MEMPERBANY MEMPERBAN YAK MENGINGAT MATI
Oleh: Izzudin Karimi, Lc
،،اَنلِماَعْأ ِئاتّيسَ ْ ََنا وِ ف ُأْ رْو ش ْ هب ُذ ْ َوَ ، ف ْغ َ ْ َوَ ه نْي َ ْ َوَ د مَحْ َ دَمْ حَ ل إ َكْ َلا ش دَْ َو إإ إله لا أد َشْ أ ،ه لَِاَ ا ضْ ْ َوَ ه ل ض ا دْ َ ْ َ .ه لُْ س رَوَ د ْعَ دًم َح أ د َشْ أَو،،ه ل م ْ أأَو إ م مَ َهو ِاق َ قُ ن ء ل ااأَ اَم ْن ثوَبَ اَج َ وْزَ اَن ْ َ خَ وَ ةٍدَِ وَ فَ ْ ّ ُ ق َ خ ل ُ بَر قُ نال اَ اأَ ا يرَ ْ ُ يْ عَ ا إ اَرْ َهو بءُل آََ ل ُق َءو آَ َوً اَرج ْ ُ بُذ ْ ُ ل ْ ف ْغَوَ ْ ُ لاَعمْ أ ْ ُ ل ْ صْ . د دَ س ْ ل لَُو ق قُ ن ء ل اَ اأَ ايمظَعزً ْ ز ا دْ ق ه لس رسَوَ ط َوَ س يه و سع ى ٍمد َح دْ َ ْد َل َيْخَ َو اَ ثْد َلح َ دَْ أ :د:د ْبَ ا أ ل ل .ر.ِنارل ٍلاَ ُ وَ ،ٌل اَ ٍعَدْ ب ُ وَ ،ٌع َدْ ب ٍ َحدْ ُ َو ، ا َاَحدْ ر ْ ُ ل َوشَ . َوسَ ه ْحَ وَ ه ل ى عَوَ ،،د مَح ى عَ َ Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Dunia tidak abadi, ia berujung dan berakhir, sama halnya dengan penghuninya, manusia. Kontrak hidupnya juga terbatas. Selama-lamanya Selama-lamanya orang hidup, ia pasti berakhir dengan kematian-nya. kematian-nya. Ya, kemat kematian ian adala adalah h akhir akhir dari dari yang yang hidup hidup,, terma termasuk suk ma manus nusia ia.. Tidak Tidak ada tempat tempat berla berlari ri dan bersembunyi dari kematian. Orang bisa saja berlari dari sesuatu dengan meninggalkannya di balik punggungnya kecuali kematian, dia berlari darinya tetapi justru ia menghadang di depannya, bersemb bersembunyi unyi di balik balik benteng benteng yang ko-koh. ko-koh. Mendaki Mendaki langit langit dengan dengan alat canggih canggih tidak tidak bisa menghindarkan seseorang dari kematian. Firman Allah
ْ ْ ْ بِ غ ْيَ ماْلِ ِلعَ َإِنَ وُر ّدُث تُ مْ ك ْ َ ّ ي ق ه ف ه ن و ر ت ا ل ا ن إ ق ِ ِ ِ ِ ِ َ ّ ِ َ ُ ُ َ َ َ ّ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ُّ َ َّ نَ ُ َ تَُُْ َ ِ كم ُ ُئ ِّ َُيَةفِدََشَّ والَ ,
" Katakan Katakanlah, lah, 'Sesungg 'Sesungguhny uhnya a kematian kematian yang kamu lari daripada daripada-nya -nya,, maka sesungg sesungguhny uhnya a kemati kematian an itu itu akan akan menemu menemuimu imu,, kemudi kemudian an kamu kamu akan akan dikem dikembal balik ikan an kepad kepada a (Allah (Allah), ), yang yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Al-Jumu'ah: 8)
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ةٍ َ َش ّيَ ُ جٍ روُ ُُُِ َولَ ُ َ مالُ ك ا ت ُ ُّ ِ ُ ُ َ َ َ َأ
Firman Allah ,
" Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, ken-datipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. " (An-Nisa`: 78) Ajal kematian setiap manusia telah ditulis oleh Allah pada saat dia masih berupa janin di dalam rahim ibunya dalam umur seratus dua puluh hari, kematian itu ditulis bersamaan dengan rizki, amal, kebahagiaan, dan kesengsaraannya. Apabila ajal tersebut tiba, maka ia tiba tepat waktu, tidak mungkin ditunda atau disegerakan sesaat pun. Apabila ajal tiba, maka ia tiba di bumi mana pun orang tersebut berada, tanpa dia ketahui.
ْ ْ ْ ٌ ُ ُ تَضٍ َ أِّ َ ِ سَ ِ تََ وَ
" Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. " (Luqman: 34)
Bahkan mungkin yang bersangkutan tidak di bumi tetapi di udara atau di laut. Apabila ajal tiba, maka ia tiba apa pun penyebabnya; sakit, kecelakaan lalu lintas, dibunuh orang, tenggelam, bencana alam, dan lain-lain. Semua itu hanya penyebab kematian, bahkan ada orang yang mati tanpa didahului oleh sebab atau mati mendadak. Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Seandainya kematian adalah akhir segalanya, maka perkaranya sangatlah mudah, ringan dan remeh. remeh. Akan tetapi tetapi tidak tidak demikian demikian,, bahkan bahkan kematian kematian merupakan merupakan awal kehidupan kehidupan baru yang hanya memiliki dua kemungkinan yang tidak mungkin dirubah; kesengsaraan dan tangisan abadi atau kebahagiaan dan senyuman abadi. Pilihan ini tergantung kepada apa yang kita tanam di alam dunia. Oleh karena itu, ketika seseorang didatangi ajalnya, dia merasa tidak mungkin selamat darinya, dia mengetahui seberapa jauh kesungguhan beramal shalih yang dilakukannya semasa hidup. Maka dalam kondisi tersebut dia pasti berharap diberi peluang dan kesempatan kedua untuk memperbaiki yang amal-amal buruknya, namun semua sudah terlambat.
ْ ْ َْ لِّ َ ُ يَ فُ ْ َ مال ُ َ حَ َ أِ نَأ ِ ْقَِّ ُمَ قْزََّ ِ اُ ِ َوأ َ َ َ َ ُ َ َ رَ ّخِ ؤََُولَ َِ ِلصَّ ال َ ِّ ُ َوأَ َ َّ َّ َ َب فٍ رِقَ ٍ َ َ أَإِِ تَرْ خَّ َأ ْ ْ ٌ نَ ُ َ تَ َ ِ ِخَ ُواَ َُ َ َأَآءَ اَإذًِ َُا
Firman Allah ,
" Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, 'Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menang-guhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedek bersedekah ah dan aku termasuk termasuk orang-or orang-orang ang yang shalih?' shalih?' Dan Allah Allah sekali-k sekali-kali ali tidak tidak akan menanggu menangguhkan hkan (kematia (kematian) n) sese-ora sese-orang ng apabila apabila telah telah datang datang waktu waktu kematian kematiannya. nya. Dan Allah Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. " (Al-Munafiqun: 10-11)
ْ ْ ْ ْ ً ِلَ ُ َ عَ أََِّ ل نِ ُ ِ اِّ َ َ قَ َ َ الُُ َ حَ َأَآءَ اَإذِىَّ حَ ِ ْ َإٌِ زَرْ َ مِ ِوِ وَُ ِقآَ ُ ٌ َ ِ َ َّ إَِ ُ ْ ترَ َ يِف َ َ َ َ َ َ َ
Firman Allah ,
نَ ُ َ ُْ
"(Demik (Demikia ianla nlah h keadaa keadaan n orangorang-ora orang ng kafi kafirr itu), itu), hingga hingga apabi apabila la datang datang kemati kematian an kepada kepada seseoran seseorang g dari mereka, mereka, dia berkata, berkata, 'Ya Rabbku, kembalikanl kembalikanlah ah aku (ke dunia), dunia), agar agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. " (Al-Mu`mi-nun: 99-100)
Dari Abu Hurairah , dia berkata, "Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi, dia berkata, 'Ya Rasul Rasulull ullah, ah, sedeka sedekah h apaka apakah h yang yang pali paling ng besar besar pahala pahalanya nya?' ?' Rasulu Rasululla llah h me menja njawab wab,, 'Kamu 'Kamu bersedek bersedekah ah dalam dalam keadaan keadaan sehat, sehat, mencint mencintai ai harta, harta, takut takut miskin, miskin, dan berharap berharap kaya, jangan jangan menunda-nunda sehingga ketika nyawa sampai di kerongkongan kamu berkata, 'Untuk fulan ini, untuk untuk fulan fulan ini,' ini,' padahal padahal ia telah telah menjadi menjadi milikny miliknyaa (karena (karena telah telah menjadi menjadi harta harta warisan) warisan)'." '." (Muttafaq 'alaihi) Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Agar Agar penye penyesa salan lan seper seperti ti ini ini tida tidak k terja terjadi di pada pada kita, kita, ma maka ka yang yang me mesti sti kita kita lakuka lakukan n adala adalah h memanfaatkan memanfaatkan detik-detik umur dengan mengisinya dengan kebaikan, karena itulah satu-satunya bekal bagi kita di perjalanan panjang. Inilah letak pentingnya seorang Muslim selalu mengingat kematian. Dengan banyak mengingat kematian akan mendorong seorang Muslim untuk berbekal amal shalih, karena dia menyadari dirinya akan mati.
Inilah hikmah Rasulullah mengajak kita memperbanyak memperbanyak mengingat kematian. Dari Abu Hurairah , ia berkata, Rasulullah bersabda, " Perbanyaklah Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yakni kematian." (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Memperbanyak mengingat mati berarti memperbanyak amal kebaikan. Orang yang tidak beramal baik atau dia berbuat buruk berarti tidak ingat dirinya akan mati. Imam ad-Daqqaq berkata, " Barangsi Barangsiapa apa memperban memperbanyak yak menginga mengingatt mati, mati, dia dikarun dikaruniai iai tiga perkara: perkara: Menyege Menyegeraka rakan n taubat, hati yang qana'ah, dan semangat beribadah. " (At-Tadzkirah, al-Qurthubi 1/23). Lalu faktor-faktor apa sajakah yang membantu seorang Muslim agar dia tidak melupakan kematian? Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Pertama: Ziarah kubur Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Rasulullah berziarah ke kuburan ibunya. Beliau menangis sehingga hingga membuat membuat orang-or orang-orang ang yang bersama bersamanya nya menangi menangiss pula. pula. Beliau Beliau bersabda bersabda,, “ Aku meminta izin kepada Rabbku untuk memohon ampun buat ibuku tetapi Dia tidak mengizinkanku. Dan aku meminta izin untuk berziarah ke kuburnya dan Dia mengizinkanku. Maka berziarah kuburlah, karena ia mengingatkan mati. " (HR. Muslim)
Imam al-Qurthubi dalam at-Tadzkirah, 1/28 berkata, "Para 'ulama berkata, ' Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hati dari-pada ziarah kubur, lebih-lebih jika hati tersebut membatu. " Kedua: Melihat sakaratul maut dan merenungkannya. merenungkannya. Sakaratul maut adalah saat-saat yang berat bagi seorang Mukmin, karena inilah momen yang menentukan baginya, apakah dia meraih husnul khatimah atau sebaliknya su`ul khatimah. Firman Allah ,
ْ ُ راَ ِ الُهََّ أ َّ ظَ وَ ٍ اَ ْ َ َ قيِوَ َ قِاََّ ال ِ غَ َ َ اَإذَِ ْ ْ ْ ُ َ َ ال ٍ َِ َ َ َِّ َإِ ِ َّ لِ ُ َّ ال ِ َّ َوالَ
"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sam-pai ke kerongkongan, dan dika dikata taka kan n (kep (kepad adan anya ya), ), 'Sia 'Siapa paka kah h yang yang dapa dapatt meny menyem embu buhk hkan an?' ?' Dan Dan dia dia yaki yakin n bahw bahwa a sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertautnya betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau. " (Al-Qiyamah: 26-30) Sekarang marilah kita lihat potret sakaratul maut orang-orang zhalim seperti yang dipaparkan oleh al-Qur`an di dalam Firman Allah ,
ْم ِ ِ َْاأُط ِ َُ َ َِ َ واْلَ ِ ْ َ اْلِ را َ َ ِنَ ُ ِل َّ ذالِإِترَ َْولَ َ َ ْ مُ ك ُ َ َُا أُ رِخَأ
" Alangkah dahsyatnya sekiranya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu'." (Al-An'am: 93)
Jika manusia mengetahui dahsyatnya sakaratul maut, dia pasti akan berlari menghindar darinya, akan tetapi ke manakah tempat berlari?
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ُ يِ تَُهِ َ ُ َ َ ِلَذِّ َ لِ ِ َ الُرةَ َ َآءَ وَ
" Dan Dan datang datanglah lah sakar sakaratu atull maut maut denga dengan n seben sebenarar-ben benarn arnya. ya. Itula Itulah h yang yang kamu kamu selal selalu u lari lari daripadanya. " (Qaf: 19) Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Lalu apa setelah itu? Alam kubur dengan kesempitan dan kegelapannya, lebih dari itu adalah fitnahnya yang tidak ringan, ia mendekati atau menyamai fitnah Dajjal lalu kubur itu menjadi kubangan neraka atau taman surga.
Ketiga: Melihat orang-orang mati Melihat orang-orang mati menyadarkan kita akan kematian. Karena mungkin saja besok harinya adalah adalah giliran giliran kita yang akan mati? Orang Orang yang berbahagia berbahagia adalah adalah orang orang yang mengambil mengambil pelajaran dari orang lain.
Imam al-Qu Imam al-Qurth rthubi ubi me menye nyebut butkan kan beber beberapa apa peris peristi tiwa wa kemat kematian ian yang yang me menga ngandu ndung ng banya banyak k pelajaran. pelajaran. Ada seorang calo di ambang ajal, dikatakan kepadanya, "Ucapkanlah "Ucapkanlah la ilaha illallah." Dia menjawab, "3 ½ , 4 ½ ," dan dia pun mati dengan ucapannya itu. Ada seorang pemabok, ketik ketikaa ajal ajal me menje njemp mput ut dikat dikataka akan n kepada kepadanya nya,, "Hai "Hai fulan fulan ucapk ucapkan anlah lah la ilaha ilaha illal illalla lah." h." Dia menjawab, "Ayo minum. Beri aku minum." Dan dia mati dalam kondisi itu. Begitulah orangorang dengan ambisi dan keinginan dunia semata, itulah yang mereka ingat, sampai-sampai sampai-sampai pada saat ajal menjemput, mereka masih disibukkan dengan urusan dunia mereka. Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Sudah terlalu sering kita mendenar berita, bahkan hampir setiap hari, tentang kematian yang tibatiba; pesawat terbang jatuh, kapal laut terhempas ombak, gempa tiba-tiba mengguncang bumi dan meruntu meruntuhkan hkan bangunan bangunan,, lalu lalu longsor longsor dan sebagain sebagainya. ya. Semua Semua kejadian kejadian itu mengamb mengambil il hidup hidup orang-orang yang mungkin tak pernah mengira akan mati seperti itu. Itulah kematian.
.ه َنَ ْ أ ْ َي ْ ق ل ْ م َ ْ َ َ ْ ل َ َان َ جَ وَ ْ ل ْقُل ْ ُ لَو ْ ل َر باَ ْ ُ لَو ْ ل فـ ْغ َس ْ أَو ْ ل ْ ُ ُْ أ
KHUTBAH KEDUA
َ ْ لَهو ُ ْدّ ل ى عَ َ ظي لّ حـَ ل ْ َودَ لبا له ْ س رَ َرسْأ ْ ل د ح ْمَ ل ،،ه لُْ س رَوَ د ْعَ دًم َح أ د َشْ أَو إ إله أد َشْ أ ،ْ ُ ْ م ل م ْ أأَو إ م مَ َهو ِاق َ قُ ن ء ل ااأَ:ى :لىاََ ا ،،د ْبَ ا أ. َ يْ َجمْ أ هِحباَ ْ أَهو ل ى عَوَ دٍم َح ى عَ َ ل Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Faktor Keempat : Memahami hakikat kehidupan dunia dan hakikat kehidupan Akhirat Dengan pemahaman yang benar terhadap dunia, seseorang bisa mengambil sikap yang benar pula terh terhad adap apny nya, a, dia dia tida tidak k akan akan tert tertip ipu u dan dan terl terlen enaa oleh olehny nya, a, seba sebali likn knya ya dia dia juga juga tida tidak k menc me ncam ampa pakk kkan anny nyaa me ment ntah ah-m -men enta tah h seol seolah ah-o -ola lah h ia adal adalah ah musu musuh h besa besarr yang yang tida tidak k ada ada kebaikannya sama sekali.
Inilah petunjuk Rasulullah kepada Abdullah bin Umar. Dari Abdullah bin Umar , ia berkata, "Rasulullah menepuk pundakku seraya bersabda, 'Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang lewat.' Ibnu Umar berkata, 'Apabila kamu mendapatkan waktu sore, maka jangan menun me nunggu ggu pagi. pagi. Apabil Apabilaa kamu kamu me menda ndapat patkan kan waktu waktu pagi, pagi, ma maka ka janga jangan n me menun nunggu ggu sore sore,, manfaatkan sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu'." (HR. al-Bukhari) Firman Allah ,
ْ ْ ْ رَ َِ َ الُُ زُ ىَّ حَ رُ ُ َ َّ مالُ َُ َأ
" Berme (AtBermegah gah-me -megah gahan an telah telah melala melalaik ikan an kamu, kamu, sampai sampai kamu kamu masuk masuk ke dalam dalam kubur kubur.." (AtTakatsur: 1-2) Dari Anas bin Malik , dia berkata, Nabi membuat beberapa garis, beliau bersabda, “ Ini adalah harapan (hidup) dan ini adalah ajalnya. Ketika dia dalam kondisi tersebut tiba-tiba garis pendek mendatanginya. ” (HR. al-Bukhari, no. 6418) Yang dimaksud dengan garis pendek adalah ajal. Allah berfirman,
ْ ْ نُ اَ يَ َ الَ َِ ةَرَ خِ َ اَاَّ ناَّ إِوَ
" Dan sesungguhnya Akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan. " (Al-Ankabut: 64)
Semoga kita bisa mengambil mengambil pelajaran, semakin bersungguh-sungguh bersungguh-sungguh dalam beramal shalih guna mempersiapkan diri menuju akhirat sebagai sebenar-benarnya kehidupan. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad yang telah membawa kita ke jalan yang diridhai Allah .
ايم ْ َم َوسَ ه ْي َع َ ن ء ل اَ آأَ ّ لن ى َع َص ه َ َوَ إ
،َي َِْب إْ ى عَوَ ،َ يَِْ إبْ ىَع َ يْ َ ماَ ،،ٍمد َح ى عَوَ ،،دٍم َح ى عَ َ ل ،َي َِْ بْإ ىعَ َ ارَما بَ ،،دٍم َح ى عَوَ ،،دٍم َح ى عَ ْ رَِبال ل .د.د ْي َ د يْم َ كَ إ .دْي َ د يْم َ كَ إ،َيْ َِب ْإ ى عَوَ اَنمْ َ َْوَ ناَل ْ فـ ـْغَ ْ ل إََناوَ ف ُْأ اَنمْ اَنبَر،،تِ ماَ ْ م لو َو َ يْم ْ م لْ فـ ـ ل ل ل .ر.ِنارل َع ناَوَ َنَ َ ة َ خ آل وَ َنَ َ ياَْد ل ناَ ناَب َر،َ ْ ِاسَ ل َ ُ نَل َحَوَ كَ َم ْ ِوَزَ ْ َبك ُذ ْ َ ا إل ل .ى .ىَنغ ولوَ افَ لووَ قى ل َودَ ل كَ ل ُ ْ َ اإ ىَ وَ . َ يْم الَل ّ رَ د مْ حَ ل ا أَعْ َ خ َ و.كَ ط َ سَ يْم َوجَ كَ َقم ةاءَ ُوَ كَ َيِعاَ . َ َوسَ ه ْحَ وَ ه ل ى عَوَ دٍم َح اَّين َ ى َ ع Dikutip dari buku: Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta. Disunting seperlunya untuk meringkas materi khutbah Jum'at.