1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Dalam analisis kimia suatu bahan, maka akan sering dihadapkan pada peker pekerjaa jaan-pe n-peker kerjaan jaan sepert sepertii menghi menghilan langka gkan n konsti konstitue tuen n pengga penggangg nggu u atau mengis mengisola olasik sikann annya ya maupun maupun memeka memekatka tkan n konsti konstitue tuen n yang yang dikehe dikehenda ndaki ki sebelu sebelum m dilaku dilakukua kuan n identi identifik fikasi asi maupun maupun penguk pengukura uran n jumlah jumlahnya nya.. Untuk Untuk melaku melakukan kan analis analisis is kimia kimia terseb tersebut ut maka maka kita kita harus harus menggu menggunak nakan an suatu suatu metode agar dapat menentukan hasil yang tepat, kromatografi salah satunya. Kromatografi sendiri merupakan salah satu cara pemisahan yang pada saat ini sering sering diguna digunakan kan secara secara rutin rutin dan dapat dapat dilaks dilaksana anakan kan dengan dengan waktu waktu yang yang singkat dan dengan peralatan yang relatif sederhana dan ekonomis. Walaupun cara ini merupakan cara pemisah, namun dapat pula digunakan sebagai analisa secara kuantitatif. Teknik kromatografi merupakan teknik pemisahan yang sangat sensitif. Selain dapat memisahkan zat warna, teknik ini juga dapat menunjukkan residu nikotin dalam darah orang yang duduk di dekat orang yang merokok ketika duduk duduk di sampin sampingny gnya. a. Selain Selain itu, itu, kromat kromatogr ografi afi juga juga dapat dapat memisa memisahka hkan n campuran kompleks, seperti minyak bumi yang merupakan campuran dari ratus ratusan an seny senyaw awaa yang yang terka terkand ndun ung g di dalam dalamny nya, a, dan dan masi masih h bany banyak ak lagi lagi keunggulan lainnya. Perc Percob obaan aan ini ini dila dilaku kuka kan n untu untuk k meng mengeta etahu huii dan dan mema memaha hami mi kons konsep ep kromat kromatogr ografi afi secara secara langsu langsung, ng, berupa berupa teori-t teori-teor eorii kromat kromatogr ografi afi,, cara cara kerja kerja kromatografi, penggolongan dari kromatografi, macam-macam kromatografi, aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, dan masih banyak yang lainnya.
2
1.2 Tuj Tujuan uan −
Memisahkan suatu zat yang didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan antara dua fase (fase diam dan fase gerak).
−
Mengetahui prinsip kerja dari kromatografi kertas.
−
Menentukan harga Rf dari masing-masing noda zat warna.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michel Tswett, seorang ahli dari Botani Rusia, yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dari pigme pigmen-pi n-pigme gmen n lain lain pada pada ekstra ekstrak k tanama tanaman. n. Kromat Kromatogr ografi afi berasa berasall dari dari bahasa bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti menulis. menulis. Meskipun Meskipun kromatogra kromatografi fi diturunkan diturunkan dari kata warna dan
tulis , warna senyawa-senyawa tersebut jelas hanya kebetulan saja terjadi dalam proses pemisahan ini. Tswett sendiri mengantisipasi penearapan pada beraneka ragam ragam sistem sistem kimia. kimia. Seanda Seandainy inyaa karyan karyanya ya segera segera ditang ditanggap gapii dan diperlu diperluas, as, beberap bidang sains mungkin akan lebih cepat maju. Demikianlah kromatografi tetap tersembunyi sampai sekitar tahun 1931, ketika pemisahan karotenatumbuhan dilaporkan dilaporkan oleh ahli sains organik terkemuka yaitu Kuhn. Penelitian ini menarik menarik lebih banyak perhatian dan kromatografi adsorsi menjad meluas pemakaiannya dalam bidang kimia hasil alam. Seiring perkembangan zaman, terdapat 4 perkembangan utama yaitu : 1. Kromatograf Kromatografii pertukara pertukaran n ion dalam akhir dasawarsa dasawarsa 1930-a 1930-an n 2. Kromat Kromatogr ografi afi part partisi isi dala dalam m tahun tahun 1941 1941 3. Kromat Kromatogr ografi afi gas pada pada tahun tahun 1952 1952 4. Kromat Kromatogr ografi afi gel pada pada tahu tahun n 1959 1959 Selain kemajuan utama ini, yang memberi mekanisme tambahan pada adsorpsi untuk mendistribusikan zat terlarut antara fase-fase stationen dan mobil,mucul juga modifikasi dalam geometri sistem kromatografi, seperti dalam kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Perkem Perkemban bangan gan teorit teoritis is yang yang memung memungkin kinkan kan pemaha pemahaman man tuntas tuntas akan akan proses kromatografi dan karenanya menjelaskan faktor-faktor yang menentukan penampilan kolom, pertama kali muncul dalam hubungan dengan kromatografi gas. gas.
Namu Namun n
pand pandan anga gan-p n-pan anda dang ngan an
tert terten entu tu
dian dianta taran ranya ya
terb terbuk ukti ti
deng dengan an
penyesuaia penyesuaian n yang cocok, cocok, sama menolongn menolongnya ya dengan dengan memahami memahami kromatograf kromatografii dalam mana fase geraknya adalah cairan. Jadi sekitar tahun 1968 mulailah suatu
4
revolusi revolusi dalam kromatografi kromatografi cairan yang menjanjika menjanjikan n kevepatan kevepatan dan efisiensi efisiensi baru dalam memisahkan senyawa yang tak dapat dikerjakan dengan kromatografi gas. Kromatografi adalah metode fisika untuk pemisahan dimana komponenkomponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan lapisan stationer dengan permukaan yang luas dan fase yang lain berupa zat cair (fluid) yang mengalir lambat (perkolasi) menembus atau sepanjang lapisan stationer tersebut. Ada Ada
bebe bebera rapa pa cara cara dala dalam m
meng mengelo elomp mpok okka kan n
tekn teknik ik krom kromat atog ograf rafi. i.
Kebanyakan berdasarkan pada jenis fase yang digunakan (fase gerak dan fase diam) misalnya kromatografi gas dan kromatografi cairan. Cara pengelompokkan lainnya berdasarkan teknik yang digunakan. Disini metode kromatografi sebagian dikelompokkan berdasarkan macam fase yang digunakan dan sebagian lainnya berdasarkan pada mekanisme pada distribusi fase.
1. Kromatografi cairan-padat atau kromatografi serapan. Ditemukan oleh Tswett dan dikenalkan kembali oleh Kuhn dan Lederer pada tahun 1931, telah digunakan secara luas untuk analisis organik dan biokimia. Pada Pada umum umumny nyaa seba sebagi gian an isi isi kolo kolom m adal adalah ah sili silika ka gel gel atau atau alum alumin inaa yang yang mempun mempunyai yai angka angka bandin banding g luas luas permuk permukaan aan terhada terhadap p volume volume sangat sangat besar. besar. Sayang Sayangnya nya hanya hanya ada beberap beberapaa bahan bahan penyer penyerap, ap, maka maka pemili pemilihan hannya nya sangat sangat terbatas. Keterbatasan yang lebih nyata pada kenyataan bahwa koefisien distribusi untuk untuk serapan serapan kerap kali tergantung tergantung pada kadar total. Hal ini akan menyebabka menyebabkan n pemisahan tidak sempurna. Contoh : - Kromatografi orisinil Tswett dengan larutan eter petroleum dan kolom kolom CaCO3. - Kromatografi pertukaran ion.
2. Kromatografi cairan-cairan atau kromatografi partisi.
5
Dike Dikena nalk lkan an ole ole Marti Martin n dan dan Syng Syngee pada pada tahu tahun1 n194 941, 1, dan dan kemu kemudi dian an mendapatkan hadiah Nobel untuk hal itu. Fase diam terdiri dari lapisan tipis, cairan yang melapisi permukaan dari padatan inert yan berpori-pori. Ada banyak jenis kombinasi cairan yang dapat digunakan sehingga metode ini sangat berguna. Lebih lanjut koefisien distribusi sistem ini lebih tidak bergantung pada kadar, memberikan pemisahan lebih tajam
3. Kromatografi gas-padat Digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Pada waktu dulu tekn teknik ik
tida tidak k
berk berkem emba bang ng
kare karena na
kete keterb rbat atas asan anny nyaa
sama sama
sepe sepert rtii
haln halnya ya
kromatografi cairan-padat, tetapi penelitian lebih lanjut dengan macam fase padat baru memperluas panggunaan teknik ini.
4. Kromatografi gas-cairan Merupakan metode pemisahan yang sangat efisien dan serba guna. Teknik lebih menyebabkan revousi dalam kimia organik, sejak dikenalkan pertama kali oleh James dan Marthin pada tahun 1052. hambatan yang paling utama ialah bahan cuplikan harus mempunyai tekanan uap paling tidak beberapa liter pada suhu kolom, sistem ini sangat baik sehingga dapat dikatakan sebagai metode pilihan dalam kromatografi karena daat memisahkan dengan cepat dan peka.
5. Kromatografi penukar ion Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya sistem ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemu resin sintetik dengan sifat penukaran ion sebelum perang dunia II telah dapat mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah dan asam amino.
6. Penyaringan gel Pennyaringan gel merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari dari modifi modifikas kasii dekstr dekstran-m an-mole olekul kul polisa polisakar karida ida linier linier yang yang mempun mempunyai yai ikatan ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan
6
yang yang dapat dapat memisa memisahka hkan n moleku molekul-mo l-molek lekul ul berdas berdasark arkan an ukuran ukurannya nya.. Moleku Molekullmolekul dengan berat molekul antara 100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan dipisa dipisahka hkan. n. Kromat Kromatogr ografi afi permea permeasi si gel merupa merupakan kan bentuk bentuk serupa serupa yang yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer. 7. Elektroforesis Elektofore Elektoforesis sis merupakan merupakan kromatogra kromatografi fi yang diberi medan lstrik disisinya disisinya dan tegak lurus aliran fase gerak. Senyawa bermuatan positif akanmenuju ke katoda dan anion menuju ke anoda,sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.
8. Kromatografi kertas Pada kromatografi kertas senyawa-senyawa yang dapat dipisahkan dapat diam diambi bill dari dari kert kertas as deng dengan an jala jalan n memo memoto tong ng noda noda (spo (spot) t) yang yang kemu kemudi dian an melarutkan secara terpisah. Setetes dari larutan cupikan yan gmengandung sejumlah komponen yang dipisahkan dengan cara diteteskan pada daerah yang diberi tanda diatas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang dibuat. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang telah berisi pelarut sebagai fase gerak dimana ujung yang dengan dengan cuplikan tercelup (noda harus tidak tercelup, sedikit diatas permukaan pelarut). Pelarut bergerak melalui serta-serta dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen-kpmponen dari dari campur campuran an cuplik cuplikan an pada pada perbed perbedaan aan jarak jarak dalam dalam arah aliran aliran pelaru pelarut. t. Bila Bila permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau setelah waktu yang telah ditentukan, maka kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari permu permukaa kaan n pelaru pelarutt diberi diberi tanda tanda dan lembar lembaran an kertas kertas dibiark dibiarkan an kering kering.. Jika Jika senyawa-senyawa tidak berwarna maka harus dideteksi dengan metode kimia atau fisika. Cara yang biasa adalah menggunsksn suatu pereaksi yang memberikan sebuah warna terhadapbeberapa atau semua dari senyawa-senyawa. Sering juga menggunakan cara deteksi dengan sinar ultra violet atau teknik radiokimia. Meto Metode de iden identi tifi fika kasi si yang yang pali paling ng muda mudah h adal adalah ah berd berdas asar arka kan n pada pada kedudukan dari noda relatif terhadap permukaan pelarut, menggunakan harga Rf:
7
Jarak yang ditempuh komponen Rf = Jarak yang ditempuh pelarut 9. Kromatografi lapis tipis Kromatograf Kromatografii lapis tipis atau TLC seperti seperti kromatogra kromatografi fi kertas tidaklah tidaklah mahal dan sederhana sederhana menjalankan menjalankannya, nya, dibanding dibandingkan kan kromatogra kromatografi fi kertas lebih cepa cepat. t.
Pros Proses es
itu itu
mungk ungkin in
mem memelu elukan kan
wak waktu hany hanyaa
sekit ekitar ar
sete seteng ngah ah
jam,sedan jam,sedangkan gkan pemisahan yang lazim pada kertas memerlukan memerlukan beberapa beberapa jam. TLC sangat populer dan rutin digunakan dalam banyak laboratorium. Medium pemisahnya berupa lapisan yang barangkali setebal 0,1-0,3 mm zat padat absorben pada lempeng kaca, plastik, atau alumunium. Lempeng yang lazim berukuran 20 x 5 cm. Zat padat yang lazim adalah alumina, gel silika, dan selulosa. Dulu peneliti mempersiapkan lempengannya sendiri dengan menyalut kaca itu dengan suspensi air dan zat padat itu biasanya mengandung zat pengikat seperti plester paris dan kemudian mengeringkan lempeng tersebut dalam oven. Lemp Lempen eng g kaca kaca dan dan lemb lembar ar plas plasti tik k maup maupun un alum alumun uniu ium m yang yang telas telas dila dilapi piss sebelu sebelumny mnyaa dapat dapat dipoto dipotongng-pot potong ong dengan dengan guntin gunting g dengan dengan keukur keukuran an yang yang diinginkan dan agaknya mayoritas ilmuan menggunakannya sekarang. Contoh Contoh umumnya umumnya campuran campuran senyawa senyawa organik, organik, ditotalkan ditotalkan didekat didekat salah satu satu sisi sisi lempen lempeng g dalam dalam bentuk bentuk laruta larutan, n, biasan biasanya ya beberap beberapaa mikrol mikroliter iter yang yang beberapa mikrogram senyawa-senyawa dapat digunakan dengan hipodermik atau pipet kaca kecil. Noda contoh itu dikeringkan dan kemudian sisi lempeng itu dicelupkan dalam fase gerak yang sesuai. Pelarut akan menyerap kertas sepanjang lapisan tipis padat pada lempeng itu dan bersama dengan gerakan itu, zat-zat terlaru terlarutt contoh contoh diangk diangkat at dengan dengan laju yang yang bergan bergantun tung g pada pada kelaru kelarutan tan mereka mereka dalam fase gerak tersebut dan pada interaksi mereka dengan zat padat. Setelah gari gariss depa depan n pela pelaru rutt berm bermig igra rasi si seki sekita tarr 10 cm lemp lempen eng g itu itu diam diambi bil, l, lalu lalu dikeringkan dan noda-noda zat terlarutnya diperiksa seperti dalam kromatografi kertas. Sering dilakukan eksperimen dua dimensi yang menggunakan dua fase gerak yang berbeda, disini digunakan lempeng bujursangkar bukannya lempeng sempit. Pemisahan itu dapat diikuti oleh suatu penetapan kuantitatif , dimana
8
terdap terdapat at suatu suatu noda noda absorb absorbenn ennya ya dapat dapat dikero dikerok k dari dari lempen lempeng g dengan dengan suatu suatu spatula.zat terlarutnya dielusi dari dalam bahan padat dengan suatu pelarut yang sesuai sesuai dengan dengan konsentr konsentrasi asi larutan larutan itu ditetapk ditetapkan an
oleh oleh suatu suatu teknik teknik seperti seperti
spektrofometri.
Prinsip Kromatografi Pemisahan yang terjadi dalam kromatografi dilaksanakan sedemikian rupa dengan memanipulasi sifat-sifat fisik umum dar suat senyawa atau molekul yaitu : a) Kecenderung Kecenderungan an suatu suatu molekul molekul untuk untuk larut larut dalam dalam cairan cairan (kelarutan) (kelarutan) b) Kecend Kecenderu erunga ngan n suatu suatu molekul molekul untuk untuk bertaut bertaut dengan dengan suatu suatu serbuk serbuk bahan bahan padat (absorbsi) c) Kecenderung Kecenderungan an suatu suatu moleku molekull untuk untuk menguap menguap (volatilitas (volatilitas)) Dalam kromatografi, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan pada situasi dinamik (bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama itu akan terjadi peristiwa pelarutan, absorbsi atau penguapan. Untuk menerangkan suatu proses pemisahan diambil suatu contoh yang berad beradaa dala dala situas situasii statik statik (diam) (diam).. Jika Jika suatu suatu senyaw senyawaa ditaru ditaruh h dalam dalam corong corong pemisah yang berisi dua macam pelarut yang sukar bercampur (misalnya air dan eter) , maka senyawa tersebut akan terdistribusi (partisi) diantara kedua pelarut tersebut. Dalam hal ini sifat kelarutan sangat berperan dalam proses pemisahan. Bila Bila suatu suatu senyaw senyawaa dimasu dimasukka kkan n kedalam kedalam cairan cairan yang yang berisi berisi serbuk serbuk absorb absorben en (misalnya arang), maka senyawa tersebut akan terdistribusi diantara cairan dan absorben. Maka dalm hal ini sifat kelarutan dan absorbsi berperan dalam proses pemisahan tersebut.
9
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
− Gelas kimia 100 mL − Gunting − Gelas ukur − Penggaris − Pulpen 3.1.2 Bahan
− Ekstrak kunyit − Ekstrak mawar − Ekstrak suji − Lidi − Tinta merah − Tinta hijau − Tinta biru − N-heksan 3.2 Prosedur Percobaan −
Dipotong kertas saring berbentuk persegi panjang, dengan panjang 10 cm dan lebar 6 cm.
−
Diberi garis batas 1 cm pada bagian atas dan bawah pada kertas saring tersebut.
−
Diberi noda (titik) pada kertas saring antara lain tinta hijau, tinta biru, dan tinta merah, juga pada ekstrak mawar dan ekstrak pandan pada garis batas bawah.
10
−
Diisi larutan N-heksan sekitar 1 cm dari dasar gelas.
−
Dimasukkan kertas ke dalam gelas yang berisi N-heksan.
−
Dibiarkan hingga larutan N-heksan mencapai batas atas kertas, kemudian kertas dikeringkan.
−
Diukur jarak tempuh masing-masing noda.
−
Dihitung harga Rf pada masing-masing noda.
11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Tabel Pengamata Pengamatan n No.
1
Pelarut
N-eksan
Noda
Jarak pelarut
Jarak noda
Harga Rf
Tinta hijau
5.5 cm
0,5 cm
0,09 cm
Tinta merah
5,5 cm
0,4 cm
0,07 cm
Tinta biru
5,5 cm
0 cm
0 cm
Ekstrak kunyit
7,5 cm
1,5 cm
0,2 cm
Ekstrak mawar
7.5 cm
0,3 cm
0,04 cm
Ekstrak suji
7,5 cm
0,5 cm
0,02 cm
4.2 Perhitung Perhitungan an −
Tinta hijau Jarak yang ditempuh Rf =
komponen
0,5 cm = 5,5 cm
Jarak yang ditempuh pelarut − Tinta merah Jarak yang ditempuh komponen Rf =
0,4 cm =
Jarak yang ditempuh pelarut − Tinta biru
komponen
Jarak yang ditempuh pelarut
= 0,07 cm 5,5 cm
Jarak yang ditempuh Rf =
= 0,009 cm
0 cm =
= 0 cm 5,5 cm
12
−
Ekstrak mawar Jarak yang ditempuh komponen Rf =
0,3 cm =
Jarak yang ditempuh pelarut − Ekstrak kunyit
7,5 cm
Jarak yang ditempuh komponen Rf =
= 0,04 cm
1,5 cm =
Jarak yang ditempuh pelarut − Ekstrak suji
7,5 cm
Jarak yang ditempuh komponen Rf =
= 0,2 cm
0,5 cm =
Jarak yang ditempuh pelarut
= 0,06 cm 7,5 cm
4.3 Pembahasa Pembahasan n
Kromatografi adalah proses pemisahan campuran dalam berbagai wujud baik baik gas, gas, padat, padat, maupun maupun cair, cair, dengan dengan didasa didasarka rkan n pada pada perbed perbedaan aan migras migrasii komponen-komponen yang dipisahkan antara dua fase yaitu fase gerak dan fase diam. Dimana fese diam dapat berupazat padat atau zat cair, sedangkan fase gerak berupa zat cair atau gas. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti menulis. Meskipun kromatografi diturunkan dari kata warna dan tulis, Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michel Tswett, seorang ahli dari Botani Rusia, yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan klorofil dari pigmen-pigmen lain pada ekstrak tanaman. Prin Prinsi sip p dari dari krom kromat atog ogra rafi fi itu itu send sendir irii
adal adalah ah memi memisa sahk hkan an zatzat-za zatt
berda berdasar sarkan kan perbed perbedaan aan kecepa kecepatan tan peremb perembesa esan n zat-zat zat-zat didala didalam m campur campuran an ters terseb ebut ut dala dalam m suat suatu u medi medium um pelar pelarut ut,, deng dengan an kata kata lain lain memi memisa saha haka kan n campuran dengan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase yaitu fese diam dapat berupazat padat atau zat cair, dan fase gerak berupa zat cair atau gas.
13
Terdapat Terdapat berbagai berbagai macam-macam macam-macam penggolong penggolongan an metode metode kromatogra kromatografi. fi. Penggolongan yang didasarkan dengan fasenya dapat dibedakan menjadi: Kromatografi Gas-Cair, Bila fase geraknya berupa gas dan fase
−
diamnya diamnya berupa berupa cairan yang dilapiskan dilapiskan pada padatan padatan pendukung pendukung yang inert. −
Kromatografi Gas-Padat, Bila fase geraknya berupa gas dan
fase diamnya berupa padatan yang menyerap. −
Kromat Kromatogr ografi afi Cair-ca Cair-cair, ir, Bila Bila fase fase gerak gerak dan fase fase diamny diamnyaa
berupa cairan yang dilapiskan pada permukaan padatan yang inert. −
Kromat Kromatogr ografi afi Cair Cair – Padat, Padat, Bila Bila fase fase gerakn geraknya ya berup berupaa cair, cair,
sedangkan fase diamnyaberupa padatan yang amorf yang dapat mengali. Pemisahan yang terjadi dalam kromatografi dilaksanakan sedemikian rupa dengan memanipulasi sifat-sifat fisik umum dari suatu senyawa atau molekul, yaitu: a) Kecenderung Kecenderungan an suatu suatu molekul molekul untuk untuk larut larut dalam dalam cairan cairan (kelarutan) (kelarutan).. b) Kecenderung Kecenderungan an suatu suatu molekul molekul untuk untuk mengua menguap p (volatilitas (volatilitas). ). c) Kecend Kecenderu erunga ngan n suatu suatu molekul molekul untuk untuk bertaut bertaut dengan dengan serbuk serbuk suatu suatu bahan padat. Dalam kromatografi, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan, ditempatkan pada pada situas situasii dinami dinamik k (berge (bergerak rak), ), yaitu yaitu dengan dengan melaku melakukan kan pengal pengaliran iran dan selama itu akan terjadi peristiwa pelarutan, adsorbsi, atau penguapan. Dalam mengitung harga Rf ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai Rf tersebut yaitu : 1. Kepola Kepolaran ran ion lain, lain, kehadiran kehadiran ion ion lain dalam solve solvent nt atau solut solut dapat dapat menghambat laju reaksi. 2. jeni jeniss pela pelaru rut, t, jenis jenis pela pelaru rutt dipi dipili lih h berd berdas asark arkan an sifat sifat kepo kepolar laran an zat terlarut. 3. kela kelaru ruta tan, n, sifa sifatt kela kelaru ruta tan n solv solven entt haru haruss sama sama atau atau miri mirip p agar agar dapa dapatt melarutkan solut.
14
4. Waktu, Waktu, semakin semakin bertama bertamabah bah waktu, waktu, semaki semakin n meningka meningkatt harga harga Rf. Peng Penggo golo long ngan an yang yang dida didasa sark rkan an deng dengan an tekn teknik ik yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m kromatografi dapat dibedakan: 1. Krom Kromat atog ogra rafi fi Kolo Kolom m Kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen komponen-komponen dalam campuran. 2. Krom Kromat atog ogra rafi fi Kert Kertas as Teknik Teknik kromat kromatogr ografi afi kertas kertas yang yang menggu menggunak nakan an kertas kertas saring saring sebaga sebagaii penunjang fase diam 3. Kromat Kromatogr ografi afi Lapis Lapis Tipi Tipiss ( KLT ) Teknik Teknik yang yang menggu menggunak nakan an penyok penyokong ong fase fase diam diam berupa berupa lapisa lapisan n tipis tipis seperti lempeng kaca, alumunium atau pelat inert 4. Krom Kromat atog ogra rafi fi Gas Gas Proses Proses pemisahan pemisahan campuran campuran menjadi menjadi menjadi menjadi komponenkomponen-komp komponenn onennya ya dengan dengan menggu menggunak nakan an gas sebaga sebagaii fase fase berger bergerak ak yang yang melewat melewatii suatu suatu lapisan ( Sorben yang diam ). 5. Krom Kromat atog ogra rafi fi ion ion Bidang Bidang khusus khusus kromatogra kromatografi fi cairan-cairan, cairan-cairan, seperti namanya, namanya, sistem sistem ini khususnya digunakan untuk proses ion, kromatografi penukaran ion dapat mengganti atau mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah dan asam amino. 6. krom kromat atog ogra rafi fi Gel Gel pro prose sess pemi pemisa saha han n deng dengan an gel gel yang yang terd terdir irii dari dari modi modifik fikas asii deks dekstr tran an molekul polisakarida linear yang mempunyai ikatan silang.
Pada percobaan kromatografi, digunakan pelarut N-heksan yang bersifat non-polar non-polar akan memperlambat memperlambat proses proses kromatograf kromatografii komponen komponennya nya karena komponen yang digunakan adalah tinta merah, biru, dan hijau serta ekstrak kunyit, suji dan mawar. Dimana noda tinta warna dan ekstrak bunga mawar merembes naik ke atas kertas dengan ketinggian masing-masing. Rf tinta merah = 0,07; Rf tinta biru = 0; Rf tinta hijau = 0,09, 0,09, ekstra bunga mawar =
15
0,04 ekstrak suji = 0,06 dan ekstrak kunyi 0,2. Disini yang berperan sebagai fase diam adalah kertas saring dengan N-heksan (pelarut), dan fase gerak adalah tinta merah,biru dan hajau serta ekstrak mawar, suji dan kunyit. Jarak dari setiap noda berbeda-beda karena dipengaruhi oleh kepolaran masingmasing zat tersebutsehingga harga Rf-nya juga bebeda. Larutan N-heksan yang yang
bers bersif ifat at
komp kompon onen enny nya, a,
nonnon-po pola larr kare karena na
akan akan
memp memper erla lamb mbat at
komp kompon onen enny nyaa
bers bersif ifat at
pros proses es pola polar, r,
krom kromat atog ogra rafi fi
sehi sehing ngga ga
akan akan
memp mempen enga garu ruhi hi harg hargaa Rf, Rf, kare karena na perb perbed edaa aan n kelar kelarut utan an serta serta sifa sifatt dari dari campuran tersebut. Jika percobaan kromatografi ini digunakan pelarut aquades yang besifat polar maka tentu saja harga Rf-nya akan lebih tinggi dari pelarut N-heksan. Karena pada percobaan kromatografi berkaitan dengan prinsip Like dissolves
like yaitu suatu sifat dua buah unsur atau zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik atau dengan sempurna. Hal ini didapatkan migrasi atau gerak yang mempunyai kesamaan kepolaran, semipolar dan semipolar, non polar dan non polar. Dalam melakukan percobaan percobaan kromatogra kromatografi fi terdapat terdapat beberapa beberapa kesalahan kesalahan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
− Kurang teliti dalam menentukan jarak tempuh noda − Pember Pemberian ian titik titik pada pada kertas kertas terlal terlalu u sediki sedikitt sehing sehingga ga pelaru pelarutt tidak tidak dapat menguraikan noda tersebut.
− Gelas kimia yang digunakan belum steril sehingga mempengaruhi larutan N-heksan.
Kromatografi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya: a)
Aplikasi kromatografi dalam bidang klinik
Dala Dalam m bida bidang ng klin klinik ik,, tekn teknik ik ini ini sang sangat at berg bergun unaa teru teruta tama ma dala dalam m menginvestigasi fluida badan, seperti air liur. Dari air liur seorang pasie pasien n yang yang sedang sedang sakit, sakit, dokte dokterr dapat dapat menget mengetahu ahuii penyak penyakit it yang yang
16
diderita. Demikian pula dengan air seni ( urine) dari pasien tersebut, darah dan fluida badan lainnya pun dapat memberikan data yang cepat dan akurat sehingga penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi secara dini dan cepat. b) Aplikasi Aplikasi kromat kromatografi ografi dalam bidang bidang biotekn bioteknologi ologi Dalam bidang ini, misalnya dalam penentuan baik kualitatif maupun kuantitatif senyawa dalam protein. Selain itu, juga bisa diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting lainnya. Dengan data yang diperoleh sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya. c) Aplika Aplikasi si kromato kromatogra grafi fi dalam dalam bidang bidang forensi forensik k Dalam Dalam bidang bidang forensi forensik, k, kromat kromatogr ografi afi sangat sangat memban membantu tu teruta terutama ma diliha dilihatt dari dari segi segi keaman keamanan an dan pelacak pelacakan an serta serta pengum pengumpul pulan an jejak jejak maupun sisa-sisa fluida badan pelaku dalam tindak kejahatan.
BAB 5 PENUTUP
17
5.1 Kesimpulan
− Untu Untuk k memi memisa sahk hkan an komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen n dari dari suau suautt zat, zat, dapt dapt dilakukan dengan teknik kromatografi yang didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan antara dua fase (fase diam dan fase gerak). kromatografii kertas, kertas, senyawa-sen senyawa-senyawa yawa yang dapat dipisahkan dipisahkan − Pada kromatograf dapa dapatt diam diambi bill dari dari kert kertas as deng dengan an jalan jalan memo memoto tong ng noda noda (spo (spot) t) yang yang kemudian melarutkannya secara terpisah.
− Harga Rf dari masing-masing zat, yaitu:
N-heksan dengan noda (tinta) •
Tinta biru, harga Rf = 0
•
Tinta merah, harga Rf = 0,07
•
Tinta hijau, harga Rf = 0,09
N-heksan dengan ekstrak •
Ekstrak kunyit, harga Rf = 0,2
•
Ekstrak mawar, harga Rf = 0,04
•
Ekstrak suji, harga Rf = 0,06
5.2 Kesimpulan
Disarankan Disarankan untuk untuk praktikum praktikum selanjutny selanjutnyaa digunakan digunakan pemisahan pemisahan dengan dengan cara teknik teknik kromatograf kromatografin in kolom, kolom, agar dapat dibandingk dibandingkan an harga Rf masingmasingmasing komponen dan pelarutnya.
DAFTAR PUSTAKA
18
Sudjadi.1988.Metode Pemisahan. Yogyakarta:Konsius Underwood, A.L.1986. Analisis Analisis Kimia Kuantitas.Jakarta:Erlangga Wetheim.2000. Kamus Kamus Kimia Bergambar. Jakarta:Erlangga