STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan pendekatan geografi. KOMPETENSI DASAR • Menjelaskan konsep geografi. • Menjelaskan pendekatan geografi. • Menjelaskan prinsip geografi. • Mendeskripsikan aspek geografi.
Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi 1. Perk Perkem emba bang ngan an Geog Geogra rafi fi
2. Penge Pengerti rtian an Dan Batasa Batasan n Geogra Geografi fi 3. Ruang Ruang Lingk Lingkup up Dan Dan Penunjan Penunjang g Ilmu Ilmu Geografi Geografi 4. Obje Objek k Stud Studii Geog Geogra rafi fi 5. Stru Strukt ktur ur Geog Geogra rafi fi 6. Kons Konsep ep Esens Esensia iall Geo Geogr graf afii 7. Prin Prinsi sipp-pr prin insi sip p Geog Geogra rafi fi 8. Pend Pendek ekat atan an Geo Geogr graf afii
Perkembangan Geografi • Geografi pertama kali dikemukakan
oleh Erastothenes dalam tulisannya a. berjudul Geografik a • Selanjutnya, pengetahuan geografi dikembangkan oleh Copernicus, yang berpendapat bahwa bumi bukan merupakan pusat peredaran bendabenda langit, mataharilah yang menjadi pusat peredaran bendabenda langit. Teori tersebut dinamakan Heliosentris.
• Bernadus Veranus membagi geografi
menjadi dua bagian, yaitu :
– Geografi Generalis, kajiannya meliputi
fenomena litosfir, hidrosfir, atmosfir dan bentuk muka bumi. – Geografi Spesialis, kajiannya meliputi masalah penduduk dan social.
• Claudius Ptolomeous , mengartikan
geografi adalah suatu penyajian permukaan bumi melalui peta. (Atlas Ptolomeous).
• Dalam perkembangan selanjutnya,
muncul dua pandangan dalam geografi, yaitu ….. – Fisis Determinisme, (makhluk hidup sangat
dipengaruhi oleh alam). Tokoh Ratzel, Huntington, dan Karl Richter. – Possibilisme, (manusia selain dipengaruhi oleh alam, juga berperan terhadap alam). dipelopori oleh Paul Vidal de La Blanche.
Diskusikan 1.Bagaimana pendapatmu mengenai pandangan possibilis dan fisis determinis tersebut. 2.Berikan contoh-contoh tindakan yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan kedua pandangan diatas.
Pengertian atau definisi geografi menurut para ahli Sidney E. Ekblow dan Donald J.D. Mukerne • Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupan yang ada diatasnya. Ferdinand Von Richthofen Geografi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan sifat• sifat permukaan permukaan bumi dan penduduknya serta menerangkan menerangkan hubungan sebab akibat ataupun terdapatnya gejala dan sifat-sifat itu secara bersamaan. J.W. Alexander • Geografi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman bentuk permukaan bumi secara keruangan. James • Geografi adalah ilmu yang melihat keteraturan gejala-gejala alam sehingga memberikan karakteristik suatu tempat, dan menyangkut kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk melihat persamaan dan perbedaan suatu tempat dengan tempat lain.
Barlow • Geografi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang berhubungan dengan lingkungan dan gejala-gejala serta pola-pola terkait yang dibahas. Bintarto • Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejalagejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas dari unsure-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Hasil seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia(IGI) di Semarang tahun 1988 • Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan gejala geosfer serta interaksi antar manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Ruang Lingkup Geografi Ruang lingkup geografi meliputi dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek social . Menurut Rhoad Murphey , ada 3 pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu : – Penyebaran dan hubungan antar manusia di permukaan bumi, termasuk aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya. – Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam sebagai bagian dari studi perbedaan wilayah. – Kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai cirri khusus (spesifik).
Objek Studi Geografi Ada dua jenis objek studi geografi, yaitu : 1. Objek Ma Material r, – Objek material geografi adalah geosfe r
meliputi atmosfir (lapisan udara), litosfir (lapisan batuan), hidrosfir (lapisan air), biosfir (lapisan kehidupan / hewan dan tumbuhan), dan antroposfir (lapisan kehidupan manusia dan hubungannya dengan lingkungan alam).
2. Objek Formal – Objek formal geografi selalu menganalisis
gejala dan fenomena geosfir dalam suatu wilayah tertentu, maka yang menjadi objek formal studi geografi adalah region.
Struktur Geografi Berdasarkan struktur pengkajiannya, geografi terbagi atas : 1. geografi sistimatik (ortodoks) dan 2. geografi terpadu (terintegrasi).
•
–
Geografi ortodoks ada 4 kajian, yaitu geografi fisik, geografi manusia, geografi regional, dan geografi teknik.
–
Geografi terintegrasi terintegrasi merupakan kajian yang menggunakan pendekatan terpadu melalui integrasi elemem-elemen geografi sistimatik, dengan menggunakan pendekatan keruangan (spatial approach) , kelingkungan (ecological approach) dan pendekatan komplek wilayah (regional complex approach).
Konsep Esensial Geografi Ilmu geografi memiliki 10 konsep esensial dalam mengkaji objek studinya, yaitu : 1. Konsep lo lokasi 2. Konsep Jarak 3. Kons Konsep ep Kete Keterj rjan angk gkau auan an 4. Konsep Po Pola 5. Kons Konsep ep Morf Morfol olog ogii 6. Kons Konsep ep Aglo Aglome mera rasi si 7. Kons Konsep ep Nil Nilai ai Keg Kegun unaa aan n 8. Konsep Konsep Interak Interaksi si dan dan Interd Interdepe epende ndensi nsi 9. Kons Konsep ep Difer Diferen ensia siasi si Area Area 10.Konsep Keterkaitan Keruangan
1. Konsep lokasi –
Lokasi mengandung pengertian kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Secara umum, lokasi suatu objek dapat dilihat dari lokasi absolut (berdasarkan letak astronomis) dan lokasi relatif yang berubah-ubah karena dipengaruhi oleh daerah sekitarnya. Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi sehingga disebut juga letak geografis. Contohnya, lokasi yang berkaitan dengan keadaan disekitarnya dapat memberi arti yang menguntungkan atau merugikan.
2. Konsep Jarak – Jarak artinya adalah panjang antar dua lokasi. Jarak erat kaitannya dengan lokasi dan upaya memenuhi kebutuhan pokok serta kehidupan sosial ekonomi. Contohnya, jarak tempuh untuk mengangkut hasil produksi ke pasar menentukan besar biaya angkut. Jarak berpengaruh pada harga barang, nilai sewa dan harga tanah.
3. Kons Konsep ep Ket Keter erjan jangk gkaua auann – Konsep keterjangkauan berkaitan
dengan kondisi permukaan bumi dan ketersediaan sarana prasarana angkutan atau alat komunikasi apa yang dapat digunakan. Misalnya, suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan buminya buminya menyebabkan sulit dijangkau .
4. Kons nse ep PPoola – Konsep pola berkaitan dengan bentuk,
susunan, dan persebaran fenomena geosfer, baik yang bersifat alami, contohnya persebaran tanah, persebaran vegetasi, vegetasi, aliran sungai, dan curah hujan maupun yang bersifat sosial budaya, seperti persebaran penduduk, permukiman, dan mata pencarian.
5. Konsep Mo Morfo rfologi –
Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil tenaga endogen dan tenaga eksogen sehingga dapat membentuk pegunungan dengan lerenglereng terjal atau dataran luas. Contohnya di daerah pegunungan cocok untuk pertanian sayuran atau perkebunan teh, sedangkan bentuk daratan atau plato merupakan wilayah yang mudah digunakan sebagai daerah permukiman dan usaha pertanian serta usaha-usaha perekonomian lainnya.
6. Kons Konsep ep Agl Aglom ome erasi rasi – Aglomerasi adalah kecenderungan
persebaran gejala geografi yang bersifat mengelompok pada suatu tempat yang paling menguntungkan disebabkan adanya keseragaman atau faktor-faktor umum yang menguntungkan. Contohnya, di daerah pedesaan umumnya masyarakat akan mengelompok di daerah yang tanahnya subur dan datar karena dapat lebih menguntungkan. Untuk daerah perkotaan, penduduk akan mengelompok berdasarkan keseragaman sehingga muncul daerah permukiman elit atau daerah permukiman kumuh.
7. Kons Konsep ep Nila Nilaii Keg Kegun unaa aann – Nilai kegunaan dari fenomena di muka
bumi bersifat relatif sehingga tidak sama bagi setiap orang atau kelompok penduduk. Contohnya daerah pantai akan mempunyai kegunaan yang berlainan bagi setiap orang. Bagi penduduk sekitar belum tentu pantai tersebut memiliki kegunaan bagi mereka jika sumber kehidupannya berorientasi pada sumber- sumber di daratan. Akan tetapi untuk orang kota, daerah pantai menjadi tempat rekreasi dan pariwisata.
8. Konse Konsepp Interak Interaksi si dan Inter Interdep depen enden densi si – Interaksi merupakan peristiwa saling
mempengaruhi antar berbagai fenomena geosfer. Contohnya, terjadinya interaksi antara penduduk pedesaan yang menghasilkan pangan dan produk-produk yang dibutuhkan oleh penduduk perkotaan berupa pengangkutan barang produk pertanian dari desa ke kota. Sebaliknya, dari kota menyediakan layanan transportasi, mengirimkan produk industri, dan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh penduduk desa.
9. Kons Konsep ep Dif Difer eren ensia siasi si Are Area a – Diferensiasi area berhubungan dengan
perbedaan corak antar wilayah di permukaan bumi dengan corak tertentu yang dapat dibedakan dengan de ngan wilayah lain sebagai region.
10.Konsep Keterkaitan Keruangan – Keterkaitan keruangan menunjukkan
derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena lain di suatu tempat, baik yang menyangkut fenomena alam maupun sosial. Contoh, pusat perbelanjaan hampir pasti dibangun di daerah yang dekat dengan atau di daerah berpenduduk padat, dan tidak mungkin di daerah yang jauh atau sedikit penduduknya.
Prinsip-prinsip Geografi Ada empat (4) prinsip utama geografi, yaitu : 1. Prin Prinsi sip p Per Perse seba bara ran n 2. Prin Prinsi sip p Int Inter erel elas asii 3. Prin Prinsi sip p Desk Deskri rips psii 4. Prinsi Prinsip p Keruan Keruangan gan (Koro (Korolog logi) i)
1. Prinsip Persebaran –
Persebaran fenomena dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran fenomena yang tidak merata tersebut, timbul pertanyaan berikut, yaitu dimana dan bagaimana persebarannya, serta mengapa persebarannya tidak merata? Contoh, minyak bumi di negara kita tidak berada di setiap wilayah, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalahj kondisi formasi batuan.
2. Prinsip Interelasi –
Prinsip interelasi merupakaan prinsip untuk melihat pola hubungan antar faktor. Melalui prinsip ini, diungkapkan keterkaitan hubungan antara satu faktor fisis dan faktor fisis lainnya, antara faktor fisis dan faktor manusia, dan antara faktor manusia dan faktor manusia lainnya. Dari hubungan antar faktor tersebut, dapat diungkapkan berbagai karakteristik gejala dan fakta geografi di suatu wilayah tertentu. Contohnya, banjir yang menggenangi hampir sebagian wilayah Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lahan di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS).
3. Prinsip De Deskripsi –
Prinsip deskripsi menggambarkan lebih jauh dari persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat diungkapkan melalui kalimat dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik atau tabel. Contohnya, kerusakan kerusakan yang terjadi di beberapa DAS besar Indonesia sehingga dapat terlihat perbandingannya perbandingann ya dan akan memudahkan memudahkan dalam dalam penentuan skala penanganannya penanganannya..
4. Pr Prin insi sipp Keru Kerua ang ngan an (Kor (Korol olog ogi) i) – Prinsip keruangan lebih menitikberatkan pada analisa gejala, fakta, dan masalah geografi dengan menekankan pada penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang.
• Ruang dalam sudut pandang geografi
adalah permukaan bumi keseluruhan maupun parsial.
Dengan demikian, prinsip keruangan, memperhatikan persebaran, interelasi, dan interaksi antar komponen geosfer di permukaan bumi sebagai sebagai satu kesatuan ruang. Contohnya, kesenjangan pembangunan antara desa desa dan kota menyebabkan munculnya urbanisasi atau akibat penduduk Pulau Jawa yang terlalu padat maka perlu dilaksanakan transmigrasi .
Pendekatan Geografi 1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach) • • •
Pendekatan Topik Pendekatan Aktivitas Manusia Pendekatan Regional
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Approach) 3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Compleks Approach)
1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach) Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi • mengenai sifat-sifat penting, dalam analisa keruangan yang harus diperhatikan adalah , persebaran penggunaan ruang yang telah ada, dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan yang direncanakan. Pada pendekatan keruangan pelaksanaannya • harus tetap berdasarkan prinsip-prinsip geografi yang berlaku, seperti prinsip persebaran, interelasi dan deskripsi. Yang termasuk pendekatan keruangan adalah pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain tetapi pada kenyataan praktisnya, hal tersebut berhubungan satu sama lain.
A. Pendekatan Topik
•
•
Dalam melakukan pendekatan terhadap gajala dan masalah pada studi geografi, kita dapat mendekatinya mulai dari topik utama yang menjadi perhatian, misalnya masalah banjir. Banjir di daerah yang bersangkutan diungkapkan sebab-sebabnya, persebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan gejala yang lain dan dengan masalah secara keseluruhan. Pokoknya hal-hal yang berkenaan dengan topik banjir ini diungkapkan sedalam-dalamnya sehingga diperoleh deskripsi geografi mengenai banjir yang ada di suatu wilayah. Yang menjadi pegangan utama dalam melakukan pendekatan topik ini, yaitu bahwa tidak dapat dipisahkan hubungannya antara topik yang dibahas dengan ruang yang menjadi tempat gejala atau topik yang dinahas. Faktor-faktor geografi seperti seperti keadaan fisiknya, biotisnya, manusianya tidak boleh diabaikan.
B. Pendekatan Aktivitas Manusia Pertanyaan utama pada pendekatan ini ialah bagaimana kegiatan manusia atau kegiatan penduduk di suatu wilayah yang bersangkutan? Jadi, hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas penduduk itu menjadi sorotan utama. Pengungkapan aktivitas penduduk ini ditinjau dari persebarannya, interelasinya, dan deskripsinya dengan gejala-gejala yang berkenaan dengan aktivitas penduduk tersebut sehubungan dengan mata pencarian yang dilakukan penduduk. Apakah aktivitas itu berlangsung di daerah pegunungan, di dataran rendah, dekat dengan sungai, atau jauh dari sungai, di pantai, di perkotaan atau di pedesaan dan lain sebagainya.
C. Pendekatan Regional •
•
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan dari region-region lainnya. Tekanan utama pendekatan regional ini bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan kepada region yang merupakan ruang atau tempatnya. Dalam meninjau banjir misalnya pertanyaan yang dapat dikemukakan yaitu di wilyah-wilayah mana saja banjir terjadi? terjadi? Dan pertanyaan utama ini, kita akan dapat mengungkapkan persebaran gejala atau masalah banjir di permukaan bumi. Berdasarkan persebarannya dapat diungkapkan apa sebabnya banjir itu terjadi di region yang bersangkutan, sehingga kita dapat mengungkapkan interelasi dan interaksi keruangan gejala banjir dengan gejala atau faktor geografi lainnya, antara lain dengan faktor aktivitas penuduknya.
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Approach) • Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. • Penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alamnya. Pandangan dan penelaahan ini yang dikenal sebagai pendekatan ekologi. Penelaahan ekologi dapat mengungkapkan masalah hubungan persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungannya,misalnya pada pendekatan ekologi suatu daerah pemukiman, maka ditinjau hasil interaksi antara persebaran dan aktivitas manusia dalam membangun pemukiman dengan kondisi lingkungan alamnya. Demikian pula jika kita mengkaji daerah pertanian, daerah perindustrian dan sebagainya.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complek Wilayah) Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi disebut analisa kompleks wilayah. Pada analisa ini wilayah-wilayah tertentu didekati dengan areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, Pada analisa ini diperhatikan pula mengenai persebaran fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi). Perkembangan suatu daerah tertentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh daerah sekitarnya.
Kesimpulan : • bahwa pendekatan geografi menjadi faktor kunci dalam kegiatan mengkaji materi dan menerapkan geografi. • Pendekatan geografi dilakukan melalui tahapan penetapan masalah, pengumpulan data dan analisis data mulai dari kegiatan penyaringan, pengelompokan, klasifikasi data, kegiatan perwilayahan, korelasi dan analogi. Oleh karena adanya keragaman berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, berdasarkan kemampuan keuangan pemerintah dan skala waktu pelaksanaan, disusun skala prioritas proyek.
1. Jelaskan pe perbedaan aan pah pahaam fi fisis determinisme dengan paham posibilisme, dan beri contoh masingmasingnya! 2. Jelas elaska kann mak maksu sud d dar darii ko konsep nsep diferensiasi area dan konsep keterkaitan keruangan!