LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN TEKSTIL 2 Dekomposisi Kain Rangkap Nama : Aldrin Khilbran Sufwandana NPM
: 16010052
POLITEKNIK STTT BANDUNG 2018
I.
Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan praktikum ini adalah agar praktikan dapat memiliki pengetahuan mengenai dekomposisi kain seperti: Dapat mengenali ciri-ciri dan karakteristik anyaman. Dapat menentukan arah lusi dan arah pakan. Dapat menghitung tetal benang suatu kain. Dapat menghitung nomor benang. Dapat menghitung mengkeret lusi dan pakan. Dapat menghitung berat kain per m 2. Dapat menetukan fabric cover factor
II. Alat Dan Bahan
Jarum layar
Gunting
Loop (Kaca Pembesar)
Alat tulis
Penggaris
Timbangan analitik
Timbangan
Kain dengan ukuran 10x10 cm
III. Cara Kerja 1. Siapkan kain yang akan di uji hingga mempunyai ukuran 10x10cm dengan cara ukur kain uji yang melebihi ukuran 10x10cm dan tentukan titik ukuran, setelah itu benang yang pas pada ukuran 10 cm tarik perlahan lakukan untuk 2 sisi hingga menjadi ukuran 10x10cm dan kemudian gunting, cara ini memudahkan agar mendapatkan ukuran yang sesuai. 2. Tentukan arah lusi dan pakannya 3. Timbang kain dengan menggunakan timbangan analitik (sebagai berat contoh uji (10x10)cm ) 4. Tiras setiap pinggiran kain sebanyak
10 helai dan pisahkan antara
benang lusi dan benang pakannya. 5. Timbang berat benang 10 helai lusi dan 10 helai pakan dengan menggunakan timbangan
6. Siapkan penggaris dan alat tulis, lalu hitung panjang perhelai benang dari setiap benang lusi dan pakannya 7. Siapkan loop ukuran 1x1 inch, hitung tetal lusi dan pakannya sebanyak 3 kali perhitungan dengan arah diagonal pada kain atau dengan cara lain yaitu dengan memotong kain uji dengan ukuran 1x1 inch sebanyak 3 potongan dengan arah diagonal tempat pemotongan dan kemudian hitung perhelai untuk lusi dan pakannya dengan cara ditiras. 8. Lalu tentukan jenis anyaman apa yang terdapat pada kain uji, dengan menggunakan loop dari arah kiri bawah atau kanan bawah dan tetntukan pula rapotnya.
IV. Data Percobaan Ukuran Contoh Uji
= 10x10 cm
Berat contoh uji (10x10)cm
= 1,119gram
Berat 10 helai lusi
= 0,018 gram
Berat 10 helai pakan
= 0,034 gram
No
Tetal (hl/inch)
Panjang (cm)
Lusi 65 67 67
Pakan 52 53 53
Lusi 10 10 10,2 10,2 10,4 10,1 10,2 10,1 10,2 10
Pakan 10 10,1 10 10,3 10,3 10 10 10,2 10,3 10
∑
199
158
101,4
101,2
Xratarata
66
52
10,14
10,12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
V. Perhitungan 1). Mengkeret Mengkeret Lusi
100% = ̅ ̅ = 10,1410 10,14 100 % =1,38% Mengkeret Pakan
100% = ̅ ̅ = 10,1210 10,12 100 % =1,18% 2). Nomor Benang > Lusi
= ∑ ∑ = 1,014 0,018 =56,3 = 0,5 9 = 0,5 9 56,3 = 33,21 1000 =17,7 = 1000 = 56,3
9000 =159,8 = 9000 = 56,3 > Pakan
= ∑ ∑ = 1,012 0,034 =29,76 = 0,5 9 = 0,5 9 29,7 6 = 17,55 1000 =50,60 = 1000 = 29,76 9000 =302,4 = 9000 = 29,76 3). Berat kain /m 2 a. Penimbangan (A)
= .
100 100 . = 1,119 100100 1010 = 111,9 /
b. Perhitungan
66 =25,98 ℎ/ ℎ⁄" = 2,54 ℎ⁄ 100 = 100 =
, (⁄) , −,
= 46,79
52 =20,47 ℎ/ ℎ⁄" = 2,54 ℎ⁄ 100 = 100 =
, (⁄) , −,
=
69,60
Berat Kain = 46,79 gram + 69,60 gram = 116,39 gram 4). Selisih Berat (%) Selisih (B>A)
A> = A A B x 100% = 116,39111,9 116,39 x 100% =3% Diameter Lusi
:
nw
= 66 hl/”
= = √ , =0,0061 = = 66 0,0061 = 0,402
Pakan : nf
= 52 hl/”
= = √ , =0,0085 = = 52 0,0085 = 0,442 = ( + ) 100% = (0,4020,442 0,402 0,442) 100% =0,040,17 ×100% = 21 %
VI.
Pola Anyaman
VII.
Diskusi Kain rangkap disebut juga kain berlapis adalah kain yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang ditenun bersama-sama. Untuk membentuk kain jenis kain rangkap yang sederhana tersusun dari dua seri benang lusi dan dua seri benang pakan. Satu seri benang lusi dan satu seri benang pakan membentuk kain sebelah muka, sedang satu seri benang lusi dan pakan lainnya membentuk sebelah belakang. Setelah dilakukannya pengamatan dan pengujian didapatkanya bahwa kain rangkap yang di uji merupakan kain rangkap yang mempunyai ikatan disetiap satu rapotnya. Perhitungan dekomposisi dilakukan seperti dekomposisi sebelumnya Untuk hasil mengkeret lusi 1,38% dan mengkeret pakannya yaitu 1,18% dimana hasil ini menunjukkan bahwa kain rangkap yang diuji cukup sedikit untuk mengkeretnya. Berat kain dalam g/m 2 sebesar 111,9 g/m 2 dan untuk hasil berat kain perhitungannya
116,39 dimana mempunyai selisih sebesar 6,19%.
Hal itu bisa saja disebabkan oleh tetal lusi dan tetal pakan yang cukup tinggi dan Nmnya yang cukup besar.
VIII. Kesimpulan Jadi setelah dilakukannya pengujian dekomposisi anyaman kain rangkap didapatkan bahwa kain uji yang digunakan mempunyai ikatan dietiap pengulangan rapotnya, dimana didapatkan pula hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Mengkeret lusi : 1,38 % Mengkeret pakan : 1,18 % Nomor benang Nm 56,3 Ne 1 33,21 Tex 17,7 Td 159,8 [ LUSI] Nm 29,76 Ne 1 17,55 Tex 50,60 Td 302,4 [PAKAN] Berat (penimbangan ) : 111,90 g/m 2 Berat ( Perhitungan ) : 116,39 g/m 2 Selisih berat
: 3%
Dengan cover factor sebesar 21%.
IX.
Daftar Pustaka Jumaeri,Bk. Teks,dkk.1974. TEXTILE
DESIGN .
Institut Teknologi Tekstil.
Bandung. Sumihartini Atin,
Modul Praktikum Desain tekstil 2 ,
teknologi Tekstil,2013,Bandung
Sekolah tinggi
X. Lampiran 10 helai lusi
Kain Uji
10 helai pakan