ANALISIS VOLUMETRI
I. TUJUAN
Menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan.
II. DASAR TEORI
Secara garis besar jenis analisis dikelompokan menjadi : analisis secara fisik, kimia, fisikokimia, mikrobiologis, organoleptik. Analisis berasal dari bahasa latin yaitu yang berar berarti ti mele melepa pask skan an.. Secar Secaraa umum umum anal analis isis is dapa dapatt diar diarti tika kan n usah usahaa analusys yang pemisahan pemisahan satu-kesatua satu-kesatuan n materi bahan menjadi menjadi komponen-k komponen-kompo omponen nen penyusunn penyusunnya ya sehingga dapat diketahui lebih lanjut. Analisis juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisa yang menyangkut identifikasi zat, yaitu unsur
atau senyawa apa yang ada di dalam suatu contoh, sedangkan analisis kuantitatif adalah analisa mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di dalam suatu contoh, zat yang ditentukan sering disebut sebagai zat yang diinginkan atau analit ( dapat terdiri dari sebagian kecil atau besar dari contoh yang dianalisa). Analisis Volumetri merupakan bagian dari analisis secara kuantitatif. kuantitatif. Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analis Analisis is Volum Volumetri etri disebu disebutt juga juga Titrime Titrimetri tri karena karena proses proses analis analisany anyaa berupa berupa titras titrasi, i, dimana dimana larutan standar standar (pereaksi) (pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan ditempatkan di dalam buret yang diguna digunakan kan untuk untuk mentit mentitras rasii larutan larutan yang yang akan akan ditent ditentuka ukan n jumlah jumlah analit analitnya nya.. Titran Titran adalah adalah larutan larutan standa standarr yang yang telah telah diketah diketahui ui dengan dengan tepat tepat konsen konsentra trasin sinya. ya. Analis Analisis is titri titrime metr trii di dasa dasark rkan an pada pada reak reaksi si kimi kimiaa
anta antara ra komp kompne nen n anali analitt deng dengan an titr titran an,,
dinyatakan dengan persamaan umum : aA + tT → hasil reaksi
Keterangan : a
= Jumlah mol analit (A)
t
= Jumlah mol titran (T)
A
= Analit yang dititrasi, zat (larutan ) pada wadah yang dititrasi
T
= Titran (zat penitrasi), cairan yang dialirkan dari buret yang telah dikatahui
dengan tepat konsentrasinya.
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
Pada Pada anal analis isis is ini ini
mula mula-m -mul ulaa
titr titran an dita ditamb mbah ahka kan n kedl kedlm m
laru laruta tan n
anal analit it
menggunakan peralatan khusus yang disebut buret sampai mencapai volume tertentu atau dengan kata lain sejumlah titran telah ekivalen dgn jumlah jumlah analit, maka dikatakan dikatakan bahwa titik ekivalen telah tercapai. Untuk mengetahui penambahan titran dihentikan dpt digunakan zat kimia yg disebut indikator yg tanggap terhadap adanya titran berlebih yg ditunj ditunjukk ukkan an dgn adanya adanya peruba perubahan han warna. warna. Peruba Perubahan han warna warna ini dpt atau atau tidak tidak dpt terjadi tepat pada titik ekivalen. Titik Titik akhir merupakan Titik Titik titrasi pada saat indikator indikator berub berubah ah warna. warna. Sedang Sedangkan kan Titik Titik akhir akhir titrasi titrasi adalah adalah keadaa keadaan n waktu waktu menghe menghenti ntikan kan titra titrasi si,, yait yaitu u pada pada saat saat indi indika kato torr warna warnany nyaa beru beruba bah. h. Yang Yang idea ideall seha seharu rusn snya ya titik titik ekivalensi dan titik akhir harus sama. Salah satu aspek penting dalam analisis volumetri adalah Memilih indikator untuk membuat kedua titik tersebut . Larutan baku (larutan standar) adalah larutan yang kadarnya telah diketahui dengan dengan teliti dan dipakai dipakai sebagai sebagai larutan larutan pembanding pembanding utnuk menghitung menghitung kadar larutan lain. Proses yang digunakan digunakan untuk menentukan menentukan secara teliti konsentra konsentrasi si suatu larutan dinamakan standarisasi. Larutan standar standar dibuat dari sejumlah zat yang yang diinginkan yang secara teliti ditimbang, dengan melarutkannya kedalam volume larutan yang secara teliti diukur diukur volumn volumnya. ya. Konsen Konsentras trasii larutan larutan baku baku dalam dalam titras titrasii dapat dapat dinyat dinyataka akan n sebaga sebagaii larutan molar (M) atau larutan normal (N). Larutan baku terdiri atas 2 jenis : 1. Larutan Larutan baku primer : zat zat kimia yang yang benar-be benar-benar nar murni murni bila ditimb ditimbang ang dengan dengan tepat dan dilarutkan sejumlah tertentu pelarut yang sesuai. Contoh zat standar primer adalah asam oksalat, natrium oksalat, kalium bromat, kalium iodat, natrium klorida, boraks, dan natrium karbonat. 2. Laru arutan
baku
sekunder
adalah
larut rutan
stand andar
lain
yang
ditetapk apkan
konsentrasinya melalui titrasi dengan mengunakan larutan standar primer. Contoh zat standar standar sekunder adalah NaOH, NaOH, KOH, KMnO KMnO4, Na2S2O3. I2, HCl dan H2SO4. Baha Bahan n kimi kimiaa yang yang digu diguna naka kan n seba sebaga gaii baha bahan n untu untuk k laru laruta tan n stan standa darr prim primer er haru haruss memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Mudah didapa didapatt dalam keadaan keadaan murni murni dan mempun mempunyai yai rumus rumus molekul molekul yang pasti. pasti. b. Harus Harus stabi stabill dan dan mudah mudah ditimb ditimbang ang c. Berat Berat eki ekiva valen lenny nyaa harus harus bes besar ar d. Reak Reaksi siny nyaa harus harus sem sempu purn rnaa
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
e.
Harganya relatif murah.
Reaksi-Reaksi Kimia Yang Digunakan Untuk Volumetri 1.
Asam basa, titrasi yang didasarkan pada reaksi ini disebut titrasi penetralan atau titrasi asidimetri- alkalimetri. H3O+ + OH-
→
2H2O
H3O+ + A-
→
HA + H2O
B+ + OH-
→
BOH
Asam dan garam dari basa lemah asam kuat dapat dititrasi dititrasi dengan larutan baku basa proses ini disebut alkalimetri. Basa dan garam dari asam lemah basa kuat dapat dititrasi dengan larutan baku asam prosesnya dinamakan asidimetri. 2. Oksi Oksida dasi si-r -red eduk uksi si.. Titrasi
berdasark arkan
reaksi
redoks
banyak
digunaka akan
misalnya
:
Permanganometri, Bikromatometri, Bromatometri, Iodometri, dan Iodimetri. Contoh : Besi dalam keadaan oksidasi +2 dapat dititrasi dengan suatu larutan standar serium (IV) sulfat. Fe2+ + Ce2+ → Fe3+ + Ce3+ 3.
Pengendapan. Titrasi Titrasi yang didasarkan didasarkan pada pada reaksi pengendap pengendapan an mis: kation kation perak dengan dengan anion anion hidrog hidrogen en yang yang disebu disebutt dengan dengan titras titrasii argent argentome ometri tri atau atau Zn2+ dengan K 4Fe(CN)6. Ag+ + Cl- → AgCl 2 Zn2+ + K 4Fe(CN)6 → Zn2Fe(CN)6 + 4K +
4.
Pembentukan kompleks. Titrasi ini didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks stabil antara ion perak dan sianid sianida, a, disamp disamping ing itu pereak pereaksi si organi organik k asam asam etilen etilen diamin diamin tetra tetra asetat asetat (EDTA) membentuk ion kompleks stabil dengan dengan sejumlah ion logam. Ag+ + 2CN- → Ag(CN)2EDTA + Ca2+ →
Fe(EDTA) + 2H+
Persyaratan Persyaratan reaksi Kimia Yang Digunakan Untuk Titrasi 1.
Reaksi harus berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi-reaksi samping, yaitu zat-zat lain dalam larutan tidak boleh bereaksi atau mengganggu reaksi utama.
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
2.
Reaksi Reaksi harus harus berlan berlangsu gsung ng dengan dengan cepat cepat dan benar-b benar-bena enarr lengk lengkap ap pada pada titik titik ekivalen. Sehingga titran dapat berlangsung lengkap dalam beberapa menit.
3. Pada Pada saat terjadiny terjadinyaa kesetar kesetaraan aan antara antara zat yang yang dititr dititrasi asi dan penitras penitrasii harus harus ada perubahan yang nyata sehingga dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari indikator yang digunakan. 4. Harus Harus ada zat atau alat alat yang dapat dapat digun digunaka akan n untuk menent menentukk ukkan an titik akhir akhir titrasi yaitu indikator.
III. ALAT DAN BAHAN A. ALAT •
Buret
•
Pipet volume
•
Erlenmeyer
•
Becker Glass
•
Gelas ukur
•
Corong
B. BAHAN •
Larutan asam oksalat
•
Larutan NaOH
•
Indikator phenolphthalein
•
Larutan cuka perdagangan
IV. LANGKAH KERJA a.
Percobaan I (Membuat larutan baku primer asam oksalat) 1.
Asam Oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O) dikeringkan dalam oven
pada suhu 105-100 105-100oC selama selama 1-2 jam, jam, kemudi kemudian an diding didingink inkan an dalam dalam desikator.
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
2.
6,4327 6,4327 gram gram asam asam oksala oksalatt ditimb ditimbang ang dengan dengan teliti, teliti, kemudi kemudian an
dimasukka dimasukkan n dalam labu 1000mL, 1000mL, selanjutny selanjutnyaa air suling suling ditambahka ditambahkan n sampai tenda tera. Normalit litas larutan asam oksalat tersebut dihitung sampai empat angka dibelakang koma.
3.
b. Percoba Percobaan an II (Pembaku (Pembakuan an Larutan Larutan Baku Baku sekunder sekunder NaOH) NaOH)
1.
Pipet 25,0 ml lar larutan asam asam ok oksalat dan dim dimasukkan ke dal dalam
Erlenmeyer, lalu ditambahkan 2 – 3 tetes indicator phenolphthalein.
2.
Laruta Larutan n tersebu tersebutt dititr dititrasi asi dengan dengan NaOH NaOH sampai sampai timbul timbul warna warna
merah muda. 3.
Volu Volume me NaOH NaOH yang yang digu diguna naka kan n dica dicatat tat dan dan perc percob obaan aan ini ini
diulangi sebanyak dua kali. 4.
c.
Normalitas rata – rata dari larutan NaOH dihitung.
Percobaan III ( Penentuan kadar asam asetat )
1.
Pipet 25 ml larutan cuka perdagangan (25%), kemudian
masukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu ditambahkan dengan 2 – 3 tetes indicator phenolphthalein. 2.
Larut rutan ters ersebut dititrasi dengan NaOH samp ampai timbul warna rna
merah muda. Volume NaOH yang digunakan dicatat dan percobaan tersebut diulangi dua kali lagi. 3.
4.
Kadar asam asam asetat dalam dalam setiap percobaa percobaan n dihitung dihitung dan kadar
asam asetat rata – rata dalam larutan cuka perdagangan tersebut juga dihitung. 1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
V. HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1 : Menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat Berat asam oksalat
: 6,4327 gram
Volume asam oksalat
: 10 mL
Percobaan 2 : Menentukan normalitas larutan baku sekunder NaOH Indikator : 3 tetes Phenolphthalein Perubahan warna yang terjadi : merah muda Percobaan I II
Volume H2C2O4.2H2O 10 mL 10 mL
Volume NaOH 5,8 mL 6,7 mL
Percobaan 3 : Menentukan kadar asam asetat Indikator : 3 tetes Phenolphthalein Perubahan warna yang terjadi : Merah muda Percobaan I II
Volume as asam as asetat 10 mL 10 mL
Volume Na NaOH 2,1 mL 2,0 mL
VI. PERHITUNGAN Percobaan 1 : Penentuan normalitas larutan baku primer asam oksalat
Percobaan 1
Jadi normalitas H2C2O4 yang digunakan untuk titrasi adalah = 0,2505 N Percobaan 2: Penentuan normalitas larutan baku sekunder NaOH
Diketahui
: Vol. asam oksalat = 10,0 mL Normalitas asam oksalat = 0,2505 N Vol. NaOH = I. 5,8 ml
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
II. 6,7 ml Dita Ditany nyaa
: a) a) N. N. NaO NaOH H tia tiap p perc percob obaa aan… n…?? b) N. NaOH rata – rata….?
Jawab •
•
•
: Pengulangan 1
Pengulangan 2
Normalitas rata – rata
Percobaan 3 : Penentuan kadar asam asetat
Diketahui
: Volume asam asetat (Va) = 10,0 ml Mr CH3COOH = 60 gr/mol V NaOH (Vb) = 2,1 ml = 2,0 ml
Ditany Ditanyaa
: Kada Kadarr asam asam asetat asetat setiap setiap percob percobaan aan…? …?
Jawab
:
•
Pengulangan Pertama
Maka normalitas CH3COOH sebelum pengenceran adalah
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
•
Pengulangan Kedua
Maka normalitas CH3COOH sebelum pengenceran adalah
VII. PEMBAHASAN
Analisi volumetri merupakan analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisis Volumetri disebut juga Titrimetri karena proses anal analis isan anya ya beru berupa pa titr titras asi, i, dima dimana na laru laruta tan n stan standa darr (pere (pereak aksi si)) seba sebaga gaii titr titran an yang yang dite ditemp mpat atka kan n di dala dalam m buret buret yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k ment mentit itras rasii laru laruta tan n yang yang akan akan ditentukan jumlah analitnya. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat tepat konsen konsentras trasiny inyaa (laruta (larutan n penitr penitrasi asi), ), sedang sedangkan kan titrat titrat merupa merupakan kan laruta larutan n yang yang dititrasi. Percobaan Analisis Volumetri kali ini bertujuan untuk menentukan kadar asam
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
asetat pada cuka perdagangan. Pada praktikum Analisis Volumetri ini dilakukan titrasi asam basa, dimana yang dititrasi adalah asam lemah dengan basa kuat serta indikator pheno phenolph lphtha thalei lein. n. Dalam Dalam hal ini asam asam lemah lemah sebaga sebagaii titrat titrat (larut (larutan an yang yang dititr dititrasi asi), ), seda sedang ngka kan n basa basa kuat kuat seba sebaga gaii titr titran anny nyaa (laru (laruta tan n peni penitr tras asi). i). Sela Selain in hal hal terse tersebu but, t, Nor Norma malit litas as atau atau juml jumlah ah gram gram ekiv ekivale alen n zat zat terl terlaru arutt dala dalam m satu satu lite literr laru laruta tan n juga juga ditentukan. Praktikum analisis volumetri ini dibagi menjadi tiga, percobaan 1 yaitu membuat larutan baku primer asam oksalat, percobaan 2 adalah Pembakuan larutan baku sekunder NaOH, sedangkan percobaan 3 adalah Penentuan kadar asam asetat. Percobaan 1 yaitu membuat larutan baku primer asam oksalat ( H 2C2O4). Dalam percobaan percobaan ini asam oksalat oksalat dihidrat dihidrat dikeringk dikeringkan an didalam didalam oven, kemudian didinginkan didinginkan dalam desikator. Asam oksalat ditimbang sebesar 6,4327 gram, lalu dimasukkan ke dalam labu, selanjutnya ditambahkan air suling. Dalam percobaan membuat larutan bak baku u prim primer er asam asam oksa oksala latt ini, ini, norm normal alita itass dari dari asam asam oksa oksala latt diten ditentu tuka kan. n. Deng Dengan an mengetahui berat asam oksalat ( H2C2O4) yaitu 6,4327 gram, dan volume dari asam oksalat yaitu 1 liter, Normalitas asam oksalat dapat ditentukan dengan cara mengalikan massa asam oksalat tersebut dengan koefisien ion asamnya yaitu H +, yang dapat dilihat dalam reaksi berikut : H 2 C 2 O4
→
+
2 H + C 2 O4
2−
. Berdasarkan perhitungan yang ada,
Normalitas dari asam oksalat yang diperoleh sebesar 0,2505 N. Percob Percobaan aan selanj selanjutn utnya ya adalah adalah Pembak Pembakuan uan laruta larutan n sekund sekunder er NaOH. NaOH. Dalam Dalam percobaan ini normalitas larutan sekunder NaOH ditentukan. Percobaan ini dilakukan titrasi asam basa. Dalam titrasi asam basa ini, asam lemah yaitu asam oksalat bertindak sebagai sebagai titrat (larutan yang dititrasi), dititrasi), sedangkan sedangkan basa kuat yaitu NaOH sebagai sebagai titran (larutan penitrasi). Larutan asam oksalat 10,0 mL dimasukkan kedalam Erlenmeyer, kemudi kemudian an ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan indika indikator tor phenol phenolpht phthal halein ein sebany sebanyak ak 2-3 tetes, tetes, lalu lalu larut larutan an terse tersebu butt diti dititr tras asii deng dengan an NaOH NaOH.. Reak Reaksi si yang yang terja terjadi di saat saat asam asam oksa oksala latt direaksikan dengan NaOH adalah : H2C2O4 + 2 NaOH
Na2C2O4
+
H2O.
Percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali. Untuk pengamatan pertama, volume NaOH yang yang diperl diperluka ukan n agar agar timbul timbul warna warna merah merah muda muda yaitu yaitu 5,8 mL. mL. Sedang Sedangkan kan untuk untuk pengamatan kedua volume NaOH yang diperlukan agar timbul warana merah muda yaitu 6,7 mL. Seperti pada percobaan 1, percobaan ke-2 ini juga menentukan normalitas dari dari NaOH. NaOH. Berdas Berdasark arkan an hasil hasil perhit perhitung ungan, an, normal normalita itass NaOH NaOH pada pada pengam pengamata atan n 1
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
diperoleh sebesar 0,432 N, sedangkan untuk pengamatan 2 normalitas yang diperoleh sebesar 0,374 N. Sehingga normalitas rata-rata yang diperoleh sebesar 0,4029 N. Percobaan Percobaan yang terakhir terakhir adalah Penentuan Penentuan kadar asam asetat. asetat. Seperti Seperti halnya halnya dengan percobaan ke-2 Normalitas dari NaOH ditentukan, tidak hanya Normalitas dari NaOH yang ditentukan namun kadar asam asetat serta kadar asam asetat rata-rata dalam sebuah sampel cuka perdagangan juga ditentukan. Percobaan ini dilakukan titrasi asam basa. Dalam titrasi asam basa ini, asam lemah yaitu asam asetat bertindak sebagai titrat (laruta (larutan n yang yang dititra dititrasi) si),, sedang sedangkan kan
basa basa kuat kuat yaitu yaitu NaOH NaOH sebaga sebagaii titran titran (larut (larutan an
penitrasi). Larutan asam asetat (CH3COOH) 10,0 mL dimasukkan kedalam Erlenmeyer, kemudi kemudian an ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan indika indikator tor phenol phenolpht phthal halein ein sebany sebanyak ak 2-3 tetes, tetes, lalu lalu larutan tersebut dititrasi dengan NaOH. Reaksi yang terjadi saat asam asetat direaksikan dengan NaOH adalah : CH 3COONa + H2O
CH3COONa + H2O. Percobaan Percobaan ini
dilakukan sebanyak dua kali. Untuk pengamatan pertama, timbulnya warna merah muda pada volume NaOH yaitu 2,1 mL. Sedangkan untuk pengamatan kedua volume NaOH yang diperlukan agar muncul warna merah muda sebesar 2,0 mL. Berdasarkan hasil perhitung perhitungan, an, normalitas normalitas CH3COOH sebelum pengenceran adalah 8,461 N, sehingga kadar asam asetat pada cuka perdagangan yang diperoleh pada pengamatan pertama yaitu yaitu 50,76% 50,76%..
Untuk Untuk pengama pengamatan tan 2 Normalit Normalitas as CH 3COOH sebelum sebelum pengenceran pengenceran
adalah 8,058 N, sehingga kadar asam asetat diperoleh sebesar 48,384%.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1.
Untuk mengukur kadar konsentrasi yang terdapat dalam sampel (CH 3COOH) digunakan suatu metode titrasi asam – basa.
2.
Asam oksalat dan asam asetat mengalami perubahan warna dari tak berwarna (ben (benin ing) g) menj menjad adii merah merah muda muda pada pada titi titik k ekui ekuiva vale len n deng dengan an pena penamb mbah ahan an indikator phenolphthalein.
3. Pada Pada titr titras asii asam asam lema lemah h deng dengan an basa basa kuat kuat indi indika kato torr yang yang sesu sesuai ai adal adalah ah phenolphthalein. 4.
Metode titrasi asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat asam ataupun basa dalam sampel.
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26
5. Laruta Larutan n baku baku yang yang diguna digunakan kan dalam titrasi titrasi asidi-al asidi-alkal kalime imetri tri adalah asam kuat ataupun basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya secara tepat. 6.
Pada titrasi asam lemah dan basa kuat, pH larutan akan terus meningkat seiring dengan dengan bertambahny bertambahnyaa volume volume larutan larutan dari basa kuat, dimana jika suatu larutan asam ditetesi dengan larutan basa, ph larutan yang ditetesi tersebut akan menjadi besar dan sebaliknya.
7.
Normalitas H2C2O4 yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah 0,2505 N.
8.
Normalitas laruan baku sekunder NaOH pada pengamatan pertama adalah 0,432 N sedangkan pada pengamatan kedua adalah 0,374 N, sehingga normalitas rataratanya adalah 0,4029 N.
9.
Kadar larutan Cuka (asam asetat / CH3COOH) adalah 50,76 %dan 48,384%, sehingga kadar rata-ratanya adalah 49,57%.
1
Team Team Kimia Kimia Dasar. Dasar. Penun Penuntun tun Pratik Pratikum um Kimia Kimia Dasar Dasar II.(Jur II.(Jurusa usan n Kimia Kimia FMIPA, FMIPA, Udayana:Bukit Jimbaran),hal 26