KLT-Densitometer KEL 4 GOL 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DENGAN KLT-SPEKTRODENSITOMETRI

Oleh : Kelompok 4 Golongan I

N Nengah S! "ah#$n

%&'&()&)&*(+

I D, D, Ag Da Dah h .$ .$na! na!/h /ha a De, De,

%&'& %&'&() ()&) &)&* &*'+ '+

L$h Ge0e E1# "n0a!n

%&'&()&)&2&+

3URUSAN ARMASI AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI5ERSITAS UDA.ANA 6UKIT 3IM6ARAN 2&**

0

PENETAPAN PENETAPAN KADAR KADA R PRACETAMOL PRA CETAMOL DENGAN METODE KLT-SPEKTRODENSITOMETRI

I T$7$an

1. Memahami metode penetapan kadar zat aktif pada sediaan paracetamol dengan KLT-Spektrofotodensitometer.

II Da8a! D a8a! Teo! Teo!

Suatu Suatu campur campuran an zat dapat dapat dipisah dipisahkan kan dengan dengan teknik teknik KLT KLT berdasa berdasarka rkan n  perbedaan afinitas a finitas masing-masing komponen terhadap fase gerak dan fase diamnya. Kompo ompone nen n

yang ang

tela telah h

terp terpis isah ah

besar esar

sera serap pann annya

dapat apat

diuk iukur

denga engan n

spektrofot spektrofotodensi odensitomet tometer. er. Kadar dari sampel sampel dapat ditentukan ditentukan dari perbandinga perbandingan n antara serapan sampel sa mpel dan bakunya !Susanti "011#. A Pa!a Pa!a9e 9e/a /amo moll

$ara araceta etamol

memilik ilikii

nama

lain

%ceta etaminophen

atau  N -%cetyl&  -%cetyl&   p & 

amin aminop ophe heno noll  N -!'-(ydro)y -!'-(ydro)ypheny phenyl#acetam l#acetamide. ide. *erat molekulny molekulnyaa 1+1". 1+1". *erupa *erupa kristal putih atau terdiri dari serbuk kristal. Titik didihnya dalam air berkisar antara 1,.0 sampai 1/0.+. $aracetamol sedikit larut dalam air dingin sangat larut dalam air panas larut dalam etanol metanol dimetilformamide etilene diklorida aseton dan etil asetat asetat

sediki sedikitt larut larut dalam dalam eter dan klorof kloroform orm serta serta tidak tidak larut dalam

 petrolium eter pentane dan benzene. benzene.

Gambar 1 : Struktur paracetamol  Larutan asam encer"'+ !%112,,3a# Larutan basa encer"+/ nm !%112/1+a# !%nonim "00+#. $aracet $aracetamo amoll mengan mengandun dung g tidak tidak kurang kurang dari 30 30 4 dan tidak tidak lebih lebih dari dari 10104 5 3( 67  67" dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Serbuknya hablur  1

atau serbuk hablur putih tidak berbau rasa sedikit pahit. Kelarutannya larut dalam /0 bagian air dalam / bagian etanol !+4#$ dalam 18 bagian aseton $ dalam '0  bagian gliserol $ dan dalam  bagian propilenglikol $ larut dalam larutan alkali hidroksida !9epkes :; 1/#. $aracetamol memenuhi u
6 K!oma/og!a Lap8 Tp8 %KLT+

Kromatografi Lapis Tipis !KLT# dikembangkan oleh ;zmailoff dan Schraiber   pada tahun 183. KLT merupakan bentuk kromatrografi planar  selain kromatograi kertas dan elektroforesis. *erbeda dengan kromatografi kolom yang mana fase diamnnya diisikan atau dikemas didalamnya pada kromatografi lapis tipis fase diammnya berupa lapisan yang seragam !uniform# pada permukaan bidang datar  yang didukung oleh lempeng kaca $elat aluminium atau pelat plastik !>and
Koefisien distribusi@partisi !K# 2

!?id
 penotolan sampel secara otomatis lebih dipilih daripada penotolan secara manual terutama
!ascending #  pengembangan menurun !descending #  melingkar

dan

mendatar. Meskipun demikian cara pengembangan menaik merupakan cara yang  paling populer dibandingkan dengan cara yang lain !>and
8

Gambar 2 : Kromatografi lapis tipis Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan komponen-komponen yang  berbeda dari campuran peAarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak Aarna.

Gambar 3 : menunjukan Lempengan setalah pelarut bergerak setengah dari lempengan.

$elarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. ;ni akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berAarna untuk  kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam. !5lark "00/# $arameter migrasi analitik pada KLT dinyatakan dengan :f !Aaktu tambat#. :f !Aaktu tambat# adalah Aaktu yang diperlukan untuk mengelusi maksimum suatu sampel dihitung dari titik aAal penotolan. 7leh karena itu bilangan :f selalu lebih kecil dari 1. ?aktu tambat dapat dihitung dengan rumus=

'

R; 7a!ak #ang 0/emp$h 8en#a,a  7a!ak #ang 0/emp$h pela!$/

Fase diam pada KLT adalah adsorben dengan partikel halus yang dilapiskan  pada lempeng penyangga kaca logam atau plastik. %dsorben yang dapat digunakan diklasifikasi berdasarkan sifat kimia atau daya ikatannya !?idand
air

dan

metanol dengan

 perbandingan tertentu. $enambahan sedikit asam etanoat atau amonia masing-masing akan meningkatkan solut-solut yang bersifat basa dan asam !>andaram-garam amina akan bergerak sangat lambat dalam fase gerak   pelarut organik karena senyaAa-senyaAa basa cenderung berinteraksi secara kuat dengan gugus silanol yang ada di fase diam sehingga andand
,

C Spek/!o0en8/ome/!

%nalisis kuantitatif dari suatu senyaAa yang telah dipisahkan dengan KLT  biasanya dilakukan dengan densitometer langsung pada lempeng KLT !atau secara in  situ#. 9ensitometer dapat bekerandangguan utama pada sistem serapan adalah fluktuasi latar   belakang !background # yang dapat dikurangi dengan beberapa cara misalnya dengan menggunakan alat berkas ganda sistem transmisi dan pantulan secara bersamaan atau dengan sistem " pan
termasuk

penotolan

cuplikan

pengembangan

kromatogram

dan

 pengukuran adalah "-+4 .Sistem fluoresensi biasanya lebih disenangi angguan fluktuasi latar belakang and
/

! # 

−

 " #

" =

" "

ε 

Keterangan = : 2 cahaya terpantul pada permukaan lempeng J

2 koefisien serapan terokan

5 2 kadar terokan dan S 2 koefisien hambur lempeng $ersamaan ini meramalkan ketidaklurusan yang sering teramati pada  pengukuran pantul. Tetapi persamaan ini dapat diluruskan dengan pendekatan seperti menggambarkan !luas puncak# " Dersus kadar atau log luas puncak Dersus log kadar  !Munson 11#.

D Pene/apan Ka0a!

Kadar dari sampel dapat ditentukan dari perbandingan antara serapan sampel dan bakunya. Cntuk penentuan kadar yang ditetapkan adalah absorpsi maksimum kurDa absorpsi. Eika absorpsi ini untuk penentuan kadar adalah sangat rendah atau senyaAa mula-mula mengabsorpsi di baAah ""0 nm maka seringkali senyaAa diubah dulu men
dengan

spektroskopi

serapan.

Suatu

cara

sederhana

untuk 

mengkuantitasi suatu bahan penyerap ialah dengan mengukur daya serapnya pada  pan
3

*ila J tidak diketahui dan terokan murni analit tersedia kurDa kalibrasi dapat dibuat !daya serap terhadap kadar#. Lereng kurDa tersebut adalah Jd dan bila d diketahui maka J dapat dihitung. Terokan tunggal yang diketahui kadarnya dapat digunakan untuk menentukan J tetapi hal ini kurang handal daripada penggunaan lereng kurDa kalibrasi. Selain itu kadar terokan yang tak diketahui dapat dibaca langsung dari kurDa kalibrasi dengan mencari daya serap yang tak diketahui pada kurDa dan menarik garis tegak lurus ke baAah pada sumbu kadar. Metode ini sangat bermanfaat terutama
III Ala/ 0an 6ahan Ala/: •

$ipet kapiler 

•

5hamber 

•

%lat pemanas



•

Spektrofotodensitometer 5%M%> TL5-Scaner 

•

7Den

•

$lat KLT silica >F "+'

•

$enotol nanomat

•

Lampu C

6ahan: •

Larutan sampel

•

Larutan baku pembanding !paracetamol 100 "00 '00 300 1,00 ng#

•

Fase gerak !metanol#

•

Fase diam !silika gel#

I5 Ca!a Ke!7a

1.

9isiapkan larutan baku dan sampel !sediaan paracetamol#.

".

$lat dipotong dengan pan
8.

$lat

dicuci dengan metanol sebanyak 10 ml dan kertas saring untuk 

menyerap kotaoran dari plat. '.

$lat diaktiDasi selam 80 menit dengan suhu 1"00 5.

+.

5hamber di
,.

Larutan sampel larutan baku dan larutan blanko ditotolkan pada plat dengan penotol linomat dengan
/.

$lat yang sudah ditotolkan dielusikan dalam chamber dengan
3.

$lat diangkat dan dikeringkan pada oDen dengan suhu 30 o5 selama 1+ menit.

.

$lat discanning dengan 5%M%> TL5-S5%66: pada  2 "'3 nm.

10. 9itentukan serapan masing-masing komponen pada pan
10

Konsentrasi larutan baku 8 ! 58 # 2 '00 ng Konsentrasi larutan baku ' ! 5' # 2 300 ng Konsentrasi larutan baku + ! 5+ # 2 1,00 ng 

%C5 larutan baku 1 ! %C51 # %C5 larutan baku " ! %C5" # %C5 larutan baku 8 ! %C58 # %C5 larutan baku ' ! %C5' # %C5 larutan baku + ! %C5+ #

2 3,'" 2 1110+ 2 1+/80 2 8030 2 '1"+

2 La!$/an 8ampel  %C5 larutan sampel ! %C5s #

2 '','"

9itanya= a. KurDa kalibrasi larutan baku 2 NO  b. $ersamaan regresi linier antara konsentrasi dan %C5 2NO c. Konsentrasi sampel ! 5s # 2NO EaAab= a K$!1a kal
< Pe!8amaan !eg!e8 lne! an/a!a kon8en/!a8 0an AUC $ersamaan ini diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

kalkulator scientific 5asio f)-+/0 MS. Eika konsentrasi !5# adalah ) dan %rea Cnder 5urDe ! %C5 # adalah y maka diperoleh persamaan regresi linier larutan baku parasetamol yaitu= # ; 2=>?2@  )''=*2) 0engan !B ; &'') c. Kon8en/!a8 8ampel # ; 2=>?2@  )''=*2) %C5s 2 "/,") P +1"+ '','" 2 "/,") P +1"+ 11

'','" & +1"+ 2 "/,") "/,") 2 83,+0/+

)

2

)

2 188/+ ng

5I Pem
$ercobaan kali ini bertu
pada

sediaan

paracetamol

secara

kuantitatif

dengan

KLT-

spektrofotodensitometer. Kromatografi lapis tipis !KLT# adalah suatu metode  pemisahan campuran analit dengan mengelusinya melalui fase diam yang datar pada  plat penyangga. Suatu campuran zat dapat dipisahkan dengan teknik KLT  berdasarkan perbedaan afinitas masing-masing komponen terhadap fase gerak dan fase diamnya. Komponen yang telah terpisah besar serapannya dapat diukur dengan spektrofotodensitometer. Kadar dari sampel dapat ditentukan dari perbandingan antara serapan sampel dan bakunya !Susanti dkk. "00#. %da " cara digunakan untuk analisis kuantitatif dengan KLT. $ertama bercak  diukur langsung pada lempeng dengan menggunakan ukuran luas atau dengan teknik  densitometri. 5ara kedua adalah dengan mengerok bercak lalu menetapkan kadar  senyaAa yang terdapat dalam bercak tersebut dengan metode analisis yang lain misalkan dengan metode spektrofotometri. !>and
1"

konsentrasinya maka suatu garis lurus akan teramati sesuai dengan persamaan %2  bc. $ada percobaan ini hal yang dilakukan adalah pemisahan dengan KLT dan

ɛ

 pembacaan hasil pemisahan dengan proses  scanning  dengan 5%M%> TL5S5%66:. 9alam percobaan ini fase diam yang digunakan adalah silica gel >F "+' nm  berukuran

3 ) 10 cm. Sedangkan fase geraknya berupa metanol. Metanol

merupakan senyaAa semipolar karena memiliki gugus &7( yang bersifat polar dan gugus &5( 8 yang bersifat non polar. 7leh sebab itu metanol digunakan sebagai fase gerak untuk pemisahan senyaAa yang menggunakan silika gel yang bersifat polar  sebagai fase diam.Selain itu pula analit yang digunakan dalam percobaan ini adalah  paracetamol dimana paracetamol larut dalam /0 bagian air ! sukar larut# sehingga  paracetamol bersifat non polar.!9epkes :; 1+#. $enggunaan pelarut metanol yang  bersifat semi polar diharapkan agar proses pengelusian tidak berlangsung cepat ataupun tidak berlangsung lambat. $roses pengelusian yang terlalu cepat ataupun lambat
aktiDasi

selesai

kemudian

dilakukan

pen
chamber.

$en
untuk mengoptimalkan proses pengembangan fase gerak.

$en
di dalam chamber tetap
ditutup dengan baik

kemudian didiamkan

selama 80 menit dan di
karena

memungkinkan

ter
himpitan

puncak 

!Kusmardiyani dan 6aAaAi 1"#. Selain itu apabila konsentrasi senyaAa pada plat sangat tinggi adalah maka ketika di scanning   dengan TL%5-5%M%> S5%66:  sinar yang mengenai sampel akan diabsorbsi oleh lapisan pertama larutan dan hanya sedikit radiasi yang diserap oleh bagian lain sampel pada andand
9engan spektrofotodensitometer diperoleh konsentrasi zat aktif dari sampel  paracetamol berdasarkan sifat absorpsi yang dimiliki oleh paracetamol. $aracetamol mampu berabsorbansi karena paracetamol terdiri dari inti cincin benzena satu grup hidroksil dan atom nitrogen dari grup amida pada posisi para. (al ini menyebabkan konand
Gam
9ari praktikum yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda antara pan
1+

gelombang maksimum paracetamol adalah "'3 nm yang terlihat pada spektrum. $erbedaan ini mungkin disebabkan karena perbedaan kondisi larutan paracetamol yang digunakan pada praktikum dan saat penetapan pan
Gam
9engan membandingkan kedua kurDa di atas  terlihat bahAa kurDa yang terbentuk pada sampel hampir sama dengan kurDa baku paracetamol sehingga dapat dipastikan bahAa senyaAa yang dibaca absorbansinya adalah memang benar   paracetamol. 9ari kurDa baku yang dihasilkanselan
1,

kurDa

absorbansi dicari persamaan garisnya dengan menggunakan regresi linier. 9ari hasil  perhitungan didapatkan persamaan regresi sebagai berikut= # ; 2=>?2@  )''=*2)

9imana y adalah

nilai %C5 dan )

adalah

konsentrasi paracetamol.

$ersamaan ini diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan kalkulator  scientific 5asio f)-+/0 MS. Kadar dari sampel paracetamol ditentukan dari  perbandingan antara serapan sampel dan bakunya. 9ari hasil perhitungan diperoleh kadar sampel paracetamol yaitu 188/+ ng .

5IIKe8mp$lan

Kadar

sampel

paracetamol

yang

spektrofotodensitometri sebesar 188/+ ng.

1/

ditentukan

dengan

metode

KLT-

DATAR PUSTAKA

%nonim. "00+. !larke$s %nal&sis of 'rug and Poison. London= $harmaceutical $ress

5lark Eim. "00/. Kromatografi Lapis (ipis. !cited 13 Maret "011# http=@@greenhati.blogspot.com@"00@[email protected]

9epkes :;. 1+.  )armakope #ndonesia *disi Ketiga+ Eakarta= 9irektorat Eenderal $engaAasan 7bat dan Makanan.

9epkes :;. 1+. )armakope #ndonesia *disi Keempat+  Eakarta= 9irektorat Eenderal $engaAasan 7bat dan Makanan.

>andholib dan %bdul :ohman. "00/.  Kimia %nalisis )armasi. Hogyakarta = $ustaka $ela
Kusmardiyani S. dan %. 6aAaAi. 1".  Kimia ,ahan %lam. Eakarta= CniDersitas *idang ;lmu (ayati.

13

Munson E.?. 11.  %nalisis )armasi etode odern. Surabaya= %irlangga CniDersity $ress.

:oth (. E. dan >. *laschke. 133. %nalisis )armasi. Hogyakarta= C>M $ress.

:usdiana T. F. S
Stahl . 13+.  %nalisis -bat Secara Kromatografi dan ikroskopi. *andung= $enerbit ;T*. Susanti dkk Petunjuk Praktikum Kimia %nalisis+ Eimbaran = Eurusan Farmasi FM;$% CniDersitas Cdayana. ?id. ?irasuta. "003.  ,uku  %jar %nalisis )armasi )isiko Kimia. Eimbaran= Eurusan Farmasi FM;$% C6C9.

1

LAMPIRAN *



DIAGRAM ALIR PROSEDUR KER3A

9isiapkan larutan baku dan sampel !sediaan paracetamol#.

$lat dipotong dengan pan TL5-S5%66: pada  2 "'3 nm. "0

9itentukan serapan masing-masing komponen pada pan
LAMPIRAN 2

Tugas = 1. *uat spektrum !puncak absorbsi# masing komponen sampel dan baku. ". Tentukan serapan !luas area di baAah puncak# tiap spektrum. 8. (itung kadar sampel parasetamol. EaAab = 1. a. Spektrum !puncak absorpsi# larutan baku=

< Spektrum !puncak absorpsi# larutan sampel=

"1

". Serapan tiap spektrum = a. Larutan baku  %C5 larutan baku 1 ! %C51 # %C5 larutan baku " ! %C5" # %C5 larutan baku 8 ! %C58 # %C5 larutan baku ' ! %C5' # %C5 larutan baku + ! %C5+ #

2 3,'" 2 1110+ 2 1+/80 2 8030 2 '1"+

 b. Larutan sampel  %C5 larutan sampel ! %C5s #

2 '','"

8. Kadar Sampel paracetamol= '. $ersamaan regresi linier larutan baku paracetamol yaitu dengan y 2 "/,") P +1"+ dengan rQ 2 0.+. Maka konsentrasi s ampel dapat dihitung= y %C5s '','" '','" & +1"+ "/,")

2 "/,") P +1"+ 2 "/,") P +1"+ 2 "/,") P +1"+ 2 "/,") 2 83,+0/+

)

2

) 2 188/+ ng Eadi kadar sampel parasetamol adalah = 188/+ ng.

""