PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM PESAWAT TELEPON STANDART SNI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Jaringan Telekomunikasi semester
PEM!IM!ING " Martono D A# Ir# MMT
Kelo elom$o m$ok % JTD JTD & '( An)ika O*ta+ia Pra)ana
NIM,-.%--/00.1
!asuki Rahmat 2akim
NIM,-.%--/00'3
Intan Maharani Putri
NIM,-.%--/0010
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG .0-%
1. TUJUAN 1) Untuk dapat mengetahui cara pengujian pesawat telepon standar sesuai persyaratan SNI 2. TEORI DASAR Standar Nasional Indonesia (SNI) Pesawat telepon analog ini menjelaskan persyaratan konstruksi, persyaratan operasi, persyaratan fasilitas, persyaratan ahan aku, persyaratan mutu dan pengujian untuk pesawat telepon analog! Standar ini menggunakan acuan rekomendasi yang dipulikasikan oleh international "elecommunication Union "elecommunication (I"U#"), yang terdiri atas$ ITU-TP 310, %ualitas transmisi telepon saluran pelanggan dan set# karakteristik transmisi telepon digital untuk pita telepon (&'' # &*'' ) CCITT Q. 23, "echnical +eatures of Push -utton "elephone Sets! CCIT Q.552, "ransmission .haracteristics at /#wire 0naloue Interfaces of 2igital 34change! Persyr!" M#!# 1$ Res%s!"s% 2alam keadaan uka masuk (5N 55%), resistansi diukur dengan tegangan 1'' 62. antara kawat a# (tip#ring), minimal 1 mega 5hm! 2$ I&'e("s% $
Ke(" )#* &s#* +ON OOK$ Impedansi 0. untuk frekuensi /7 diukur dengan tegangan 8' 60., minimal *''' 5hm!
)$
Ke(" !#!#' *e#r +O OOK$ Impedansi 2. diukur dengan tegangan nominal *9 62. dan:atau /* 62. serta arus catu /' m0, maksimal *'' 5hm
3$
Pe"s%"y" 2engan catuan tegangan nominal *9 62. dan:atau /* 62. serta arus /' m0, karateristik pensinyalan seagai erikut$ $ P#s 1) %ecepatan pulsa (frekuensi ) (1' ; 1) PPS!
/) rasio samung (*' ; 8)
antar
digit$
>7'
milidetik#1&''
milidetik
(untuk
pengiriman digit secara erantai oleh perangkat) *) ?umlah pulsa samung$ 1 pulsa untuk angka 1, / pulsa untuk angka /, demikian selanjutnya 1' pulsa untuk angka '! )$ DTM 1) +rekuensi •
2igit yang dikirim ke PS"N merupakan kominasi frekuensi rendah dan frekuensi
•
"inggi dengan nilai toleransi ; 1,9< dari nilai nominal untuk tiap#tiap frekuensi
•
(lihat "ael 1 2"@+)! "ael 1 ! sinyal pada 2"@+
3. ALAT 0lat alat yang digunakan pada praktikum ini yakni $ 1! /! &!
Pesawat "elpon %ael penghuung konektor A?11 Aangkaian tegangan "elpon
*!
5siloskop
7!
@ultimeter 2igital
>!
%ael -N. to penjepit
/. SKEMA RANCANAN
$ -uah $ -uah $ -uah $
1 1 1 1
-uah $ 1 -uah $ 1 -uah
Bamar &! 2iagram percoaan
5. PROSEDUR PERCOAAN Pada percoaan ini teragi menjadi eerapa langkah percoaan! Cakni $ . Pe"#%" %&'e("s% 4" 44* 1! @enghuungkan pesawat telepon dengan rosert (dapat dilihat pada gamar diawah ini)
/!
@engatur keadaan telepon dalam posisi on
hook
&! @engatur keluaran generator tegangan dengan cara menekan switch (S=1)tidak leih dari 1' detik D ('er!%*" " !ee'4" !%(* )4e (%"*!6) yang diseri dengan resistor seesar 1,' kE sehingga tegangan dan frekuensi di pesawat telepon sesuai persyaratan
mutu dengan frekuensi
7',
tegangan 8' 6 serta nilai minimal hamatan *'''E! *! @engukur
tegangan
pada
resistor
seri
1,'
kE
sehingga
didapatkan nilai arus seesar pemagian nilai tegangan yang diukur dianding dengan hamatan resistor seri 1,' kE!
7! @enghitung pemagian nilai yang ditunjukan oleh Folt meter dengan nilai arus pada prosedur &! >!
@emandingkan nilai permagian dengan syarat SNI yang erlaku
(minimal *'''E)! ). Pe"#%" %&'e("s% 47 44* 1! uungkan
pesawat telepon
dengan
terminal
roset
yang
tersedia dan mengatur keadaan telepon pada posisi oG hook!
/! "egangan di pesawat telepon sesuai persyaratan mutu dengan arus sekitar /' m0 pada keadaan 5++#55%, nilai maksimal hamatan *'' E! &! Untuk mengukur arus agar erstandar SNI, ukur tegangan pada resistor seri 1,' kE sehingga didapatkan nilai arus seesar pemagian nilai tegangan yang diukur dianding dengan hamatan resistor seri 1,' kE! *! @enghitung pemagian nilai yang ditunjukkan oleh Folt meter dengan nilai arus pada langkah &! 7! -andingkan nilai pemagian nilai dengan syarat SNI yang erlaku (maksimal *'' E)! 8. Pe"#%" Pe"s%"y" DTM 1! @engatur tegangan catu sesuai persyaratan uji SNI pada resistor 1,' kE yang telah terseri (*9 62. dan atau /* 62.) /! @enghitung arus catu sesuai acuan uji dengan pemagian tegangan pada resistor 1,' kE seri diandingkan dengan resistor 1,' kE! &! @engatur pesawat telepon dengan tipe tone pada pesawat
telepon dan menghuungkannya pada rosert yang tersedia! *! @enghuungkan osiloskop dengan rosert (dapat dilihat pada gamar)
7! @emuat simulasi panggilan dengan menekan semua digit 1, /, & dan seterusnya serta lihat entuk sinyal yang muncul pada oscilloscope! >! @emuat simulasi panggilan dengan menekan tomol redial 8! @encatat hasil yang terekam oleh alat uji frekuensi modulasi dwinada yang meliputi frekuensi, leFel, waktu antardigit (inter digit time), eda leFel, nada masuk dan nada keluar! (. Pe"#%" Pe"s%"y" P#s 1! @engatur tegangan catu sesuai persyaratan uji SNI pada resistor 1,' kE yang telah terseri (*9 62. dan atau /* 62.) /! @engitung arus catu sesuai acuan uji dengan pemagian tegangan pada resistor 1,' kE seri diandingkan dengan resistor 1,' kE! &! @engatur pesawat telepon dengan mode pulse pada pesawat telepon dan menghuungkannya pada rosert! *! @enghuung osiloskop pada rosert! (dapat dilihat pada gamar)
7! memuat simulasi panggilan dengan menekan semua digit 1, /,
& dan seterusnya! >! @emuat simulasi panggilan dengan menekan tomol redial! 8! @encatat hasil yang terekam oleh alat uji pulsa dekadik yang meliputi frekuensi, rasio samung, leFel waktu antar digit!
9. ASIL PERCOAAN T)e 2. s% Pe"#*#r" %&'e("s% O" 44* (" O7 44* O" 44* N4.
1.
Te"" Ter#*#r
Ar#s !er#*#r
+;4-!$
+&A$
&7 6
'!* m0
R : ;
98!7 k4
O7 44*
2.
Te"" Ter#*#r
Ar#s !er#*#r
+;4-!$
+&A$
>6
1> m0
T)e 3. s% Pe"#%" S%"y DTM (" '#s MODE DTM
R : ;
&874
@ode
@ode
2"@+
2"@+
1
/
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
@ode
@ode
2"@+
2"@+
&
*
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
@ode
@ode
2"@+
2"@+
7
>
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
@ode
@ode
2"@+
2"@+
8
9
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
@ode
@ode
2"@+
2"@+
H
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
@ode
@ode
2"@+
2"@+
'
J
":2iF $ 1 ms
":2iF $ 1 ms
6:2iF $ 7 6
6:2iF $ 7 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE PULSE MODE
MODE
PULS E
PULS E
1
2
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE
MODE
PULS E
PULS E
3
/
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE
MODE
PULS E
PULS E
5
9
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE
MODE
PULS E
PULS E
=
>
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE
MODE
PULS E
PULS E
?
@
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
MODE
MODE
PULS E
PULS E
0
J
":2iF $ 7 ms
":2iF $ 7 ms
6:2iF $ /' 6
6:2iF $ /' 6
2elay $ 1' ms
2elay $ 1' ms
=. ANALISA DATA Pe"#%" %&'e("s% '( *e(" 4" 44* !# 47 44*. Pada keadaan 4" 44* didapatkan tegangan terukurnya adalah &7 6 dan pengukuran tegangan pada resistornya yang digunakan untuk mendapatkan nilai arus didaptkan nilainya adalah ',**m0! Sehingga nilai A untuk mencari impedansi dapat dilakukan dengan cara $ A K 6:I K &7 6 : ',* m0 K 98!7 %L asil impedansi terseut pada keadaan on hook sudah memenuhi standart SNI yang ada dimana menyeutkan ahwa nilai minimal impedansi pada keadaan on hook adalah minimal * %L! Pada keadaan
oG hook didapatkan tegangan terukurnya adalah > 6 dan pengukuran tegangan pada resistornya yang digunakan untuk mendapatkan nilai arus didaptkan nilainya adalah 1> m0! Sehingga nilai A untuk mencari impedansi dapat dilakukan dengan cara $ A K 6:I K > 6 : 1> m0 K &87 L asil impedansi terseut pada keadaan oG hook sudah memenuhi standart SNI yang ada dimana menyeutkan ahwa nilai maksimal impedansi pada keadaan off hook adalah *'' L! Pengu5ian sin6al DTM7 )an Pulsa
Pada pengujian sinyal DTMF, dapat dibanding hasil percobaan dengan tabel 1. Mengenai sinyal pada DTMF
-.08 29
-''/ 29
-%11 29
/31
29 Tombol 1
Tombol 2
Tombol 3
110
29 Tombol 4
Tombol
Tombol !
3.
29 Tombol "
Tombol #
Tombol $
Tombol %
Tombol &
Tombol '
8%- 29
2i sinyal 2"@+ setiap kali penekanan tomol (dialling numer), akan menghasilkan sinyal /, tergantung dari tomol yang ditekan! -ila menekan tomol satu maka sinyal yang dientuk dari frekuensi 1 K 1/'H dan frekuensi / K >98 !! hal ini sesuai dengan tael 1! Pada sinyal 2"@+ Pada pengujian sinyal pulsa, setiap kali penekanan tomol nomor (dialling numer) akan menghasilkan pulsa yang mana tergantung tomol nomor yang ditekan! 2imisalkan menekan tomol 1, maka akan menghasilkan satu pulsa! 2an ila menekan tomol / akan menghasilkan dua
pulsa! "ael diawah
mengenai
yang
tomol
ditekan dan
ini
jumlah
akan menguraikan pulsa
yang
akan
dihasilkan !
T4&)4- y" (%!e*"
P#s y" (%)e"!#*
1
1 pulsa
/
/ pulsa
&
& pulsa
*
* pulsa
7
7 pulsa
>
> pulsa
8
8 pulsa
>. KESIMPULAN 2ari percoaan ini didapatkan ahwa nilai impedansi on hook pada telepon yang diuji didapatkan nilainya seesar 98!7 %L dan impedansi off hook pada telepon yang diuji didapatkan nilainya seesar &87 L! 2alam pengujian ini telah sesuai dengan standart SNI yang ada!