Laporan Kasus
KARSINOMA MAMMAE
Oleh
Sari Rahmayanti Miftah Amalia
NIM. I1A004038 NIM. I1A0060xx
Pembimbin ! "r. #$%iant& '( S). #. *K+ On,
#A-IANSM/ IM #E"A2 /AK'AS KE"OK'ERAN NAM RS" IN #anarma5in A)ril( 011
PEN"A2AN
Kan Kanker ker
adal adalah ah
sala salah h
satu satu
peny enyakit akit
yang ang
bany banyak ak
menim enimb bulka ulkan n
kesen kesengs gsar araan aan dan dan kema kematia tian n pada pada manu manusia sia.. Di nega negarara-ne nega gara ra bara barat, t, kank kanker er merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit-penyakit kardiovaskular. Diperkirakan, kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang. umlah penderita baru per tahun !," juta di seluruh dunia dan 3 juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang 1,2.
Di #ndonesia diperkirakan terdapat 1$$ penderita kanker baru untuk setiap 1$$.$$$ 1$$.$$$ penduduk penduduk per tahunnya. tahunnya. %revalensi %revalensi penderita penderita kanker kanker meningkat meningkat dari tahun ke tahun akibat peningkatan angka harapan hidup, sosial ekonomi, serta perubahan pola penyakit 3. Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relati& tinggi, yaitu 2$' dari seluruh keganasan. Dari ($$.$$$ kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. )ebanyak 3!$.$$$ di antaranya ditemukan di negara negara maju, maju, sedangk sedangkan an 2!$.$$ 2!$.$$$ $ di negara negara yang yang sedang sedang berkem berkemban bang. g. Di *meri *merika ka )erik )erikat, at, kega kegana nasan san ini ini palin paling g serin sering g terjad terjadii pada pada +ani +anita ta de+a de+asa. sa. Diperkirakan di *) 1!.$$$ +anita didiagnosis menderita kanker payudara yang me+akili 32' dari semua kanker yang menyerang +anita. ahkan, disebutkan dari 1!$.$$$ 1!$.$$$ penderita penderita kanker payudara payudara yang berobat berobat ke rumah sakit, 44.$$$ 44.$$$ orang
di
antaranya
meninggal
setiap
tahunnya. American
Cancer
PEN"A2AN
Kan Kanker ker
adal adalah ah
sala salah h
satu satu
peny enyakit akit
yang ang
bany banyak ak
menim enimb bulka ulkan n
kesen kesengs gsar araan aan dan dan kema kematia tian n pada pada manu manusia sia.. Di nega negarara-ne nega gara ra bara barat, t, kank kanker er merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit-penyakit kardiovaskular. Diperkirakan, kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang. umlah penderita baru per tahun !," juta di seluruh dunia dan 3 juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang 1,2.
Di #ndonesia diperkirakan terdapat 1$$ penderita kanker baru untuk setiap 1$$.$$$ 1$$.$$$ penduduk penduduk per tahunnya. tahunnya. %revalensi %revalensi penderita penderita kanker kanker meningkat meningkat dari tahun ke tahun akibat peningkatan angka harapan hidup, sosial ekonomi, serta perubahan pola penyakit 3. Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relati& tinggi, yaitu 2$' dari seluruh keganasan. Dari ($$.$$$ kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. )ebanyak 3!$.$$$ di antaranya ditemukan di negara negara maju, maju, sedangk sedangkan an 2!$.$$ 2!$.$$$ $ di negara negara yang yang sedang sedang berkem berkemban bang. g. Di *meri *merika ka )erik )erikat, at, kega kegana nasan san ini ini palin paling g serin sering g terjad terjadii pada pada +ani +anita ta de+a de+asa. sa. Diperkirakan di *) 1!.$$$ +anita didiagnosis menderita kanker payudara yang me+akili 32' dari semua kanker yang menyerang +anita. ahkan, disebutkan dari 1!$.$$$ 1!$.$$$ penderita penderita kanker payudara payudara yang berobat berobat ke rumah sakit, 44.$$$ 44.$$$ orang
di
antaranya
meninggal
setiap
tahunnya. American
Cancer
Society memperkirakan Society memperkirakan kanker payudara di *merika akan mencapai 2 juta dan 4($.$$$ di antaranya meninggal antara 1""$-2$$$
4,!,(
.
Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker leher rahim di #ndonesia. )ejak 1" sampai 1""2, keganasan tersering di #ndonesia tidak banyak berubah. Kanker leher rahim dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. )elain jumlah kasus yang banyak, lebih dari $' penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut 3,!.
/ejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan dengan jelas oleh oleh penderi penderita ta sehing sehingga ga banyak banyak pender penderita ita yang yang beroba berobatt dalam dalam keadaan lanjut. 0al inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut. %adahal, pada stadium dini kematian akibat kanker masih dapat dicegah. jindarbumi 1""! mengatakan, bila penyakit kanker payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya life expectancy expectancy tinggi, berkisar antara ! s.d. "!'. amun, dikatakannya pula bah+a $--"$' penderita datang ke rumah sakit setelah penyakit parah, yaitu setelah masuk dalam stadium lanjut 3.
%engobatan kanker pada stadium lanjut sangat sukar dan hasilnya sangat tidak memuaskan. %engobatan kurati& untuk kanker umumnya operasi dan atau radiasi radiasi.. %engob %engobata atan n pada pada stadium stadium dini dini untuk untuk kanker kanker payuda payudara ra mengha menghasilk silkan an kesemb kesembuha uhan n !'. !'. %engob %engobatan atan pada pada penderi penderita ta kanker kanker memerlu memerlukan kan teknol teknologi ogi canggih, ketrampilan, dan pengalaman yang luas. %erlu peningkatan upaya pelayanan kesehatan, khususnya di 5) karena jumlah yang sakit terus-menerus meningkat, terlebih menyangkut golongan umur produkti& 1.
)ebagai tolak ukur keberhasilan pengobatan kanker, termasuk kanker payudara, biasanya adalah ! year survival ketahanan hidup ! tahun. 6adya dan )hukla menyatakan bah+a &aktor-&aktor yang mempengaruhi prognosis dan ketahanan hidup penderita kanker payudara adalah besar tumor, status kelenjar getah bening regional, skin oedema 7pembengkakan kulit8, status menopause, perkembangan sel tumor, residual tumor burden tumor sisa, jenis patologinya, dan metastase, terapi, serta reseptor estrogen. )elain itu, ditambahkan pula dengan umur dan besar payudara. Ketahanan hidup penderita kanker dipengaruhi oleh pengobatan, ukuran tumor, jenis histologi, ada tidaknya invasi ke pembuluh darah, anemia, dan penyulit seperti hipertensi
,,"
.
9kuran tumor : 2 cm, ketahanan hidup ! tahun sebesar 3'. 0al ini sangat berbeda untuk ukuran tumor 3-( cm yang angka ketahanan hidupnya sangat rendah, yaitu 24'. )elain itu, ukuran tumor yang lebih besar berhubungan dengan kelenjar lim&a. Dalam ukuran kanker yang lebih besar, kelenjar lim&a yang melekat involved menjadi lebih banyak .
%engobatan kanker payudara dengan simpel mastektomi tanpa sinar memberikan ketahanan hidup "' dan mastektomi radikal memberikan ketahanan hidup ! tahun $--"!'. #n&ormasi tentang &aktor-&aktor ketahanan hidup memberikan man&aat yang besar. ukan hanya untuk peningkatan penanganan penderita kanker payudara, tapi juga untuk memberikan in&ormasi yang cukup kepada masyarakat tentang kanker payudara dan perkembangan serta prognosis penyakit tersebut di masa mendatang 1$.
erikut ini akan dilaporkan sebuah kasus perempuan 3" tahun yang didiagnosis dengan dengan karsinoma mammae yang dira+at di 5)9D 9lin anjarmasin.
APORAN KASS
I. I"EN'I'AS
ama
; y. <
9mur
; tahun
enis kelamin
; %erempuan
%ekerjaan
;
*lamat
; alan elapat ## 5 4 amban
=5)
; ! =aret 2$$
o. 5=K
; !" "1 "3
II. ANAMNESIS
*utoanamnesis dengan penderita pada tanggal " *pril 2$11 pukul 13.$$ >#*
Kel$han tama ; enjolan di payudara kiri
Ri7ayat Penya,it Se,aran ;
%ada tahun 1" os melahirkan anak ketiga. ?s memberikan *)# kepada anaknya tersebut sampai anaknya berumur 2 tahun. )aat itu produksi *)# os masih sangat banyak.
%ada tahun 2$$3, os merasa ada benjolan di payudara sebelah kanan. entuk benjolan tersebut memanjang dengan ukuran sedikit lebih besar dari telur puyuh dan batas tepinya tidak jelas. @alu os memeriksakan dirinya ke 5)9D 9lin, dan dikatakan kalau benjolan tersebut merupakan air susu yang mengendap. ?leh dokter diambil tindakan untuk menyedot cairan tersebut. )etelah itu benjolan tersebut hilang.
%ada tahun 2$1$, os sering merasa nyeri di payudara sebelah kiri seperti saat mau haid. ?s juga merasa payudara sebelah kirinya lebih besar disbanding payudara kanannya. )aat payudara kirinya diraba, terdapat benjolan sebesar buah jeruk. @alu os memeriksakan dirinya ke 5)9D 9lin dan dokter meminta dilakukan pemeriksaan 9)/ dan kemoterapi yang direncanakan dilakukan sebanyak 3 kali. Kemoterapi pertama dilakukan pada bulan Aebruari 2$11 dan kemoterapi kedua dilakukan pada a+al =aret 2$11.
Ri7ayat Penya,it "ah$l$ ;
%enderita tidak ada ri+ayat sakit asma, tidak ada ri+ayat tekanan darah tinggi dan diabetes melitus serta tidak pernah menderita sakit jantung. %asien pernah dira+at di rumah sakit dengan benjolan di payudara sebelah kiri.
Ri7ayat Penya,it Kel$ara ;
idak didapatkan keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan penderita. idak ada keluarga yang menderita kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit jantung dan asma.
Ri7ayat Kebia5aan ;
%enderita mengaku tidak pernah merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. %ola makan 2 B 3 kali sehari, jumlahnya cukup.
Ri7ayat S&5ial in,$nan ;
%enderita mengaku tinggal bersama suaminya di rumah yang berdinding beton, dengan 3 buah kamar. Kebutuhan =CK dari %D*= dan penerangan dari %@.
Ri7ayat O)era5i %an Pembi$5an
1. %ada tanggal 1 ovember 2$$! dilakukan operasi di dada dan hidung, dan dilakukan operasi dengan anestesi umum.
2. %ada tanggal 21 uni 2$$ dilakukan operasi di lengan kiri dan punggung, dan dilakukan operasi dengan anestesi umum.
Ri7ayat Aleri
%asien tidak ada mengeluh alergi terhadap makanan ketika mengkonsumsi ayam dan telur.
III. PEMERIKSAAN /ISIK
Keadaan 9mum
; ampak sakit sedang
Kesadaran
; Komposmentis /C) 4-!-(
/ii
; Cukup
anda 6ital
;ekanan darah
; 11$E$ mm0g
adi
; $ FEmenit
5espirasi
; 1 FEmenit
)uhu
; 3(," oC
Ke)ala( leher %an axilla
Kepala
; entuk simetris, distribusi rambut normal, +arna rambut hitam keputihan
=ata
; idak ada edema palpebra, konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter pupil 3mmE3mm, re&leks cahaya G.
elinga
; entuk normal dan simetris, tidak ada de&ormitas, sekret dan
serumen minimal
0idung
; bentuk normal dan simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada de&ormitas, tidak ada epistaksis
@eher
; %ulsasi vena jugularis tidak tampak, tidak ada pembesaran getah bening, tidak ada massa, kaku kuduk -, deviasi trakea -, pulsasi a. carotis G.
Kulit
;
kuning langsat
'h&rax
-
Kulit dada dan punggung ; tampak tanda bekas operasi
%aru
-
#nspeksi
; entuk normal, pergerakan napas simetris,
%alpasi
; Aremitus raba simetris, nyeri tekan tidak ada
%erkusi
; )onor, tidak ada nyeri ketuk
*uskultasi
; )uara napas vesikuler, ronki -E-, +heeing tidak ada
antung
#nspeksi
; #ktus, pulsasi, voussure cardiac tidak ada
%alpasi
; #ktus teraba pada #C) 6 @=K kiri, pulsasi tidak teraba, thrill tidak teraba
%erkusi
; atas kanan pada #C) ###-#6 @%) kanan, batas kiri #C) 6 @=K kiri
*uskultasi
; )1)2 tunggal, murmur tidak ada
Ab%&men
#nspeksi
; entuk simetris, datar, vena collateral -, caput medusae tidak ada, spider naevi tidak ada
%alpasi
; onus normal, hepatomegali -, splenomegali -
%erkusi
; impani pada permukaan abdomen, asites -
*uskultasi
; ising usus G normal
In$inal
idak ada hernia, tidak ada pembesaran kelenjar inguinal, tidak ada nyeri dan pembengkakkan kelenjar regio inguinal.
E,tremita5
*tas
; 5e&leks Aisiologi G, re&leks patologis -, persendian tidak kaku, tidak ada tremor, akral hangat, edema pergelangan tidak ada, palmar eritem -
a+ah
; 5e&leks Aisiologi G, re&leks patologis -, persendian tidak kaku, tidak ada tremor, akral hangat, edema pergelangan tidak ada
'$lan #ela,an
idak ada scoliosis, tidak ada kiposis, nyeri tekan dan ketuk -.
Stat$5 &,ali5 !
*Filla kanan
; dalam batas normal
*Filla kiri
; tampak bekas luka operasi dengan jahitan yang mulai mengering. %us -, drain G
I9.
PEMERIKSAAN PENN:AN-
I.
ab&rat&ri$m "arah
%<=<5#K)** 0emoglobin @ekosit
0*)#@ 14-$3-$ 1-$3-$ (,( ",! ,"$$ (,1 2,3! !,4 2$ 2! 2$ 21! 4,3 4," 2,1 2,2 33,3 33,2 (,4 (,4 !!,4 ," 1$," (,($ !,2 1,3$ , 1,$$ -
599K*
)*9*
12,$ B 1(,$ 4 B 1$,! 3,"$ B !,!$ 3! B 4! 1!$ B 4!$ $,$-",$ 2,$-32,$ 32,$-3,$ !$,$-$,$ 2!,$-4$,$ 4,$-11,$ 2,!$-,$$ 1,2!-4,$$ -
gEdl F1$ 3EHl utaEHl 6ol' F1$ 3EHl Al %g ' ' ' ' ribuEul ribuEul ribuEul
%emeriksaan %atologi *natomi
anggal 1 =aret 2$$
=akroskopik
; )eluruh jaringan ukuran 11 F " F cm, berkulit +arna putih kecoklatan, pada lamilasi putih kecoklatan
=ikroskopik
; )ediaan dari aksila kiri, terdiri atas tumor ganas, epitelial bentuk solid, sel-sel tumor dengan inti polimor&ik vesikuler, sel di tepi, tampak jembatan antar sel.
Kesan
; Karsinoma basoskuamosa
"IA-NOSA KER:A
Karsinoma =ammae
"IA-NOSA #AN"IN-
Karsinoma )el asal
'ERAPI
#nstruksi post op ;
•
Ce&otaFim 2 F 1 gr
•
*ntrain 3 F 1 ampul
•
KalneF 3 F 1 ampul
•
Drain hari ketiga dievaluasi
PRO-NOSA
Dubia ad malam
RESME
Dilaporkan kasus, seorang perempuan umur 3" tahun, datang dengan keluhan benjolan di mammae sinistra. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan &isik dan penunjang ditetapkan diagnosis karsinoma mammae dan telah dilakukan eksisi luas.
'IN:AAN KEPS'AKAAN
A. ANA'OMI PA;"ARA
Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. %ada bagian lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya ke arah aksila, disebut penonjolan )pence atau ekor payudara 11.
)etiap payudara terdiri atas 12 sampai 2$ lobulus kelenjar yang masingmasing mempunyai saluran ke papilla mamma, yang disebut duktus lakti&erus. Di antara kelenjar susu dan &ascia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang memberi rangka untuk payudara 11.
%endarahan payudara terutama berasal dari cabang a. per&orantes anterior dari a. mammaria interna, a. torakalis lateralis yang bercabang dari a. aksilaris dan beberapa a. interkostalis 11.
%ersara&an kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis. aringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh sara& simpatik.
*da beberapa sara& lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati rasa pasca bedah, yakni n. interkostobrakhialis dan n. cutaneus brakhius medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas. %ada diseksi aksila, sara& ini sedapat mungkin disingkirkan sehingga tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut 11.
)ara& n. pektoralis yang mengurus m. pektoralis mayor dan minor, n. torakodorsalis yang mengurus m. latissimus dorsi dan n. torakalis longus yang mengurus m. serratus anterior sedapat mungkin dipertahankan pada mastektomi dengan diseksi aksila 11.
%enyaliran lim& dari payudara kurang lebih !' ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial, dan ada pula penyaliran yang ke kelenjar interpektoralis. %ada aksila terdapat rata-rata !$ berkisar 1$-"$ buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang arteri dan vena brakhialis. )aluran lim& dari seluruh payudara menyalir ke kelompok anterior aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang le+at sepanjang v. aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal bagian kaudal dalam di &osa supraklavikuler 11.
alur lim& lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontralateral, ke m. rektus abdominis le+at ligamentum &alsiparum hepatis ke hati, pleura dan payudara kontralateral 11.
#. Penertian Kan,er Pay$%ara
Kanker payudara Carcinoma mammae adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. %enyakit ini oleh Word Health Organization >0? dimasukkan ke dalam nternational Classification of !iseases #CD dengan kode nomor 14.
<. Penyebab Kan,er Pay$%ara
)ampai saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. %enyebab kanker payudara termasuk multi&aktorial, yaitu banyak &aktor yang terkait satu dengan yang lain. eberapa &aktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah ri+ayat keluarga, hormonal, dan &aktor lain yang bersi&at eksogen 12.
". -eala Klini5
/ejala klinis kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara, erosi atau eksema puting susu, atau berupa pendarahan pada puting susu. 9mumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. enjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam retraksi, ber+arna merah muda atau kecoklatcoklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk peau d"orange, mengkerut, atau timbul borok ulkus pada payudara. orok
itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. 5asa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak edema pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh 12. Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas 0eagensen sebagai berikut; terdapat edema luas pada kulit payudara lebih 1E3 luas kulit payudara adanya nodul satelit pada kulit payudara kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa terdapat model parasternal terdapat nodul supraklavikula adanya edema lengan adanya metastase jauh serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced , yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit ter&iksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,! cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain 12.
E. /a,t&r Ri5i,&
%enyebab spesi&ik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak &aktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara 12.
/. /a,t&r re)r&%$,5i
Karakteristik reprodukti& yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama
pada umur tua.
5isiko
utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan #indo# of initiation perkembangan kanker payudara. )ecara anatomi
dan
&ungsional,
payudara
akan
mengalami
atro&i
dengan
bertambahnya umur. Kurang dari 2!' kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan a+al terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
-. Pen$naan h&rm&ne
0ormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. @aporan dari Harvard School of $u%lic Health menyatakan bah+a terdapat peningkatan
kanker
payudara
yang
bermakna
pada
para
pengguna
terapi estrogen replacement . )uatu metaanalisis menyatakan bah+a +alaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, +anita yang menggunakan obat ini untuk +aktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause.
2. Penya,it fibr&,i5ti,
%ada +anita dengan adenosis, &ibroadenoma, dan &ibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. %ada hiperplasis dan papiloma,
risiko sedikit meningkat 1,! sampai 2 kali. )edangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga ! kali.
I. Obe5ita5
erdapat hubungan yang positi& antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada +anita pasca menopause. 6ariasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara arat dan bukan arat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bah+a terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
:. K&n5$m5i lema,
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu &aktor risiko terjadinya kanker payudara. >illet dkk., melakukan studi prospekti& selama tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada +anita umur 34 sampai !" tahun.
K. Ra%ia5i
ionisasi
selama atau sesudah
pubertas
meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bah+a risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
. Ri7ayat ,el$ara %an fa,t&r eneti,
5i+ayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam ri+ayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. erdapat peningkatan risiko keganasan ini pada +anita yang keluarganya menderita kanker payudara. %ada studi genetik ditemukan bah+a kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. *pabila terdapat 5C* 1, yaitu suatu gen suseptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar ($' pada umur !$ tahun dan sebesar !' pada umur $ tahun.
M. -ambaran Pat&l&i Anat&mi Kan,er Pay$%ara 1. Sta%i$m Klini,
Klasi&ikasi stadium klinik pada kanker payudara ada beberapa jenis. =ula-mula stadium klinik )tental yang membagi kanker payudara dalam 3 stadium, %ortman membagi kanker payudara dalam 4 stadium, =anchester sistem yang juga membagi kanker payudara dalam 4 stadium, dan terakhir yang sekarang digunakan di hampir seluruh pusat ilmu kedokteran adalah klasi&ikasi = yang ditemukan oleh DenoiF 1"(2. erdasarkan sistem ini, diadakan stadium klinik #, ##, ###, dan #6 dengan &ormula sebagai berikut 1$; 1.
)tadium #; 1aEbo=o 1aEbo=o
2.
)tadium ##; o1b=o 1aEb#b=o
##aEboE1a=o ##aEb1Eb=o 3.
)tadium ###; ###o-1=o #####-###=o #6+ith every mo
4.
)tadium #6; umor yang sudah lanjut
Keterangan; •
#);
Carcinoma in
situ adalah non
infiltrating
intraductal
carcinoma atau paget"s disease dimana tak teraba tumor. •
o; umor tak teraba, tetapi dapat dilihat pada mamogra&i
•
1; umor kurang dari 2 cm
•
1a; idak ada perlengketan dengan &ascia pectoralis atau otot
•
1b; *danya &iFasi dengan &ascia pectoralis atau otot
•
2; umor antara 2 sampai dengan ! cm
•
2a; elum adanya perlengketan dengan &ascia pectoralis atau otot
•
2b; )udah ada &iFasi dengan &ascia pectoralis atau otot
•
3; umor lebih dari ! cm penampangnya.
•
3a; elum ada perlengketan dengan &ascia pectoralis atau otot
•
3b; )udah ada &iksasi dengan &ascia pectoralis atau otot •
4; umor dengan segala ukuran dimana eFtensinya telah mencapai dinding toraks atau kulit dinding toraks di sini termasuk iga otot-otot intercostal dan musculus serratus anterior tapi belum musculus pectoralis.
4a; )udah ada &iksasi dengan dinding toraks
•
•
4b; erdapat oedema, in&iltrasi atau ulcerasi dari kulit payudara atau satelit nodul pada payudara yang sama.
•
o; Kelenjar getah bening homolateral tak dapat diraba
•
1; Kelenjar getah bening homolateral dapat digerakkan
•
1a; Kelenjar getah bening dianggap tidak membesar
•
1b; Kelenjar getah bening dianggap dapat membesar •
2; Kelenjar getah bening homolateral yang melekat satu sama lain atau pada jaringan sekitarnya.
•
3; Kelenjar getah bening supraclavicular
homolateral
atau in&ra
claviculer homolateral atau oedema di lengan. •
=o; idak terdapat metastase jauh
•
=1; )udah terdapat metastase jauh.
N. Pen&batan Kan,er
*da beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit, yaitu 1.
13
;
&astektomi =astektomi adalah operasi pengangkatan payudara. *da beberapa jenis mastektomi; a. &odified
'adical
&astectomy, yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b. (otal )Simple* &astectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar ketiak. c. 'adical &astectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. iasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. ?perasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. iasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. 2. %enyinaranEradiasi Lang dimaksud radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar I dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. <&ek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, na&su makan berkurang, +arna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta 0b dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi. 3. Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui in&us yang bertujuan membunuh sel kanker. idak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh. <&ek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
O. Ketahanan 2i%$) Pen%erita Kan,er
Ketahanan hidup penderita kanker dipengaruhi oleh stadium klinik, pengobatan, ukuran tumor, jenis histologi, ada tidaknya metastase ke pembuluh darah, anemia dan hipertensi penyakit penyerta. )edangkan halhal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ketahanan hidup adalah umur, keadaan umum, &isik, stadium klinik, ciri-ciri histologis sel-sel tumor, gambaran sitologis dari kanker, gambaran makroskopis dari kanker, kemampuan ahli yang menangani, sarana pengobatan yang tersedia, dan status ekonomi. Ketahanan hidup juga bisa tergantung dari adanya metastase ke kelenjar getah bening, besar lesi, kedalaman in&iltrasi, adanya metastase ke parametrium, serta adanya metastase ke pembuluh darah. Aaktor-&aktor yang mempengaruhi prognosis dan ketahanan hidup penderita kanker payudara adalah; ukuran tumor, kelenjar getah bening regional, skin
oedema pembengkakan
pada
kulit,
status
menopause,
pertumbuhan tumor, residual tumor burden tumor sisa, pengobatan pada tumor a+al, &aktor-&aktor patologi, dan reseptor estrogen. )elain itu, &aktor-&aktor lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi prognosis adalah ukuran payudara dan jenis kelamin.
P. ,$ran t$m&r
9kuran tumor a+al berhubungan dengan ketahanan hidup lima tahun pada penderita kanker payudara. umor yang lebih kecil lebih tinggi ketahanan hidup lima tahunnya.
elah diobservasi bah+a apabila kelenjar getah bening ketiak negati&, insiden ketahanan hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang positi& kelenjar getah beningnya. idak hanya perlekatan dari masalah kelenjar getah bening, tapi juga jumlah kelenjar getah bening yang bermetastase mempunyai pengaruh terhadap prognosis. itik kritikalnya adalah tingkat tiga perlekatan kelenjar getah bening sampai tiga kelenjar getah bening yang melekat, ! dan 1$ tahun ketahanan hidupnya adalah (2' dan 3'. )edangkan 4 kelenjar getah bening atau lebih, ketahan hidup ! tahunnya menjadi 32' dan ketahanan hidup 1$ tahunnya 13' . %erlengketan dari kulit kelenjar payudara mengakibatkan pembengkakan yang memberikan pengaruh terhadap prognosis kanker payudara. %engamatan pada penderita yang kulitnya melekat $.$4 mm, bebas dari lokal reMurents sampai 3 tahun. Ketika penderita kulitnya melekat dari $,$ mm dan $,12 mm berkembang dari lokal reMurentsnya. #ni ditemukan secara signi&ikan.
PEM#A2ASAN
=elalui anamnesa, pada pasien ini didapatkan adanya benjolan yang berulang kali tumbuh ditempat yang berbeda. enjolan tersebut a+alnya kecil yang dalam +aktu cepat membesar. enjolan juga terasa nyeri dan terkadang berdarah. )aat dilakukan pemeriksaan &isik benjolan tersebut sudah diangkat, sehingga penyusun tidak dapat menggambarkan secara spesi&ik kharakteristik dari benjolan tersebut. )ecara umum pasien ini tergolong albinisme, ditandai dengan kulit yang putih kemerahan dan rambut yang merah. >arna kulit seperti ini dikarenakan tubuh penderita mengalami kehilangan tirosinase herediter, dimana tubuh tidak mampu mensintesis melanin dan sangat peka serta mudah terjejas oleh cahay matahari. idak adanya sarung pigmen pelindung dalam kulit terhadap aktivitas aktinik cahaya matahari dan perlindungan terhadap cahaya oleh pigmen dalam mata menyebabkan penderita mudah mengalami luka bakar cahaya matahari dan mudah silau karena mempunyai kepekaan visual yang luar biasa terhadap sinar
matahari. *lbinisme ini merupakan &aktor predisposisi terjadinya keganasan kulit dimana didapatkan kelainan gen genodermatosis akibat kelainan pigmentasi. Di lihat dari histopatologinya, setelah dilakukan pemeriksaan biopsi pada jaringan yang diangkat dari aksilla, didapatkan
hasil tumor ganas berjenis
karsinoma basoskuamosa. ama lain dari kelainan ini adalah karsinoma epidermoid. )ecara umum karsinoma ini terdiri dari 2 jenis yaitu; tipe yang timbul lambat dan tipe yang timbul cepat. %ada penderita in diduga keganasan dengan tipe yang timbul cepat dan cenderung bermetastase. =etastasis terjadi melalui saluran lim&e ke kelenjar getah bening regional. 0al ini didukung dari anamnesa dimana timbul benjolan yang berpindah-pindah dan membesar secara cepat. %ada pasien dilakukan tindakan operasi berupa eksisi luas di daerah benjolan. %era+atan pasca bedah diberikan antibiotik, analgetik dan anti perdarahan. *kibat perdarahan selama operasi, hemoglobin paenderita sempat turun hingga (,( gEdl. ?leh karena itu dilakukan tran&usi darah hingga 4 kantong dan mencapai kadar hemoglobin ",! gEdl.
%ada penderita karsinoma sudah
menyebar ke daerah kepala, dada, punggung dan ketiak. erdapat 2 penatalaksaan penting yang menjadi modalitas bagi pasien dengan karsinoma sel skuamosa pada daerah kepala da leher yaitu pembedahan dan radioterapi. %ada pasien ini hanya dilakukan tindakan pembedahan karena untuk radioterapi terdapat keterbatasan sarana dan prasarana. *danya ri+ayat operasi sebelumnya pada pasien ini, dapat dipastikan penyakit ini akibat proses residi& sebelumnya. 0al ini menggambarkan prognosa
penyakit penderita dubia ad malam dimana &aktor genetik memberikan peranan penting dalam kasus ini.
"A/'AR PS'AKA
1. *Ama( 1==0+ 2. *Par,in(et al 1=88 %alam Sirait( 1==6+ 3. *'in%arb$mi( 1==>+. 4. *'aha%i( 1==>+ !. *M&nin,ey( 000+ (. *Oemiati( 1===+ . *Sirait( 1==6+ . 9a%ya %an Sh$,la ". A?i5 %,, 1$. 'in%arb$mi( 1=8+. 11. )jamsuhidajat 5, >im de ong. uku *jar #lmu edah edisi 2. akarta;
AMPIRAN 1
Aollo+ up pasien tanggal ! =aret 2$$ B 1 =aret 2$$;
!-$ 3-2$$ 0%-# )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 13$E$ mm0g $ FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
(-$ 3-2$$ 0%-## )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 12$E$ mm0g $ FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
-$ 3-2$$ 0%-### )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 11$E$ mm0g ( FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
-$ 3-2$$ 0%-#6 )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 11$E$ mm0g ( FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
33
"-$ 3-2$$ 0%-6 )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 11$E"$ mm0g ( FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
1$ -$ 3-2$$ 0%-6# )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 12$E"$ mm0g FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
11-$ 3-2$$ 0%-6## )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 11$E"$ mm0g ( FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
12 -$ 3-2$$ 0%-6### )
; K9 baik, nyeri pada ketiak kiri
?
; D 11$E$ mm0g ( FEmenit
*
;
%
; pro diseksi aFilla N eksisi luas
34
13-$3-2$$ 0%-#I . %?D # )
; K9 baik, nyeri luka operasi G
?
; D 12$E$ mm0g $ FEmenit
*
; post op eFcisi ca.
%
; #nj. Ce&triaFone 2 F 1 gr #nj. *ntrain 3 F 1 amp #nj. KalneF 3 F 1 amp
14-$3-2$$ 0%-I, %?D ## )
; K9 baik, nyeri luka operasi G
?
; D 12$E$ mm0g $ FEmenit
*
; post op eFcisi ca.
%
; #nj. Ce&triaFone 2 F 1 gr #nj. *ntrain 3 F 1 amp #nj. KalneF 3 F 1 amp
1! -$ 3-2$$ 0%-I, %?D ### )
; K9 baik, nyeri luka operasi G
?
; D 12$E$ mm0g $ FEmenit
*
; post op eFcisi ca.
%
; #nj. Ce&triaFone 2 F 1 gr #nj. *ntrain 3 F 1 amp #nj. KalneF 3 F 1 amp 0b (,( B pro tran&usi > sampai 0b O 1$ g'
1( -$ 3-2$$ 0%-I, %?D #6 3!