KOMPLIKASI SIRKUMSISI jurnal

KOMPLIKASI SIRKUMSISI

Aaron J. Krill,1 Lane S. Palmer,1 and Jeffrey S. Palmer 2 1 Division

of Pediatric Urology, Urology, Cohen Children’s Children’s Medical Center of New York York of the North

Shore-ong !sland "ewish #ealth Syste$, ong !sland, NY 11%&', US( ' Pediatric

and (dolescent Urology Urology !nstit)te, *eachwood, +# &&1'', US(

eceived ' ")ne '%11. '%11. (cce/ted (cce/ted '0 Se/te$er '%11

Academic Editor: Anthony Atala

Di Am Amer erika ika Seri Serikat kat,, sirkum sirkumsi sisi si adala adalah h rosed rosedur ur yan! yan! um umum um dila dilakuk kukan an.. Sirku Sirkums msis isii meruaka meruakan n rosedur rosedur yan! yan! relatif relatif aman aman den!an den!an tin!kat tin!kat kom komlik likasi asi keselur keseluruhan uhan rendah. rendah. Ke"anya Ke"anyakan kan kom komlik likasi asi yan! yan! ter#adi ter#adi kecil kecil dan daat daat dikelol dikelolaa den!an den!an mud mudah. ah. $eskiu $eskiun n #aran!, komlikasi sirkumsisi me%akili ersentase yan! si!nifikan dari kasus&kasus yan! dihadai oleh urolo! ediatrik. Serin!kali mereka memerlukan koreksi "edah den!an "iaya yan! si!nifikan terhada sistem era%atan kesehatan. Komlikasi "erat #aran! ditemukan, namun namun kema kemati tian an tela telah h dila dilaork orkan an dalam dalam "e"er "e"eraa aa kasus kasus.. E' E'alu aluasi asi ra oeras oerasii yan! yan! menyel menyeluruh uruh dan len!ka len!ka,, den!an den!an fokus fokus ada ri%aya ri%ayatt erdara erdarahan han dan ri%ayat ri%ayat kelahira kelahiran, n, san!at entin!. Pilihan yan! teat untuk asien "erdasarkan ertim"an!an usia dan anatomi serta teknik "edah steril yan! teat san!at entin! untuk mence!ah efek samin! sirkumsisi di masa dean.

Kata Kunci :Penis, sirkumsisi, komlikasi, anak, mikroenis

1. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N

Sirkumsisi meruakan salah satu rosedur "edah tertua dan salah satu rosedur "edah yan! alin! umum dilakukan dilaku kan dalam raktek  raktek saat ini (1, 2). Deskrisi dari ritual r itual sirkumsisi meluas antar "udaya, dan telah di#elaskan dalam teks&teks $esir kuno serta Per#an#ian Lama. Kira& kira, 1,1 #uta enyunatan neonatal dilakukan di Amerika Amerika Serikat ada 2**+ sa#a (), dan ke#adia ke#adian n rosedur rosedur ini tamakny tamaknyaa menin!k menin!kat. at. Dalam Dalam re'ie% re'ie% retrose retrosekti ktiff yan! yan! luas dari Samel -a%at na /ation%ide, dierkirakan sirkumsisi "ayi yan! "aru lahir telah menin!kat

secara nasional dari 0+, di tahun 1++&11 men#adi 31,1 ada "ayi laki&laki yan! "aru lahir tahun 14&2**1. 5er#adi enin!katan insiden sekitar 3,+ er tahun (1). 6al ini mun!kin dise"a"kan oleh American Association of Pediatrics yan! memodifikasi sikanya ada tahun 1+ untuk tidak merekomendasikan atau men!utuk sirkumsisi neonatal rutin (0). 7er"a!ai enulis telah melaorkan manfaat sirkumsisi termasuk: ence!ahan infeksi saluran kemih dan ielonefritis, enurunan tin!kat kanker enis, dan enurunan enularan 68 (9&+). /amun, sirkumsisi, seerti rosedur "edah lainnya, memunyai risiko komlikasi. 5in!kat komlikasi ter!antun! ada "e"eraa faktor, termasuk kelainan anatomi, komor"iditas medis, teknik "edah, dan usia asien. 5ulisan ini akan mem"ahas komlikasi yan! alin! umum dan metode untuk men!elolanya

2. METODA SIRKUMSISI

7er"a!ai metode sirkumsisi yan! umum telah di!unakan di Amerika Serikat saat ini. Pilihan metode sirkumsisi ter!antun! ada tin!kat kenyamanan dan elatihan dokter. 5eknik yan! alin! umum di!unakan ada "ayi "aru lahir adalah klem omco, klem $o!en, dan Plasti"ell. Sementara semua ini daat dilakukan di ruan! oerasi, ;sirkumsisi tan!an "e"as; men!!unakan teknik len!an atau teknik dorsal slit&'entral yan! alin! serin! di!unakan. $asin!&masin! instrumen dan teknik memunyai manfaat dan risiko komlikasi sendiri. Sirkumsisi omco adalah teknik #ahitan minimal yan! memanfaatkan eran!kat 0 "a!ian yan! melindun!i keala enis, mem"erikan hemostasis dan latform untuk memoton! reutium <am"ar 1=. Sirkumsisi dimulai den!an menarik reutium untuk mem"e"askan erlen!ketan dan memun!kinkan aaran dan emeriksaan kelen#ar untuk setia kelainan. 7el lo!am ditematkan seenuhnya di atas !lans untuk melindun!i dari kerusakan, diikuti oleh enematan latform di atas "el dan reusium, erhatikan a!ar tidak menarik kulit terlalu "anyak
retraksi kulit yan! terlalu a!resif melalui latform daat menye"a"kan em"uan!an kulit yan! "erle"ihan dan mun!kin #u!a oerasi korektif "erikutnya> se"aliknya, tarikan yan! tidak cuku samai kulit akan menye"a"kan sirkumsisi tidak len!ka, yan! #u!a mun!kin memerlukan

em"edahan

korektif.

Pen!encan!an

sekru

yan!

kuran!

memadai

menye"a"kan komresi tidak memadai ada kulit dan diikuti endarahan. Diertim"an!kan untuk men#a!a sekru yan! dierketat selama "e"eraa menit dari komresi hemostatik se"elum memoton! kulit. Klem $o!en <am"ar 2= adalah alat yan! di!unakan untuk khitanan ritual ?ahudi dan "iasa di!unakan oleh dokter kandun!an, yan! #u!a "erfun!si untuk memelihara hemostasis dan latform untuk en!hilan!an kulit yan! memadai. Setelah lisis adhesi dan emeriksaan kelen#ar, tei reutium ditin!!ikan dan klem "er"entuk 8 ditematkan di seluruh reutium di lokasi yan! diin!inkan meyakinkan "ah%a kelen#ar diosisikan di "a%ah klem. Klem kemudian dierketat untuk men#a!a hemostasis dan kulit dari amutasi. Komlikasi khusus untuk teknik ini meliuti cedera ada keala enis #ika tidak di "a%ah tei inferior klem, dan sirkumsisi tidak len!ka asimetris karena mal&osisi klem <"iasanya le"ih redundansi "a!ian erut=. Kemun!kinan komlikasi termasuk em"uan!an kulit yan! tidak memadai atau "erle"ihan atau asimetris redundansi dan !lans amutasi, semua karena enematan klem yan! tidak teat

<"=

am"ar 1. Klem omco terdiri dari 0 "uah: "el, latform, len!an en!ait, dan sekru. ni dirakit setelah menematkan "el seenuhnya atas keala enis <"= dan kulit ditarik melalui lu"an! di latform. 6emostasis dieroleh den!an men!encan!kan sekru
am"ar 2. Klem $o!en di!unakan den!an men!!am"ar kulit yan! akan di"uan! ke dalam 8 dan kemudian memelihara hemostasis diikuti oleh amutasi 5eknik Plasti"ell <am"ar = ini dikem"an!kan ada 19*&an dan meruakan 'ariasi dari klem omco. Setelah lisis adhesi enis, "el lastik, miri dalam enamilan den!an lo!am omco "ell, ditematkan seenuhnya di atas !lans. 6emostasis kemudian diasuransikan den!an menematkan #ahitan stran!ulatin! ada tin!kat korona dan ini semua yan! tersisa di temat. Kulit akan men!eluas setelah "e"eraa hari dan Plasti"ell #atuh (). Komlikasi yan! terkait termasuk sirkumsisi len!ka karena enematan "el yan! tidak memadai atau seli dari Plasti"ell sementara men!ikat #ahitan hemostatik, dan cedera !lans atau erdarahan aki"at enematan #ahitan hemostatik tidak memadai. ;Sirkumsisi tan!an "e"as; yan! dilakukan di ruan! oerasi dan meli"atkan emoton!an kulit yan! ditandai, hemostasis men!!unakan elektrokauter dan kemudian rearo@imation kulit tei men!!unakan #ahitan disera atau oktil&2&cyanoacrylate
am"ar : Plasti"ell ditematkan di atas keala enis dan #ahitan dieratkan ada kulit. Setelah "e"eraa hari, kulit akan men!eluas dan Plasti"ell #atuh.

<"=

am"ar 0: 5eknik ;len!an; meli"atkan insisi kulit dalam reutium
(a)

<"=

am"ar 9:
5elah "anyak dilaorkan "ah%a komlikasi sirkumsisi ter#adi le"ih serin! den!an "ertam"ahnya usia asien. Perdarahan men#adi le"ih serin! selama masa ;miniu"erty; yaitu dari "ayi yan! dimulai ada usia 0 min!!u samai  "ulan. 6al ini didu!a dise"a"kan oleh hormon yan! menye"a"kan enin!katan ukuran enis , reutium dan 'askularisasi (11). Dalam se"uah studi en!amatan "er"asis rosektif "aru&"aru ini dari 9+ neonatal yan! disirmunsisi, 7anie!h"al melaorkan hanya dua komlikasi erdarahan kecil yan! mem"utuhkan #ahitan. keduanya ter#adi

ada "ayi "erusia  min!!u. 7erdasarkan

en!!unaan Skala 7ayi /eonatal Sakit, ia le"ih lan#ut melaorkan "ah%a #an!ka %aktu untuk ;"e"as sakit; sirkumsisi adalah selama min!!u ertama kehiduan (12). 6al ini didukun! oleh 6oro%itC dan ersh"ein yan! melaorkan tidak ada komlikasi ada + "ayi yan! disirkumsisi den!an klem omco di "ulan ertama hidu mereka 'ersus 122 * atau erdarahan tin!kat komlikasi mem"utuhkan #ahitan atau ful!uration ada mereka yan! "erusia &+ "ulan (1).

4. KOMPLIKASI

5in!kat efek samin! "er'ariasi di seluruh laoran, ter!antun! ada definisi yan! diilih untuk

komlikasi asca oerasi. Dalam meta&analisis "esar seri rosektif dan

retrosektif, eiss et al. melaorkan frekuensi efek samin! dan untuk efek samin! yan! serius (10). 6al ini daat me%akili secara si!nifikan "iaya dalam hal sum"er daya emanfaatan dan "iaya kesehatan. Selama eriode lima tahun di -umah Sakit mum $assachusetts, 4,0 dari keseluruhan kun#un!an ke ahli urolo!i ediatrik adalah untuk komlikasi sirkumsisi. ini diter#emahkan ke total "iaya rata&rata er asien untuk rosedur redo dari F 1.314 dan "iaya tahunan dierkirakan F 14.122 keada lem"a!a (19).

ntuk memudahkan diskusi, efek samin! sirkumsisi "erikut daat dikate!orikan se"a!ai komlikasi a%al

atau terlam"at. Komlikasi dini seerti: erdarahan, nyeri,

emoton!an kulit yan! tidak adekuat, dan infeksi temat em"edahan cenderun! kecil dan "isa dio"ati. /amun, erdarahan setelah sirkumsisi ada asien den!an !an!!uan koa!ulasi

daat si!nifikan dan kadan!&kadan! "ahkan fatal. Komlikasi a%al serius lainnya termasuk chordee, hiosadia iatro!enik, nekrosis !lanular, dan amutasi !lanular. ?an! terakhir, tentu sa#a, mem"utuhkan inter'ensi oerasi. Komlikasi akhir meliuti eidermis kista inklusi, #ahitan traktatus sinus, chordee, emoton!an kulit yan! tidak memadai men!aki"atkan reutium

"erle"ihan,

erlen!ketan

enis,

himosis,

enutuan

enis,

fistula

urethrocutaneous, meatitis, dan stenosis meatus. 6al ini "iasanya dira%at den!an en!aturan se"a!ai asien ra%at #alan. Se"a!ian "esar kondisi terse"ut dihindari den!an em"erian erhatian terhada detail dan teknik yan! teat. $ayer et al. menemukan "ah%a "e"eraa 'ariasi anatomi halus secara si!nifikan "erhu"un!an den!an komlikasi akhir sirkumsisi , termasuk erlen!ketan enoscrotal, "antalan lemak surau"ik, dan rematuritas (13). 4.1 Kematian

ntun!nya kematian aki"at sirumsisi neonates meruakan ke#adian yan! san!at #aran! ter#adi. Kin! melaorkan dalam eriode ketika 9**.*** sirkumsisi "erturut&turut dilakukan di kota /e% ?ork, tana satu kematian <14=. alauun demikian, kasus cincin Plasti"ell yan! salah menye"a"kan o"struksi meatal len!ka, men!aki"atkan stasis 'ena akut dan "erikutnya kematian aki"at sesis dilaorkan oleh Gntario Pediatric Death -e'ie% Hommittee ada tahun 2**4. Dalam situasi ini, en!enalan yan! ceat dari o"struksi san!at entin! dan mana#emen utama untuk se!era men!an!kat cincin Plasti"ell dan emasan!an kateter. <1+=. Ada laoran lain dalam literature internasional men!!am"arkan kematian dari sirkumsisi aki"at sirkumsisi dilakukan di"a%ah kondisi yan! tidak steril. 7nnit et al melaorkan "ah%a anti"iotic toikal daat menurunkan risiko tetanus neonatal se"anyak 0 kali liat.<1=. 4.2 Pendarahan

Pendarahan adalah komlikasi yan! alin! umum dari sirkumsisi, den!an ke#adian 1 ada se"uah re'ie% rerosektif "esar. <2*=. Pendarahan daat ter#adi di sean#an! tei kulit antara #ahitan atau dari sayatan em"uluh darah., alin! serin! ditemukan di frenulum. Perhatian yan! cermat ada hemostasis selama rosedur ter"uka dan %aktu yan! cuku untuk komresi tei kulit selama sirkumsisi "ayi "aru lahir seharusnya dice!ah ada se"!aian "esar kasus meskiun menca"ut !umalan atau eschar daat muncul. Pendarahan ostsirkumsisi mayoritas daat dikontrol den!an alikasi tekanan lan!sun! atau alikasi hati&hati erak nitrat. Jara! dierlukan ekslorasi luka dan en#ahitan. Se"uah emeriksaan hematolo!i hanya di"utuhkan ada asien den!an endarahan yan! terus&menerus atau endarahan

secara si!nifikan. Dalam re'ie% retrosektif darai data"ase $ayo Pediatric 6emofilia, 0+ asien den!an "er"a!ai tin!katan koa!uloati yan! disrkumsisi, 21 asien diketahui men!alami !an!!uan koa!uloati, sedan!kan 24 asien yan! tersisa didia!nosis setelah endarahan "erkean#an!an dari sirkumsisi mereka. Ada 11 komlikasi endarahan,  diataranya yan! arah sehin!!a memerlukan transfusi -7H untuk anemia "erat disamin! faktor en!!anti ada reoeratif.<21= Pada enderita hemofilia yan! harus men#alani sirkumsisi, ra oerasi dan en!!antian faktor erioeratif adalah ersyaratan tertentu. Lem fi"rin #u!a telah ditun#ukkan untuk men!uran!i #umlah en!!antian faktor rekom"inan yan! dierlukan
Karena sulai darah !anda yan! san!at "esar dari enis, infeksi luka #aran! ter#adi. Dalam seran!kaian 9921 sirkumsisi mem"andin!kan teknik Plasti"ell ke klem omco, ee dan Ansell melaorkan hanya 2 <*,0= infeksi. Dari kelomok Plasti"ell memiliki infeksi le"ih si!nifikan 1 "er"andin! 0

Luka arsial dan de!lo'in! luka oros "iasanya men!!unakan salah satu teknik yan! di#elaskan di atas untuk sirkumsisi neonatal. De&!lo'in! luka hasil dari kele"ihan kulit ditarik ke dalam klem dan kemudian diamutasi. Sementara kecil kemun!kinannya enentuan secara teat dari #umlah kulit untuk dian!kat secara "e"as ada sirkumsisi daat ter#adi. Serin!kali

cedera ini dierlakukan den!an era%atan luka lokal dan di"iarkan sem"uh den!an intensi sekunder. Didaatkan laoran dari auto!raftin! kulit eksisi den!an hasil kosmetik yan! "aik <20=. 4.( Peni" ter"em)%n*i

Demikian ula, enis tersem"unyi daat ter#adi dari emoton!an kulit "erle"ihan ditam"ah den!an laisan lemak surau"ik menye"a"kan enyem"uhan luka dalam laisan lemak. Konsekuensi lain dari konfi!urasi ini adalah himosis sekunder dari enutuan ro!resif kulit di atas !lans enis. 6al ini daat dihindari den!an menekan te!as "antalan lemak ada dindin! erut untuk menentukan "eraa "anyak kulit harus yan! harus di"uan! (13). Selain itu, lemak surau"ik harus dikomresi secara teratur setelah rosedur untuk memun!kinkan enis menon#ol. Gerasi korektif mun!kin dierlukan #ika ada atau tidaknya kelemahan yan! si!nifikan dari sudut enoscrotal atau anyaman enoscrotal yan! men!halan!i enon#olan enis yan! adekuat.

4.+ Pre'%ti%m Red%ndant & S%nat Re,i"i

Sirkumsisi yan! tidak adekuat, atau kele"ihan kulu, meruakan indikasi yan! cuku umum untuk ru#ukan ke ahli urolo!i ediatrik. Dalam re'ie% retrosektif dari 043 komlikasi akhir sunat dira%at di -umah Sakit mum $assachusetts, 0* adalah untuk sirkumsis yan! tidak memadai dan 9 lain adalah untuk himosis yan! memerlukan re'isi. Kriteria untuk en!o"atan adalah murni su"#ektif dan terutama kosmetik kecuali mereka yan! himosis(19). Per"aikan di#ad%alkan elektif den!an anestesi umum dan alin! "aik dilakukan den!an men!!unakan teknik len!an kulit ;tan!an "e"as; dalam men!hilan!kan kulit "erle"ihan.

4.- Adhe"i 're'%ti%m& em)atan !%#it

Adhesi reutial serin! meruakan hasil dari lisis yan! tidak cuku dari adhesi alami se"elum sirkumsisi atau dari mi!rasi distal kulit dari laisan lemak surau"ik yan! menon#ol. illiams et al. melaorkan "ah%a 3 asien untuk re'isi sirkumsisi ditemukan memiliki menon#ol surau"ik "antalan lemak (29). $ayoritas adhesi seharusnya melisiskan sontan a!ar enis tum"uh, lemak surau"ik surut, dan ereksi men#adi le"ih serin! dan le"ih te!as. Jika tidak, lisis adhesi reutial daat dilakukan di "e"eraa "a!ian den!an lem"ut men#auhkan erlekatan dari !lans setelah em"erian krim anestesi toikal seerti E$LA. Kam"uhnya adhesi ini daat di"atasi oleh komresi rutin daerah surau"ik untuk mem"uat

enis men#ulur dan enematan etroleum #elly atau sale seerti lainnya. Selama enyem"uhan, sayatan melin!kar daat men!ikuti keala enis dan dalam "e"eraa kasus enyem"uhan men#adi #em"atan kulit tereiteliasi (2). Jika tiis dan transaran, mereka daat di"a!i men#adi "e"eraa kedudukan. /amun, adhesi yan! luas dan #em"atan kulit te"al memerlukan inter'ensi "edah. 6al ini daat di"a!i secara te!as setelah eriode komresi den!an se"uah hemostat Jem"atan kulit menyum"an! hamir * dari komlikasi akhir yan! dilaorkan oleh kelomok -umah Sakit mum $assachusetts(19).

4./ Meatiti"&Sten0"i" Meata#

Jika tidak terdaat reutium, eritema ada meatus telah didalilkan muncul setelah sirkumsisi karena iritasi. $eatitis daat sem"uh sendiri namun daat diterai den!an en!!unaan anti"iotik toikal dan men#a!a area terse"ut teta kerin!. Stenosis meatal dierkirakan meruakan hasil dari li!asi arteri frenular atau amonia meatitis (2) dan dierkirakan 23 meruakan komlikasi akhir.Sementara meatus mun!kin tamak kecil, daat cuku mem"uka selama "erkemih> ini men#elaskan men!aa se"a!ian "esar anak&anak den!an stenosis meatus tidak muncul samai setelah elatihan toilet. Pem"edahan diindikasikan den!an adanya !e#ala seerti defleksi aliran urin, menetes, disuria, atau frekuensi ur!ensi yan! tidak cuku untuk men!oson!kan. 5erainya dalah meatotomy atau meatolasty yan! daat dilakukan di"a%ah anestesi lokal di ruan!an oerasi.

<"=

4. i"t%#a Uretr0!%tane%"

istula ureterokutaneus meruakan komlikasi yan! dilaorkan selain sirkumsisi Plasti"ell dan omco. istula daat muncul se"a!ai saluran fistula #elas atau se"a!ai aliran urin yan! "er"alik. Serin!kali ini adalah hasil komresi nekrosis dari cincin Plasti"ell tertahan atau cedera lan!sun! dari enematan yan! salah dari klem omco. Hedera uretra selama setia diseksi 'entral daat ter#adi selama sirkumsisi sederhana. Per"aikan tutu yan! tertunda "isa dilakukan secara elektif setelah enis anak telah tum"uh cuku untuk enan!anan #arin!an yan! "aik.

4.1 Ne!r0"i" $ran%#ar&ran%#ar am'%ta"i

/ekrosis ada !lans daat muncul se"a!ai hasil dari cedera kauter selama en!!unaan sirkumsisi omco atau mi!rasi distal dari ukuran cincin Plasti"ell yan! tidak sesuai <,2*=. $ana#emen nekrosis !lans ter!antun! kearahannya. Kasus yan! rin!an daat diatasi den!an era%atan luka lokal dan anti"iotik sale toikal dan memun!kinkan kulit nekrotik untuk terkeluas. 7e"eraa enulis melaorkan en!elolaan kasus yan! "erat den!an en!alihan surau"ik dan urethrolasty tertunda (). 5erdaat laoran kasus yan! #aran! ter#adi nekrosis len!ka dari keala enis dan hallus di mana er!antian kelamin dilakukan setelah "e"eraa uaya er"aikan (2*). ntuk alasan ini, en!!unaan elektrokauter meruakan kontraindikasi ada klem sirkumsisi.

Amutasi !lans

san!at

#aran!

ter#adi, tetai

meruakan

komlikasi

yan!

men!hancurkan. Sirkumsisi klem $o!en atau erisai tamaknya rentan terhada cedera ini khusus

di"erikan

aki"at

ketidakmamuan

dokter

"edah

untuk

secara

lan!sun!

mem'isualisasikan kelen#ar se"elum men!!ores kulu. Sherman et al. melaorkan tu#uh rekonstruksi !lanular setelah amutasi traumatik. Para enulis melaorkan "ah%a de"ridement minimal dan emulihan #arin!an diamutasi yan! entin! untuk er"aikan. -eanastomosis rimer sederhana #arin!an !lanular mun!kin di 3 dari 4 asien, asien terakhir memerlukan rekonstruksi uretra (23). Jarin!an tu"uh asien daat "ertahan hidu hin!!a + #am dan "erhasil di!unakan untuk er"aikan #ika cuku dia%etkan den!an mem"un!kus #arin!an dalam kondisi lem"a" men!!unakan kasa !aram ditematkan dalam kanton! lastik dan dian!kut di atas es (23).

<"=

am)ar - : edhesi enis
diisahkan secara manual den!an #em"atan kulit enis <"= tidak daat diisahkan secara manual dan erlu emoton!an #em"atan kulit.

am)ar / : stenosis meatus dalam sirkumsisi ada anak laki&laki usia  tahun yan!

men#adi aliran semit

4.11 Hi'0"'adia

Kasus terisolasi dari hiosadia iatro!enik telah dilaorkan setelah ahli "edah memilih melakukan celah 'entral dariada dorsal se"elum dimulainya sirkumsisi (24). Pentin! "ah%a alat yan! teat dimasukkan untuk lisis a%al erlekatan sehin!!a meatus tidak sen!a#a masuk dan kemudian rusak. $eskiun secara teknis tidak komlikasi, ke!a!alan untuk men!enali hiosadia se"elum sirkumsisi mun!kin "ermasalah #ika ada kulit yan! cuku untuk er"aikan selan#utnya. Sementara se"a!ian "esar kasus hiosadia "erhu"un!an den!an "a!ian un!!un! reutium "ersarun!, $e!ameatus den!an 'arian reutium utuh akan memiliki konfi!urasi seerti yan! di#elaskan dalam namanya. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh san!at entin! se"elum sirkumsisi, terleas dari metode yan! di!unakan.

DATAR PUSTAKA

(1) H. P. /elson, -. Dunn, J. an, and J. 5. ei, 5he increasin! incidence of ne%"orn circumcision: data from the nation%ide inatient samle, "o)rnal of Urology, 'ol. 14, no. , . 4+B+1, 2**9. (2) J. H. 6utcheson, $ale neonatal circumcision: indications, contro'ersies and comlications, Urologic Clinics of North ($erica, 'ol. 1, no. , . 031B034, 2**0. () S Det of 6ealth and 6uman Ser'ices, htt:%%%.ahrM.!o'. (0) H. $. Lannon, A. . D. 7ailey, A. -. leischman et al., Hircumcision olicy statement. American Academy of Pediatrics. 5ask orce on Hircumcision, Pediatrics, 'ol. 1*, no. , . 3+3B3, 1. (9) 6. . -ushton and$.$a#d, Pyelonehritis in male infants: ho% imortant is the foreskinN "o)rnal of Urology, 'ol. 10+, no. 2, . 4B43, 12. (3) -. 6. ray, . Ki!oCi, D. Ser%adda et al., $ale circumcision for 68 re'ention in men in -akai, !anda: a randomised trial, 3he ancet , 'ol. 3, no. 932, . 394B333, 2**4. (4) -. H. 7ailey, S. $oses, H. 7. Parker et al., $ale circumcision for 68 re'ention in youn! men in Kisumu, Kenya: a randomised controlled trial, 3he ancet , 'ol. 3, no. 932, . 30B393, 2**4. (+) 7. Au'ert, D. 5al#aard, E. La!arde, J. So"n!%i&5am"ekou, -. Sitta, and A. Puren, -andomiCed, controlled inter'ention trial of male circumcision for reduction of 68 infection risk: the A/-S 1239 trial, PoS Medicine, 'ol. 2, no. 11, article e2+, 2**9. () H. G. 7ode, S. khisemo#ie, and A. G. Ademuyi%a, Penile in#uries from ro@imal mi!ration of the Plasti"ell circumcision rin!, "o)rnal of Pediatric Urology, 'ol. 3, no. 1, . 2B24, 2*1*. (1*) J. $. Elmore, E. A. Smith, and A. J. Kirsch, Sutureless circumcision usin! 2&octyl cyanoacrylate
(1) $. 6oro%itC and A. 7. ersh"ein, omco circumcision: %hen is it safeN "o)rnal of Pediatric S)rgery, 'ol. 3, no. 4, . 1*04B1*0, 2**1.

(10) 6. A. eiss, /. Larke, D. 6alerin, and . Schenker, Homlications of circumcision in male neonates, infants and children: a systematic re'ie%, *MC Urology, 'ol. 1*, article 2, 2*1*. (19) -. 8. Pieretti, A. $. oldstein, and -. Pieretti&8anmarcke, Late comlications of ne%"orn circumcision: a common and a'oida"le ro"lem, Pediatric S)rgery !nternational , 'ol. 23, no. 9, . 919B91+, 2*1*.

(13) E. $ayer, D. J. Haruso, $. Ankem, $. H. isher, K. 7. Hummin!s, and J. . 7arone, Anatomic 'ariants associated %ith ne%"orn circumcision comlications, 3he Canadian "o)rnal of Urology, 'ol. 1*, no. 9, . 2*1B2*13, 2**.

(14) L. -. Kin!, /eonatal circumcision in the nited States in 1+2, "o)rnal of Urology, 'ol. 12+, no. 9, . 119B113, 1+2. (1+) J. Hairns, Hircumcision: a minor rocedureN Paediatrics and Child #ealth, 'ol. 12, no. 0, . 11B12, 2**4. (1) J. 7ennett, H. 7reen, 6. 5ra'erso, S. 7ano A!ha, J. $acia, and J. 7orin!, Hircumcision and neonatal tetanus: disclosure of risk and its reduction "y toical anti"iotics, !nternational "o)rnal of 4/ide$iology , 'ol. 2+, no. 2, . 23B233, 1.

(2*) . . ee and J. S. Ansell, /eonatal circumcision: a ten year o'er'ie%: %ith comarison of the omco clam and the Plasti"ell de'ice, Pediatrics, 'ol. 9+, no. 3, . +20B+24, 143. (21) 8. -odri!ueC, -. 5itai%atanakun, H. $oir, K. A. Schmidt, and -. K. Pruthi, 5o circumcise or not to circumciseN Hircumcision in atients %ith "leedin! disorders, #ae$o/hilia, 'ol. 13, no. 2, . 242B243, 2*1*.

(22) A. A'ano!lu, A. HO elik, . lman et al., Safer circumcision in atients %ith haemohilia: the use of fi"rin !lue for local haemostasis, *"U !nternational , 'ol. +, no. 1, . 1B0, 1. 2034 3he Scientific 5orld "+UN( <2*11= 11, 209+B203+ (2) D. P. 7liss, P. J. 6ealey, and J. 6. 5. aldhausen, /ecrotiCin! fasciitis after Plasti"ell circumcision, "o)rnal of Pediatrics, 'ol. 11, no. , . 09B032, 14. (20) 6. . Patel, K. P. $oriarty, P. A. 7risson, and /. -. eins, enitourinary in#uries in the ne%"orn, "o)rnal of Pediatric S)rgery, 'ol. 3, no. 1, . 29B2, 2**1. (29) H. P. illiams, 7. . -ichardson, and 5. P. 7uko%ski, mortance of identifyin! the inconsicuous enis: re'ention of circumcision comlications, Urology , 'ol. 93, no. 1, . 10*B10, 2***.

(23) J. Sherman, J. . 7orer, $. 6oro%itC, and K. . lass"er!, Hircumcision: successful !lanular reconstruction and sur'i'al follo%in! traumatic amutation, "o)rnal of Urology, 'ol. 193, no. 2, . +02B+00, 13.

(24) S. D. /iku, J. A. Stock, and . . Kalan, /eonatal circumcision, Urologic Clinics of North ($erica, 'ol. 22, no. 1, . 94B39, 19.

KOMPLIKASI SIRKUMSISI jurnal

Recommend Documents