2
KERJA PRAKTEK
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada hakikatnya, kegiatan pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang mampu menerapkan semua ilmu yang diperoleh untuk menciptakan suatu perkembangan yang mengarah pada kemajuan kehidupan masyarakat. Demikian pula halnya dengan pendidikan arsitektur, yang nantinya seorang mahasiswa arsitektur akan menjadi seorang arsitek (perencana) baik dalam mewujudkan suatu bangunan ataupun menata suatu kawasan. Seorang arsitek harus mampu menunjukkan kualitas kerja sebagai arsitek yang profesional di bidangnya.
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Vitruvius berujar: "praktek dan teori adalah akar arsitektur". Praktek adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan.
(http://arsitektur4us.wordpress.com/about/)
Ilmu arsitektur merupakan suatu ilmu terapan, sehingga mahasiswa arsitektur selain dibekali dengan teori-teori yang diterima di bangku kuliah juga perlu ditambahkan dengan pengalaman praktek di lapangan yang mengajarkan suatu proses jalannya sebuah proyek, mulai dari tahap perencanaan sampai ketahap pelaksanaan dan pengawasan yang hendaknya mampu diterapkan dilapangan. Arsitek sebagai salah satu tenaga ahli, mempunyai kedudukan dan peranan yang penting dalam pelaksanaan suatu proyek. Keterlibatan seorang arsitek dimulai dari tahap penyusunan program perancangan, tahap konsep dan pengembangan konsep, tahap pengembangan desain (design development), pelelangan maupun pada tahap pelaksanaan dan pengawasan konstruksi sampai pada tahap pemeliharaan, pengoperasian hingga pada evaluasi pascahuni. Selain dari itu, seorang arsitek juga harus memiliki pengetahuan manajemen suatu proyek dalam administrasi perusahaan. Dengan demikian, arsitek selain dituntut memiliki kemampuan untuk mendesain tetap juga memiliki kemampuan untuk mengatur administrasi serta keuangan perusahaannya, serta memiliki pengetahuan praktis yang diperoleh melalui pengalaman dalam pekerjaan untuk mendukung kegiatan mendesain agar mampu menangani tugas dan kewajibannya dengan baik.
Kerja Praktek merupakan suatu bentuk latihan dimana mahasiswa dapat terjun langsung ke lapangan untuk merasakan dunia kerja sesuai dengan minatnya. Pada kesempatan ini Kerja Praktek yang diambil dilaksanakan di konsultan perencana Willcox Associates yang beralamat di Jl. Danau Poso No. 61, Denpasar, Bali. Proyeknya adalah Scanlan / Longo Residence di Gnarabup, Margaret River, Australia Barat. Kerja praktek lapangan merupakan suatu kegiatan yang paling tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan tambahan ilmu perancangan lapangan/kenyataan, sehingga mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa arsitektur. Dalam silabus terdapat 2 jenis kerja praktek yaitu kerja praktek perencanaan (KP A) dan kerja praktek pelaksanaan (KP B). Dari kedua jenis kerja praktek ini, mahasiswa sama-sama diajarkan mengenai bagaimana pekerjaan seorang arsitek di dunia nyata mulai dari mendesain sampai dengan pengaplikasian desain. Dalam kerja praktek ini banyak pelajaran yang dapat dipakai sebagai pedoman dan pengalaman nantinya setelah menjadi seorang arsitek.
Kerja Praktek, dalam praktek ini yaitu Kerja Praktek Perencanaan bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui manajemen perencanaan di dalam suatu konsultan, selain itu juga untuk menyocokkan teori yang ada dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dalam kerja praktek perencanaan, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana tahapan mendesain dari seorang konsultan perencana, masalah-masalah yang dihadapi dan metode kerja yang diterapkan. Bagaimana proses dari tahapan gagasan, konsep, mendesain, sampai dengan terbentuknya sebuah bangunan. Selain dari itu, kerja praktek juga berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal kondisi kerja yang sesungguhnya.
Tujuan, Sasaran, dan Manfaat
Sub bab ini terdiri dari tiga bagian yang membahas tentang tujuan kerja praktek perencanaan, sasaran kerja praktek perencanaan, dan manfaat kerja praktek perecanaan.
Tujuan Kerja Praktek Perencanaan
Adapun tujuan dari kerja praktek perencanaan ini antara lain :
Mahasiswa dapat mengenal dan memahami semua proses operasional pengelolaan dan keabsahan suatu biro konsultan perencanaan dalam tugas dan kewajiban sesuai bidang kerjanya.
Mahasiswa dapat mengetahui seluruh proses perencanaan baik secara teknis maupun non teknis terhadap suatu proyek.
Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah mendapatkan sebuah proyek dan proses perencanaannya.
Mengenal dan memahami prosedur atau tata laksana yang dijalankan suatu biro konsultan perencana dalam mengelola suatu proyek perencanaan.
Mahasiswa dapat mempelajari kendala-kendala pada setiap tahapan pengelolaan pekerjaan.
Dapat melakukan penerapan dan perbandingan apa yang didapat di bangku kuliah terhadap permasalahan-permasalahan yang ada pada kenyataan di lapangan.
1.2.2 Sasaran Kerja Praktek Perencanaan
Adapun sasaran kerja praktek perencanaan ini adalah :
Sasaran jangka pendek, yaitu setelah pelaksanaan kegiatan kerja praktek diharapkan untuk dapat merangkum segala pengalaman tersebut dalam bentuk buku laporan kerja praktek dan laporan kegiatan harian.
Sasaran jangka panjang, yaitu untuk mengetahui proses perencanaan sebuah proyek yang mencakup cara kerja, sistem kerja, alat kerja dan tahapannya, sehingga mahasiswa akan memiliki kreativitas dan kemampuan untuk menghadapi permasalahan yang timbul dalam perencanaan proyek suatu bangunan.
Manfaat Kerja Praktek Perencanaan
Adapun manfaat yang didapat dari dilaksanakannya kerja praktek ini, yaitu ;
Manfaat bagi mahasiswa :
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam proses belajar khususnya mendesain.
Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek.
Dapat mempelajari teori-teori baru yang berbeda dari teori yang dijelaskan pada kampus, serta mempelajari masalah-masalah yang ada dalam penerapannya.
Manfaat bagi ilmu arsitektur :
Dapat menambah dan mengembangkan ilmu-ilmu arsitektur dari yang diperoleh saat Kerja Praktek Perencanaan.
Manfaat bagi institusi :
Memberikan evaluasi terhadap kurikulum yang selama ini diberikan.
Membuat jaringan kerja sama yang lebih luas antara lembaga dengan dunia kerja, terkait dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan institusi.
Ruang Lingkup dan Batasan
Sub bab ini terdiri dari tiga bagian yang membahas tentang ruang lingkup, batasan waktu pelaksanaan kerja praktek perencanaan, dan batasan kegiatan,
1.3.1 Lingkup Pembahasan Materi
Lingkup pembahasan kerja praktek ini meliputi aspek teknis dan non teknis dalam perencanaan dan perancangan proyek Scanlan/Longo Residence sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan kerja praktek, yaitu mulai dari tanggal 24 Juli 2014 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2014. Adapun batasan pembahasan dari pada pembuatan laporan kerja praktek ini adalah :
Tinjauan umum konsultan perencana Willcox Architect meliputi :
Identitas Willcox Architect
Status kelembagaan.
Ruang lingkup profesi
Peran, wewenang, hak, kewajiban serta tanggung jawab Willcox Architect.
Hubungan kerja ke dalam.
Hubungan kerja ke luar.
Pembahasan mengenai manajemen konsultan perencana Willcox Architect, meliputi manajemen keuangan, manajemen studio, manajemen administrasi, dan lain-lain.
Pembahasan mengenai proyek Scanlan/Longo Residence di Gnarabup, Australia Barat.
Identitas proyek, latar belakang, proses mendapatkan proyek, dan administrasi proyek.
Proses perencanaan proyek, dari tahapan persiapan hingga penyelesaian gambar-gambar design development.
1.3.2 Batasan Waktu
Dalam laporan Kerja Praktek Perencanaan ini, batasan pembahasan adalah tertuju pada proses perencanaan Scanlan / Longo Residence, Gnarabup, Australia Barat. Jangka waktu yang dibutuhkan telah ditentukan sesuai dengan pedoman kerja praktek yaitu selama tiga bulan selama proyek ini berlangsung. kerja praktek perencanaan ini berlangsung dari tanggal 24 Juli 2014 sampai dengan 24 Oktober 2014.
1.3.3 Batasan Kegiatan
Batasan kegiatan mahasiswa sebagai pembantu perencana dalam kerja praktek perencanaan dan perancangan ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Keterlibatan dalam organisasi
Mencakup pengenalan dan pemahaman terhadap struktur organisasi Konsultan Perencana Willcox (PT. Wahana Arsi Selaras), hubungan kerja internal dan eksternal serta ruang lingkup yang ditangani sesuai dengan profesinya.
Keterlibatan dalam kerja
Mengetahui sistem manajemen pengelolaan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh konsultan perencana kepada masing-masing karyawannya, sehingga lingkup kerja masing-masing orang serta pembantu perencana menjadi jelas.
Keterlibatan dalam proyek
Terlibat secara tidak langsung dalam perencanaan dan perancangan proyek Scanlan / Longo Residence.
Teknik
Teknik yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dicari dapat dibedakan berdasarkan :
Jenis Data
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung (tidak memiliki jumlah pasti) tetapi dapat dirasakan atau dibandingkan, antara lain, cara kerja pihak konsultan perencana dalam menangani pekerjaan, cara dalam mendapatkan proyek, cara dalam memanajemen pegawai, cara menentukan fee dalam sebuah proyek, dan sebagainya.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dihitung, dan memiliki jumlah pasti, misalnya, jumlah struktur organisasi pegawai, tahapan-tahapan dalam menangani sebuah proyek dan jumlah proyek yang telah ditangani.
Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara survey/observasi langsung serta wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten.
Wawancara
Dengan melakukan wawancara dengan project architect, Muhammad Fikry maka dapat diperoleh informasi mengenai struktur organisasi yang terdapat pada konsultan ini. Wawancara dapat dilakukan dengan tanya jawab atau melakukan diskusi langsung dengan pihak yang terlibat dalam struktur organisasi konsultan perencana seperti designer, principle architect, project architect, assistent architect untuk mengetahui tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan pada setiap proyek yang didapat mulai dari bagaiman proyek tersebut didapat, hingga proyek siap untuk dibangun. Selain dari pada itu wawancara pada bagian administrasi juga dilakukan dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan nonteknis.
Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan serta dengan melakukan pencatatan secara sistematik setiap kegiatan yang dilakukan pada laporan harian khususnya mengenai kegiatan teknis dan nonteknis pada perencanaan proyek tersebut.
Data sekunder
Data sekunder ini merupakan data-data yang diperoleh dari literatur-literatur seperti artikel dan internet yang berkaitan dengan judul tugas yang sedang dibahas.
Studi Literatur
Mempelajari dan mencari informasi dari literatur-literatur yang berkaitan dengan judul tugas yang sedang diambil yaitu residence, yakni apa pengertiannya dan bagaimana persyaratan sebuah residence.
Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
Teknik Deskriptif
Metode deskriptif dapat memaparkan dan menjelaskan berbagai proses kegiatan perencanaan yang berlangsung pada proyek Scanlan/Longo Residence di Gnarabup, Australia Barat.
Teknik Korelasional
Dengan menggunakan metode korelasional ini dapat mengetahui sejauh mana hubungan keterkaitan antara pekerjaan yang dilakukan dengan ketentuan yang ada. Metode ini merupakan evaluasi pekerjaan berdasarkan ketentuan yang berlaku sehingga terlihat sesuai atau tidaknya pekerjaan tersebut dengan ketentuan.
Teknik Komparatif
Dengan metode komparatif ini dapat membandingkan teori-teori maupun literatur-literatur yang didapat saat perkuliahan dengan kenyataan dilapangan.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek perencanaan ini, adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan gambaran umum dari isi laporan secara keseluruhan, tujuan yang akan dicapai serta cara/metode yang akan digunakan. Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat, ruang lingkup dan batasan, metode, dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada bab ini dibagi ke dalam dua subbab yaitu (a) menguraikan tentang teori konsultan perencana yang menyangkut pengertian konsultan perencana secara umum, dan (b) persyaratan untuk sebuah konsultan perencana.
BAB III TINJAUAN PROYEK
Bab ini dibagi menjadi dua sub bab yaitu (a) meninjau tentang konsultan Willcox Architect, dan (b) menijau tentang Proyek Scanlan / Longo Residence, Baudin Drive, Gnarabup, Australia Barat.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang analisa proses perencanaan dan perancangan Scanlan / Longo Residence yang mencakup analisa arsitektural dan non arsitektural dan analisa permasalahan arsitektural dan non arsitektural.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan pelaksanaan proses perencana oleh konsultan perencana. Di samping itu disampaikan juga saran-saran kepada pihak perencana.
Scanlan / Longo Residence
[Type text][Type text][Type text]
KERJA PRAKTEK
2
[Type text]
[Type text]
[Type text]