PANDUAN
RISIKO JATUH
Sfl[[
RS PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20 Yogyakarta 55122 Telp. (0274)5't2653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, Eflail :
[email protected] UNIT ll I Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. (0271)6199701, Fax : (0274)6499727 lGo : (0274)6499,l18 E-mail :
[email protected]
a/St"gStr:tra. KEPUTUS$T DIREKTUR UTAMA Rumeh Sakit PKU MUHAMMADryAH YOGYAKARTA Nomor : JYr3 /SKJ.2/VIZ0f 5 TENTANG PANDUAN RISIKOJATUH RS PKU MTIIAMMADIYAH YOGYAKARTA
Direkhr RS PKU Muh?mrnadiyah Yogyakarta Menimbang
a
b-
c. Mengingat
Bahwa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermunr untuk mewujudkan derajat masyarakal setingg - tinggtnYa
kesehatan
Bahwa datam upaya meningkafkan mutu pelayanan di rumah sakit diperl ,kan adanya Panduan Risiko Jatuh RS PKU Muhammadiyah YogYakarta Batrrwa scsuai bl$h a. diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direknr RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Surat Keputusan PP Muhammadiyah nomor 233/Y-EPILO/D12013 tanggal 9 Shafar 1435
I
:
12 Desember
2013 tentang Penetapan Direktur Utama dan Wakil Direktur Bidang Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Masa labatua[n20l3 -2017 Memperhatikan
: l.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehalan 2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang No. 29 Tahun 20O4 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor Pelayanan Standar tentang 1438/t{enKeVPer/DU20l0
Kedokteran
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI I 69 I
/Iv{enKeVPer/VIIIl20 I
I
tentang
Nomor
Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Keseharan RI
Nomor Akr€ditasi Komisi I 165.A/MenKesiSKlXl2W tentang
Rurnah Sakit
ll Cepdt
-:rlutu - NJaman - fungaa - Is[ami
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Risiko Jatuh RS
PKU Muhammadiyah Yogyaka(a ini dapat selesai disusun.
Buku Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang beresiko jatuh.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Risiko Jatuh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Yogyakarta"
Penvusun
.................
2015
DAFTAR ISI
Halaman depan
i
Surat Keputusan Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
ii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
I.
Pendahuluan
A. Latar Belakang B- Pengertian C. Tujuan Pencegahan
Il. III.
1
Jatuh
Ruang Lingkup Tatalaksanaan A. Petugas Penanggung Jawab
B. Perangkat Kerja C. Tatalaksana
IV.
I
Dokumentasi
Lampiran
2 4 5 5
5
l0
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122 Telp. (0271) 5'12653 Fax. (0274) 566129, IGD : (0274)370262, E-mail :
[email protected] UNIT ll : Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. (0271)6499704, Fax : (0274)6499727 IGD : (0274)6499118 E.mail :
[email protected]
Aj)trr)rbt'-i'. MEMUTUSKAN Menetapkan
SIJRAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TENTANG PANDUAN NSIKO JATUH RS PKU MI.JHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Pertama
Paduan Risiko Jatuh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini
Kedua
Paduan Risiko Jatuh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud
dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan Yogyakarta
di RS PKU Muhammadiyah
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanegal ditetapkan dan apabila dikemudian hari temyata terdapat hal-hal yang perlu penyernpumaan akan diadakan perbaikan dan
Ketiga
penyesuaian sebagaimana mestinya
di : Yogyakarta PadaTangeal: Juni 2015 Dit€tapkan
Direktur Utama
$l&a"nl$/ dr. H. Joko Murdivanto. SPAn
NBM.867.919
iii CeWt -
tM
utu - 9\l-Janan - fringan - I stami
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas
di
rumah
sakit. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko
jatuh pasien, serta bekerjasama dalam memberikan intervensi
pencegahan
jatuh sesuai prosedur.
Pengertian Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau
tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja/tidak direncanakan, dengan arah
jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh
dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang beresiko untuk jatuh yang umunnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori
1. Intrinsik
:
:
berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis.
2. Ekstrinsik : berhubungan
dengan lingkungan
Selain itu faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated). Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
Intrinsik (berhubungan dengan kondisi
o Riwayat jatuh sebelumnya
diperkirakan o inkontinensia
o
(berhubungan dengan
lingkungan)
pasien)
Dapat
Ekstrinsik
o Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan
kurang, kabel
Gangguan
1
kognitif/psikologis
longgar/lepas
Gangguan
Alas kaku tidak pas
ke seimbangan/mobi
Ii
tas
Dudukan toilet yang
Usia > 65 tahun
rendah
Osteoporosis
Kursi atau tempat tidur
Status kesehatan yang
betoda
buruk
Rawat inap
Gangguan moskuloskeletal
berkepanjangan Peralatan yang tidak aman Peralatan rusak
Tempat tidur
ditinggalkan dalam posisi tinggi
Tidak dapat
Kejang
Reaksi individu terhadap
diperkirakan
Aritmia jantung
obat-obatan
Stroke atau serangan
iskemik sementara (Transient Ischaemic
Attack-TlA) Pingsan Serangan jatuh
(Drop
Attack) Penyakit Kronis
C. Tujuan
Pencegahan Jatuh
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara
l.
:
Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko jatuh tinggi dengan menggunakan "Asessment Risiko Jatuh"
2.
Melakukan asolrnon ulaog pada somua pasien (setiap hari)
2
J.
Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh dengan menggunakan "Asessment Risiko Jatuh Harian"
4.
Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara komprehensif.
3
BAB
II
RUANG LINGKUP
Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di numgan:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rawat Inap
IMC ICU IGD Hemodialisis
Poliklinik
Semua petugas yang bekerja
di rumah sakit harus memahami bahwa semua
pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh dan semua petugas tersebut
memiliki peran untuk mencegah pasien jatuh.
4
BAB
III
TATA LAKSANA A. Petugas penanggungjawab adalah perawat penanggungiawab pasien B. Perangkat Kerja
. 2. 3. 4. I
Status Rekam Medis Pasien Tanda risiko pasien jatuh (pin kuning yang diletakkan di gelang identitas)
Formulir pengkajian risiko pasien jatuh
Formulir dokumentasi informasi perawat tentang asesmen dan intervensi risiko jatuh.
Tata Laksana
1.
Asesmen fusiko Jatuh di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan Morse Risk Fall Scale (bagi pasien dewasa
Humpty Dumpty Risk Fall scale (bagi pasien usia 0
-
>
18 tahun),
18 tahun) dan ger
up and go /esl pada pasien rawat jalan.
2.
Asesmenawal/skrining
a.
Asesmen awal/skrining resiko jatuh di rawat jalan (IGD, poliklinik,
hemodialisis) dilakukan oleh perawat sesaat setelah pasien masuk ruangan
b.
Asesmen awaVskrining resiko jatuh
di rawat inap dilakukan
oleh
perawat dalam waktu 4 jam dari pasien masuk ruang rawat inap dan mencatat hasil asesmen ke dalam komputer
c.
Rencana intervensi segera disusun, diimplementasikan dan dicatat dalam Catatan Implementasi Keperawatan dalam waktu 2 jam setelah
skrining resiko jatuh.
3.
Asesmen ulang
a.
Setiap pasien dilakukan asesmen ulang risiko jatuh sesaat transfer ke
unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, dan adanya kejadian jatuh pada pasien
b.
Rencana intervensi segera disusun, diimplementasikan dan dicatat
dalam Catatan Implementasi Keperawatan akan dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen ulang.
5
diperbaharui/
c. Untuk mengubah diperlukan (Morse
kategori dari risiko tinggi
<
24, Htmpty Dumpty
ke risiko
rendah
< 12) dalam 2
kali
pemeriksaan berturut-turut
4. Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan "Prosedur Pencegahan Jatuh" berdasarkan pada
a. b. c.
:
Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi) Kebutuhan dan keterbatasan masing-masing pasien
Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
d. 5.
Asesmen klinis harian
"Prosedur Pencegahan Jatuh" pada pasien yang beresiko rendah, sedang
atau tinggi harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
6.
Intervensi pencegahan jatuh
a.
Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori)
:
1)
Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2)
Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur terpasang dengan baik.
3) Ruangan rapi 4) Benda-benda
pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam,
tombol panggilan, air minum, kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien) 6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang) 7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8) 9)
Pantau efek obat-obatan
Anjuran ke kamar mandi secara rutin
10) Sediakan dukungan emosional dan psikologis 1
1)
Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga
6
b.
Kategori risiko tinggi : lakukan tindakan pencegahan umum dan halhal berikut ini. I
)
Memasang tanda segitiga kuning diatas tempat tidur pasien
2) Beri
penanda berupa
pin berwama kuning yang dipakaikan di
gelang identifi kasi pasien
3) Sandal anti licin 4) Tawarkan bantuan
ke kamar mandi/penggunaan pispot setiap 2 jam
(saat pasien bangun) dan secara periodik (saat malam hari)
5) Kunjungi dan amati pasien setiap 1 jam oleh petugas 6) Nilai kebutuhan akan: a) Fisioterapi dan terapi okupasi b) Alarm tempat tidur
medis
c)
Tempat tidur rendah (khusus)
d)
Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station)
7)
7.
Edukasi keluarga pasien agar pasien tidak ditinggalkan sendirian.
Resiko jatuh juga dilakukan pada transfer pasien atau pada pasien pindah tempat dan ruangan. Pengkaj ian ini diperlukan agar tidak terjadi jatuh pada pasien yang dilakukan transfer tempat maupun ruangan.
8.
Strategi Rencana Keperawatan
a.
Strategi umum untuk pasien risiko jatuh yaitu
1)
:
Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam sekali (saat pasien bangun)
2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur 3) Lampu panggilan berada dalam jangkauan,
perintahkan pasien
untuk mendemostrasikan penggunaan lampu panggilan
4) Jangan ragu untuk meminta bantuan 5) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan 6) Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan partisipasi tim keperawatan
7)
Rujuk ke bidang yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifrk, misalnya fisioterapi
7
8) Anjurkan pasien
menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat
hendak turun dari tempat tidur
b.
Strategi untuk mengurangi/mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu
1)
:
Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien
2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya 3) Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika 4) Kurangi suara berisik 5) Lakukan asesmen ulang 6) Sediakan dukungan emosional dan psikologis
c.
Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh yaitu
1)
:
Lampu (bel) panggilan berada dalam jangkauan
2) Posisi tempat tidur rendah 3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin 4) Pencahayaan yang adekuat 5) Ruangan rapi 6) Sarana toilet dekat dengan pasien
d.
Manajemen setelah kejadian jatuh
1) Nilai apakah
terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)
2) Nilai tanda vital 3) Nilai adanya keterbatasan gerak 4) Pantau pasien dengan ketat 5) Catat dalam status pasien (rekam medis) 6) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang
bertugas dan
lengkapi lampiran insiden
7) Modifikasi
rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan
kondisi pasien
e.
Edukasipasien&eluarga
l)
Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor resiko jatuh dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang
telah ditetapkan. pasien dan keluarga harus diberikan edukasi
mengenai faktor risiko jatuh
di
lingkungan rumah sakit dan
melanjutkan keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien
2)
Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum memulai penggun.uur alat bantu
3) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding 4) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obatobatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan /obatobatan lain.
f.
Dokumentasikan semua kegiatan pemcegahan resiko jatuh pada catatan keperawatan
9
BAB IV DOKUMENTASI Pendokumentasi resiko jatuh pada
l.
:
Dokumen asesmen risiko pasien jatuh
2. Dokumen pemberian informasi risiko
3.
Dokumen catatan keperawatan
10
pasien jatuh
LAMPIRAN
ALOGARITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT
Skrining farmasi dan atau fisioterapi pada pasien
Asesmen Risiko jatuh Morse dilakukan saat pasien masuk RS
dengan fal,.tor risiko
bersamaan dengan asesmen awal
Asesmen Ulang Risiko
pasien
Jatuh Morse
-
terkunci pegangan di kedua sisi tempat tidur terpasang baik
.
(telepon, lampu panggilar,, air lninum, kaca mata, pispot)
lain perubahan kondisi pasien
jatuh
-
(walker, cane, crutch) kacamata dan alat bantu dengar
dan psikologis mengenai pencegahan jatuh
Pencegahan kategori
Tindakan pencegahan umum
risiko tinggi (pasien dengan skor Morse > 45
ditambah:
'Pencegahan
jatuh'
.
kuning di pergelangan tangan
.
mandi/penggunaanpispot
2 jam
o o o
Fisioterapi dan terapi okupasi
Alarm tempat tidur Lokasi kamar tidur
RUMAH SAKIT PKU MUHAIVIMADIYATI YOGYAKARTA
PENGKAJIAN RISIKO JATUII PASIEN DEWASA (MORSE FALL SCORE) Nama Pasien : ................ Umur/Jenis Kelamin: Diagnosis : ............... Keterangan : o Tulis jumlah skor yang sesuai pada kolom o Kategori: Risiko Rendah :0-24 Risiko Sedang :25 - 45 Risiko Tinsei ;> 45
No.Rekam Medis
KelasiKamar: Tanggal/Jam: skor pasien
:
INTERPRETASI HASIL PENGKAJIAN RISIKO JATUH PASIEN DEWASA (MORSE
FALL SCORE) Pengkajian Ulang (scoring ulang)
l.
Resiko jatuh rendah (<24) : 1x72jam (3 hari)
2. 3.
Resiko jatuh sedang (25-45) : 1x24jam (1 hari) Resiko jatuh tinggi (>45) : setiap shift
Tindakan Pencegahan Resiko Jatuh 1.
Pencegahan Umum
(A)
a. b.
Orientasilingkungan
c.
Rel tempat tidur dipasang (dinaikkan)
d. e.
Bel dan barang pribadi dalam jangkauan
f.
Edukasipencegahanjatuh
Posisi tempat tidur rendah dan terkunci
Pencahayaan adekuat
Pencegahan Resiko Sedang (B)
a. Lakukan semua pencegahan umum (A) b. Beri tanda segitiga wama kuning pada bed
)-
c.
Menawarkan bantuan untuk ambulasi
d.
Beri tanda idetifikasi dengan pin kuning pada gelang identitas
Pencegahan Resiko Tinggi (C)
a. b.
Lakukan semua pencegahan A dan B
Kunjungi dan monitor setiap l jam
c. Pastikan pasien menggunakan alat bantu jalan d. Libatkan keluarga untuk mengawasi pasien
4.
PETUNJUKPENGGUNAAN ASESMEN RISIKO JATUH (MORSE FALL SCALD
Riwayat Jatuh
:
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh
fisiologis dalam 12 bulan terkhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan skor 0.
Diagnosis Sekunder : Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis, berikan skor 15, jika tidak berikan skor 0
Alat Bantu
:
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien menggunakan tongkat/ alat penopang, berikan skor 15. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan skor 0
Terapi Intravena (terpasang infus)
:
Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20, jika tidak berikan skor 0.
Gaya Berjalan :
1. Jika pasien mengalami gaya berjalan,
mengarami kesulitan untuk bangun
dari
kursi,
menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya, kepala menunduk, pandangan mata terfokus pada lantai, memerlukan bantuan sedang
-
total untuk menjaga keseimbangan
dengan berpegangan pada perabot, orang atau alat bantu berjalan dan langkahJangkahnya pendek maka berikan skor 20.
2.
Jika pasien memiliki gaya perjalan yang lemah, pasien membungkuk, tidak dapat mengangkat kepala tanpa kehilangan keseimbangan atau memerlukan bantuan ringan untuk berjalan dan
langkah-langkahnya pendek maka berikan skor 10.
3.
Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan skor 0
Status Mental
:
Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya untuk be{alan. Jika pasien mempunyai over-estimasu terhadap kemampuan fisiknya berikan skor 15. Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenamya berikan skor 0.
SKALA RISIKO JATUH PADA ANAK (HUMPTY DUMPTY) Penilaian Risiko : l. Risiko rendah jatuh bila skor 7_l 2. Risiko tinggi bila skor > 12
l
Skor minimal :7 Skor maksimal:23
Pengkajian Risiko Jatuh No I
Parameter Umur
lz
Skor
Di bawah 3 tahun
4
3-T tahun 7-13 tahun 2
Jenis Kelamin
J
2
>l3tahun Laki-Laki
I 2
Peremnuan J
Diagnosis
1
Kelainan Nerrro Perubahan dulum
4 a
J
I'^l^:-^.^D^:r-:\er4rrl4tt rstKIS, n
4
Gangguan Koenitif
rgnlaKu Diagnosis Lu.i., -Tirlak sarlqr to'h lvr rrsuauI uaktsilll ^uLsr I rrho lul/q
1 a
J
v6+^il^.^^^F
Awfvl
Mensefahr 5
2
k
2
,J;
Faktor Lingkungan
1
4 J
6
Respon terhadap
2
-
1
Dalam 24 jam
J
operasi/obat penenang/efek anestesi
7
Penggunaan Obat
>48 iam Bermacam-maca ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis), hionotik, barbituratm fenotiazin, anti depresan, laksansia/diuretika narkotik r
2 I
r'
3
2
l
f"rg""@ Ro.da tempat
tidur berada
Risiko Tinegi
puAuffi.i
terkunci Posisi tempat tidur pada posisi terendah loga, pengaman teempat tidur dinaikkan Berikan brosur edukasi jatuh - ---^'urqr
l. f**g
(sk;;1,
tempai tidur pu"ri"i, Lakukan Slti* pada intervensijatutr
""
?
sianaar Berikan (brosur) 4. St1{egi mencegah"arUrii"tr'f,* j"*fri""gpenilaian jatuh yang tebih de]tail sena analisa cara berjalan ..hid;;;;; d itentukan intervensi rp"rr,?it r"rtn, menggunakan terapi fisik atau uiuiU*,u jalan jenis terbaru untuk mobilisasi 5ditempatkan d"k;; _P_asien 6. Handrail ,uauh kokoh 7. keluarga pasien untuk selalu ligatkan
1
-
;;;Tor,",
di6gil;;il;;
PENGKAJIAN RISIKO JATUH DI RAWAT JALAN Pengkajian risiko jatuh di rawat jalan dengan menggunakan : GET UP and GO TEST pada pasien dewasa dan HUMPTY DUMPTY pada pasien anak.
GET UP And GO TEST (Dewasa) Mampu banekit dalam sekali pergerakan (tidak hilang pergerakan saat melangkah) Banekit dengan bantuan tangan yang mendorong Banekit namun butuh banyak bantuan usaha Tidak mampu bangkit (tanpa bantuan asisten se14!q419!1) Skor 4: Resiko tinggi Anak Skor :
Risikotinggi : >72 Risikorendah:<12
Dumpty Score (0-18 tahun
SKOR 0 1
3
4
LANGKAH PENCEGAHAN RISIKO JATUH No
Langkah
Tanggall Jam
I 2 3
4 5
Anjurkan pasien meminta bantuan vans diperlukan Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti selip Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang Pastikan lorong bebas hambatan
6
Tempatkan alat bantu seperti walkersi tongkat dalam jangkauan pasierr
7
Pasang Bedside rel
8
Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
9
Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran dan gait Mengamati lingkungan untuk kondisi
10
il 12
l3
berpotensi tidak aman dan segera laporkan untuk perbaikan
Jangan biarkan pasien beresiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostic atau terapi Pastikan pasien yang diangkut dengan brancard/tempat tidur, posisis bedside rel dalam keadaan terpasang Informasikan dan mendidik pasien dan atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah .iatuh
14
Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yane dibutuhkan
Tanggall Jam
Tanggal lJam
Tanggal/
Tanggal/
Tanagall
Tanggall
Jam
Jam
Jam
Jam
Tanggal lJam
Tanggal lJam
Tanggall
Tanggal/
Tanggal/
Jam
Jam
Jam
ASSESIVIEN ULATIG RISIKO JATUH
PADA PASIBN RAWAT INAP RSPKI-] MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen
:
4P.S t.2NU20t5
No Revisi
Halaman
tl2
00
Tanggal Terbit:
Ditetapkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
8Nr-r^-1Lg' dr. H. Joko Murdiyanto" SpAn NBM. 867.919
Pengertian
Proses kegiatan identifikasi pasien risiko jatuh dengan melakukan assesmen ulang risiko jatuh pada pasien yang dirawat inap .
Tujuan
Memastikan identitas pasien risiko jatuh dengan benar, selama pasien di rawat di RS PKU MuhammadiyabYogyakata.
Kebijakan
Setiap pasien rawat inap yang memiliki risiko jatuh dilakukan assesmen ulang risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor .tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS PK U Muhamm adiy ah Y o gyakafia)
Prosedur
A. Persiapan
l. 23.
Lembar Assesmen Risiko Jatuh Berkas Rekam Medis Pasien AIat Tulis
B. Pelaksanaan t- Setiap pasien dilakukan asesmen ulang risiko jatuh sesaat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, dan adanya kejadian jatuh pada pasien.
2.
Siapkan lembar assesmen awal risiko jatuh yaitu dengan Humpty Dr-pty pada anak dan Morse Fall Risk pada pasien dewasa.
3.
4.
Ucapkan salam " Selamat pagi / siang/ malam, BapaH lbu" Sebut nalna dan peran anda
"Saya
(nama), saya sebagai
perawat
penanggung jowab terhadap perowotan bapaV ibu saat ini"
5. Jelaskan maksud dan tujuan BopaVlbu, sayo bermaksud untuk melakukan pemeril
ASSESMEN ULANG RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP RS
PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen:
,7n.s r.2NU20t5
No Revisi
Halaman
00
212
meberilan pelayanan yang sesuai dengan hasil pemeril
9.
Ucapkan terima kasih dan sampaikan: "Semoga lekns sembuh" 10. Dokumentasikan hasil assesmen risiko jatuh pada catatan keperawatan
C. Hal yang
l.
harus diperhatikan Assesmen ulang dilakukan sesaat sesaat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, dan adanya kejadian jatuh pada pasien.
Unit Terkait
l.
Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat 3. Intensive Care Unit 4. Intermediate care 5. Hemodialisis 6. Poliklinik
ASSESIUEN RISIKO JATUH PADA PASIBN RAWAT INAP RSPKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
No Dokumen : ;rglP.s t.2NU20t5
No Revisi
Halaman
t/2
00
Tanggal Terbit:
Ditetapkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
StJr^^,"A^"/ dr. H. Joko Murdiyanto. SpAn NBM. 867.919
Pengertian
Proses kegiatan identifikasi pasien risiko jatuh dengan melakukan assesmen risiko jatuh pada pasien yang dirawat inap .
Tujuan
Memastikan identitas pasien risiko jatuh dengan benar, selama pasien di rawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kebiiakan
Setiap pasien rawat inap yang memiliki risiko jatuh dlakukan assesmen risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor tentano Kehiiak an Pelavanan Instalesi Rarxrat Inen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)
Prosedur
A. Persiapan
l.
Lembar Assesmen Risiko Jatuh Berkas Rekam Medis Pasien
2. 3. Alat Tulis
B. Pelaksanaan 1. Pasien yang akan dilakukan Assesmen Awal adalah pasien yang sesaat masuk rawat inap dan maksimal 4 jalrn harus dilakukan Assesmen Awal. 2. Siapkan lembar Assesmen Awal Risiko Jatuh yaitu dengan Humpty Dumpty pada anak dan Morse Fall Risk pada pasien dewasa.
3.
Ucapkan salam
" Selamat pagi / siang/ malam, BapaV lbu"
4.
Sebut nama dan peran anda
"Saya 5.
(nama), saya sebagai perowat terhadap perowoton bapaH ibu saat ini"
penanggungjawab Jelaskan maksud dan tujuan BapaHlbu, saya bermaksud untuk melakukan pemeriksaan tentang risilo jatuh. Tujuannya adalah untuk memastikan apakoh Bapak/Ibu beresiko untuk jatuh sehingga kami
ASSESIUEN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen:
dp.s t.2Nvzors
No Revisi
Halrman
212 sebagai petugas dapat lebih waspada dalam meberiknn pelayanan yang sesuai dengan hasil pemeriksaan risiko jatuh selama dirawat dirumah sakit ini". 6. I-akukan proses pengkajian risiko jatuh, kemudian catat
7.
00
hasilnya didalam form pengkajian risiko jatuh. Rencana intervensi segera disusun, diimplementasikan dan dicatat dalam catatan implementasi keperawatan dalam waktu 2 jarn setelah skrining risiko jatuh.
"BapaHlbu, saya sudah melakulan pengkajian risiko iatuh hasilnya akan kita sampaikan kepada bapaUibu ksrena berkaitan dengan pencegahan teriadinya jatuh selama perowatan di rumah sakit ini" 8. Ucapkan terima kasih dan sampaikan: "Semoga lekas sembuh" 9. Dokumentasikan hasil assesmen risiko jatuh pada catatan keperawatan
C. Hal yang harus diperhatikan
l.
Unit Terkait
l.
Assesmen awal dikaukan sesaat setelah pasien masuk rawat inap
Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Intensive Care Unit
2. 3. 4. Intermediate care 5. Hemodialisis 6. Poliklinik
PBMASANGAN PIN IDENTIFIKASI RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMIIIADIYAH
YOGYAK.ARTA
No Dokumen: 4 /P.S
t.2Nv20ts
No Revisi 00
Tanggal Terbit:
Halaman
1/2 Ditetapkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
$l*^^nlB/ dr. H. Joko Murdiyanto. SpAn NBM. 867.919
Pengertian
Proses kegiatan identifikasi pasien risiko jatuh dengan memasang pin identitas risiko jatuh pada gelang identitas pasien yang dirawat
Tujuan
inap. Memastikan identitas pasien risiko jatuh dengan benar, selama pasien di rawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kebijakan
Setiap pasien rawat inap yang memiliki risiko jatuh dipasangkan pin
kuning identifikasi risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor .tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) Prosedur
A.
Persiapan 1. Pin Identitas Risiko Jatuh (Pin Kuning) 2. Berkas Rekam Medis Pasien 3. Alat Tulis
B. Pelaksanaan
l.
2. 3.
Pastikan pasien yang akan dipasang pin risiko jatuh yaitu a. Pasien anak dengan hasil assesmen jatuh berisiko jatuh
tinggi dengan skor> 12. b. Pasien dewasa dengan hasil assesmen risiko jahrh sedang dengan skor 25-45 dan risiko tinggi dengan skor >45. Siapkan Pin identitas risiko jatuh (pin berwama kuning) Pasangkan pin identitas resiko jatuh berwarna kuning pada gelang identitas pasien.
4. 5.
Ucapkan salam " Selamal pgi / siang/ malam, Sebut nama dan peran anda
"Saya penanggung
BapH lbu"
(nomo), soya sebagai perqwot jawab terhodap perowoton ibu saot ini"
e
PEMASANGAN PIN IDENTIFIKASI RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP
RS PKU MT,IIIAITMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen: 14lP.S
' I II
6.
No Revisi
Halaman
00
2/2
t.2NV20t5
Jelaskan maksud dan tujuan
n"poHlbu,berdasarksn hasil pemeriksaan tentang risiko ioruh maka saya aknn memasang pin identitas risiko jatuh ini pada gelang identitas Bapak/Ibu. Tujuonnya adalah untuk memastikan identitas BapaVlbu berisikn untuk jatuh dan kami sebagai petugas dapat lebih waspada dalam .rberikan pelayanan yang sesuai dengan keterbatasan mobilisasi BapaVlbu terjatuh selama dirawat dirumah sakit
| I
tnt
7.
-
Pasangkan pin identitas risiko jatuh pada gelang identitas yang sudah terpasang di pasien
8. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga, bahwa pin identitas ini harus selalu digunakan hingga pasien tidak berisiko untuk jatuh. "BapaVlbu, mohon agar pin identifikasi risifut jatuh ini jangan dilepas selama masih menjalani perowatan di rumah
sakit ini, sampai kondisi BapaVlbu membaik dan tidak berisiko untukjatuh" 9. Ucapkan terima kasih dan sampaikan "Semogo lekss sembuh" 10. Dokumentasikan pemasangan identitas risiko jatuh pada catatan keperawatan
C. Hal yang harus diperhatikan
l. Pemasangan gelang tidak boleh terlalu kencang 2. Pin dilepas, apabila pasierr sudah tidak bsrisiko jatuh Unit Terkait
l. Instalasi Rawat Inap 2. Instalasi Gawat Darurat 3. 4. 5.
Intensive Care Unit Intermediate care
Hemodialisis
6- Poliklinik
PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH RS PKU MUHAI}IM,{DIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen
:
No Revisi
:
Halaman:
l,blP.s t.2Nv20ts
tl4
00
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit:
STANDAR PROSEDUR
fil.l/-r^nlB/
OPERASIONAL
dr- H. Joko Murdivanto. SpAn
NBM.867.919 Pengertian
Pencegahan terjadinya pasien
jatuh selama dalam masa perawatan
di rumah sakit
Tujuan
Mencegah kejadian jatuh dan melindungi pasien dari cidera selama dalam masa perawatan di rumah sakit.
Kebijakan
1.
Semua pasien baru rawat inap harus
dilakukan pengkajian/penilaian risiko jatuh dan penilaian risiko jatuh dilakukan setiap had (Surat Keputusan Direktur Nomor ..... tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat
Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) 2. Semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh harus mendapatkan informasi tentang risiko pasien -iatuh.
Prosedur
A. Persiapan
l. 2.
Penampilan petugas: a. Periksa kerapihan pakaian seragam b. Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat:
a. Status rekam medis pasien b. Tanda risiko pasien jatuh (pin kuning) c. Formulir asesmen risiko jatuh d. Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh B. Pelaksanaan 1. Tindakan pencegahan
umum (untuk semua pasien baru rawat
inap) a. Ucapkan salam " Se I amat pagi/ s iang/malam, b. Sebut nama dan peran anda
B apaA lbu"
PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKAR.TA
No Dokumen
:
frlP.s t.2NU20t5
"Soya
(nama),@
penanggung jawab terhadap perqwatan ibu saat
ini"
Informasikan pada pasien tentang kegiatan pengkajian risiko jatuh yang akan dilakukan beserta tujuannya
e.
"BapaVlbu, saya akan melakukon pengkajian tetang risiko jatuh pada Bapal/Ibu, adapun tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mencegah kejadian jatuh dan melindungi BapaHlbu dari cidera,, Kaji tingkat risiko pasien jatuh (sesuai dengan format pengkajian risiko jatuh) Tentukan tingkat risiko pasien jatuh (ringan, sedang, berat)
Informasikan pada pasien tentang tindakan yang dilakukan untuk mencegah risiko jatuh (sesuai dengan format dokumentasi pemberian informasi risiko pasien
jatuh)
Orientasikan pasien terhadap lingkungan ruang perawatan dan petugas yang merawat h. Atur posisi tempat tidur dengan posisi terendah i. Pasang pagar tempat tidur pada kedua sisi (terutama untuk pasien yang risiko sedang dan risiko tinggi)
j. Kunci
roda tempat tidur k. Dekatkan semua kebutuhan pasien (bel, kacamata, dan barang pribadi yang dibutuhkan berada dalam jangkauan pasien)
Berikan pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien) m. Lakukan pemantauan terhadap efek obat-obatan yang diberikan n. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga l.
o.
Ucapkan terima kasih selesai melakukan kegiatan pence gahan dan sampa ikan " S e mo ga I e kn s s e mbu h,'
PENCEGAHAN RISIKO PASIBN JATUH RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : lP.s t.2Nv20ts ttb
No Revisi 00
2. Untuk pasien yang beresiko
:
Halaman:
314
jatuh (risiko sedang dan risiko
tinggi) a. Lakukan semuapencegahan tindakan umum b. Pasang tanda risiko pasien jatuh (pin kuning) pada gelang identitas pasien untuk pasien denga risiko sedang dan risiko tinggi (lihat SPO tentang Pemasangan Gelang Risiko Jatuh) c. Usahakan lokasi kamar tidur pasien berdekatan dengan nurse station (terutama pasien dengan risiko tinggi) d- Libatkan pasien dan keluarga dalam pencegahan risiko jatuh e. Berikan informasi risiko pasien jatuh pada pasien dan keluarga f. Dokumentasikan pemberian informasi pada formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh g. Beritahu pasien untuk meminta bantuan pada saat ambulansi h. Anjurkan pasien untuk menggunakan sandal anti licin i. Observasi secara teratur kenyamanan pasien dan kebutuhan eliminasi setiap 2iarl j. Kaji ulang risiko jatuh tiap24 jart. k. Monitor tiap jam untuk pasien risiko tinggi. l. Komunikasikan risiko pasien jatuh saat timbang terima pasien antar shift
Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh pada catatan keperawatan.
3.
Pasien transport / pindah tempat ataupun ruangan dilakukan pengkajian resiko jatuh. Apabila pasien beresiko jatuh tinggi, maka transport pasien menggunakan brankart serta pastikan handrail dalam posisi terkunci.
C. Hal yang harus diperhatikan 1. Penjelasan yang diberikan sesuai
2.
tingkat pengetahuan pasien Lakukan penjelasan tentang risiko pasien iatuh pada saat pasien pertama kali dirawat
. _-\.-
PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH RS PKU MUHAII{MADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen: tp.s t.2Nu20ts ltb
No Revisi 00
Unit Terkait
1.
Instalasi rawat inap Intermediate care Intensive Care Unite Instalasi Gawat Darurat Hemodialisis
2. 3. 4. 5. 6. Poliklinik
:
Halaman:
4/4