KOTA MANADO NERACA Per 31 Desember 2009 dan Tahun 2008 KETERANGAN
ASET ASET LA NCAR K as Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan Kas di bendahara Pengeluaran Investasi J angka Pendek Pi u t an g Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Dana Bagi Hasil Piutang Dana Alokasi Umum Piutang Dana Alokasi Khusus Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Piutang Lainnya B i ay a Di b ay ar d i Mu k a Per s ed i aan
ref.
TA HUN 2008
Rp
Rp
IV.1.1.1.3
7.456.005.442,00 7.454.283.442,00 1.722.000,00 0,00 0,00 10.646.148.200,00 1.864.971.925,00 0,00 5.272.028.548,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.509.147.727,00 0,00 1.906.035.148,64
54.840.287.283,00 54.361.513.302,00 90.415.843,00 388.358.138,00 0,00 9.894.639.101,19 1.290.208.650,00 0,00 5.504.430.451,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.100.000.000,00 0,00 1.123.637.165,25
IV.1.1.1
20.008.188.790,64
65.858.563.549,44
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 199.476.781.655,34 199.476.781.655,34 0,00 0,00 199.476.781.655,34
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 197.382.193.241,00 197.382.193.241,00 0,00 0,00 197.382.193.241,00
388.509.975.500,00 122.664.230.164,96 369.626.726.298,00 244.248.869.485,00 13.296.385.444,98 13.296.385.444,98 3.981.464.500,00 1.142.327.651.392,94
382.317.495.000,00 94.177.550.829,96 319.535.533.800,00 184.765.339.317,00 12.780.233.574,98 12.780.233.574,98 801.645.500,00 994.377.798.021,94
DANA CADANGAN Dana Cadangan J u m l ah d an a Cad an g an
0,00 0,00
0,00 0,00
ASET LA INNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain - lain J u m l ah A s et L ai n n y a
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.361.812.621.838,92
1.257.618.554.812,38
J u m l ah A s et L an c a INVESTASI INVESTASI JANGKA PANJANG In v es t as i No n p er m an en Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya Investasi dalam Surat Utang Negara Investasi Dana Bergulir Investasi Non Permanen Lainnya In v es t as i Per m an en Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan In v es t as i Per m an en L ai n n y a J u m l ah In v es t as i J an g k a Pan j an g ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi Dalam Pengerjaan J u m l ah A s et Tet ap
TOTA L A SE
IV.1.1.1.1 IV.1.1.1.1.1 IV.1.1.1.1.2
TA HUN 2009
IV.1.1.1.2 IV.1.1.1.2.1 IV.1.1.1.2.2
IV.1.1.1.2.3
IV.1.1.2.1
IV.1.1.2.2 IV.1.1.2.2.1
IV.1.1.2
IV.1.1.3.1 IV.1.1.3.2 IV.1.1.3.3 IV.1.1.3.4 IV.1.1.3.5 IV.1.1.3.6 IV.1.1.3
KETERANGAN
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) Utang kepada pihak III Utang Bunga Utang Pajak Utang lancar lainnya Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi Bagian Lancar Utang DN-Utang Pemerintah Pusat J u m l ah K ew aj i b an J an g k a Pen d ek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat Utang jangka Panjang Lainnya J u m l ah K ew aj i b an J an g k a Pan j an g L ai n n y a
ref.
IV.1.2.1.1 IV.1.2.1.2
IV.1.2.1.3 IV.1.2.1.4 IV.1.2.1
IV.1.2.2 IV.1.2.2
TOTA L K EWA J IB A
TA HUN 2009
TA HUN 2008
Rp
Rp
1.872.388.671,00 649.430.670,00 0,00 0,00 13.832.213.601,95 0,00 3.809.480.420,73 20.163.513.363,68
0,00 621.893.201,05 0,00 0,00 3.078.779.872,95 43.801.758.807,52 0,00 47.502.431.881,52
9.783.204.378,62 0,00 9.783.204.378,62
0,00 0,00 0,00
29.946.717.742,30
47.502.431.881,52
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pendapatan yang ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Pe Persediaan Dana YHD Un Untuk Pe Pembayaran Hutang Ja Jangka Pe Pendek J u m l ah Ek u i t as Dan a L an c ar
IV.1.3.1.1 IV.1.3.1.2 IV.1.3.1.3 IV.1.3.1.4 IV.1.3.1.5 IV.1.3.1
7.454.283.442,00 1.722.000,00 10.646.148.200,00 1.906.035.148,64 (20.163.513.363,68) (155.324.573,04)
54.749.871.440,00 90.415.843,00 9.894.639.101,19 1.123.637.165,25 (47.502.431.881,52) 18.356.131.667,92
Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana YHD untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang J u m l ah Ek u i t as Dan a Di i n v es t as i k an
IV.1.3.2.1 IV.1.3.2.2 IV.1.3.2.3 IV.1.3.2.4 IV.1.3.2
199.476.781.655,34 1.142.327.651.392,94 0,00 (9.783.204.378,62) 1.332.021.228.669,66
197.382.193.241,00 994.377.798.021,94 0,00 0,00 1.191.759.991.262,94
Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan J u m l ah Ek u i t as Dan a Cad an g an TOTA L EK UITA S DA N TOTA L K EWA J IB A N DA N EK UITA S DA N
0,00 0,00
0,00 0,00
1.331.865.904.096,62
1.210.116.122.930,86
1.361.812.621.838,92
1.257.618.554.812,38
KOTA MANADO LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember Tahun 2009 URAIAN
ref.
ARUS KA S DARI AK TIVITAS OPERASIO NAL Aru s Kas Masuk Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam ) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Penyesuaian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Hibah Dana Darurat Pendapatan Lainnya Jumlah Arus Kas Masuk ARUS KA S KELUA R Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil Jumlah Arus Kas Keluar Aru s Kas Bers ih d ari A kti vit as Oper asi
IV.3.1
ARUS KA S DARI AK TIVITAS A SET NONKEUANGA N Aru s Kas Masuk Pendapatan Penjualan Atas Tanah Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya Jumlah Arus Kas Masuk ARUS KA S KELUA R Belanja Tanah Belanja Perlatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Jumlah Arus Kas Keluar Aru s Kas Bers ih d ari A kti vit as As et Non keuan gan
IV.3.2
ARUS KA S DARI AK TIVITAS PEMBI AYAA N Aru s Kas Masuk Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan aset / Kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan Pinjaman dan obligasi Penerimaan Kembali Pinjaman Jumlah Arus Kas Masuk Aru s Kas Kelu ar Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya Pemberian Pinjaman Jumlah Arus Kas Keluar Aru s Kas Bers ih d ari A kti vit as Pemb iayaan
IV.3.3
TAHUN 2009
TAHUN 2008
Rp
Rp
44.827.669.815,00 16.672.806.250,00 1.197.677.226,00 9.706.843.476,00 44.017.288.696,00 247.111.889,00 420.752.563.000,00 55.682.000.000,00 4.468.334.000,00 37.675.781.345,00 11.921.775.000,00 647.169.850.697,00
39.281.364.818,00 19.441.434.092,00 3.097.280.300,00 11.661.344.161,00 41.733.478.583,00 233.337.247,00 430.073.269.000,00 42.741.000.000,00 19.677.060.000,00 28.350.405.464,00 22.500.000.000,00 3.284.229.000,00 662.074.202.665,00
428.147.922.972,00 79.286.999.557,00 0,00 0,00 11.105.125.184,00 27.723.019.600,00 0,00 999.925.000,00 108.531.700,00 547.371.524.013,00
362.442.411.696,00 79.811.971.947,00 0,00 0,00 5.694.277.199,00 20.376.698.300,00 0,00 2.261.435.000,00 0,00 470.586.794.142,00
99.798.326.684,00
191.487.408.523,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6.192.480.500,00 28.456.179.335,00 52.721.564.498,00 58.853.130.168,00 147.427.470,00 0,00 146.370.781.971,00
5.803.990.000,00 27.522.456.271,00 37.294.615.263,00 70.993.196.636,00 4.994.509.772,00 0,00 146.608.767.942,00
(146.370.781.971,00)
(146.608.767.942,00)
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
0,00
1.197.677.226,00 1.000.000.000,00 0,00 0,00
0,00 500.000.000,00 0,00 0,00
2.197.677.226,00
500.000.000,00
(2.197.677.226,00)
(500.000.000,00)
URAIAN
ref.
ARUS KA S AKTI VITAS NONANGGA RAN Aru s Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga
TAHUN 2009
TAHUN 2008
Rp
Rp
Jumlah Arus Kas Masuk
56.494.919.556,00 56.494.919.556,00
24.185.268.290,00 24.185.268.290,00
Jumlah Arus Kas Keluar
54.622.530.885,00 54.622.530.885,00
24.185.268.290,00 24.185.268.290,00
IV.3.4
1.872.388.671,00
0,00
IV.3.5
(46.897.743.842,00)
44.378.640.581,00
Aru s Kas Kelu ar Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga Aru s Kas Bers ih d ari A kti vit as Non angg aran Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode Saldo Awal Kas
54.351.027.284,00
9.982.872.721,00
7.453.283.442,00
54.361.513.302,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran
0,00
388.358.138,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan
0,00
90.415.843,00
7.453.283.442,00
54.840.287.283,00
Saldo Akhir Kas di BUD
Saldo Akhir Kas
IV.3.6
IV.3.7
PEMERINTAH KOTA MANADO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2009
BAB I PENDAHULUAN
I.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah maka Pemerintah Kota Manado menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Manado Tahun Anggaran 2009 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2009. LKPD Kota
Manado Tahun
Anggaran
2009
disusun
dengan
tujuan
untuk menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan mengenai: 1. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran 2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan 3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah Kota Manado serta hasil-hasil yang dicapai 4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Manado dalam mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas; 5. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kota Manado berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman dan 6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kota Manado sebagai akibat pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2009.
I.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Nomor
4389); 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44368); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
(Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Laporan keuangan yang disusun ini meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
24 Tahun 2005
I.4.
SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Manado disajikan dengan urutan sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan I.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan I.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II
Ekonomi Makro II.1. Ekonomi Makro II.2. Kebijakan Keuangan Daerah II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Manado
Bab III
Kebijakan Akuntansi III.1. Entitas Pelaporan III.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan III.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Bab IV
Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan IV.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca IV.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Dan Arus Kas
12
BAB II EKONOMI MAKRO
II.1. EKONOMI MAKRO Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut, khususnya
pembangunan
di
bidang
ekonomi. Kondisi ekonomi makro Kota Manado tahun 2008 dan perkiraan tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Inflasi Laju perubahan harga atau yang lebih umum dikenal dengan inflasi menunjukkan penurunan. Tingkat
inflasi tahunan Kota Manado tahun 2008 tercatat sebesar 9,71 % menurun dari tahun sebelumnya 10,31% Sampai dengan Juni 2009 (tahun kalender) menurut BPS Provinsi Sulut laju inflasi Kota Manado sudah mencapai 6.31%, Sedangkan year on year (Juni 2009 terhadap Juni 2007) adalah 13,18%. Tingkat inflasi ini disebabkan naiknya barang dan jasa seperti kelompok bahan makanan 3,62%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,33%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,12%, kelompok kesehatan 2,07% dan yang tertinggi adalah kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 14,21%. Ini dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain terganggunya pasokan akibat cuaca, dampak penerapan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM akibat melonjaknya harga minyak internasional yang sampai saat ini telah melewati 140 dolar per barel, kebijakan administered prices beberapa produk seperti tarif listrik mendorong kenaikan barang dan jasa. Meskipun demikian dilihat secara keseluruhan angka inflasi ini sebenarnya masih cukup moderat atau tidak begitu tinggi, karena sebagaimana keterangan BPS Sulut situasi ini terselamatkan oleh 20 komoditas yang tidak mengalami perubahan pasca kenaikan BBM seperti misalnya beras yang tetap bertahan pada kisaran Rp 6.500/kg. Dengan berbagai upaya tentunya tingkat inflasi ini diupayakan dapat ditekan pada tingkat yang wajar. Upaya-upaya ini antara lain penetapan penyesuaian harga tertinggi sebagai patokan, dan selanjutnya monitoring harga khususnya kebutuhan pokok dan bahan-bahan strategis terutama untuk mencegah terjadinya penimbunan, memperlancar jaringan pemasokan barang dan sebagainya. Pada bulan Desember 2009 Kota Manado mengalami inflasi 0,46 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,68 pada bulan November 2009 menjadi 115,21 pada bulan Desember 2009. Laju inflasi tahun kalender 2009 yaitu 9,71 persen, sedangkan inflasi “year on year” (Desember 2009 terhadap Desember 2007) adalah 9,71 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut : - kelompok bahan makanan sebesar 2,61 persen, - kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,97 persen, - kelompok sandang 0,51 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,51 persen.
Sedangkan kelompok barang dan jasa yang mengalami deflasi yaitu : - kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 2,28 persen, - kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen, - kelompok kesehatan 0,11 persen.
2.
Pendapatan Region al / PDRB Total PDRB Kota Manado berdasarkan harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp. 7.288.779.000.000
pada tahun 2007 menjadi Rp. 8.621.972.000.000 pada tahun 2008, dan PDRB perkapita tahun 2007 meningkat dari Rp 14.926.785 menjadi Rp. 20.086.295 pada tahun 2008.
3.
Struktu r Perekonomian Struktur perekonomian Kota Manado pada prinsipnya tetap bertumpuh pada sektor tertier. Sektor tertier ini
yang meliputi Perdagangan, Hotel & Restoran, Angkutan, Keuangan dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-jasa, pada tahun 2007, menyumbang 77.28% dan pada tahun 2008 relatif semakin dominan dengan peran 77,68%. Diperkirakan pada tahun 2009 ini struktur ekonomi kota Manado tidak akan mengalami perbedaan yang berarti. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat jasa/perdagangan menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian lebih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2008 sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,07 %. Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan dari 26.44 % pada tahun 2007 menjadi 26,76 % pada tahun 2008. Sektor lain yang mengalami peningkatan kontribusinya adalah sektor angkutan yang meningkat dari 19,85% menjadi 20,89%, Jasa – jasa 23,12% pada tahun 2007 menjadi 23,16 pada tahun 2008. Sektor lain yang signifikan kontribusinya meski mengalami penurunan adalah sektor bangunan dari 13,58% menjadi 13,48%, dan sektor keuangan dari 7,87% menjadi 7,62%. Kont ribus i Sektor al terhadap Perekonom ian Kota Manado 2006 – 2008 Kontribusi (%) Sektor 2006
2007
2008
Pertanian
2,18
2,20
2,14
Pertambangan/penggalian
0,09
0,09
0,09
Industri pengolahan
6,44
6,19
5,98
4.
Listrik
0,69
0,67
0,63
Bangunan
14,05
13,58
13,48
Perdagangan, hotel & restoran
26,10
26,44
26,76
Angkutan
19,28
19,85
20,14
Keuangan
8,20
7,87
7,62
Jasa-jasa
22,95
23,12
23,16
Pertumbuhan Ekonomi Dalam tahun-tahun terakhir ini dinamika ekonomi daerah cukup menggembirakan. Tahun 2008 dicapai
pertumbuhan 8,18% dan tahun 2009 sebesar 8.80%. Angka ini telah melampaui target RPJMD 2005-2010 sebesar 7% pertahun, sehingga capaian ini berkontribusi positif terhadap kinerja ekonomi Sulut. Pertumbuhan ini didorong oleh kegiatan konsumsi dan investasi. Peningkatan investasi tercermin dari maraknya pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, properti dan lain-lain. Perkembangan Makro Ekon omi Kot a Manado
No
Uraian
Satuan
2006
2007
2008
1.
Pertumbuhan ekonomi
%
6,67
6,80
8,18
2.
Laju Inflasi
%
5,09
10,13
9,71
3.
Total PDRB 6.319.699
7.288.779
8.621.972
4.130.047
4.410.977
4.771.643
a. Harga Berlaku b. Harga Konstan (2000) PDRB/kapita (Harga berlaku)
Rp. juta
4.
Pendapatan per Kapita
Rp
13.095.689
14.926.785
20.086.295
5.
a. Harga Berlaku b. Harga Konstan (2000) Tingkat Pengangguran
Rp
11.610.556
13.233.994
17.797.055
Penduduk miskin
Rp
8.246.033
8.703.711
10.713.154
%
20.46
19.53
14.97
6.
a. Jumlah b. % terhadap total
7. Org %
II.2.
16.220
15.707
3,90
3,70
15.979
KEBIJA KAN KEUANGAN
Kebijakan keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target pendapatan dan mengefektifkan belanja serta efisiensi pembiayaan.
II.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan dalam bidang Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2009 diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Pendapatan Daerah sampai dengan 10% melalui upaya stabilisasi dan/atau peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan Daerah, dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Pendapatan Daerah antara lain:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) a. Pengkoordinasian dan pelibatan unit kerja yang terkait dengan manajemen/pengelolaan PAD harus berdasar pada regulasi/aturan perundangan yang berlaku, serta mengacu kepada rencana tindak yang jelas dan terukur; b. Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD melalui kegiatan yang bersifat terus menerus dan sungguh-sungguh (intensifikasi) dan kegiatan yang bersifat penggalian dan perluasan sumber-sumber pendapatan (eksploratif dan ekstensifikasi) yang dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak melalui pola kemitraan dengan prinsip keterbukaan dan keadilan.
2. Dana Perimbangan a. Pelaksaan intensifikasi
dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber Dana Perimbangan seperti
pemungutan PBB, PPh Pasal 21, dan BPHTB; b. Peningkatan akurasi dan validitas data yang menjadi komponen-komponen atau indeks dalam perhitungan pembagian Dana Perimbangan; dan c.
Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Banten dalam upaya peningkatan penerimaan Dana Perimbangan.
II.2.2.
Kebij akan Belanj a Daerah
Belanja Daerah Kota Manado sebagaimana yang tertuang dalam APBD dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 disusun dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintrahan yang menjadi kewenangan Kota Manado, yang terdiri dari urusan wajib, dan urusan pilihan. Kebijakan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 diarahkan untuk
mempertahankan
dan/atau
meningkatkan Belanja Daerah sampai dengan 10% dengan komposisi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung yang proporsional melalui upaya-upaya stabilisasi dan/atau peningkatan belanja langsung dan belanja tidak langsung dengan menggunakan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan kemanfaatan. Upayaupaya yang dilakukan dalam rangka implementasi kebijakan Belanja Daerah, antara lain: 1. Belanja Tidak Langsung : a. Stabilisasi
dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja Pegawai (Gaji dan
Tunjangan PNS serta honor dan vakasi non PNS) sampai dengan 7%, dan Belanja Bantuan Sosial sampai dengan 17%; b. Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan urgensitas dalam rangka mendukung secara signifikan terhadap
upaya
penanggulangan
permasalahan kemiskinan pengurangan tingkat pengangguran, peningkatan kualitas SDM penduduk Kota Manado, serta penciptaan sustainabilitas ekologi. 2. Belanja Langsun g: a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai maksimal 5%, Belanja Barang dan Jasa maksimal 10%, dan Belanja Modal sampai dengan 20%; b. Proporsionalisasi komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal untuk kegiatan fisik konstruksi dan kegiatan non fisik konstruksi; c.
Proporsionalisasi komposisi Belanja Langsung pada kegiatan utama dan kegiatan penunjang untuk pelaksanaan urusan;
d. Proporsionalisasi komposisi antara program prioritas dengan programpendukung; e. Proporsionalisasi didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2009.
II.2.3.
Kebij akan Pembiay aan Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2009 lebih ditekankan kepada upaya menutupi defisit
anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya Belanja Daerah dibandingkan dengan Pendapatan Daerah melalui penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang diperoleh dari Tahun Anggaran 2008.
II.3.
INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH KOTA MANADO
Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kota Manado memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2009. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun Anggaran 2009 dilaksanakan sebanyak 2(dua) kali, yang pertama adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Anggaran dan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2009 dan yang kedua adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2009 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2009. Terjadinya perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 ini lebih disebabkan karena adanya perubahan asumsi
yang
mendasari
penghitungan
target
penerimaan Pendapatan Daerah dan alokasi Belanja
Daerah. Dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan penerimaan dari PAD sebesar 32,78 %, peningkatan penerimaan Dana Laporan Keuangan Pemerintah Perimbangan sebesar 1,24 % yang berasal dari perkiraan peningkatan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 16,17 %, dan peningkatan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 28,78 %. Untuk Belanja Daerah diperkirakan akan meningkat antara 4% - 5%, yang berasal dari peningkatan Belanja Tidak Langsung sebesar 1,97%. Belanja Langsung juga diperkirakan meningkat sebesar 15,59% sebagai akibat dari peningkatan komponen Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal dalam rangka pelaksanaan berbagai program dan kegiatan.
BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Aku ntansi d an Entitas Pelaporan Keuangan Daerah a) Entitas Pelaporan yaitu unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang–undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Pemerintah Kota Manado entitas pelaporan berada di Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. b) Entitas Akuntansi yaitu unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelengarakan akuntansi dan menyusun laporan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Adapun entitas akuntansi Pemerintah Kota Manado terdiri dari : Dinas Pendidikan
Kelurahan Sario Kota Baru
Dinas Kesehatan
Kelurahan Sario Tumpaan
Dinas Pekerjaan Umum
Kelurahan Ranotana
Dinas Pemadam Kebakaran
Kelurahan Titiwungen Utara
Dinas Tata Kota
Kelurahan Titiwungen Selatan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kelurahan Singkil Satu
Dinas Perhubungan
Kelurahan Singkil Dua
Badan Lingkungan Hidup
Kelurahan Wawonasa
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kelurahan Karame
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kelurahan Ketang Baru
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kelurahan Ternate Baru
Dinas Sosial Dinas Tenaga Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Parawisata dan Kebudayaan Dinas Pemuda dan Olahraga Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Kelurahan Ternate Tanjung Kelurahan Kombos Barat Kelurahan Kombos Timur Kelurahan Dendengan Dalam Kelurahan Kairagi Weru Kelurahan Paal II
Masyarakat
KelurahanPerkamil
Satuan Polisi Pamong Praja
Kelurahan Ranomuut
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kelurahan Dendengan Luar
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kelurahan Tikala Baru
Sekretariat Daerah
Kelurahan Taas
Sekretariat DPRD
Kelurahan Paal IV
Inspektorat
Kelurahan Banjer
Dinas Pendapatan
Kelurahan Tikala Ares
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kelurahan Malendeng
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan
Kelurahan Tumumpa I
Kecamatan Bunaken
Kelurahan Tumumpa II
Kecamatan Malalayang
Kelurahan Maasing
Kecamatan Mapanget
Kelurahan Tuminting
Kecamatan Sario
Kelurahan Sumompo
Kecamatan Singkil
Kelurahan Mahawu
Kecamatan Tikala
Kelurahan Bitung Karangria
Kecamatan Tuminting
Kelurahan Kampung Islam
Kecamatan Wanea
Kelurahan Sindulang Satu
Kecamatan Wenang
Kelurahan Sindulang Dua
Kelurahan Bailang
Kelurahan Wanea
Kelurahan Molas
Kelurahan Tanjung Batu
Kelurahan Meras
Kelurahan Pakowa
KelurahanTongkaina
Kelurahan Bumi Nyiur
Kelurahan Bunaken
Kelurahan Ranotana Weru
Kelurahan Alumbanua
Kelurahan Teling Atas
Kelurahan Manado Tua I
Kelurahan Tingkulu
Kelurahan Manado Tua II
Kelurahan Karombasan Utara
Kelurahan Malalayang I
Kelurahan Karombasan Selatan
Kelurahan Malalayang I Barat
Kelurahan Tikala Kumaraka
Kelurahan Malalayang I Timur
Kelurahan Mahakeret Timur
Kelurahan Bahu
Kelurahan Mahakeret Barat
Kelurahan Malalayang II
Kelurahan Teling Bawah
Kelurahan Batu Kota
Kelurahan Wenang Utara
Kelurahan Kleak
Kelurahan Wenang Selatan
Kelurahan Winangun I
KelurahanPinaesaan
Kelurahan Winangun II
Kelurahan Calaca
Kelurahan Kairagi Satu
Kelurahan Istiqlal
Kelurahan Kairagi Dua
Kelurahan Lawangirung
Kelurahan Paniki Bawah
Kelurahan Komo Luar
Kelurahan Paniki Satu
Kelurahan Bumi Beringin
Kelurahan Paniki Dua
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Kelurahan Lapangan Kelurahan Kima Atas
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan PemerintahanKelurahan
Kelurahan Mapanget Barat
Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kelurahan Pandu
Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kelurahan Bengkol
Dinas Pertanian
Kelurahan Buha
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kelurahan Sario
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kelurahan Sario Utara
III.2
Basis Akun tansi yang mendasari penyusu nan Laporan Keuangan a) Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pemgakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca b) Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan belanja diakui pada saat
kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Entitas Pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan baik lebih atau kurang untuk seluruh periode tergantung dengan selisih antara pendapatan dan belanja . Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan Luar Negeri dalam bentuk barang sisa disajikanoleh Laporan Keuangan Pemerintah. c) Basis akrual untuk Neraca berarti aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadi transaksi atau pada saat kejadian.
III.3
Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan a) Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Daerah (cash basis).
b) Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah (cash basis). Khusus pengeluaran kepada pemegang kas diakui pada saat dipertanggungjawabkan.
c) Persediaan merupakan barang habis pakai yang diperoleh untuk maksud mendukung kegiatan operasional pemerintahan atau barang - barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Pembukuan nilai persediaan diakui pada saat akhir tahun anggaran berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan terhadap barang tersebut yang dituangkan dalam Memo Penyesuaian. Persediaan dinilai dengan menggunakan harga pembeliaan persediaan yang akhir.
d) Investasi permanen adalah inventasi jangka panjang yang dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis atau manfaat sosial dalam waktu lebih dari satu periode anggaran.
e) Aset Tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode anggaran untuk dapat digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakaat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagaian atau seluruh seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah, atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya (ruislag) dan dari sitaan atau rampasan. Aset tetap dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tanah b. Peralatan dan Mesin c. Gedung dan Bangunan d. Jalan, Irigasi dan Jaringan e. Aset tetap Lainnya f. Konstruksi dalam Pengerjaan Nilai Aset / Aktiva dicatat dan diakui sesuai dengan biaya - biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan Aktiva Tetap sehingga siap pakai. Biaya tersebut meliputi antara lain harga perolehan aset tersebut termasuk pula biaya - biaya lainnya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak atas aset tersebut dan biaya untuk mempertahankan agar aset tersebut selalui siap pakai. Aset tetap / Aktiva tetap ini tidak dilakukan penyusutan. Aktiva tetap dicatatat setelah ada dokumen formal seperti Berita Acara Penyerahan / Pengalihan Aktiva. Terhadap Aset Tetap yang sedang dalam pengerjaan, maka seluruh biaya yang terakumulasi sampai dengan akhir tahun anggaran ditampung dalam pos Konstruksi dalam Pengerjaan. f)
Hutang Lancar menggambarkan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu satu periode anggaran termasuk di dalamnya hutang karena perhitungan Pihak Ketiga yang berasal dari jumlah yang dipotong dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Pemegang Kas Daerah.
g) Hutang jangka panjang merupakan hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode anggaran yang bersumber dalam negeri atau luar negeri yang hanya digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana dan menghasilkan penerimaan baik langsung maupun tidak langsung untuk membiayai pinjaman tersebut.
BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN IV.1 Penjelasan atas Pos-Pos Neraca Penjelasan Pos-Pos Neraca disajikan secara komparatif dari tahun 2008 dan 2009 pada jenis akun dengan uraian sebagai berikut : 2009 1. A S E T 1) Aset Lanc ar (1) Kas
2008
Rp Rp
20.008.188.790,64 Rp 7.456.005.442,00 Rp
65.858.563.549,44 54.840.287.283,00
Rp
7.454.283.442,00 Rp
54.361.513.302,00
a. PT. Bank Sulut Rekening Giro Nomor 001.01.12.000005.6 Umum Rekening Giro Nomor 001.01.12.000006.3 DAU Rekening Giro Nomor 001.01.12.000007.1 DAK PU Rekening Giro Nomor 001.01.12.000010.1 DAK Agribisnis Rekening Giro Nomor 001.01.12.000011.2 DAK Diknas Rekening Giro Nomor 001.01.12.000012.4 DAK Kesehatan Rekening Giro Nomor 001.01.12.000013.6 DAK BPLH Rekening Giro Nomor 001.01.12.000014.8 DAK Kelautan Rekening Giro Nomor 001.01.12.000015.1 Dana Penyesuaian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
7.453.283.442,00 -
54.351.027.284,00 403.462,00 6.108.722,00 721.851,00 154.981,00 1.394.240,00 271.472,00 268.400,00 162.890,00
b. Bank Indonesia
Rp
1.000.000,00 Rp
(1,2) Kas di Bendahara Penerimaan
Rp
1.722.000,00 Rp
(1,3) Kas di Bendahara Pengeluaran
Rp
Merupakan saldo kas yang terdiri dari saldo kas di kas daerah yang dikuasai Bendahara Umum Daerah, saldo kas dibendahara pengeluaran dan saldo kas dibendahara penerima, dengan rincian sebagai berikut : (1,1) Kas di Kas Daerah Jumlah tersebut merupakan saldo kas per 31 Desember 2009 yang telah direkonsiliasi antara saldo buku dengan rekening koran bank, yang terdiri dari : Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.000.000,00
Tambahan pengungkapanSaldo Kas Daerah di Bank Indonesia sebesar Rp.1.000.000,00 tidak dapat ditelusuri dan tidak diketahui dasar pencatatannya. Pemerintah Kota Manado dalam tahun 2009 melaksanakan single tresury account dimana seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui satu rekening kas daerah yaitu rekening giro nomor 001.01.12.000005.6. Rekening-rekening yang lain telah ditutup
(2) Piutang (2,1) Piutang Pajak - Piutang pajak Penerangan Jalan Umum
-
90.415.843,00
Rp
388.358.138,00
Rp
10.646.148.200,00 Rp
9.894.639.101,19
Rp
1.864.971.925,00 Rp
1.290.208.650,00
Rp
1.710.891.925,00 Rp
1.290.208.650,00
Merupakan PPJ bulan Desember 2009 yang dipungut oleh PLN tetapi belum disetor ke Kas Daerah. - Piutang pajak hotel dan pajak restoran (2,2) Piutang Dana Bagi Hasil Piutang dana bagi dari Provinsi Merupakan pendapatan dana bagi hasil di tahun 2009 dari Pemerintah Provinsi yang baru diterima oleh Pemerintah Kota Manado di bulan Maret 2010. (2,3) Piutang Lainnya a. Sesuai perjanjian kerjasama antara PDAM, Pemkot Manado dan BV. Tirta Sulawesi pasal 4 ayat 13, PT. Air Manado berkewajiban menyetor dana kontribusi ke Pemkot Manado sebesar Rp2.100.000.000,00 per tahun.
Rp
154.080.000,00
Rp
5.272.028.548,00 Rp
5.504.430.451,19
Rp
5.272.028.548,00
5.504.430.451,19
Rp
3.509.147.727,00 Rp
3.100.000.000,00
Rp
3.100.000.000,00 Rp
3.100.000.000,00
b.
Merupakan pendapatan dari aktivitas dem kendaraan milik Pemerintah Kota Manado yang belum diterima oleh Pemerintah Kota Manado
c. Jumlah nominal dari perolehan kendaraan tetapi kendaraan yang dimaksud belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Manado (3) Persediaan 2) Investasi Jangka Panjang (1) Investasi Non Permanen
Rp
123.050.000,00 Rp
-
Rp
286.097.727,00 Rp
-
Rp
1.906.035.148,64 Rp
1.123.637.165,25
Rp
199.476.781.655,34 Rp
197.382.193.241,00
Rp
0,00 Rp
0,00
Rp
199.476.781.655,34 Rp
197.382.193.241,00
Rp
199.476.781.655,34 Rp
197.382.193.241,00
Rp
6.273.977.226,00 Rp
5.076.300.000,00
Rp
192.550.273.228,34 Rp
192.303.362.040,00
Rp
2.531.201,00 Rp
2.531.201,00
Pemerintah Kota Manado tidak memiliki investasi non permanen (2) Investasi Permanen Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 atas Investasi Permanen Lainnya Pemerintah Kota Manado. Investasi Permanen disajikan dalam bentuk : (2,1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan modal pemerintah daerah dalam bentuk saham kepada perusahaan daerah/BUMD dinilai menggunakan metode biaya yaitu investasi dicatat sebesar nilai perolehan. Pernyertaan Modal Pemerintah Daerah tersebut terdiri dari : a. PT. Bank Sulut Pemerintah Kota Manado menambah jumlah penyertaan modal pada Bank Sulut sebesar Rp1.197.677.226,00 pada Tahun 2009. b. PD. Pasar Manado Jumlah tersebut sesuai dengan Laporan Perubahan Modal PD. Pasar Manado per 31 Desember 2009. Penyertaan modal pada PD. Pasar Manado telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan baru disajikan dalam Neraca mulai tahun 2008. Nilai penyertaan modal tersebut telah dikoreksi Tahun 2009 sesuai dengan usulan koreksi BPK RI. c. PDAM Jumlah tersebut merupakan nilai per 31 Desember 2004, telah dilakukan konfirmasi data penyertaan modal per 31 Desember 2009 namun tidak diperoleh jawaban konfirmasi. Penyertaan modal pada PDAM pada tahun-tahun sebelumnya.
Nilai tersebut kurang tepat dan tidak dapat dijadikan patokan saldo penyertaan modal Pemerintah Kota Manado pada PDAM Kota Manado, karena Pemerintah Kota Manado belum menghitung penyertaan modal yang dipisahkan dan dikelola oleh PDAM dan masih terkait dengan perjanjian kerjasama dengan PT Air Manado. d. PT. PPSU
Rp
650.000.000,00
Nilai tersebut diperoleh dari hasil koreksi dari BPK yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT PPSU Tahun 2008. Pemerintah Kota Manado memiliki saham PT PPSU sebanyak 1.300 lembar dengan nominal per l embar Rp500.000,00
(2,2) Investasi Permanen Lainnya Pemerintah Kota Manado tidak memiliki investasi permanen lainnya
Rp
0,00 Rp
0,00
3) As et Tetap
Rp
1.142.327.651.392,94 Rp
994.377.798.021,94
Aset Tetap merupakan aset berwujud yang memiliki manfaat lebih dari dua belas bulan yang digunakan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta disajikan sebesar nilai perolehan. Penjelasan atas aset tetap secara rinci sebagai berikut : (1) Tanah
Rp
388.509.975.500,00
Rp
382.317.495.000,00
Rp
122.664.230.164,96
Rp
94.177.550.829,96
369.626.726.298,00 Rp
319.535.533.800,00
Jumlah Aset Tetap Tanah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal tanah pada SKPD sebagai berikut : Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
382.317.495.000,00
Rp
6.192.480.500,00
Penambahan : Bel anj a Modal Tanah tahun 2009 Pengurangan
Rp
Saldo Per 31 Desember 2009
Rp
388.509.975.500,00
Dari seluruh aset tanah tersebut, sebanyak 236 bidang dengan luas 460.999 m2 senilai Rp142.651.027.999,00 dan 2 bidang tanah reklamasi seluas 21.050 m2 yang belum dinilai harganya belum mimiliki sertifikat atas nama Pemerintah Kota Manado. Selain itu, terdapat pengadaan tanah tahun 2008 seluas 2.900 m2 senilai Rp290.000.000,00 yang tersangkut sengketa dengan pihak lain. Dari seluruh tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Manado, masih terdapat 6 bidang tanah hasil reklamasi yang belum disertifikasi. Dan masih ada pengadaan tanah TA 2009 sebesar Rp2.961.830.500,00 belum disertifikasi. (2) Peralatan dan Mesin Jumlah Aset Tetap Peralatan dan Mesin tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada SKPD. Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
94.177.550.829,96
Penambahan : Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2009
Rp
28.486.679.335,00
Pengurangan
Rp
-
Saldo Per 31 Desember 2009
Rp
122.664.230.164,96
Jumlah Aset tetap Peralatan dan Mesin tersebut, belum dikurangi dengan nilai perolehan dem kendaraan Tahun Anggaran 2009. Nilai perolehan sulit untuk diperoleh, dem berdasarkan nilai wajar di pasaran dan dikalikan dengan prosentase kerusakan aktiva. Tambahan Pengungkapan pada Aset Tetap ‐ Peralatan dan Mesin, yaitu Pengadaan 2 (dua) pick up yang baru diterima Pemkot pada tanggal 19 April 2010 senilai Rp319.500.000,00. Tambahan Pengungkapan pada Aset Tetap ‐ Peralatan dan Mesin, yaitu Laptop sebanyak 23 unit senilai Rp320.767.200,00 belum dikembalikan oleh Anggota DPRD lama (periode 2004‐2009). (3) Gedung dan Bangunan
Rp
Jumlah Aset Gedung dan Bangunan tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo per 31 Desember 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada SKPD dan utang kepada pihak III Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
319.535.533.800,00
Penambahan : Belanja Modal Gedung dan Bangunan tahun 2009 Pengurangan :
Rp
51.931.492.498,00
Reklasifikasi ke konstruksi dalam pengerjaan Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
1.840.300.000,00
Rp
369.626.726.298,00
Tambahan Pengungkapan yaitu Atribusi Jasa Konsultansi Perencanaan yang direalisasikan sebagai Belanja Barang Jasa seharusnya dicatat menambah nilai Aset Tetap sebesar Rp549.447.000,00 (4) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
244.248.869.485,00 Rp
184.765.339.317,00
Rp
13.296.385.444,98 Rp
12.780.233.574,98
Rp
3.981.464.500,00 Rp
801.645.500,00
Rp
20.163.513.363,68 Rp
47.502.431.881,52
Rp
1.872.388.671,00 Rp
Jumlah Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal Jalan, Irigasi dan Jaringan pada SKPD. Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
184.765.339.317,00
Rp
59.483.530.168,00
Penambahan : Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun 2009 Pengurangan :
Rp
-
Saldo Per 31 Desember 2009
Rp
244.248.869.485,00
Tambahan Pengungkapan yaitu Atribusi Jasa Konsultansi Perencanaan yang direalisasikan sebagai Belanja Barang Jasa seharusnya dicatat menambah nilai Aset Tetap sebesar Rp630.400.000,00 (5) As et Tetap Lai nn ya Jumlah Aset Tetap Lainnya tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal aset tetap lainnya pada SKPD, sebagai berikut Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
12.780.233.574,98
Rp
516.151.870,00
Pengurangan :
Rp
-
Saldo Per 31 Desember 2009
Rp
13.296.385.444,98
Penambahan : Belanja Modal Aset Tetap Lainnya tahun 2009
Tambahan Pengungkapan yaitu Belanja Aset tetap lainnya yang direalisasikan sebagai belanja barang dan jasa sebesar Rp399.224.400,00. (6) Konstr uksi Dalam Pengerjaan Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tersebut merupakan aset-aset yang sampai dengan 31 Desember 2009 masih dalam proses pengerjaan. KDP disajikan sebesar realisasi fisik aset yang dibangun. Sampai dengan 31 Desember 2009 Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
801.645.500,00
Rp
3.179.819.000,00
Pengurangan :
Rp
-
Saldo Per 31 Desember 2009
Rp
3.981.464.500,00
Penambahan : Konstruksi dalam pengerjaan tahun 2009
2 KEWAJIBAN 1) Kewajiban Jangka Pendek Merupakan kewajiban Pemerintah Kota yang diharapkan akan dibayar dalam Tahun 2010 . Penjelasan lebih rinci mengenai kedua akun tersebut dijabarkan di bawah ini. (1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
0,00
Pem eri ntah Kota Manado memi liki Utang PFK, jumlah ini m erupakan peneri maan PFK yang belum di setorkan ke Kas Negara dalam T ahun Anggaran 2009. (2) Utang Kepada Pihak III
Rp
649.430.670,00 Rp
621.893.201,05
Rp
13.832.213.601,95 Rp
3.078.779.872,95
Rp
3.809.480.420,73 Rp
43.801.758.807,52
Rp
9.783.204.378,62 Rp
Akun ini merupakan beban dari Pemerintah Kota Manado yang belum dibayarkan kepada pihak III yang telah menyelesaikan kewajibannya, sebagai berikut : Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
621.893.201,05
Rp
649.430.670,00
Rp
621.893.201,05
Rp
649.430.670,00
Penambahan : Utang pihak III yang timbul dalam tahun 2009 Pengurangan : Pembayaran utang pihak III tahun lalu Saldo Per 31 Desember 2009
Pembayaran utang kepada pihak III dilakukan melalui mekanisme DPAL dan dianggarkan pada pos Belanja m asing-masing SKPD, sehi ngga realisasi pembayaran utang kepada pihak III sebesar Rp. 621.893.201,05 tidak tampak pada pos Pembiayaan Pengeluaran. Rincian utang kepada pihak III yang ada di SKPD sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum :
Rp
372.079.950,00
Dinas Pendidi kan :
Rp
42.246.418,00
Sekretariat Daerah :
Rp
235.104.302,00
(3) Utang Lancar Lainnya Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
3.078.779.872,95
Rp
13.279.078.729,00
Rp
2.525.645.000,00
Rp
13.832.213.601,95
Penambahan : Utang lancar lainnya yang timbul dalam tahun 2009 Pengurangan : Pembayaran utang pihak III tahun lalu Saldo Per 31 Desember 2009
(4) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Akun ini merupakan hutang jangka panjang kepada pemerintah pusat sesuai Perjanjian Pinjaman No. RDA.P5-132/DP3/1993 Tgl. 2 Oktober 1993. Jumlah sebesar Rp. 3.809.480.420,73 merupakan utang pokok yang jatuh tempo di bulan April 2010 dan Oktober 2010. 2) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang ini terdiri atas Utang Pokok dan biaya administrasi ‐ Utang Dalam Negeri sebesar Rp.9.783.204.378,62 merupakan utang pokok dan biaya administrasi yang dicicil selama 4 tahun (jatuh tempo setiap April dan Oktober tiap tahun, mulai dari 2010 sampai 2013).
Kewajiban Jangka panjang ini telah direstrukturisasi / Debt Swap ke dalam proyek ‐ proyek selama 4 Tahun (2010‐2013) sebesar Rp29.602.839.079,85. Adapun kegiatan debt swap direalisasikan pada Dinas‐dinas sebagai berikut: 1. Dinas Pekerjaan Umum ( Tahun 2010 sebesar Rp.6.000.000.000,00 ; Tahun 2011 sebesar Rp.6.200.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar Rp.4.000.000.000,00 ; Tahun 2013 sebesar Rp.5.984.079,85) 2. Dinas Pendidikan Nasional ( Tahun 2010 sebesar Rp.1.100.000.000,00 ; Tahun 2011 sebesar Rp.1.134.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar Rp.1.246.500.000,00 ; Tahun 2013 sebesar Rp.1.478.500.000,00)
0,00
3. Dinas Kesehatan ( Tahun 2010 sebesar Rp.1.000.000.000,00 ; Tahun 2011 sebesar Rp.475.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar Rp.522.000.000,00 ; Tahun 2013 sebesar Rp.462.000.000,00)
3 EKUITAS DANA 1) Ekuitas Dana Lancar
Rp
(155.324.573,04) Rp
18.356.131.667,92
Rp
7.454.283.442,00 Rp
54.749.871.440,00
(2) Pendapatan Yang Ditanggu hkan
Rp
1.722.000,00 Rp
90.415.843,00
(3) Cadangan Piutang
Rp
10.646.148.200,00 Rp
9.894.639.101,19
Rp
1.906.035.148,64 Rp
1.123.637.165,25
Rp
20.163.513.363,68 Rp
47.502.431.881,52
1.872.388.671,00 Rp
Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian: (1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Jumlah tersebut menunjukan bahwa terdapat sisa kas yang tersedia per 31 Desember 2009 yang dapat digunakan untuk pembiayaan tahun berikutnya. SiLPA dimaksud disajikan sebesar nilai Kas.
Jumlah Cadangan Piutang menunjukan bahwa terdapat jumlah Piutang yang akan terealisasi dal am kurun waktu 12 (dua belas) bulan setel ah tanggal pelaporan. Cadangan Piutang terdiri dari Cadangan Piutang Pajak, Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil dan cadangan piutang lain-lain dengan rincian: (3,1)
Cadangan Piutang Pajak
Rp
1.864.971.925,00
(3,2)
Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil
Rp
5.272.028.548,00
(3,3)
Cadangan Piutang Lain-lain
Rp
3.509.147.727,00
Rp
10.646.148.200,00
Jumlah Cadangan Piutang (4) Cadangan Persediaan
(5) Dana yang harus disediakan unt uk pembayaran Utang Jangka Pendek Merupakan jumlah dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per 31 Desember 2009 dengan rincian : (5,1)
Utang PFK
Rp
(5,2)
Utang Kepada Pihak III
Rp
649.430.670,00 Rp
(5,3) (5,4)
Utang Lancar Lainnya
Rp
13.832.213.601,95 Rp
621.893.201,05 3.078.779.872,95
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Rp
3.809.480.420,73 Rp
43.801.758.807,52
Rp
1.332.021.228.669,66 Rp
1.191.759.991.262,94
Rp
199.476.781.655,34 Rp
197.382.193.241,00
Rp
1.142.327.651.392,94 Rp
994.377.798.021,94
Rp
(9.783.204.378,62) Rp
2) Ekuitas Dana Investasi Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian: (1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado atas Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2009. (2) Diinvestasikan d alam Aset Tetap Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado atas Aset Tetap per 31 Desember 2009 (3) Dana yang harus di sediakan untuk pembayaran utang jangka panjang
0,00
IV.2 Penjelasan atas L aporan Realisasi Angg aran Penjelasan Pos-Pos LaporanRealisasi Anggaran disajikan secara komparatif antaraAnggaran dan Realisasi Tahun 2009, dan disajikan pula realisasi tahun2008sampai padaobyek rekeningdengan uraian sebagai berikut : Real is as i 2009
I. PENDAPATAN
A ng gar an 2009
%
Realisasi 2008
Rp
647.169.850.697,00
Rp
657.896.836.371,00
98,37 Rp 662.074.202.665,00
Rp
72.404.996.767,00
Rp
99.390.085.716,00
72,85 Rp
73.481.423.371,00
Rp
44.827.669.815,00
Rp
42.139.250.000,00
106,38 Rp
39.281.364.818,00
Rp
5.205.091.655,00
Rp
4.614.750.000,00 112,79 Rp
3.949.419.890,00
Rp
16.690.662.231,00
Rp
14.946.750.000,00 111,67 Rp
14.644.203.708,00
Rp
2.180.879.823,00
Rp
2.005.000.000,00 108,77 Rp
1.894.400.191,00
Rp
1.584.960.403,00
Rp
2.525.000.000,00
1.533.531.624,00
Penjelasan pos-pospendapatandidasarkan pada jenis pendapatan. Setiap penjelasan pos pendapatan merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing-masing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah). Secara keseluruhan, realisasi pencapaian pendapatan pada Pemerintah Kota Manado sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp.647,169,850,697.00 atau sebesar 98,37% dari anggaran yang ditargetkan yaitu sebesar Rp. 657,896,836,371.00 1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD. Secara umum realisasi pencapaian PAD di tahun 2009 mencapai 72,85% dari terget sebesar Rp.99,390,085,716.00
(1) Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Pajak Daerahmerupakansalahsatujenis PAD yang berdasarkanPeraturan Daerah(Perda). Secaraumum realisasi pendapatan pajak daerah tahun 2009 melebihi target yaitu mencapai 106,38% dari anggaran yang ditetapkan. Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapatan paja daerah terdiri dari : (1,1) Pajak Hotel Realisasi pendapatan pajak hotel mencapai 112,79% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan Tahun 2008, penerimaan pajak hotel mengalami kenaikan. (1,2) Pajak Restoran Realisasi pendapatan Pajak Restoran mencapai 111,67% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak restoran mengalami kenaikan. (1,3) Pajak Hiburan Realisasi pendapatan pajak hiburan mencapai 108,77% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak hiburan mengalami kenaikan. (1,4) Pajak Reklame Realisasi pendapatan pajak reklame hanya mencapai 62,77% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak reklame mengalami kenaikan.
62,77 Rp
(1,5) Pajak Penerangan Jalan
Rp
17.952.370.535,00
Rp
17.000.000.000,00 105,60 Rp
16.429.850.529,00
Rp
116.399.086,00
Rp
112.750.000,00 103,24 Rp
138.823.339,00
Rp
1.097.306.082,00
Rp
935.000.000,00 117,36 Rp
691.135.537,00
Rp
16.672.806.250,00
Rp
20.008.790.000,00
83,33 Rp
19.441.434.092,00
Rp
5.542.163.225,00
Rp
6.077.090.000,00
91,20 Rp
11.686.603.463,00
Rp
2.045.142.700,00
Rp
2.793.250.000,00
73,22
5.600.360.726,00
Rp
9.085.500.325,00
Rp
11.138.450.000,00
81,57 Rp
2.154.469.903,00
Rp
1.337.677.226,00
Rp
7.000.000.000,00
19,11 Rp
3.097.280.300,00
Rp
140.000.000,00
Rp
1.500.000.000,00
9,33 Rp
1.000.000.000,00
Realisasi pendapatan pajak penerangan jalan mencapai 105,60% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak penerangan jalan mengalami kenaikan. (1,6) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
Realisasi pendapatan pajak pengambilan bahan galian golongan c mencapai 103,24% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak pengambilanbahangaliangolonganc mengalami penurunan. (1,7) Pajak Parkir Realisasi pendapatan pajak parkir mencapai 117,36% anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak parkir mengalami kenaikan. (2) Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi Daerah merupakan salah satu jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdasarkan Peraturan Daerah(Perda). Secara umum realisasi retribusi daerah tahun 2009 mencapai 83,33%dari anggaran yang ditetapkan. Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapaan retribusi daerah terdiri dari : (2,1) Retribusi Jasa Umum Realisasi pendapatan retribusi jasa umum mencapai 91,20% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi jasa umum mengalami penurunan. (2,2) Retribusi Jasa Usaha Realisasi pendapatan retribusi jasa usaha tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu mencapai 73,22% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi jasa usaha mengalami penurunan. (2,3) Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi pendapatan retribusi perizinan tertentu tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu hanya mencapai 81,57% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi perizinan tertentu mengalami kenaikan. (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Merupakan salah satu jenis PAD yang berasal dari perusahaan daerah atau perusahaan kerjsama antara BUMD dengan swasta yang di dalamnya terdapat penyertaan modal dari Pemerintah Daerah . Adapun Realisasi dan Anggaran Per Obyek Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan terdiri dari : (3,1) Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan milik Daerah/BUMD a. PD. Pasar
b. PT. Bank Sulut (3,2) Setoran Kontribusi dari PT. Air (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Rp
1.197.677.226,00
Rp
3.000.000.000,00
39,92 Rp
997.280.300,00
Rp
0,00
Rp
2.500.000.000,00
0,00 Rp
1.100.000.000,00
Rp
9.566.843.476,00
Rp
30.242.045.716,00
31,63 Rp
11.661.344.161,00
Rp
2.253.130.547,00
Rp
2.640.000.000,00
85,35 Rp
2.115.946.444,00
Rp
5.517.090.053,00
Rp
26.002.045.716,00
21,22 Rp
9.545.397.717,00
Rp
449.250.000,00
Rp
1.600.000.000,00
28,08 Rp
Rp
1.347.372.876,00
Rp
0,00
Rp
562.843.078.930,00
Rp
556.006.750.655,00
102,26 Rp 562.808.550.294,00
Rp
520.698.963.585,00
Rp
522.538.416.655,00
99,65 Rp 514.781.084.830,00
Rp
44.017.288.696,00
Rp
45.910.087.742,00
95,88 Rp
41.733.478.583,00
Merupakan salah satu jenis PAD yang terdiri dari penerimaan jasa giro,penerimaan lain-lain,hasil penjualan aset berupa kendaraan dinas dan pendapatan dari upah pungut. Secara umum realisasi pendapatan lain-lain PAD yang sah di tahun 2009 mencapai 31,63% dari anggaran. Adapun realisasi dan anggaran per obyek lain-lain PAD yang sah terdiri dari : (4,1) Penerimaan Jasa Giro Realisasi penerimaan jasa giro mencapai 85,35% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, terdapat peningkatan penerimaan jasa giro . (4,2) Penerimaan Lain-Lain Realisasi penerimaan lain-lain tidak mencapai target yaitu hanya mencapai 21,22% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, realisasi penerimaan lain-lain mengalami penurunan. (4,3) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan (4,4) Pendapatan dari Upah Pungut/Insentif 2) Pen dap atan Tr an sfer
-
Rp
-
Pendapatan Transfer merupakan sumber utama pendapatan pada APBD Kota Manado 2009. Pendapatan Transfer terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat - DanaPerimbangan; Transfer PemerintahPusat Lainnya; dan Transfer Pemerintah Provinsi. (1) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan sampai dengan31 Desember 2009 mencapai 99,65% dari anggaran. Dibanding dengan tahun 2008, penerimaan dana perimbangan mengalami kenaikan. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil bukan pajak,Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian Dana Perimbangan terdiri dari : (1,1)
Bagi Hasil Pajak Realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 95,88%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan bagi hasil pajak mengalami kenaikan. Rincian Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak tersebut terdiri dari : a
Bagi Hasil dari PBB
Rp
18.833.305.269,00
Rp
21.541.531.102,00
87,43 Rp
18.349.292.870,00
b
Bagi Hasil dari BPHTB
Rp
11.250.116.314,00
Rp
11.904.896.640,00
94,50 Rp
9.126.531.893,00
c
Bagi Hasil Pajak Penghasilan
Rp
13.933.867.113,00
Rp
12.463.660.000,00 111,80 Rp
14.257.653.820,00
(1,2)
Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Rp
247.111.889,00
Rp
192.765.913,00
128,19 Rp
233.337.247,00
Rp
21.735,00
Rp
0,00 #DIV/0! Rp
69.576.557,00
Rp
34.819.824,00
Rp
38.513.029,00
90,41 Rp
12.370.751,00
Rp
96.517.277,00
Rp
96.517.277,00 100,00 Rp
140.043.762,00
Rp
29.563.616,00
Rp
21.966.753,00 134,58 Rp
11.346.177,00
Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Rp Eksploitasi (Royalti)
86.189.437,00
Rp
35.768.854,00
Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam mencapai 128,19%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan bagi hasil bukan pajak dan sumber daya alam juga mengalami kenaikan. a.
Iuran Tetap / Landren
b. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan c.
Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan
d. Bagi Hasil dari Pertambangan Umum e. (1,3)
(1,4)
(2)
Rp
Dana Alokasi Umum
Rp
420.752.563.000,00
Rp
420.752.563.000,00
Realisasi Dana Alokasi Umum sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan DAU mengalami penurunan.
Rp
420.752.563.000,00
Rp
420.752.563.000,00 100,00 Rp 430.073.269.000,00
Dana Alokasi Khusus
Rp
55.682.000.000,00
Rp
55.683.000.000,00
100,00 Rp
42.741.000.000,00
Realisasi Dana Alokasi Khusus sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan DAK mengalami kenaikan.
Rp
55.682.000.000,00
Rp
55.683.000.000,00 100,00 Rp
42.741.000.000,00
Rp
4.468.334.000,00
Rp
4.468.334.000,00
100,00 Rp
19.677.060.000,00
Rp
4.468.334.000,00
Rp
4.468.334.000,00
100,00 Rp
19.677.060.000,00
Rp
37.675.781.345,00
Rp
29.000.000.000,00
129,92 Rp
28.350.405.464,00
Rp
37.675.781.345,00
Rp
29.000.000.000,00
129,92 Rp
28.350.405.464,00
Rp
11.921.775.000,00
Rp
2.500.000.000,00
476,87 Rp
25.784.229.000,00
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
100,00 Rp 430.073.269.000,00
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya berupa Dana Penyesuaian sampai dengan31 Desember 2009 mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian Transfer Pemerintah Pusat Lainnya terdiri dari : (2,1)
Dana Penyesuaian Realisasi Dana Penyesuaian sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan dana penyesuaian mengalami penurunan.
(3)
Tr an sf er Pem er in tah Pr ov in si (3,1)
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi yaitu merupakan Pendapatan Bagi Hasil Pajak sampai dengan 31 Desember 2009 melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 129,92%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan transfer dari provinsi mengalami kenaikan
3) Lain-Lain Pendapatan yang Sah Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah yaitu mencapai 476,87 % dari target anggaran yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan lain-lain pendapatan yang sah mengalami penurunan.
(1) Pendapatan Dana Darurat
Rp
0,00
Rp
2.500.000.000,00
0,00 Rp
22.500.000.000,00
Rp
11.921.775.000,00
Rp
0,00
0,00 Rp
3.284.229.000,00
Rp
693.742.305.984,00
Rp
709.928.851.920,00
97,72 Rp 616.807.203.946,00
Rp
546.341.099.013,00
Rp
560.547.424.995,00
97,47 Rp 467.937.001.004,00
Rp
428.147.922.972,00
Rp
433.747.384.495,00
98,71 Rp 362.441.155.696,00
99,51 Rp 284.634.500.772,00
Tidak ada realisasi pendapatan dana darurat di tahun 2009 (2) Pendapatan Lainny a Pendapatan lainnya untuk tahun 2009 hanya berupa pendapatan dari Pemerintah Pusat untuk dana tunjangan kependidikan. Realisasi Pendapatan Lainnya sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp.11,921,775,000.00.
II. BELANJA Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masingmasing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah). Secara keseluruhan, realisasi pencapaian belanja pada Pemerintah Kota Manado sampai dengan31 Desember 2009 mencapai 97,72% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, belanja daerah mengalami peningkatan. 1) Belanja Operasi Belanja Operasi merupakanbelanja yang dikeluarkan dalamrangka menyelenggarakan operasional pemerintah. Secara umum pencapaian realisasi belanja operasi mencapai 97,47% dari anggaran yang ditetapkan. (1) Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkanperaturanperundang-undanganyang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah kota manado. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Pegawai terdiri dari : (1,1)
Gaji dan Tunjangan
Rp
313.373.473.746,00
Rp
314.903.276.575,00
(1,2)
Tambahan Penghasilan PNS
Rp
67.254.192.211,00
Rp
68.421.350.420,00
98,29 Rp
28.300.986.700,00
(1,3)
Belanja Pimpinan dan anggota DPRDserta KDH/WKDH
Rp
2.179.000.000,00
Rp
2.416.000.000,00
90,19 Rp
2.581.600.000,00
(1,4)
Biaya Pemungutan Pajak Daerah
Rp
2.250.757.300,00
Rp
2.750.000.000,00
81,85 Rp
2.683.363.424,00
(1,5)
Honorarium PNS
Rp
5.855.111.000,00
Rp
6.470.663.000,00
90,49 Rp
5.945.446.000,00
(1,6)
Honorarium Non PNS
Rp
33.710.782.515,00
Rp
34.769.375.000,00
34,78 Rp
31.686.160.100,00
(1,7)
Uang Lembur
Rp
3.524.606.200,00
Rp
4.016.719.500,00
16,84 Rp
2.535.419.500,00
(1,8)
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
Rp
0,00
Rp
0,00 #DIV/0! Rp
72.000.000,00
(1,9)
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
Rp
-
Rp
Kesalahan Realisasi Belanja Pegawai yang seharusnya merupakan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp14.188.026.000,00. Kesalahan Realisasi Belanja Pegawai yang seharusnya merupakan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp2.335.369.212,00.
-
#DIV/0! Rp
4.001.679.200
(2)
Belanja Barang Rp Belanja Barangmerupakanpengeluaranuntukmenampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Barang terdiri dari : (2,1) Belanja Bahan Pakai Habis Kantor Rp (2,2) Belanja Bahan/Material Rp Belanja Jasa Kantor (2,3) Rp
79.286.999.557,00
Rp
86.763.376.500,00
91,38 Rp
79.424.869.809,00
6.839.634.950,00 4.225.343.631,00
Rp Rp
7.919.548.265,00 4.310.747.500,00
86,36 Rp 98,02 Rp
5.408.696.018,00 5.782.482.240,00 11.697.302.182,00
10.328.085.108,00
Rp
9.429.967.400,00 109,52 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp
597.996.000,00 7.138.595.826,00 4.779.438.808,00 1.323.392.660,00 675.907.500,00
Rp Rp Rp Rp Rp
611.254.800,00 8.761.995.250,00 5.393.311.675,00 1.468.847.500,00 842.150.000,00
97,83 Rp 81,47 Rp 88,62 Rp 90,10 Rp 80,26 Rp
598.397.745,00 8.300.268.359,00 5.519.950.046,00 971.826.590,00 1.610.705.000,00
(2,9) Belanja Sewa Perlengkapan & Peralatan Kantor Rp
418.300.000,00
Rp
426.800.000,00
98,01 Rp
116.500.000,00
(2,4) Belanja Premi Asuransi (2,5) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor (2,6) Belanja Cetak dan Penggandaan (2,7) Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parki (2,8) Belanja Sewa Sarana Mobilitas (2,10) Belanja Makanan dan Minuman (2,11) Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya (2,12) Belanja Pakaian Kerja (2,13) Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu (2,14) Belanja Perjalanan Dinas
Rp Rp Rp Rp Rp
11.415.014.287,00 1.248.377.230,00 283.498.750,00 2.401.865.100,00 13.194.465.550,00
Rp Rp Rp Rp Rp
12.855.455.000,00 1.305.520.000,00 283.620.000,00 2.455.364.975,00 15.446.613.260,00
88,80 Rp 95,62 Rp 99,96 Rp 97,82 Rp 85,42 Rp
15.604.366.503,00 1.181.891.775,00 843.798.182,00 1.054.898.000,00 19.874.449.169,00
(2,15) Belanja Perjalanan Pindah Tugas
Rp
0,00
Rp
54.000.000,00
0,00 Rp
0,00
Rp
3.956.570.000,00
Rp
4.260.241.000,00
92,87 Rp
0,00
Rp Rp
7.328.227.157,00 3.132.287.000,00
Rp Rp
7.840.812.400,00 93,46 Rp 3.097.127.475,00 101,14 Rp
0,00 859.338.000,00
(2,16)
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis PNS
(2,17) Belanja Pemeliharaan (2,18) Jasa Konsultasi
Kesalahan Realisasi Belanja Barang dan Jasa yang seharusnya merupakan Belanja Modal yaitu: a.
Belanja Barang dan Jasa berupa pembelian aset tetap lainnya, tidak direalisasikan sebagai Belanja Modal sebesar Rp399.224.400,00.
b.
Belanja Barang dan Jasa berupa jasa konsultansi dan perencanaan yang membentuk nilai aset, tidak direalisasikan sebagai Belanja Modal sebesar Rp1.179.847.000,00.
Kesalahan kurang mencatat realisasi belanja upah pungut PPJ dan biaya penyambungan seluruhnya sebesar Rp2.608.414.455,00
(3)
Belanja Hibah
Rp
11.105.125.184,00
Rp
11.176.370.000,00
99,36 Rp
5.694.277.199,00
Rp
0,00
Rp
0,00
0,00 Rp
0,00
(3,2) Belanja Hibah Kepada BUMD/BUMN
Rp
0,00
Rp
0,00
0,00 Rp
0,00
Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta :
Rp
3.323.111.734,00
Rp
3.336.350.000,00
99,60 Rp
3.755.814.000,00
a. PMI b. PRAMUKA
Rp Rp
150.000.000,00 300.000.000,00
Rp Rp
150.000.000,00 100,00 Rp 300.000.000,00 100,00 Rp
0,00 0,00
c. PKK
Rp
986.786.734,00
Rp
d. Dharma Wanita
Rp
Belanja Hibah merupakan pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Belanja Hibah diklasifikasikan menjadi : (3,1)
(3,3)
Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah Lainnya
200.000.000,00
Rp
1.000.000.000,00
98,68 Rp
0,00
200.000.000,00 100,00 Rp
0,00
e. PANWASLU
Rp
750.000.000,00
Rp
750.000.000,00 100,00 Rp
0,00
f. FKUB
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00 100,00 Rp
0,00
g. KOMINDA
Rp
100.000.000,00
Rp
100.000.000,00 100,00 Rp
0,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0,00 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 300.000.000,00 0,00 336.325.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0,00 0,00 Rp 100.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 300.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 336.350.000,00 99,99 Rp
1.327.000.000,00 0,00 533.500.000,00 50.000.000,00 397.814.000,00 1.150.000.000,00 297.500.000,00 0,00
Belanja Hibah Kepada Kelompok Masyarakat/Perorangan :
Rp
7.782.013.450,00
Rp
7.840.020.000,00
99,26 Rp
1.938.463.199,00
Dharma Wanita Keswadayaanmasyarakat Pramuka Media cetak dan elektronik Kesehatan masyarakat
Rp Rp Rp Rp Rp
0,00 4.500.000.000,00 0,00 0,00 3.282.013.450,00
Rp Rp Rp Rp Rp
0,00 0,00 Rp 4.500.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 3.340.020.000,00 98,26 Rp
828.511.500,00 0,00 150.000.000,00 369.900.000,00 590.051.699,00
h. i. j. k. l. m. n. o. (4,4)
a. b. c. d. e.
KONI P2TP2A LBH Karang Taruna KNPI BKSAUA LPM KPUD
Kesalahan Realisasi Hibah yang seharusnya merupakan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp 3.042.299.503,00.
(4)
Belanja Bantuan Sosial
Rp
27.723.019.600,00
Rp
28.770.794.000,00
96,36 Rp
20.376.698.300,00
Rp
26.943.019.600,00
Rp
27.990.794.000,00
96,26 Rp
19.596.698.300,00
Belanja Bantuan Sosial merupakan pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya tidak terusmenerus dan selektif. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Bantuan Sosial terdiri dari : (4,1)
Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan a.
Belanja bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan LBH
Rp
278.180.000,00
Rp
360.000.000,00
77,27 Rp
0,00
b.
Belanja bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan LPM
Rp
200.000.000,00
Rp
200.000.000,00
0,00 Rp
0,00
c.
Belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan olahraga
Rp
1.141.010.000,00
Rp
1.180.794.000,00
96,63 Rp
4.852.182.000,00
d.
Belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan keagamaan
Rp
6.200.552.000,00
Rp
6.450.000.000,00
96,13 Rp
3.752.920.000,00
Rp
0,00
Rp
0,00
0,00 Rp
100.000.000,00
e. Belanja bantuan sosial AMPI f.
Belanja bantuan sosial MKGR
Rp
0,00
Rp
0,00
0,00 Rp
65.000.000,00
g.
Belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan lainnya
Rp
19.123.277.600,00
Rp
19.800.000.000,00
96,58 Rp
10.826.596.300,00
Rp
780.000.000,00
Rp
780.000.000,00 100,00 Rp
780.000.000,00
(4,2) Belanja Bantuan Partai Politik
Realisasi Belanja Bantuan yang ditujukan kepada SKPD seluruhnya sebesar Rp428.472.500,00. Serta terdapat realisasi bantuan yang tidak didukung dengan proposal seluruhnya sebesar Rp1.323.297.400,00
Terdapat juga realisasi belanja bantuan sosial sebesar Rp7.148.790.600,00 yang sedang dalam penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Manado yang tidak dapat dijadikan dasar pengambilan opini sampai keputusan oleh pengadilan yang bersifat tetap.
(5)
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi /Kab./Kota dan Pemerintahan Desa
2) Belanja Modal
Rp
108.531.700,00
Rp
120.000.000,00
Rp
146.401.281.971,00
Rp
148.381.426.925,00
90,44 Rp 98,67 Rp 146.608.767.942,00
Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Secara umum pencapaian realisasi belanja modal sebesar 98,67 % dari anggaran yang ditetapkan. (1) Belanja Tanah
Rp
6.192.480.500,00
Rp
6.605.650.000,00
93,75 Rp
5.803.990.000,00
Rp
28.456.179.335,00
Rp
28.951.324.800,00
98,29 Rp
27.522.456.271,00
Rp
1.551.646.000,00
Rp
1.551.649.000,00 100,00 Rp
941.738.000,00
Rp
5.243.395.000,00
Rp
5.311.961.200,00
98,71 Rp
7.516.580.236,00
Rp
725.164.000,00
Rp
775.600.000,00
93,50 Rp
224.125.000,00
Rp
2.079.607.150,00
Rp
2.082.900.000,00
99,84 Rp
2.212.735.700,00
Rp
34.530.000,00
Rp
35.000.000,00
98,66 Rp
59.811.136,00
Rp
481.388.635,00
Rp
484.481.000,00
99,36 Rp
622.804.000,00
Rp
327.817.500,00
Rp
334.250.000,00
98,08 Rp
435.115.000,00
(2,8) Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Rp
989.805.425,00
Rp
1.089.032.500,00
90,89 Rp
1.025.218.400,00
Belanja Tanah merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan tanah yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Tanah pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 93,75% dari anggaran yang ditetapkan. (2) Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan peralatan dan mesin yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,40% dari anggaran. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Peralatan dan Mesin terdiri dari : (2,1) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan (2,2) Darat Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan (2,3) Darat Tidak Bermotor (2,4)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di atas Air Bermotor
(2,5) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel (2,6)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan
(2,7) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
(2,9) Belanja Modal Pengadaan Komputer
Rp
2.519.468.511,00
Rp
2.597.297.500,00
97,00 Rp
4.005.990.950,00
(2,10) Belanja Modal Pengadaan mebeulair
Rp
8.839.012.060,00
Rp
8.875.555.150,00
99,59 Rp
4.169.913.770,00
(2,11) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur
Rp
38.292.500,00
Rp
106.500.000,00
35,96 Rp
126.300.000,00
Rp
695.819.100,00
Rp
705.230.000,00
98,67 Rp
260.700.000,00
(2,13) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio
Rp
308.141.273,00
Rp
311.090.000,00
99,05 Rp
576.310.200,00
(2,14) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi
Rp
664.915.231,00
Rp
684.255.000,00
97,17 Rp
52.026.100,00
(2,15) Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur
Rp
0,00
Rp
0,00
0,00 Rp
198.000.000,00
(2,16) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran
Rp
2.171.735.000,00
Rp
2.213.408.200,00
98,12 Rp
1.444.442.050,00
(2,17) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium Rp
797.970.000,00
Rp
800.030.000,00
99,74 Rp
2.803.225.000,00
Rp
2.099.950,00
Rp
2.100.000,00 100,00 Rp
61.924.500,00
Rp
103.580.000,00
Rp
105.100.000,00
98,55 Rp
615.896.229,00
Rp
253.792.000,00
Rp
256.385.250,00
98,99 Rp
169.600.000,00
Rp
479.500.000,00
Rp
479.500.000,00 100,00 Rp
0,00
Rp
148.500.000,00
Rp
150.000.000,00
99,00 Rp
0,00
Rp
52.721.564.498,00
Rp
53.432.478.250,00
98,67 Rp
37.294.615.263,00
(2,12)
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengamanan (2,19) Lantas Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemadam (2,20) Kebakaran Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemanfaatan (2,21) Ruang Belanja Modal Pengadaan alat-alat Perlengkapan (2,22) Olahraga (2,18)
(3) Belanja Bangunan dan Gedung
Belanja Bangunan dan Gedung merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan bangunan dan gedung yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja BangunandanGedung pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,67% dari anggaran. (4) Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan
Rp
58.853.130.168,00
Rp
59.133.978.875,00
99,53 Rp
70.993.196.636,00
Rp
46.054.278.375,00
Rp
46.162.097.275,00
99,77 Rp
42.184.251.825,00
(4,2) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan Rp
232.000.000,00
Rp
232.000.000,00 100,00 Rp
669.199.000,00
Rp
10.594.410.893,00
Rp
10.684.171.350,00
99,16 Rp
26.110.742.040,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringanmerupakan pengeluaran anggaran untukperolehanjalan, jembatan, jaringan air dan instalasi yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan pada LRA sampai dengan 31 desember 2009 mencapai 99,53%. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan terdiri dari : (4,1) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan (4,3) Air (4,4)
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota
Rp
1.580.647.000,00
Rp
1.584.700.000,00
99,74 Rp
1.719.713.771,00
(4,5)
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon
Rp
391.793.900,00
Rp
471.010.250,00
83,18 Rp
309.290.000,00
Rp
147.427.470,00
Rp
257.995.000,00
57,14 Rp
4.994.509.772,00
Rp
97.527.470,00
Rp
208.095.000,00
46,87 Rp
3.798.147.272,00
Rp
2.500.000,00
Rp
2.500.000,00 100,00 Rp
74.850.000,00
Rp
47.400.000,00
Rp
47.400.000,00 100,00 Rp
1.121.512.500,00
Rp
999.925.000,00
Rp
1.000.000.000,00
99,99 Rp
2.261.435.000,00
Rp
(46.572.455.287,00)
Rp
(52.062.515.549,00)
89,51 Rp
45.266.998.719,00
(5) Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Aset Tetap Lainnya pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 57,14% dari anggaran. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Aset Tetap Lainnya terdiri dari : (5,1) Belanja Modal Pengadaan Buku Kepustakaan Belanja Modal Barang Corak Kesenian/Kebuadayaan Belanja Modal Pengadaan Hewan Ternak dan (5,3) Tanaman (5,2)
3) Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya. SURPLUS/DEFISIT Surplus/defisit merupakan selisih antara pendapatan dengan belanja. Realisasi Anggaran tahun 2009 mengalami Defisit yang berarti bahwa realisasi Belanja lebih besar dari realisasi Pendapatannya. III. PEMBIAYAAN
Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing-masing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah)
1) Penerimaan Pembiayaan
Rp
54.351.027.284,00
Rp
54.749.871.440,00
99,27 Rp
9.982.872.721,00
Penggunaan Sisa L ebih Perhitungan An ggaran (SiLPA) Rp
54.351.027.284,00
Rp
54.749.871.440,00
99,27 Rp
9.982.872.721,00
0,00
0,00 Rp
0,00
Penerimaan Pembiayaan merupakan penerimaan yang akan digunakan ditahun anggaran berikutnya. Realisasi penerimaan pembiayaan LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 99,27% dari anggaran yang ditetapkan. Realisasi dan Anggaran Per Jenis Penerimaan Pembiayaan terdiri dari : (1)
Realisasi penggunaan SiLPA sama dengan nilai SiLPA tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 54,351,027,284.00 (2) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Rp
0,00
Rp
2.197.677.226,00
Rp
2.717.855.891,00
80,86 Rp
500.000.000,00
Rp
1.197.677.226,00
Rp
1.197.677.226,00
100,00 Rp
0,00
Rp
1.197.677.226,00
Rp
1.197.677.226,00
Rp
0,00
Rp
1.000.000.000,00
Rp
1.520.178.665,00
65,78 Rp
500.000.000,00
Rp
1.000.000.000,00
Rp
1.520.178.665,00
65,78 Rp
500.000.000,00
Rp
52.153.350.058,00
Rp
52.032.015.549,00
100,23 Rp
9.482.872.721,00
Rp
5.580.894.771,00
0,00
Rp
54.749.871.440,00
Tidak ada realisasi penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah. 2) Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan merupakanakibat dari penerimaantahuntahun sebelumnya yang harus dibayarkan di tahun berikutnya. Realisasi pengeluaran pembiayaan LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 80,86% dari anggaran yang ditetapkan. Realisasi dan Anggaran Per Jenis Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari : (1) Pen yer taan Mo dal (Inv es tas i) Daer ah Di Tahun 2009, Pemerintah Kota Manado menambah jumlah Penyertaan Modalnya di PT. Bank Sulut. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
(1,1)
(2) Pembayaran Pokok Hutang Realisasi pembayaran pokok utang kepada Pemerintah Pusat atau pihak lainnya sebesar 65,78% dari anggaran yang tersedia. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Pembayaran Pokok Hutang terdiri dari : (2,1)
Pembayaran Pokok Hutang yang jatuh tempo kepada pemerintah pusat
3) Pembiayaan Netto Pembiayaan Netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan. 4) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sisa Lebih Pembiayan Anggaran (SILPA) merupakan jumlah surplus/defisit dengan pembiayan netto. SILPA tahun 2009 Pemerintah Kota Manado sebesar Rp.5,580,894,771.00 mengalami penurunan sangat signifikan dibandingkan dengan SILPA tahun 2008.
IV.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas Penjelasan pos-pos arus kas didasarkan pada jenis aktivitas. 2009 1) Aru s Kas Bers ih d ari A kti vitas Op erasi
2008
Rp
99.798.326.684,00
Rp
191.487.408.523,00
Rp
(146.370.781.971,00)
Rp
(146.608.767.942,00)
Rp
(2.197.677.226,00)
Rp
(500.000.000,00)
Rp
1.872.388.671,00
Rp
0,00
Arus kas bersih dari aktivitas operasi diperoleh dari selisih antaraarus kas masuk dari pendapatan operasi dengan arus kas keluar dari belanja operasi sebagai berikut : Arus masuk dari aktivitas operasi
Rp
647.169.850.697,00
Arus keluar dari aktivitas operasi
Rp
547.371.524.013,00
Aru s kas bers ih d ari ak tiv itas op erasi
Rp
99.798.326.684,00
Arus kas bersih dari aktivitas operasi yang positif menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Manado mampu membiayai belanja operasi dari pendapatan operasi tahun 2009. 2) Aru s Kas Bers ih d ari A kti vitas In vest asi A set No n Keu angan Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari pendapatan penjualan aset tetap dengan arus kas keluar berupa belanja modal sebagai berikut : Arus masuk dari aktivitas investasi aset Rp non keuangan Arus keluar dari aktivitas investasi aset non Rp keuangan Aru s kas bersih dari akti vit as inv estasi aset non keuangan
Rp
146.370.781.971,00 (146.370.781.971,00)
3) Aru s Kas Bers ih d ari A kti vitas Pembiayaan Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan diperoleh dari selisih antara arus kas masuk penerimaan pembiayaan dengan arus kas keluar dari pengeluaran pembiayaan sebagai berikut : Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan
Rp
Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan
Rp
2.197.677.226,00
Aru s kas pembiayaan
Rp
(2.197.677.226,00)
bers ih
dari
akti vitas
-
rus as ers a v as em a aan an ne a menunu an a wa arus as 4) Aru s Kas Bers ih d ari A kti vitas No n An ggar an Saldo tersebut diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari penerimaan non anggaran (Penerimaan PFK) dengan arus kas keluar dari pengeluaran non anggaran (pengeluaran PFK), dengan rincian : Arus kas masuk dari aktivitas non Rp anggaran
56.494.919.556,00
Arus kas keluar dari aktivitas non anggaran Rp
54.622.530.885,00
Aru s Kas Bers ih dari Akt ivi tas Non Ang garan
1.872.388.671,00
Rp