakarta. Smelt6er% su6anna C% +uku %ar Keperawatan (edikal +edah. #runner dan Suddart. Alih &ahasa Agung $aluyo% 2disi :% akarta% 2C% ,""+. Susan% *artyn Tucker et al% Standar erawatan asien% akarta% 2C% +<<:. ;eeves% Charlene% et al% Keperawatan (edikal +edah% Alih &ahasa Foko Setiyono% 2disi ?% akarta% Salem&a *edika. Saifoellah Boer%H.*% +<<-% +uku %ar Ilmu en!akit "alam% ilid ?% edisi ketiga% #alai Pener&it =E@?% akarta.I
36