LAPORAN TET TETAP AP PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KONSENTRASI SUATU LARUTAN
Muhammad Pajar 05031181520067
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ASIL PERTANIAN !URUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN "AKULTAS PERTANIAN UNI#ERSITAS SRI$I!A%A
2016 &A& 1 PENDAULUAN 1'1' La(ar &)*a+a,-
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Laru Laruta tan n dili diliha hatt berd berdas asark arkan an kead keadaa aan n fasa fasa setel setelah ah berca bercamp mpur ur ada ada yang yang homogen dan heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang membentuk satu fasa yaitu yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya. Contoh larutan homogen yaitu gula dan alkohol
dalam air. Sedang campuran heterogen adalah campuran yang mengandung dua fasa atau lebih, contohnya air susu dan air kopi ( Achmad, !""#. $onsentrasi pada umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molaritas, molalitas, dan normalitas. Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan encer (berkonsentrasi rendah# atau pekat (berkonsentrasi tinggi#. %olekul komponen&komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. 'ada proses pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antar pelarut dengan zat terlarut. erutama jika pelarut dan zat terlarutnya sama&sama polar, akan terbentuk suatu struktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut, hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil bila komponen zat terlarut ditambahkan tidak akan dapat larut lagi ()una*an, !"+#.
1'2' Tujua,
ujuan pada praktikum konsentrasi suatu larutan kali ini adalah agar praktikan dapat
membuat suatu larutan a- dan larutan Cl dan dapat
mengetahui konsentrasi dari masing&masing larutan.
&A& 2 TIN!AUAN PUSTAKA 2'1' Laru(a,
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama#, serba sama (ukuran partikelnya#, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut#, partikel& partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul# dari dua zat atau lebih. /alam larutan fase cair, pelarutnya (solvent# adalah cairan, dan zat yang terlarut didalamnya disebut zat terlarut (solute#, bisa ber*ujud padat, cair, atau gas. /engan demikian 0 Larutan 1 'elarut (solvent# 2 3at terlarut (solute# $husus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar. $onsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu larutan.
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran gas adalah larutan ( John, !""#.
2'2' P),-),.)ra,
'engenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. /engan kata lain jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran. 'engenceran dilakukan dengan menambahkan akuades ke dalam larutan yang pekat. 'enambahan a4uades ini mengakibatkan konsentrasi berubah, bertambahnya volume namun, jumlah mol zat terlarut tetap ( $usuma, !"!#. 5umus yang digunakan untuk pengenceran itu sendiri adalah M 1V 1 = M 2V 2
%" 1 %olaritas larutan sebelum pelarutan 6" 1 6olume larutan sebelum pelarutan % 1 %olaritas larutan sesudah pelarutan 6 1 6olume %olaritas larutan sesudah pelarutan 2'3' N/rma*(a
ormalitas menyatakan jumlah mol ekuivalen zat terlarut dalam " liter larutan. 7ntuk asam, " mol ekivalennya sebanding dengan " mol ion 2. 7ntuk basa, " mol ekivalennya sebanding dengan " mol ion - & ( Achmad, !""#.
2'' M/*a*(a
%olalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap ".!!! g pelarut murni, sedangkan fraksi mol menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol semua komponen ( 'ratama, !"8#. 2'5' M/*ar(a
$emolaran atau %olaritas adalah banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Atau konsentrasi suatu larutan yang mengukur banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan ( 9ohn, !""#. $emolaran alatu %olaritas lambangnya %. %olaritas dapat dirumuskan sebagai berikut 0 M ,4#
$eterangan 0 %1 kemolaran (mol:L# n1 mol zat (mol# 61 volume yang ditempati zat (L#
&A& 3 METODOLOGI PRAKTIKUM 3'1' $a+(u da, T)ma(
'raktikum $imia Analitik ;$onsentrasi Suatu Larutan; ini dilaksanakan di Laboratorium $imia asil 'ertanian, 9urusan eknologi 'ertanian,
? sampai dengan "".8! =>?.
3'2' A*a( da, &aha,
Alat yang digunakan adalah ?atang 'engaduk, ?eaker )lass @ mL, Labu 7kur, dan 'ipet 7kur. ?ahan yang digunakan adalah A4uadest, larutan CL, dan larutan a-.
3'3' ara K)rja
Cara kerja pada praktikum kali konsentrasi suatu larutan ini adalah 0 ".
imbanglah a- sebanyak yang telah saudara hitung didalam beaker glass @ mL.
.
ambahkan a4uadest kedalam beaker glass sebanyak ! mL dan aduk dengan pengaduk kaca hingga larut.
+.
Siapkan labu ukur "!! mL dan bilaslah labu tersebut dengan a4uadest sebanyak kali.
8.
uangkan larutan a- yang telah larut tersebut kedalam labu ukur dan bilas beaker glass sebanyak + dengan sedikit a4uadest dan air bilasannya dimasukkan kedalam labu ukur.
@.
utuplah labu ukur dan gojog secara perlahan dengan posisi tutup labu ukur dibagian ba*ah.
B.
ambahkan a4uadest kedalam labu ukur sampai batas tanda pada labu dan gojog kembali secara perlahan.
.
Apabila larutan ini akan digunakan maka perlu digojog kembali.
D.
Lakukan hal yang sama untuk CL (dikarenakan CL berbentuk cairan maka dipipet dengan pipet ukur ?7$A />>%?A)# &A& ASIL DAN PEM&AASAN
'1' a* asil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah 0 itunglah berapa gram a- yang diperlukan untuk membuat larutan a- " % sebanyak "!! %l E 9a*aban no." (tuliskan cara perhitungannya secara jelasF# %1 n n 1 gr
> 1
v
?m
gr 1 n ?m
!," 1 !,"
1 !," G 8! 1 8 gr
itunglah berapa mL larutan Cl pekat yang diperlukan untuk membuat larutan Cl " %E 9a*aban no. (tuliskan cara perhitungannya secara jelasF# /ik 0 H 1 ","I gr:ml /it 0 mL Cl ....E ?m 1 +B,@ p 1 + J 9a*ab 0 % 1 "!!! l J
?m 1 "! ","I + +B,@ 1 ","I + +B,@ 1 ",!B gr.
'2' P)mahaa,
'ada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (-#, selain air yang berfungsi sebagai pelarut ada pula alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. $arena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. 9ika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan& padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya ( $usuma, !"! #. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak jenuh. $adang& kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak dari pada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan le*at jenuh. ?anyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. $elarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperature dan tekanan.
'roses standarisasi merupakan
suatu
proses
yang digunakan
untuk
menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan. Suatu larutan umumnya distandarisai dengan cara titrasi. itrasi adalah proses penentuan banyaknya konsentrasi suatu larutan dengan titran yang konsentrasinya diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah larutan tersebut. 'ercobaan kali ini adalah konsentrasi suatu larutan yang bertujuan agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan dan menentukan konsentrasi yang telah dibuat. Larutan yang dibuat oleh praktikan akan ditentukan konsentrasinya dengan dua cara yaitu melalui perhitungan pengenceran dan melalui proses titrasi. /alam praktikum ini, bahan yang digunakan adalah larutan asam klorida pekat dan larutan natrium hiroksida. $onsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. $onsentrasi merupakan jumlah zat tiap satuan volume (besaran intensif#, larutan encer berupa julah zat terlarut sangat sedikit, dan larutan pekat adalah jumlah zat terlarut sangat banyak. Cara menyatakan konsentrasi antara lain bisa dengan molar, molal, persen, fraksi mol, bagian persejuta (ppm#, dan lain&lain. 7ntuk bagian persejuta (ppm# adalah massa komponen larutan (g# per " juta gram larutan. 7ntuk pelarut air, " ppm setara dengan " mg:liter, sedangkan persen berat, menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam larutan "!! gram. $onsentrasi larutan menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut:larutan. Sehingga setiap sistem konsentrasi harus menyatakan satuan yang digunakan untuk zat terlarut, kuantitas kedua dapat berupa pelarut atau larutan keseluruhan, dan satuan yang digunakan untuk kuantitas kedua. Satuan konsentrasi yang kuantitas terlarut dan larutannya diukur berdasarkan massa dinamakan persen massa:massa. Satuan konsentrasi yang kuantitasnya dinyatakan dalam satuan volume disebut persen volume:volume. %asih ada kemungkinan lain yaitu campuran satuan massa dan volume. %isalnya jika zat terlarut diukur berdasarkan massa dan kuantitas larutan berdasarkan volume, dapat digunakan istilah persen massa:volume. 9ika konsentrasi larutan diberikan
berdasarkan
persen
tanpa
penjelasan
lebih
lanjut
mengenai
massa:massa, volume:volume, massa:volume, maka yang dimaksud adalah persen
massa. $onsentrasi dari suatu larutan menunjukkan berapa banyak jumlah suatu zat terlarut dalam larutan tersebut ( 'ratama. !"8 #. 'ada pembuatan larutan Cl bersifat endoterm, karena suhu larutan lebih rendah dari larutan Cl. Sedangkan pada pembuatan larutan a- bersifat eksoterm karena suhu larutan lebih tinggi. 'ada pengenceran larutan Cl dapat kita lihat terjadinya perubahan, tetapi tidak secara nyata. Sebelum diencerkan sampai sesudah diencerkan tidak terjadi perubahan *arna. atrium hidroksida (a-# adalah sejenis basa logam kaustik. atrium idroksida terbentuk dari oksida basa atrium -ksida dilarutkan dalam air. atrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. atrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia ( )una*an, !"+ #.
&A& 5 KESIMPULAN
$esimpulan pada praktikum $onsentrasi Suatu Larutan adalah 0 ". 7ntuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut dapat diketahui dari konsentrasi dari larutan tersebut.. . Larutan a- bersifat eksoterm karena suhu larutannya leih tinggi dari larutan. +. larutan Cl yang bersifat endoterm, karena suhu larutan lebih rendah dari larutan Cl. 8. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah pelarut yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. @. $onsentrasi suatu larutan dapat ditentukan dengan cara 0 %olaritas (%#, ormalitas (#, dan %olalitas (m#.
DA"TAR PUSTAKA Achmad, iskia. !"". Kimia Larutan. Citra Aditya ?akti 0 ?andung. )una*an, Adi. !"+. Tangkas Kimia. $artika 0 Surabaya. 9ohn, Ahmad. !"". Chemistry 3A. Krlangga 0 9akarta. $usuma. !"!. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Krlangga 0 9akarta. 'ratama, 0 >nderalaya.