MANAJERIAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM RANGKA MENERAPKAN FUNGSI-FUNGSI DASAR MANAGEMENT MANAGEMENT
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehin sehingg ggaa kami kami dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n peny penyusu usuna nan n maka makalah lah yang yang berju berjudu dull Manajeri Manajerial al Kepe Kepemimpin mimpinan an Kepala Kepala Sekola Sekola Dalam Dalam Ran!ka Ran!ka Menerap Menerapkan kan
Penulisan san makalah makalah ini merupa merupakan kan salah salah F"n!#i-F"n!#i F"n!#i-F"n!#i Da#ar Mana!emen$ . Penuli satu.. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang yang memban membantu tu dalam dalam menyel menyelesai esaikan kan makalah makalah ini, ini, khususn khususnya ya kepada kepada Dsen Dsen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
!andung, April "#$% Penulis
%A% I PENDAHULUAN
A& La$ar %elakan!
Dalam pencapaian &isi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama leh 'arga seklah, diperlukan kndisi seklah yang kndusi( dan keharmnisan antara tenaga pendidikan yang ada di seklah antara lain kepala sekla seklah, h, guru, guru, tenaga tenaga admini administra strasi, si, dan rang rang tua murid murid ) masyarak masyarakat at yang yang masing masing-mas -masing ing mempun mempunya yaii peran peran yang yang cukup cukup besar besar dalam dalam mencap mencapai ai tujuan tujuan rganisasi. Suat Suatu u rga rgani nisa sasi si akan akan berh berhasi asill dala dalam m menca mencapa paii tuju tujuan an dan dan prg prgra ramm prgramnya jika rang-rang yang bekerja dalam rganisasi tersebut dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung ja'abnya. Agar rang-rang dalam rganisasi tersebut dapat melaksanakan tuga tugasn sny ya deng dengan an baik baik,, maka maka dipe diperl rluk ukan an ser seran ang g pemi pemimp mpin in yang ang dapa dapatt mengarahkan segala sumber daya menuju ke arah pencapaian tujuan. Dalam suatu rganisasi, berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat dipengaruhi leh dua (aktr, yaitu Pemimpin dan rang yang dipimpinnya. Agar kepemimpinan yang dilaksanakan leh pemimpin tersebut e(ekti( dan e(esien, salah satu tugas yang harus dilakukan adalah memberikan kepuasan kepada rang yang dipimpinnya. *epala seklah sebagai serang pemimpin di lingkungan satuan pendidikan harus mampu me'ujudkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan. *epemimpinan dalam lingkung lingkungan an satuan pendidika pendidikan n
selalu melibatka melibatkan n upaya serang kepala kepala
seklah untuk mempengaruhi perilaku para pengikut)guru dalam suatu situasi. Agar kepala seklah dapat melaksanakan (ungsi kepemimpinannya, dia bukan saja harus memiliki 'iba'a tetapi harus memiliki kesanggupan untuk menggunakan 'iba'a ini terhadap para guru supaya diperleh kinerja guru yang baik. Dalam sebuah rganisasi perlu ditetapkan a+as-a+asnya. Diantaranya adalah pembagian tugas. ang perlu diperhatikan dalam a+as pembagian tugas ini adalah kemampuan dari indi&idu-indi&idu yang diserahi tugas. Dengan demikian dalam suatu rganisasi perlu adanya manajemen e(ekti( yang mampu mengarahkan dan membina perilaku rganisasi dan administrasi. Dari uraian tersebut dapat diketahui bah'a sangat besar peranan dan (ungsi manajemen dalam suatu rganisasi maupun dalam tatanan hidup di masyarakat. asibuan "##$/01 memberi batasan tentang manajemen adalah sebagai berikut / 23anajemen adalah ilmu dan seni mengatur prses peman(aatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara e(ekti( dan e(esien untuk mencapai suatu tujuan tertentu4. Dari de(inisi tersebut dapat diketahui bah'a manajemen adalah merupakan suatu keahlian menggerakkan dan mengendalikan rang lain untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dengan demikian akti(itas dari kegiatan rganisasi ditentukan leh peran serang pemimpin dan dibantu leh indi&iduindi&idu yang menjadi ba'ahannya. Dan di setiap lembaga satuan pendidikan tentu mempunyai serang kepala seklah sebagai pemimpin dan guru, serta karya'an sebagai ba'ahannya. Pemimpin leh Winardi "##5/6#51 dide(inisikan sebagai berikut / Pemimpin adalah serang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelmpk yang
dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaransasaran tertentu Dari pendapat tersebut pengertian pemimpin me'ujudkan adanya kemampuan untuk menggerakkan, membimbing, memimpin dan memberi kegairahan kerja terhadap rang lain. 7adi bila ditarik kesimpulan dari pendapat diatas, pemimpin adalah rang yang dapat mempengaruhi, menggerakkan, menumbuhkan perasaan ikut serta dan tanggung ja'ab, memberikan (asilitas, tauladan yang baik serta kegairahan kerja terhadap rang lain. *epala seklah sebagai serang pemimpin di satuan pendidikan merupakan pemimpin (rmal, artinya dia diangkat secara (rmal Formally Designated Leader 1 leh rganisasi yang bersangkutan atau rganisasi yang menjadi atasannya. 8uru pendidik 1 menurut Undang-Undang N. "# Tahun "##6 tentang Sistem Pendidikan Nasinal !ab 9: pasal 60 adalah / 2Pendidik merupakan tenaga pr(esinal yang bertugas merencanakan dan melaksanakan prses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi4.
Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai (aktr penentu keberhasilan tujuan rganisasi selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan)lulusan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan mti&asi, mengadakan super&isi, memberikan insenti(, memberikan kesempatan yang baik
untuk
berkembang
dalam
karir,
meningkatkan
kemampuan,
dan
gaya
kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan merasa senang dan cck dengan gaya kepemimpinan yang terapkan leh kepala seklah. *inerja guru atau prestasi kerja per(rmance1 merupakan hasil yang dicapai leh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan 'aktu. *inerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri kesetiaan dan kmitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreati&itas dalam pelaksanaan pengajaran , kerjasama dengan semua 'arga seklah, kepemimpinan yang menjadi panutan sis'a, kepribadian yang baik, jujur dan byekti( dalam membimbing sis'a, serta tanggung ja'ab terhadap tugasnya. ;leh karena itu tugas kepala seklah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat (ungsinya sebagai alat e&aluasi kepemimpinan bagi kepala seklah. *epemimpinan *epala Seklah bersi(at situasinal , artinya suatu kepemimpinan dapat e(ekti( untuk situasi tertentu dan kurang e(ekti( untuk situasi yang lainnya. <ntnya dalam suatu keadaan darurat diseklah diperlukan kepemimpinan yang triter sebaliknya dalam keadaan nrmal kepemimpinan triter kurang baik. *ndisi lingkungan yang semakin kmplek dan berubah dengan cepat sekarang ini , rganisasi memerlukan serang pemimpin yang selekti(, yaitu pimpinan yang
mampu mengarahkan dan mengembangkan akti&itas ba'ahan sesuai dengan (ungsi dari serang pemimpin.
%& R"m"#an Ma#ala
Serang pemimpin, dalam hal ini serang *epala Seklah, tidak akan dapat menerapkan management seklah dengan baik dan meningkatkan mutu pendidikan dengan hasil yang ptimal tanpa ada partisipasi akti( dan kerja sama yang baik dari semua pihak baik para guru maupun seluruh sta( seklah.
3aka
timbulah suatu pertanyaan Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan fungsi-fungsi dasar management ?
'& R"an! Lin!k"p
Dalam penulisan makalah ini dibuatlah ruang lingkup seklah sesuai unsur-unsur yang terkait didalam menejemen seklah yaitu / $. *epala Seklah Selaku Tp 3anajer 1 ". Wakil *epala Seklah 6. 8uru 5. Wali *elas %. Sta(( Tata Usaha =. Pustaka'an >. ?abran @. *rdinatr 0. 3asyarakat *mite Seklah 1
dengan
%A% II KAJIAN PUSTAKA
A& Pen!er$ian Kepemimpinan
Seperti diketahui keberhasilan sebuah rganisasi tergantung leh beberapa (aktr. Diantara (aktr-(aktr yang mempengaruhi keberhasilan atau tercapainya tujuan rganisasi adalah kinerja para pemimpinnya. 3ereka yang dapat mengkmbinasikan kualitas kepemimpinan dengan kekuatan yang ada dalam psisinya untuk menciptakan pengaruh yang kuat kepada ba'ahannya dan kleganya dipandang sebagai pemimpin yang baik. Dari semua (ungsi manajemen, kepemimpinan atau leadership melibatkan atasan yang berhubungan langsung dengan ba'ahannya. Dengan demikian memimpin merupakan bagian sentral dari peran kepala seklah, dalam bekerja bersama-sama untuk mencapai &isi, misi dan tujuan seklah. *emampuan memimpin
yaitu kemampuan serang kepala seklah dalam
memti&asi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkmunikasi dengan ba'ahan. Seserang yang mempunyai psisi sebagai pemimpin dalam suatu rganisasi mengemban tugas untuk melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain pemimpin adalah
rangnya dan kepemimpinan atau leadership adalah
kegiatannya. Ada beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli. 3enurut . 3ulyasa "##% /$#>1 kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi rganisasi.
rang-rang
yang diarahkan
terhadap
tercapainya
tujuan
Sedangkan kepemimpinan menurut asibuan "##$/$=>1 adalah / 2*epemimpinan adalah cara serang pemimpin mempengaruhi perilaku ba'ahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara prdukti( untuk mencapai tujuan rganisasi4.
Amirullah "##5/"5%1 mende(inisikan kepemimpinan sebagai hubungan dimana seserang pemimpin1 mempengaruhi rang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelmpk. De(inisi tersebut menekankan pada permasalahan hubungan antara rang yang mempengaruhi pemimpin1 dengan rang yang dipengaruhi ba'ahan1. Dari beberapa de(inisi yang telah disebutkan, penulis dapat memberi kesimpulan bah'a kepemimpinan merupakan rang yang memiliki ke'enangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi rang lain melalui pla hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. *epemimpinan dalam knteks struktural tidak hanya terikat pada bidang atau sub bidang yang menjadi garapannya, tetapi juga leh rumusan tujuan dan prgram pencapaiannya yang telah ditetapkan leh pemimpin yang lebih tinggi psisinya. Setiap anggta harus melaksanakannya tanpa menyimpang. Sehingga dalam hal ini kepemimpinan diartikan sebagai prses pemberian mti&asi agar rang-rang yang dipimpin melakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan prgram yang telah ditetapkan. *epemimpinan juga berarti usaha mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi rang lain, agar pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas pkknya masing-masing. Dalam keadaan seperti
ini inisiati( dan
kreati&itas tidak menyentuh tujuan dan prgram rganisasi, dan jika masih
diijinkan, sentuhannya hanya berkenaan dengan cara melaksanakan prgram agar tujuan lebih mudah dicapai. :nisiati( dan kreati&itas tersebut tetap akan sulit dilakukan bilamana pimpinan unit tidak memiliki atau tidak mendapat pelimpahan 'e'enang. Dengan kata lain kepemimpinan dalam kntek struktural tidak dapat melepaskan diri dari si(at birkratis, meskipun tidak seluruhnya bersi(at negati(. Si(at birkratis itu berarti pemimpin dalam melaksanakan prgram atau cara bekerja berpegang pada
hirarki
dan jenjang jabatan yang saling tidak bleh
melampaui 'e'enang dan tanggung ja'ab masing-masing. !irkrasi yang terlalu ketat akan mengakibatkan
kepemimpinan kurang ber(ungsi, karena (ungsi
pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan secara cepat. Setiap keputusan pimpinan yang lebih rendah, bukan saja harus sejalan dengan kebijaksanaan dan keputusan pimpinan yang lebih tinggi, tetapi juga sering terjadi pengambilan keputusan harus disetujui lebih dahulu leh pimpinan atasan. *epemimpinan dalam knteks nn-struktural dapat diartikan sebagai prses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua (asilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara bersama-sama pula. Dalam knteks nn-struktural ini sebab-sebab seserang dipilih, dipercaya dan diangkat menjadi pemimpin karena memiliki kelebihan kepribadiannya.
*elebihan
itu
menimbulkan
dalam aspek-aspek
kepercayaan dan
kesediaan
mengikuti petunjuk, bimbingan dan pengarahnnya. *elebihan itu mungkin berupa kemampuan intektual yang ditampilkan dalam 'a'asan yang luas, kemampuan menyelesaikan masalah dan lain-lain. Di samping itu mungkin berupa kesederhanaan, kejujuran, keterbukaan, dedikasi dan lyalitas, kepelpran dan
lain-lain. Dalam kepemimpinan ini hubungan antara pemimpin dengan rangrang yang dipimpinnya lebih lnggar. ubungan yang lnggar itu disebabkan karena pemimpin berasal dari anggta kelmpk yang sebelumnya merupakan rang-rang yang senasib dan sepenanggungan. Pemimpin tidak hanya mampu menghayati tugas-tugas yang harus dikerjakan anggta kelmpk)rganisasinya, tetapi juga menghayati kepentingan)kebutuhan dan masalah-masalahnya. ;leh karena itu setiap keputusannya selalu dirientasikan pada kebersamaan dengan anggta, dan bukan untuk melindingi psisinya jabatannya1 sebagai pemimpin. Dengan ji'a kebersamaan itulah yang menjadi (aktr yang memudahkan pemimpin menggerakkan rang-rang yang dipimpinnya, sebagai per'ujudan kepemimpinan yang e(ekti(. Amirullah "##5/"=01 memberi indikatr kepemimpinan e(ekti( yaitu dengan melihat dari hasil kinerja yang diperleh selama tugas kepemimpinannya, baik secara kualitas maupun kuntitas. Salah satu pendekatan yang dianggap tepat dalam melihat indikatr kepemimpinan yang e(ekti( adalah dengan melihat peran peran yang dimainkan leh serang pemimpin. Apabila pemimpin itu telah melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan (ungsinya, maka pemimpin itu dikatakan sudah e(ekti(. Sebaliknya, pemimpin yang belum melaksanakan tugastugas sesuai dengan peranannya, maka pemimpin itu masih belum bisa dikatakan sebagai pemimpin yang e(ekti(. Adapun peran-peran dari serang pemimpin yang e(ekti( adalah / $1 sebagai (igur figurehead 1B "1 sebagai pemimpin leader 1B 61 sebagai penghubung liasion1B 51 sebagai pengamat monitoring 1 B %1 sebagai
pembagi in(rmasi disseminator 1B =1 sebagai juru bicara spokesperson1 dan >1 sebagai 'irausaha enterpreneur 1.
%& Pen(eka$an #i)a$-#i)a$ kepemimpinan (an perilak" kepemimpinan& *& Pen(eka$an #i)a$-#i)a$ kepemimpinan
Untuk memperleh kemampuan dalam dalam kepemimpinan diperlukan sejumlah si(at-si(at yang baik dan tepat, tetapi untuk sejumlah si(at-si(at tersebut tidaklah cukup untuk memperleh predikat pemimpin. *arena si(at-si(at itu harus diterapkan dalam praktek pada 'aktu dan situasi yang tepat pula. Disamping itu diperlukan pula adanya ba'ahan atau sekelmpk rang yang mencari kepemimpinannya. Si(at-si(at kepemimpinan itu mencangkup / pengetahuan, kecerdasan, imanjinasi, kepercayaan diri, integrasi, kepandaian berbicara, pengendalian dan keseimbangan mental dan emsinal, pergaulan ssial dan persahabatan, drngan, antusiasme dan keberanian. +& Pen(eka$an perilak" kepemimpinan
Pendekatan perilaku tidak mencba untuk mencari ja'aban si(at-si(at pemimpin, tetapi akan mencba untuk menentukan apa yang dilakukan leh para pemimpin e(ekti(, bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkmunikasi dan memti&asi ba'ahan mereka, bagaimana mereka menjalankan tugas. Tidak seperti pendekatan si(at, pendekatan perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan
sehingga
indi&idu-indi&idu
dapat
dilatih
dengan perilaku
kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin dengan e(ekti(. Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan yaitu /
a& F"n!#i Kepemimpinan
*epemimpinan yang e(ekti( hanya dapat ter'ujud apabila dijalankan sesuai dengan (ungsinya. Cungsi pemimpin ini berhubungan langsung dengan situasi ssial dalam kehidupan kelmpk atau rganisasi masing-masing yang mengisyaratkan bah'a setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi ssial kelmpk)rganisasinya. Pemimpin yang membuat keputusan dengan memperhatikan situasi ssial kelmpk)rganisasinya, akan dirasakan sebagai keputusan bersama yang menjadi tanggung ja'ab bersama pula dalam melaksanakannya. Dengan demikian akan terbuka peluang bagi pemimpin untuk me'ujudkan (ungsi(ungsi kepemimpinan sejalan dengan situasi ssial yang dikembangkannya. Cungsi kepemimpinan itu memiliki dua dimensi sebagai berikut / $1 Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan direction1 dalam tindakan atau akti&itas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan rang-rang yang dipimpinnya. "1 Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan support 1 atau keterlibatan rang-rang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas tugas
pkk
kelmpk)rganisasi,
yang
dijabarkan
dan
dimani(estasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijaksanaankebijaksanaan pemimpin.
!erdasarkan kedua dimensi itu, selanjutnya secara perasinal dapat dibedakan lima (ungsi pkk kepemimpinan. ?ima (ungsi kepemimpinan tersebut adalah / a1 Cungsi :nstrukti( Pemimpin sebagai
pengambil
keputusan ber(ungsi
memerintahkan
pelaksanaannya pada rang-rang yang dipimpin. Pemimpin sebagai kmunikatr merupakan pihak yang menentukan apa isi perintah1, bagaimana
cara
melaksanakan
mengerjakan
dan
melaprkan
perintah1,
kapan
hasilnya1,
dan
'aktu
memulai,
dimana
tempat
mengerjakan perintah1 agar keputusan dapat di'ujudkan secara e(ekti(. b1 Cungsi *nsultati( Pemimpin
kerapkali
memerlukan
bahan
pertimbangan
yang
mengharuskannya berknsultasi dengan rang-rang yang dipimpinnya. *nsultasi dapat pula dilakukan melalui arus sebaliknya, yakni dari rangrang yang dipimpin kepada pemimpin yang menetapkan keputusan dan memerintahkan pelaksanannya. al ini berarti (ungsi ini berlangsung dan bersi(at kmunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. c1 Cungsi Partisipasi Cungsi ini berarti kesediaan pemimpin untuk tidak berpangku tangan pada saat-saat rang yang dipimpin melaksanakan keputusannya. Pemimpin tidak bleh sekedar mampu membuat keputusan dan memerintahkan
pelaksanaannya, tetapi juga ikut dalam prses pelaksanaannya, dalam batas-batas tidak menggeser dan mengganti petugas yang bertanggung ja'ab melaksanakannya. d1 Cungsi Delegasi Cungsi ini
mengharuskan pemimpin memilah-milah
tugas
pkk
rganisasinya dan menge&aluasi yang dapat dan tidak dapat dilimpahkan kepada rang-rang yang dipercayainya. Cungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Pemimpin harus bersedia dan dan dapat mempercayai rang lain sesuai dengan psisi)jabatannya. e1 Cungsi Pengendalian Pemimpin mampu mengatur akti&itas anggtanya secara terarah dan dalam krdinasi yang e(ekti(, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. ,& Gaa Kepemimpinan
Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan ini memusatkan pada gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan ba'ahan. 3enurut Nasutin "##5/$001 8aya *epemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan ba'ahannya. 8aya kepemimpinan ini pada gilirannya ternyata merupakan dasar dalam membeda-bedakan atau mengklasi(ikasikan tipe kepemimpinan. 8aya kepemimpinan memiliki tiga pla dasar, yaitu /
$1 8aya kepemimpinan yang berpla mementingkan pelaksanaan tugas secara e(ekti( dan e(esien, agar mampu me'ujudkan tujuan secara maksimal. "1 8aya kepemimpinan yang berpla mementingkan pelaksanaan hubungan kerja sama. 61 8aya kepemimpinan yang berpla mementingkan hasil yang dapat dicapai dalam rangka me'ujudkan tujuan rganisasi. Disini pemimpin menaruh perhatian yang besar dan memiliki keinginan yang kuat, agar setiap anggta berprestasi sebesar-besarnya. *etiga pla dasar perilaku kepemimpinan dalam praktik tidak berlangsung secara ekstrim terpisah-pisah. Pemisahan sebagaimana tersebut diatas dimaksudkan sebagai uraian teritis, yang akan mengantarkan pada kategri kepemimpinan menjadi lima tipe pkk dalam kepemimpinan. *epemimpinan yang e(ekti( tidak mungkin ter'ujud dengan mempergunakan salah satu tipe kepemimpinan
secara
murni.
Ari(in
"##%/$%1
kelima
tipe
pkk
kepemimpinan tersebut adalah / $1 Tipe kepemimpinan tkratik *epemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu rang atau sekelmpk kecil rang yang diantara mereka tetap ada seserang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. *edudukan ba'ahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah dan bahkan kehendak pemimpin. Pemimpin
memandang
dirinya
lebih
dalam
segala
hal,
dibandingkan dengan ba'ahannya. Perintah pemimpin tidak bleh dibantah, karena dipandang sebagai satu-satunya yang paling benar. ;leh karena itu tidak ada pilihan lain bagi ba'ahan selain tunduk dan patuh di ba'ah kekuasaan sang pemimpin. *ekuasaan pemimpin digunakan untuk menekan ba'ahan, dengan mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat utama. ". Tipe kepemimpinan paternalistik Tipe kepemimpinan ini lebih mengutamakan kebersamaan. Tipe ini memperlakukan semua satuan kerja yang terdapat dalam rganisasi dengan seadil dan serata mungkin. 6. Tipe kepemimpinan kharismatik Dalam tipe ini pemimpin mempunyai kemampuan menggerakkan rang lain dengan mendayagunakan keistime'aan atau kelebihan pribadi yang dimiliki leh pemimpin, sehingga menimbulkan rasa hrmat, segan dan patuh pada rang-rang yang dipimpinnya. Adapun
keistime'aan
kepribadian
yang
umum
dimiliki
kepemimpinan tipe ini adalah akhlak yang terpuji. 5. *epemimpinan bebas Laissez Faire1 Dalam kepemimpinan ini, pemimpin berkedudukan sebagai simbl. *epemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada rang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan berbuat1 menurut kehendak dan kepentingan
masing-masing,
baik
secara
perserangan
maupun
berupa
kelmpk-kelmpk kecil. Pemimpin hanya meng(ungsikan dirinya sebagai penasehat, yang dilakukan dengan memberi kesempatan untuk berkmprmi atau bertanya bagi anggta kelmpk yang memerlukannya. Dalam kepemimpinan ini apabila tidak ada serangpun dari anggta kelmpk atau ba'ahan yang mengambil inisiati( untuk menetaplan suatu keputusan maka tidak ada akti&itas)kegiatan rganisasi. %. Tipe kepemimpinan demkratis Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai (aktr utama dan terpenting dalam setiap kelmpk)rganisasi. Prses kepemimpinan di'ujudkan dengan cara memberikan kesempatan yang luas bagi anggta kelmpk)rganisasi untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Setiap angta kelmpk tidak saja diberi kesempatan
untuk
akti(,
tetapi
juga
dibantu
dalam
mengembangkan sikap dan kemampuannya memimpin. *nsisi itu
memungkinkan
setiap rang
siap untuk diprmsikan
menduduki jabatan pemimpin secara berjenjang, bilamana terjadi keksngan karena pensiun, mutasi, meninggal dunia, atau sebabsebab lain. *epemimpinan demkratis adalah kepemimpinan yang akti(, dinamis dan terarah.
*egiatan-kegiatan
pengendalian
dilaksanakan
secara
tertib
dan
bertanggung ja'ab. Pembagian tugas yang disertai pelimpahan 'e'enang dan
tanggung ja'ab yang jelas memungkinkan setiap angta berpartisipasi secara akti(. Dengan kata lain setiap anggta mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikan untuk mencapai tujuan rganisasinya. '& Kepemimpinan Kepala Sekola
Sebagaimana seklah dipahami sebagai suatu rganisasi, kepemimpinan dan manajemen menjadi menarik untuk kaji. Sebagai suatu rganisasi, seklah memerlukan tidak hanya serang manajer untuk mengella sumber daya seklah, yang lebih banyak berknsentrasi pada permasalahan anggaran dan persalan adminstrati( lainnya, melainkan juga memerlukan pemimpin yang mampu menciptakan sebuah &isi dan mengilhami sta( dan semua kmpnen indi&idu yang terkait dengan seklah. Wacana ini mengimplikasikan bah'a baik pemimpin maupun manajer diperlukan dalam pengellaan seklah. !erbeda dengan rganisasi lain, seklah merupakan bentuk rganisasi mral, yang berbeda dengan bentuk rganisasi lainnya, terutama yang berrientasi pada keuntungan
laba1.
Sebagai
suatu
rganisasi,
menurut
umtini
:ksan
http/))'''.depdiknas.g.id /"##%1 kesuksesannya tidak hanya ditentukan leh kepala seklah melainkan juga leh tenaga kependidikan lainnya dan prses seklah itu sendiri. al tersebut memba'a knsekuensi lgis bah'a kepala seklah berke'ajiban mengkrdinasikan ketenagaan di seklah untuk menjamin terimplementasikannya peraturan dan perundangan seklah. Dalam perannya tersebut, kepala seklah dapat ber(ungsi sebagai mti&atr, direktur, dan e&aluatr.
*epala seklah adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran kepala seklah prses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan e(ekti(. *epala seklah adalah pemimpin yang prses keberadaannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan leh yayasan, atau ditetapkan leh pemerintah. 3enurut
A'aludin am+ah http/))'''.pikiran-rakyat.cm/
"%
;ktber "##51 Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kepala seklah yaitu / *& A#pek Ak#ep$a,ili$a#
Akseptabilitas adalah aspek mengandalkan dukungan riil dari kmunitas yang dipimpinnya. Serang kepala seklah harus mendapat dukungan dari guru-guru dan karya'an lembaga yang bersangkutan sebagai kmunitas (rmal yang dipimpinnya. Dukungan ini juga secara nn(rmal harus mendapat pula dari masyarakat pendidikan termasuk kmite seklah sebagai 'adah rganisasi rang tua)'ali sis'a. Serang kepala seklah sah menjadi pemimpin apabila mendapat dukungan riil dari masyarakat yang dipimpinnya, hal ini untuk memudahkan kinerja tugas serta menghindarkan dari sikap apriri atau pembangkangan dari yang dipimpinnya. Sesungguhnya jika seserang yang memimpin tidak dikehendaki leh yang dipimpin akan menimbulkan ketidakserasian dalam pelaksanaan tugas. Aspek akseptabilitas ini dalam teri rganisasi disebut legitimasi pengakuan1 yakni kelayakan serang pemimpin untuk diakui dan diterima keberadaannya leh mereka yang dipimpin. Untuk mendapatkan legitimasi, sebaiknya kepala seklah dipilih langsung leh guru-guru.
anya rang yang dipilih melalui prses pemilihan seperti ini biasanya serang pemimpin mendapat dukungan yang nyata. Tentunya melalui tahapan seleksi yang ketat tidak asal memilih. *epemimpinan seperti ini akan memiliki legitimasi yang sangat kuat jika melalui prses pemilihan langsung yang dilaksanakan secara adil, jujur, dan transparan. +& A#pek kapa,ili$a#
Aspek
kapabilitas
menyangkut
kmpetensi
kemampuan1
untuk
menjalankan kepemimpinan. Untuk menjadi kepala seklah tidak hanya cukup mendapat pengakuan dari guru-guru sebagai pendukungnya tapi juga harus memiliki kemampuan memimpin.
Selain itu, memiliki kemampuan dalam
mengella sumber daya yang ada dari rang-rang yang dipimpinnya agar tidak menimbulkan kn(lik. *apabilitas ini sangat diperlukan bagi serang kepala seklah, melalui pengalaman yang cukup memadai serta pengetahuan mengenai manajemen seklah dan pendidikan lainnya. memiliki kemampuan dalam mengella
Apabila kepala seklah tidak
dapat dipastikan lembaga yang
dipimpinnya tidak akan berjalan e(ekti( dan ada kemungkinan berantakan. *n(lik biasanya muncul karena adanya berbagai kepentingan dan gagasan yang kurang terakmdasi dengan sempurna. Apabila kn(lik ini dikella dengan baik serta mengakmdasi hal-hal yang secara realistis dapat dilaksanakan, akan melahirkan sebuah kesepakatan dan pemahaman yang akan terasa elk apabila dilaksanakan secara bersama dengan penuh tanggung ja'ab.
.& A#pek in$e!ri$a#
Aspek integritas adalah sebuah persyaratan yang sempurna apabila aspek akseptabilits dan kapabilitas terpenuhi. Dengan persyaratan ini serang kepala seklah dapat menghasilkan prduk kepemimpinan yang sempurna dan diterima leh khalayak. Secara sederhana, integritas artinya kmitmen mral dan berpegang teguh terhadap aturan main yang telah disepakati sesuai dengan peraturan dan nrma yang semestinya berlaku. Caktr ini akan menentukan 'iba'a dan tidaknya serang kepala seklah. Suatu penghargaan akan diberikan terhadap serang pemimpin apabila memegang teguh janjinya serta kmitmennya terhadap sesuatu yang telah disepakatinya. 7adi, integritas adalah menyangkut knsistensi dalam memegang teguh aturan main atau nrma-nrma yang berlaku di dunia pendidikan.
Selain tiga persyaratan tersebut, kepala seklah sebagai serang manajer di lembaga pendidikan juga harus memiliki tiga kecerdasan pkk, yaitu / kecerdasan pr(esinal, kecerdasan persnal dan kecerdasan manajerial agar dapat bekerja sama dan mengerjakan sesuatu dengan rang lain. syada "##5/"5#"5"1 mengklasi(ikasikan kemampuan manajerial yang harus dipertimbangkan sebagai langkah a'al mengerjakan berbagai tugas manajerial, yaitu /
a. *emampuan mencipta, yang meliputi / selalu mempunyai ide-ide bagus, selalu memperleh slusi-slusi untuk berbagai prblem yang biasa dihadapi, mampu mengantisipasi berbagai knsekuensi dari pelaksanaan berbagai keputusan dan mampu mempergunakan kemampuan ber(ikir
imajinati( lateral thingking 1 untuk menghubungkan sesuatu dengan yang lainnya yang tidak bisa muncul dari analisis dan pemikiran-pemikiran empirik. b. *emampuan
membuat
perencanaan,
yang
meliputi
/
mampu
menghubungkan kenyataan sekarang dan hari esk, mampu mengenali apa-apa yang penting saat itu dan apa-apa yang benar-benar mendesak, mempu mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan mendatang, dan mampu melakukan analisis. c. *emampuan mengrganisasi, yang meliputi / mampu mendistribusikan tugas dan tanggung ja'ab yang adil, mampu membuat putusan secara tepat, selalu bersikap tenang dalam menghadapi kesulitan, mampu mengenali pekerjaan itu sudah selesai dan sempurna dikerjakan. d. *emampuan berkmunikasi, yang meliputi / mampu memahami rang lain, mampu dan mau mendengarkan rang lain, mampu menjelaskan sesuatu pada rang lain, mampu berkmunikasi melalui tulisan, mampu membuat rang lain berbicara, mampu mengucapkan terima kasih pada rang lain , selalu mendrng rang lain untuk maju dan selalu mengikuti dan meman(aatkan tekhnlgi in(rmasi. e. kemampuan memberi mti&asi, yang meliputi / mampu memberi inspirasi pada rang lain, menyampaikan tantangan yang realistis, membantu rang lain untuk mencapai tujuan dan target, membantu rang lain untuk menilai kntribusi dan pencapaiannya sendiri.
(. *emampuan melakukan e&aluasi, yang meliputi / mampu membandingkan antara hasil yang dicapai dengan tujuan, mampu melakukan e&aluasi diri, mampu melakukan e&aluasi terhadap pekerjaan rang lain, dan mampu melakukan tindakan pembenaran saat diperlukan. D& Kinerja !"r"
3enurut
Timtius
http/))'''.gecities.cm)guru&alah/"##%1
*inerja
merupakan terjemahan dari bahasa :nggris, 'rk per(rmance atau jb per(rmance
tetapi
dalam
bahasa
:nggrisnya
sering
disingkat
menjadi
per(rmance saja. *inerja dalam bahasa :ndnesia disebut juga prestasi kerja. *inerja atau prestasi kerja performance1 diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan mti&asi dalam menghasilkan sesuatu.. 3asalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan prdukti&itas lembaga atau rganisasi. Caktr utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. 3emang diakui banyak rang mampu tetapi tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak rang mau tetapi tidak mampu juga tetap tidak menghasilkan kinerja. *inerja adalah sesuatu uyang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan bekerja, dengan kata lainbah'a kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja. enri simamra $00>/5"61 menyatakan bah'a prestasi kerja performance1 diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang alhirnya secara langsung dapat tercermin dari utput yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Sedangkan asibuan "##$/051 mende(inisikan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seserang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta 'aktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga (aktr penting yaitu, kemampuan dan minat serang pekerja, kemampuan dan minat serang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat mti&asi serang pekerja. Semakin tinggi ketiga (aktr diatas, semakin besarlah prestasi kerja karya'an bersangkutan. Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bah'a apabila serang pega'ai telah memiliki kemampuan dalam penguasaan bidang pekerjaannya, mempunyai minat untuk melakukan pekerjaan tersebut, adanya kejelasan peran dan mti&asi pekerjaan yang baik, maka rang tersebut memiliki landasan yang kuat untuk berprestasi lebih baik. Ukuran kinerja secara umum yang kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar meliputi / $1 kualitas kerjaB "1 kuantitas kerjaB 61 pengetahuan tentang pekerjaanB 51 pendapat atau pernyataan yang disampaikanB %1 keputusan yang diambilB =1 perencanaan kerjaB >1 daerah rganisasi kerja. 7adi kinerja adalah kuantitas dan kualitas yang diselesaikan leh indi&idu, maka kinerja merupakan utput pelaksanaan tugas. *inerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah prdukti&itas, karena merupakan indikatr dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat prdukti&itas yang tinggi dalam suatu rganisasi. asibuan $000/$"=1 menyatakan prdukti&itas adalah perbandingan antara keluaran utput1 dengan masukan input 1. Adapun Caktr(aktr
yang
mempengaruhi
kinerja
menurut
Sedarmayanti
http/))'''.gecities.cm)guru&alah/"##%1 antara lain / sikap mental, pendidikan, ketrampilan, manajemen kepemimpinan, tingkat penghasilan, gaji dan kesehatan, jaminan ssial, iklim kerja, sarana prasarana, tekhnlgi dan kesempatan berprestasi. !ertlak dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bah'a yang dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja performance1 adalah hasil yang dicapai leh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta 'aktu dengan utput yang dihasilkan tercermin baik kuantitas maupun kualitasnya. E& Penilaian Kinerja G"r"
Tugas manajer kepala seklah1 terhadap guru salah satunya adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini dilaksanakan untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai leh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap guru baik, sedang atau kurang. Penilaian ini penting bagi setiap guru dan berguna bagi seklah dalam menetapkan kegiatannya. Dengan penilain berarti guru mendapat perhatian dari atasannya sehinga dapat mendrng mereka untuk bersemangat bekerja. Tentu saja penilaian ini harus dilakukan secara bjekti( dan jujur serta ada tindak lanjutnya.Tindak
lanjut
penilaian
memperleh imbalan jasa dari seklah
ini
guru memungkinkan untuk
seperti memperleh kenaikan jabatan
seperti 'akil seklah, Pembimbing ;S:S atau mungkin mdal untuk mendapatkan kenaikan pangkat dengan sistem kredit. Penilaian kinerja ini merupakan alat yang berguna tidak hanya untuk menge&aluasi kerja dari para guru, tetapi juga untuk mengembangkan dan memti&asi kalangan guru. Sejalan dengan itu asibuan "##$/@=1 berpendapat
Penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk menge&aluasi perilaku prestasi kerja karya'an serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Dalam penilaian kinerja tidak hanya semata-mata menilai hasil (isik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai. Unsur prestasi karya'an yang dinilai leh setiap rganisasi tidaklah selalu sama, tetapi pada dasarnya unsurunsur yang dinilai itu mencangkup seperti hal-hal ditersebut. Demikian juga untuk menilai kinerja guru, unsur-unsur yang telah dipaparkan dapat digunakan leh kepala seklah untuk melakukan penilaian namun tentu saja berkaitan dengan pr(esinya sebagai guru dengan tugas utamanya sebagai pengajar. Dalam melaksanakan tugasnya, guru tidak berada dalam lingkungan yang ksng. :a bagian dari sebuah mesin besar pendidikan nasinal, dan karena itu dia terikat pada rambu-rambu yang telah ditetapkan secara nasinal mengenai apa yang mesti dilakukannya. al seperti biasa dimanapun, namun dalam knteks pr(esinalisme guru dimana mengajar dianggap sebagai pekerjaan pr(esinal, maka guru dituntut untuk pr(esinal dalam melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan uraian tersebut maka kinerja guru yang diukur dalam penelitian ini merupakan penilaian terhadap guru yang menyangkut tugasnya sebagai pengajar dan penilaian kepala seklah yang menyangkut tentang kepemimpinanya.
%A% III PEM%AHASAN
A/ Kepala Sekola
*epala Seklah adalah serang manager, yaitu rang yang melaksanakan)mengella management seklah. *epala seklah harus mampu memanage meminit1 unsur manusia dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu pendidikan di seklah. Dalam hal ini, kepala seklah tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersi(at perasinal seklah, tetapi mengambil keputusan menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan rang lain untuk melaksanakan keputusan kepala seklah yang telah diambil sesuai dengan kebijakkan yang telah digariskan dalam prgram kerja. Serang *epala Seklah sebagai pengella management seklah harus memahami Cungsi-Cungsi Dasar 3anagement, yang meliputi / -
Plannin! 0Peren1anaan 2
-
Or!ani3in! 0Pen!or!ani#a#ian2
-
A1$"a$in! 0Pen!!erakan2
-
'on$rollin! 0 Pen!on$rollan 2
-
E4al"a$ion 0 E4al"a#i 2
$. Planning 0Peren1anaan 2 3enetapkan rencana apa yang harus dilaksanakan seklah untuk menyelesaikan prram-prgram yang telah dibuat. Case pertama perlu ditetapkan / “ Apa, kapan dan
bagaimana
pekerjaan
harus
dilakukan.
Dalam
(ase
ini
disebut
5 Perencanaan Planning1.
". Organizing 0 Pen!or!ani#a#ian 2 3endistribusikan atau mengalkasikan tugas-tugas pada rang-rang yang diberi ke'enangan yang
dituangkan dalam
S*.Tugas, *epala Seklah
mendelegasikan kekuasaan dan menetapkan hubungan kerja antara anggta
kelmpk kerja dengan delegir.
Case ini disebut 5 Pengorganisasian
;rgani+ing1.
6. Actuating 0 Pen!!erakkan 2 *epala Seklah menggunakan sarana-sarana, seperti kmunikasi,pemberian instruksi,saran,teguran,pujian, sehingga para pelaku tenaga kependidikan tergerak untuk melaksanakan tugas yang telah diemban dengan secara ikhlas dan dengan kerjasama yang baik sebagai partner kerja kepala seklah. *egiatan ini menyebabkan kegiatan perasinal seklah menjadi bergerak dan berjalan. Case ini la+im disebut 5 Penggerakkan Actuating1.
5. Controlling 0Pen!a6a#an 2 Pada saat kegiatan seklah sedang bergerak atau berjalan, kepala seklah harus selalu mengadakan penga'asan atau pengendalian agar gerakkan atau jalannya kegiatan perasinal seklah sesuai dengan planning yang telah digariskan. Case ini disebut 5 Pengawasan atau Pengendalian4 <ntrlling1.
7& E4al"a$iom 0 E4al"a#i2
asil kerja yang telah dicapai dalam prgram yang telah digariskan dibuat prsentase realisasi pencapaian sasaran)target. Dalam hal ini kepala seklah dapat menge&aluasi
kekurangan-kekurangan
yang
ada,
penyebab
timbulnya
hambatan)kendala, sehingga dapat untuk memperbaiki kinerja mendatang. Case ini disebut 5 Evaluasi &aluatin1.
%/ 8akil Kepala Sekola
Wa kil *epala Seklah merupakan kepanjangan tangan kerja kepala seklah yang membantu tugas-tugas kepala seklah sesuai dengan pembagian tugas masing-masing, yang meliputi / $. Wakil *epala Seklah Urusan *urikulum ". Wakil *epala Seklah Urusan *esis'aan 6. Wakil *epala Seklah Urusan Sarana dan Prasarana
5. Wakil *epala Seklah Urusan ubungan 3asyarakat. Wakil kepala seklah harus membuat suatu perencanaan didalam melaksanakan tuagas selama tahun ajaran berlangsung bisa selama satu semester setiap 'akil masing-masing mempunyai perencanaaan sesuai dengan urusan masing-masing. Uraian tugas yang telah digariskan melalui S*.Tugas, Wakil *epala Seklah mengkrdinasikan anggta kelmpk kerjanya, sehingga antara 'akil kepala seklah yang satu dengan yang lain tidak tumpang tindih pelaksanaan perasinalnya. Wakil kepala Seklah Urusan *urikulum berkrdinasi dengan semua
guru
mata
pelajaran
dan
'ali
kelas,
bertanggungja'ab
atas
terselenggaranya *egiatan !elajar 3engajar *!31. Wakil *epala Seklah Urusan *esis'aan
berkdinasi dengan 8uru Pembina ;S:S dan seluruh
Pembina seksi-seksi kegiatan kstra *urikuler. 3enyusun Prgram *erja kegiatan ;S:S, menegakkan disiplin dan tata tertip sis'a.
'/ G"r"
Dengan dikrdinasi leh Wakil kepala seklah Urusan *urukulum, guru harus mampu menguasai pengellaan Prgram Pengajaran yang meliputi / Prgram tahunan, Prgram Semester, Analisis 3ateri Pelajaran, Pengayaan dan lain-lain yang berkenaan dengan prses belajar mengajar. 8uru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anak didiknya, tetapi juga harus mampu membekali diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi yang ada sekarang. Dalam hal ini kepala seklah harus mendrng dan memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti penataran ,seminar, simpsium, musya'arah guru mata pelajaran 383P1 dan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Sehingga dapat
meningkatkan pengetahaun serang guru dalam melkasanakn kegiatan belajar mengajar.
D/
8ali Kela#
Disamping
sebagai
petugas
pengella
kelas
dan
penyelenggara
administrasi kelas, Wali kelas harus mampu berperan sebagai pengganti rang tua murid di seklahnya. 3engetahui perkembangan akademik anak didiknya secara kn(rehensi(, membuat catatan-catatan khusus. *asus-kasus yang tidak
mampu
untuk diselesaikan sendiri agar diknsultasikan atau dialih tugaskan
kepada
petugas !imbingan dan *nseling seklah. Pada prinsipnya senakal apapun anak masih ada sisi baiknya, jika perlu diknsultasikan dengan rang tua)'ali murid untuk slusinya. E/ S$a)) Ta$a U#aa
*epala Seklah mendelegasikan tugas ketatausahaan kepada *epala Urusan Tata Usaha sebagai krdinatr, yang selanjutnya mengkrdinasikan kepada anggta tugas tentang uraian tugas yang harus dilaksanakan. *emudian tugas
bendahara
administrasi
adalah membantu *epala Seklah
keuangan
seklah
yang
mempunyai
menyimpan,membayarkan dan mempertanggung
dalam
(ungsi
B
pengellaan mengambil,
ja'abkan secara administrasi
keuangan SP71 tepat 'aktu. F/
P"#$aka6an
!uku adalah sebagai salah satu sarana sumber ilmu pengetahuan dan teknlgi, semakin banyak buku yang dibaca akan terasa semakin kecil pengetahuan seserang. Disamping sebagai petugas yang bertanggung ja'ab atas pengellaan perpustakaan, Pustaka'an berkrdinasi dengan seluruh guru
mata
pelajaran untuk memti&asi anak agar gemar membaca. Arahkan 'aktu senggang anak untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari in(rmasi dari tugas
yang
diberikan leh gurunya, kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan, niscaya budaya membaca dapat ditanamkan sehingga dapat menjadi salah satu kebutuhan hidupnya.
G/ La,oran
?abran sebagai petugas lab yang bertanggung ja'ab atas pengellaan labraturium dan peman(aatan peralatannya.
?abraturium merupakan salah
satu sarana teknlgi untuk mengembangkan kemampuan SD3 peserta didik. *epala seklah menugaskan petugas lab yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya agar peralatan yang mahal harganya tersebut dapat di(ungsikan septimal mungkin.
H/ Koor(ina$or M"#olla Sekola&
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasinal /
mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia :ndnesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaE'a terhadap Tuhan ang 3aha sa dan berbudi pekerti luhur, dan seterusnya. 3uslla seklah merupakan sarana yang sangat
penting
untuk membimbing
Dengan
peserta didik dalam kegiatan keagamaan.
menunjuk serang krdinatr serta uraian tugasnya, petugas berkrdinasi dengan guru pendidikan agama mengkrdinir dan menjad'alkan kegiatan sis'a untuk setiap hari pada jam tertentu bergilir setiap kelas
menjalankan kegiatan
keagamaan di muslla. Dengan demikian peserta didik tidak hanya dibekali leh ilmu pengetahuan dan teknlgi,tetapi dibekali juga
keimanan dan ketaE'aan
kepada Tuhan ang 3aha sa.
I/ Komi$e Sekola
Peran rang tua sangat penting dan paling e(ekti( adalah arng tua sebagai penyedia lingkungan belajar e(ekti(, sehingga pelajar dapat belajar dengan baik. .........................................................................................................................
%A% III PENUTUP
A& Ke#imp"lan *& *epala Seklah adalah serang pemimpin sekaligus serang manager
yaitu rang yang memimpin dan mengella management seklah yang harus memiliki dasar-dasar dan syarat kepemimpinan serta harus memahami (ungsi-(ungsi dasar management. +& Tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada petugas yang telah
ditunjuk,
dikrdinasikan
dengan
anggta
kelmpk
tugasnya
sehingga terbentuk Team Work yang kmpak sebagai partner kera kepala seklah untuk melaksanakan prgram kerja yang telah di gariskan. .& Dengan penerapan (ungsi-(ungsi dasar management, diharapkan
seklah dapat menghasilkan prestasi yang berkualitas dan berkualitas dalam prestasi.
%& Saran
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia hendaknya setiap kepala seklah membuat Prgram *erja Seklah sebagai pedman untuk pelaksanaan kegiatan perasinal seklah dan sebagai alat kntrl dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang diambil.