BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Pendidikan merupakan upaya sosial, politik, dan kultural untuk mencerdaskan kehi kehidu dupan pan sebu sebuah ah bang bangsa sa sehi sehingg nggaa mengh menghas asil ilka kan n sumb sumber er daya daya manus manusia ia yang yang berkualitas. Atas dasar inilah maka pendidikan yang mampu menghasilkan kualitas terbaik terbaik dari manusia Indonesia diperlukan diperlukan sehingga sehingga kita sebagai sebuah bangsa bisa sejajar dengan bangsa bangsa maju lainnya, mampu melaksanakan pembangunan nasional nasional di berbagai sektor sektor dan menghadapi menghadapi tantangan kehidupan kehidupan bermasyarak bermasyarakat at dalam era globalisasi. Manusia Indonesia yang berkualitas merupakan aset bangsa dan negara yang tidakternilai. Sebagai aset bangsa dan negara yang tidak ternilai maka produktivi produktivitas tas dan kualitaslem kualitaslembaga-l baga-lembaga embaga penyelenggara penyelenggara pendidikan pendidikan ikut menentukan menentukan pencapaian pencapaian kualitas kualitas sumber sumber daya manusia manusia melalui melalui proses proses pembelajaran pembelajaran sepanjang sepanjang waktu. Proses ini dapat dilakukan dilakukan melalui jalur sekolah dan luar sekolah, sekolah, secara lebih spesiik mengarah kepada kegiatan pembelajaran di kelas. !ungsi pendidikan adalah membimbing anak kearah tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan itu. "uru-g "uru-guru uru dan tenaga tenaga pengaja pengajarr umumnya umumnya cenderu cenderung ng untuk untuk tenggel tenggelam am dalam dalam rutinitas rutinitas mengajar yang didasarkan didasarkan pengalaman dan kebiasaan kebiasaan tanpa mengetahui betapa kompleks sebenarnya proses belajar mengajar itu.#ujuan guru mengajar adalah agar bahan yang disampaikannya dikuasai sepenuhnya oleh semua murid, bukan hanya oleh beberapa orang saja yang diberikan angka tertinggi.$alam melakukan kegiatan pembelajaran harus dapat dikelola dengan baik. Sehingga, tujuan pembelajaranan tersebut dapat tercapai.%eberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung dengan proses belajar-meng belajar-mengajar ajar.. misalnya misalnya tujuan tujuan yang jelas. menguasai materi, pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana. dan evaluasi yang tepat. &al lain yang tidak kalah pentingnya adalah keterampilan guru dalam mengelola kelasnya.
1
Pentingnya dalam mengola kelas karena kemampuan memberikan pelajaran saja tanpa dibarengi dengan kemampuan mengorganisasi kelas, kelas, tidak akan memberi memberi prestasi belajaar seperti yang diharapkan.Salah satu indikator bahwa seorang guru dapat dikatakan proessional adalah memiliki kemampuan dalarn mengelola kelas, yaitu usaha guru menciptakan dan mernelihara kondisi belajar mengajar yang optimal serta rnengernbalikannya ketika terjadi gangguan agar tujuan pembelajaran tercapai. 'leh 'leh karena karena itu, itu, pengel pengelola olaan an kelas kelas sangat sangat diperl diperluka ukan n agar agar terbent terbentukny uknyaa kerapian, kenyamanan, ketentraman dan lain-lain baik seorang guru maupun murid sama-sama mendapatkan keuntungan
1.2 Rumusa Rumusan n Masalah Masalah
a. Apa peng pengert ertian ian dari dari pengel pengelola olaan an kelas kelas(( b. Apa saja tujuan dari pengelolaan kelas( c. )agaim )agaimana ana aspek aspek pengelo pengelolaa laan n kela kelas( s( d. Apa ungsi ungsi dari dari penge pengelol lolaan aan kelas( kelas( e. )agaim )agaimana ana status status pengelo pengelolaa laan n kelas kelas(( . Apa saja saja aktor aktor yang yang mempe mempengar ngaruhi uhi pengel pengelola olaan an kelas( kelas( g. )agaim )agaimana ana penge pengelol lolaan aan kela kelass indoor indoor(( h. )agaim )agaimana ana penge pengelol lolaan aan kela kelass outdo outdoor( or(
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 KAJIAN PUSAKA PUSAKA 2.1.1 PEN!ERIAN PEN!EL"LAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan bertindak seorang guru yang didasarkan kepada pengertian tentang siat-siat kelas dan kekuatan yang mendorong mereka bertindak. Selanjutnya berusaha untuk memahami dan mendiagnosa situasi kelas dan kemam kemampu puan an untuk untukber berti tinda ndak k sele selekt kti i sert sertaa krea kreati ti untu untuk k memper memperbai baiki ki kondi kondisi si,, sehingga dapat menciptakan situasi belajar dan mengajar yang baik. Aspek*aspek yang perlu diperhatikan + a. Sia Siatt-si sia att kelas kelas.. b. %ekuatan pendorong tindakan kelas. c. Mema Memaham hamii sit situa uasi si kela kelas. s. d. Mendia Mendiagnos gnosis is situas situasii kelas. kelas. e. )ert )ertin inda dak k sele selekt kti i.. . )ert )ertin inda dak k krea kreati ti. . g. ntuk ntuk mempe memperba rbaiki iki kondisi kondisi kelas. kelas. Pengelo Pengelolaa laan n kelas kelas adaiah adaiah suatu suatu alat alat untuk untuk mengem mengembang bangkank kankeri eriasam asamaa dan dinami dinamika ka kelas kelas yang yang stabil stabil,, walaupu walaupun n banyak banyak ganggua gangguan n dan peruba perubahan han dalam dalam lingkungan. lingkungan. Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan sumber daya baik material element maupun human element di dalam kelas oleh guru, sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa dan mengajar guru. Sebagai sebuah proses maka maka dalam dalam pelaks pelaksana anaanny annyaa manajem manajemen en kelas kelas memeliki memeliki kegiat kegiatanan-kegi kegiata atan n yang yang harus dilakukan dilakukan guru. $alam manajemen manajemen kelas guru melakukan melakukan sebuah sebuah proses atau tahapan tahapan-ta -tahapa hapan n kegiata kegiatan n yang yang dimulai dimulai dari dari merenc merencana anakan, kan, melaks melaksana anakan kan dan mengevaluasi mengevaluasi,, sehingga sehingga apa yang dilakukannya dilakukannya merupakan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait. Selain Itu bahwa dalam manajemen uga terkandung maksud Pidarta, Pengelolaan Kelas Kelas . Surabaya , saha /asional, hal. 0 1Made Pidarta, Pengelolaan
3
bahwa kegiatan yang diIakukan eektl mengenai sasaran yang hendak dicapai dan eisien tidak menghambur-hamburkan waktu, uang dan sumber daya Iainnya. #itik akhir dari kegiatan manajemen adalah tujuan dengan produktivitas kerja yang tinggi.1 Pengelolaan kelas ditinjau dari paham lama dan paham baru adalah sebagai berikut+ Paham lama + pengelolaan kelas ialah mempertahankan ketertiban kelas. Paham baru + pengelolaan kelas ialah proses seleksi dan menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi pengelolaan kelas. "uru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem2organisasi kelas. Sehingga individu dapat memanaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual. Penga Pengaja jara ran n yang yang bers bersi iat at tran transa saks ksii mema memaka kaii dua pola pola aktiv aktivit itas as yaitu yaitu pengajaran dan pengelolaan. Pengajaran terutama bersiat individual sedang pengelolaan bersiat kelompok artinya individu dapat mencapai perkembangan dengan baik hanya dalam kelompok dengan berintegrasi, kerjasama, dan merupakan kesatu kesatuan an yang yang bulat. bulat. lni yang yang disebu disebutt pendeka pendekatan tan anak, anak, yang yang mencakup mencakup situas situasii kelo kelomp mpok ok dan sel sel-di -disc scip ipli line. ne. %etr %etram ampi pila lan n guru guru yang yang dima dimaks ksud ud di sini sini iala ialah h mengembangkan kemampuan untuk menterjemahkan konsep ke dalam tindakan bagi kemajuan kelas. Pengelolaan kelas dapat dideskripsikan sebagai proses mengorganisasi dan mengkoordinasi kemauan murid-murid untuk menyelesai kan tujuan pendidikannya. Proses Proses ini mambutu mambutuhkan hkan seleks seleksii dan panggun panggunaan aan alatalat-alat alat yang yang cocok cocok dangan dangan problem pengalolaan dan situasl kalas yang tarjadi pada waktu tertentu. Pangelola kelas menciptakan pola aktivitas yang berbeda-beda sesuai dangan kondisi kondisi33 guru-g guru-guru uru akan mencipt menciptaka akan n kondisi kondisi dan mempert mempertahan ahankann kannya ya sehing sehingga ga Individu-individu dapat memanaatkan rasionalnya, bakat kreatinya terhadap terhadap tugas-
Pendidikan. Manajemen Pendidikan Pendidikan.. )andung, urusan 2#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. Manajemen Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. hal 45
4
tugas tugas pendi pendidi dikan kan yang yang menan menanta tang. ng. &al &al
ini ini meru merupa pakan kan orga organi nisa sasi si kela kelass yang yang
eekti,yang mencakup selaksi metode yang sesuai dangan situasi6. 2.1.2UJUAN PEN!EL"LAAN KELAS
%eberhasilan sebuah kegiatan dapat dilihat dari hasil yang dicapainya. #ujuan adaIah titik akhir dari sebuah kegiatan dan dari tujuan itu juga sebagai pangkal tolak pelaksanaan kegiatan selanjutnya. %eberhasilan sebuah tujuan dapat dilihat dari eekti eektivit vitas as dalam dalam pencapa pencapaian ian tujuan tujuan itu itu serta serta tingkat tingkat eisie eisiensi nsi dari dari penggun penggunaan aan berbagai
sumber
daya
yang
dimiliki.
$alam
proses
pengelolaan
kelas
keberhasila keberhasilannya nnya dapat dilihat dilihat dari tujuan tujuan apa yang ingin dicapainya, dicapainya, oleh karena itu guru harus menetapkan tujuan apa yang hendak dicapai dengan kegiatan pengelolaan atau manajemen kelas yang dilakukannya. Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan eektivitaS dan eisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun %egiatan pengelolaan isik isik dan pengelolaan pengelolaan sosio-emosi sosio-emosional onal merupakan merupakan bagian dalam pencapaian pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa. %etercapauan tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh A.7. 8ragg dapat dideteksi atau dilihat dari+ •
Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa. Artinya bahwa perilaku yang diperlihatkan siswa seberapa tinggi, seberapa baik dan seberapa besar terhadap pola periIaku yang diperlihatkan guru kepadanya di dalam kelas.
•
Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugastugas tugas yang yang sesuai sesuai dengan dengan kemamp kemampuann uannya. ya. Perila Perilaku ku yang yang diperl diperlihat ihatkan kan guru guru berupa kinerja dan pola perilaku orang dewasa dalam nilai dan norma balikannya akan berupa peniruan dan pencontohan oleh siswa baik atau buruknya Amat bergantung kepada bagaimana perilaku itu diperankan. Adapun indikator keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah+ #erciptanya suasana2kondisi belajar mengajar yang kondusi kondu si 9tertib, Iancar, berdisiplin dan bergairah:
Pengelolaan Kelas Kelas,, Surabaya ,saha /asional, hlm. -1 3Made Pidarta. Pengelolaan
5
•
#erjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa 9Alam S + 1446: Sedangkan tujuan manajemen kelas menurut $irjen P'$ dan $urjen
$ikdasmen 900;: adalah sebagai berikut+ Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai
kelompok
belajar,
yang
memungkinkan
peserta
dldlk
untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran Menyediakan dan mengatur asilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan soaal, emosional dan intelektual siswa dalam kelas. Membina dan membimblng siswa sesuai dengan Iatar belakang social, ekonomi,
budaya serta siat-siat individualnya<. 2.1.#ASPEK DALAM PEN!EL"LAAN KELAS
Manajemen kelas harus dilakukan oleh guru guna memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak. %eberhasilan dalam
pembeiajaran akan
ditentukan oleh seberapa mampu guru dalam memasilitasi anak dengan kegiatan manajerial terhadap kelas, keberhasilan dalam memanage keIas yang dilakukan guru harus melihat beberapa aspek dalam kelas. Aspek-aspek yang periu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi siat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan eekti dan kreati. 9Manman =achman+000: Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus dilakukan oleh guru terutama untuk tingkat S$, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dikembangkan adalah sebagai berikut+ a. Mengecek kehadiran b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan 4#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. 91440:. Manajemen Pendidikan. )andung+ urusan Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. &alm 4-
6
c. Pendistribusian alat dan bahan d. Mengumpulkan inormasi dari siswa e. Mencatat data . Pemeliharaan arsip g. Menyampaikan materi pelajaran h.Memberikan tugas.> 2.1.$. %UN!SI PEN!EL"LAAN KELAS
!ungsi manajemen kelas sebenarnya merupakan penerapan ungsi-ungsl manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan pembelajaran yang hendak dicapainya. $atam pelaksanaannya ungsI-ungsi manajemen tersebut harus disesualkan dengan dasar ilosois
dari pendidikan
9belajar, mengajar: di dalam kelas. !ungsi-ungsi manajeriial yang harus dilakukan oleh guru itu meliputi + Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan. $alam organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuandan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode2teknik yang tepat. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti+ 9: menentuan sumber daya dan kegiatan yang ditbutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. 91: merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan, 96: menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan ungsi tertentu, 9<: mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan
dengan
keleluwasaan melaksanakan tugas. $engan rincian tersebut, manajer membuat suatu 5Ibid. hlm: 114
7
struktur ormal yang dapat dengan mudah dipahami orang dan menggambarkan suatu posisi dan ungsi seseorang di dalam pekerjaannya. Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya apabila ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki siat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemlkirannya oleh para anggota organaisasi. &al ini tidak semata mata mereka cerdas membuat keputusan tetapi dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadlkan suri tauladan. Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivstassebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Prosespengendalian dapat mellbatkan beberapa elemen yaitu+ 9: menetapkan standar kinerja, 91: mengukur kinerja, 96: membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan, 9<: mengambil tindakan korekti saat terdeteksi penyimpangan.; %onsep dasar yang berguna dalam teori pengelolaan kelas ialah penempatan individual, tempat kelompok, tempat sekolah dan aktor- aktor lingkungan yang mempengaruhi komponen-komponen tadi. u ga termasuk siat-siat kelas, peranan dan moti individu dalam kelomkok, siat-siat kelompok kerja penyesuaian yang terjadi dalam perilaIkukoIekti dan pandangan p emimpin2guru kelas dalam mengaiar. !ungsi pengelolaankelas ditinjau dari analisis problem adalah + . Memberi dan melengkapi asilitas untuk segala macam tugas 1. Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan lancar. Memasilitasi tugas-tugas termasuk + a. Membantu kelompok dalam pembagian tugas. b. Membantu pembentukan kelompok. c. Membantu keriasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi. 6Ibid. Hal 114-115
8
d. Membantu individu agar dapat bekerjsama dalam kelompok atau kelas. e. Membantu prosedur kerja. . Merubah kondisi kelas. ?ang perlu diperhatikan dalam memelihara tugas-tugas agar lancar ialah + a. Individu
dengan
siat-siatnya
bergantung,
apatis,
nangisan,
agresi,
permusuhan, dan sebagainya. b. ?ang paling penting yang mempengaruhi kehidupan individualadalah temanteman kelompoknya dalam kelas. @ariabel-variabel kelompok ini ialah + %esatuan. Interaksi dan komunikasi. Sruktur. #ujuan.
c. 'rganisasi sekoiah dapat membantu memelihara kelancaran tugas-tugas. d. Antar hubungan individu, keias2kelompok, dan organisasi sekolah merupakan sebagai sistem social. 2.1.& SAUS PEN!EL"LAAN KELAS
%ini pola aktivitas guru yang terpenting adalah mengelola, mengorganisasi, dan mengkoordinasi usaha kemauan murid-murid dalam menyelesaikan tuiuan pendidikan. adi tugas guru + mengelola, mengontrol, mengatur atau mendisiplin, adalah sudah salah. Setiap aspek program pendidikan bergantung kepada apakah murid-murid dalam kelompok kelas digunakan secara eekti dan apakah individuindividu ditingkatkan kerjasamanya, dikoordinasi Agar berungsi dalam sistem kelompok2kelas tersebut. )ertahun-tahun para guru mengatakan bahwa problem mereka yang paling urgen bukan pada pengajaran, tetapi pada masalah pengelolaan. Mereka menunjukkan ketidak puasannya kepada teori dan praktek lama. )anyak guru meninggalkan jabatan guru sebab gagal mengelola kelas secara sukses. #ugas guru + 7Made Pidarta. Pengelolaan Kelas. Surabaya ,saha /asional, hlm. 0-4
9
a. &arus mengenal sebanyak mungkin masing-masing murid. b. Punya pengetahuan dan ketrampilan mengorganisasi kelas. c. Punya kemampuan mengenal problem kelas. d. $apat menciptakan dan memelihara Iingkungan belaiar. e. $apat menangani problem pengelolaan kelas secara eekti, sebaik teknik mengajar. 9mengelola dan mengajar sama-sama memegang peranan penting dalam mensukseskan murid belaia:l. . "uru yang tidak bisa mendidik2mengaiar adalah karena tidak bisa mengelola kelas. #ugas-tugas torsebut di atas akan barhasil dipelajari bile dilaksanakan dengan Blearning by doing.B5. Pendekatan pengelolaan kelas yang disebut kontrol seringkali tidak menyalesaikan masalah. %ontrol dikatakan akan baik bila guru + . )erbicara jelas, menarik dan barsikap be rsahabat. 1. #indakan proesional separti hormat dan anggun. 6. Memberikan kepercayaan diri sendiri, kepada anak dengan mangarahkan kelas untuk mengetahui secara pasti apa yang diharapkan <. Mempertahankan sel kontrolsepanjang waktu. )ila pengelolaan kelas dipandang sebagai sel dlsiplin, membutuhkan belajar mengontrol diri sendiri. Ini tidak merupakan hukuman, atau memelihara ketertiban, atau kontrol yang ketat, melainkan membimbing anak-anak ke arah sel disiplin. Suatu pendekatan disiplin adalah menekankan pencapaian tuiuan. &al ini mungkin dicapai dengan cara sel disiplin, seperti menghormati kebenaran orang lain, mengembangkan kesadaran bertanggungjawab, menvesuaikan tuntutan kepada bermacam-macam situasi, menemukan tugas-tugas yang harus dikeriakan, dan sebagainya. Pendekatan lni juga menekankan proses kepemimpinan demokrasi. $i sini banyak dipraktekkan Bstudent governmentB untuk mendisiplin pejabat-pejabat
8Ibid., hal. 13-14
10
kelas. %edudukan guru sebagai salah seorang anggota kelas kerja kelompok dan diskusi banyak dipraktekkan. Pendekatan disiplin kelas ini ditinjau dari pengelolaan kelas tidak banyak memberikan eektivitas proses belajar mengajar, sebab praktek guru selalu mengarah kepada pencapaian tujuan. #idak menjelaskan metoda. tidak iuga menilai situasi pengelolaan sebagaI ialan mencapai tuiuan. #ugas guru dalam pengelolaan kelas ialah + •
Mengarahkan usaha-usaha guru itu sendiri.
•
Mengadakan keriasarna antar guru.
•
Membimbing anak-anak yang susah menyesuaikan diri.
•
Memodiikasi perilaku anak dalam kelas agar cocok akan kebutuhan-kebutuhan program pendidikan.
•
ntuk keperluan pengarahan dan pembimbingan guru harus melakukan persuasi, membangkitkan katahati dan moral murid-murid.
•
Memberi hadiah, dan hukuman, mangontrol kelas dengan hukurnan terselubung agar tidak ditentang terang-terangan oleh anak-anak.
#ugas pengelolaan kelas ialah menciptakan kondisi dalam kelompok kelas, yang berupa lingku ngan kelas yang baik, yang memungkinkan para siswa berbuat sesuai dengan kediriannya, seperti halnya dalam lingkungan masyarakat0. 2.1.' %AK"R (AN! MEMPEN!ARUHI MANAJEMEN KELAS
)erhasilnya manajemen kelas daIam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang akan dicap ai, banyak dipengaruhi oleh berbagai aktor. !aktor-aktor tersebut meIekat pada kondisi isik kelas dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh aktor non isik 9sosio-emosional: yang melekat pada guru. ntuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa aktor yang mempengaruhinya antara Iain+ : %ondisi isik
9Ibid., hal. 16-17
11
Cingkungan isik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Cingkungan isik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positi terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Cingkungan isik yang dimaksud meliputi+ a: =uangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar =uangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling menganggu antara siswa yang satu dengan lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. )esarnya ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan kegiatan. ika ruangan itu tersebut mempergunakan hiasan, pakailah hiasan-hiasan yang mempunyai nilai pendidikan. b: Pengaturan tempat duduk $alam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. c: @entilasi dan pengaturan cahaya Suhu, ventilasi dan penerangan 9kendati pun guru sulit mengatur karena sudah ada: adalah aset penting untuk terciptamyasuasana belajar yang nyaman. 'leh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa. d: Pengaturan penyimpanan barang-barang )arang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar. )arang barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan di ruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan siswa. #entu saja masalah pemeliharaan juga sangat penting dan secara periodik harus dicek dan recek. &al Iainnya adalah pengamanan barang-barang tersebut. )aik dari pencurian maupun barang-barang yang mudah meledak atau terbakar.
12
&al lain yang perlu diperhatikan dalam penciptaan Ilingkungan isik tempat belajar adaiah kebersihan dan kerapihan. Seyogyanya guru dan siswa turut aktj dalam, membuat keputusan mengenai tata ruang, dekorasi dan sebagainya. 1:%ondisi Sosio-Dmosional %ondisi sosio-emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dam eektiitas tercapainya tujuan pengajaran. %ondisi sosio-emosionaltersebut meliputi + a. #ipe kepemimpinan Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di daiam kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis, IaiseEaire atau demokratis. %esemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik. b. Sikap guru Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. %alaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah lakunya bukan membenci siswanya. #erimalah siswa dengan hangat sehingga ia insya akan kesalahannya. )erlakulah adil dalam bertindak. 7iptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya4. c. Suara guru Suara guru, walaupun bukan aktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relati rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung
10#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. 91440:. Manajemen Pendidikan. )andung+ urusan Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. &al. -<
13
akan mendorong siswa untukmemperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa. d. Pembinaan hubungan baik 9rapart: Pembinaan hubungan baik 9raport: antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting. $engan terciptanya hubungan baik guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik, relaistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya. 6: %ondisi 'rganisasional %egiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. $engan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. $i samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada semua kegiatan yang bersiat rutin itu. %egiatan rutinitas tersebut antara lain+ •
Pergantian pelajaran
•
"uru berhalangan hadir
•
Masalah antar siswa
•
pacara bendera
•
%egiatan Iain.
2.1.). PEN!EL"LAAN KELAS IND""R
8hen teachers talk about the most diicult problems they eFperienced in their irst years o teaching. they mention classroom management and discipline most oten. Although a rich knowledge base on classroom management has been
11#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. 91440:. Manajemen Pendidikan. )andung+ urusan Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. &al. -<
14
developed, beginning and student teachers continue to eel insecure about managing their irst classrooms, and they spend many sleepless nights worrying about this issue. Many o these anFieties are, in act, similar to the anFieties eFperienced by people in any ield they are asked to assume positions o leadership and to eFert inluence or the irst time. /onetheless, gaining a repertoire o basic classroom management understandings and skills 8ill do much to reduce the anFiety that naturally accompanies oneGs irst classroom assignment. $escribing the important concepts and skills associated with classroom management is the aim o this chapter. the irst section o the chapters builds on the conceptual ramevmrks introduced in7hapters 6 and < and then presents a sampling o key research studies rom the classroom management literature. In the inal section o the chapter spesiic prosedure beginining can use as they prepare or eective classroom management within the conteFt o a democratic learning community are described. %etika guru berbicara tentang masalah yang paling sulit yang mereka alami di mereka tahun pertama mengajar. mereka menyebutkan manajemen kelas dan disiplin paling sering. Meskipun basis pengetahuan yang kaya pada pengelolaan kelas telah dikembangkan, mulai dan guru siswa terus merasa tidak aman tentang mengelola kelas pertama mereka, dan mereka menghabiskan banyak malam tanpa tidur mengkhawatirkan tentang masalah ini. )anyak dari kecemasan ini, pada kenyataannya, mirip dengan kecemasan yang dialami oleh orang-orang di bidang apapun mereka diminta untuk mengambil posisi kepemimpinan dan untuk menggunakan pengaruh untuk pertama kalinya. Meskipun demikian, memperoleh repertoar pemahaman manajemen kelas dasar dan keterampilan Akan berbuat banyak untuk mengurangi kecemasan yang secara alamiah menyertai tugas kelas satu pertama. Menggambarkan konsep penting dan keterampilan yang terkait dengan pengelolaan kelas adalah tujuan dari bab ini. bagian pertama dari bab dibangun di atas ramevmrks konseptual diperkenalkan di chapters 6 dan < dan kemudian menyajikan sampel studi utama penelitian dari literatur manajemen kelas. Pada bagian akhir dari bab ini spesiik prosedur awal dapat
15
digunakan sebagai mereka mempersiapkan diri untuk manajemen kelas yang eekti dalam konteks komunitas belajar yang demokratis dijelaskan.1
%egiatan manajemen kelas 9pengelolaan kelas: meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari3 a. Pengaturan orang 9siswa: Siswa adalah orang yang melakukan aktivitas dan kegiatan di kelas yang ditempatkan sebagai objek dan k arena perkembangan Ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, maka siswa bergerak kemudian menduduki ungsi sebagai subjek. Artinya siswa bukan barang atau objek yang hanya dikenai akan tetapi juga merupakan objek yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak. Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal ini ungsi guru tetap memillki proporsi yang besar untuk dapat membimbing, mengarahkan dan memandu setiap akivitas yang harus dllakukan siswa. 'leh karena itu pengaturan orang atau siswa adaIah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya6. Salah satu cara paling pasti untuk mengkomunikasikan ekspektasi anda tentang perilaku siswa yaitu melalui sistem peraturan dan prosedur ruang kelas yang terencana . bagaimana mengajarkan paling baik sistem ini kepada para siswa anda merupakan salah satu pertimbangan penting. istilah mengajar digunakan sesuai tujuannya3 anda tidak akan mengkomunikasikan ekspektasi anda secara mamadai jika anda hanya memberitahukan kepada para siswa mengenai peraturan dan prosedur. )erikut ini merupakan tiga aspek penting dari proses pengajaran tersebut+ 12Richard I. Arrend, learning to teach, !an "ranic#,$ali%#rnia, &.!.A, Mc, 'ra( hill, 172
13#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. 91440:. Manajemen Pendidikan. )andung+ urusan Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. &al . 45
16
. Men*elaskan +an menam,-lkan ,er-laku ang +-hara,kan. "unakan kata *kata atau tindakan untuk menyampaikan perilaku apa yang dapat diterima atau diharapkan. )ersikaplah sedetail mungkin. Sebagai misal, jangan sekedar memberitahukan kepada para siswa bahwa anda mengharapkan perilaku yang baik ketika anda keluar ruangan. 3beritahukan kepada mereka seperti apa Hperilaku yang baik itu * duduk dikursi, jangan ribut, tetap bekerja. #unjukkan perilaku yang diharapkan kapan saja memungkinkan. Sebagai misal, jika anda membolehkan H bicara bisik-bisik atau H suara ruang kelas H selama berada di pusat, menunjukkan kepada mereka apa yang dimaksud kepada hal tersebut. ika prosedurnya terlihat rumit, perlihatkan secara tahap demi tahap. Sebagai misal, berbaris mengharuskan siswa ini mengetahui kapan harus berbaris 9guru memberikan iEin berdasarkan meja2baris: , kemana dan bagaimana menuu kesana 9menggeser kursi di dekat meja dan kemudian berjalan tanpa bicara: , perilaku yang diharapkan selama berbaris9jangan menjawil siswa lain, jangan berbicara dilorong, berjalanJjangan berlarian:. Anda tidak harus melakukan semua dari kegiatan mencontohkan tersebut 3 para siswa menikmati menampilkan prosedur yang benar kepada seisi kelas. 1. Rehearsal/mem,rakt-kkan ,er-laku. Rehearsal memiliki 1 tujuan+ itu membantu anak-anak mempelajari perilaku yang sesuai, dan itu memberikan kesempatan kepada anda untuk menentukan apakah mereka memahaminya dan mengikuti prosedur dengan benar. Prosedur yang rumit mungkin harus diulang beberapa kali. Praktik amat membantu bagi siswa kelas awal3 tetapi para siswa dari sekolah dasar yang lebih tinggi juga dapat diuntungkan oleh rehearsal ini keika prosedur ini rumit kurang amiliar. 6. Um,an 0al-k. Setelah anda meminta kepada para siswa untuk menaati prosedur untuk pertama kalinya, beritahukan kepada mereka apakah mereka telah melakukannya dengan baik. ika mereka harus melakukan perbaikan , beritahukan juga hal ini kepada mereka. )ersikaplah perinci dalam umpan balik andaJsebagai misal, Hterima kasih telah memindahkan materialmu dengan cepat. Mohon berhenti bicaa di meja 1. Hjika banyak siswa tidak
17
menaati prosedur dengan benar, ulang salah satu atau beberapa langkah yang dicantumkan disini. ika hanya beberapa siswa yang sedikit membandel, mintalah kepada mereka untuk menjelaskan apa tindakan yang diharapkan dari mereka sehingga anda dapat melihat apakah mereka memahami arahan mereka. #erakhir, kenyataannya adalah jika para siswa pernah menaati prosedur dengan benar maka hal ini tidak berarti bahwa mereka akan melakukannya dengan konsisten. Amati secara cermat, dan bersiaplah memberikan pengingat dan umpan balik jika dirasa perlu<.
%ewenangan guru merajuk kepada hak anda untuk mengatur standar bagi perilaku dan kinerja siswa dan pada kemungkinan bahwa para siswa anda akan menaati arahan anda dalam keputusan dan perilaku mereka. %etika para siswa bersiap seperti yang anda harapakan mereka menguasakan kewenangan kepada anda untuk memimpin mereka. %etika mereka dengan sengaja terlibat dalam perilaku yang bertentangan dengan keinginan anda, mereka sedang menentang kewenangan anda. %ewenangan guru bisa dari berbagai sumber9sepady dan michel,003pace,1446:. $idalam kewenangan tradisional , para siswa diharapkan berperilaku sopan karena guru orang dewasa yang berkuasa, seperti halnya anak-anak yang diharapkan mematuhi orang tua mereka. Para guru yang bersandar hanya pada kewenangan seperti ini akan mendapati bahwa berurusan dengan siswa sekolah dasar dikelas lebih tinggi menjadi begitu bermasalah ketika kewenangan tersebut ditantang. %ewenangan birokratis mendapatkan legitimasinya dari kemampuan guru menggunakan nilai untuk mengganjar usaha dan kinerja, dan menggunakan konsekuensi yang telah ditetapkan untuk perilaku yang diharapkan dan tidak sesuai. %ewenangan ahli atau profesional didasarkan kepada pengetahuan dan keterampilan guru+ para siswa mungkin menerima keputusan sang guru mengenai kurikulum dan tugas-tugas akademik karena keahlian sang guru dalam pokok perosalan itu. ?ang terkhir, beberapa guru menggunakan kewenangan karismatik 3 mereka ekspresi dan ramah 14 $ar#l)n M. *+er#n dan *dmnd . *mmer , Manajemen kelas untuk guru sekolah dasar, /aara, ecana , hal 82
18
atau mereka melibatkan para siswa dengan gaya interakti mereka dan keterampilan komunikasi yang bagus. Para siswa mengikuti arahan guru ini karena mereka menyukai dan tertarik kepada mereka. Pace 91446: mendapati bahwa para guru mendapatkan kewenangan mereka dari berbagai sumber ketimbang sekedar bergantung kepada satu sumber. Sebagai misal, seorang guru karismatik mungkin menggunakan kewenangan birokratis dan tradisional dengan para siswa yang tidak merespon secara positi kepada gaya interpersonalnya. Menyebutkan kewenangan guru dapat menjadikan beberapa orang merasa tidak nyaman karena istilah tersebut menyiratkan Hotoriter sehingga menimbulkan kesan pemerintahan yang represi dan sewenang-wenang. #etapi, seperti yang dijelaskan oleh paragra sebelumnya, terdapat bentuk kewenangan. Cebih lanjut, masyarakat bergantung kepada kewenangan sebagai salah satu aspek kunci dalam menata kelompok sosial. $engan cara yang sama, sekolah bergantung kepada penerimaan siswa terhadap kewenangan yang sah dalam rangka menciptakan lingkungan aman yang didalamnya pengajaran dan pembelajaran bisa berlangsung. Perspekti lainnya mengenai hubungan kewenangan dengan para siswa menciptakan pembedaan antara kepemimpinan otoriter dan otoritatif. "uru yang otoriter tidak memberikan alasan bagi peraturan, berusaha mengendalikan para siswa melalui ancaman dan hukuman dan memberikan hukuman dengan sewenangwenangnya. Sebaliknya, guru yang otoritati menjelaskan dasar bagi tindakan dan keputusan, memberikan lebih banyak kemandirian kepda para siswa saat mereka memperlihatkan kematangan dan kerelaan untuk berperilaku secara bertanggung jawab dan memberikan hukuman secara adil dan berimbang. #erlepas dari gaya kewenangan guru, atau kombinasi dari gaya, perilaku yang otoriter mengakibatkan adanya tantangan,perlawanan, sementara kepemimpinan yang otoritati menghasilkan kerjasama. Merupakan sebauh latihan yang berguna untuk mengamati bagaimana para siswa bereaksi terhadap anda dalam mengguakan kewenangan dan kemudian pertimbangkan cara-cara untuk menyesuaikan pendekatana anda jika memang hal
19
tersebut dirasa perlu. #idak ada pendekatan tunggal yang terbaik diseluruh keadaan, jadi cobalah bersikap leksibel dan terbukalah terhadap umpan balik >.
$alam literatur banyak didapati problem emosional atau problem psikologi yang tidak bisa menyesuaikan diri, mereka mengganggu proses belajar atau temantemannya. Sesungguhnya
problem-problem yang dikatakan di atas sama seka Ii
bukan problem. Mereka berbuat demikian sebab mereka tidak dapat beIaiar dengan baik atau karena mereka tidak punya karakteristik sosiaI yang mencukupi. Sabagian hesar karena kondisi kelas yang tidak memuaskan, yang sesungguhnya tidak membuat problem individu, tetapi problem kelompok kelas. Problem yang timbul karena kesalahan mengelola kelas, kemudian diatasi dengan memperbaiki metode mengaiar tidak akan memberi manaat yang besar. Memperbaiki pengajaran membaca tidak akan memperbaiki perilaku sosiaI kelompok kelas yang apatis terhadap pengajaran tertentu, akan membuat kelas meniadi gaduh. #erhadap hal-hal tersebut di atas+ . "uru harus mendiagnosis apakah probem itu bersumber dari anak-anak atau kondisi yang tidak monyenangkan. 1. Mengambil tindakan sesuai dengan hasil diagnosis untuk mumperbaiki.
Murid yang diisolasi, diperbaiki dengan mendudukkan sebagai monitor, pemimpin, dan
sebagainya akan merusak kewajaran kelompok. "uru bisa
memperbaiki anak ini dengan membimbing secara individual.%adang-kadang guru menskors murid dengan alasan tertentu, hal ini sering tidak menyelesaikan masalah. Cebih baik guru mendiskusikan hal ini kepada kelas. anak ini akan dapat merubah perasaan dan pengertiannya. diharapkan lain kali ia akan lebih memperhatikan pendapat teman-temannya. )ila kelompok kelas rustrasi atau cemas, mereka mereaksi untuk mengurangi ketegangannya, maka timbullah problem kelompok. )ila rustrasi atau tekanan 15 $ar#l)n M. *+er#n dan *dmnd . *mmer , Manajemen kelas untuk guru sekolah dasar, /aara, ecana ,hal 86
20
bertambah berat kelompok cenderung menjadi pasi dan bergantung pada guru, apatis, atau takut. Anak-anak yang punya kebiasaan bergantung biasanya mangikuti sugesti gurunya, patuh kepada peraturan, dan mencoba dengan berbagai cara untuk menempatkan2menjunjung gurunya. Siat interaksi hanyalah antara guru dengan kelompok. %elompok ini kurang solider dan bermoral rendah. Sepintas nampaknya sepi, tenang, dan damai. /amun mereka tidak punya pengarahan diri, beberapa individu minta jaminan bahwa apa yang mereka kerjakan adalah betul. Mereka kurang spontan. kurang komunikasi, hanya sedikit yang bertanggung jawab, hanya sedikit yang berusaha menyelesaikan masalah, dan suka melamun. Anak-anak yang apatis dan penakut, hampir sama dengan anak-anak tersebut di atas, mereka patuh kepada pengarahan guru, namun apatis terhadap pekerjaan sekolah, berminat sedikit terhadap persahabatan dan keakraban kelompok. =espon mereka seringkali bersiat pertahanan diri seperti berbaring cemas, mencuri, mengacau, konlik dan mengadakan rival dalam bermain.; b. Pengaturan asilitas Aktivitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam kelas kelangsungannya akan banyak dipengaruhi oleh kondisi dan situasi isik lingkungan kelas. 'leh karena itu lingkungan isik kelas berupa sararan dan prasarana kelas harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai akhir masa belajar mengajar. %riteria minimal meiiputi aman, estetika, sehat, cukup, bermutu, dan nyaman, yang terpenting bahwa dengan asilitas yang minim dapat diatur dengan baik sehingga daya gunanyalebih tinggi. Pengaturan asilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa dapat terasilitasi dalam aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan isik kelas diarahkan untuk meningkatkan eektivitas belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman, dan beIajar dengan baik.
16Made Pidarta. Pengelolaan Kelas. 9Surabaya + saha /asional:, hal 1<-1>
21
Adapun secara Iebih terperinci kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam guru dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen %elas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah+ Mengecek kehadiran siswa. Siswa di Iihat keberadaannya satu persatu
terutama diarahkan untuk melihat kesiapannya dalam mengikuti proses belajar mengajar, kesiapan secara isik terutama mental karena dengan perhatian dari awal akan memberikan dorongan kepada mereka untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas dengan baik. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
tersebut.
Pekerjaan
yang
sudah
diberikan
hendaknya
dengan
cepat
dikumpulkan dan diberikan komentar singkat sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat memberikan motivasi atas kerja yang sudah dilakukan. Pendistribusian bahan dan alat. Apabila ada alat dan bahan beajar yang harus
didistribusikan maka secara adil dan proporsional setiap siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya. Mengumpulkan inormasi dari siswa. )anyak inormasi yang berguna bagi
guru dan bagi siswa itu sendiri yang dapat diperoleh dari siswa baik yang berupa inormasi tentang pribadi siswa maupun berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan siswa yang harus dan sudah dikerjakan. Mencatat data. $ata-data siswa baik secara perorangan maupun kelompok
yang menyangkut individu maupun pekerjaan sangat penting untuk dicatat karena akan mendukung guru dalam memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian hasil pekerjaan siswa. Pemeliharaan arsip. Arsip-arsip tentang kegiatan dalam kelas kelas disimpan
dan ditata dengan rapih dan dipelihara sebgaitanggungjawab bersama sehingga dapat memberikan inormasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
22
Menyampaikan materi pelajaran. #ugas utama guru adalah memberikan
inormasi tentang bahan belajar yang harus dilakukan siswa dengan terartur dan dapat menggunakan berbagai media dan inormasi yang ada dalam kelas. Memberikan tugas2P=. Penugasan adalah proses memberikan tanggungjawab
kepada siswa untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat mengevaluasi kemampuan secara sendiri.
Cingkungan isik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan belajar akti. #idak ada satu susunan yang mutlak ideal namun ada banyak pilihan yang tersedia. HPendekorasian interiorGG kegiatan belajar akti merupakan hal yang menyenangkan dan menantang 9khususnya bila perabotannya kurang ideal:. $alam beberapa kasus, perabotan kelas bisa disusun ulang untuk menciptakan ormasi yang berbeda. )ahkan meja tradisional bisa disatukan agar membentuk meja besar danjuga membentuk ormasi yang berbeda. ika Anda memilih melakukannya, mintalah siswauntuk membantu memindahkan meja dan kursi. &al itu juga membuat mereka Hakti5. Mengatur lingkungan isik bagi pengajaran merupakan titik mula yang logis untuk pengelolaan ruang kelas karena hal ini merupakan sebuah tugas yang dihadapi semua guru sebelum sekolah dimulai. )anyak guru merasa lebih mudah merencanakan aspek pengelolaan ruang kelas lainnya begitu mereka mengetahui bagaimana unsur-unsur isik dari ruang kelas akan diatur. %eputusan yang anda buat sebagai guru 9misalnya, bagaimana anda menginginkan para siswa berinteraksi dengan anda, sesama siswa, dan konten pelajaran: mencerminkan apa yang anda yakini mengenai pengajaran dan pembelajaran. Memikirkan keyakinan anda terlebih dahulu akan memungkinkan anda merespons 17#im $osen urusan Administrasi Pendidikan. 91440:. Manajemen Pendidikan. )andung+ urusan Administrasi Pendidikan niversitas Pendidikan Indonesia. &alm 45-4
18Melvin C. Silberman, Active Learning. )andung, Penerbit /usa Media hal
23
dengan hati-hati ketimbang secara reakti dan terburu-buru ketika situasi bermasalah timbul. Mewujudkan keyakinan anda menjadi sebuah pernyataan yang kohesi dapat memandu anda dalam membuat sebuah dasar yang darinya anda bisa mencerminkan nilai-nilai tersebut yang anda yakini. %eputusan-keputusan anda akan berdampak bagi kesuksesan kegiatan pembelajaran anda. Pengaturan ruang anda juga memengaruhi seberapa lancar pengajaran pada hari tersebut. Sebagai misal, jika wilayah untu menyimpan material ditempatkan buruk, kemacetan mungkin terjadi ketika para siswa mengambil atau mengembalikan perlengkapan, yang dapat memperlambat atau menunda dimulainya pelajran. Cokasi bagi pertemuan anda dengan para siswa perorangan dan kelompok kecil harus dipilih dengan cermat atau anda mungkin akan kesulitan mengawasi seisi kelas. Penempatan meja tulis sangat penting karena pengaturan yang buruk dapat mengganggu visibilitas wlayah pembelajaran, meningkatkan distraksi selama pembelajaran, atau menyulitkan bagi anda dan para siswa anda untuk bergerak di kelas. Pengaturan ruangan yang anda lakukan mengkomunikasikan kepada para siswa bagaimana anda mengharapkan mereka untuk turut serta dalam kelas anda. !ilosoi anda mengenai pengajaran dan pemelajaran juga akan mempengaruhi bagaimana anda mengatur ruang kelas anda. Meja tulis yang diatur secara berkelompok menyiratkan bahwa interaksi dan kolaborasi di antara para siswa diharapkan bagi sedikit beberapa kegiatan. Meja tulis yang diatur berurutan mengindikasikan bahwa okus dari ruang kelas adalah sang guru, papan tulis atau beberapa titik pusat perhatian lainnya0.
Sebagian besar tata-letak yangdisajikan di sini tidak dimaksudkansebagai inormasiyang permanen. ika perabotan di kelasbisa dipindah-pindah, maka sangatlahmungkin untukmenerapkan berapa tata-letak yang menurut anda sesuai.
19 $ar#l)n M. *+er#n dan *dmnd . *mmer , Manajemen kelas untuk guru sekolah dasar, /aara, ecana , hal 2
24
Andajuga akan menemukan saran tentang cara memanaatkan lingkungan ruang kelas ?ang paling tradisional untuk kegiatan belajar akti + •
)entuk
Ini merupakan ormasi serbaguna. Siswa bisa menggunakan permukaan meja untuk membaca dan menulis, dapat melihat Anda dan2atau media visual Anda dengan mudah+ $engan ormasi ini siswa juga dapat dengan mudah dipasangkan, khususnya bila ada dua tempat duduk per mej3 Susunan atau ormasi ini cocok untuk mendistribusikan buku pelajaran dengan cepat kcpada siswa karena Anda dapat memasuki sisi dalam dari ormasi bentuk- ini dan berjalan menuju titik yang berbeda dcngan membawa materi pelajaran. •
"aya #im
Memungkinkan
untuk meningkatkan interaksi tim. )eberapa siswa harus
memutar kursi mengahadap ke depan kelas agar bisa melihat papan tulis. •
Meja konerensi
!ormasi ini sangat bbaik bila mrjanya relative bundar atau persegi. !ormasi ini meminimalkan dominasi guru dan memaksimalkan peran siswa. Meja berbentuk persegi panjang bisa menciptakan kesan ormal jika guru berada diujung meja. •
Cingkaran
25
Interaksi tatapmuka akan lebih baik dengan hanya menempatkan siswa dalam ormasi lingkaran tanpa meja. !ormasi lingkaran sangat ideal untuk diskusi kelompok besar. )ila ada ruang lingkaran yang memadai, Anda dapat meminta siswa untuk menata kursi mereka secara cepat menjadi banyak ormasi sub-kelompok. •
%elompok pada kelompok
!ormasi ini memungkinkanuntuk melakukan diskusi terbuka atau membuat drama, debat, atau melakukan pengamatan aktivitas kelompok. $esain yang paling umum terdiri dari ormasi lingkaran kursi. Atau dapat menempatkan meja konerensi di tengah-tengahnya, yang dikelilingi dengan kursi. •
=uang kerja
!ormasi ini cocok untuk lingkungan akti khas laboraorium dimana siswa duduk di ruang kerja untuk mengerjakan soal atau tugas. 7ara yang bagus untuk mendorong kemitraan dalam belajar adalah dengan menempatkan dua siswa pada tempat kerja yang sama. •
Pengelompokan berpencar
26
ika ruang kelas cukup besar atau tersedia tempat di ruangan sebelah, tempatkanlah 9bila memungkinkan: meja dan atau kursi yang bisa digunakan oleh sub-sub kelompok untuk melakukan aktiitas belajar berbasis tim. asahakan agar susunan berpencar ini cukup berjauhan agar tim-tim yang ada tidak saling menggannggu. /amun, hindarilah pemencaran yang terlalu jauh agar tidak kesulitan untuk melakukan hubungan antar tim. •
!ormasi tanda pangkat
)ila terdapat sejumlah siswa 964 atau lebih: dan yang tersedia hanya mejakursi tradisional, ada kalanya perlu menata siswa dengan gaya ruang kelas ormasi @ terbalik atau tanda pangkat dapat mengurangi jarak antar siswa, penglihatan yang lebih baik kebagian depan kelas, dan lebih memungkinkan untuk melihat sesama siswa ketimbang bentuk deretan lurus. •
=uang kelas tradisional
ika memang tidak memungkinkan untuk membut ormasi lengkung, cobalah untuk mengelompokkan kursi secara berpasangan untuk memungkinkan beajar secara berpasangan. 7obalah membuat deretan dalam jumah genap dan beri ruang yang cukup antar deretan itu agar pasangan siswa dalam deratan ganjil dapat memutar
27
kursi dan menciptakan kuarted dengan pasangan yang duduk tepat di belakangnya, atau di deretan berikutnya. •
Auditorium
Cingkungan auditorium memang kurang kondusi untuk kegiatan belajar akti, namun masih ada harapan untuk itu. ika kursinya bisa dipindahkan, tempatkanlah dalam bentuk busur untuk menciptakan kedekatan dan siswa bisa melihat bagian depan kelas dengan lebih jelas14.
DMPA# %/7I )A"I PD/"A#=A/ =A/" ?A/" )AI% Ingatlah bahwa ruang kelas merupakan lingkungan pemelajaran baik bagi anda maupun para siswa anda. =uang kelas bukan merupakan sebuah wilayah sangat luas bagi 9hingga: 64 orang yang berinteraksi selama periode waktu yang lama * selama jam sehari. Cebih lanjut, anda dan para siswa anda akan terlibat dalam berbagai kegiatan dan menggunakan berbagai wilayah ruang yang berbeda. Anda akan memasilitasi
kegiatan-kegiatan
ini jika anda mengatur ruang
anda untuk
memungkinakn pergerakan yang teratur, mempertahankan distraksi sesedikit mungkin dan menggunakan ruang yang ada secara eisien. #ergantung pada pendekatan pembelajaran anda, anda mungkin membutuhkan pengaturan yang berbeda-beda bagi keiatan yang berbeda-beda 9misalnya seisi kelas kelompok kecil:. "uankan empat kunci berikut ini sebagai panduan untuk memutuskan mengenai pengaturan ruang anda. . adikan wilayah berlalu lintas tinggi bebas dari kemacetan. 8ilayah-wilayah ini dimana banyak siswa berkumpul dan wilayah yang selalu digunakan dapat menjadi tempat bagi distraksi dan kekacauan. 8ialayah dengan lalu lintas tinggi meliputi wilayah kerja kelompok, penajam pensil, 20Melvin C. Silberman, Active Learning. )andung. 144; + Penerbit /usa Media
28
tempat sampat, keran air minum, beberapa rak buku tertentu dan wilayah penyimpanan , stasiun komputer, meja tulis siswa dan meja tulis guru. 8ilayah ini sebaiknya dipisahkan dalam jarak yang luas satu sama lain, memiliki ruang yang luas dan mudah dicapai. ika para siswa akan bekerja dengan komputer atau berbagai bagian di ruangan selama satu mata pelajaran, pastikan bahwa mereka bisa berpindah dengan mudah dari suat tempat ke tempat lainnya. 1. Pastikan bahwa para siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru. Pengetahuan terhadap para siswa yang cermat merupakan salah satu tugas pengeturan utama. %eberhasilan anda dalam memantau akan bergantung pada kemampuan anda sepanjang waktu. 'leh karena itu, pastikan jarak pandang yang jelas diantar wilayah-wilayah pembelajaran, meja tulis anda, meja tulis siswa, dan seluruh wilayah kerja siswa. Perhatikanlah terutama penempatan lemari buku, lemari arsip dan barang-barang perabotan dan perlengkapan lainnya yang dapat menghalangi pandangan anda. )erdirilah di titik di tempat yang berbeda diruangan dan periksalah adanya titik terhalangnya pandangan 6. aga material pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan siswa mudah diakses. Menjaga material untuk mudah diakses tidak hanya mengurangi
waktu
yang
dihabiskan
untuk
mempersiapkannya
dan
membersihkannya, itu juga membantu menghindari perlamabatan dan penundaan yang menghambat dalam proses belajar mengajar. ika anda atau siswa harus berhenti untuk menempatkan material dan perlengakapan yang dibutuhan anda beresiko kehilangan perhatian dan keterlibatan siswa serta waktu pembelajaran dan proses belajar mengajar <. Pastikan bahwa siswa dapat dengan mudah melihat presenatsi dan tampilan seisi kelas. %etika merencanakan posisi anda dan para siswa dalam presentasi dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas pastikan bahwa pengaturan tempat duduk akan memungkinkan para siswa melihat layar '&P atau papan tulis tanpa harus memindahkan kursi mereka, memutar meja tulis mereka atau memiringkan
leher
mereka.
Selain
itu
jangan
merencanakan
29
menyelenggarakan kegiatan kelas disebuah sudut ruang yang jauh dari sejumah
siswa. %ondisi-kondisi
semacam
itu
tidak
membuat
siswa
memperhatikan, dan merekan lebih menyulitkan anda untuk melibatkan seluruh siswa. Periksalah seberapa baik para siswa anda dapat melihat denganduduk sebentar di meja tulis di berbagai tempat yang berbeda diruang. Menerapkan tiap-tiap dari empat kunci tersebut akan membantu anda merancang pengaturan ruangan yang bisa dilaksanakan. %omponen-komponen spesiik yang akan mengarah akan dijelaskan selanjutnya. $engan membahas komponenkomponen tersebut, anda akan menangani seluruh aspek penting dari pengaturan ruang1. 2.1. PEN!EL"LAAN KELAS "UD""R
)elajar adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. Seseorang dapat saja belajar melalui pengalaman di berbagai tempat, sarana, sumber yang memungkinkan untuk mengubah perilakunya, kemaren dia tidak tahu, sekarang dia sudah tahu, kemaren dia tidak mengerti sekarang sudah mengerti lantaran berinteraksi dengan lingkungan. )elajar tidak hanya menanamkan pengetahuan
dalam
otak
9kognisi:,
akan
tetapi
mendapatkan
keterampilan
9psikomotorik:, dan menumbuhkan nilai dan sikap 9aeksi:, ketiga aspek ini harus ditanamkan secara seimbang di dalam diri siswa dan mahasiswa11. $alam mengajar, guru tidak saja dituntut mampu dalam hal menguasai materi yang akan diajukan, namun harus mampu menyajikannya baik dalam maupun luar kelas. %egiatan pembelajaran bisa dilangsungkan didalam atau di luar kelas. sesuai dengan karakteristik materi yang akan disajikan beserta pendekatan yang harus dilakukan dalam metode penyampainnya 9Suherman dan din, 001:. ika materi yang akan ditanamkan kepada siswa mengandung pemanaatan lingkungan di luar kelas misalnya saja jenis pekerjaan, menggunakan uang, mengamati pasar tradisional, 21 $ar#l)n M. *+er#n dan *dmnd . *mmer , Manajemen kelas untuk guru sekolah dasar, /aara, ecana , hal 4-5 22 r. H. Marini amin, M.d. , eain embela/aran erbai in'a !aan endidian, /aara, re%ereni, hal 7
30
maka perlu dipersiapkan suatu pengajaran yang sesuai yaitu metode pembelajaran di luar kelas. $epdiknas 9004: mengemukakan bahwa belajar dengan menggunakan lingkungan di luar kelas memungkinkan siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata, konsep
dipahami
melalui
proses
penemuan,
pemberdayaan
dan
hubungan
9$epdiknas, 004:. Sedangkan Iskandar 900: menyatakan bangkitnya motivasi belajar intrinsik siswa sangat dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik, yaitu lingkungan. Suherman dan din 9001: menyebut pembelajaran di luar kelas dengan istilah kegiatan lapangan, yaitu merupakan cara mengajar guru dengan jalan membimbing murid ke suatu tempat di luar kelas. Metode ini diadopsi dari istilah Hield study sehingga disebut juga sebagai kegiatan lapangan dalam pembelajaran 9Pambudi, 144:. Melalui metode ini, guru berusaha memanaatkan lingkungan 9segala sesuatu yang berada di luar kelas: sebagai media dan
dan
sumber
belajar sehingga dapat
mempelajari
dan
menerapkannya dalam memecahkan persoalan diluar kelas.Sesuai dengan beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di luar kelas 9outdoor learning:.untuk menghilangkan kesan negati dan rasa bosan siswa terhadap selama belajar di dalam kelas. Pambudi 9144: menyatakan tujuan dari pembelajaran di luar kelas yaitu+ a. Merangsang siswa dalam belajar. b. Siswa mengetahui bahwa bermanaat bagi kehidupan sehari-hari. c. Siswa mampu menerapkan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. d. Menambah motivasi siswa dalam pembelajaran karena menglami suasana belajar yang berbeda dari biasanya. Adapun manaat yang bisa diperoleh dari penerapan metode belajar di luar kelas yaitu 9Pambudi,144:+
31
a. Mendukung cara belajar siswa akti 97)SA:, karena siswa dapat dibimbing menerapkan
perolehan materi
selama
belajar
di dalam kelas
untuk
menyelesaikan masalah di lapangan sehingga tidak menhayalkan materi. b. Siswa dapat belajar sambil berekreasi 9konsep learning by doing and rereshing: untuk menghilangkan rasa jenuh atau bosan selama belajar didalam kelas. c. Mengembangkan kehidupan demokratis dalam dunia pendidikan, seperti meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengemukakan pendapat sesamanya, serta berinteraksi sosial yang sehat d. Meningkatakan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah
Meskipun metode ini memiliki sejumlah manaat, namun metode pembelajaran di luar kelas atau kegiatan lapangan memiliki kelemahan diantaranya 9Suherman dan din, 001:. a. %egiatan belajar banyak memerlukan waktu,baik persiapan pelaksanaanya maupun pembuatan laporanya. b. %egiatan lapangan dapat mengganggu jadwal pelajaran yang lain jika ada persiapannya yang kurang baik 16.
Menurut @era 9141+: pembelajaran di luar kelas adalah Hsuatu kegiatan yang
melibatkanalam
secara
langsung
untuk
dijadikan
sebagai
sumber
belajar.Pembelajaran di luar kelas atau Outdoor Studmerupakan upaya untuk mengarahkan
siswa
untumelakukan
aktivitas
yang
dapat
membawa
merekamengamati lingkungan sekitar, sesuai dengan materiyang diajarkan. Sehingga, pendidikan
di
luar
kelaslebih
mengacu
pada
pengalaman
dan
pendidikan
lingkunganyang sangat berpengaruh pada kecerdasansiswa 9@era, 141+5:.
23 arimal hian, pasar giwangan sebagai outdoor learning mata pelajaran IPS di miin Yogyakarta II,/rnal #lme 1, #m#r 1, Mei 2016 I!!: 2527-4287 - *-I!!: 2527-6794
32
Sejalan
dengan
pemikiranSmith
dalam
Sumarmi
9141+50-04:
yang
menyatakanbahwa Hstudi lapangan mempunyai kekuatan untukmengaplikasikan ide secara umum yang ada dikelas ke dalam dunia nyata.1< Outdoor learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memanaatkan alam sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa 9Ali, 14453 Syawiji, 1440:, /amun kegiatan Outdoor learning sering belum mendekati konteks pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan inkuiri. $alam kegiatan Outdoor learning yang dilakukan siswa hanya sekedar melakukan pengamatan saja, dan mengutamakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, sedangkan ketrampilan proses ilmiah siswa kurang terasah. Outdoor learning
dapat
digabungkan
dengan
pendekatan
inkuiri
yang
berpotensi
mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dalam ranah kogniti, aekti dan psikomotornya. Masih sedikit sekali inormasi mengenai pengaruh Outdoor learning berbasis inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Outdoor learning jarang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar, karena berkaitan dengan sulitnya pengelolaan kelas yang merepotkan guru dan dalam pelaksanaanya membutuhkan manajemen waktu yang ketat. Padahal banyak sekali keuntungan yang diperoleh dengan memanaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Melalui pemanaatan lahan di sekitar sekolah memungkinkan siswa untuk belajar secara langsung mengenai enomena alam berdasarkan pengamatannya sendiri sehingga proses pembelajaran lebih bermakna 9Saptono 1440:. 'leh sebab itu Outdoor learning penting untuk diterapkan dalam pembelajaran. )egitu juga dengan inkuiri, Scientific in!uir penting dikembangkan dalam pembelajaran sains pada tiap jenjang pendidikan karena dalam pembelajaran siswa dilibatkan secara maksimal sehingga dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah 9=ustaman, 144>3 8ibowo, 1443 "ul 1441:.1>
24=atna $aniarti, Hurnal Pendidikan &umaniora, @ol. 1, uni 14<, hal. 46
33
Suyadi menyebutkan bahwa pembelajaran outdoor learning mempunyai banyak manaat bagi siswa karena kemasan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi anak, serta pembelajaran tersebut lebih bermakna karena akan dihadapkan pada situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersiat alami 9&usamah, 146+ 1>:, selain itu sumber belajar lebih variati dan rekreati sehingga siswa tidak jenuh dan bosan dalam belajar serta siswa lebih bersemangat dan lebih berkonsentrasi pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Outdoor learning juga sebagai wahana belajar siswa yang lebih luas sehingga siswa lebih mengenal dunia nyata dan akan tertanam image pada diri siswa bahwa dunia sebagai kelas. &al ini didukung dengan asumsi convincing preservice teachers that the can affectivel teach science is another goal" the outdoor field e#periences described in this stud can contibute to meeting these goals 9Sarah K /orth 1440+ 4:. Outdoor learning tidak hanya memiliki banyak manaat, akan tetapi model pembelajran outdoor learning akan lebih eekti jika disajikan dengan berbantua model pembelajaran lainnya yang menarik. Model pembelajaran group investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar anggota kelompok. Model pembelajaran group investigation dapat diterapkan untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa. Asumsi dari !ie et al. 9144<: mengatakan bahwa $t is also not uncommon to assume that learners %ould have ac!uired these skills and the processes of group %ork from their e#periences on social interactions and discourse. &herefore" modeling of 'roup $nvestigation is one %a to address this problem.1; HAs 8aller 9144: asserts, it is likely that time spent outdoors aords more opportunities orsustained shared thinking than time spent indoors. #his shows the importance o highlighting the opportunities that outdoor environments aord.
25Satiningtyas, dkk, H(nnes )ournal of *iolog +ducation," 141., hal. 0; 26 /ovi ?uliyanti, dkk. -)urnal of Primar +ducation," nnes. 14>., hal. >6
34
"ibson 900: deines an aordance as a latent possibility or signiicant and important action in an object or environment as seen by the individual1... Hartinya menurut 8aller 9144:, ada kemungkinan bahwa waktu yang dihabiskan di luar rumah memberi lebih banyak kesempatan untuk berpikir bersama ,berkelanjutan dari waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, hal ini menunjukkan bahwa pentingnya menunjukkan2 menyoroti kesempatan kepada lingkungan outdoor. "ibson mendeinisikan aordance9kemungkinan tindakan pada objek atau lingkungan: sebagai kemungkinan laten untuk tindakan yang signiikan dan penting dalam suatu objek atau lingkungan seperti yang terlihat dari individu...
A. 7ara-cara untuk menggunakan sumber-sumber dalam lingkungan Ada
bermacam-macam cara
untuk
menggunakan
sumber-sumber
dalam
lingkungan untukkepentingan pelajaran. Pada umumnya kita dapat membaginya dalam dua golongan+ . Membawa anak kedalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran 9karyawisata, service projects, school camping, survey, interview:. 1.
Membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan pelajaran 9resource persons, benda-benda, seperti pameran atau koleksi:.
%edua jenis itu tidak lepas satu sama lain, karena murid-murid sering mengunjungi lingkungannya lalu membawa benda-benda dan contoh-contoh kedalam kelas.
. Membawa %elas ke dalam Masyarakat a: !ield #rip atau %aryawisata %aryawisata mempunyai nilai-nilai sebagai berikut+ a. Memberi
pengalaman-pengalaman
langsung.
Anak
belajar
dengan
menggunakan segala macam alat dria. Satu karyawisata lebih berharga daripada seratus gambar. b. Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang telah ada.
27urnal+ Ceaguage Cearning in 'utdoor Dnvironment ,@ol. 0, ISS/ 504-0;., hal <
35
c. Memberi motivasi kepada murid untuk menyelidiki sebab musabab sesuatu. d. Menanamkan kesadaran akan masalah-masalah yang terdapat di dalam masyarakat. e. Memberi pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam masyarakat. . Mengembangkan hubungan sosial dengan masyarakat.15
Merencanakan karyawisata Setiap karyawisata harus direncanakan dengan cermat. tanpa persiapan usaha itu pasti gagal. karyawisata biasanya dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut a. Membangkitkan minat untuk suatu unit yang akan dilakukan. b. Mengumpulkan bahan mengenai suatu masalah.
•
Persiapan2perencanaan
. Merumuskan dan menjelaskan tujuan karyawisata.Anak-anak harus semua mengetahui apa sebab mereka pergi dan apa yang diharapkan dari masingmasing. Mereka harus melihat hubungan karyawisata dengun masalah yang mereka hadapi. 1. Menyuruh murid-murid lebih dahulu mempelajari serba sesuatu mengenai apa yang akan dikunjungi itu. 6. Menyediakan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban sebagai hasil karyawisata itu. <. Menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan karyawisata itu. >. Meminta iEin dari objek yang akan diamati. ;. Mengunjungi obyek itu lebih dahulu agar dapat mengadakan perencanaan yang teliti. . Mengadakan pembicaraan dengan orang-orang yang diminta bantuannya.
28Pro. $r. S. /asution, M.A. $idaktik Asas-Asas Mengajar. 9akarta + )umi Aksara:, hal. 61-66
36
5. Mengurus soal keuangan, pengangkutan, usaha menjamin keselamatan anak dan sebagainya. 0. Meminta surat iEin dari orang tua murid. 4. Membuat rencana tertulis tentang karyawisata, beserta waktu, tempat yang dikunjungi dan datar nama-nama murid. Salinannya diberikan kepada kepala sekolah.10 •
Pelaksanaan karyawisata. Periksa surat-surat orang tua, jumlah murid berdasarkan datar nama-nama murid.Pelihara ketertiban selama karyawisata. Sebaiknya anak-anak sendiri mendiskusikan peraturan-peraturan selama karyawisata itu. Caksanakan karyawisata itu menurut waktu yang telEh direncanakan. )awa semua anakanak kembali ke sekolah. Periksa apakah semua anak hadir. Sekali-kali jangan bolehkan anak-anak pulang sendiri ke rumah dari tempat obyek yang dikunjungi.
•
!ollow-up karyawisata. Setiap karyawisata harus dibicarakan. kemudian dinilai, dan ditasirkan. )eri kesempatan kepada anak untuk menceritakan pengalaman masing-masing. #anyakan apakah mereka menemukan akta- akta baru. Selidiki apakah karyawisata itu mencapai tujuan yang ditentukan lebih dahulu. Apakah karyawisata itu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka sediakan. Apakah kekurangan-kekurangan. kesalahan-kesalahan, kesulitankesulitan yang dialami, selama karyawisata itu. )icarakan juga kelakuan murid-murid selama karyawisata itu. Suruh anak-anak membuat laporan, menyusun pameran tentang benda-benda atau barang-barang yang mereka kumpulkan selama karyawisata itu. Suruh anak menulis surat menyatakan terima kasih kepada semua orang atau instansi yang memberikan bantuan.
b: Melakukan Survey 29Ibid., hal. 134
37
$engan survey dimaksud suatu usaha untuk memperoleh keteranganketerangan aktual tentang suatu aspek dari masyarakat dengan penyelidikan yang sistematis. Survey ini mungkin sederhana, misalnya penyelidikan jumlah sepeda yang digunakan oleh murid-murid suatu sekolah pada suatu hari, atau dapat juga kompleks, seperti meny-elidiki kesempan-kesempatan bekerja bagi lulusan SMA di berbagai lapangan. Pokok-pokok lain untuk survey diselidiki ialah keadan perumaham, pemeliharaan kesehatan, keadaan makanan rakyat, nama buku-buku yangg dibaca oleh anak-anak, penjagaan, keselamatan buruh dalam berbagai perusahaan, kesenian rakyat, adat istiadat daerah, industri suatu daerah, roda pemerintaham daerah, kejahatan,dan sebagainya. %alau survey itu kompleks maka perlu digunakan bermacam-macam cara penyelidikan seperti karyawisata, interview, dan lain-lain. Agar survey itu berhasil, diperlukan beberapa syarat yakni+ a: Sekolah itu harus bersiat community-oriented dan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat. Masyarakat harus rela dan suka memberi bantuannya. b: Anak-anak harus diikutsertakan membuat perencanaan,sehingga mereka jelas menyadari problema. yang dihadapi. c: "uru hendaknya telah mempunyai pengalaman tentang cara belajar serupa ini. Sebelum menjalankan proyek yang kompleks hendaknya dimulai dengan pokok-pokok proyek yang sederhana. d: Pokok yang dipilih hendaknya + Penting bagi masyarakat Menarik bagi anak-anak untuk dipelajari $apat diselidiki berdasarkan kesanggupan anak Memungkinkan
anak-anak
memperoleh
keterangan-
keterangan,yang cukup banyak. )ertalian erat dengan kurikulum sekolah Menjamin adanya bantuan dan kerja sama dari masyarakat.
38
Cangkah-langkah dalam menjalankan survey •
Perencanaan survey.
. Pilih suatu pokok yang memenuhi syarat-syarat seperti di atas. Anak-anak turut serta dalam diskusi untuk menentukan pokoknya. )erikan motivasi agar anak-anak bergiat untuk mempelajarinya. 1. sahakan agar anak-anak mendapat gambaran umum tentang masalah itu dengan memberikan keterangan-keterangan. Sumh anak-anak membaca buku buku tertentu. Minta orang-orang sumber memberi ceramah tentang pokok itu. 6. 7ari hubungan masalah itu dengan kurikulum. Masalah itu dimaksudkan untuk memberi pengalaman-pengalaman dan pengetahuan kepada anak-anak sesuai dengan tujuan dan kurikulum sekolah. <. =umuskan problema itu dengan jelas dan bagi pokok itu dalam sejumlah submasalah. >. )iasanya sebelum survey itu dijalankan minta pendapat guru-guru lain serta persetujuan kepala sekolah dan bantuan2kerja sama dari golongan-golongan tertentu dalam masyarakat. ;. )icarakan keterangan-keterangan apa yang akan dicari dan teknik apa digunakan untuk memperolehnya. . )entuk kelompok-kelompok yang menjalankan tugas-tugas tertentu untuk menyelesaikan survey itu. •
Menjalankan survey. . Periksa bahwa setiap kelompok memahami tugasnya serta cara untuk melaksanakannya. 1. sahakan agar anak-anak terus-menerus bekerja mengumpulkan dan menyusun bahan keterangan. 6. Periksalah secara teratur laporan-laporan yang disusun oleh anak-anak. bantu anak-anak menyusun laporan-laporan, membuat graik, gambar, dan sebagainya. <. Atur waktu bagi setiap kelompok untuk memberikan laporannya. 39
>. Pilih suatu panitia untuk merangkumkan hasil seluruh kelompok menjadi suatu laporan dari survey itu. •
!ollow-up. . &asil suatu survey hendaknya dituangkan dalam suatu laporan yang dapat disampaikan kepada kalangan-kalangan yang berkepentingan dalam masyarakat. ntuk menyiapkan graik-graik, gambar-gambar dan lainlain dapat diminta bantuan guru menggambar dan sebagainya. 1. )eritahukan hasil survey itu kepada lingkungan yang lebih luas melalui surat kabar sekolah, pameran, siaran radio, ceramah-ceramah, dan sebagainya. 6. Adakah evaluasi tentang apa yang telah dilakukan untuk mencari cara-cara memperbaikinya di kemudian hari. <. Anjurkan melakukan Bsocial actionB atau aksi sosial. &asii survey itu hendaknya disertai dengan perbuatan dan kegiatan untuk memperbaiki masyarakat.
c: Menjalankan saha Pengabdian Masyarakat 9Service Projects: $engan Bservice projectsB, dimaksud kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh murid-murid untuk memperbaiki salah satu aspek dari kehidupan masyarakat. Setiap sekolah yang menyebutkan dirinya suatu Bcommunity schoolB harus membuktikannya dengan service projectsB atau proyek pelayanan atau pengabdian masyrakat. ?ang dapat. mengabdi kepada masyarakat bukan hanya pergurun tinggi melainkan setiap jenis dan tingkat sekolah. Servuce projects mungkin merupakan ollow-up dari suatu survey atau karyawisata. Masalah-masalah survey dapat dijadikan service projects antara lain memperindah kampung atau kota, membunuh tikus memperindah sekolah, memberi bantuan kepada korban bencana alam. mengadakan gerakan kebersihan , dan sebagainya. Cangkah-langkah menjalankan service projects •
Perencanaan
40
Agar proyek pengabdian masyarakat ini berhasil harus diadakan musyawarah antara murid-murid, guru, dan tokoh-tokoh atau badan-badan tertentu dalam masyarakat. $alam perencanaan itu harus diperhatikan haI-hal yang berikut+ . &arus ditemukan suatu aspek kehidupan masyarakat yang memerlukan perbaikan. 1. Proyek yang dipilih harus+ Penting dan berguna bagi masyarakat $apat dikerjakan oleh anak-anak jadi sesuai dengan kesanggupan
mereka &arus bermanaat bagi perkembangan pribadi anak, jadi bertalian
dengan kurikulum dan tujuan sekolah. 6. =umuskan proyek itu dengan jelas. Anak-anak harus memahami proyek itu dengan mengetahui tugas masing-masing. <. Minta persetujuan kepala sekolah dan orang tua. >. sahakan bantuan dari badan-badan dan kalangan tertentu dalam masyarakat. sahakan agar masyarakat memahami, menghargai, dan membantu proyek itu. ;. Perkirakan pembiayaan untuk alat-alat dan keperluan-keperluan lain untuk proyek itu. . )agi kelas dalam kelompok-kelompok yang mempunyai tugas. tugas tertentu. •
Menjalankan proyek itu. . Selidiki apakah setiap anak, setiap kelompok telah jelas memahami tugasnya. 1. Periksa apakah anak-anak telah mempunyai alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan. 6. )eri bantuan kepada setiap kelompok di mama diperlukan. <. Minta progres report atau laporan kegiatan dari tiap kelompok. >. #injau rencana kerja selama proyek itu berjalan dan adakah perubahan bila perlu. 41
•
!ollow-up dan evaluasi. . Adakan evaluasi tentang perencanaan dan pelaksanaan proyek itu. 1. $iskusikan hasil-hasil proyek itu. Perubahan kelakuan, sikap, dan pengertian-pengertian apa yang diperleh anak-anak. 6. )icarakan sumbangan-sumbangan apa yang telah diabdikan anak-anak kepada masyarakat. <. Minta pendapat dan penilaian orang tua dan masyarakat tentang proyek itu. >. )icarakan hubungan hasil-hasil proyek itu dengan kurikulum serta tujuan sekolah. ;. )icarakan saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan proyek di masa depan.
d: Interview $engan interviu dimaksud situasi-situasi tak ormal di mana murid-murid mengajukan pertanyaan kepada orang dewasa dengan tujuan untuk memperoleh inormasi atau pendapat. ntuk melakukan interviu dengan baik perlu dijalankan langkah-langkah yang berikut + •
Merencanakan interview. . =umuskan
tujuan
interviu
itu.
lni
dapat
dicapai
dengan
mendiskusikanya. 1. #entukan siapa yang akan diinterviu. Ada baiknya unmk mengetahui sebanyak mungkin tentang orang itu. 6. )icarakan atau selidiki cara-cara yang baik untuk melakukan interviu. <. =encanakan bersama kelas penanyaan-pertanyaan yang akan diajukan >. #entukan panitia yang terdiri atas tiga empat orang yang akan menjalankan interviu itu. ;. %unjungi orang yang akan diinterviu untuk menentukan waktu yang dapat disediakannya, sambil menjelaskan tujuan interviu itu dan menyampaikan datar pertanyaan yang akan diajukan nanti. 42
•
Melaksanakan interviu. . %etua panitia wawancara memperkenalkan teman-temannya kepada orang yang akan interviu itu. 1. %etua panitia itu mulai menginterviu dengan mengajukan pertanyaan pertama dari datar pertanyaan itu. 6. Semua murid yang menginterviu mengadakan catatan selama interviu. <. %etua panitia mengusahakan agar jawaban-jawaban sesuai dengan tujuan interviu itu. >. %etua panitia mengakhiri interviu pada waktunya dengan ucapan terima kasih.
•
Mengevaluasi interview. . Setiap murid menyusun suatu laporan berdasarkan catatan yang dibuatnya selama wawancara itu. 1. Panitia menyiapkan suatu laporan mengenai seluruh interview itu dan mendiskusikan apakah katerangan yang diperoleh sudah objektu dan mencukupi ataukah masih diperlukan sumber- sumber lain. 6. Melaporkan hasil interviu kepada kelas. &asil interviu disampaikan kepada kelas. Murid-murid dianjurkan untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan.
e: Perkemahan Sekolah 9School 7amping: $engan jalan berkemah, kita membawa anak secara langsung ke dalam alam lingkungan, sehingga anak-anak Iebih mengenal dunia sekitarnya. Perkemahan banyak mempunyai nilai edukati seperti memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong royong, perasaan sosial, keakraban dengan alam raya dan lain-lain.Akan tetapi perkemahan sekolah ini belum cukup di lakukan oleh sekolah-sekolah berhubungan dengan kesulitan biaya, alat-alat transpor dan lain-lain. Cagi pula perkemahan sekolah memberi tanggung jawab yang berat kepada guru-guru yang memimpinnya.
43
8alaupun demikian, dengan persiapan yang cermat serta bantuan orang tua, setiap guru dapat menjalankannya dengan tujuan pendidikan64.
1. Membawa Masyarakat %e $alam Sekolah a: =esource Person $engan resource persons dimaksud orang-orang yang digunakan sebagai sumber oleh sebab mereka mempunyai keahli pengetahuan atau pengalaman yang khusus. Sebagai orang sumber atau nara sumber dapat digunakan guru-guru yang mempunyai keahlian tertentu, tokoh-tokoh masyarakat, pegawai kantor, pekerja atau pimpinan pabrik, usahawan, sarjana, petani, orang asing, orang dari daerah tertentu, orang yang beragama tertentu, dan sebagainya. •
Perencanaan.
Setiap kunjungan nara sumber harus dipertimbangkan dengan cermat+ a. &arus kita ketahui dengan nyata tujuan memanggil nara sumber ke dalam kelas. b. #entukan Siapa yang akan dipanggil dan sumbangan yang diharapk an. c. ndang atau kunjungi orang itu sambil memberikan keterangan tentang keadaan kelas dan masalah yang sedang dihadapi oleh ana%-anak. d. Adakan rencana yang teliti mengenai penerimaam dan penghormatan nara sumber sehingga ia merasa senang selama berkunjung ke sekolah. e. Pilih murid sebagai ketua dan sekretaris panitia penerima tamu itu. •
Pelaksanaan dan evaluasi #amu sumber itu harus diterima dengan hormat oleh murid. %etua panitia
penerima menyampaikan keterangan-keterangan separIunya. sebagai pendahuluan lalu memperkenalkan tamu itu kepada kelas.
30Ibid., hal. 135-142
44
Setelah kunjungan itu panitia harus menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada nara sumber itu. &asil kunjungan itu didiskusikan dan dinilai dalam hubungan masalah yang dihadapi. Penilaian itu harus obyekti. konstrukti dan tak boleh merupakam kecaman terhadap pribadi nara sumber itu. b: Membawa )enda-benda, &asil-hasil, 7ontoh-contoh, %oleksi, dan Sebagainya ke dalam %elas Selama karyawisata dan survey anak-anak mendapat kesempatan untuk mengumpulkan berbagai-bagai benda. Anak-anak dapat mengumpulkan hasil industri dan pertanian dari lingkungan sekolah itu seperti macam-macam tekstil, obat-obatan, kue-kue, dan sebagainya. Mereka dapat pula mengumpulkan bendaLbenda dan binatang, dari alam sekitarnya seperti jenis-jenis batu, pasir, tanah, bunga, serangga, dan sebagainya. $apat pula mereka meminta agar seorang murid memperlihatkankoleksi batu batu, perangko, macam-macam kayu, boneka, dan sebagainya.)enda-benda itu hendaknya dipamerkan di sekolah. 2.2 HASIL DISKUSI
Pengelolaan kelas dapat dideskripsikan sebagai proses mengorganisasi dan mengkoordinasi kemauan murid-murid untuk menyelesaikan tujuan pendidikannya. Proses ini mambutuhkan seleksi dan panggunaan alat-alat yang cocok dangan problem pengelolaan dan situasikelas yang terjadi pada waktu tertentu. Sedangkan tujuan manajemen kelas menurut $irjen P'$ dan $irjen $ikdasmen 900;: adalah sebagai berikut+ Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta dldlk untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajaran
45
Menyediakan dan mengatur asilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan soaal, emosional dan intelektual siswa dalam kelas. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan Iatar belakang social, ekonomi,
budaya serta siat-siat individualnya. Manajemen kelas harus dilakukan oleh guru guna memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak. %eberhasilan dalam pembeiajaran akan ditentukan oleh seberapa mampu guru dalam memasilitasi anak dengan kegiatan manajerial terhadap kelas, keberhasilan dalam memanagen keIas yang dilakukan guru harus melihat beberapa aspek dalam kelas. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi siat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan eekti dan kreati. 9Manman =achman+000: $alam pelaksanaannya ungsi-ungsi manajemen tersebut harus disesuaikan dengan dasar ilosois dari pendidikan 9belajar, mengajar: di dalam kelas. !ungsiungsi managerial yang harus dilakukan oleh guru itu meliputi + Merencanakan Mengorganisasikan Memimpin Mengendalikan
)erhasilnya manajemen kelas daIam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang akan dicap ai, banyak dipengaruhi oleh berbagai aktor. !aktor-aktor tersebut meIekat pada kondisi isik kelas dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh aktor non isik 9sosio-emosional: yang melekat pada guru. ntuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa aktor yang mempengaruhinya antara Iain+ : %ondisi isik 1: %ondisiSosio-Dmosional 6: %ondisi 'rganisasional
46
%egiatan manajemen kelas 9pengelolaan kelas: meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari3 - Pengaturan orang 9siswa: -Pengaturan asilitas Pembelajaran di luar kelas atau 'utdoor Study merupakan upaya untuk mengarahkan siswa untu melakukan aktivitas yang dapat membawa mereka mengamati lingkungan sekitar, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa 9@era, 141+5:. Ada bermacam-macam cara untuk menggunakan sumber-sumber dalam lingkungan untukkepentingan pelajaran. Pada umumnya kita dapat membaginya dalam dua golongan+ a: Membawa anak kedalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran 9karyawisata, service projects, school camping, survey, interview:. b:
Membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan pelajaran 9resource persons, benda-benda, seperti pameran atau koleksi:.
47
BAB I PENUUP $.1 KESIMPULAN
"uru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. %eterampilan dasar seorang guru ialah pengetahuan, pengambilan keputusan, dan aksi. Pengelolaan kelas serangkaian perencanaan kegiatan guru yang bertujuan agar tercapainya kondisi kelas yang optimal sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. ntuk mengelola kelas secara eekti diperlukan keterampilan seorang guru yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar.
48
DA%AR PUSAKA
Arends, =icard I .144. Learning &o &each. San !ransisco 7aliornia SA+mc graw hill $aniarti, =atna. 14<. Perbedaan asil *elajar $PS Model Project/*ased Learning *erbasis Outdoor Stud dengan Konvensional Sis%a SMP + SMP/ 1 Ponorogo. Dvertson, M.7arolyn. 14. Manajemen Kelas (ntuk 'uru Sekolah 0asar . akarta+%encana /asution, S. 144<. 0idaktik Asas/Asas Mengajar . akarta + )umi Aksara. /ovi ?uliyanti, dkk. 14>. Pengembangan model outdoor learning berbantuanmodel group investigation untuk pengembangkan sikap ilmiah -urnal o Primary Dducation," niversitas Semarang. /orling, Martina dan Anette Sandberg.14>. Language Learning in Outdoor +nvironments1Perspectives of preschool staff G ournal o nordic early childhood education research.. Partin, =onald C.1440. Kiat 2aman Mengajar di 0alam Kelas.akarta+P# indeF Pidarta, Made. Pengelolaan Kelas. Surabaya+ saha /asional. =ohani, Ahmad.144. Pengelolaan Pengajaran. akarta + =ineka 7ipta. Satiningtyas, dkk, 141. pengaruh outdoor learning berbasis inkuiri terhadap hasil belajar materi ekosistem. Hnnes ournal o )iology Dducation,.universitas Semarang. Silberman, Melvin C.144;. Active Learning . )andung + /usamedia. StiF, andi dan !rank &rbek.144.'uru Sebagai Pelatih Kelas.akarta+Drlangga #im $osen Administrasi Pendidikan. 1440. Manajemen Pendidikan. )andung + Alabeta ?amin,
Martinis.
146. 0esain
Pembelajaran
*erbasis
&ingkat
Satuan
Pendidikan.akarta+=eerensi
49