Sri Murdiati Rin Peramata Sari/I0612041 32 15 Januari 2013
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Sri Murdiati Rin Peramata Sari / I0612041 40 15 Januari 2013
DAFTAR ISI............................................................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................................
PETA DASAR...............................................................................................................
PETA SEKTOR I.............................................................................................................
PETA SEKTOR II............................................................................................................
PETA SEKTOR III...........................................................................................................
PETA SEKTOR IV..........................................................................................................
PEMBAHASAN DAN ANALISIS.....................................................................................
KESIMPULAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perencanaan wilayah dan kota merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan suatu wilayah ataupun kota dengan mempertimbangkan masa lalu, menggunakan sumber daya yang ada serta berorientasi kepada masa depan agar terciptanya suatu wilayah atau kota yang nyaman dihuni untuk masyarakatnya. Dalam merencanakan suatu kawasan ada berbagai spesifikasi ilmu dan keahlian yang diperlukan agar dapat terciptanya kawasan yang nyaman dihuni oleh masyarakat. Semua perencanaan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan kenyamanan terhadap masyarakat, karena itu perencanaan tersebut bersifat rencana publik yang melibatkan banyak pihak dan harus dipertanggungjawabkan serta bersifat kompleks.
Wilayah atau kota yang direncanakan selalu mengalami perkembangan, karena masyarakat di dalamnya juga berkembang. Karena perkembangan tersebut melahirkan berbagai persoalan atau masalah-masalah yang kompleks yang harus diselesaikan oleh para perencana. Maka dari itu perencana diharuskan untuk dapat menganalisis semua masalah serta peluang untuk menyelesaikan persoalan dan menampilkan nya dengan baik dalam suatu rencana yang nantinya dipublikasikan kebanyak orang agar dapat diterima, dipahami dan dilaksanakan.
Dalam perencanaan yang pertama dilakukan adalah pengumpulan, pengolahan/analisis data dan penyajian informasi dalam bentuk tabel, peta dan peraturan lalu setelah nya bisa ditentukan beberapa alternatif untuk menyelesaikan masalah dan pada akhirnya terbentuklah dokumen perencanaan disertai dengan peta perencanaannya. Data untuk perencanaan sendiri seperti yang dikatakan di atas bersifat beraneka jenis data, berbagai sumber, beraneka bentuk dan format maka diperlukan suatu aplikasi yang mampu untuk mengumpulkan, mengelola, mengolah/menganalisis data dan menyajikan informasi yang beraneka tersebut agar mudah dipahami dan dipelajari. Untuk sekarang ini sistem informasi geografis (SIG) atau GIS (geiographical information systems) merupakan program aplikasi komputer yang memenuhi kebutuhan dalam pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data tersebut (Agus P. Saido, 2013).
Dalam pekerjaannya aplikasi GIS ini memiliki 5 komponen menurut D. Muhally Hakim (2009) yaitu :
Komponen data (50% aktifita GIS adalah pengadaan dan penyediaan data) :
Peta digital topografi/rupabumi
Peta tematik dasar/analitis
Peta deskriptif lainnya
SDM pelaksana meliputi :
Geographic information
Programer aplikasi
Administrator basic data
Administrator sistem
Gambar 1. Komponen GISSumber : Infrastruktur Data Spasial, D. Mahally Hakim (2009)Pemroses data tabular
Gambar 1. Komponen GIS
Sumber : Infrastruktur Data Spasial, D. Mahally Hakim (2009)
Operator key-in
Komponen perangkat lunak (DBMS Data Base Management Systems-Sistem Manajemen Basic Data) :
Memasukan data (data entry)
Memanipulasi data
Menyimpan dan men-query
Melakukan analisis spasial
Menyajikan dan memberikan luaran
Komponen Perangkat Keras Konfigurasi :
Sistem penyajian grafis yang baik
Drive (flasdisk, CD ROM, DVD) untuk media masukan dan luaran
Monitor dengan resolusi tinggi
Digitizer untuk konversi data spasial
Peralatan tambahan : scanner, kamera, dll.
Tatacara (prosedural) antara lain :
Pembakuan data
Dukungan dana
Pengamanan (security)
Standar aplikasi
Komponen di atas adalah komponen yang harus ada saat melakukan pekerjaan perencanaan dengan aplikasi GIS. Sekarang ini pada langkah awal dilakukan pemenuhan untuk komponen data. Data yang dikumpulkan sesuai dengan studi kasus nya, yaitu untuk tahun ajaran ini mengambil studi kasus Kota Surakarta. Karena studi kasus memiliki cakupan yang lumayan besar, maka untuk mahasiswa pwk yang satu kelas berjumlah 43 akhirnya dibagi dalam 5 kelompok kecamatan. Pada penelitian ini mendapatkan studi kasus yaitu Kecamatan Jebres.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah antara lain :
Menyelesaikan tugas akhir semester 3 (tiga) mata kuliah metode pendataan dan sistem informasi perencanaan.
Dapat mengaplikasikan aplikasi GIS dalam pekerjaan perencanaan.
Dapat mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk tabel, ataupun peta.
Dengan analisis data dapat melihat potensi serta permasalahan yang ada di Kecamatan Jebres.
LANDASAN NORMATIF
Landasan normatif ini berisikan peraturan-peraturan, ketentuan, perundang-undangan yang terkait dan berguna selama penelitian ini berlangsung, yang meliputi :
SNI 03-1733-2004
SNI 02-2406-1991
PP No. 8 tahun 2013 tentang ketelitian peta rencana tata ruang
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 – Januari 2014, dan berlokasi di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 93-98 m dan terletak pada koordinat 7°34'0"LU dan 110°49'0"BT
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah alat untuk survei yaitu peta rupa bumi Kota Surakarta dan GPS serta alat untuk pengolahan data adalah aplikasi GIS serta aplikasi microsoft lainnya. Sedangkan untuk bahan penelitian sendiri meliputi data-data yang diperoleh saat penelitian ini berlangsung yang meliputi data primer dan sekunder.
TATA LAKSANA PENELITIAN
Pada pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu :
Tahap persiapan
Review kebutuhan data,
Mereview data yang dibutuhkan pada penelitian ini yang mana telah dilist dan ditentukan oleh dosen yang nantinya harus dicari dan dikumpulkan oleh mahasiswa, yang meliputi :
Tabel 1. Kebutuhan data
KEBUTUHAN DATA
Keterangan
SEKTOR FISIK, GUNA LAHAN DAN KEPENDUDUKAN
Luas
Penggunaan lahan (TS)
Slum Area
Risk Area
Jumlah Penduduk (TS)
Penduduk Berdasar Umur (TS)
Penduduk Berdasar Jenis Kelamin
Penduduk Berdasar Pendidikan
Jumlah KK
Mortalitas dan Natalitas
Imigrasi dan Emigrasi
Penduduk Berdasar Tingkat Kesejateraan
TS = Time Series (3 tahun terakhir; 2010-2012)
Slum area dan Risk Area , (sumber dari RTRW/Data Sekunder dilengkapi dengan pengecekan lapangan) berupa :
Distribusi Lokasi
Foto
SEKTOR FASILITAS
Fasilitas Kota :
Perdagangan (Pasar, Pusat Perbelanjaan Modern)
Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas)
Pendidikan (SD,SMP,SMA,PT)
Ruang Terbuka Hijau (Pemakaman, Taman,Lapangan)
Sarana Pariwisata
Rusun
Utilitas Kota :
Sanitasi (MCK dan TPS)
Drainase (Primer, Sekunder, Tersier)
Penggolongan Fasilitas dilakukan berdasar Klasifikasi yang ada di SNI atau Peraturan terkait
Distribusi Lokasi (Sumber dari Peta/Data Sekunder dan Pengecekan Lapangan)
Dokumentasi dan Foto (Sumber dari Peta dan Pengecekan Lapangan)
SEKTOR EKONOMI – UKM
UKM (missal industri kerajinan tangan, industri tahu tempe dll)
Industri Menengah (missal pabrik tekstil, pabrik kaca dll)
Penggolongan Fasilitas dilakukan berdasar Klasifikasi yang ada di SNI atau Peraturan terkait
Distribusi Lokasi (Sumber dari Peta/Data Sekunder dan Pengecekan Lapangan)
Dokumentasi dan Foto (Sumber dari Peta dan Pengecekan Lapangan)
SEKTOR TRANSPORTASI
Jalan berdasarkan Fungsi
Jalan berdasarkan Kelas
Jalan berdasarkan V/C Ratio
Fasilitas Transportasi (Terminal, Halte, Terminal Bayangan)
Titik – Titik Kemacetan
Rute Trayek Angkutan Umum (Regional, Kota)
On Street Parking Area
Penggolongan Fasilitas dilakukan berdasar Klasifikasi yang ada di SNI atau Peraturan terkait
Distribusi Lokasi (Sumber dari Peta/Data Sekunder dan Pengecekan Lapangan)
Dokumentasi dan Foto (Sumber dari Peta dan Pengecekan Lapangan)
Pembagian tugas tiap sektor dan survei lapangan
Sebelum terjun ke lapangan langsung, untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data nantinya, maka dibuat PJ tiap sektor nya agar mempermudah dalam penelitian dan pembuatan laporan.
Penanggungjawab Sektor :
Sektor 1 (Fisik, Tata Guna Lahan, Kependudukan) :
- Erlana Citra Putri Kharisma
- Sri Murdiati Rin Permata Sari
Sektor 2 (Fasilitas) :
- Fitri Nur Cahyani
- Nurul Handayani
Sektor 3 (Ekonomi) :
- Azzahra Hemas Merdekawati
- Dwiki Kuncara Jati
Sektor 4 (Transportasi) :
- Faizal Adi Setyawan
- Ridho Wicaksono
Sedangkan untuk memudahkan dalam survei lapangan kecamatan jebres, maka dibentuk beberapa kelompok untuk survei tiap kelurahannya.
Kelompok Survei Lapangan :
Kelompok 1 (Kelurahan Mojosongo) :
- Erlana Citra Putri Kharisma
- Sri Murdiati Rin Permata Sari
Kelompok 2 (Kelurahan Jebres) :
- Fitri Nur Cahyani
- Nurul Handayani
Kelompok 3 (Kelurahan Jagalan, Pucangsawit, Gandegan, Sewu) :
- Azzahra Hemas Merdekawati
- Dwiki Kuncara Jati
Kelompok 4 (Kelurahan Purwodiningratan, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan, Sudiroprajan, Tegalharjo) :
- Faizal Adi Setyawan
- Ridho Wicaksono
Review RTRW Kota Surakarta 2012-2032
Dengan berdasarkan RTRW Kota Surakarta tahun 2012-2032 melakukan input data lokasi persebaran fasilitas ekonomi, transportasi, sosial untuk nantinya pada survei lapangan akan ditinjau ulang. Data yang terdapat pada RTRW Kota Surakarta ini menjadi pijakan awal dalam memulai survei lapangan yang dilakukan oleh para kelompok lapangan.
Menyiapkan peta RBI, camera dan GPS
Selama survei, untuk mengeplotkan lokasi sebenarnya pada peta menggunakan Peta RBI Surakarta dan Peta Kecamatan Jebres. Untuk mendokumentasikan fasilitas menggunakan camera. Sedangkan untuk mengetahui dimana letak fasilitas-fasilitas yang tersebar di berbagai kelurahan, menggunakan alat GPS
Tahap pengumpulan data primer dan sekunder
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
Data Primer
Data primer diperoleh melalui survei lapangan ke lokasi yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya meliputi :
Hasil Pengeplotan lokasi sebenarnya pada peta tiap kelompok survei sesuai kebutuhan data awal tentang 4 sektor
Hasil dokumentasi yang berupa foto
Data sekunder
Data sekunder ini adalah data diperoleh dari instansi atau badan pemerintahan serta dapat juga bersumber dari internet. Instansi atau badan pemerintahan atau sumber internet tersebut dapat berbentuk :
BPS ( Badan Pusat Statistik) Surakarta, dari sini diperoleh :
Surakarta Dalam Angka Tahun 2010
Surakarta Dalam Angka Tahun 2011
Surakarta Dalam Angka Tahun 2012
Kecamatan Dalam Angka Tahun 2011
Kantor Kecamatan Jebres , dari sini diperoleh :
Data Kependudukan Tahun 2012
Data Tata Guna Lahan Tahun 2012
Sedangkan dari internet diperoleh, peraturan lain yang berguna dalam penelitian (SNI dan Undang-Undang) yaitu :
SNI 03-1733-2004
SNI 02-2406-1991
PP No. 8 tahun 2013 tentang ketelitian peta rencana tata ruang
RTRW Kota Surakarta 2012-2032
Pengolahan dan analisis data
Pengolahan dan analisis data ini dilakukan oleh penanggung jawab tiap sektor. Jadi, data yang telah dikumpulkan oleh setiap kelompok survei selanjutnya dilaporkan kepada penanggungjawab sektor untuk diolah dan dianalisis.
Pengolahan dan analisis dilakukan secara terstruktur dan sesuai bagian atau tanggung jawab masing-masing yaitu :
Sektor 1
Sektor 2
Sektor 3
Sektor 4
Penyajian data
Penyajian data yang dilakukan berbentuk dalam 3 hal yaitu :
Pembuatan peta
Pembuatan peta dilakukan oleh penanggungjawab tiap sektor lalu kemudian digabungkan menjadi 1 layout yang memuat peta 4 sektor dilengkapi dengan deskripsi tiap petanya.
Pembuatan presentasi
Pembuatan presentasi dalam bentuk power point untuk dipresentasi dalam kelas yang meliputi proses penelitian, serta penyajian data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pembuatan laporan
Laporan penelitian dilakukan dan dibuat secara perorangan atau individu oleh masing-masing anggota kelompok dengan data bersumber dari hasil kerja kelompok dan survei yang telah dilakukan.
BAB III
PETA DASAR
Peta dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah peta rupa bumi kota surakarta lembaran 1408343 yang nantinya dibuat shapefile dan diolah sehingga dari lembar tersebut dapat diambil batas administrasi, kontur, jaringan transportasi, dan jaringan drainase Kota Surakarta. Dengan menggunakan aplikasi GIS lembaran tersebut dibuat peta Kota Surakarta seperti di bawah ini.
Gambar 2. Peta Kota Surakarta skala 1 : 40.000Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 2. Peta Kota Surakarta skala 1 : 40.000
Sumber : Dokumen Pribadi
Dari peta di atas dapat dilihat adanya jaringan jalan, batas administrasi, kontur, serta jaringan drainase di Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah seperti terlihat pada inset peta di atas. Kota Surakarta ini sendiri berbantasan dengan beberapa kabupaten lain seperti Karanganyar, Sragen, Sukoharjo dan Boyolali. Kota Surakarta ini dibagi dalam 5 kecamatan dan beberapa kelurahan dengan luas sebagai berikut :
Tabel 2. Daftar Kelurahan di Surakarta
Dari peta Kota Surakarta tersebut lalu dibuat lembaran baru yang berisi peta Kecamatan Jebres yang merupakan studi kasus dalam penelitian ini.
Gambar 3. Peta Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. Peta Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000
Sumber : Dokumen Pribadi
Dengan menggunakan peta dasar Kecamatan Jebres tersebutlah penelitian ini dilakukan, karena dengan lembaran tersebut telah terdapat batas adiministrasi, kontur, jaringan transportasi sehingga dapat diturunkan menjadi peta tematik untuk analisis yang lebih dalam.
BAB IV
SEKTOR 1 (FISIK, TATA GUNA LAHAN DAN KEPENDUDUKAN)
Pada bab ini dibahas tentang sektor tentang bagian fisik, tata guna lahan dan kependudukan Kecamatan Jebres yang meliputi :
LUAS
Di bawah ini ditampilkan peta Kecamatan Jebres berdasarkan luas nya, sehingga terlihat mana kelurahan dengan luas terbesar dan terkecil.
Tabel 3. Daftar Luas Kecamatan JebresGambar 4. Peta Luas Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 3. Daftar Luas Kecamatan Jebres
Gambar 4. Peta Luas Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000
Sumber : Dokumen Pribadi
Kelurahan dengan luas terbesar adalah Kelurahan Mojosongo, sedangkan kelurahan dengan luas terkecil adalah Kelurahan Kepatihan Kulon. Total luas dari Kecamatan Jebres adalah 1258,18 Ha.
PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan lahan di Kecamatan Jebres terbesar yaitu digunakan sebagai pemukiman. Sedangkan lahan lain digunakan untuk industri, jasa, sawah, serta area untuk ruang terbuka hijau namun persentasenya jauh dengan penggunaan lahan yang digunakan untuk pemukiman. Terjadi perubahan tata guna lahan di Kecamatan Jebres yaitu dari area persawahan menjadi pemukiman atau area lain menjadi pemukiman, yang dapat dipastikan adalah adanya peningkatan lahan untuk pemukiman, hal ini dapat dilihat pada penggunaan lahan pada kurun waktu 2011 – 2012 pada tabel berikut :
Tabel 4. Penggunaan Lahan di Kecamatan Jebres 2011-2012
Untuk persebaran penggunaan lahan di Kecamatan Jebres sendiri dapat dilihat pada peta dibawah ini :
Gambar 5. Peta Tata Guna Lahan Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 5. Peta Tata Guna Lahan Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000
Sumber : Dokumen Pribadi
SLUM DAN RISK AREA
Di Kecamatan Jebres ini terdapat beberapa area yang termasuk kedalam slum dan risk area. Untuk persebarannya dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Gambar 6. Peta Slum dan Risk Area Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 6. Peta Slum dan Risk Area Kecamatan Jebres skala 1 : 20.000
Sumber : Dokumen Pribadi
Slum area yang berada di kawasan Kecamatan Jebres kebanyakan berlokasi di Kelurahan Mojosongo dan sebagian di Kelurahan Jebres. Sedangkan untuk risk area di Kecamatan Jebres hanya ada rawan banjir yang dikarenakan oleh sungai Bengawan Solo dan Kali Anyar yang sering meluap pada saat musim hujan.
Tabel 6. Daftar Luas Risk areaTabel 5. Daftar Luas Slum area
Tabel 6. Daftar Luas Risk area
Tabel 5. Daftar Luas Slum area
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan karena adanya kelahiran di Kecamatan Jebres. Dan angka kelahiran lebih besar dari kematian sehingga terjadi pertumbuhan penduduk. Berikut peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Jebres selama kurun waktu tiga tahun 2010 – 2012.
Gambar 7. Grafik Peningkatan Jumlah Penduduk 2010 - 2012Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 7. Grafik Peningkatan Jumlah Penduduk 2010 - 2012
Sumber : Dokumen Pribadi
Kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Mojosongo, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kepatihan Kulon dan peringkat tersebut sama dalam 3 tahun seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Data Jumlah Penduduk
PENDUDUK BERDASAR UMUR
Jumlah penduduk di Kecamatan Jebres berdasarkan umur pada kurun waktu 2 tahun 2011 – 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Penduduk Berdasar Umur
PENDUDUK BERDASAR JENIS KELAMIN
Jumlah penduduk digolongkan berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Jebres adalah sebagai berikut :
Gambar 8. Peta Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin Sumber : Dokumen PribadiTabel 9. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin
Gambar 8. Peta Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin
Kelurahan dengan jumlah perempuan dan laki-laki terbanyak adalah Kelurahan Mojosongo, sedangkan kelurahan dengan jumlah laki-laki terkecil adalah Kepatihan Kulon dan perempuan terkecil adalah Kepatihan Wetan.
PENDUDUK BERDASAR PENDIDIKAN
Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan nya mulai dari tidak sekolah hingga tamat akademik di Kecamatan Jebres adalah sebagai berikut :
Gambar 9. Grafik Penduduk Berdasar Pendidikan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 9. Grafik Penduduk Berdasar Pendidikan
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 10. Penduduk Berdasar Pendidikan
Dari data tabel diatas terlihat bahwa Kelurahan Mojosongo meliliki angka paling besar dalam setiap kategori pendidikan.
JUMLAH KK
Kelurahan dengan jumlah KK terbesar adalah Kelurahan Mojosongo, sedangkan kelurahan dengan jumlah KK terkecil adalah Kepatihan Kulon
Gambar 10. Peta Jumlah KK Sumber : Dokumen PribadiTabel 11. Jumlah KK
Gambar 10. Peta Jumlah KK
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 11. Jumlah KK
MORTALITAS DAN NATALITAS
Kelurahan dengan tingkat mortalitas dan natalitas tertinggi adalah Kelurahan Mojosongo, sedangkan kelurahan dengan tingkat mortalitas dan natalitas terendah adalah Kepatihan Kulon
Tabel 12. Jumlah Mortalitas dan NatalitasGambar 11. Peta Mortalitas dan Natalitas Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 12. Jumlah Mortalitas dan Natalitas
Gambar 11. Peta Mortalitas dan Natalitas Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
IMIGRASI DAN EMIGRASI
Tingkat imigrasi dan emigrasi di Kecamatan Jebres selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Tingkat Imigrasi dan Emigrasi tahun 2011
Kelurahan dengan tingkat imigrasi dan emigrasi tertinggi adalah Kelurahan Mojosongo, sedangkan kelurahan dengan tingkat imigrasi dan emigrasi terendah adalah Kepatihan Wetan
PENDUDUK BERDASAR TINGKAT KESEJATERAAN
Kelurahan dengan tingkat kesejahteraan (sejahtera : pra sejahtera) tertinggi adalah Kelurahan Gandekan sedangkan kelurahan dengan tingkat kesejahteraan terendah adalah Kelurahan Purwodiningratan.
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasar Tingkat KesejahteraanGambar 12. Peta Penduduk Berdasar Tingkat Kesejahteraan Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasar Tingkat Kesejahteraan
Gambar 12. Peta Penduduk Berdasar Tingkat Kesejahteraan
Sumber : Dokumen Pribadi
BAB V
SEKTOR 2 (FASILITAS)
PERDAGANGAN
Perdagangan disini diartikan sebagai adanya fasilitas perdagangan yaitu pasar. Pasar lingkungan (skala pelayanan unit kelurahan 30.000 penduduk), yang menjual keperluan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung, bahan-bahan pakaian, pakaian, barang-barang kelontong, alat-alat pendidikan, alat-alat rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti warnet, wartel dan sebagainya (SNI 03-1733-2004).
Gambar 13. Peta Fasilitas Perdagangan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 13. Peta Fasilitas Perdagangan
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 15. Fasilitas Perdagangan
Gambar 14. Pasar Gede Sumber : Dokumen PribadiGambar 15. Pasar Buah Sumber : Dokumen PribadiGambar 16. Pasar Pucangsawit Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 14. Pasar Gede
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 15. Pasar Buah
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 16. Pasar Pucangsawit
Sumber : Dokumen Pribadi
KESEHATAN
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Jebres ini lebih dari 1 yaitu ada puskesmas ataupun pustu serta rumah sakit.
Gambar 17. Peta Fasilitas Kesehatan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 17. Peta Fasilitas Kesehatan
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 16. Fasilitas Kesehatan
NO.
NAMA
JENIS
KELURAHAN
1.
PUSKESMAS PURWODININGRATAN
PUSKESMAS
KEL. PURWODININGRATAN
2.
RS. DR. OEN
RUMAH SAKIT
KEL. TEGALHARJO
3.
PUSTU JEBRES
PUSTU
KEL. JEBRES
4.
RS. DR. MOEWARDI
RUMAH SAKIT
KEL. JEBRES
5.
PUSKESMAS SEWU
PUSKESMAS
KEL. SEWU
6.
PUSTU GANDEKAN
PUSTU
KEL. GANDEKAN
7.
PUSKESMAS NGORESAN
PUSKESMAS
KEL. JEBRES
Gambar 20. Rumah Sakit Dr. OEN Sumber : Dokumen PribadiGambar 19. Pustu Jebres Sumber : Dokumen PribadiGambar 18. Pustu Gandekan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 20. Rumah Sakit Dr. OEN
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 19. Pustu Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 18. Pustu Gandekan
Sumber : Dokumen Pribadi
Fasilitas kesehatan tersebut masing-masing memiliki jangkauan pelayanan, menurut SNI adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Jangkauan Pelayanan Fasilitas Kesehatan
PENDIDIKAN
Terdapat empat jenjang pendidikan di Kecamatan Jebres yaitu perguruan tinggi, sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama dan sekolah dasar. Secara keseluruhan jumlah fasilitas pendidikan yang berada di kecamatan jebres berjumlah 44.
Perguruan tinggi di Kecamatan Jebres berjumlah enam yang berada di kelurahan mojosongo dan kelurahan jebres.
Sekolah menengah atas yang berada di kecamatan jebres berjumlah delapan yang berada di kelurahan mojosongo, kelurahan kepatihan wetan, kelurahan purwodiningratan, kelurahan jebres dan kelurahan tegalharjo.
Sekolah menengah pertama yang berada dikecamatan jebres berjumlah tujuh yang berada di kelurahan jebres, kelurahan gadegan, kelurahan sewu, kelurahan jagalan dan kelurahan pucangsawit.
Sekolah dasar yang berada dikecamatan jebres berjumlah 23 yang berada dikelurahan mojosongo, kelurahan kepatihan kulon, kelurahan kepatihan wetan, kelurahan purwodiningratan, kelurahan sewu, kelurahan gadegan, kelurahan pucangsawit, kelurahan jagalan dan kelurahan jebres.
Gambar 21. Peta Fasilitas Pendidikan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 21. Peta Fasilitas Pendidikan
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 24. PGRI Mengganti Sumber : Dokumen PribadiGambar 23. SMA Sudiroprajan Sumber : Dokumen PribadiGambar 22. Universitas Sebelas Maret Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 24. PGRI Mengganti
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 23. SMA Sudiroprajan
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 22. Universitas Sebelas Maret
Sumber : Dokumen Pribadi
Untuk jangkauan pelayanan fasilitas pendidikan sendiri diatur dalam SNI 03-2399-1991 sebagai berikut :
Tabel 18. Jangkauan Fasilitas Pendidikan
No
Jenis Sarana
Jumlah Penduduk Pendukung (jiwa)
Standar (m/jiwa)
Radius Pencapaian
1
Sekolah Dasar
1600
1,25
1000
2
SLTP
4800
1,88
1000
3
SMA
4800
2,6
3000
RUANG TERBUKA HIJAU
RTH di kecamatan Jebres ini tersebar diberbagai lokasi sebagai berikut :
Tabel 19. RTH di Kecamatan Jebres
Gambar 25. Peta RTH di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 25. Peta RTH di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Persyaratan dan kriteria sarana ruang terbuka mempertimbangkan lokasi penempatan dan penyelesaian ruang:
Tabel 20. Syarat RTH
PARIWISATA
Di Kecamatan Jebres hanya terdapat satu Sarana pariwisata yaitu kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug yang berada di Kelurahan Jebres.
Gambar 26. Satwa Jurug Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 26. Satwa Jurug
Sumber : Dokumen Pribadi
RUMAH SUSUN
Hunian bertingkat dapat dikembangkan pada kawasan-lingkungan perumahan yang direncanakan untuk kepadatan penduduk >200 Jiwa/ha, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah atau dokumen rencana lainnya, yaitu kawasan-kawasan:
pusat kegiatan kota;
kawasan-kawasan dengan kondisi kepadatan penduduk sudah mendekati atau melebihi 200 jiwa/ha; dan
kawasan-kawasan khusus yang karena kondisinya memerlukan rumah susun, seperti kawasan-kawasan industri, pendidikan dan campuran.
Di Kecamatan Jebres hanya terdapat dua rusun yaitu Rusunawa Jurug yang terletak di Kelurahan Jebres dan Rusunawa Kerkov di Kelurahan Purwodiningratan.
Gambar 27. Rusunawa Kerkov Sumber : Dokumen PribadiGambar 27. Rusunawa Jurug Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 27. Rusunawa Kerkov
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 27. Rusunawa Jurug
Sumber : Dokumen Pribadi
SANITASI DAN DRAINASE
Di Kecamatan Jebres terdapat tiga jenis drainase yaitu drainase primer, drainase sekunder dan drainase tersier yang mengalir di wilayah kecamatan jebres.
Gambar 28. Peta Drainase di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 28. Peta Drainase di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Terdapat dua jenis fasilitas sanitasi yang berada di kecamatan jebres yaitu mck umum dan tps. Fasilitas sanitasi berjumlah 36 dimana 31 merupakan mck umum dan 5 merupakan tps.
MCK umum dikecamatan jebres berjumlah 31 yang berada di kelurahan tegalharjo, kelurahan kepatihan kulon, kelurahan kepatihan wetan, keluragan purwodiningratan dan kelurahan mojosongo.
TPS di kecamatan jebres berjumlah lima yang berada di kecamatan purwodiningratan, keurahan jebres, kelurahan sewu, kelurahan mojosongo dan kelurahan jebes.
SNI 02-2406-1991 Persyaratan lokasi dan waktu tempuh dari rumah penduduk adalah 2 menit (Jarak 100m), luas daerah pelayanan maksimum untuk 1 MCK adalah 3 ha.
Gambar 29. Peta Sanitasi di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 29. Peta Sanitasi di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
BAB VI
SEKTOR 3 (EKONOMI)
Kecamatan Jebres memiliki 46 unit kegiatan usaha yang terdiri dari 2 jenis kegiatan industri besar, 11 kegiatan industri menengah dan 33 jenis kegiatan industri kecil. Berdasarkan data observasi, tingkat kepadatan sebaran industri tertinggi terdapat pada kelurahan Jagalan dan Pucang Sawit. Sedangkan Kelurahan Tegalharjo, Kepatihan Kulon dan Kepatihan Wetan memiliki tingkat kepadatan sebaran industri cukup rendah. Khusus kelurahan Sudiroprajan tidak memiliki segala jenis kegiatan industri. Beberapa contoh kegiatan industri yang ada di Kecamatan Jebres adalah industri tekstil, tahu, meubel, dan lain-lain.
Tabel 21. Industri
Gambar 30. Peta Persebaran Industri di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 30. Peta Persebaran Industri di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 34. Industri Garuda Food Sumber : Dokumen PribadiGambar 32. Industri Abon Sapi Sumber : Dokumen PribadiGambar 31. Industri Tahu Sumber : Dokumen PribadiGambar 33. Industri Muebel Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 34. Industri Garuda Food
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 32. Industri Abon Sapi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 31. Industri Tahu
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 33. Industri Muebel
Sumber : Dokumen Pribadi
BAB VII
SEKTOR 4 (TRANSPORTASI)
JARINGAN JALAN
Gambar 35. Peta Jaringan Jalan di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 35. Peta Jaringan Jalan di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan fungsinya, jaringan jalan yang ada di Kecamatan Jebres dibedakan menjadi:
Jalan Arteri Primer :
Ring Road
Jl. Ir. Sutami
Jl. Kolonel Sutarto
Jalan Arteri Sekunder :
Jl. Urip Sumoharjo
Jl. Tentara Pelajar
Jalan Kolektor Primer
Jalan Kolektor Sekunder :
Jl. Ki Hajar Dewantara
Jl. Brigjend. Katamso
Jl. Tangkuban Perahu
Jl. Monginsidi
Jl. Kapten Mulyadi
Jl. Sutan Syahrir
Selain jaringan jalan di atas, terdapat pula jalan lokal, jalan lain dan jalur kereta api.
FASILITAS TRANSPORTASI
Gambar 36. Peta Fasilitas Transportasi di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 36. Peta Fasilitas Transportasi di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Fasilitas transportasi di Kecamatan Jebres diantaranya sebagai berikut:
Halte ± 19 buah
Stasiun kereta api berjumlah 1
Terminal barang berjumlah 2
Terminal bayangan ada 1
Daftar Halte yang ada di Kecamatan Jebres :
Depan Taman Jurug (1) – Kel. Pucangsawit
Depan Taman Jurug (2) – Kel. Jebres
Depan Kampus UNS Kentingan (1) – Kel. Pucangsawit
Depan Kampus UNS Kentingan (2) – Kec. Jebres
Depan Kampus UNS Kentingan (3) – Kec. Jebres
Sebelah Timur Tugu Cengbrengan – Kel. Jebres
Depan RS Moewardi (1) – Kel. Jebres
Depan RS Moewardi (2) – Kel. Jebres
Depan Kampus II Psikologi UNS Mesen – Kel. Kepatihan Wetan
Depan Orion Mandarin – Kel. Kepatihan Wetan
Depan Pasar Gedhe – Kel. Kepatihan Wetan
Sebelah Selatan SPBU Panggung (1) – Kel. Kepatihan Kulon
Sebelah Selatan SPBU Panggung (2) – Kel. Purwodiningratan
Depan Kampus II D IV Hiperkes UNS Tirtomoyo – Kel. Jebres
Sebelah Utara Perempatan Sekarpace (1) – Kel. Jebres
Sebelah Utara Perempatan Sekarpace (2) – Kel. Jebres
Depan Kampus II D IV Hiperkes UNS Tirtomoyo – Kel. Jebres
Depan Taman Budaya Jawa Tengah (1) – Kel. Jebres
Depan Taman Budaya Jawa Tengah (2) – Kel. Pucangsawit
Stasiun Kereta Api
Kecamatan Jebres memiliki satu stasiun kereta api yang berada di Kelurahan Purwodiningrata. Stasiun Kereta api tersebut adalah Stasiun Kereta Api Jebres
Terminal Barang]
Di Kecamatan Jebres terdapat dua terminal barang yang terletak di:
Sebelah Timur Tugu Cengbrengan – Kel. Jebres
Sebelah Utara SPBU Panggung – Kel. Jebres
Terminal Bayangan
Terdapat satu terminal bayangan di Kecamatan Jebres. Terminal Banyangan tersebut terletak di sebelah Timur Perempatan Kandang Sapi – Kel. Jebres.
Gambar 40. Halte Sekarpace Sumber : Dokumen PribadiGambar 39. Stasiun KA Solo Jebres Sumber : Dokumen PribadiGambar 37. Terminal Barang Cembrengan Sumber : Dokumen PribadiGambar 38. Terminal Barang Panggung Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 40. Halte Sekarpace
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 39. Stasiun KA Solo Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 37. Terminal Barang Cembrengan
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 38. Terminal Barang Panggung
Sumber : Dokumen Pribadi
ON STREET PARKING AREA
Gambar 41. Peta On Street Parking Area di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 41. Peta On Street Parking Area di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Lokasi on street parking area di Kecamatan Jebres adalah :
Jl. Ir. Sutami – 94,15 meter
Jl. Kolonel Sutarto – 199,53 meter
Jl. Urip Sumoharjo – 696,94 meter
Jl. Sutan Syahrir – 278,49 meter
Gambar 45. Jl. Sutan Syahrir Sumber : Dokumen PribadiGambar 44. Jl. Urip Sumoharjo Sumber : Dokumen PribadiGambar 43. Jl. Kolonel Sutarto Sumber : Dokumen PribadiGambar 42. Jl. Ir Sutami Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 45. Jl. Sutan Syahrir
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 44. Jl. Urip Sumoharjo
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 43. Jl. Kolonel Sutarto
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 42. Jl. Ir Sutami
Sumber : Dokumen Pribadi
4. TITIK KEMACETAN
Gambar 46. Peta Titik Kemacetan di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 46. Peta Titik Kemacetan di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Kecamatan Jebres termasuk kecamatan yang ramai dilalui kendaraan motor karena Kecamatan Jebres juga merupakan salah satu jalur antarkota, sehingga di beberapa tempat tedapat titik kemacetan. Tempat-tempat tersebut terletak di dekat fasilitas-fasilitas umum yang biasa ramai didatangi pengunjung, misalnya pasar, rumah sakit. Dan di Kecamatan Jebres sendiri ada 12 titik kemacetan yang terletak di berbagai tempat.
Gambar 47. Depan Pasar Mojosongo Sumber : Dokumen PribadiGambar 48. Depan Pasar Gede Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 47. Depan Pasar Mojosongo
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 48. Depan Pasar Gede
Sumber : Dokumen Pribadi
5. TRAYEK ANGKUTAN
Gambar 49. Peta Trayek Angkutan di Kecamatan Jebres Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 49. Peta Trayek Angkutan di Kecamatan Jebres
Sumber : Dokumen Pribadi
Trayek Angkutan Umum yang ada di Kecamatan Jebres dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Angkutan Kota dengan kode trayek 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 01B
Bus Kota dengan kode trayek A, B, C, D, DD. E1, E2, F, G, H, I, K, M, N, O, P, Q, R, T
Tabel 22. Trayek Angkutan Kota
No.
RUTE TRAYEK
PANJANG KM
KODE TRAYEK
1
GULON - MANANG PP.
14,3885
3
2
WONOREJO - KADIPIRO - SILIR PP.
15,131
4
3
NGEMPLAK SUTAN - BAKI PP.
11,3117
5
4
PERUMNAS MOJOSONGO - GADING PP.
11,301
7
5
MOJOSONGO-TERMINAL-MANGU
13,1662
8
6
PASAR KLEWER - PALUR PP.
5,1481
01B
Tabel 23. Trayek Bus Kota
NO
RUTE TRAYEK
PANJANG KM
KODE TRAYEK
1
KARTOSURO-PALUR-PP via GLADAG/JL.RONGGOWARSITO
15,4067
A
2
KARTASURA - PALUR - PP via COLOMADU
11,8701
B
3
KARTASURA - PALUR PP via YOSODIPURO
12,2119
C
4
KARTASURA - PALUR via A.COKROAMINOTO
12,9086
D
5
KARTASURA - PALUR PP via GLADAG/JL.VETERAN
18,3656
DD
6
KARTASURA - PALUR via A. YANI
13,2591
E1
7
KARTASURA - PALUR via A. YANI/JL.DR.RAJIMAN
23,1709
E2
8
KARTASURA - PALUR .PP via KH.AGUS SALIM
19,2765
F
9
KARTASURA - PALUR .PP via JL..GATOT SUBROTO
16,727
G
10
KARTASURA - PALUR .PP via JL..KARTINI
17,9056
H
11
KARTASURA - PALUR .PP via GUMPANG
14,8415
I
12
TERMINAL KARTOSURO - BANDARA PALUR
16,7912
K
13
PALUR - SOLO BARU - SUKOHARJO. PP
12,957
M
14
GEMOLONG - SOLO BARU
12,6359
N
15
MOJOSONGO - SOLO BARU. PP
12,6024
O
16
KARTASURA - PALUR PP via BANYUANYAR.
14,4491
P
17
KARTASURA - PALUR -PP via GUMPANG - JL.YOSODIPURO
12,3251
Q
18
KARTASURA - PALUR via JL.YOS SUDARSO
14,6283
R
19
PALUR - SUKOHARJO
12,8441
T
BAB VIII
KESIMPULAN
SEKTOR 1
POTENSI : Memiliki pertumbuhan penduduk yang peningkatan nya konstan, tidak terjadi ledakan penduduk. Persebaran penduduk walaupun tidak merata tetapi tidak terjadi ketimpangan yang terlalu besar. Setiap kelurahan memiliki keadaan fisik yang cukup bagus, untuk bencana yang mengancam hanya adanya rawan banjir dibeberapa kelurahan. Perpindahan penduduk tergolong masih wajar, tidak ada sesuatu yang berarti. Untuk keseluruhan bagus. Potensi terhadap lahan adalah permukiman karena adanya universitas besar sehingga bermunculan nya area-area kost-kostan sehingga mengubah beberapa tata guna lahan untu area kostan/ pemukiman.
PERMASALAHAN : Adanya potensi rawan banjir akibat luapan dari sungai, serta adanya daerah kumuh/slum area yang perlu diselesaikan. Penyelesaian dapat berupa perbaikan bantaran sungai serta relokasi daerah kumuh/slum area yang ada di bantaran sungai sehingga tidak mengakibatkan banjir.
SEKTOR 2
POTENSI : Untuk fasilitas yang ada di Jebres sendiri memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, seperti adanya fasilitas pariwisata Satwa Jurug, lalu adanya beberapa pasar tradisional serta untuk fasilitas pendidikan, dan kesehatan sudah memadai.
PERMASALAHAN : Untuk utilitas kota seperti drainase dan sanitasi perlu adanya perbaikan. Sanitasi dirasa masih kurang. Perlu adanya perbaikan terhadap fasilitas RTH seperti pemakaman dan TPS karena diberbagai tempat dijumpai adanya kekurangan lahan serta kelebihan muatan dibeberapa TPS.
SEKTOR 3
POTENSI : Sudah banyak industri yang dibuat oleh warga, terutama industri besar yang terpusat di Kelurahan Mojosongo. Ini menandakan potensi industri masih dapat berkembang lagi di Kecamatan Jebres ini, karena arahan dari RTRW Kota Surakarta sendiri untuk Kelurahan Mojosongo khususnya sebagai daerah industri.
PERMASALAHAN : Ketidak merataan persebaran industri, kebanyakan industri adalah rumah tangga/ kecil. Kekurangan modal oleh masyarakat sehingga tidak dapat mengembangkan industrinya. Perlu adanya suntikan odal dari pemerintah.
SEKTOR 4
POTENSI : sudah ada banyak fasilitas yang ada di Kecamatan Jebres ini yang sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
PERMASALAHAN :banyak nya titik-titik kemacetan sehingga menghambat pergerakan transportasi. Kemacetan ini sendiri diakibatkan karena banyak nya on street parking area serta banyaknya moda transportasi yang ada di Kecamatan Jebres.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, D. Muhally. 2009. Infrastruktur Data Spasial. Surakarta : UNS.
Kecamatan Jebres Dalam Angka. 2011. Surakarta : BPS.
Saido, Agus P. 2013. Homepage kuliah Metode Pendataan. Surakarta :UNS
Surakarta Dalam Angka. 2010. Surakarta : BPS.
Surakarta Dalam Angka. 2011. Surakarta : BPS.
Surakarta Dalam Angka. 2012. Surakarta : BPS.
Warpani, Suwardjoko. 1980. Analisis Kota dan Daerah. Bandung : ITB