1
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Belaka lakan ng Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung. Perdarahan postpartum dibagi menjadi menjadi perdaraha perdarahan n postpartu postpartum m primer primer dan sekunder sekunder.. Perdaraha Perdarahan n post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa sisa plas plasen enta ta dan dan robe robeka kan n jala jalan n lahi lahirr. Perd Perdar arah ahan an post postpa part rtum um seku sekun nder
terj terjad adii
setela telah h
24
jam jam
perta ertam ma.
Peny enyebab bab
utama tama
perdarahan postpartum sekunder adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta atau membran. (Manuaba, 2010) Perdaraha Perdarahan n pada postpartum postpartum dapat mengakibat mengakibatkan kan syok syok dan menurunnya kesadaran ibu. Hal ini menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan hipovolem hipovolemia ia berat. pabila hal ini tidak ditangani dengan !epat dan tepat, maka akan menyebabkan kerusakan atau nekrosis tubulus renal dan selanjutnya merusak bagian korteks renal yang dipenuhi "0# darah di ginjal. $ila hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan ibu tidak terselamatkan. (%ulianti, (%ulianti, 201&) $erdasarkan World $erdasarkan World Health Organization ('H) kematian ibu di negaranegara berkembang pada tahun 201* adalah 2*0 per 100.000 kelahi kelahiran ran hidup hidup diband dibanding ingkan kan 1+ per 100.00 100.000 0 kelahi kelahiran ran hidup hidup di
1
2
negara maju. da perbedaan besar antara negaranegara, dengan beberapa negara yang memiliki rasio kematian ibu yang sangat tinggi sekitar sekitar 1000 per 100.000 100.000 kelahiran kelahiran hidup. hidup. Perdarahan Perdarahan postpartum postpartum merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia dengan tingk tingkat at pre preal alen ensi si seki sekita tarr +#+#- rika rika memi memili liki ki ting tingka katt pre preal alen ensi si tertinggi sekitar 10,. /ebagian besar kematian ibu terjadi di rika dan sia, di mana perdarahan postpartum berjumlah lebih dari *0# dari seluruh kematian ibu. ('H, 201&) $erdas $erdasark arkan an /ure /ureii emog emogra raii eseha esehatan tan ndone ndonesia sia (/) (/) 3ahun 2012 2012 di ndone ndonesia sia sebes sebesar ar *&" *&" per 100.00 100.000 0 kelah kelahira iran n hidu hidup. p. Peny Penyeb ebab ab utam utama a keha kehami mila lan n
kema kemati tian an ibu ibu
yaitu aitu hipe hipert rten ensi si dala dalam m
dan dan perd perdar arah ahan an post post part partum um..
Peny Penyeb ebab ab ini ini
dapa dapatt
diminimalisi diminimalisirr apabila apabila kualitas kualitas ntenat ntenatal al are dilaksana dilaksanakan kan dengan dengan baik. (emenkes 5, 201&) $erdas $erdasark arkan an data data dari dari inas inas eseh esehata atan n Proin Proinsi si /ula6 /ula6esi esi /elatan jumlah kematian ibu 3ahun 2014 sebanyak 17& orang dengan penye penyebab bab perda perdarah rahan an sebany sebanyak ak "1 orang orang (&2#), (&2#), preeklampsia *0 orang (17,1#), ineksi 7 orang (4#), dan lainlain 47 orang (2+,"#). (Proil inas esehatan pro. /ul /el) $erd $erdas asar arka kan n data data yang ang
dipe dipero role leh h
dari dari ina inas s ese eseha hata tan n
abupaten $one 3ahun 3ahun 201*, jumlah kematian ibu sebanyak 10 orang. dapun penyebab kematian ibu adalah8 perdarahan post partum * oran orang, g, preeklampsia dan dan eklampsia eklampsia 4 orang, partus lama 2 orang,
2
negara maju. da perbedaan besar antara negaranegara, dengan beberapa negara yang memiliki rasio kematian ibu yang sangat tinggi sekitar sekitar 1000 per 100.000 100.000 kelahiran kelahiran hidup. hidup. Perdarahan Perdarahan postpartum postpartum merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia dengan tingk tingkat at pre preal alen ensi si seki sekita tarr +#+#- rika rika memi memili liki ki ting tingka katt pre preal alen ensi si tertinggi sekitar 10,. /ebagian besar kematian ibu terjadi di rika dan sia, di mana perdarahan postpartum berjumlah lebih dari *0# dari seluruh kematian ibu. ('H, 201&) $erdas $erdasark arkan an /ure /ureii emog emogra raii eseha esehatan tan ndone ndonesia sia (/) (/) 3ahun 2012 2012 di ndone ndonesia sia sebes sebesar ar *&" *&" per 100.00 100.000 0 kelah kelahira iran n hidu hidup. p. Peny Penyeb ebab ab utam utama a keha kehami mila lan n
kema kemati tian an ibu ibu
yaitu aitu hipe hipert rten ensi si dala dalam m
dan dan perd perdar arah ahan an post post part partum um..
Peny Penyeb ebab ab ini ini
dapa dapatt
diminimalisi diminimalisirr apabila apabila kualitas kualitas ntenat ntenatal al are dilaksana dilaksanakan kan dengan dengan baik. (emenkes 5, 201&) $erdas $erdasark arkan an data data dari dari inas inas eseh esehata atan n Proin Proinsi si /ula6 /ula6esi esi /elatan jumlah kematian ibu 3ahun 2014 sebanyak 17& orang dengan penye penyebab bab perda perdarah rahan an sebany sebanyak ak "1 orang orang (&2#), (&2#), preeklampsia *0 orang (17,1#), ineksi 7 orang (4#), dan lainlain 47 orang (2+,"#). (Proil inas esehatan pro. /ul /el) $erd $erdas asar arka kan n data data yang ang
dipe dipero role leh h
dari dari ina inas s ese eseha hata tan n
abupaten $one 3ahun 3ahun 201*, jumlah kematian ibu sebanyak 10 orang. dapun penyebab kematian ibu adalah8 perdarahan post partum * oran orang, g, preeklampsia dan dan eklampsia eklampsia 4 orang, partus lama 2 orang,
*
peny penyak akit it jant jantun ung g 1 oran orang. g. /eda /edang ngka kan n pada pada 3ahun hun 2014 2014,, juml jumlah ah kematian kematian ibu sebanya sebanyak k 12 orang dengan penyebab8 penyebab8 preeklampsia + orang, perdarahan 2 orang, partus lama (P) 2 orang, jantung 1 orang dan M 1 orang. (Proil inas esehatan ab. $one) $erd $erdas asar arka kan n data data yang ang dipe dipero role leh h dari dari Posk Poskes esde des s Maja Majang ng e!amatan 3anete 5iattang $arat ab. $one, jumlah ibu melahirkan pada pada 3ahun hun 201* 201* seba sebany nyak ak 147 147 oran orang g dan dan yang ang meng mengal alam amii perdarahan postpartum postpartum yaitu * orang. /edangkan /edangkan pada 3a 3ahun 2014, jumlah ibu melahirkan adalah 190 orang, dan yang mengalami perdarahan yakni + orang. /ehubungan dengan hal diatas, maka penulis termotiasi untuk membahas lebih lanjut tentang perdarahan postpartum melalui arya 3ulis 3ulis lmiah dengan judul :suhan :suhan ebidana ebidanan n Postpartum Postpartum Pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&<.
B. Ruang Ruang Ling Lingkup kup Penul Penulisa isan n 5uang 5uang lingku lingkup p penuli penulisa san n arya arya 3ulis 3ulis lmiah lmiah ini adalah adalah suha suhan n ebidanan Pada ;y. ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. C. Tujuan Tujuan Penulisan Penulisan 1. 3ujua 3ujuan n umum umum apat melaksanakan melaksana kan asuhan kebidanan pada ;y. :/< dengan Perdarahan Perdaraha n Postpartum Postpart um di Poskesdes Majang e!. 3anete 3anete 5iattang 5iattan g $arat ab. $one 3ahun 201&. 2. 3ujua 3ujuan n khusu khusus s
4
a. Melaksanakan pengkajian data pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201& b. Mengidentiikasi diagnosa=masalah aktual pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. !. Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. d. Melaksanakan perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. e. Menyusun ren!ana asuhan kebidanan pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete
.
5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete
5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. g. Mengealuasi asuhan tindakan yang telah dilaksanakan pada ;y. :/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. h. apat mendokumentasikan semua tindakan asuhan kebidanan yang
telah
diberikan pada
;y.
:/<
dengan
Perdarahan
Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete 5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&. D. Manfaat Penulisan 1. Manaat lmiah
&
iharapkan karya tulis ini dapat menjadi sumber inormasi dan memperkaya ilmu pengetahuan serta sebagai bahan a!uan bagi penyusun arya 3ulis lmiah berikutnya untuk memperkirakan kejadian perdarahan postpartum di ab. $one khususnya di Poskesdes Majang. 2. Manaat Praktis a. $agi penulis Menambah 6a6asan suhan
ebidanan
dan
pengalaman
khususnya
dalam
penanganan
penerapan perdarahan
postpartum. b. $agi nstitusi pendidikan /ebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir jenjang pendidikan iploma ebidanan $ina /ehat ;usantara dan sebagai bahan a!uan = pedoman bagi institusi jurusan
!.
kebidanan untuk penulisan arya 3ulis lmiah (3) selanjutnya. $agi nstitusi 3empat pengambilan asus Merupakan bahan untuk menambah 6a6asan, memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan khususnya di Poskesdes Majang, dan meningkatkan asuhan kebidanan postpartum
d.
dengan perdarahan postpartum. $agi masyarakat Menambah 6a6asan dan pengetahuan masyarakat tentang perdarahan postpartum dan apabila pasien atau masyarakat menemukan kejadian yang serupa dapat melakukan tindakan antisipasi agar melakukan pertolongan a6al dengan memba6a pasien ke unit kesehatan terdekat.
E. Metoe Penulisan Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode 8 1. /tudi epustakaan
+
Mempelajari buku atau literature, mengambil datadata internet yang berkaitan dengan masalah Perdarahan Postpartum sebagai dasar teoritis yang digunakan pada pembahasan arya 3ulis lmiah ini. 2. /tudi asus engan menggunakan pendekatan proses manajemen yang meliputi pelaksanaan pengkajian dan analisa data, identiikasi diagnosa = masalah aktual, antisipasi diagnosa=masalah potensial, melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi, menyusun ren!ana asuhan kebidanan, melaksanakan tindakan asuhan kebidanan, mengealuasi
hasil
tindakan
asuhan
kebidanan
serta
mendokumentasikannya. >ntuk menghimpun data=inormasi dalam pengkajian tersebut menggunakan teknik 8 a. namnese Penulis melakukan tanya ja6ab dengan klien dan keluarga klien guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut. b. Pemeriksaan isik Melakukan pemeriksaan isik se!ara sistematis pada klien meliputi pemeriksaan se!ara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, juga ditunjang dengan pemeriksaan diagnostik lainnya sesuai dengan kebutuhan dan indikasi. *. /tudi okumentasi Memba!a dan mempelajari status kesehatan yang berhu bungan dengan keadaan klien yang bersumber dari !atatan dokter=bidan maupun dari sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik lainnya. 4. iskusi
7
Mengadakan tanya ja6ab dengan dokter atau bidan yang menangani langsung klien, serta mengadakan diskusi dengan dosen pengasuh atau pembimbing arya 3ulis lmiah ini.
!. "iste#atika Penulisan dapun sistematika penulisan yang digunakan untuk menulis arya 3ulis lmiah ini terdiri dari 8 $$ . P?;H>@>; . @atar $elakang Masalah $. 5uang @ingkup Penulisan . 3ujuan Penulisan 1. 3ujuan >mum 2. 3ujuan husus . Manaat Penulisan ?. Metode Penulisan A. /istematika Penulisan $$ . 3;B>; P>/3 . 3injauan >mum 3entang Masa ;ias 1. einisi Masa ;ias 2. 3ahapan Masa ;ias *. 3ujuan suhan Masa ;ias 4. Program dan kebijakan teknis dalam asuhan masa nias &. ebutuhan asar bu Pada Masa ;ias +. omplikasi dan elainankelainan alam Masa ;ias $. 3injauan husus 3entang Perdarahan Postpartum 1. Pengertian 2. lasiikasi *. ?tiologi 4. 3anda an Cejala
9
&. iagnosis +. omplikasi 7. Pen!egahan 9. Penatalaksanaan . Proses Manajemen suhan ebidanan 1. Pengertian Manajemen suhan ebidanan 2. @angkah dalam Manajemen suhan ebidanan *. Pendokumentasian suhan ebidanan (/P) $$ . /3> />/ . @angkah dentiikasi ata asar $. @angkah Merumuskan iagnosa = Masalah ktual . @angkah Mengantisipasi iagnosa = Masalah Potensial . @angkah D 3indakan /egera dan olaborasi ?. @angkah D 5en!ana suhan ebidanan A. @angkah D Pelaksanaan suhan ebidanan C.@angkah D ?aluasi suhan ebidanan H. Pendokumentasian suhan ebidanan $$ D.P?M$H/; Pada bab ini membahas tentang kesenjangan antara teori dan kasus yang ada pada pelaksaan Manajemen suhan ebidanan pada klien dengan asiksia sedang yang dibahas se!ara
sistematis
kebidanan.
sesuai
dengan
manajemen
asuhan
"
$$ D. P?;>3>P . esimpulan $. /aran A35 P>/3 @MP5;
BAB II TIN$AUAN PU"TA%A
10
A. Tinjauan Tentang Masa Nifas 1. einisi Masa ;ias a. Masa nias (puerpurium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. (epkes 5, 201*) b. Masa nias (puerpurium) masa segera setelah kelahiran plasenta sampai
+
minggu,
selama
masa
ini
saluran
reproduksi
anatominya kembali kekeadaan dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan tidak hamil yang normal. (5ukiyah, 2010) !.
Masa nias (puerpurium) masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. (Pitriani 5, 2014, 200").
d. Masa nias (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan. ('ulanda, 2011) e. Masa nias (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alatalat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nias ini +9 minggu. (mbar6ati, 2009) .
Masa nias tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 9 hari setelah akhir persalinan. ($ahiyatun, 200") 11
11
g. Masa
puerperium
normal
adalah
6aktu
yang
diperlukan
agar organ genetalia interna ibu kembali menjadi normal se!ara anatomis dan ungsional, yaitu sekitar + minggu. (Manuaba, 2007) 2. Pembagian Masa ;ias ;ias dibagi dalam * periode yaitu 8 a. Puerperium ini. %aitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan. alam agama slam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. b. Puerperium ntermedial. %aitu kepulihan ibu se!ara menyeluruh alatalat genetalianya yang lamanya +9 minggu. !.
5emote Puerperium. %aitu 6aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau 6aktu persalinan mempunyai kompilasi. ('ulanda, 2011- $ahiyatun, 200")
*. 3ujuan suhan Masa ;ias 3ujuan suhan pada masa ;ias adalah8 a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya
baik isik maupun
psikologis. b. Melaksanakan skrining yang komprehensi, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
!.
bayinya. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pera6atan diri, nutrisi, $, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan
pera6atan bayi sehat. d. Memberikan pelayanan $.
12
e. Memper!epat inolusi alat kandung. . Melan!arkan pengeluaran lochea,
mengurangi
ineksi
puerperium. g. Melan!arkan ungsi alat gastro intestinal atau perkemihan. h. Meningkatkan kelan!aran peredaran darah sehingga memper !epat ungsi / dan pengeluaran sisa metabolisme. (Pitriani 5., 2014) 4. Program dan kebijakan teknis dalam asuhan masa nias Pada masa nias dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk men!egah mendeteksi dan menangani masalahmasalah yang terjadi. a. unjungan pertama, dilakukan pada +9 jam setelah persalinan. unjungan ini dilakukan dengan tujuan 8 1) Men!egah perdarahan masa nias karena atonia uteri. 2) Mendeteksi dan mera6at penyebab lain perdarahan, dan merujuk bila perdarahan berlanjut. *) Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana men!egah perdarahan masa nias karena atonia uteri. 4) Pemberian / a6al, &) Membantu melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir +) Menjaga bayi tetap sehat dengan !ara men!egah hipotermia. b. unjungan kedua, dilakukan pada + hari setelah persalinan. unjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk8 1) Memastikan inolusi uterus berjalan normal, yaitu uterus berkontraksi dan undus di ba6ah umbilikus. 2) Menilai adanya tandatanda ineksi atau
perdarahan
abnormal. *) Memastikan ibu mendapat !ukup makanan, !airan dan istirahat.
1*
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihat kan tandatanda penyulit. &) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan mera6at bayi
!.
seharihari. unjungan ketiga dilakukan pada dua minggu setelah persalinan, yang mana kunjungan ini tujuannya sama dengan kunjungan
yang kedua. d. /etelah kunjungan ketiga maka dilakukanlah kunjungan pada + minggu setelah persalinan yang merupakan kujungan terakhir selama masa nias, yang mana kunjungan ini bertujuan untuk8 1) Menanyakan pada ibu tentang penyulitpenyulit yang ia atau bayi alami. 2) Memberikan konseling untuk mendapatkan pelayanan $ se!ara dini (/aiuddin $, 200"- Pitriani 5, 2014). &. ebutuhan asar bu Pada Masa ;ias a. CiEi ;utrisi atau giEi adalah Eat yang di perlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. ebutuhan giEi pada masa nias terutama bila menyusui akan meningkat 2 karena berguna proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang !ukup untuk menyehatkan bayi. b. mbulasi isebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar dari
14
tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. lien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 2449 jam post Partum. euntungan early ambulation adalah 8 1) lien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat. 2) Aaal usus dan kandung ken!ing lebih baik. *) apat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu untuk mera6at atau memelihara anaknya, memandikan selama ibu masih dalam pera6atan. !.
?liminasi 1) Miksi Miksi disebut normal bila dapat $ spontan setiap *4 jam. bu diusahakan dapat buang air ke!il sendiri, bila tidak di lakukan dengan tindakan8 irangsang dengan mengalirkan air kran didekat klien, mengompres air hangat diatas simpisis. 2) eekasi $iasanya 2* hari postpartum masih sulit buang air besar. Bika klien pada hari ketiga belum juga buang air besar maka
diberikan laksan supositoria dan minum air hangat. d. ebersihan diri $ila sudah buang air besar atau buang air ke!il perineum harus dibersihkan se!ara rutin. aranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sehari sekali. $iasaya ibu akan takut akan jahitan yang lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau tidak di!u!i. airan sabun yang hanya atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah ibu buang air ke!il atau buang air besar. /esudah atau sebelum mengganti ibu harus !u!i tangan dengan larutan desinektan atau sabun. bu
1&
perlu diberitahu !ara mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan sampai terkontaminasi oleh tangan. ara memakaikan pembalut yaitu dari depan ke belakang. Pakaian dalam yang kotor harus segera diganti paling sedikit 4 hari sekali. e. stirahat ebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. /eorang ibu baru akan !emas apakah ia akan mampu mera6at anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Buga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meneteki atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. urang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi jumlah / yang diproduksi, memperlambat proses inolusi uteri dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk mera6at bayi dan dirinya sendiri. (mbar6ati, 2009) .
/eksual pabila perdarahan telah berhenti dan episiotomi sudah sembuh
maka
!oitus
bisa
dilakukan
pada
*4
minggu
postpartum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik ke!epatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan menurun. (mbar6ati, 2009) g. @atihan senam nias /enam yang pertama paling baik paling aman untuk memperkuat dasar panggul adalah senam kegel. /egera lakukan
1+
senam kegel pada hari pertama postpartum bila memang memungkinkan.
aranya
dengan
berdiri
dengan
tungkai
dirapatkan. en!angkan otototot pantat dan pinggul tahan sampai & hitungan. endurkan dan ulangi lagi latiahan sebanyak & kali. (mbar6ati,2009) h. eluarga $eren!ana 1) dealnya pasangan harus menunggu sekurangkurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. 2) $iasanya ibu post partum tidak akan menghasilkan telur (oulasi) sebelum mendapatkan haidnya selama meneteki, oleh karena itu menore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk men!egah terjadinya kehamilan. *) Menggunakan metode $ 4) Bika pasangan memilih metode $ tertentu, ada baiknya untuk bertemu lagi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik. (mbar6ati, 2009) +. omplikasi dan elainankelainan alam Masa ;ias a. omplikasi alam Masa ;ias 1) neksi nias neksi masa nias adalah
semua
peradangan
yang
disebabkan oleh masuknya kumankuman kedalam alatalat genital pada 6aktu persalinan dan nias. emam nias atau
17
morbiditas puerperalis meliputi demam dalam masa nias oleh sebab apapun. Menurut Boint ommittee on Maternal 'elare, morbiditas puerperalis ialah kenaikan suhu sampai *9 0 atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum, dengan menge!ualikan hari pertama. (5ukiyah, 2010) 2) ?ndometritis ?ndometritis adalah radang pada endometrium, kumankuman memasuki endometrium biasanya pada luka bekas insertion plasenta dan dalam 6aktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada ineksi
dengan kuman
yang
tidak
seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. (5ukiyah, 2010) *) Peritonitis Peritonitis adalah inlamasi peritoneumlapisan membrane serosa rongga abdomen dan meliputi isera merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis atau kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, deans mus!ular, dan tandatanda umum inlamasi. (5ukiyah, 2010) 4) $endungan / $endungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran ena dan lime sehingga menyebabkan bendungan / dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. (5ukiyah, 2010) &) neksi Payudara Mastitis adalah ineksi pada payudara yang terjadi pada 12# 6anita yang menyusui. Mastitis umum terjadi pada minggu 1& setelah melahirkan terutama pada primipara. neksi terjadi
19
melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran
darah. Mastitis ditandai dengan nyeri
pada
payudara, kemerahan area payudara yang membengkak, demam, menggigil dan penderita merasa lemah dan tidak nasu makan. (5ukiyah, 2010) b. elainankelainan Pada Masa ;ias 1) elainan pada rahim a) /ub inolusi uteri nolusi adalah keadaan uterus menge!il oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40F+0 gram + minggu kemudian. Pada beberapa keadaan terjadinya proses inolusi rahim tidak berjalan
sebagaimana
mestinya,
sehingga
proses
penge!ilannya terlambat. eadaan demikian disebut sub inolusi uteri. b) Perdarahan masa nias Perdarahan lebih dari &00+00 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir. 2) elainan lain dalam nias a) Alegmasia alba dolens /uatu trombolebitis yang
mengenai
satu atau kedua
ena emoralis. Hal ini disebabkan oleh adanya trombosis atau embolus yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan pada intima pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh ineksi atau enaseksi. b) ;ekrosis hipoisis lobus anterior post partum /indroma sheehan atau nekrosis lobus
depan
dari
hipoisis karena syo!k akibat perdarahan persalinan.
1"
Hipoisis ikut berinolusi setelah persalinan karena syo!k akibat perdarahan hebat pada hipoisis terjadilah nekrosis pada pars anterior. Cejala timbul agalaksia, amenore, dan
insuisiensi
hormon
pars
anterior
hipoisis.
(mbar6ati, 2009) . B. Tinjauan %&ususTentang Perara&an Post Partu# 1. Pengertian a. Perdarahan Post Partum adalah perdarahan yang banyak yang sulit untuk dihentikan. (Heidi Mukro, 200+) b. stilah perdarahan postpartum dalam arti luas men!akup semua perdarahan yang terjadi setelah kelahiran bayi 8 sebelum, selama
!.
dan sesudah keluarnya plasenta. (Gorn Aorte, 2010) Perdarahan Postpartum adalah kehilangan darah melebihi &00 ml atau lebih pada saat pelahiran dan dalam 6aktu 24 jam (/in!lair.., 200").
d. Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari &00+00 ml dalam 24 jam setelah anak lahir atau perdarahan dalam kala (5ukiyah, 2010). e. Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung. (Manuaba, 2010) .
Perdarahan
Postpartum
(perdarahan
masa
nias)
adalah
perdarahan lebih dar i &00+00 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir. (mbar6ati, 2009)
20
g. Perdarahan pas!asalin adalah perdarahan &00 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu. (epkes 5, 201*) 2. lasiikasi Perdarahan terbagi menjadi dua yaitu a. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi pada 24 jam pertama. b. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam setelah persalinan.(mbar6ati, 2009) Menurut epartemen esehatan bah6a klasiikasi perdarahan postpartum adalah perdarahan pas!asalin primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, sementara perdarahan pas!asalin sekunder adalah perdarahan peraginaan yang lebih banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan. (epkes 5, 201*) *. ?tiologi Aaktor penyebab utama perdarahan baik se!ara primer maupun sekunder adalah grandemultipara, jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun, persalinan yang dilakukan dengan tindakan, pertolongan kala uri sebelum 6aktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan narkoba. (5ukiyah, 2010- Manuaba, 2010) Menurut mbar6ati (2009), penyebab perdarahan post partum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, laserasi jalan lahir dan inersion plasenta. /edangkan penyebab perdarahan
21
postpartum sekunder adalah sub inolusi, retensi sisa plasenta, ineksi nias. /edangkan menurut /in!lair . (200"), aktor predisposisi perdarahan postpartum meliputi8 ?mbolus !airan amnion, pemberian Mg/4, anestesi konduksi, episiotomy, paritas tinggi, penggunaan oksitosin, ri6ayat perdarahan pas!apartum, gangguan koagulasi, didtensi uterus yang berlebihan, abrupsio plasenta, persalinan persipitatus, persalinan yang lama, kala yang memanjang atau salah penanganan. 4. 3anda dan Cejala Cambaran klinisnya berupa perdarahan terusmenerus dan keadaan pasien se!ara berangsurangsur menjadi semakin jelek. enyut nadi menjadi !epat dan lemah, tekanan darah menurun, pasien berubah pu!at dan dingin, dan napasnya menjadi sesak, terengahengah, berkeringat dan akhirnya koma serta meninggal dunia. /ituasi yang berbahaya adalah kalau denyut nadi dan tekanan darah hanya memperlihatkan sedikit perubahan untuk beberapa saat karena adanya mekanisme kompensasi askuler. emudian
ungsi
kompensasi ini tidak bisa dipertahankan lagi, denyut nadi meningkat dengan
!epat,
tekanan
darah
tibatiba
turun,
dan
pasien
dalam keadaan sho!k. >terus dapat terisi darah dalam jumlah yang !ukup
banyak
sekalipun
dari
luar
hanya
(Gorn Aorte, 2010) &. iagnosis a. 3erjadi perdarahan segera setelah bayi lahir8 1) apat terjadi sebelum plasenta lahir.
terlihat
sedikit.
22
2) /esudah plasenta lahir .
b. !. d. e.
Bumlahnya sekitar 400&00 !!. eluar pada umumnya mendadak. apat diikuti dengan menurunnya kesadaran. apat diikuti dengan perubahan sistem
kardioaskuler.
(Manuaba, 2007) +. omplikasi a. /indrom /heehan Perdarahan banyak kadangkadang diikuti dengan sindrom /heehan, yaitu kegagalan laktasi, amenorea, atroi payudara, rontok rambut pubis dan aksila, superniolusi uterus, hipotiroidi, dan insuisiensi korteks adrenal. b. iabetes inspidus Perdarahan banyak pas!a persalinan dapat mengakibatkan diabetes
inspidus
tanpa
disertai
deisiensi
anterior .
(/astra6inata /, 200&) Menurut Gorn Aorte (2010), bahaya perdarahan postpartum ada dua yakni 8 a. nemia yang diakibatkan perdarahan tersebut memperlemah keadaan pasien, menurunkan daya tahannya dan menjadi a!tor predisposisi terjadinya ineksi nias. b. Bika kehilangan darah ini tidak dihentikan, akibat akhir tentu saja kematian. 7. Pen!egahan Pen!egahan perdarahan postpartum dapat dilakukan dengan mengenali resiko perdarahan postpartum (uterus distensi, partus lama, partus dengan uatan), memberikan oksitosin setelah bayi lahir, memastikan kontraksi uterus setelah bayi lahir, memastikan plasenta lahir lengkap, menangani robekan jalan lahir. (mbar6ati, 2009) 9. Penatalaksanaan /e!ara umum penanganan perdarahan postpartum adalah sebagai berikut8
2*
a. etahui dengan pasti kondisi pasien sejak a6al (saat masuk). b. Pimpin persalinan dengan menga!u pada persalinan bersih dan aman
(termasuk
upaya
pen!egahan
perdarahan
pas!a
persalinan). !. @akukan obeserasi melekat pada 2 jam pertama pas!a persalinan (diruang persalinan) dan lanjutkan pemantauan terjad6al hingga 4 jam berikutnya (diruang ra6at gabung). d. /elalu siapkan keperluan tindakan ga6at darurat. e. /egera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi. . tasi syok g. Pastikan kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 > M dilanjutkan inuse 20 > dalam &00 !! ;/=5@ dengan 40 tetesan per menit). h. Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir. i. $ila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah. j. Pasang kateter menetap dan pantau masukan keluaran !airan. k. ari penyebab perdarahan dan lakukan tindakan spesiik. (/aiuddin $, 200") Menurut
5ukiyah
(2010),
langkahlangkah
penanganan
perdarahan primer maupun sekunder adalah8 a. @angkah penanganan perdarahan postpartum primer 1) Pijat uterus agara berkontraksi dan keluarkan bekuan darah. 2) aji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, 6arna kulit, kesadaran, kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang keluar. *) $erikan oksitosin (10 > D dan ergometrin 0,& D. $erikan melalui M apabila tidak bisa melalui D).
24
4) /iapkan donor untuk transuse, ambil darah untuk kros!ek,
&) +) 7) 9)
berikan ;al 11=1& menit. apabila pasien mengalami syok (pemberian inuse sampai sekitar * @t untuk mengatasi syok). andung kemih selalu dalam kondisi kosong. 6asi agar uterus dapat terus berkontraksi dengan baik Bika perdarahan persisten dan uterus tetap rileks, lakukan
kompresi bimanual. ") Bika perdarahan persisten dan uterus berkontraksi dengan baik, maka lakukan pemeriksaan pada agina dan seriks untuk menemukan laserasi yang menyebabkan perdarahan tersebut. 10) Bika ada indikasi bah6a mungkin terjadi ineksi yang diikuti dengan demam, menggigil, lokhea yang berbau busuk, segera berikan antibioti! berspektrum luas. 11) @akukan pen!atatan yang akurat. b. @angkah penanganan perdarahan postpartum sekunder 1) Prioritas dalam penatalaksanaan HPP sekunder (sama dengan HPP primer). 2) Masukkan pasien ke rumah sakit sebagai salah satu kasus kedaruratan. *) Per!epatan kontraksi dengan !ara melakukan massage uterus, jika uterus masih teraba. 4) aji kondisi pasien, jika pasien di daerah terpen!il mulailah sebelum dilakukan rujukan. &) $erikan oksitosin (oksitosin 10 > D dan ergometrin 0,& D. +) $erikan melalui M apabila, tidak bisa melalui D) 7) /iapkan darah untuk transuse, ambil darah untuk !ross !ek, berikan ;al 11=1& menit apabila pasien mengalami syok (pemberian inuse sampai sekitar * @t untuk mengatasi
2&
syok), pada kasus syok yang parah gunakan plasma ekspander. 9) 6asi agar uterus tetap berkontraksi dengan baik. ") 3ambahkan 40 > oksitosin dalam 1 liter !airan inuse dengan tetesan 40 tetes=menit. 10) $erikan antibioti! berspektrum luas. 11) Bika mungkin siapkan pasien untuk pemeriksaan segera di ba6ah pengaruh anastesi.
C. Proses Manaje#en Asu&an %e'ianan 1. Pengertian Manajemen ebidanan a. Manajemen kebidanan adalah proses peme!ahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan
keputusan
yang
berokus
pada
pasien.
(Megasari M, 201&) b. Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode metode peme!ahan masalah se!ara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, peren!anaan, pelaksanaan dan ealuasi.
!.
(mbar6ati, 2009- Muslihatun, 200") Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. (Hani >mmi, 2010) d. Manajemen kebidanan memperkenalkan
sebuah
metode
dengan pengorganisasian, pemikiran, dan tindakan berurutan, logis, dan menguntungkan, baik bagi pasien maupun bagi tenaga kesehatan. (Pur6andari, 2009- /aminem 200")
2+
e. Manajemen asuhan kebidanan atau yang sering disebut manajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan bertindak se!ara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberian asuhan. (/oepardan, 2009) 2. @angkah dalam Manajemen suhan ebidanan Proses manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, yang setiap langkah disempurnakan se!ara periodik. etujuh langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. $erikut ketujuh langkah manajemen kebidanan menurut Darney (1""7)8 a. @angkah . Pengumpulan dan nalisa asar Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua inomasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien >ntuk memperoleh data dilakukan dengan !ara anamneses, pemeriksaan isik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tandatanda ital, pemeriksaan khusus dan
b.
pemeriksaan penunjang. (Pur6andari, 2009) @angkah . Merumuskan iagnosa=Masalah ktual Pada
langkah
ini
dilakukan
identiikasi
terhadap
diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas dasar data
yang
telah
dikumpulkan.
ata
dasar
yang
telah
dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesiik. 5umusan diagnosa dan masalah, keduanya digunakan karena masalah tidak dapat diidentiikasi seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan halhal yang
27
sedang dialami 6anita yang diidentiikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. (Pur6andari, 2009) !.
@angkah . Merumuskan iagnosa=Masalah Potensial Pada langkah ini dilakukan dengan mengidentiikasi masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis sudah diidentiikasi. @angkah ini
membutuhkan
antisipasi
yang
!ukup
dan
apabila
memungkinkan dilakukan proses pen!egahan atau dalam kondisi
d.
tertentu
pasien
membutuhkan
tindakan
segera.
('ildan Hidayat, 2009) @angkah D. Melaksanakan tindakan segera=olaborasi Mengidentiikasi perlu adanya tindakan segera oleh bidan
atau dokter
dan
atau=untuk dikonsultasikan
atau
ditangani bersama oleh anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. @angkah keempat men!erminkan kesinambungan
dari
proses
penatalaksanan
kebidanan
sebelumnya. Badi manajemen bukan hanya selama asuhan primer priodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi selama 6anita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada 6aktu 6anita tersebut dalam persalinan (Muslihatun, 200"). e.
@angkah D. Peren!anaan 3indakan suhan ebidanan Pada langkah ini diren!anakan asuhan
yang
menyuluruh, ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya. @angkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diindentiiakasi atau
29
diantisipasi. Pada langkah ini inormasi=data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan ren!ana asuhan dan membuat kesepakatan dengan pasien sesuai d engan hasil pembahasan ren!ana asuhan bersama pasien sebelum melaksanakannnya.
.
(Pur6andari, 2009) @angkah D. Pelaksanaan 3indakan suhan ebidanan Pada langkah ini ren!ana asuhan menyeluruh dilakukan se!ara eisien
dan
aman. 5en!ana ini
bisa
dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh pasien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Bika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap
memikul
tanggung
ja6ab
untuk
mengarahkan
pelaksanaannya memastikan langkahlangkah tersebut benar
g.
benar terlaksana. (Muslihatun, 200") @angkah D. ?aluasi suhan ebidanan Pada langkah ini dilakukan ealuasi keaktian dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benarbenar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagai mana telah diidentiikasi dalam masalah dan diagnosa. 5en!ana tersebut dapat dianggap eekti jika memang
benar
eekti
dalam
pelaksannaanya
da
kemungkinan bah6a sebagian ren!ana tersebut telah eekti sedangkan sebagian belum eekti. (Muslihatun, 200") *. Pendokumentasian suhan ebidanan (/P) a. Pengertian 1) okumentasi kebidanan merupakan bukti pen!atatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan
2"
lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan. ('ildan Hidayat, 2009) 2) okumentasi kebidanan merupakan kemajuan inormasi sistematis
yang
mengorganisasi
temuan
dan
kesimpulan menjadi suatu ren!ana asuhan. (Pur6andari, 2009) *) okumentasi kebidanan didalamnya tersirat proses berpikir yang sistematis seorang bidan dalam menhadapi seorang klien sesuai langkahlangkah dalam proses manajemen kebidanan. (Hani >mmi, 2010) 4) okumentasi kebidanan adalah !atatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksisaan, prosedur tindakan, pengobatan pada pasien, pendidikan, dan respon pasien terhadap semua asuhan yang di berikan. (Muslihatun, 200") &) okumentasi kebidanan adalah !atatan perkembangan yang menggambarkan pelayanan
b.
urutan
kebidanan
kejadian sampai
pasien pulang
dari
masuk
atau
pulih.
(/yarudin, 200") /P Metode empat langkah yang dinamakan /P (!ub"ekti# Ob"ekti# $ssesment %lanning) disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan, dipakai untuk mendokumentasi kan asuhan pasiendalam rekam medis sebagai !atatan kemajuan pasien. (Pur6andari, 2009) Menurut Helen Darney (1""7),
alur
berpikir
saat
menghadapi klien meliputi 7 langkah. >ntuk orang lain
*0
mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berpikir sistematis, didokumentasikan dalam bentuk /P, yaitu 8 1) /ubyekti (/) Menggambarkan
pendokumentasian
hasil
pengumpulan
data klien melalui anamnese sebagai langkah Darney. 2) byekti () Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan isik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data okus untuk mendukung asuhan sebagai langkah Darney. *) $ssesment () Menggambarkan
pendokumentasian
hasil
analisa
dan
interprestasi data subyakti dan obyekti dalam suatu identiikasi8 a) iagnosa=masalah. b) ntisipasi diagnosa=masalah potensial. !) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi= kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah 2, *, dan 4 Darney. 4) %lanning (P)
*1
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan ?aluasi peren!anaan (?) berdasarkan analisa sebagai langkah &, +, dan 7 Darney. (6ienda 5., 2014)
BAB III TIN$AUAN %A"U"
A"UHAN %EBIDANAN PADA N(. )"* DEN+AN PERDARAHAN P,"TPARTUM DI P,"%E"DE" MA$AN+ %AB. B,NE TAN++AL - "/D -0 MEI -12
;o. 5egister
8
3anggal partus
8 200&201& jam 0".*0 6ita
3anggal pengkajian 8 200&201& jam 1*.00 6ita 3anggal masuk 5/
8 190&201& jam 10.00 6ita
*2
;ama Pengkaji
8 H/5;
A. Langka& I. Pengu#pulan an Analisa Dasar 1. dentitas bu = /uami ;ama 8 ;y. mur 8 27 tahun = *2 tahun ;ikah = @amanya 8 1G = I 1 tahun /uku 8 $ugis = /unda gama 8 slam = slam Pendidikan 8 /MP = / Pekerjaan 8 53 = 'iras6asta lamat 8 elurahan Majang 2. eluhan >tama bu mengeluh mengeluarkan darah dari jalan lahir se!ara terus menerus. *. 5i6ayat esehatan a. 5i6ayat esehatan %ang @alu bu tidak pernah mengalami penyakit menular (seperti8Hepatitis, HD=/,
3$) penyakit menurun
(seperti8
M,
sma,
Hipertensi) penyakit berat (seperti8Bantung, ginjal, paruparu) dan ibu tidak pernah opname. b. 5i6ayat esehatan eluarga alam keluarga pasangan suami istri tidak ada yang menderita penyakit menular (seperti 8 Hepatitis, HD=/, 3$) penyakit menurun (seperti 8 M, sma, Hipertensi) penyakit berat (seperti 8 Bantung, ginjal, paruparu) dan ri6ayat gameli. !. 5i6ayat esehatan /ekarang
**
bu dalam masa nias dan sedang mengalami perdarahan yang keluar dari jalan lahir se!ara terus menerus setelah melahirkan anaknya 12 jam yang lalu. 4. 5i6ayat bstetri a. 5i6ayat Haid 1) Menar!he
8 14 3ahun
2) /iklus
8 29 hari
*) @ama
8 7 hari
4) Dolume
8 2* G ganti pembalut
&) 'arna
8 Merah
+) isminore
8 3idak ada
7) HPH3
8 11092014
b. 5i6ayat ehamilan, Persalinan dan ;ias yang @alu bu Mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama, dan nias !. 5i6ayat ehamilan /ekarang C1P00 hamil *" minggu d. 5i6ayat Persalinan /ekarang P10 umur kehamilan *" minggu HPH3
8 11F 09 F 2014
HP@
8 19 F 0& F 201&
Partus se!ara spontan di $idan tanggal 20 Mei 201*, jam 0". 0& '$, anak lahir hidup, keadaan baik, $$ 8 *700 gram, P$ 8
*4
40 !m, jenis kelamin 8 laki F laki, pgar skore 9, ", 10, plasenta lahir spontan, perdarahan J= &00 !! selama proses persalinan. jam 2*.20 '$ dengan diagnosa sisa plasenta. Bam 2*.4& '$ dipindah ke ruang bersalin. ilakukan pemeriksaan dalam dinding agina tidak ada benjolan, seriks utuh dan terdapat pembukaan * !m, tampak darah mengalir melalui ostium uterieksternum 6arna merah segar, tampak sisa jaringan pda dinding uterus. e. 5i6ayat $ bu mengatakan tidak pernah menjadi aseptor $ jenis apapun. .
Pola ebutuhan /ehari F hari 1) Pola nutrisi /elama Hamil
8 bu makan * kali sehari dengan menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) posrsi sedang. Minum +7 gelas air putih perhari.
/elama ;ias
8 bu makan 1 kali menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) porsi sedikit. Minum 1 gelas air putih.
2) Pola ?liminasi /elama Hamil 8 bu $$ 12 kali perhari dengan konsistensi eses lembek, 6arna kuning, bau khas. $ 4& kali perhari 6arna kuning, jernih, bau khas.
*&
/elama ;ias
8 bu belum $$. $ 1 kali 6arna kuning, jernih, bau khas.
*) Pola Personal hygiene /elama Hamil 8 bu mandi 2 kali perhari, gosok gigi 2 kali perhari, ganti baju 2 kali perhari, keramas * kali seminggu. /elama ;ias 8 bu disibin dan ibu ganti pakaian. 4) Mobilisasi /elama Hamil 8 bu beraktiitas seperti biasa /elama ;ias 8 bu terbaring di atas tempat tidur. &) ktiitas /elama Hamil
8 bu melakukan aktiitasnya sebagai ibu rumah
tangga
(seperti
8
memasak,
men!u!i, menyapu) dengan mandiri tanpa bantuan. /elama ;ias
8 bu tidak bisa melakukan aktiitas.
g. ata Psikososial bu merasa bahagia dengan kelahiran bayinya. bu merasa !emas karena mengeluarkan darah dari jalan lahir se!ara terus menerus setelah melahirkan bayinya. 2. Pemeriksaan Aisik >
8 @emes
esadaran
8 omposmentis
*+
33D 3
8 100=70 mmHg
;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *7,2
55
8 24 G=menit
@@
8 2+,& !m
3A>
8 * jari di ba6ah pusat
PPD
8 &&0 !!
*. /tatus Present epala
8 Meso!hepal, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe
Muka
8 3idak oedema, pu!at, tidak ada !loasma graidarum.
Mata
8 onjungtia anemis, seklera putih, palpebra tidak oedema.
3elinga
8 $ersih, tidak ada penumpukan serumen, tidak ada pembesaran polip.
Hidung
8 $ersih, tidak ada penumpukan serumen.
Cigi dan Mulut
8 $ibir tidak sianosis, tidak kering, tidak ada stomatitis,
tidak
ada
epulis
maupun
ginggiitis, lidah bersih. @eher
8 3idak ada pembesaran kelenjar thyroid dan ena jugularis.
Gila
8 3idak ada pembesaran kelenjar lime.
*7
ada
8 /imetris, pernaasan reguler.
bdoment
83idak ada pembesaran hati (hepatomegali) (hepatomegali) dan limpa (splenomegali)
Punggung
8 tidak ada kelainan.
Pinggang
8 tidak ada nyeri tekan
Cenetalia
8 Dula tidak ada !ondiloma aKuimin minata, darah segar ber6arna merah.
Aosa Aosa Popl Poplite itea a
8 tida tidak k ada ada pemb pembes esar aran an kele kelenj njar ar lime lime..
nguinal
8 tidak ada arises
?kstre ?kstremit mitas as tas tas 8 /imetr /imetris, is, tidak tidak oedema oedema,, perger pergerak akan an akti, akti, tid tidak
!a!at, !at, terp terpas asan ang g
inu inus s
di tang tangan an
sebelah kanan. ?kstre ?kstremit mitas as $a6ah $a6ah 8 /imetr /imetris, is, tidak tidak oedema oedema,, tidak tidak aris arises, es, perg perger erak akan an akti akti,, tida tidak k !a!a !a!at, t, rel relek ek kaki kaki kanan dan kiri normal. 4. /tatus bstetri a. nspeksi Muka
8
3ampak
pu!at,
tidak
ada
!loasma
graidarum, tidak oedema. Mammae
8 Hiperpigmen mentasi pada aerola dan papila ila, puti puting ng susu susu meno menonj njol ol,, keluar.
kolo kolost stru rum m
suda sudah h
*9
Dul Dula a dan dan agi agina na 8 tida tidak k ada ada oede oedema, ma, tidak tidak ada ada aris arises es,, tidak ada !ondiloma, keluar darah dari jalan lahir stosel dan gumpalan darah. b. Palpasi bdoment 3A> 3A> * jari jari di ba6a ba6ah h pusa pusatt dan dan kont kontra raks ksii uter uterus us baik baik,, kandung kemih penuh. &. ata Penunjang Hb 8 7, + gr#
B. Langka& Langka& II Merusk Meruskan an Diagno Diagnosa/Ma sa/Masala& sala& Aktual 1. iagnosa ebidanan ;y. :/< P10 umur 27 tahun 12 jam post partum dengan sisa plasenta a. Melah Melahirk irkan an anak pertam pertamany anya a pada pada tangga tanggall 20 Mei 201&, 201&, jam 22.00 '$ dan belum pernah keguguran. b. bu mengatakan mengatakan ada darah darah yang keluar keluar dari jalan lahir sedikit sedikit F sedikit tetapi terus menerus. !. bu mengatak mengatakan an badann badannya ya lemes, lemes, mata mata berkun berkunang ang F kunang kunang dan kepala pusing. d. bu mengatakan mengatakan sangat sangat takut takut dan !emas dengan dengan keadaannya keadaannya sekarang. e. eadaa eadaan n >mum8 >mum8 @emes @emes . esadaran g. 33D
8 omposmentis
*"
1) 3ekanan arah
8 100=70 mmHg
2) enyut ;adi
8 90 G=menit
*) /uhu
8 *7,2 0
4) Pernaasan
8 24 G=menit
h. 3A 3A>
8 * jari diba6ah pusat
i. ontraksi
8 keras
j. eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J= &00 !! 2. Masalah a. Perdarahan karena adanya sisa plasenta. b. @emah !.
Pusing.
*. 3ujuan a. Menghentikan perdarahan dengan melakukan melakukan kuretase kuretase b. 3ran 3ranus usii darah darah !. bseras bserasii >, 33D, 33D, PPD. PPD. d. Memberika Memberikan n dukungan dukungan moril pada pada ibu.
C. Langka& III. Maru#uskan Maru#uskan Diagnosa/Masala& Diagnosa/Masala& Potensial 1. /yok /yok hipoe hipoelem lemik ik asar 8 pengeluaran darah yang banyak dan berkepanjangan dapat mengakibatkan ibu mengalami syok hipoolemik. 2. ne neks ksii
40
asar 8 jika sisa plasenta atau selaput ketuban tidak ditangani dan pen!egahan
segera
dapat
mengakibatkan
ineksi
yang
berkelanjutan.
D. Langka& I3. Melaksanakakan Tinakan "egera/%ola'orasi 1. Pen!egahan
syok
dengan
rehidrasi
!airan
yaitu
dengan
memberikan inus 5@ 20 tetes=menit. 2. egah ineksi dengan memberikan antibiotik. *. olaborasi dengan dokter untuk melakukan kuretase.
E. Langka& 3 Peren4anaan Tinakan Asu&an %e'ianan 3anggal 20 Mei 201&, jam 10.*0 '$ 1. $eritahu ibu tentang keadaannya. 2. bserasi >, 33D, PPD. *. kuti intruksi dokter untuk dilakukan kuretase. 4. $eritahu keluarga bah6a ibu akan segera dilakukan kuretase. &. Minta keluarga untuk tanda tangan pada lembar inormed !onsent. +. $eri suport mental pada ibu 7. osongkan kandung kemih. 9. $antu menyiapkan alat dan memposisikan pasien untuk persiapan pelaksanaan kuretase. ". @akukan anastesi sebelum kuretase dilaksanakan 10. Mengikuti proses kuretase.
41
!. Langka& 3I Pelaksanaan Tinakan Asu&an %e'ianan 3anggal 22 Mei 201*, jam 10.40 '$ 1. Memberitahu keluarga bah6a ibu mengalami perdarahan yang disebabkan masih tertinggalnya sisa plasenta. 2. Mengobserasi >, 33D, PPD *. Mengikuti intruksi dokter untuk melakukan kuretase. 4. Memberitahu keluarga bah6a ibu akan segera dilakukan kuretase untuk mengeluarkan sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam rahim. &. Meminta keluarga untuk tanda tangan pada lembar inormed !onsent sebagai persetujun akan dilakukannya tindakan kuretase. +. Memberikan suport mental pada ibu, agar ibu tidak merasa kha6atir ataupun !emas dengan keadaannya. 7. Mengosongkan kandung kemih dengan menggunakan kateter. 9. Membantu
menyiapkan
alat
dan
pasien
pelaksanaan kuretase 8 a. @arutan antiseptik b. /arung tangan steril !.
unam tampon
b. lem oum !.
/endok kuret pas!a persalinan
d. /pekulum simLs atau @ dan karet kateter
untuk
persiapan
42
". Melakukan anastesi pada ibu sebelum kuret dilakukan supaya ibu tidak kesakitan saat proses kuretase berlangsung. 10. Mengikuti proses kuretase yang dilakukan oleh dokter
+. Langka& 3II. E5aluasi Asu&an %e'ianan 3anggal 22 Mei 201*, jam 11.1& '$ 1. bu
mengerti
tentang
keadaannya
yang
sedang
mengalami
perdarahan karena adanya sisa plasenta. 2. eadaan >mum 33D 3ekanan arah
8 @emah 8 100=90 mmHg
;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *7,2
Pernaasan
8 24 G=menit
Perdarahan
8 &00 !!
*. uretase akan segera dilakukan. 4. eluarga mengerti bah6a ibu harus segera dilakukan kuretase untuk mengeluarkan sisa plasenta yang tertinggal di rahim. &. eluarga menyetujui bah6a ibu akan segera dilakukan kuretase dengan menandatangani lembar in#ormed consent . +. bu tidak merasa kha6atir dengan keadaannya dan ibu siap dilakukan kuretase. 7. andung kemih sudah kosong. 9. lat dan pasien sudah siap, dan kuretase segera dilakukan ". nastesi sudah dilakukan dan ibu tidak sadarkan diri.
4*
10.
Proses kuretase telah dilakukan oleh dr. etomo, /p. C dan semua jaringan telah keluar dari dalam rahim.
M?@>; P?;C'/; 2 BM P/3 3;; >5?3/? // P@/?;3 . P?;CB; Hari=3anggal 8 5abu, 22 Mei 201* Bam
8 11. *0 '$
3empat
8 5uang $ersalin 5umah 5/ Permata $unda
1. ata dasar a. ata /ubyekti 1) eluarga pasien mengatakan pasien baru saja dilakukan kuretase. 2) eluarga pasien mengatakan pasien belum sadar karena pengaruh obat anastesi yang diberikan. *) eluarga pasien mengatakan bah6a jaringan sisa plasenta yang ada di dalam rahim sudah keluar.
44
b. ata byekti >
8 lemah
esadaran
8 pospor
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 * jari diba6ah pusat
PPD
8 *00 !!
D>
8 kosong
2. nterpretasi ata 1. iagnosa ebidanan ;y. ; P10 umur 1" tahun post kuretase sisa plasenta. ata asar ata /ubyekti a.
eluarga pasien mengatakan pasien baru saja dilakukan kuretase
untuk mengeluarkan sisa plasenta. b.
eluarga pasien mengatakan bah6a pasien belum sadar karena
pengaruh obat anastesi yang diberikan sebelum kuretase dilakukan. !.
eluarga pasien mengatakan jaringan sisa plasenta sudah keluar
setelah dilakukan kuretase. ata byekti
4&
>
8 @emah
3
8 100=70 mmHg
;
8 90 G=menit
/
8 *+,&
55
8 20 G=menit
ontraksi 8 keras 3A>
8 Pertengahan pusat dan simpisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
2. Masalah $elum sadar asar 8 bu baru saja melakukan kuretase dengan eek anastesi. *. ebutuhan a. $eritahu keluarga bah6a keadaan ibu sekarang karena pengaruh obat anastesi yang diberikan sebelum kuretase. b. /etelah ibu sehat kembali bisa segera diberikan makan dan minum. 4. iagnosa Potensial 3idak ada &. ntisipasi 3idak ada +. nterensi 3anggal 8 22 Mei 201*, jam 11. 1& '$
4+
a. $eritahu keluarga tentang keadaan ibu sekarang. b. bserasi >, PPD, esadaran, ontraksi. !. jarkan pada keluarga !ara memasase perut ibu dengan benar. d.
njurkan keluarga untuk memberi makan dan minum
setelah ibu
sadar. e. $eritahu keluarga untuk menganjurkan iu beristirahat dengan !ukup. .
$erikan therapy pada keluarga
moGillin * G 1 tablet.
Pospargin * G 1 tablet g. @akukan penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta
7. mplementasi 3anggal 8 22 Mei 201*, jam 11. 2& '$ a.
Memberitahu keluarga tentang keadaan ibu bah6a ibu sedang tidak
sadar karena masih dalam pengaruh obat bius. b. Mengobserasi >, esadaran, 33D, PPD. !.
Mengajarkan kepada ibu !ara memasase uterus dengan baik, yaitu
dengan !ara menggunakan jari palmar gerakan lembut se!ara siruler searah jarum jam untuk mempertahankan kontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan lagi. d. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum setelah ibu sadar, agar ibu !epat kembali sehat. e.
Memberitahu keluarga untuk menganjurkan ibu beristirahat yang
!ukup.
47
h. Memberikan therapy pada keluarga untuk diminumkan setelah pasien sadar moGillin * G 1 tablet, Pospargin * G 1 tablet. .
Melakukan penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta.
9. ?aluasi 3anggal 22 Mei 201*, jam 11. 4& '$ a.
eluarga ibu mengerti bah6a ibu dalam keadaan tidak sadar karena
pengaruh obat anastesi. b. >
8 lemah
esadaran 33D
8 Pospor
3
8 100=70 mmHg ;adi 8 90 G=menit /uhu 8 *+, & 55
PPD !.
8 20 G=menit
8 100 !!
eluarga ibu mengerti tentang !ara memasse uterus yang baik dan
benar. d.
eluarga bersedia memberikan makan dan minum pada ibu, agar
keadaan ibu segera pulih kembahi. e.
eluarga bersedia untuk menganjurkan ibu beristirahat yang !ukup,
agar ibu kembali sehat. .
3herapy sudah diberikan dan keluarga bersedia untuk memberikan
kepada ibu setelah ibu sadar. g. Penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta dilakukan 8
49
1) Penga6asan 1 (jam 11. 4& '$) a) ata /ubyekti eluarga ibu mengatakan baru saja ibu dilakukan kuretase sisa plasenta. eluarga ibu mengatakan ibu belum sadar. b) ata byekti >
8 lemah
esadaran
8 pospor
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
2) Penga6asan (12.00 '$) a. ata /ubyekti a) eluarga ibu mengatakan baru saja ibu dilakukan kuretase sisa plasenta. b) eluarga ibu mengatakan ibu belum sadar. b. ata byekti >
8 lemah
esadaran
8 !omposmentis
4"
3
8 100=+0 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
*) Penga6asan (12.1& '$) a. ata /ubyekti a) bu mengatakan masih lemes. b) bu mengatakan merasa mual. !) bu mengatakan pusing. d) bu mengatakan perutnya mules. b. ata byekti >
8 lemes
esadaran
8 !omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simisis
&0
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
4) Penga6asan D (1*.*0 '$) a. ata /ubyekti a) bu mengatakan masih lemes. b) bu mengatakan merasa mual. !) bu mengatakan pusing. d) bu mengatakan perutnya mules. b. ata byekti >
8 lemes
esadaran
8 !omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
&) Penga6asan D (1*.*0 '$) a. ata /ubyekti a) bu mengatakan masih lemes. b) bu mengatakan merasa mual.
&1
!) bu mengatakan pusing. d) bu mengatakan perutnya mules. b. ata byekti >
8 lemes
esadaran
8 !omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
+) Penga6asan D (14.00 '$) a. ata /ubyekti a) bu mengatakan masih lemes. b) bu mengatakan merasa mual. !) bu mengatakan pusing. d) bu mengatakan perutnya mules. b. ata byekti >
8 lemes
esadaran
8 kompomentis
3
8 110=70 mmHg
&2
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 antara pusat dan simisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
$. Pengkajian 1. Pengkajian Hari=3anggal 8 5abu, 22 Mei 201* Bam
8 1&.00 '$
3empat
8 5uang $ersalin 5/ Pemata $unda
a. ata /ubyekti 1) bu mengatakan badannya masih lemes. 2) bu mengatakan perutnya mules. *) bu mengatakan kepalanya pusing. 4) bu mengatakan perutnya mual. &) bu mengatakan darah yang keluar dari jalan sudah berkurang. +) Pola kebutuhan sehari hari 8 a) ;utrisi bu makan 1 kali menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) porsi sedang. bu minum 2 gelas air putih. b) ?liminasi
&*
bu belum $$ dan ibu belum $. !) Mobilisasi bu terbaring di atas tempat tidur. d) stirahat bu belum tidur b. ata byekti >
8 lemes
esadaran 8 omposmentis 3
8 110=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 pertengahan pusat dan simpisis
PPD
8 100 !!
D>
8 kosong
2. nterpretasi ata 1. iagnosa ebidanan ;y. :/< P10 umur 1" tahun 12 tahun 2 jam post kuretase sisa plasenta. ata dasar ata /ubekti a. bu mengatakan badannya masih lemes. b. bu mengatakan pusing.
&4
!. bu mengatakan pengeluaran darah dari jalan lahir berkurang. d. bu mengatakan merasa mual. ata byekti >
8 lemes
esadaran
8 omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *7,2 0
55
8 24 G=menit
3A>
8 pertengahan antara pusat dan simisis
ontraksi 8 keras PPD
8 eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J=
&0 !! 2. Masalah a. Mual b. nemia. !. Pusing. asar 8 a. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8 7,+ gr#. b. Pada pemeriksaan isik konjungtia anemis. !. ?ek samping dari anastesi adalah mual. *. ebutuhan a. 3ranusi darah
&&
b. bserasi >, 33D, PPD. !. $eritahu ibu bah6a mual eek samping dari pemberian anastesi. *. iagnosa Potensial 3idak ada 4. ntisipasi 3idak ada &. nterensi 3anggal 8 22 Mei 201*, jam 1&.1& '$ a. $eritahu ibu tentang keadaannya. b. Monitor 33D dan PPD. !.
$eritahu ibu tentang mual yang dirasakan karena eek samping dari
anastesi. d. bserasi tetes inus. e. njurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya. .
njurkan mobilisasi.
g. iptakan lingkungan yang nyaman. h. $erikan therapy, beritahu ibu !ara dan 6aktu meminumnya. i.
Pindah pasien ke ruang ;ias.
+. mplementasi 3anggal 22 Mei 201*, jam 1&.2& '$ a.
Memberitahu ibu bah6a keadaannya sudah mulai membaik dan
pengeluaran darah dari jalan lahir sudah normal. b. Memonitor 33D dan PPD
&+
!.
Memberitahu ibu tentang mual yang dirasakan karena eek samping
dari anastesi. d. Mengobserasi tetes inus 20 tetes permenit. e. Menganjurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya agar kondisinya segera pulih kembali. .
Menganjurkan ibu untuk miring kiri dan kanan.
g. Men!iptakan lingkungan yang nyaman agar ibu dapat istirahat dengan tenang.. j.
Memberikan therapy
moGillin * G 1 tablet $rosanbe * G 1 tablet >traita 1 G 1 tablet
h. Memindah pasien ke ruang ;ias untuk diberikan tranusi darah. 7. ?aluasi 3anggal 22 Mei 201*, jam 1&.4& '$ a. bu mengerti tentang keadaannya sekarang mulai membaik dan darah yang keluar sudah normal. b. Monitor 33D 3 8 100=70 mmHg ;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *+,&
55
8 20 G=menit
PPD 8 &0 !! !.
bu mengerti bah6a mual yang sekrang dirasakan adalah eek dari
anastesi.
&7
d. 3etes inus 20 tetes permenit e. bu bersedia untuk men!ukupi nutrisinya agar kondisinya segera pulih kembali. .
bu bersedia miring kiri dan kanan.
g. @ingkungan disekitar ibu sudah nyaman. h.
3herapi sudah diberikan dan ibu mengerti 6aktu dan !ara
meminumnya. i.
bu sudah pindah ke ruang nias.
. Pengkajian D 1. Pengkajian Hari=3anggal 8 amis, 2* Mei 201* Bam
8 10.00 '$
3empat
8 $angsal e6i unti 5/ Pemata $unda
a. ata /ubyekti 1) bu mengatakan perutnya mules. 2) bu mengatakan kepalanya pusing. *) bu mengatakan darah yang keluar dari jalan sudah berkurang. 4) Pola kebutuhan sehari hari 8 a) ;utrisi bu makan 2 kali menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) porsi sedang. bu minum 2 gelas air putih. b) ?liminasi
&9
bu belum $$ dan ibu $ * kali 6arna kuning, jenih, bau khas. !) Mobilisasi bu terbaring di atas tempat tidur, sudah bisa miring ke kanan dan ke kanan. d) stirahat bu tidur + F 7 jam. b. ata byekti >
8 baik
esadaran
8 omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;
8 92 G=menit
/
8 *+,"
55
8 20 G=menit
ontraksi
8 keras
3A>
8 pertengahan pusat dan simpisis
PPD
8 &0 !!
D>
8 kosong
2. nterpretasi ata a) iagnosa ebidanan ;y. :/< P10 umur 1" tahun 12 tahun post kuretase sisa plasenta. ata dasar
&"
ata /ubekti 1) bu mengatakan pusing. 2) bu mengatakan pengeluaran darah dari jalan lahir berkurang. ata byekti >
8 $aik
esadaran
8 omposmentis
3
8 100=70 mmHg
;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *+,&
55
8 24 G=menit
3A>
8 pertengahan antara pusat dan simisis
ontraksi 8 keras PPD
8 eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J=
&0 !! b) Masalah 1) nemia. 2) Pusing. asar 8 1) Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8 9,+ gr#. 2) Pada pemeriksaan isik konjungtia anemis. !) ebutuhan 1) 3ranusi darah 2) bserasi >, 33D.
+0
*. iagnosa Potensial 3idak ada
4. ntisipasi 3idak ada
&. nterensi 3anggal 8 2* Mei 201*, jam 10.1& '$ a. $eritahu ibu tentang keadaannya. b. Monitor 33D dan PPD. !. Pasang tranusi darah d. njurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya. e. njurkan mobilisasi. .
iptakan lingkungan yang nyaman.
g. Periksa Hb kembali setelah tranusi selesai. h. $erikan Penkes tentang giEi ibu menyusui. i.
bu diperbolehkan untuk pulang.
+. mplementasi 3anggal 2* Mei 201*, jam 10.2& '$ a.
Memberitahu ibu bah6a ibu mengalami anemia dan ibu harus
diberikan tranusi darah.
+1
b. Memonitor 33D dan PPD. !.
Memasang tranusi darah kol ke dua dengan golongan darah 20
tetes permenit. d. Menganjurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya agar ibu segera sehat. e. Menganjurkan mobilisasi dengan miring kiri, miring kanan dan duduk. .
Men!iptakan lingkungan yang nyaman agar ibu dapat beristirahat
dengan tenang. g. Memeriksa Hb ibu kembali setelah diberikan tranusi 2 kol darah. h.
Memberikan penkes tentang giEi ibu menyusui agar ibu mengerti
bah6a pemenuhan giEi saat tu berguna bagi tubuh ibu dan bayi. i.
bu diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat di rumah.
7. ?aluasi 3anggal 2* Mei 201*, jam 11.1& '$ a. bu mengerti bah6a keadaannya sudah mulai membaik. b. Monitor 33D 3
8 100=70 mmHg
;adi
8 90 G=menit
/uhu
8 *+,&
55
8 20 G=menit PPD
8 &0 !!
!. Mengobserasi tetes inus 20 tetes permenit. d. Pasang tranusi darah kol ke dua golongan 20 tetes permenit. e. bu bersedia men!ukupi kebutuhan nutrisinya.
+2
.
bu bersedia melakukan miring kiri, miring kanan dan duduk.
g.
@ingkunga di sekitar sudah tenang dan ibu bisa beristirahat dengan
tenang. h. adar Hb ibu 9,& gr#. i.
bu mengerti tentang inormasi yang diberikan tentang giEi ibu hamil.
j.
bu sudah diperbolehkan pulang.
BAB I3 PEMBAHA"AN
Pada bab ini diuraikan pembahasan kasus yang telah diambil oleh penulis, sesuai dengan manajemen ebidanan Darney mulai dari pengkajian sampai dengan ealuasi. alam hal ini juga akan diuraikan tentang persamaan dan kesenjangan antara teori yang ada dengan praktek yang penulis temukan dilapangan. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ;y. :/< dengan sisa plasenta dilaksanankan mulai tanggal 22 F 2* Mei 201* dengan pengkajian di 5umah /akit Permata $unda F Pur6odadi, 6alaupun ada beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan teori yang penulis peroleh.
+*
1. Pengkajian data Pengkajian merupakan tahap a6al yang digunakan sebagai landasan dalam
proses
asuhan
kebidanan,
tahap
ini
men!akup
kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan analisa data atau akta yang dikumpulkan dari beberapa data subyekti dan obyekti. ata tersebut diperoleh dengan !ara 6a6an!ara, obserasi, pemeriksaan isik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Pengkajian ini dibuat teliti dan sistematis, sehingga dapat diketahui diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang ada dan akhirnya dapat diberikan asuhan kebidanan terhadap masalah tersebut. $erdasarkan hasil pengkajian yang penulis peroleh pada ;y. :/< ini terdapat tanda F tanda sebagai berikut 8 darah menetes perlahan, sedikit demi sedikit dan terus menerus, plasenta lahir spontan dan tidak lengkap, keadaan umum ibu lemah, tekanan darah 110=70 mmHg, suhu *+," , nadi 90 G=menit, respirasi 24 G=menit, tinggi undus uteri * jari di ba6ah pusat, kandung kemih kosong, agina tou!her 8 terdapat pembukaan seriks * !m, Pada pemeriksaan inspekulo tampak sisa jaringan, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb 7,+ gr#. Perdarahan post partum sekunder merupakan perdarahan yang hebat dan bisa juga berupa perdarahan yang menetes perlahan F lahan. Pada perdarahan yang hebat dalam 6aktu singkat pasien dapat jatuh ke dalam keadaan syok, sedangkan pada perdarahan yang menetes perlahan F lahan tetapi terus menerus ibu dapat kehilangan darah yang
+4
banyak dan akhirnya ibu jatuh ke dalam keadaan sub syok atau syok (Mo!htar, 2004- h. 121). Pada kasus perdarahan post partum sekunder dengan sisa plasenta yang pasien rasakan seperti keluarnya darah dari jalan lahir menetes perlahan F lahan, sedikit F sedikit dan terus menerus dan pasien merasakan seperti lemes, mata berkunang F kunang, kepala pusing dan pasien merasa ketakutan dan ke!emasan. Menurut Manuaba (2009- h. 149), pada pemeriksaan terdapat pembukaan * !m dan pada pemeriksaan inspekulo terlihat jaringan sisa plasenta, dan pada hasil pengkajian yang penulis lakukan didapatkan pembukaan seriks dan pada pemeriksaan inspekulo terlihat jaringan sisa plasenta. Pada pemeriksaan dalam dengan spekulum dinding agina tidak ada benjolan, seriks utuh dan terbuka, tampak darah mengalir melalui ostium uteri eksternum 6arna merah segar perdarahan =J &&0 !!, tampak sisa jaringan pada dinding uterus. $erdasarkan teori saiuddin (2001- h. 79) pedarahan post partum sekunder merupakan perdarahan setelah 24 jam melebihi &00 ml sehingga menyebabkan perubahan pada tanda ital seperti badan terasa lemas, berkeringat dingin, tekanan darah "0 mmHg, nadi N 100 G=menit dan kadar Hb 9 gr#.
+&
Menurut Manuaba (2009- h. +7) pada pemeriksaan dijumpai perpanjangan lo!hea, perdarahan terjadi setelah pengeluaran lo!hea normal, sub inolusio uteri karena ineksi dan perdarahan terlambat. /emua tanda F tanda di atas terjadi pada kasus yang penulis temukan karena perdarahan segera diketahui dan segera mendapatkan penanganan yang intensi sehingga keadaan ibu tetap baik dan stabil. 'alaupun pada pengkajian data tidak terdapat kesenjangan tetapi data F data yang penulis peroleh masih menunjukkan diagnosa sisa plasenta. 2. nterpretasi ata nterpretasi pada terdiri dari penentuan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Menurut Mu!htar (2009- h. 12&) untuk menentukan diagnosa perdarahan post partum sekunder pada setiap kejadian harus di!ari penyebab terlebih dahulu melalui 8 a. Palpasi uterus untuk menentukan kontraksi uterus dan 3A>. b.
Memeriksa uri dan selaput ketuban untuk menentukan kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
!.
Melakukan eksplorasi kaum uteri untuk men!ari sisa plasenta atau selaput plasenta.
d.
nspekulo untuk melihat adakah robekan pada seriks, agina dan ari!es pe!ah.
e.
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kadar Hb dan lot Observation &est (3) untuk menentukan kelainan pembekuan darah dan lain F lain.
++
/elain itu menurut unningham (200&- h. 129) pemeriksaan >/C juga dibutuhkan untuk melihat adanya jaringan sisa plasenta yang tertahan. Pada kasus ini untuk melihat adanya jaringan sisa plasenta yang tertahan, kontraksi uterus baik, tidak ditemukan laserasi jalan lahir yang dapat mengakibatkan perdarahan. iagnosa kebidanan yang penulis tegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut adalah ibu nias dengan sisa plasenta. Pada masalah yang timbul tidak diketemukan adanya kesenjangan. 3etapi penulis menemukan masalah pada ;y. :/< dengan sisa plasenta yaitu ada gangguan psikologis ibu merasa !emas. Hal ini sesuai dengan (Manuaba, 2011- h. 1*2) yang menyebutkan bah6a perdarahan post partum sekunder dapat menyebabkan perasaan takut dan !emas sehingga memperberat perasa ketidak nyamanan. ebutuhan pada kasus ini sesuai dengan teori oenges (200+- h. 9") yaitu memberi dorongan moril
dan
menganjurkan
ibu
melakukan
teknik
relaksasi,
serta
memberikan inormasi tentang keadaannya. Pada implementasi data semua masalah teratasi. *. iagnosa Potensial iagnosa potensial yang diambil pada kasus tersebut adalah 8 a.
Potensial terjadinya syok hipoolemik Menurut (Mu!htar, 2009- h. 19+) perdarahan postpartum sekunder bisa perdarahan yang hebat dan bisa juga berupa perdarahan yang menetes perlahan F lahan. Pada perdarahan yang hebat dalam 6aktu singkat
+7
pasien dapat jatuh ke dalam keadaan syok, sedangnkan pada perdarahan yang menetes perlahan F lahan tetapi terus menerus ibu dapat kehilangan darah yang banyak dan akhirnya ibu jatuh ke dalam keadaan sub syok atau syok. Maka bila terjadi perdarahan postpartum, segera ditangani agar tidak terjadi syok. b.
Potensial terjadi ineksi Mernurut Manuaba (2009, h. 1+0) sis plasenta dapat mengakibatkan ineksi sebagai akibat dari mekrose sisa plasenta atau selaput ketuban. gar tidak terjadi ineksi berkelanjutan maka dilakukan pen!egahan segera.
!.
egagalan ginjal Menurut unningham (200&, h. 1&") perdarahan postpartum sekunder dapat menyebabkan gagal ginjal karena hipotesi yang lama, sehingga perigi renal tidak terjadi. Pada kasus yang penulis temukan kegagalan ginjal tidak diangkat karena tidak ada tanda F tanda yang mengarah pada kegagalan ginjal.
d.
/indrom sheehan tidak siangkat karena sindrom ini merupakan eek jangka panjang sehingga gejala F gejala belum dapat terlihat. Hal ini sesuai dengan teori epkes, 200". 4. ntisipasi Pada antisipasi, untuk men!egah terjadinya syok dilakukan rehidrasi. Hal ini dengan teori /ar6ono (200+- h. 2&0) rehidrasi !airan bertujuan untuk pemulihan segera perusi jaringan dan kapasitas angkut oksigen
+9
yang adekuat. >ntuk antisipasi agar tidak terjadi anemia pasien diberikan iliron 2 G 1, karena kadar Hb pasien tersebut adalah 7,+ gr# sesuai dengan teori /aiussin (2009- h. 147) bila kadar Hb 9 gr# diberikan sulat erros +00 mg perhari selama 10 hari. /edangkan untuk men!egah terjadinya ineksi dilakukan pemberian antibiotik dan kuretase. Menurut /aiuddin (2009- h. 20*) dengan pemberian antibiotik dilakukan eksplorasi digital (bila seriks masih terbuka dan mengeluarkan bekuan darah serta sisa jaringan), bila seriks hanya bisa dilakukan instrumen dilakukan eakuasi dengan dilatasi dan kuretase. &. nterensi Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, karena mengikuti langkah yang ada di $P/. esenjangan tersebut adalah tentang pemerikasaan Hb, yang menurut /ar6ono (200+- h. *29) menilai banyaknya perdarahan lebih didasarkan pada Hb se!ara berkala, daripada memperkirakan jumlah darah yang hilang peraginam. /edangkan pada kasus yang penulis temukan pemeriksaan Hb hanya dilakukan 1 kali yaitu pada 6aktu pasien datang saja. esenjangan yang ke dua pada kasus sisa plasenta menurut /aiuddin (2009- h. 20*) dengan pemberian antibiotik dilakukan eksplorasi digital (bila seriks masih terbuka dan mengeluarkan bekuan darah serta sisa jaringan), bila seriks hanya bisa dilakukan instrumen dilakukan eakuasi dengan dilatasi dan kuretase. 3etapi pada kasus yang penulis
+"
temukan masih ada pembukaan serik tetapi langsung dilakukan dengan menggunakan instrumen yaitu kuretase. +. Pelaksanaan Pada langkah ini hal F hal yang dilakukan sesuai dengan peren!anaan yaitu mengatasi perdarahan akibat sisa plasenta dengan melakukan kuretase, melakukan pemeriksaan Hb pada pasien ;y. :/<. /etelah dilakukan pemeriksaan hasilnya 7,+ gr# dan tidak terdapat tanda F tanda ineksi dan anemia. 7. ?aluasi ?aluasi dilakukan pada setiap tindakan dan selama pelaksanaan asuhan, se!ara umum semua tindakan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Masalah yang dihadapi ibu yaitu gangguan psikolog rasa !emas dapat teratasi dengan baik dan jaringan sisa plasenta dapat dikeluarkan. eadaan umum ibu baik, tekanan darah 100=70 mmHg, suhu *+," , nadi 90 G=menit, respirasi 24 G=menit. 3inggi undus uteri * jari di ba6ah pusat, kontraksi uterus keras, lo!hea rubra dan telah dilakukan kuretase tanggal 22 Mei 201* dengan hasil 8 keluar stosel, Hb 7,+ gr#, pemberian tranusi darah 2 kol golngan darah dan hari kedua post kuretase digital apsien sudah diperbolehkan pulang. /elain itu pasien tetap diberikan sulat erros 2 G 1 tablet dan hal ini sesuai dengan teori /aiuddin (2009- h. 1*&) pemberian sulat erros +00 mg per hari selama 10 hari bila kadar Hb 9 gr#. Pada bab pembahasan ini mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi,
70
peren!anaan,
pelaksanaan
sampai
dengan
ealuasi
tidak
ada
kesenjangan dan semua permasalahan teratasi.
BAB 3 PENUTUP
engan selesainya pembuatan arya 3ulis lmiah ini yang berjudul :suhan ebidanan bu ;ias Patologi Pada ;y. :/< P10 >mur 1" 3ahun engan /isa Plasenta i 5umah /akit Permata $unda Pur6odadi 3ahun 201*< maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut 8 A. %esi#pulan 1. /isa plasenta adalah salah satu penyebab perdarahan post partum sekunder yaitu dengan tanda gejala perdarahan terus F menerus dan banyak darah setelah 24 jam serta perdarahan yang berkepanjangan, 3inggi undus uteri tidak berkurang. 2. /alah satu penyebab utama pada kasus perdarahan postpartum oleh sebab sisa plasenta dan selaput ketuban yaitu perlekatan
71
yang abnormal, plasenta akreta dan perkreta dan tidak ada kelainan perlekatan seperti plasenta suksenturiata. *. >paya yang dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ibu nias patologi dengan perdarahan post partum oleh sebab sisa plasenta langkah pertama yaitu memasang inus 5@, bertujuan untuk mengganti !airan yang telah hilang akibat perdarahan dan menghindari terjadinya syok hipoolemik. Melakukan masase uterus untuk merangsang kontraksi dan mengeluarkan gumpalan darah dalam uterus, melakukan kuretase upaya ini dapat dilakukan dengan baik dan berhasil dalam praktek dilapangan. 4. alam penga6asan 2 jam postpartum tindakan setiap 1& menit pada 1 jam pertama dan setiap *0 menit pada 1 jam kedua sangat penting dilakukan untuk menilai dari keadaan ibu meliputi tekanan darah, nadi, suhu, pernaasan, 3A>, kontraksi, esika urinaria dan perdarahan. Hal ini sangat membantu dalam mengidentiikasi perdarahan postpartum sekunder terjadi kembali, sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang terjadi. Melakukan pengkajian pada ;y. :/< P10 umur 1" tahun 12 jam postpartum dengan sisa plasenta.
B. "aran 1. $agi kademik engan adanya arya 3ulis lmiah yang berjudul :suhan ebidanan bu ;ias Patologi Pada ;y. :/< P10 >mur 1" 3ahun
72
engan /isa Plasenta i 5umah /akit Permata $unda Pur6odadi 3ahun 201*< iharapkan arya 3ulis lmiah ini 8 a. apat digunakan sebagai sumber keputusan menambah reerensi
terhadap
teori
yang
telah
diberikan
selama
perkuliahan dipustakaan. b. iharapkan
para
pemba!a
terutama
mahasis6a
dapat
menambah 6a6asan dan pengetahuan khususnya tentang masalah ibu nias patologi dengan perdarahan postpartum sekunder
oleh
sebab
sisa
plsaenta
sehingga
dapat
memberikan penanganan yang sesuai dengan masalah yang terjadi. 2. $agi 5umah /akit iharapkan dalam memberikan suhan ebidanan dapat 8 a. Mengidentiikasi suatu keadaan yang akan mengarah pada perdarahan postpartum untuk dapat melakukan persiapan apabila hal tersebut benar F benar terjadi. b. Mengidentiikasi perdarahan
masalah
postpartum
yang terjadi khususnya sehingga
dapat
pada
memberikan
pengamanan se!ara !epat dan tepat. !.
Penga6asan 2 jam post tindakan dilakukan lebih se!ara ketat untuk
mengidentiikasi
perdarahan kembali. *. $agi Masyarakat
dengan
!epat
apabila
terjadi
7*
a. bu sebaiknya segera menyusui bayinya sedini mungkin setelah bayi lahir untuk merangsang kontraksi dari pengaruh isapan puting susu oleh bayi yang dapat men!egah terjadinya perdarahan postpartum. b. >ntuk memulihkan kondisi ibu postpartum dengan perdarahan postpartum sekunder dan setelah dilakukan kuretase agar mengkonsumsi makanan yang bergiEi seimbang dan tidak berpantang makanan apapun seperti adat yang berlaku dimasyarakat, karena pantangan makanan yang berlaku di masyarakat adlah bahan makanan yng sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses pengambilan sel F sel yang telah rusak akibat sisa plasenta. d. bu Postpartum juga harus !ukup istirahat untuk pemulihan dan pengaruh terhadap produksi /, menjaga personal hygiene terutama pada daerah genetalia karena ra6an terjadi ineksi.
74
DA!TAR PU"TA%A
mbar6ati, 2009. $suhan 'ebidanan i#as%ogyakarta. endekia Press. $ahiyatun., 200". *uku $"ar $suhan 'ebidanan i#as ormal Bakarta8 ?C. ata Poskesdes Majang epkes 5, 201*. *uku !aku %elayanan 'esehatan +bu ,i -asilitas kesehatan ,asar dan .u"ukan Penerbitan edisi didukung oleh 8>;AP>ni!e>/. Hani >mmi, 2010. $suhan 'ebidanan %ada 'ehamilan -isioogiBakarta8 /alemba Medika Heidi Murko, 200+. 'ehamilan $pa yang $nda Hadapi *ulan %er *ulan ?disi *. Bakarta8 r!an. emenkes 5, 201&. .encana !trategis 'ementerian 'esehatan &ahun 0123014 Bakarta 8 ementerian esehatan 5. Manuaba, 2007. %engantar 'uliah Obstetri Bakarta 8 ?C Manuaba, 2010 +lmu 'ebidanan %enyakit 'andungan ,an '*. Bakarta8 ?C
7&
Megasari M, 201&. %anduan *ela"ar $suhan 'ebidanan 1 ?disi 1, et2. %ogyakarta 8 eepublish. Muslihatun, 200". ,okumentasi 'ebidanan Aitramaya8 %ogyakarta. Gorn Aorte, 2010. +lmu 'ebidanan 5 %atologi 6 -isiologi %ersalinan %ogyakarta8 .D ndi set Proil inas esehatan pro. /ul /el. Proil inas esehatan ab. $one Pitriani 5, 2014. %anduan 7engkap $suhan 'ebidanan +bu i#as ormal ($skeb +++) ?d.1, et.1. %ogyakarta 8 eepublish Pur6andari, 2009. 'onsep 'ebidanan !e"arah dan %ro#esionalisme. ?C8 Bakarta 5ukiyah, 2010. $suhan 'ebidanan +8 (%atologi 'ebidanan) Bakarta8 3rans no Media /aiuddin, 200".*uku $cuan asional %elayanan 'esehatan 9aternal dan eonatal Bakarta8 %ayasan Pustaka /ar6ono Pra6irohardjo. /aminem. 200". 'ehamilan ormal !eri $suhan 'ebidanan. Bakarta8 Penerbit $uku edokteran ?C . /astra6inata, /. 200&. Obstetri %atologi ?disi 2. Bakarta 8 ?C /in!lair, 200". *uku !aku 'ebidanan Bakarta8?C /oepardan 2009 'onsep 'ebidanan Bakarta8 ?C /yarudin, 200". 'ebidanan 'omunitas Bakarta, ?C. 'H, 201&. 'H .ecommendations -or &he %revention O# %ostpartum Haemorrhage. (online) http8==apps.6ho.int. iunggah *1 Mei 201&. 'ildan Moh, 2009. ,okumentasi 'ebidanan Bakarta8 /alemba Medika 'ulanda, 2011. *iologi .eproduksi Bakarta 8 /alemba Medika %ulianti, 201&. Perdarahan Postpartum. blogspot.!om iunggah *1 Mei 201&.
(online)
http8==dephyulianti.