ANDI NADA SYAM NUR AULIA IRWANSYAH RUSLY
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,karena kami telah menyelesaiakan tugas makalah mata pelajaran GEOGRAFI dengan pembahasan materi PENDEKATAN ANALISIS STUDI GEOGRAFI. Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami.Untuk itu kritik
dan
saran
dari
semua
pihak
sangat
kami
harapkan
demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motivasi, khususnya bagi teman-teman.
Maros, November 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................... ii Daftar isi .................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................................................. 2 BAB II Pembahasan .................................................................................... 3 2.1 Pengertian Pendekatan Keruangan ................................................. 3 2.2 Pendekatan Topik ............................................................................ 4 2.3 Pendekatan Akivitas Manusia .......................................................... 5 2.4 Pendekatan Regional / Wilayah ....................................................... 6 BAB III Penutup .......................................................................................... 7 3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 7 3.2 Saran ............................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan metode atau cara dalam geografi berkembang dengan pesat. Dalam geografi untuk mendekati masalah dalam menganlisisnya digunakan
bermacam-macam
pendekatan,
diantaranya
pendekatan
keruangan, pendekatan kelingkungan, dan pendekatan kewilayahan. Adanya pendekatan tersebut untuk menganalisi suatu fenomena atau kejadian di bumi, dapat tersusun secara sistematis dan padu. Perkembangan ilmu dan teknologi
mempengaruhi
juga
dalam
menganalisis
kajian
geogarfi.
Perkembangan penginderaan jauh misalnya, memungkinkan pengumpulan data geografi menjadi lebih cepat dan tepat. Selain itu perkembangan komputer yang pesat akan semakin memudahkan menganalisis suatu fenomena di bumi. Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara untuk memahami berbagai gejala yang ada di muka bumi, khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Misalnya, seorang ahli kedokteran melihat dari segi kesehatan, yaitu banjir akan mengakibatkan tingkat kesehatan penduduk semakin menurun. Selain itu, banjir juga dapat mengakibatkan ketersediaan air berkurang dan lingkungan menjadi tercemar. Akibatnya, penyakit seperti diare akan menyerang penduduk. Sedangkan bagi seorang ahli geografi melihat fenomena banjir
dilihat dari segi keruangan, yaitu lokasi, sebaran,
penyebab, dan akibat yang ditimbulkannya. Pendekatan dalam kajian ilmu geografi terdiri atas tiga jenis, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kewilayahan. 1
Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam geografi tidak membedakan antara elemen fisik dan nonfisik.
1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana pendekatan topic? b. Bagaimana pendekatan aktivitas manusia? c. Bagaimana pendekatan regional/wilayah? 1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan topic? b. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan aktivitas manusia? c. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan regional/wilayah?
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendekatan Keruangan Pendekatan Keruangan adalah upaya mengkaji persamaandari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru. Maka yang diperhatikan adalah segala aspek yang berkolerasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, yang berkaitan dengan banjir, longsor, dan hal tanah, mengenai hal tersebut, perlu diperhatikan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menematinya. Ciri khas dari pendekatan keruangan yang membedekan ilmu geografi lainnya yang dapat ditinjau dari tiga aspek antara lain sebagai berikut:
Analisis pendekatan topik, adalah menghubungkan suatu kejadian dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh persamaan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi terhadap suatu ruang. Gejala tersebut diakibatkan dari kegiatankegiatan manusia dalam menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
Analisis pendekatan aktivitas manusia, yaitu menggambarkan atau mendekskripsikan
aktivitas
manusia
dalam
ruang.
Kehidupan
manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.
Analisis pendekatan wilayah, adalah bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mempunyai karateristik, kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga di wilayah yang berbeda maka tentu saja akan memiliki karateristik yang berbeda. 3
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997). Dalam
konteks
fenomena
keruangan
terdapat
perbedaan
kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features). Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. 1. What? Struktur ruang apa itu? 2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada? 3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu? 4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu? 5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu? 6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur Keruangan
tersebut
didayagunakan
sedemikian
rupa
untuk
kepentingan manusia. Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang. 2.2 Pendekatan Topik Pendekatan
ini
digunakan
untuk
mengkaji
masalah/fenomena
geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian. Misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah, dilakukan dengan cara mengkaji penyebabnya, medianya, prosesnya, intensitasnya, interelasinya. Dalam melakukan pendekatan terhadap gejala dan masalah pada studi Geografi, kita dapat mendekatinya mulai dari topik utama yang menjadi perhatian kita. Dalam mempelajari suatu masalah Geografi di wilayah tertentu, kita dapt mulai dari topik yang menjadi perhatian utama, misalnya 4
banjir, pulau bahang/kutub panas. Pada akhirnya, banjir dan kutub panas inilah yang menjadi sorotan utamanya. Banjir di daerah yang bersangkutan diungkapkan, mulai dari sebabsebabnya, persebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan gejala yang lain sekaligus dengan masalah secara keseluruhan. Pokoknya, hal-hal yang berkenaan dengan topik banjir diungkapkan sedalam-dalamnya sehingga diperoleh deskripsi Geografi mengenai banjir yang ada di suatu wilayah. Pulau bahang/kutub panas bisa terjadi di kota-kota besar, yaitu pada wilayah
tertentu
dengan
peningkatan
suhu
yang
ekstrem
apabila
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Fenomena tersebut dapat diungkapkan mulai dari sebab-sebabnya, persebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan fenomena lain dan permasalahan keseluruhan yang ada di kota tersebut. Pada akhirnya, diperoleh hasil kajian secara mendalam tentang pulau bahang/kutub panas tersebut yang ada di suatu wilayah. Hal yang sama dapat pula dilakukan terhadap topik-topik lainnya, seperti
pengangguran,
erosi,
kekurangan
air,
pemanasan
global,
pencemaran udara, dan lain-lain. Pegangan utama dalam melakukan pendekatan topik ini yaitu bahwa tidak dapat dipisahkan hubungan antara topik dengan ruang yang menjadi tempat gejala yang dibahas. Contohnya :
Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanah pun yang dapat dijadikan untuk peresapan air, karena lahan dijadikan bangunan-bangunan dan jalan, selain itu juga karena penduduknya membuang sampah sembarangan seperti di saluran air.
pemanasan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
2.3 Pendekatan Akivitas Manusia Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengkaji fenomena mata pencarian penduduk di pada suatu wilayah, serta apakah 5
fenomena itu terjadi di dataran rendah, pegunungan, atau daerah pantai. Berdasarkan persebaran tersebut dapat pula diungkapkan interelasinya dengan keadaan hubungan
mata
kesuburan
tanah,
pencaharian
hidrografi,
penduduk
atau
dengan
iklim.
Misalnya
persebaran
dan
interelasinya dengan gejala-gejala geosfer. Contohnya:
Pemanfaatan dataran rendah untuk lahan pertanian.
Aktivitas penduduk di daerah pegunungan, di dataran rendah, di pinggir sungai, dan di pantai.
2.4 Pendekatan Regional / Wilayah Region
adalah
suatu
wilayah
di
permukaan
bumi,
memiliki
karakteristik tertentu yang khas, dan membedakan dari region-region yang lainnya. Tekanan utama pendekatan region ini bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan kepada region yang merupakan ruang atau tempatnya. Dalam meninjau banjri misalnya, pertanyaan yang dapat dikemukakan yaitu di wilayah-wilayah mana saja banjir terjadi? Dari pertanyaan utama ini, kita dapat mengungkapkan persebaran gejala atau masalah banjir di permukaan bumi. Berdasarkan persebarannya nanti, kita dapat mengungkapkan apa sebabnya terjadi banjir di region yang bersangkutan. Dengan demikian, selanjutnya kita dapat mengungkapkan interelasi dan interaksi banjir dengan gejala-gejala lain pada ruang atau region yang sama. Berarti, dalam hal ini kita telah mengungkapkan interelasi dan interaksi keruangan gejala banjir dengan gejala atau faktor Geografi lainnya, antara lain dengan faktor aktivitas penduduknya. Contohnya:
Daerah hujan tropis didominasi oleh tumbuhan besar dan berdaun lebar.
Sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan
6
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Keruangan adalah upaya mengkaji persamaandari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang dimanfaatkan. b. Pendekatan Topik, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada topik utama dari suatu gejala dan masalah pada studi geografi. c. Pendekatan
Aktivitas
Manusia, yaitu
pendekatan
yang
fokus utamanya adalah aktivitas manusia (human activities). d. Pendekatan
Region, yaitu
pendekatan
yang
fokus
utamanya
adalah region atau wilayah tempat suatu gejala dan masalah geografi tersebut terjadi. 3.2 Saran Sebagia saran yang bisa dipetik dari makalah ini adalah pendekatan keruangan sangat mesti dipahami dan dipelajari agar apabila kita menemui fenomena yang terjadi dikehidupan kita dapat mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan. Sebaiknya dalam penulisan makalah ini seluruh anggota kelompok lebih aktif dalam mencari materi yang akan dijadikan makalah.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://therealofgeoraphy.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pendekatangeografi.html http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2015/10/contoh-pendekatan-geografipendekatan.html https://andimanwno.wordpress.com/2008/12/13/pendekatan-pendekatangeografi/ http://detectivehaika.blogspot.co.id/2013/04/pendekatan-geografi.html http://julimawati.blogspot.co.id/2014/06/pendekatan-geografi.html
8