LAPOR LA PORAN AN A UDIT UDIT KEPERAWATAN
RESIKO JATUH PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK HEMORAGIK
Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ahlifi Nizami Aziz, S.Kep., Ns. Lilik Farida Tri Hastuti,S.Kep., Hastuti,S.Kep., Ns. Agus Kiswanto, S.Kep.,Ns. Evi Pramudyaningsih,S.Kep., Pramudyaningsih,S.Kep., Ns. Pety Dwi Nurani,S.Kep.,Ns. M.Wahyu Dwi Y,AMK
RSUD DR. MOEWARDI 2014
1. Pendahuluan Definisi stroke menurut WHOadalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.( Jusuf Misbach,2011 ) Menurut patologi anatomi dan penyebabnya, stroke diklasifikasikan menjadi dua yaitu Stroke Iskemik dan Stroke hemoragik. Stroke Iskemik sering disebut sebagai Stroke non hemoragik.( Jusuf Misbach,2011 ) Stroke Non Haemoragik (SNH) merupakan gangguan sirkulasi serebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis pada pembuluh misalnya : trombus, embolus atau penyakit vaskuler dasar seperti artero sklerosis dan arteritis yang mengganggu aliran darah serebral sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otak menurun yang menyebabkan terjadinya infark (Price, 2006). Stroke adalah penyebab kematian ketiga pada orang dewasa dan lansia di Amerika Serikat.Angka kematian setiap tahun akibat stroke lebih dari 200.000.Insiden stroke secara nasional diperkirakan adalah 750.000 per tahun.Dua per tiga kasus stroke terjadi pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun.Berdasarkan data dari seluruh dunia, penyakit stroke adalah penyebab kematian tersering pertama dan kedua dan menempati urutan kelima dan keenam sebagai penyebab kecacatan (Price, 2006). Di Indonesia Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.Bahkan, menurut survei tahun 2004, Stroke merupakan pembunuh nomor satu di Rumah Sakit Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena Stroke.Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. (www.yastroki.or.id) Berdasarkan data dari Instalasi Rekam Medis RSUD dr. Moewardi di tahun 2013 didapatkan data kasus sebanyak607dan stroke non Hemoragik sebanyak 350 kasus.Dari kasus tersebut,masalah keperawatan utama adalah perubahan perfusi jaringan otak. Masalah yang juga perlu diperhatikan adalah resiko jatuh. Sehingga berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka RSUD Dr.Moewardi perlu melakukan audit asuhan keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik.
Tujuan Umum: Meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien Stroke non hemoragik. Tujuan Khus us 1.
Menyusun kriteria audit keperawatan resiko jatuhpada pasien Stroke non hemoragik 2
2.
3. 4.
Mengukur kepatuhan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan rasiko jatuhpada pasien Stroke non hemoragik sesuai standar asuhan keperawatan. Menyusun dan melaksanakan rencana tindak lanjut Meningkatkan mutu asuhan keperawatan resiko jatuhpada pasien Stroke non hemoragik sesuai standar asuhan keperawatan
Sasaran Pasien dengan kasus Stroke non hemoragikyang di rawat inap di RSUD dr. Moewardi
2. Metode 2.1. Penyus unan Pedoman Audi t Keperawatan Instrumen audit keperawatan disusun berdasarkan hasil diskusi dan konsensus tim adhoc yang terdiri dari Evi Pramudyaningsih,S.Kep.,Ns., Lilik Farida Tri Hastuti,S.Kep,Ns., Pety Dwi Nuraini,S.Kep,Ns., Ahlifi Nizami Aziz,S.Kep.,Ns., Agus Kiswanto,S.Kep.,Ns., dan M.Wahyu Dwi Y,AMK dan mengacu kepada referensi dari Jusuf Misbach (2011) Instrumen audit klinik terdiri dari: Kriteria, Perkecualian dan Petunjuk pengambilan data (tabel 1). Tabel 1. Pedoman Audit Keperawatan Kriteria
Perkecualian
1. Harus dilakukan pengkajian resiko jatuh
Tidak ada perkecualian
2. Harus dipasang pengaman tempat tidur
Tidak ada perkecualian
3. Harus dipastikan tempat tidur terkunci
Tidak ada perkecualian
4. Harus dilakukan edukasi tentang resiko jatuh
Tidak ada perkecualian
5. Terpasang gelang kuning
Tidak ada perkecualian
Petunjuk Pengambilan Data Pengkajian awal pemeriksaan (kode RM 2012 03 2 08 01 Rev.4) Nursing care plan resiko jatuh (kode RM 2013 03 2 07 31) Catatan terintegrasi (kode RM 2012 03 Observasi langsung Nursing care plan resiko jatuh (kode RM 2013 03 2 07 31) Catatan terintegrasi (kode RM 2012 03 Observasi langsung Nursing care plan resiko jatuh (kode RM 2013 03 2 07 31) Catatan terintegrasi (kode RM 2012 03 Nursing care plan resiko jatuh (kode RM 2013 03
3
6. Harus dilalukan reassessment resiko jatuh setiap shift 7. Keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien
Tidak ada perkecualian
8. Tidak ada kejadian pasien jatuh
Tidak ada perkecualian
Tidak ada perkecualian
2 07 31) Catatan terintegrasi (kode RM 2012 03 Observasi langsung Catatan terintegrasi (kode RM 2012 03 Pelaksanaan Edukasi pasien/keluarga multidisiplin (kode RM 2012 03 4 05 01) Wawancara dengan keluarga pasien Observasi
Variabel 1. 2. 3.
Cara pembayaran ( Bayar sendiri, BPJS, Jamkesda, SKTM, PKMS) Kelas perawatan ( Kelas III, Kelas II, Kelas I, VIP) Ruang perawatan ( Anggrek 2, Anggrek 3, Melati 3, Cendana 1, Cendana 2,Cendana 3 dan Aster 5)
Tabel 2. Variabel dan Kriteria Audit No 1. 2. 3.
Variabel/ Kriteria VARIABEL Cara pembayaran Kelas perawatan Ruangan KRITERIA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Harus dilakukan pengkajian resiko jatuh Harus dipasang pengaman tempat tidur Harus dipastikan tempat tidur terkunci Harus dilakukan edukasi tentang resiko jatuh Terpasang gelang kuning Harus dilalukan reassessment resiko jatuh setiap shift Keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien Tidak ada kejadian pasien jatuh
2.2 Populasi dan Sampel Audi t Populasi audit keperawatan asuhan keperawatan dengan resiko jatuhpada pasien Stroke non hemoragik meliputi kunjungan yang terjadi mulai pada bulan Juni tahun 2014, berdasarkan kesepakatan sampel yang diambil adalah semua pasien yang dirawat pada periode 1 s.d 30 Juni 2014.
4
3.Hasil dan Pembahasan 3.1. Umum Dilakukan dengan mencari daftar pasien yang dirawat dengan diagnosis Stroke non hemoragik sejak tanggal 1 s.d 30 Juni 2014. Jumlah pasien yang dilakukan audit sebanyak 22pasien. Pengambilan data dengan melakukan observasi langsung terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan dan melihat rekam medis pasien yang masih dirawat. Karakteristik Dari Rekam Medis yang diambil sebagai sampel sebagian besar diambil dari ruang Anggrek 2 yang merupakan ruang perawatan penyakit syaraf dan memiliki unit stroke dan pojok stroke.Selain itu ada beberapa sampel dari ruang Melati 3.Sedang kelas perawatan dari sebagian besar sampel dirawat di ruang kelas 3 dengan cara pembayaran menggunakan BPJS. 3.2. Tingkat Kesesuaian Audit menunjukan bahwa tingkat kesesuaian penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik untuk setiap kriteria antara kriteria 1hingga kriteria 8 dengan hasil masih ada yang di bawah standar yaitu kriteria 4 sebesar 50 %dan kriteria 7 sebesar 54,55 %, hasil lengkap terlihat pada grafik 1 Grafik 1. Tingkat kesesuaian penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik terhadap kriteria Kriteria
Tingkat kesesuaian (%)
1. Harus dilakukan pengkajian resiko jatuh
100 %
2. Harus dipasang pengaman tempat tidur
86.36 %
3. Harus dipastikan tempat tidur terkunci
100 %
4. Harus dilakukan edukasi tentang resiko jatuh
50 %
5. Terpasang gelang kuning
81.82 %
6. Harus dilalukan reassessment resiko jatuh setiap shift 7. Keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien 8. Tidak ada kejadian pasien jatuh
81.82 % 54.55 % 100 %
3.3. Penyebab Ketidaksesuaian Terhadap Kri teria Berdasarkan hasil diskusi tim adhoc dengan menggunakan alat bantu berupa fish bone diagram berhasil diidentifikasi penyebab ketidaksesuaian terhadap kriteria penatalaksanaan pasien pada topik asuhan
5
keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik sebagai berikut (tabel 3). Tabel 3. Penyebab ketidak-sesuaian terhadap kriteria Kriteria 1. Harus dipasang penghalang tempat tidur
1.
2.
3.
2. Harus dilakukan edukasi tentang resiko jatuh
1.
2.
3. 3. Terpasang gelang kuning
1.
2.
4. Harus dilakukan reassessment resiko jatuh tiap shift
1.
2.
5. Keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien
1.
2.
Penyebab ketidak-sesuaian Man : Kurang kepatuhan perawat untuk memasang penghalang tempat tidur setelah tindakan Managemen : kurangnya monitoring dan evaluasi dari Perawat Primer dan Kepala ruang Kurang pemeliharaan alat Material : Ada beberapa tempat tidur yang rusak penghalangnya Man : Kurang kepatuhan perawat dalam memberikan edukasi resiko jatuh, keluarga yang menunggu sering berganti jadi ada yang tidak mengerti Managemen:kurangnya monitoring dan evaluasi dari Perawat Primer dan Kepala ruang Material : Belum ada leaflet tentang resiko jatuh Man : Kepatuhan perawat untuk memasang gelang kuning pada pasien Managemen:kurangnya monitoring dan evaluasi dari Perawat Primer dan Kepala ruang Man : kurang kepatuhan perawat dalam melakukan reassessment dan mendokumentasikan dalam catatan keperawatan dan lembar monitoring Manajemen : kurangnya monitoring dan evaluasi dari Perawat Primer dan Kepala ruang Man : Tingkat pengetahuan dan social ekonomi keluarga yang kurang sehingga tingkat pemahaman terhadap edukasi kurang, keluarga yang menunggu sering berganti-ganti sehingga ada yang belum tahu tentang edukasi yang diberikan Material : Belum ada leaflet tentang resiko jatuh
6
Tidak dipasang penghalang tempat tidur dikarenakan kurang kepatuhan perawat dalam memasang penghalang tempat tidur setelah melakukan tindakan (kadang lupa memasang) Edukasi tentang resiko jatuh tidak dilakukan karena kurang kepatuhan perawat dalam memberikan edukasi, keluarga pasien sering berganti jadi tidak semua diberikan edukasi serta belum adanya leaflet tentang resiko jatuh Gelang kuning tidak terpasang karena kurangnya kepatuhan perawat dan supervise yang kurang dari perawat primer dan kepala ruang Tidak dilakukan reassessment resiko jatuh tiap shift dikarenakan kurang kepatuhan perawat dalam melakuakn reassessment dan mendokumentasikan dalam catatan terintegrasi dan lembar monitoring Keluarga tidak paham tentang resiko jatuh disebabkan tingkat pengetahuan dan social ekonomi keluarga yang kurang sehingga tingkat pemahaman terhadap edukasi kurang, keluarga yang menunggu sering berganti-ganti sehingga ada yang belum tahu tentang edukasi yang diberikan
3.4. Rencana Tind ak Lanjut Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka tim adhoc mengusulkan untuk Secara detail dapat terlihat pada tabel 4. Tabel 4. Rencana Tindak Lanjut (POA) peningkatan mutu penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik Tindak lanjut
1. Supervisi tentang tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana oleh PP dan karu
2. Supervisi pengisian dokumentasi
Tujuan
1. Tujuan jangka pendek - Meningkatkan kepatuhan perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan sesuai SPO 2. Tujuan jangka panjang - Semua tindakan keperawatan dilakukan sesuai SPO 1. Tujuan jangka pendek
Indikator keberhasilan
Penanggun g jawab PP Karu
Jangk a waktu 1 bulan
- Dokumentasi rekam
7
Biaya
asuhan keperawatan tentang resiko jatuh oleh atasan
3. Perbaikan tempat tidur yang rusak
4. Pengajuan untuk dibuat leaflet tentang resiko jatuh
medik terisi lengkap sesuai kriteria
-
Meningkatkan kepatuhan perawat dalam pengisian kelengkapan dokumentasi 2. Tujuan jangka panjang - Dokumentasi asuhan keperawatan terisi lengkap sesuai kriteria di setiap MR pasien Efisiensi kerja perawat dan safety bagi pasien dan tenaga perawat Tersedia bahan untuk edukasi kepada pasien dan keluarganya
Tidak ada kejadian pasien jatuh
Ka.Bag.R umah Tangga
Tingkat pemahaman keluarga pasien meningkat
4. Pelaksanaan Tind akan Perb aikan
5. Hasil Re-Audit Tabel 9. Hasil audit dan re-audit tingkat kesesuaian penatalaksanaan resiko jatuh terhadap standard Kriteria
Tingkat
Tingkat
kesesuaian (%)
kesesuaian (%)
audit
re-audit
p value
1. 2. 3. 4. 5. 6.
4. Kesimpu lan dan Saran 4.1 Kesimpu lan Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan
8
1. Stroke non hemoragik merupakan salah satu kasus penyebab kematian dan kecacatan dengan masalah resiko j atuh 2. Berdasarkan kesepakatan tim adhoc disusun kriteria yaitu harus dilakukan pengkajian resiko jatuh, harus dipasang pengjhalang tempat tidur, harus dipastikan roda tempat tidur terkunci, terpasang gelang kuning, harus dilakukan reassessmen resiko jatuh tiap shift, keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien dan tidak ada keajdian jatuh 3. Setelah dilakukan audit didapatkan hasil dengan tingkat kesesuaian penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan resiko jatuh pada pasien Stroke non hemoragik untuk setiap kriteria dari kriteria 1hingga kriteria 8 dengan hasil ada 2 kriteria yang masih di bawah standar yaitu kriteria 4 sebesar 50 % dan kriteria 7 sebesar 54,55 % 4. Dari beberapa masalah yang ditemukan sebagian besar adalah karena kurang kepatuhan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai SPO 5. Dari beberapa masalah sudah dilakukan tindak lanjut berupa supervisi dari perawat primer tentang tindakan keperawatan 4.2 Saran
Daftar Referensi
www.yastroki.or.id Misbach,Jusuf.2011. Stroke, Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta:Badan Penerbit FKUI Price S.A.2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
9
Lampiran Tabel . Instrumen audit klinik RM 1
RM 2
RM 3
RM 4
RM 5
RM 6
RM 7
RM 8
RM 9
RM 10
RM 11
RM 12
RM 13
RM 14
RM 15
RM 16
RM 17
RM 18
RM 19
RM 20
RM 21
RM 22
JUMLAH
Variabel A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
H
A3
A3
A4
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A1
A3
Ruangan
6
6
12
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
Kriteria Harus dilakukan pengkajian resiko jatuh
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
Harus dipasang pengaman tempat tidur
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
19
Harus dipastikan tempat tidur terkunci
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
Harus dilakukan edukasi tentang resiko jatuh
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
11
Terpasang gelang kuning
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
Harus dilakukan reassessment resiko jatuh setiap shift
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
Cara pembayaran Kelas perawatan
10
Keluarga paham tentang resiko jatuh pada pasien
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
12
Tidak ada kejadian pasien jatuh
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
11
12