1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dala Dalam m penc pencap apai aian an visi visi,, misi misi dan dan tuju tujuan an pend pendid idik ikan an yang ang tela telah h ditetap ditetapkan kan bersam bersamaa oleh oleh warga warga sekola sekolah, h, diperlu diperlukan kan kondis kondisii sekola sekolah h yang yang kondusif dan keharmonisan antara tenaga pendidikan yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan orang tua murid / masyarakat yang masing-masing mempunyai peran yang cukup besar dalam mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil dalam mencapai tujuan dan program programnya jika orang-orang yang bekerja dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. Agar orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tuga tugasn snya ya deng dengan an baik baik,, maka maka dipe diperl rluk ukan an seor seoran ang g pemi pemimp mpin in yang yang dapa dapatt mengarahkan segala sumber daya menuju ke arah pencapaian tujuan. Dalam suatu organisasi, berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh oleh dua dua fakt faktor or,, yait yaitu u Pemi Pemimp mpin in dan dan oran orang g yang yang dipi dipimp mpin inny nya. a. Agar Agar kepemimpinan yang dilaksanakan oleh pemimpin tersebut efektif dan efesien, salah satu tugas yang harus dilakukan adalah memberikan kepuasan kepada orang yang dipimpinnya. Kepa Kepala la seko sekolah lah seba sebaga gaii seor seoran ang g pemi pemimp mpin in di ling lingku kung ngan an satu satuan an pendidikan harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
1
2
Kepemimpinan dalam lingkungan lingkungan satuan pendidikan pendidikan selalu melibatkan upaya seorang seorang kepala sekolah sekolah
untuk mempengar mempengaruhi uhi perilaku perilaku para pengikut/gu pengikut/guru ru
dalam dalam suatu suatu situ situas asi. i. Agar kepa kepala la seko sekolah lah dapa dapatt
melak melaksa sana naka kan n fung fungsi si
kepem kepemimp impin inan anny nya, a, dia dia buka bukan n saja saja haru haruss memi memilik likii wiba wibawa wa tetap tetapii haru haruss memiliki memiliki kesanggupan kesanggupan untuk untuk menggunakan menggunakan wibawa wibawa ini terhadap terhadap para guru supaya diperoleh kinerja guru yang baik. Dalam sebuah sebuah organisas organisasii perlu ditetapkan ditetapkan azas-azasnya. azas-azasnya. Diantaranya Diantaranya adalah pembagian tugas. Yang Yang perlu diperhatikan dalam dala m azas pembagian tugas ini adalah kemampuan dari individu-individu yang diserahi tugas. Dengan demiki demikian an dalam dalam suatu suatu organi organisas sasii perlu perlu adanya adanya manajem manajemen en efektif efektif yang yang mampu mengarahkan dan membina perilaku organisasi dan administrasi. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sangat besar peranan dan fungsi manajemen dalam suatu organisasi maupun dalam tatanan hidup di masyarakat. Hasibuan (2001:9) memberi batasan tentang manajemen adalah sebagai berikut : “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dari Dari defi defini nisi si terse tersebu butt dapa dapatt dike diketa tahu huii bahw bahwaa mana manajem jemen en adala adalah h merupakan suatu keahlian menggerakkan dan mengendalikan orang lain untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dengan demikian aktifitas dari kegiatan organisasi ditentukan oleh peran seorang pemimpin dan dibantu oleh
2
3
individu-individu yang menjadi bawahannya. Dan di setiap lembaga satuan pendidikan tentu mempunyai seorang kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru, serta karyawan sebagai bawahannya. Pemimpin oleh Winardi (2004:304) didefinisikan sebagai berikut : “Pemimpin “Pemimpin adalah seorang seorang yang karena kecakapan-k kecakapan-kecakap ecakapan an pribadinya pribadinya dengan dengan atau tanpa pengangkatan pengangkatan resmi dapat mempengaru mempengaruhi hi kelompok kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaransasaran tertentu “. Dari Dari pendap pendapat at tersebu tersebutt penger pengertian tian pemimp pemimpin in mewuju mewujudka dkan n adany adanyaa kemampuan kemampuan untuk untuk menggerakka menggerakkan, n, membimbing, membimbing, memimpin dan memberi memberi kegaira kegairahan han kerja kerja terhad terhadap ap orang lain. lain.
Jadi Jadi bila bila ditarik ditarik kesimp kesimpula ulan n dari
pen penda dapa patt diat diatas as,, pemi pemimp mpin in adal adalah ah oran orang g yang yang dapa dapatt mempe mempeng ngar aruh uhi, i, mengge menggerak rakkan kan,, menumb menumbuhk uhkan an perasa perasaan an ikut ikut serta serta dan tanggu tanggung ng jawab, jawab, member memberika ikan n fasilit fasilitas, as, taulada tauladan n yang yang baik baik serta serta kegaira kegairahan han kerja kerja terhada terhadap p orang lain. Kepa Kepala la seko sekola lah h seba sebaga gaii seor seoran ang g pemi pemimp mpin in di satu satuan an pend pendid idik ikan an merupakan pemimpin formal, artinya dia diangkat secara formal ( Formally Formally
Designated Leader ) oleh organisasi yang bersangkutan atau organisasi yang menjadi atasannya. Guru ( pendidik ) menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 adalah : “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
3
4
pembimbing pembimbingan an dan pelatihan, pelatihan, serta melakukan melakukan penelitian penelitian dan pengabdian pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu penentu keberhasilan keberhasilan tujuan organisasi organisasi selain tenaga kepend kependidi idikan kan lainnya lainnya,, karena karena guru guru yang yang langsu langsung ng bersin bersinggu ggunga ngan n dengan dengan pes peser erta ta
didi didik, k,
untu untuk k
memb member erik ikan an
bimb bimbin inga gan n
yang ang
muar muaran any ya
akan akan
menghasilkan tamatan/lulusan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilak dilakuk ukan an deng dengan an cara cara memb memberi erika kan n motiv motivas asi, i, meng mengad adak akan an supe superv rvis isi, i, memberikan memberikan insentif, insentif, memberikan memberikan kesempatan kesempatan yang baik untuk berkembang berkembang dalam karir, meningkatkan meningkatkan kemampuan, kemampuan, dan gaya kepemimpin kepemimpinan an yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan merasa senang senang dan cocok cocok dengan dengan gaya gaya kepemi kepemimpi mpinan nan yang yang terapka terapkan n oleh oleh kepala kepala sekolah. Kinerja Kinerja guru atau prestasi prestasi kerja (performan (performance) ce) merupakan merupakan hasil yang yang dicap dicapai ai oleh oleh guru guru dalam dalam melak melaksa sana naka kan n tuga tugass-tu tuga gass yang yang dibe dibeba bank nkan an kepadanya kepadanya yang didasarkan didasarkan atas kecakapan, kecakapan, pengalaman dan kesunggu kesungguhan han serta penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-un unsur-unsur sur yang terdiri kesetiaan kesetiaan dan komitmen komitmen yang tinggi tinggi pada pada tugas mengajar, mengajar, menguasai menguasai dan mengembang mengembangkan kan
bahan pelajaran, pelajaran,
kedisiplinan kedisiplinan
dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran , kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa,
4
5
serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini pentin penting g untuk untuk dilaku dilakukan kan mengin mengingat gat fungsi fungsiny nyaa sebaga sebagaii alat evalua evaluasi si kepemimpinan bagi kepala sekolah.
Pada Pada penuli penulisan san skrips skripsii ini, ini, penuli penuliss member memberii batasa batasan n pada pada masalah masalah keterkaitan antara kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja guru. Realita mengatakan mengatakan bahwa bahwa kreatifitas kreatifitas dan kinerja kinerja guru yang ada di sebuah lembaga lembaga pendidikan bergantung dari bagaimana peran seorang kepala sekolah dalam memberi kebijakan atau perintah kepada guru. Oleh karena itu kepala sekolah ditunt dituntut ut untuk untuk menerap menerapkan kan kepemim kepemimpin pinan an secara secara benar benar dan konsek konsekwen wen.. Karena kepemimpinan inilah yang nantinya banyak mempengaruhi perilaku pengikut-pengikutnya. Berd Berdas asar arka kan n uraia uraian n ters terseb ebut ut akhi akhirny rnyaa penu penulis lis terta tertarik rik dan dan ingi ingin n memb membah ahas asny nyaa dalam dalam sebu sebuah ah kary karyaa tulis tulis ilmiah ilmiah tent tentan ang g “HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI MTs AL ROSYID BOJONEGORO”.
B. Tujuan dan manfaat penelitian Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang masalah, masalah, penelitian penelitian ini dilakukan dengan tujuan tujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan hubungan kepemimpina kepemimpinan n kepala sekolah dengan dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro.
5
6
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bag Bagi
pemer emerin inta tah h/Din /Dinas as
Pendi endid dikan ikan
Nas Nasion ional
has hasil
penel enelit itia ian n
ini ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan meningkatkan kinerja guru. 2. Bag Bagi Ins Instans tansii yang ang ditel itelit itii hasi hasill penel enelit itia ian n ini ini dapat apat memb emberik erikan an sumbangan dalam mengembangkan secara umum terhadap Manajemen Sumber Sumber Daya Daya Manus Manusia, ia, khusus khususnya nya yang yang menya menyangk ngkut ut masalah masalah dalam dalam menyusun strategi peningkatan kinerja guru. 3. Bagi Bagi STIE STIE Cend Cendeki ekiaa Bojo Bojone nego goro ro,, hasi hasill pene penelit litian ian ini ini dapa dapatt digu diguna naka kan n untuk menambah koleksi perpustakaan STIE Cendekia Bojonegoro. 4. Bagi Bagi penuli penuliss sendiri sendiri adalah dapat dapat secara secara langsung langsung menerap menerapkan kan ilmu-ilm ilmu-ilmu u yang yang dipe dipero role leh h selam selamaa dudu duduk k di bang bangku ku kulia kuliah h tent tentan ang g Manaje Manajeme men n Sumber Daya Manusia. 5. Bagi Bagi pihak-p pihak-piha ihak k yang yang berkep berkepent enting ingan an dapat dijadika dijadikan n referen referensi si untuk memperluas wawasan pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.
C. Identifikasi Masalah Agar Agar tidak tidak mengab mengaburk urkan an persep persepsi si dan memperm mempermuda udah h pemaham pemahaman an terhad terhadap ap keselu keseluruh ruhan an pembah pembahasa asan n dalam dalam skrips skripsi, i, maka maka perlu perlu identi identifik fikasi asi masalah sebagai berikut : -
Ada
siswa
MTs Al
Rosyid
yang
gelombang I Tahun Pelajaran 2004/2005
6
belum
lulus
Ujian
Nasional
7
-
Pemb Pembag agia ian n tuga tugass mata mata pela pelaja jara ran n kepa kepada da guru guru,, belu belum m sesu sesuai ai deng dengan an disiplin ilmu.
-
Muncul Munculnya nya kelu keluhan han sis siswa wa tentan tentang g sering seringnya nya jam jam pelajara pelajaran n yang yang kosong kosong..
-
Tidak idak habisn habisnya ya mater materii pembela pembelajara jaran n sesuai sesuai targ target et kurik kurikulu ulum. m.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro” E. Hipotesis Menurut Buku Pedoman Penulisan Skripsi STIE Cendekia Bojonegoro (2004:17) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya kebenarannya masih harus diuji. Sedangkan menurut Yatim Yatim Riyanto Riyanto (2001:16) Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Bardasarkan
pendapat
tersebut
maka
sebagai
jawaban
sementara/hi sementara/hipotes potesaa alternatif alternatif (Ha) dari masalah penelitian ini adalah “Ada hubung hubungan an yang yang signif signifika ikan n antara antara kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah h dengan dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid”. Sedangkan hipotesa nol (H 0)-nya adalah “Tidak ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojnegoro”. Dengan demikian diduga dengan uji-t, bahwa bahwa t hitung hitung lebih besar dari dari t tabel, tabel, sehing sehingga ga hipote hipotesa sa alterna alternatif tif (Ha) diterima.
7
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kepemimpinan Seperti Seperti diketah diketahui ui keberh keberhasil asilan an sebuah sebuah organi organisas sasii tergan tergantun tung g oleh oleh beberapa faktor. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau tercapainya tujuan organisasi adalah kinerja para pemimpinnya. Mereka yang dapat mengkombinasik mengkombinasikan an kualitas kualitas kepemimpina kepemimpinan n dengan dengan kekuatan kekuatan yang ada dalam posisinya untuk menciptakan pengaruh yang kuat kepada bawahannya dan koleganya dipandang sebagai pemimpin yang baik. Dari Dari semu semuaa
fung fungsi si
mana manaje jeme men, n, kepe kepemi mimp mpin inan an atau atau lead leader ersh ship ip
melibatkan atasan yang berhubungan langsung dengan bawahannya. Dengan demikian demikian memimpin memimpin merupakan merupakan bagian sentral sentral dari peran kepala kepala sekolah, sekolah, dalam bekerja bersama-sama untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. Kemamp Kemampuan uan memimpin memimpin
yaitu yaitu kemamp kemampuan uan seorang seorang kepala sekolah sekolah
dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan bawahan. Seseorang yang mempunyai posisi sebagai pemimpin dalam suatu organisas organisasii mengemban mengemban tugas untuk melaksanakan melaksanakan kepemimpina kepemimpinan. n. Dengan Dengan kata kata lain pemimp pemimpin in adalah adalah
orangn orangnya ya dan kepemim kepemimpin pinan an atau leaders leadership hip
adalah kegiatannya. Ada beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli. Menurut E. Muly Mulyas asaa (200 (2005 5 :107 :107)) kepe kepemi mimp mpin inan an diart diartik ikan an seba sebaga gaii kegia kegiata tan n untu untuk k
8
9
mempen mempengar garuhi uhi orangorang-ora orang ng yang yang diarah diarahkan kan terhada terhadap p tercapa tercapainy inyaa tujuan tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan kepemimpinan menurut Hasibuan (2001:167) (2001:167) adalah : “Kepem “Kepemimp impina inan n adalah adalah cara seoran seorang g pemimp pemimpin in mempen mempengar garuhi uhi perilak perilaku u bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Amirullah (2004:245) mendefinisikan kepemimpinan sebagai hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelompok. Definisi tersebut menekankan pada permasalahan hubungan antara orang yang mempengaruhi (pemimpin) dengan orang yang dipengaruhi (bawahan). Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, penulis dapat memberi kesi kesimp mpul ulan an
bahw bahwaa
kewe kewena nang ngan an
untu untuk k
kepe kepemi mimp mpin inan an memb member erii
meru merupa paka kan n
tuga tugas, s,
oran orang g
memp mempun uny yai
yang ang
memi memili liki ki
kema kemamp mpua uan n
untu untuk k
mempengaruhi orang lain melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan dalam konteks struktural tidak hanya terikat pada bidang atau sub bidang yang menjadi garapannya, tetapi juga oleh rumusan tujuan dan program pencapaiannya pencapaiannya yang telah ditetapkan oleh oleh pemimpin yang yang lebih tinggi tinggi posisiny posisinya. a. Setiap anggota harus melaksanakan melaksanakannya nya tanpa menyimpang menyimpang.. Sehingga dalam hal ini kepemimpinan diartikan sebagai proses pemberian
9
10
motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai sesuai dengan dengan program program yang telah ditetapkan. ditetapkan. Kepemimpinan Kepemimpinan juga berarti usaha mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiata kegiatanny nnyaa tidak tidak menyimp menyimpang ang dari dari tugas tugas pokokn pokoknya ya masing masing-ma -masin sing. g. Dalam keadaan seperti ini inisiatif dan kreativitas tidak menyentuh tujuan dan dan program organisasi, dan jika masih diijinkan, sentuhannya hanya berkenaan dengan cara melaksanakan program agar tujuan lebih mudah dicapai. Inisiatif dan kreativitas tersebut tetap akan sulit dilakukan bilamana pimpinan unit tidak memiliki atau tidak mendapat pelimpahan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain kepemimpinan dalam kontek struktural tidak dapat melepaskan diri dari sifat birok birokrati ratis, s, meskip meskipun un tidak tidak seluru seluruhny hnyaa bersif bersifat at negatif negatif.. Sifat Sifat birokr birokratis atis itu berarti pemimpin dalam melaksanakan program atau cara bekerja berpegang pada pada
hirark hirarkii
dan jenjan jenjang g jabatan jabatan yang yang saling saling tidak tidak bole boleh h melamp melampaui aui
wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Birokrasi Birokrasi yang terlalu ketat akan akan meng mengak akib ibatk atkan an
kepem kepemim impi pina nan n kuran kurang g berfu berfung ngsi si,, kare karena na fung fungsi si
pen penga gamb mbila ilan n kepu keputu tusa san n tida tidak k dapa dapatt dilak dilaksa sana naka kan n secar secaraa cepat cepat.. Setia Setiap p keputu keputusan san pimpina pimpinan n
yang yang lebih lebih rendah, rendah, bukan bukan saja harus harus sejalan sejalan dengan dengan
kebijaksanaan dan keputusan pimpinan yang lebih tinggi, tetapi juga sering terjadi pengambilan pengambilan keputusan keputusan harus harus disetujui disetujui lebih dahulu oleh pimpinan pimpinan atasan. Kepemimpina Kepemimpinan n dalam konteks konteks non-struk non-struktural tural dapat diartikan diartikan sebagai sebagai prose prosess mempen mempengar garuhi uhi pikira pikiran, n, perasa perasaan, an, tingka tingkah h laku, laku, dan mengara mengarahka hkan n semua fasilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara
10
11
bersama-sama pula. Dalam konteks non-struktural ini sebab-sebab seseorang dipilih, dipercaya dan diangkat menjadi pemimpin karena memiliki kelebihan dalam aspek-aspek kepribadiannya. Kelebihan itu menimbulkan kepercayaan dan kesediaan kesediaan mengikuti mengikuti petunjuk, petunjuk, bimbingan bimbingan dan pengarahnny pengarahnnya. a. Kelebihan Kelebihan itu mungkin berupa kemampuan intektual yang ditampilkan dalam wawasan yang luas, kemampuan kemampuan menyelesaikan menyelesaikan masalah dan lain-lain. lain-lain. Di samping samping itu mung mungki kin n beru berupa pa kese kesede derh rhan anaan aan,, keju kejuju juran ran,, kete keterb rbuk ukaan aan,, dedi dedika kasi si dan dan loyalit loyalitas, as, kepelo kepelopor poran an dan lain-lai lain-lain. n. Dalam Dalam kepemim kepemimpin pinan an ini hubung hubungan an antara antara pemimp pemimpin in dengan dengan orangorang-ora orang ng yang yang dipimp dipimpinn innya ya lebih lebih longga longgarr. Hubungan yang longgar itu disebabkan karena pemimpin berasal dari anggota kelo kelomp mpok ok yang yang sebe sebelu lumn mnya ya meru merupa paka kan n oran orangg-or oran ang g yang yang sena senasi sib b dan dan sepenanggungan. Pemimpin tidak hanya mampu menghayati tugas-tugas yang harus dikerjakan dikerjakan anggota anggota kelompok/o kelompok/organi rganisasin sasinya, ya, tetapi juga menghayati menghayati kepent kepenting ingan/ an/keb kebutu utuhan han dan masalah masalah-ma -masal salahn ahnya. ya. Oleh Oleh karena karena itu setiap setiap keputusannya selalu diorientasikan pada kebersamaan dengan anggota, dan bukan bukan untuk melindingi melindingi posisiny posisinyaa (jabatannya) (jabatannya) sebagai pemimpin. pemimpin. Dengan Dengan jiwa kebersamaan itulah yang menjadi faktor yang memudahkan pemimpin meng mengge gera rakk kkan an
oran orangg-or oran ang g
yang yang
dipi dipimp mpin inny nya, a,
seba sebaga gaii
perw perwuj ujud udan an
kepemimpinan yang efektif. Amirullah Amirullah (2004:269 (2004:269)) memberi memberi indikator indikator kepemimpin kepemimpinan an efektif yaitu dengan
melih lihat
dari ari
hasi asil
kine inerja rja
yang ang
diperol roleh
selam elamaa
tugas
kepe kepemim mimpi pina nann nnya ya,, baik baik secar secaraa kual kualita itass maup maupun un kunt kuntita itas. s. Salah Salah satu satu pendekatan yang dianggap tepat dalam melihat indikator kepemimpinan yang
11
12
efektif efektif adalah adalah dengan dengan meliha melihatt peranperan-per peran an yang yang dimain dimainkan kan oleh oleh seoran seorang g pemimpin. Apabila pemimpin itu telah melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya, maka pemimpin itu dikatakan sudah efektif. Sebaliknya, pemimpin pemimpin yang belum melaksanakan melaksanakan tugas-tuga tugas-tugass sesuai sesuai dengan dengan peranannya, peranannya, maka maka pemimp pemimpin in itu masih masih belum belum bisa bisa dikatak dikatakan an sebagai sebagai pemimpi pemimpin n yang yang efektif. Adapun peran-peran dari seorang pemimpin yang efektif adalah : (1) sebagai figur ( figurehead ); ); (2) sebagai pemimpin ( leader ); ); (3) sebagai pengh penghubu ubung ng (liasion ); (4) (4) sebag ebagai ai peng engamat amat (monitoring ); ) ; (5) (5) seba sebaga gaii pembagi informasi (disseminator ); (6) sebagai juru bicara ( spokesperson spokesperson ) dan (7) sebagai wirausaha (enterpreneur ). ).
B. Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan dan perilaku kepemimpinan. 1. Pendek Pendekatan atan sifat-s sifat-sifat ifat kepe kepemim mimpin pinan an Untuk memperoleh kemampuan dalam dalam kepemimpinan diperlukan sejumlah sifat-sifat yang baik dan tepat, tetapi untuk sejumlah sifat-sifat tersebut tidaklah cukup untuk memperoleh predikat pemimpin. Karena sifat-sifat itu harus diterapkan dalam praktek pada waktu dan situasi yang tepa tepatt pula pula.. Disa Disamp mpin ing g itu itu dipe diperl rluk ukan an pula pula adan adany ya bawa bawaha han n atau atau seke sekelo lomp mpok ok
oran orang g
yang yang
menc mencar arii
kepe kepemi mimp mpin inan anny nya. a.
Sifa Sifatt-si sifa fatt
kepemimpinan kepemimpinan itu mencangkup mencangkup : pengetahuan pengetahuan,, kecerdasan, kecerdasan, imanjinasi, imanjinasi, keperca kepercayaa yaan n diri, diri, integr integrasi asi,, kepand kepandaian aian berbica berbicara, ra, pengen pengendal dalian ian dan keseimbangan mental dan emosional, pergaulan sosial dan persahabatan, dorongan, antusiasme dan keberanian.
12
13
2. Pendek Pendekatan atan perilak perilaku u kepe kepemim mimpin pinan an Pendekatan perilaku tidak mencoba untuk mencari jawaban sifatsifa sifatt pemi pemimp mpin in,, tetap tetapii akan akan menco mencoba ba untu untuk k mene menent ntuk ukan an apa apa yang yang dilakukan oleh para pemimpin efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tuga tugas, s, baga bagaima imana na merek merekaa berk berkom omun unik ikas asii dan dan memo memotiv tivas asii bawa bawaha han n mereka, bagaimana mereka menjalankan menjalankan tugas. Tidak seperti seperti pendekatan pendekatan sifat, pendekatan perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin dengan efektif. Pendek Pendekatan atan perilak perilaku u memusa memusatka tkan n perhati perhatiann annya ya pada pada dua aspek aspek perilaku kepemimpinan yaitu : a. Fungsi Kepemimpinan Kepe Kepemi mimp mpin inan an yang yang efek efekti tiff hany hanyaa dapa dapatt terw terwuj ujud ud apab apabila ila dija dijala lan nkan kan
sesu esuai
denga engan n
fung fungssiny inya.
Fung ungsi
pemi pemimp mpin in
ini ini
ber berhu hubu bung ngan an langs langsun ung g deng dengan an situ situas asii sosi sosial al dala dalam m kehi kehidu dupa pan n kelompok atau organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setia setiap p pemim pemimpi pin n berad beradaa di dalam dalam dan dan buka bukan n di luar luar situ situas asii itu. itu. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi sosial kelompok/organisasinya. Pemimp Pemimpin in yang yang membua membuatt keputu keputusan san dengan dengan memper memperhati hatikan kan situ situas asii
sosi sosial al
kelo kelomp mpok ok/o /org rgan anis isas asiny inya, a,
akan akan
diras dirasak akan an
seba sebaga gaii
keputusan bersama yang menjadi tanggung jawab bersama pula dalam
13
14
melaks melaksana anakan kannya nya.. Dengan Dengan demiki demikian an akan akan terbuk terbukaa peluan peluang g bagi bagi pemimpin pemimpin untuk untuk mewujudkan mewujudkan fungsi-fun fungsi-fungsi gsi kepemimpina kepemimpinan n sejalan dengan situasi sosial yang dikembangkannya. Fungsi kepemimpinan itu memiliki dua dimensi sebagai berikut : 1. Dimensi Dimensi yang yang berkenaan berkenaan dengan dengan tingkat tingkat kemampuan kemampuan mengarah mengarahkan kan (direction ) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya. 2. Dimensi Dimensi yang yang berken berkenaan aan dengan dengan tingk tingkat at dukung dukungan an ( support ) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas tuga tugass
pokok okok
kelo kelom mpok/ pok/o organis anisas asi, i,
yang ang
dijab ijabar ark kan
dan
dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijaksanaankebijaksanaan pemimpin. Berdasarkan kedua dimensi itu, selanjutnya secara operasional dapat dapat dibeda dibedakan kan lima fungsi fungsi pokok pokok kepemim kepemimpin pinan. an. Lima Lima fungsi fungsi kepemimpinan tersebut adalah : -
Fungsi Instruktif Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelak pelaksan sanaan aannya nya pada pada orangorang-ora orang ng yang yang dipimp dipimpin. in. Pemimp Pemimpin in sebagai sebagai komunikator komunikator merupakan pihak yang menentukan menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), kapan (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
14
15
-
Fungsi Konsultatif Pemi Pemimp mpin in kera kerapk pkali ali meme memerl rluk ukan an baha bahan n perti pertimb mban anga gan n yang yang meng mengha haru rusk skan anny nyaa
berk berkon onsu sulta ltasi si
deng dengan an
oran orangg-or oran ang g
yang yang
dipim dipimpi pinn nnya ya.. Kons Konsul ultas tasii dapa dapatt pula pula dilak dilakuk ukan an melal melalui ui arus arus seba sebalik likny nya, a, yakn yaknii dari dari oran orangg-or oran ang g yang yang dipi dipimp mpin in kepa kepada da pemi pemimp mpin in yang yang menet menetap apka kan n kepu keputu tusa san n dan dan meme memerin rinta tahk hkan an pelaksanannya. Hal ini berarti fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. -
Fungsi Partisipasi Fungsi Fungsi ini berarti berarti kesedia kesediaan an pemimp pemimpin in untuk untuk tidak tidak berpan berpangku gku tang tangan an pada pada saat saat-s -saa aatt oran orang g yang ang dipi dipimp mpin in mela melaks ksan anak akan an keputusan keputusannya. nya. Pemimpin Pemimpin tidak boleh sekedar sekedar mampu membuat keputusan keputusan dan memerintahka memerintahkan n pelaksanaann pelaksanaannya, ya, tetapi juga ikut dalam proses pelaksanaannya, dalam batas-batas tidak menggeser dan
mengganti
petugas
yang
bertanggung
jawab
melaksanakannya. -
Fungsi Delegasi Fungsi ini mengharuskan pemimpin memilah-milah tugas pokok orga organi nisa sasi siny nyaa dan dan meng mengeva evalu luas asii yang yang dapa dapatt dan dan tida tidak k dapa dapatt dilimp dilimpahk ahkan an kepada kepada orangorang-ora orang ng yang yang diperca dipercaya yainy inya. a. Fungs Fungsii
15
16
delega delegasi si pada pada dasarny dasarnyaa berarti berarti keperca kepercayaa yaan. n. Pemimpi Pemimpin n harus harus bersedia bersedia dan dan dan dapat mempercayai mempercayai orang lain lain sesuai sesuai dengan posisi/jabatannya. -
Fungsi Pengendalian Pemimpin mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam dalam koordi koordinas nasii yang yang efektif efektif,, sehing sehingga ga memung memungkin kinkan kan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
b. Gaya kepemimpinan Pan Pandang dangan an
kedu keduaa
tent tentan ang g
peri perila lak ku
kepem epemiimpin mpinan an
ini ini
memusatkan memusatkan pada gaya kepemimpina kepemimpinan n dalam hubungannya hubungannya dengan dengan bawahan. Menurut Nasution (2004:199) Gaya Kepemimpinan adalah suatu suatu cara yang yang diguna digunakan kan pemimp pemimpin in dalam dalam berint berinterak eraksi si dengan dengan baw bawah ahan anny nya. a. Gaya Gaya kepe kepemi mimp mpin inan an ini ini pada pada gili giliran ranny nyaa terny ternyata ata merupakan dasar dalam membeda-bedakan atau mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu : 1. Gaya Gaya kepe kepemi mimp mpin inan an yang yang berp berpola ola meme mementi nting ngka kan n pelak pelaksa sana naan an tugas secara efektif dan efesien, agar mampu mewujudkan mewujudkan tujuan secara maksimal. 2. Gaya Gaya kepe kepemi mimp mpin inan an yang yang berp berpola ola meme mementi nting ngka kan n pelak pelaksa sana naan an hubungan kerja sama.
16
17
3. Gaya kepemim kepemimpinan pinan yang berpola berpola mementing mementingkan kan hasil hasil yang yang dapat dapat dicap dicapai ai dalam dalam rang rangka ka mewu mewuju judk dkan an tuju tujuan an orga organi nisa sasi si.. Disi Disini ni pemimpin menaruh perhatian yang besar dan memiliki keinginan yang kuat, agar setiap anggota berprestasi sebesar-besarnya. Ketiga pola dasar perilaku kepemimpinan dalam praktik tidak berlangsun berlangsung g secara ekstrim ekstrim terpisah-pis terpisah-pisah. ah. Pemisahan Pemisahan sebagaimana sebagaimana terse tersebu butt diata diatass dima dimaks ksud udka kan n seba sebaga gaii urai uraian an teorit teoritis is,, yang yang akan akan mengantarkan pada kategori kepemimpinan menjadi lima tipe pokok dalam dalam kepemim kepemimpin pinan. an. Kepemim Kepemimpin pinan an yang yang efektif efektif tidak tidak mungki mungkin n terwuju terwujud d dengan dengan memper mempergun gunaka akan n salah salah satu satu tipe tipe kepemi kepemimpi mpinan nan secara secara murni. murni. Arifin Arifin (2005: (2005:15) 15) kelima kelima tipe tipe pokok pokok kepemim kepemimpin pinan an tersebut adalah : 1. Tipe Tipe kepemim kepemimpin pinan an otokra otokratik tik Kepemimpina Kepemimpinan n ini menempatkan menempatkan kekuasaan di tangan tangan satu orang atau sekelompo sekelompok k kecil kecil orang orang yang yang dianta diantara ra mereka mereka tetap tetap ada seseor seseorang ang yang yang paling paling berkua berkuasa. sa. Pemimp Pemimpin in bertin bertindak dak sebagai sebagai pengu penguasa asa tungga tunggal. l. Kedudu Kedudukan kan bawaha bawahan n semata semata-ma -mata ta sebaga sebagaii pelaksana keputusan, perintah dan bahkan kehendak pemimpin. Pemim emimpi pin n
meman emanda dan ng
dirin iriny ya
leb lebih
dalam alam
segal egalaa
hal, al,
dibandingkan dengan bawahannya. Perintah pemimpin tidak boleh dibant dibantah, ah, karena karena dipand dipandang ang sebagai sebagai satu-s satu-satu atuny nyaa yang yang paling paling benar. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi bawahan selain tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang pemimpin. Kekuasaan
17
18
pem pemim impi pin n
dig digunak unakan an
untuk ntuk
menek enekan an
bawa bawah han, an,
deng engan
mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat utama. 2. Tipe kepemimpinan paternalistik Tipe kepemimpinan ini lebih mengutamakan kebersamaan. Tipe ini ini memp memperl erlak akuk ukan an semu semuaa satu satuan an kerj kerjaa yang yang terda terdapa patt dalam dalam organisasi dengan seadil dan serata mungkin. 3. Tipe kepemimpinan kharismatik Dalam tipe ini pemimpin mempunyai kemampuan menggerakkan orang lain dengan mendayagunakan keistimewaan atau kelebihan pribadi yang dimiliki oleh pemimpin, sehingga menimbulkan rasa hormat hormat,, segan segan dan patuh patuh pada pada orangorang-ora orang ng yang yang dipimp dipimpinn innya ya.. Adapu dapun n
keis keisti time mewa waan an
kep keprib ribadia adian n
yang ang
umu umum
dimil imilik ikii
kepemimpinan tipe ini adalah akhlak yang terpuji. 4. Kepemimpinan bebas ( Laissez Faire) Dalam Dalam kepe kepemi mimp mpina inan n ini, ini, pemi pemimp mpin in berk berked edud uduk ukan an seba sebaga gaii simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan (berbuat) menurut kehendak dan kepentingan masi masing ng-ma -masi sing ng,,
baik baik
seca secara ra
pers perseo eoran ranga gan n
maup maupun un
beru berupa pa
kelomp kelompokok-kel kelomp ompok ok kecil. kecil. Pemimpi Pemimpin n hanya hanya mengfu mengfungs ngsika ikan n dirin dirinya ya seba sebaga gaii pena penase seha hat, t, yang yang dilak dilakuk ukan an deng dengan an memb memberi eri kese kesemp mpat atan an untu untuk k berk berkom ompr prom omii atau atau bert bertany anyaa bagi bagi angg anggot otaa
18
19
kelompok yang memerlukannya. Dalam kepemimpinan ini apabila tidak ada seorangpun dari anggota kelompok atau bawahan yang mengambil inisiatif untuk menetaplan suatu keputusan maka tidak ada aktivitas/kegiatan organisasi. 5. Tipe kepemimpinan demokratis Tipe kepemi kepemimpi mpinan nan ini menemp menempatk atkan an manusi manusiaa sebagai sebagai faktor faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok/organisasi. Proses kepemimpinan diwujudkan dengan cara memberikan kesempatan yang luas bagi anggota kelompok/organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Setiap angota kelompok tidak saja diberi kesempatan
untuk
aktif,
tetapi
juga
dibantu
dalam
mengembang mengembangkan kan sikap dan kemampuann kemampuannya ya memimpin. memimpin. Konsisi Konsisi itu itu
memu memung ngki kink nkan an seti setiap ap oran orang g
siap siap untu untuk k dipr diprom omos osik ikan an
menduduki menduduki jabatan pemimpin pemimpin secara berjenjang, berjenjang, bilamana bilamana terjadi kekosongan karena pensiun, mutasi, meninggal dunia, atau sebabsebab lain. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secar secaraa tertib tertib dan dan bert bertan angg ggun ung g jawa jawab. b. Pemba Pembagi gian an tuga tugass yang yang diserta disertaii pelimpa pelimpahan han wewenan wewenang g dan tangg tanggung ung jawab jawab yang yang jelas jelas memungkinkan setiap angoota berpartisipasi secara aktif. Dengan kata lain setiap anggota mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikan untuk mencapai tujuan organisasinya.
19
20
C. Kepemimpinan Kepala Sekolah Sekolah Sebagaimana sekolah dipahami sebagai suatu organisasi, kepemimpinan dan manajemen menjadi menarik untuk kaji. Sebagai suatu organisasi, sekolah memerl memerluka ukan n tidak tidak hanya hanya seoran seorang g manajer manajer untuk untuk mengel mengelola ola sumber sumber daya daya sekolah, yang lebih banyak berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan adminstratif lainnya, melainkan juga memerlukan pemimpin yang mampu menciptakan sebuah visi dan mengilhami staf dan semua komponen individu yang terkait dengan sekolah. Wacana ini mengimplikasikan bahwa baik pemimpin maupun manajer diperlukan dalam pengelolaan sekolah. Berbeda dengan organisasi lain, sekolah merupakan bentuk organisasi moral moral,, yang yang berb berbed edaa deng dengan an bent bentuk uk orga organi nisa sasi si lainn lainnya ya,, teru terutam tamaa yang yang beror berorient ientasi asi pada pada keuntu keuntunga ngan n (laba). (laba). Sebaga Sebagaii suatu suatu organ organisa isasi, si, menuru menurutt Rumtini Iksan (http://www.depdiknas.go.id (http://www.depdiknas.go.id :2005) kesuksesannya tidak hanya ditent ditentuka ukan n oleh oleh kepala kepala sekola sekolah h melain melainkan kan juga juga oleh oleh tenaga tenaga kepend kependidik idikan an lainnya dan proses sekolah itu sendiri. Hal tersebut membawa konsekuensi logis bahwa kepala sekolah berkewajiban mengkoordinasikan ketenagaan di sekolah untuk menjamin terimplementasikannya peraturan dan perundangan sekolah. sekolah. Dalam perannya perannya tersebut, tersebut, kepala sekolah sekolah dapat berfungsi berfungsi sebagai sebagai motivator, direktur, dan evaluator eval uator.. Kepala sekolah adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran kepala sekolah proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepala sekolah adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau
20
21
ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Menurut Awaludin Hamzah (http://www.pikiran(http://www.pikiranrakyat.com: rakyat.com: 25 Oktober Oktober 2004) Ada tiga syarat yang yang harus dipenuhi dipenuhi untuk untuk menjadi kepala sekolah yaitu : 1. Aspek Akseptabilitas Akse Aksept ptabi abili litas tas adala adalah h aspe aspek k menga mengand ndal alka kan n duku dukung ngan an riil riil dari dari komunitas komunitas yang dipimpinnya. dipimpinnya. Seorang Seorang kepala sekolah harus mendapat dukung dukungan an dari dari guru-g guru-guru uru dan karyawa karyawan n lembag lembagaa yang yang bersan bersangku gkutan tan sebagai komunitas formal yang dipimpinnya. Dukungan ini juga secara nonform nonformal al harus harus mendap mendapat at pula pula dari dari masya masyaraka rakatt pendid pendidika ikan n termasu termasuk k komite sekolah sebagai wadah organisasi orang tua/wal i siswa. Seorang kepala sekolah sah menjadi pemimpin apabila mendapat duku dukung ngan an riil riil dari dari masy masyar arak akat at yang yang dipi dipimp mpin inny nya, a, hal hal ini ini untu untuk k memudahkan kinerja tugas serta menghindarkan dari sikap apriori atau pembangkan pembangkangan gan dari yang dipimpinny dipimpinnya. a. Sesungguh Sesungguhnya nya jika seseorang seseorang yang memimpin tidak dikehendaki oleh yang dipimpin akan menimbulkan ketidakserasian dalam pelaksanaan tugas. Aspek akseptabilitas ini dalam teori organisasi disebut legitimasi (pen (penga gaku kuan an)) yakn yaknii kelay kelayaka akan n seor seoran ang g pemi pemimp mpin in untu untuk k diak diakui ui dan dan diterima keberadaannya oleh mereka yang dipimpin. Untuk mendapatkan legitimasi, sebaiknya kepala sekolah dipilih langsung oleh guru-guru. Hanya Hanya orang orang yang yang dipilih dipilih melalu melaluii proses proses pemili pemilihan han seperti seperti ini biasanya seorang pemimpin mendapat dukungan yang nyata. Tentunya melalui tahapan seleksi yang ketat tidak asal memilih. Kepemimpinan
21
22
seperti ini akan memiliki legitimasi yang sangat kuat jika melalui proses pemilihan langsung yang dilaksanakan secara adil, a dil, jujur, dan transparan. 2. Aspek kapabilitas Aspek Aspek kapabil kapabilitas itas menyan menyangku gkutt kompet kompetens ensii (kemam (kemampua puan) n) untuk untuk menjalankan kepemimpinan. Untuk menjadi kepala sekolah tidak hanya cukup mendapat pengakuan dari guru-guru sebagai pendukungnya tapi juga harus memiliki kemampuan memimpin. Selain Selain itu, itu, memilik memilikii kemamp kemampuan uan dalam dalam mengel mengelola ola sumber sumber daya daya yang ada dari orang-orang yang dipimpinnya agar tidak menimbulkan konflik. Kapabilitas ini sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah, melalui pengalaman yang cukup memadai serta pengetahuan mengenai manajemen sekolah dan pendidikan pendidikan lainnya. Apabila kepala sekolah tidak memiliki kemampuan dalam mengelola dapat dipastikan lembaga yang dipimpinnya tidak akan berjalan efektif dan ada kemungkinan berantakan. Konf Konflik lik bias biasan anya ya munc muncul ul kare karena na adany adanyaa berb berbag agai ai kepe kepent ntin inga gan n dan dan gagasan yang kurang terakomodasi dengan sempurna. Apabila konflik ini dikelola dengan baik serta mengakomodasi hal-hal yang secara realistis dapat dilaksanakan, akan melahirkan sebuah kesepakatan dan pemahaman yang akan terasa elok apabila dilaksanakan secara bersama dengan penuh tanggung jawab.
3. Aspek integritas Aspek integritas adalah sebuah persyaratan yang sempurna apabila aspek aspek aksepta akseptabil bilits its dan kapabi kapabilita litass terpen terpenuhi uhi.. Dengan Dengan persya persyarata ratan n ini
22
23
seorang kepala sekolah dapat menghasilkan produk kepemimpinan yang sempurna dan diterima oleh khalayak.
Secara sederhana, integritas artinya komitmen moral dan berpegang teguh terhadap aturan main yang telah disepakati sesuai dengan peraturan dan norma yang semestinya berlaku. Faktor ini akan menentukan wibawa dan tidaknya seorang kepala sekolah.
Suatu Suatu pengha pengharg rgaan aan akan akan diberik diberikan an terhada terhadap p seoran seorang g pemimp pemimpin in apabila memegang teguh janjinya janjinya serta komitmennya komitmennya terhadap terhadap sesuatu sesuatu yang telah disepakatinya. Jadi, integritas adalah menyangkut konsistensi dalam memegang teguh aturan main atau norma-norma yang berlaku di dunia pendidikan.
Selain tiga persyaratan tersebut, kepala sekolah sebagai seorang manajer di lembaga pendidikan juga harus memiliki tiga kecerdasan pokok, yaitu : kecerdasan profesional, kecerdasan personal dan kecerdasan manajerial agar dapat bekerja sama dan mengerjakan sesuatu dengan orang lain. Rosyada (2004: (2004:240 240-24 -242) 2) mengkl mengklasi asifik fikasi asikan kan kemamp kemampuan uan manajer manajerial ial yang yang harus harus dipe diperti rtimb mban angk gkan an
seba sebaga gaii lang langka kah h awal awal meng mengerj erjak akan an berb berbag agai ai tuga tugass
manajerial, yaitu : 1. Kemampu Kemampuan an mencipta mencipta,, yang yang melipu meliputi ti : selalu selalu mempuny mempunyai ai ide-ide ide-ide bagus, bagus, selalu selalu memper memperole oleh h solusi solusi-so -solus lusii untuk untuk berbag berbagai ai problem problem yang yang biasa biasa dihadapi, mampu mengantisipasi berbagai konsekuensi dari pelaksanaan berbagai berbagai keputusan keputusan dan mampu mempergunakan mempergunakan kemampuan kemampuan berfikir berfikir
23
24
imajinatif imajinatif (lateral thingking ) untuk menghubungkan sesuatu dengan yang lainny lainnyaa yang yang tidak tidak bisa bisa muncul muncul dari dari analisi analisiss dan pemiki pemikiran ran-pem -pemiki ikiran ran empirik. 2. Kemampuan
membuat
perencanaan,
yang
meliputi
:
mampu
menghubungkan kenyataan sekarang dan hari esok, mampu mengenali apa-apa yang penting saat itu dan apa-apa yang benar-benar mendesak, mempu mengantisip mengantisipasi asi kebutuhan kebutuhan-kebut -kebutuhan uhan mendatang, mendatang, dan mampu melakukan analisis. 3. Kemampu Kemampuan an mengor mengorgan ganisa isasi, si, yang melipu meliputi ti : mampu mampu mendis mendistri tribus busika ikan n tugas dan tanggung jawab yang adil, mampu membuat putusan secara tepat tepat,, selal selalu u bers bersik ikap ap tenan tenang g dalam dalam meng menghad hadap apii kesu kesuli litan tan,, mamp mampu u mengenali pekerjaan itu sudah selesai dan sempurna dikerjakan. 4. Kemampu Kemampuan an berkomun berkomunika ikasi, si, yang yang meliputi meliputi : mampu mampu memaham memahamii orang orang lain, lain, mampu mampu dan mau menden mendengark garkan an orang orang lain, lain, mampu mampu menjela menjelaska skan n sesuatu pada orang lain, mampu berkomunikasi melalui tulisan, mampu membuat orang lain berbicara, mampu mengucapkan terima kasih pada orang lain , selalu mendorong orang lain untuk maju dan selalu mengikuti dan memanfaatkan tekhnologi informasi. 5. kemampuan kemampuan memberi memberi motivas motivasi, i, yang yang meliputi meliputi : mampu mampu memberi memberi inspir inspirasi asi pada orang lain, menyampaikan tantangan yang realistis, membantu orang lain untuk mencapai tujuan dan target, membantu orang lain untuk menilai kontribusi dan pencapaiannya sendiri.
24
25
6. Kemampuan Kemampuan melakuk melakukan an evaluasi, evaluasi, yang meliputi meliputi : mampu mampu memband membandingkan ingkan antara hasil yang dicapai dengan tujuan, mampu melakukan evaluasi diri, mampu melakukan evaluasi terhadap pekerjaan orang lain, dan mampu melakukan tindakan pembenaran saat diperlukan. D. Kinerja guru Menurut Timotius (http://www.geocities.com/guruvalah:2005) Kinerja merupa merupakan kan terjema terjemahan han dari bahasa bahasa Inggri Inggris, s, work work perform performanc ancee atau job perf perfor orma manc ncee tetap tetapii dalam dalam baha bahasa sa Ingg Inggris risny nyaa seri sering ng disi dising ngka katt menj menjad adii performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kine Kinerj rjaa atau atau pres presta tasi si kerj kerjaa ( performance diartik ikan an seba sebaga gaii ungk ungkap apan an performance ) diart kemamp kemampuan uan yang yang didasa didasari ri penget pengetahu ahuan, an, sikap, sikap, ketram ketrampil pilan an dan motiva motivasi si dalam dalam mengha menghasil silkan kan sesuatu sesuatu.. .. Masalah Masalah kinerj kinerjaa selalu selalu mendap mendapat at perhati perhatian an dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Faktor Faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu juga tetap tidak menghasilkan kinerja. Kinerja adalah sesuatu uyang uyang dicapa dicapaii atau presta prestasi si yang yang diperli diperlihat hatkan kan atau atau kemamp kemampuan uan bekerja bekerja,, dengan kata lainbahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja. Henri sima simamo mora ra (199 (1997: 7:42 423) 3) meny menyata ataka kan n bahw bahwaa pres prestas tasii kerj kerjaa ( performance ) diartik diartikan an sebaga sebagaii suatu suatu pencap pencapaian aian persya persyarata ratan n pekerja pekerjaan an tertent tertentu u yang yang alhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Sedangkan Hasibuan (2001:94) mendefinisikan
25
26
pres presta tasi si kerja kerja adal adalah ah suat suatu u hasi hasill kerj kerjaa yang yang dicap dicapai ai sese seseor oran ang g dalam dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecak kecakap apan an,, peng pengala alama man, n, dan dan kesu kesung nggu guha han n sert sertaa wakt waktu. u. Pres Presta tasi si kerj kerjaa merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seoran seorang g pekerja pekerja.. Semaki Semakin n tinggi tinggi ketiga ketiga faktor faktor diatas, diatas, semaki semakin n besarla besarlah h prestasi kerja karyawan bersangkutan. Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa apabila seorang pegawai telah memiliki kemampuan dalam penguasaan bidang pekerjaannya, mempu mempunya nyaii minat minat untuk untuk melaku melakukan kan pekerj pekerjaan aan tersebu tersebut, t, adanya adanya kejelas kejelasan an peran peran dan motiva motivasi si pekerja pekerjaan an yang yang baik, baik, maka maka orang orang tersebu tersebutt memili memiliki ki landasan yang kuat untuk berprestasi lebih baik. Ukuran kinerja secara umum yang kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar meliputi : (1) kualitas kerja; (2) kuantitas kerja; (3) pengetahuan pengetahuan tentang pekerjaan; pekerjaan; (4) pendapat pendapat atau pernyataan pernyataan yang disampaikan; (5) keputusan yang diambil; (6) perencanaan kerja; (7) daerah organisasi kerja. Jadi Jadi kine kinerja rja adala adalah h kuan kuantit titas as dan dan kuali kualitas tas yang yang dise diseles lesai aikan kan oleh oleh indi indivi vidu du,, maka maka kine kinerj rjaa meru merupak pakan an outp output ut pela pelaks ksan anaan aan tuga tugas. s. Kine Kinerj rjaa mempu mempunya nyaii hubun hubungan gan yang yang erat erat dengan dengan masalah masalah produk produktiv tivitas itas,, karena karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Hasibuan (1999:126)
26
27
menya menyataka takan n produk produktiv tivitas itas adalah adalah perban perbandin dingan gan antara antara keluar keluaran an (outpu (output) t) dengan masukan ( input ). ). Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Sedarmayanti (http://www.geocities.com/guruvalah:2005) antara lain : sikap mental, pendidikan, ketrampilan, manajemen kepemimpinan, tingkat penghasilan, gaji dan kesehatan, jaminan sosial, iklim kerja, sarana prasarana, tekhnologi dan kesempatan berprestasi. Bertolak dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja ( performance ) adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin baik kuantitas maupun kualitasnya. E. Penilaian Kinerja Guru Tugas ugas manaje manajerr (kepal (kepalaa sekola sekolah) h) terhada terhadap p guru guru salah salah satuny satunyaa adalah adalah melaku melakukan kan penilai penilaian an atas kinerj kinerjany anya. a. Penilai Penilaian an ini dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap guru baik, sedang atau kurang. Penilaian ini penting bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan kegiatannya. Dengan penilain berarti guru mendapat perhatian dari atasannya sehinga dapat mendorong mereka untuk bersemangat bekerja. Tentu saja penilaian ini harus dilakukan secara objektif dan jujur serta ada tindak lanjutnya.Tindak lanjut penilaian ini guru memungkinkan untuk memperoleh imbalan jasa dari seko sekolah lah
sepe sepert rtii memp mempero eroleh leh kena kenaik ikan an jaba jabata tan n sepe seperti rti waki wakill seko sekolah lah,,
27
28
Pembimbing OSIS atau mungkin modal untuk mendapatkan kenaikan pangkat dengan sistem kredit. Penilaian kinerja ini merupakan alat yang berguna tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para guru, tetapi juga untuk mengembangkan dan memo memoti tiva vasi si kala kalang ngan an guru guru..
Seja Sejala lan n
deng dengan an itu itu
Hasi Hasibu buan an (200 (2001: 1:86 86))
berpendapat Penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Dalam penilaian kinerja tidak hanya semata-mata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai. Unsur Unsur prestasi karyawan karyawan yang dinilai dinilai oleh setiap organis organisasi asi tidaklah tidaklah selalu sama, tetapi pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai itu mencangkup seperti hal-hal ditersebut. Demikian juga untuk menilai kinerja guru, unsurunsur unsur yang yang telah telah dipapar dipaparkan kan dapat dapat digun digunakan akan oleh oleh kepala kepala sekola sekolah h untuk untuk melakukan penilaian namun tentu saja berkaitan dengan profesinya sebagai guru dengan tugas utamanya sebagai pengajar. Dalam melaksanakan melaksanakan tugasnya, tugasnya, guru tidak berada dalam lingkungan lingkungan yang kosong. Ia bagian dari sebuah mesin besar pendidikan nasional, dan karena itu dia terikat pada rambu-rambu yang telah ditetapkan secara nasional mengenai apa yang mesti dilakukannya. Hal seperti biasa dimanapun, namun dalam dalam kontek kontekss profes profesion ionalis alisme me guru guru dimana dimana mengaj mengajar ar diangg dianggap ap sebaga sebagaii
28
29
pek peker erja jaan an prof profes esio iona nal, l, maka maka guru guru ditu ditunt ntut ut untu untuk k
prof profes esio iona nall
dala dalam m
melaksanakan tugasnya. Sehubu Sehubunga ngan n dengan dengan uraian uraian tersebu tersebutt maka maka kinerja kinerja guru guru yang yang diukur diukur dalam penelitian ini merupakan penilaian terhadap guru yang menyangkut tugasnya sebagai pengajar dan penilaian kepala sekolah yang menyangkut tentang kepemimpinanya.
29
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelit Penelitian ian ini merupa merupakan kan penelit penelitian ian korelas korelasion ional. al. Menuru Menurutt Yatim Riyant Riyanto o (2001: (2001:34) 34) yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan penelit penelitian ian korelas korelasion ional al adalah adalah “Pen “Peneli elitia tian n yang yang akan akan melih melihat at hubu hubung ngan an antar antaraa varia variabe bell atau atau bebe beberap rapaa variabel variabel dengan dengan variabel variabel lain”. Variabel Variabel yang digunakan digunakan untuk memprediksi memprediksi disebut variabel prediktor atau bebas (independen). Sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriterium atau terikat (dependen). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel independen dan kinerja guru sebagai variabel dependen. B. Populasi, sampel sampel dan teknik sampling 1. Populasi Menuru Menurutt Tim penyu penyusun sun buku buku Pedoma Pedoman n Penuli Penulisan san Skrips Skripsii STIE STIE Cend Cendek ekia ia
Bojo Bojone nego goro ro
kes keselu eluruha ruhan n
unit
(200 (2004: 4:19 19))
obje objek k
yang ang
yang yang dima dimaks ksud ud popu popula lasi si adala adalah h ditel itelit iti. i.
Iqba Iqball
Hasa Hasan n
(200 (2002: 2:5 58)
mendefinisikan populasi sebagai berikut : “Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu individu yang memiliki memiliki karakteristik karakteristik tertentu, tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti”.
30
31
Berdas Berdasark arkan an pendap pendapat at tersebu tersebut, t, popula populasi si penelit penelitian ian ini adalah adalah kepala sekolah dan seluruh guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro pada tahun pelajaran 2005/2006 sebanyak 33 orang. 2. Sampel Sampel menurut Tim penyusun buku Pedoman Penulisan Skripsi STIE Cendekia Bojonegoro (2004:19) adalah sebagian yang diambil dari keselu keseluruh ruhan an objek objek yang yang ditelit ditelitii diang dianggap gap mewakil mewakilii seluru seluruh h popula populasi. si. Subiyanto (2000:89) mendefinisikan sampel sebagai berikut : “Sampel merupakan bagian dari keseluruhan objek (populasi) yang diambil sebagai objek penelitian”. Menurut Iqbal Hasan (2002:58) sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Berdasarkan pendapat tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 % dari jumlah populasi, dengan asumsi bahwa dengan sampel sebanyak 20 orang maka seluruh populasi dapat terwakili. 3. Teknik sampling samplin g Dalam Dalam pene peneli litia tian n ini ini penu penuli liss meng mengamb ambil il sampe sampell seca secara ra acak acak (random sampling ), ), yaitu teknik pengambilannya tidak sistematis. Jika pengambilan sampel tidak secara acak, maka tidak dapat dijamin bahwa keseluruhan populasi dapat terwakili.
31
32
C. Metode dan Teknik Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling. Sedangkan teknik yang digunakan adalah : 1. Observasi Obse Observ rvas asii dilak dilakuk ukan an untu untuk k meng menget etah ahui ui kond kondis isii fisi fisik k dan dan aktif aktifit itas as manajemen yang terjadi t erjadi di MTs MTs Al Rosyid Bojonegoro. 2. Interview/wawancara Inter Intervi view ew dila dilaku kuka kan n untu untuk k mempe mempero role leh h data data deng dengan an cara cara bert bertany anyaa langsung kepada kepala sekolah MTs Al Rosyid. Adapun alasan penulis menggunaka menggunakan n interview interview ini karena penulis ingin mengajukan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang yang lebih lebih mend mendeta etail il seka sekali ligu guss dapa dapatt mempe mempero roleh leh info inform rmas asii atau atau keterangan yang lebih jelas tentang kondisi MTs MTs Al Rosyid. 3. Dokumentasi Dari dokumentasi dokumentasi ini diperoleh diperoleh data gambaran dan sejarah sejarah singkat serta struktur organisasi dan pembagian tugas di MTs Al Rosyid Bojonegoro. 4. Kuesioner Menurut Koentjaraningrat (2001:125) yang dimaksud dengan kuesioner adalah : “Kuesi “Kuesione onerr merupak merupakan an
suatu suatu daftar yang berisika berisikan n suatu suatu rangkaian rangkaian
pertan pertanyaa yaan n mengen mengenai ai hal atau atau suatu suatu bidang bidang,, dengan dengan demikia demikian n maka maka kues kuesio ione nerr
dima dimaks ksud udka kan n
seba sebaga gaii
32
suat suatu u
daft daftar ar
pert pertan any yaan aan
untu untuk k
33
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orangorang yang menjawab)”. Dalam Dalam pengum pengumpu pulan lan data yang yang dilaku dilakukan kan terhada terhadap p respon responden den yang yang menjad menjadii sampel sampel penelit penelitian ian diberi diberi kuesio kuesioner ner dalam dalam bentuk bentuk pertany pertanyaan aan tertulis. Adapun pengukuran setiap item jawaban atas variabel-variabel menggunakan sistem skor/nilai dengan menggunakan skala likert sebagai berikut : -
Bila Bila res respo pond nden en men menja jawa wab b “a” “a” dibe diberi ri nil nilai ai 5
-
Bila Bila res respo pond nden en men menja jawa wab b “b” “b” dibe diberi ri nil nilai ai 4
-
Bila Bila res respo pond nden en men menja jawa wab b “c” “c” dibe diberi ri nil nilai ai 3
-
Bila Bila res respo pond nden en men menja jawa wab b “d” “d” dibe diberi ri nil nilai ai 2
-
Bila Bila res respo pond nden en men menja jawa wab b “e” “e” dibe diberi ri nil nilai ai 1
5. Kepustakaan Tekni eknik k ini ini digu diguna naka kan n penu penulis lis untu untuk k meng mengam ambi bill dasa dasarr teori teori tentan tentang g kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. D. Metode dan tehnik analisis data data Metode Metode pengo pengolah lahan/a an/anal nalisi isiss data data adalah adalah suatu suatu metode metode yang yang dipaka dipakaii dalam penelitian dengan maksud untuk menguji dan akhirnya menarik suatu kesim kesimpu pulan lan dari dari hasi hasill peng penguj ujian ian itu. itu. Meto Metode de peng pengol olaha ahan/ n/an anali alisi siss data data dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variab variabel el yaitu yaitu Kepemi Kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah h dengan dengan kinerj kinerjaa guru. guru. Untuk Untuk mengetahuinya digunakan teknik analisa statistik “Koefisien korelasi paerson atau korelasi product moment” dengan rumus sebagai berikut :
33
34
r xy =
n ∑ XY − (∑ X )( ∑ Y ) n ∑ X 2 − ( ∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − ( ∑ Y ) 2
Keterangan : r
= besa besarny rnyaa angka angka korelas korelasii yang yang diketa diketahui hui antara antara variabl variablee
x
= variab variable le beba bebass yaitu yaitu kepemim kepemimpin pinan an kepa kepala la seko sekolah lah
y
= vari variab able le terik terikat at yaitu yaitu kine kinerj rjaa guru guru
n
= jumlah sampel
dimana Timotius (http://www.geocities.com/guruvalah/penelitian: 2005) menyatakan : -
Jika nilai rxy = 0, berarti antara dua variable tidak ada hubungan.
-
Jika nilai rxy terletak antara 0 dan +1 maka hubungan antara kedua variable dikatakan positif
-
Jika ni nilai rxy terle terletak tak antar antaraa 0 dan dan -1, -1, maka maka hubu hubung ngan an anta antara ra kedu keduaa variable dikatakan negatif Kriteria nilai r product moment menggunakan taraf signifikan 5%. Sedangkan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan diperlukan
interpretasi r xy (2002:4) menyatakan menyatakan : xy. Ismawanto (2002:4) -
Jika nilai rxy antara 0,00 dan 0,20 berarti berarti hubungan antara kedua variabel sangat lemah bahkan tidak berkorelasi.
-
Jika ni nilai rxy antara 0,20 dan 0,40 berari hubungan antara kedua variabel lemah
34
35
-
Jika ni nilai rxy antara 0,40 dan 0,60 berari hubungan antara kedua variabel agak lemah
-
Jika ni nilai rxy antara 0,60 dan 0,80 berari hubungan antara kedua variabel kuat atau erat
-
Jika ni nilai rxy antara 0,80 dan 1,00 berari hubungan antara kedua variabel sangat kuat atau sangat erat. Untuk memperkuat perhitungan korelasi, maka hubungan korelasi perlu
diuji dengan “uji-t” dengan rumus sebagai berikut : r t
n
2
−
=
1
r
−
t = nilai pengujian r = korelasi antara variabel x dan variabel y n = nilai sampel Kriteria pengujian dari "uji-t" tersebut adalah signifikan t = 0.05 Menu Menuru rutt
Algi Algifa fari ri
(200 (2000 0 :57) :57)
kepu keputu tusa san n
diam diambi bill
deng dengan an
jala jalan n
membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. -
Jika Jika t-hi t-hitu tung ng lebi lebih h keci kecill dari daripa pada da t-ta t-tabe bell maka maka kepu keputu tusa san n mene meneri rima ma hipotesis nol (H 0).
-
Jika ika t-h t-hitu itung leb lebih besar esar dari darip pada ada t-ta t-tab bel maka aka keput eputu usan san men menolak olak hipotesis nol (H 0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
35
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Gambaran umum MTs MTs Al Al Rosyid Rosyid Bojonegoro Bojonegoro 1. Sejarah singkat berdirinya MTs MTs Al Rosyid Rosyid Bojonegoro Bojonegoro Madras Madrasah ah Tsanawiy sanawiyah ah Al Rosyid Rosyid merupa merupakan kan salah salah satu satu Jenjan Jenjang g pendidikan pendidikan yang dikelola dikelola oleh Yayasan Yayasan Pendidikan Pondok Pondok Pesantren Pesantren Al Rosyid yang terletak di jalan HOS Cokroaminoto Desa Ngumpakdalem Kecamat Kecamatan an Dander Dander Kabupe Kabupeten ten Bojone Bojonegor goro. o. Sejarah Sejarah berdir berdiriny inyaa MTs MTs Al Rosyid ini tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al Rosyid. Pondok Pesantren Al Rosyid didirikan pada tahun 1959 oleh Almarhum KH. Masyhur sebagai realisasi atas cita cita beliau untuk meneruskan dan menghidupkan kembali aktifitas Pondok Pesantren Kendal Kendal yang yang dirint dirintis is oleh oleh KH.Muh KH.Muhamm ammad ad Rosyi Rosyid d sejak sejak tahun tahun 1902. 1902. Dimana setelah wafatnya beliau pada tahun 1909 mengalami mengalami kevakuman kevakuman yang cukup panjang. Sebagai suatu lembaga pendidikan yang independent, yang tidak berafiliasi berafiliasi kepada salah satu golongan golongan dengan berazaskan Islam, Pondok Pondok Pesant Pesantren ren Al Rosyid Rosyid berusa berusaha ha semaks semaksima imall mungki mungkin n dalam dalam ikut ikut serta serta mencerdaskan kehidupan bangsa demi terciptanya insan-insan kamil yang berilmu, beramal sholeh, bertaqwa kepada Allah SWT untuk mencapai kebaha kebahagia giaan an dunia dunia dan akhirat akhirat.. Dengan Dengan membua membuatt pola pola kegiata kegiatan n dan penga pengajara jaran n yang yang sedemi sedemikain kain rupa rupa diserta disertaii upaya upaya pengem pengemban bangan gan dan
36
37
peningkatan peningkatan ke arah yang yang lebih baik dan sempurna, sempurna, Pondok Pondok Pesantren Pesantren Al Rosyid berupaya untuk tetap eksis dengan semua tujuan yang ingin dicapainya. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, pada tahun 1961 didirik irikaan
Lemb embaga aga
Pend endidikan
Hiday idayat atu ul
Mubtadiien ien
yang
meny menyele eleng ngga garak rakan an dua dua jenj jenjan ang g pend pendid idik ikan an forma formall yaitu yaitu Madr Madras asah ah Tsanawiyah Al Washilah dan Madrasah Aliyah Al Washilah. Berdasarkan kesepakatan Pengurus Lembaga, pada tahun 1982 Lembaga pendidikan ini diubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Rosyid yang menyelengarakan tiga jenjang pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Al Rosyid, Madrasah Madrasah Tsanaw Tsanawiyah iyah Al Rosyid, Rosyid, dan Madrasah Aliyah Al Rosyid. Madr Madras asah ah Tsana sanawiy wiyah ah Al Rosy Rosyid id didi didirik rikan an berd berdas asar arka kan n ijin ijin operasional operasional dari Departemen Departemen Agama Agama nomor nomor : Lm/3/437/8/ Lm/3/437/8/1982 1982 tanggal tanggal 3 Agustu Agustuss 1982. 1982. Sebagai Sebagai penunj penunjang ang dalam dalam kegiata kegiatan n belaja belajarr mengaj mengajar ar Madrasah Madrasah Tsanawiyah sanawiyah yang dikelola dikelola oleh Yayasan Yayasan Pendidikan Pendidikan Pondok Pondok Pesantren Pesantren Al Al Rosyid ini memiliki memiliki tanah seluas 20.962 20.962 m 2 dengan sarana fisik berupa ruang belajar sebanyak 11 lokal, 1 ruang UKS, 1 ruang Audio visual visual,,
1 ruang ruang Perpusta Perpustakaa kaan, n, 1 ruang ruang Kompute Komputerr, 1 ruang ruang Koperas Koperasi, i,
1 ruang BP BP, 1 ruang ruang guru, 1 ruang Kepala Kepala Madrasah Madrasah dan dan TU, TU, 1 ruang OSIS, 2 Musholla, 20 ruang asrama santri, 6 ruang WC/kamar mandi dan sebuah gudang.
37
38
SiswaSiswa-sis siswi wi MTs MTs Al Rosyi Rosyid d selain selain dari dari Kabupa Kabupaten ten Bojone Bojonegor goro, o, mereka juga ada yang berasal dari Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Kediri, Jember, Blitar. Selain dari beberapa kabupaten di Propinsi Jawa Timur Timur,, Siswa-s Siswa-sisw iswii MTs MTs Al Rosyid Rosyid ada juga juga yangbe yangberas rasal al dari dari Jawa Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan yang secara keseluruhan keseluruhan berjumlah 463 orang. Secara rinci siswa MTs Al Rosyid terlihat dalam tabel 1 berikut : Tabel 1 REKAPITULASI SISWA MTs AL ROSYID TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Kelas L P Jumlah V II 86 92 178 V II I 70 87 157 III 59 69 128 Jumlah Total 215 248 463 Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid Bojonegoro tahun 2005
2. Visi, Misi, Tujuan dan Target Target MTs MTs Al Rosyid Visi : Dengan dasar Iman dan Taqwa Taqwa kepada Allah, MTs MTs Al Rosyid siap
membina generasi muslim yang berkualitas. Misi :
1. Melaksanakan Melaksanakan pembelajaran pembelajaran secara efektif dan inovatif inovatif 2. Melaks Melaksana anakan kan bimbing bimbingan an yang islami islami sehing sehingga ga nilai Islam menjad menjadii jalan hidup ( way of life ) bagi setiap siswa 3. Membe Memberi rika kan n pend pendidi idika kan n ketr ketram ampi pila lan n seba sebaga gaii beka bekall hidu hidup p kepa kepada da siswa ( life skill education ) d. Siswa mampu mengaplik mengaplikasikan asikan teori teori pembelajaran pembelajaran dalam kehidupan kehidupan sehari-hari yang dilandasi dengan akhlaqul karimah.
38
39
Tujuan
a. Jang angka Pende endek k 1. Menceta Mencetak k generasi generasi Muslim Muslim yang yang berkualit berkualitas as dalam bidang bidang Ilmu Ilmu Pengetahuan (agama dan umum) umum) dan menguasai menguasai tekhnologi 2. Ikut Ikut sert sertaa menu menunj njan ang g pela pelaks ksan anaa aan n Prog Progra ram m Wajib ajib Bela Belaja jar r Pendidikan dasar sembilan tahun b. Jangka panjang 1. Menc Mencip iptak takan an pend pendid idik ikan an ting tingka katt MTs MTs berd berday ayaa jang jangka kau u luas luas,, meni mening ngka katk tkan an mutu mutu pend pendid idik ikan an MTs MTs sert sertaa menu menunj njan ang g dan dan meningkatkan pola pendidikan keagamaan ( Islam ) 2. Ikut
sert erta
menanamk amkan
sikap
kemandiria rian
(otodidak) ak),
kedisi kedisipli plinan nan,, memilik memilikii inisia inisiatif, tif, inovat inovatif, if, berada beradapta ptasi si dengan dengan lingkungan dan bertanggung jawab melalui pendidikan Pondok Pesantren. 3. Menunj Menunjang ang usaha usaha perwuju perwujudan dan masyarak masyarakat at gemar membac membacaa dan belajar belajar seumur seumur hidup hidup ( Long Life Education ) sehingga mampu menjawab
tantangan
umat/masyarakat
di
Era
Globalisasi/Persaingan Pasar bebas 4. Memperb Memperbaik aikii citra Pondok Pondok Pesant Pesantren ren dengan dengan merubah merubah pola pikir pikir masyarakat yang menganggap bahwa Pondok Pesantren adalah ling lingku kung ngan an
pen pendidi didik kan
yang ang
lema lemah h
dala dalam m
bida bidang ng
pengetahuan dan tekhnologi. 5. Ikut serta menunjang menunjang pembangunan pembangunan Pendidikan Pendidikan Nasional. Nasional.
39
ilm ilmu
40
Target
Target MTs Al Rosyid adalah : a. Pengua Penguasaa saan n bahasa bahasa Arab Arab dan bahas bahasaa inggri inggriss b. Ujian Ujian Nasion Nasional al dengan dengan tingka tingkatt kelulus kelulusan an 100 %
3. Personalia MTs Al Rosyid mempunyai jumlah tenaga kependidikan sebanyak 37 orang yang terdiri dari : 1 orang kepala sekolah, 31 orang guru bidang studi, 1 orang guru BP, BP, 2 orang Tata Tata Usaha, dan 2 orang Pustakawan. Adapun daftar personalia pada tahun pelajaran 2005/2006 sebagai mana dalam tabel 2.
No 1
Tabel 2 DAFTAR PESONALIA PESONAL IA MTs MTs AL ROSYID TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Ijasah Terakhir N am a Jabatan Tahun Jenjang/Jrsn Kepsek, guru Imam Fatawi 1998 D3/ PAI
40
41
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Masmu’ah,A.Md Elly Yuliati, S.Pd Nurwahyu K,S.Psi Drs. Mashud Mulyadi, BA Fathul Amin, S.Pd, MM H. S. Mufid Nur Wakhid Hasyim, A.Ma Ahmadi Sulaiman, A.Ma Hambali Yasdi Taufik, A,Ma K. Rohmat Ya Yasir M. Misbahuddin Moch. Mukrim Umul Faizah R, S.Pd. Yu Yusuf Winarto Sulkhan Ali Chumaidi, A.Ma Sucitono Drs. Zaenal Mustofa Nur Faiq Syafiuddin Laistin Nafis Ulfa, S.Pd I Siti Kholishoh, A.Ma Ilhamiyati Munifatuz Zahro’ Elyani Lailatur R Siti Nur Farida, S.Pd Arif Helmi Imam Mukholid Waris
1998 2001 2002 1985 1986 2003 1979 1986 2005 1988 2005 1983 1997 2005 1982 1991 1992 1999 2000 2001 2001 1997 2003 2003 1991 2003 1993 2004 2005 1987 2003 2003 2003 2004 2003 2002
D3/ PAI S1 / Bhs & Sastra Ind
S1/Psikologi S1 / Matematika D3/ PAI S2/ Manajemen MA MA D2 /PAI MA D2/ PAI MA MA D2 /PAI MA MA MA MA MA S1/Bhs.Inggris MA MA MA MA D2/PAI MA S1/PMP MA MA S1/PAI D2 / PAI MA PP. Lirboyo MA S1/Bhs.Inggris MA MA MA
Guru Guru Guru BP Guru Guru Guru Guru, Waka
Guru Guru, Waka
Guru Guru Guru Ka TU, guru
Guru Guru Guru Guru Guru, Waka
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Pustakawan Pustakawan
TU TU
Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid Bojonegoro tahun 2005
4. Struktur organisasi Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara orang-orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
41
42
sebelumnya secara terperinci dan terkoordinasi. Struktur itu sendiri secara umum menggambark menggambarkan an posisi posisi masing-mas masing-masing ing individu individu dan kelompok kelompok dalam organisasi. Struktur organisasi di MTs Al Rosyid termasuk struktur organisas organisasii garis atau lini, karena pembagian pembagian kekuasaan, kekuasaan, tugas dan fungsi fungsi yang bertingkat serta berjalan dari atas ke bawah. Untuk Untuk lebih lebih jelasny jelasnyaa strukt struktur ur organ organisa isasi si MTs MTs Al Rosyid Rosyid dapat dapat digambarkan pada gambar 1.
Pengurus Yayasan
Kepala Sekolah Diknas Kabupaten
42
43
Komite Sekolah
Waka Kurikulum
Ka. Tata Usaha
Waka Kesiswaan
Wali Kelas VII
Waka Sarana Prasarana
Wali Kelas VIII
Waka Humas
Wali Kelas III
Guru Mata Pelajaran
SIS WA
MASYARAKAT
Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid, 2005
Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI MTs AL ROSYID BOJONEGORO
Keterangan : - - - - - - - - = Garis Koordinasi __________ = Garis Komando Kedudukan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing jabatan struktural adalah sebagai berikut : 1. a. Kepala Kepala sekola sekolah h selaku selaku edukat edukator or -
Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien
43
44
b. Kepala sekolah selaku manajer - Menyusun perencanaan - Mengorganisasikan kegiatan - Mengarahkan kegiatan - Mengkoordinasikan kegiatan - Melaksanakan pengawasan - Melakukan evaluasi terhadap kegiatan - Menentukan kebijaksanaan - Mengadakan rapat - Mengambil keputusan - Mengatur proses belajar mengajar - Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana prasarana, dan keuangan - Mengatur OSIS - Mengatur hubungan hubungan sekolah dengan masyarakat dan dan instansi instansi terkait. c. Kepala sekolah sekolah selaku selaku administrator administrator -
Menyelenggarakan administrasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, keuangan, perpustakaan, Laboratorium, Bimbingan Konseling, UKS, dan OSIS
d. Kepala sekolah selaku supervisior supervisior
44
45
-
Menyelengarakan supervisi mengenai Proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana prasarana, dan kegiatan OSIS
e. Kepala sekolah sekolah selaku pemimpin pemimpin - Memahami kondisi kondisi guru, karyawan dan siswa - Memiliki visi dan misi sekolah - Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah sekolah - Pendelegasian wewenang f. Kepala sekolah sekolah selaku selaku motivator motivator - Menciptakan ruang kantor yang kondusif - Menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis - Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman
2. Wakil Kepala sekolah urusan kurikulum a. Menyu Menyusun sun dan dan menjab menjabark arkan an kelend kelender er pendid pendidika ikan n b. Menyusun Menyusun pembagian pembagian tugas tugas guru dan jadwal pelajaran pelajaran c. Meng Mengat atur ur pro progr gram am pen penga gaja jaran ran d. Mengatur Mengatur pelaksan pelaksanaan aan kegiatan kegiatan kurikuler kurikuler dan dan ekstrak ekstrakurikul urikuler er e. Mengatur Mengatur pelaksan pelaksanaan aan program program penilaian, penilaian, kreteria kreteria kenaikan kenaikan kelas, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembgian raport dan STTB f. Mengat Mengatur ur pelaks pelaksana anaan an progra program m perbaika perbaikan n dan penga pengayaa yaan n
45
46
g. Mengatur Mengatur pemanfaa pemanfaatan tan lingku lingkungan ngan sebagai sebagai sumber sumber belajar h. Meng Mengat atur ur peng pengem emba bang ngan an MGMP MGMP i.
Meng Mengat atur ur muta mutasi si sisw siswaa
j. j.
Meny Menyus usun un lapo lapora ran n
3. Wakil Kepala sekolah urusan kesiswaan a. Mengatur Mengatur program program dan pelaksa pelaksanaan naan bimbingan bimbingan dan konseling konseling b. Mengatur Mengatur dan mengkoordi mengkoordinasik nasikan an kegiatan kegiatan 7 K ( Keamanan Keamanan,, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan ) c. Mengat Mengatur ur dan dan membin membinaa progra program m kegiata kegiatan n OSIS OSIS d. Mengat Mengatur ur prog program ram pondok pondok romadl romadlon on e. Menyususn Menyususn dan mengatur mengatur pelaksa pelaksanaan naan pemilihan pemilihan siswa siswa teladan teladan f. Menyele Menyeleks ksii calon untu untuk k diajuka diajukan n mendapa mendapatka tkan n beasisw beasiswaa g. Meny Menyus usun un lapo lapora ran n
4. Wakil Kepala sekolah urusan sarana prasarana a. Merencanakan Merencanakan kebutuhan kebutuhan prasarana prasarana untuk menunjang menunjang proses proses belajar mengajar b. Merenca Merencanak nakan an progr program am pengad pengadaan aan baran barang g c. Mengat Mengatur ur pemanf pemanfaata aatan n sarana sarana prasa prasaran ranaa sekolah sekolah d. Mengel Mengelola ola perawat perawatan, an, perbaik perbaikan an sarana sarana prasaran prasaranaa e. Mengat Mengatur ur inven inventari tarisas sasii sarana sarana pras prasaran aranaa
46
47
f. Meny Menyu usun sun lap laporan oran
5. Wakil Kepala sekolah urusan Humas a. mengatur mengatur dan mengembangk mengembangkan an hubung hubungan an dengan dengan komite komite sekolah sekolah b. Menyele Menyelengg nggarak arakan an bakti bakti sosial, sosial, karya karya wisata wisata c. Menyele Menyelengg nggarak arakan an pameran pameran hasil hasil pendidi pendidikan kan sekola sekolah h d. Meny Menyus usun un lapo lapora ran n
6. Guru a. Membu Membuat at peran perangk gkat at peng pengaj ajara aran n b. Melaks Melaksana anakan kan kegiata kegiatan n pembe pembelaja lajaran ran c. Melaks Melaksana anakan kan kegiata kegiatan n penilaian penilaian proses proses pembel pembelajar ajaran an d.
Melaku Melakukan kan analis analisis is hasi hasill evalua evaluasi si
e. Menyusun Menyusun dan melaksanaka melaksanakan n program program perbaikan perbaikan dan pengay pengayaan aan f. Meng Mengis isii dafta daftarr nila nilaii sis siswa wa g. Membuat Membuat dan memper mempersia siapka pkan n alat peraga peraga pembelaja pembelajaran ran h. Mengikuti Mengikuti kegiatan kegiatan pengem pengembanga bangan n kurikulu kurikulum m dan dan MGMP MGMP i.
Membuat Membuatan an catatan catatan tentan tentang g kema kemajua juan n hasil hasil belaj belajar ar sisw siswaa
j.
Mengis Mengisii dan menel meneliti iti daftar daftar hadi hadirr siswa siswa sebelum sebelum memu memulai lai pelajaran
k. Meng Mengatu aturr ruang ruang pembe pembelaj lajar aran an
7. Wali Kelas
47
48
a. Membant Membantu u kepala kepala sekola sekolah h dalam peng pengelol elolaan aan kelas kelas b. Membuat Membuat administra administrasi si kelas kelas yang meliputi meliputi : denah denah tempat tempat duduk duduk siswa, papan absensi, daftar pelajaran, daftar piket, buku absensi, tata tertib siswa. c. Menyusu Menyusun n statis statistik tik bulana bulanan n sisw siswaa d. Membuat Membuat catat catatan an khus khusus us tenta tentang ng sisw siswaa e. Menc Mencat atat at mut mutas asii sisw siswaa f. Meng Mengis isii Buku Buku Lapo Laporan ran Has Hasil il Bela Belajar jar g. Membagi Membagi Buku Buku lapor laporan an hasi hasill Belajar Belajar
8. Kepala tata Usaha a. Menyusu Menyususn sn progr program am kerja kerja Tata Tata Usaha Usaha sekol sekolah ah b. b. Menge Mengelo lola la keuan keuanga gan n sekol sekolah ah c. Mengur Mengurus us admin administ istasi asi keten ketenaga agaan an dan dan siswa siswa d. Membina Membina dan mengembang mengembangkan kan karir karir pegawai pegawai tata usaha usaha sekola sekolah h e. Menyusu Menyususn sn admin adminsit sitasi asi perlen perlengka gkapan pan sekol sekolah ah f. Menyusu Menyusun n dan dan menya menyajik jikan an data/ data/ stati statisti stik k sekola sekolah h g. Menyusun Menyusun laporan laporan pelaksana pelaksanaan an kegiatan kegiatan ketata-u ketata-usahaan sahaan secara berkala
9. Pustakawan a. merenca merencanak nakan an pengadaa pengadaan n bukubuku-buk buku/b u/baha ahan n pustak pustakaa b. mengur mengurus us pelay pelayanan anan perpus perpustak takaan aan
48
49
c. Memelih Memeliharan aran dan dan memperb memperbaik aikii buku/ba buku/bahan han pusta pustaka ka d. Menginventa Menginventarisas risasii dan mengadm mengadministr inistrasikan asikan buku/bahan buku/bahan pustaka pustaka e. Meny Menyim impa pan n buku buku / med media ia pust pustak akaa f. Menyus Menyusun un lapora laporan n pelaksan pelaksanaan aan kegiata kegiatan n perpusta perpustakaa kaan n secara berkala
B. Hasil penelitian Dari hasil hasil penelit penelitian ian atau tangga tanggapan pan terhada terhadap p 20 respon responden den dengan dengan memberikan jawaban atas kuesioner yang telah disediakan, dapat diperoleh data untuk masing-masing variable sebagaimana pada tabel 3 berikut :
Tabel 3 DAT DATA SKOR RESPONDEN R ESPONDEN UNTUK VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X )
No
ITEM KUESIONER
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 10
1
5
4
3
5
5
3
3
4
2
1
35
2
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
42
3
5
4
4
4
3
4
3
4
3
3
37
4
5
5
3
5
4
5
4
4
3
2
40
5
4
3
4
3
3
4
4
5
3
1
34
49
50
6
5
4
4
4
5
3
3
5
4
2
39
7
5
3
4
5
5
3
3
3
4
2
37
8
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
36
9
3
3
4
5
5
3
3
5
2
3
36
10
5
4
3
4
5
3
4
2
3
2
35
11
3
2
4
5
5
4
5
5
4
1
38
12
4
4
4
4
4
4
3
4
2
2
35
13
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
35
14
4
3
4
4
3
3
4
5
4
4
38
15
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
40
16
4
5
4
3
3
4
2
3
3
2
33
17
3
3
3
3
4
3
4
2
4
3
32
18
3
3
5
5
3
4
3
2
3
1
32
19
5
2
3
5
5
1
5
3
4
1
34
20
4
4
4
3
5
2
4
4
3
2
35
Data responden diolah tahun 2006
Dari data pada tabel 3, dapat kita ketahui bahwa skor responden untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah sebagai berikut : -
skor minimal sebesar 32
-
skor maksimal sebesar 42
Adapun skor responden untuk variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 DAT DATA SKOR RESPONDEN R ESPONDEN UNTUK VARIABLE KINERJA GURU ( Y )
No
ITEM KUESIONER
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 10
1
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
35
2
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
41
3
3
4
5
4
4
3
3
4
2
5
37
4
5
5
4
4
5
4
4
5
3
5
44
5
3
4
4
4
5
5
3
3
5
3
39
50
51
6
4
4
3
5
3
4
5
4
5
4
41
7
5
4
5
3
2
3
3
3
5
5
38
8
4
3
3
4
2
3
4
3
4
4
34
9
3
3
5
5
2
4
3
4
5
4
38
10
3
4
5
4
2
2
3
5
4
4
36
11
4
4
3
3
1
2
5
5
4
5
36
12
4
3
3
3
3
2
3
3
4
5
33
13
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
34
14
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
34
15
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
44
16
5
4
5
3
2
3
4
4
5
4
39
17
3
3
3
3
2
3
4
4
3
4
32
18
5
4
4
3
2
2
4
5
2
4
35
19
4
5
5
4
1
2
2
3
4
4
34
20
3
4
5
2
1
2
2
5
4
4
32
Data responden diolah tahun 2006
Dari data pada tabel 4, dapat kita ketahui bahwa skor responden untuk variabel kinerja guru adalah : -
skor minimal sebesar 32
-
skor maksimal sebesar 44
Dari tabel 3 dan 4, skor masing-masing variabel dikumpulkan menjadi satu tabel sebagaimana terlihat pada tabel 5.
Tabel 5 DATA DATA SKOR RESPONDEN R ESPONDEN UNTUK VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y )
No
X
Y
1
35
35
2
42
41
3
37
37
4
40
44
5
34
39
51
52
6
39
41
7
37
38
8
36
34
9
36
38
10
35
36
11
38
36
12
35
33
13
35
34
14
38
34
15
40
44
16
33
39
17
32
32
18
32
35
19
34
34
20
35
32
Σ
723
736
Data responden diolah tahun 2006
Dari tabel tersebut diketahui harga variable X = 723 dan variable Y = 736
C. Pembahasan Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah sekolah dengan dengan kinerja guru dapat dapat diketahui dengan dengan menggunakan menggunakan teknik analisa statistik “Koefisien Korelasi Pearson atau Product Moment”. Untuk Untuk penghi penghitun tungan gan korelas korelasii maka maka penelit penelitii akan akan menyaji menyajikan kan data data variab variable le kepemim kepemimpin pinan an kepala kepala sekola sekolah h (X) dan variabl variablee kinerja kinerja guru guru (Y) sebagai berikut : Tabel 6 DATA BESARNYA VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y )
No
X
52
Y
53
1
35
35
2
42
41
3
37
37
4
40
44
5
34
39
6
39
41
7
37
38
8
36
34
9
36
38
10
35
36
11
38
36
12
35
33
13
35
34
14
38
34
15
40
44
16
33
39
17
32
32
18
32
35
19
34
34
20
35
32
Σ
723
736
Data responden diolah tahun 2006
Dari tabel tersebut, selanjutnya dapat dihitung masing-masing harga X, Y, XY, X 2, Y2 sebagaimana pada tabel 7 berikut :
Tabel 7 PERHITUNGAN UNTUK MENGHITUNG KORELASI ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y )
No
X
Y
XY
X2
Y2
1
35
35
1225
1225
1225
2
42
41
1722
1764
1681
3
37
37
1369
1369
1369
4
40
44
1760
1600
1936
5
34
39
1326
1156
1521
53
54
6
39
41
1599
1521
1681
7
37
38
1406
1369
1444
8
36
34
1224
1296
1156
9
36
38
1368
1296
1444
10
35
36
1260
1225
1296
11
38
36
1368
1444
1296
12
35
33
1155
1225
1089
13
35
34
1190
1225
1156
14
38
34
1292
1444
1156
15
40
44
1760
1600
1936
16
33
39
1287
1089
1521
17
32
32
1024
1024
1024
18
32
35
1120
1024
1225
19
34
34
1156
1156
1156
20
35
32
1120
1225
1024
Σ
723
736
26731
26277
27336
Data responden diolah tahun 2006
Dari Dari data data tabe tabell 7 ters terseb ebut ut dapa dapatt dihi dihitu tung ng kore korela lasi siny nyaa deng dengan an menggunakan analisa korelasi product moment sebagai berikut : r xy =
r xy =
r xy =
r xy =
n ∑ XY − ( ∑ X )( ∑Y ) n ∑ X 2 − ( ∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − ( ∑Y ) 2
20.26731 − (723)(736) 20.26277 − (723) . 20.27336 − (736)
534620 − 532128 525540 − 522729 . 546720 − 541696
534620 − 532128 2811. 5024
54
55
r xy
=
r xy =
2492 53,018.70,880
2492 3757,915
r xy = 0,663
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai r xy sebesar 0,663. 0,663. Harga ini xy sebesar perlu diuji signifikansinya dengan mengkosultasikan dengan r xy xy tabel. Harga r xy xy tabel pada N = 20, untuk taraf signifikansi 5% = 0,444. Ternyata r xy hitung lebih besar dari r xy xy tabel atau r xy xy
hitung
(0,663 (0,663)) > r xy xy
tabel
(0,444). (0,444). Dengan Dengan
demiki demikian an koefis koefisien ien korela korelasi si 0,663 0,663 adalah adalah signif signifika ikan. n. Jadi Jadi kesimp kesimpula ulanny nnyaa adalah : Terdapat erdapat hubungan hubungan yang positif positif dan signifikan sebesar 0,663 antara kepem kepemimp impin inan an kepal kepalaa seko sekolah lah deng dengan an kine kinerj rjaa guru guru di MTs MTs Al Rosy Rosyid id Bojonegoro, Tahun Tahun Pelajaran Pelaj aran 2005/2006.
Untuk mengetahui kuatnya hubungan, maka hasil koefisien korelasi hitu hitung ng terse tersebu butt
diko dikons nsul ulta tasi sika kan n
deng dengan an pedo pedoma man n
untu untuk k
memb memberi erika kan n
inter interpr preta etasi si terh terhad adap ap koef koefis isien ien korel korelas asi, i, maka maka koefi koefisi sien en korel korelas asii yang yang ditemu ditemukan kan sebesa sebesarr 0,663 0,663 berada berada dianta diantara ra interv interval al koefis koefisien ien korelas korelasii 0,60 0,60 hingga hingga 0,80 0,80 dengan dengan interp interpreta retasi si tingka tingkatt hubung hubungan an “kuat”. “kuat”. Jadi Jadi terdapat terdapat hubungan yang kuat antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs MTs Al Rosyid Rosyid Bojone Bojonegor goro, o, Tahun ahun Pelaja Pelajaran ran 2005/ 2005/200 2006. 6. Hubun Hubungan gan tersebut baru berlaku untuk sampel yang berjumlah 20 orang tersebut. Untuk
55
56
menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 33 guru, maka perlu diuji dengan uji t. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan derajat kebebasan (dk) = n 2 = 20 - 2 = 18, Rumus yang dipakai untuk uji-t tersebut adalah sebagai berikut : r t
n
2
−
=
1
r
−
t = nilai pengujian r = korelasi antara variabel x dan variabel y n = nilai sampel Menu Menuru rutt
Algi Algifa fari ri
(200 (2000 0 :57) :57)
kepu keputu tusa san n
diam diambi bill
deng dengan an
jala jalan n
membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. -
Jika ika t-hi t-hitu tun ng leb lebih keci kecill dari darip pada ada t-ta t-tab bel mak makaa kep kepu utus tusan men mener erim imaa hipotesis nol (H 0).
-
Jika ika t- hit hitung leb lebih bes besar dar daripada t-t t-tabe abel mak maka kep keputusan men menolak lak hipotesis nol (H 0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Berdasarkan uji-t maka diperoleh : r t
n
1
t
2
−
=
=
r
−
0,663 20 1
2
−
(0,663)
−
56
57
t
=
0,663.4,242 1
t
t
=
=
0,439
−
2,812 0,749 3,754
Dari perhitungan tersebut diketahui t hitung sebesar 3,754. Selanjutnya kita membandingkan dengan t tabel. Pada t tabel diperoleh harga sebesar 1,734. 1,734. Mengena Mengenaii harga harga t tabel tabel dapat dapat diliha dilihatt pada pada lampiran lampiran 3. Hasil Hasil uji-t uji-t tersebut tersebut terlihat t hitung hitung lebih besar dari t tabel atau t hitung (3,754) (3,754) > t tabel (1,734), maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2 berikut :
Ha ditolak Ha diterima
Ha diterima 1,734
-1,734
3,754
Gambar 2 Uji-t
Karena t hitung hitung terletak pada daerah Ha diterima, maka ada hubungan hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Jadi kesimpulanny kesimpulannyaa koefisien koefisien korelasi antara kepemimpina kepemimpinan n kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro, Tahun Pelajaran 2005/2006 sebesar 0,663 adalah signifikan, artinya koefisien tersebut dapat digene digenerali ralisas sasika ikan n atau dapat dapat berlak berlaku u pada pada popula populasi si di mana mana sampel sampel yang yang sebanyak 20 orang diambil.
57
58
Hasil Hasil penelit penelitian ian ini menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa jika jika kepemim kepemimpin pinan an kepala kepala sekolah itu baik dan berjalan sesuai dengan tipe kepemimpinan yang dianut maka mampu mendorong semangat kerja guru sehingga kinerjanya menjadi meningkat. meningkat. Prestasi kerja yang meningkat meningkat ini akan menguntung menguntungkan kan guru itu sendiri, kepala sekolah, murid dan dunia pendidikan. Maka kepemimpinan kepala kepala sekola sekolah h akan akan berpen berpengar garuh uh terhad terhadap ap tinggi tingginya nya kinerj kinerjaa atau presta prestasi si kerja
guru.
Hal
ini
sejalan
dengan
pendapat
Timotius
(http://www (http://www.geoci .geocities.c ties.com/gu om/guruvala ruvalah/pen h/penelitian: elitian:2005 2005)) yang menyatakan menyatakan : Peran Peran manajer manajer sangat sangat pentin penting g dan menent menentuka ukan n tinggi tinggi rendah rendahny nyaa presta prestasi, si, semangat tidaknya kerja bawahan sebagian besar tergantung kepada manajer. Di dalam dalam arti, arti, sampa sampaii seja sejauh uh mana mana mana manaje jerr mamp mampu u menci mencipt ptak akan an atau atau menimbulkan kegairahan kerja, mampu mendorong bawahan dapat bekerja sesu sesuai ai deng dengaa kebi kebija jaks ksan anaa aan n dan dan prog progra ram m yang yang tela telah h diga digari risk skan an oleh oleh organisasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya kepemimpinan yang efektif itu selalu diterapkan di dalam sekolah dan dimanifestasikan kepada guru agar tujuan seseorang seseorang berpengaruh berpengaruh terhadap tujuan organisasi. organisasi. Kinerja guru yang baik, tidak terlepas dari kemampuan dan kemauan guru itu sendiri untuk berprestasi dan peran dari orang yang memimpinnya untuk menciptakan gairah kerja agar guru mempunyai kompetensi dan kepribadian yang tinggi, sehingga prestasi kerjanya menjadi baik dan akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
58
59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari Dari hasil hasil pemba pembaha hasa san n masa masalah lah dalam dalam pene peneli litia tian n ini ini maka maka dapa dapatt disimpulkan sebagai berikut :
59
60
-
Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai hubungan yang positif searah dan kuat terhadap kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro. Analisa data dimana perbandingan perbandingan antara nilai koefisien koefisien korelasi atau r xy xy hitung sebesa sebesarr 0,663 0,663 dengan dengan r xy tabell untu untuk k taraf taraf kesa kesalah lahan an 5% dan dan n=20 n=20 xy tabe diperoleh diperoleh r xy xy tabel sebesar 0,444. Hal ini berarti bahwa r xy xy hitung lebih besar daripada r xy xy tabel. ( r xy xy hitung=0,663 > r xy xy tabel=0,444).
-
Pada tahap pengujian apakah kepemimpinan kepala sekolah mempunyai hubung hubungan an yang yang signif signifika ikan n dengan dengan kinerja kinerja guru guru yang yang berlak berlaku u untuk untuk semu semuaa
popul opulas asi, i,
dip diperol eroleh eh
nilai ilai
t-h t-hitu itung
sebes ebesar ar
3,7 3,754.
Jik Jika
dibandingkan dengan t-tabel untuk taraf signifikan = 0,05 dan dk=18, diperoleh nilai sebesar 1,734 maka nilai t-hitung lebih besar daripada ttabel. tabel. Karena Karena t-hitu t-hitung ng > t-tabel t-tabel maka maka dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid. Deng Dengan an demik demikian ian hipo hipote tesi siss yang yang meny menyata ataka kan n ada ada hubu hubung ngan an yang yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro dapat diterima. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan tersebut, direkomendasikan kepada : -
Kepala ala sekolah lah MTs Al Rosy Rosyiid untuk melaks aksanaka akan tugas/pera eranan yang yang menjad menjadii tangg tanggung ung jawabny jawabnyaa selaku selaku unsur unsur pemimp pemimpin in dalam dalam organisas organisasi, i, baik peranan yang bersifat bersifat interpersonal, interpersonal, informasio informasional nal
60
61
maupun peranan yang bersifat pengambil keputusan, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja guru. guru. -
Kepala sekolah MTs Al Rosyid hendaknya menempatkan guru berdasarkan bidang dan keahliannya agar kualitas pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal.
-
Guru uru MT MTs Al Rosy Rosyid id untuk ntuk konse onsekw kwen en pada pada tuga tugass men menga gaja jarr dan dan halhalhal yang berkaitan dengan tata tertib atau aturan yang berlaku agar tercapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2000, Analisis Regresi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Amirullah, 2004, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Yogyakarta: Graha Ilmu. Arifin, 2005, Skripsi: Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Semangat
Kerja Pegawai , Bojonegoro: STIE Cendekia Bojonegoro
61
62
Hamzah Hamzah,, Awaludi waludin, n, 2004, 2004, Tiga Syara Syaratt Penti Penting ng Seora Seorang ng Kepala Kepala Sekola Sekolah h, http://www.pikiran-rakyat.com Hasa Hasan, n, M. Iqba Iqbal, l, 2002 2002,, Metodo Bogor: r: Metodolog logii Penel Penelit itian ian dan Aplika Aplikasin sinya ya , Bogo Ghalia Indonesia. Hasibu Hasibuan, an, Malayu Malayu S.P S.P, 2001, 2001, Manaje Jakarta:: Manajemen men Sumber Sumber Daya Daya Manus Manusia ia, Jakarta PT. Bumi Aksara Ismawanto, 2002, Simpati Ekonomi, Solo: CV. Grahadi Koentjoroningrat, 2001, Metode Penelitian Masyarakat , Jakarta: Gra Media Muly Mulyas asa, a, E, 2005 2005,, Manaje Bandun ung: g: PT Rema Remaja ja-Manajemen men Berbas Berbasis is Sekola Sekolah h , Band Rosdakarya Nasution, M.N. 2004, Manajemen Mutu Terpadu , Bogor: Ghalia Indonesia Rosy osyada, ada,
Dede, ede,
2004, 004,
Par Parad adig igma ma
Pend Pendid idik ikan an
Demo De mokr krat atis is,
Jakarta arta :
Prenada Media Subiya Subiyanto nto,, Ibnu, Ibnu, 2000, 2000, Metodo Metodolo logi gi Penel Penelit itian ian Manaje Manajemen men dan Akunta Akuntansi nsi , Yogyakarta: UPP Sutrisno Hadi, 2004, Statistik Jilid 2 , Yogyakarta : Andi Offset Tim Perumu Perumus, s, 2004, 2004, Pedoman Bojone nego goro ro:: P3M P3M STIE STIE Pedoman Penulisa Penulisan n Skripsi Skripsi, Bojo Cendekia Bojonegoro Timoti imotius us,,
2005 2005,,
H Hub ubun unga gan n
Moti Motivvasi asi
Kerj erja
denga engan n
Kinerj nerja a
Gur Guru,
http://www.geocities.com/guruvalah/penelitian Undang Undang-Un -Undan dang g RI No. 20 tahun tahun 2003, 2003, 2003, 2003, Sistem Sistem Pendidik Pendidikan an Nasional Nasional , http://www.depdiknas.go.id Winardi, J, 2004, Manajemen Perilaku Organisasi , Jakarta: Prenada Media Yatim Riyanto, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan , Surabaya: Penerbit SIC
62