A. Pemeri Pemeriksa ksaan an penunja penunjang ng
-
Darah lengkap Darah Darah lengkap lengkap dengan dengan difere diferensi nsiasi asi digunak digunakan an untuk untuk menget mengetahui ahui anemia anemia sebagai sebagai penyebab
depresi.
Penatalaksanaan,
terutama
dengan
antikonvulsan,
dapat
mensupresi sumsum tulang, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan sel darah merah dan dan sel sel dara darah h puti putih h untuk untuk menge mengecek cek supr supres esii sums sumsum um tula tulang ng.. Lith Lithiu ium m dapat dapat menyebabkan peningkatan sel darah putih yang reversibel.
-
Elektrolit Konsentrasi elektrolit serum diukur untuk membantu masalah diagnostic, terutama dengan natrium, yang berkaitan dengan depresi. iponatremi dapat bermanifestasi sebagai depresi. Penatalaksanaan dengan lithium dapat berakibat pada masalah ginjal dan gangguan elektrolit. Kadar natrium rendah dapat berakibat pada peningkatan kadar lithium dan to!isitas lithium. "leh karena itu, skrining kandidat untuk terapi litium maupun yang sedang dalam terapi lithium, mengecek elektrolit merupakan indikasi.
-
Kalsium Kalsium serum untuk mendiagnosis hiperkalsemi dan hipokalsemi yang berkaitan denga dengan n perub perubaha ahan n stat status us ment mental al #e.g #e.g hiper hiperpar parat atir iroi oid$ d$.. iper iperpa para rati tiro roid id,, yang yang dibukt dibuktika ikan n dengan dengan peningk peningkatan atan kalsiu kalsium m darah, darah, mencetu mencetuska skan n depresi depresi.. %ebera %eberapa pa antidepresan, seperti nortriptyline, mempengaruhi jantung, oleh karena itu, mengecek kadar kalsium sangat penting.
-
Protein Kadar protein yang rendah ditemukan pada pasien depresi sebagai hasil dari tidak makan. Kadar protein rendah, menyebabkan meningkatkan bioavailabilitas beberapa medikasi, karena obat&obat ini hanya memiliki sedikit protein untuk diikat.
-
ormone tiroid 'es tiroid dilakukan untuk menentukan hipertiroid #mania$ dan hipotiroid #depresi$. Pengobatan dengan lithium dapat menyebabkan hipotiroid, yang berkontribusi pada perubahan mood secara cepat.
-
Kreatinin dan blood urea nitrogen #%()$ *agal ginjal dapat timbul sebagai depresi. Pengobatan dengan lithium dapat mempengaruhi klirens ginjal, dan serum kreatinin dan %() dapat meningkat.
-
+krining at dan alkohol Penyalahgunaan alkohol dan berbagai macam obat dapat memperlihatkan sebagai mania atau depresi. -ontohnya, penyalahgunaan amfetamin dan kokain dapat timbul sebagai mania, dan penyalahgunaan barbiturate dapat timbul sebagai depresi.
-
EK* %anyak antidepresan, terutama trisiklik dan beberapa antipsikotik, dapat berefek pada jantung dan membuat masalah konduksi. Lithium juga dapat berakibat pada perubahan reversibel flattening atau inversi pada ' ave pada EK*.
-
EE* Alasan untuk penggunaan EE* pada pasien bipolar/ •
EE* menyediakan garis dasar dan membantu mengesampingkan masalah neurologi. 0enggunakan tes ini untuk mengesampingkan kejang dan tumor otak.
•
%ila
dilakukan
E-'.
0onitoring
EE*
mendeterminasi timbulnya dan durasi kejang.
saat
E-'
digunakan
untuk
•
%eberapa studi memperlihatkan abnormalitas dari penemuan EE* sebagai indikasi efektivitas antikonvulsan. Lebih spesifik, penemuan abnormal dari EE* dapat memprediksi respons dari asam valproate.
•
%eberapa
pasien
dapat
mengalami
kejang
saat
pengobatan,
terutama
antidepresan.
%. Kriteria diagnosis Keterampilan aancara dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. 1nformasi dari keluarga sangat diperlukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat dalam D+0&12 atau 1-D&34. Pembagian menurut D+0&12/ Gangguan mood bipolar I
Gangguan mood bipolar I, episode manic tunggal
A. anya mengalami satu kali episode manic dan tidak ada rayat depresi mayor sebelumnya. %. 'idak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, skioafektif, *angguan
aham,
atau
dengan
*angguan
psikotik
yang
tidak
dapat
diklasifikasikan. -. *ejala&gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung at atau kondisi medic umum D. *ejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya. Gangguan mood bipolar I, episode manic sekarang ini A. +aat ini dalam episode manic %. +ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi, atau campuran. -. Episode mood pada kriteria A dan % bukan skioafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, *angguan aham, atau dengan *angguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan. D. *ejala&gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung at atau kondisi medik umum. E. *ejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya. Gangguan mood bipolar I, episode campuran saat ini A. +aat ini dalam episode campuran %. +ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi atau campuran -. Episode mood pada kriteria A dan % tidak dapat dikategorikan skioafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiifreniform, *angguan aham, atau *angguan psikotik yang tidak diklasifikasikan D. *ejala&gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung at atau kondisi medik umum E. *ejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode hipomanik saat ini A. +aat ini dalam episode hipomanik %. +ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manic atau campuran -. *ejala mood menyebabkan penderita yang secara klinik cukup bermakna atau hendaya social, pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya D. Episode mood pada kriteria A dan % tidak dapat dikategorikan sebagai skioafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, *angguan
aham,
dan
dengan
*angguan
psikotik
yang
tidak
dapat
diklasifikasikan. Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini A. +aat ini dalam episode depresi mayor %. +ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan campuran -. Episode mood pada kriteria A dan % tidak dapat dikategorikan sebagai skioafektif dan *angguan
tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform,
aham,
dan
dengan
*angguan
psikotik
yang
tidak
dapat
diklasifikasikan. D. *ejala&gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung at atau kondisi medik umum E. *ejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya. Gangguan mood bipolar I, Episode Yang tidak dapat diklasifikasikan saat ini A. Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik, campuran atau episode depresi. %. +ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau campuran. -. Episode mood pada kriteria A dan % tidak dapat dikategorikan sebagai skioafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skiofrenia, skiofreniform, *angguan
aham,
atau
dengan
*angguan
psikotik
yang
tidak
dapat
diklasifikasikan di tempat lain. D. *ejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Ganggguan Mood Bipolar II
+atu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomanik. Gangguan Siklotimia
A. Paling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala& gejala hipomania dan beberapa periode dengan gejala&gejala depresi yang tidak memenuhi criteria untuk *angguan depresi mayor. (ntuk anak&anak dan remaja durasinya paling sedikit satu tahun. %. +elama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari gejala& gejala pada kriteria A lebih dari dua bulan pada suatu aktu. -. 'idak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran, selama dua tahun *angguan tersebut -atatan/ setelah dua tahun aal, siklotimia dapat bertumpang tindih dengan manic atau episode campuran #diagnosis *% 1 dan *angguan siklotimia dapat dibuat$ atau episode depresi mayor #diagnosis *% 11 dengan *angguan siklotimia dapat ditegakkan$ D. *ejala&gejala pada criteria A bukan skioafektif dan tidak bertumpangtindih dengan skiofrenia, skiofreniform, gangguan aham, atau dengan *angguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan. E. *ejala&gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung at atau kondisi medic umum 5. *ejala&gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya. Pembagian menurut PPDGJ III: F31 Gangguan Afek bipolar
a. *angguan ini tersifat oleh episode berulang #sekurang&kurangnya dua episode$ dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada aktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas #mania atau hipomania$, dan pada aktu lain berupa penurunan afek
disertai pengurangan energi dan aktivitas #depresi$. 6ang khas adalah baha biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba&tiba dan berlangsug antara 7 minggu sampai 8&9 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama #rata&rata sekitar : bulan$ meskipun jarang melebihi
3 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua
macam episode itu seringkali terjadi setelah peristia hidup yang penuh stress atau trauma mental lainnya #adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis$. b. 'ermasuk/ gangguan atau psikosis manik&depresif 'idak termasuk/ *angguan bipolar, episode manic tunggal #5;4$. F31. Gangguan Afektif Bipolar! "pi#ode $linik %ipomanik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi criteria untuk hipomania #5;4$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif lain #hipomanik, manik , depresif, atau campuran$ di masa lampau. F31.1 Gangguan afektif Bipolar! "pi#ode kini Manik &anpa Ge'ala P#ikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik #5;4.3$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif lain #hipomanik, manik, depresif, atau campuran$ di masa lampau. F31.( Gangguan Afektif Bipolar! "pi#ode $ini Manik dengan ge'ala p#ikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik #5;4.7$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif lain #hipomanik, manik, depresif atau campuran$ di masa lampau. F31.3 Gangguan Afektif Bipolar! "pi#ode $ini Depre#if )ingan atau Sedang
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan #5;7.4$ atau pun sedang #5;7.3$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau. F31.* gangguan afektif bipolar! epi#ode kini depre#if berat tanpa ge'ala p#ikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik #5;7.7$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau. F31.+ Gangguan Afektif Bipolar! "pi#ode $ini Depre#if Berat dengan Ge'ala P#ikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik #5;7.;$
a. Episode yang sekarang menunjukkan gejala&gejala manik, hipomanik, dan depresif
yang
tercampur
atau
bergantian
dengan
cepat
#gejala
mania=hipomania dan depresif yang sama&sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang& kurangnya 7 minggu$< dan b. arus ada sekurang&kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau. F31. Gangguan Afektif Bipolar! kini dalam )emi#i
+ekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang&kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang& kurangnya satu episode afektif lain #hipomanik, manik, depres if atau campuran$. F31./ Gangguan Afektif Bipolar 0ainna F31.2 Gangguan Afektif Bipolar &&.
%agian 1lmu Kedokteran >ia 5K (nika Atmajaya. 7443. %uku +aku Diagnosis *angguan >ia PPD*> 111. P' )uh >aya/ >akarta