7
PERILAKU MALAS MAKAN A. GAMBA AMBARA RAN N KLI KLINI NIS S KASUS:
“Subjek berinisial S.H.A.L, akrab dipanggil AL dan berusia 8 tahun. Sekarang ia sementara duduk di bangku kelas 3 SD di kota Makassar. AL merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan memiliki seorang adik perempuan berusia 5 tahun. Setiap pagi, AL sarapan sebelum berangkat ke sekolah dan dibuatkan bekal makan siang oleh ibunya. Tapi setiap pagi ibu AL harus meminta anaknya untuk menghabiskan makanan yang ada di piring AL dan setiap pagi pula ia meyakinkan anaknya bahwa ia akan kelaparan di sekolah jika tidak tidak mem membaw bawa a bekal. bekal. AL kadang kadang mengiy mengiyaka akan n kata-k kata-kata ata ibunya, ibunya, tapi tapi seringkali ia membuang sisa makanannya jika tidak ketahuan/ tidak terlihat oleh oleh ibunya ibunya.. Sedangk Sedangkan an untuk untuk bekal, bekal, AL juga juga seringka seringkali li berpuraberpura-pura pura meninggalkan bekalnya di kursi ruang tamu/ teras rumah. AL juga selalu pilih pilih-pil -pilih ih makanan makanan.. Kadangk Kadangkala ala ia hanya hanya mau mem memakan akan telur telur dadar dadar dengan saus tomat tanpa nasi, tidak menyukai tahu yang dimasak gula merah (tahu-tempe bacem), hanya mau memakan jenis ikan dan cara masak tertentu, dan sebagainya.” GEJALA: gejala malas makan yang dilakukan subjek AL, yaitu:
1.
Seri Sering ng tidak tidak meng mengha habi bisk skan an maka makanan nan yang yang ada ada di pirin piringn gnya ya (nasi, (nasi, sayur, sayur, ataupun lauk pauk)
2.
Tida Tidak k mau mau mem membaw bawaa beka bekall ke seko sekola lah h
3.
Memi Memili lih-m h-mil ilih ih jeni jeniss makan makanan an
4.
Lebih Lebih senang senang memaka memakan n makanan makanan// snack snack yang yang ber-M ber-MSG SG ting tinggi gi
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
TUJUAN: Tujuan yang ingin dicapai dalam modifikasi perilaku AL, yaitu:
1.
Subj Subjek ek AL menj menjadi adi raji rajin n maka makan n
2.
Mau Mau meng mengha habi bisk skan an maka makana nan n di piri piringn ngnya ya
3.
Mau Mau mem memba bawa wa bek bekal al ke sek sekol olah ah
4.
Subj Subjek ek AL tid tidak ak memi memili lih-m h-mil ilih ih maka makana nan n
5.
Mengurangi Mengurangi makanan makanan snack snack ber-MS ber-MSG G tinggi tinggi (Chiki, (Chiki, Cheetos, Cheetos, Momogi, Momogi, dll) dll) ANALISIS FUNGSIONAL: Sadmoko (2009) menjelaskan bahwa perilaku
yang ingin dimodifikasi dapat dianalisis dengan menggunakan teknik analisis fungsional (ABC), antara lain: 1. Antisedent Antisedent merupakan segala hal yang dapat mencetuskan perilaku yang diperm dipermasa asalah lahkan kan termas termasuk uk faktor faktor yang yang menjad menjadii latar latar belaka belakang ng masala masalah h tersebut muncul. Pada kasus ini, antisedent yang antisedent yang didapatkan, yaitu: a.
Kurang Kurangnya nya vari variasi asi makan makanan an yang yang dised disediak iakan an di meja meja maka makan n
b.
Orang Orang tua tua dan kelua keluarga rga tida tidak k mendisi mendisipli plinkan nkan pola pola makan makan anak anak
c.
Uang Uang jajan jajan berleb berlebih ih untuk untuk memb membel elii maka makanan nan tidak tidak sehat/ sehat/ ber-M ber-MSG SG tinggi (Chiki, Cheetos, Momogi, dll)
2. Behavior Behavior yang yang dima dimaks ksud ud iala ialah h peril perilak aku u yang yang munc muncul ul dan dan yang yang ingi ingin n dimodifikasi dalam kasus ini. Hal tersebut meliputi durasi, frekuensi dan intensitas dari perilaku malas makan.
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada subjek, orang tua, dan nenek subjek bahwa perilaku yang terjadi adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perilaku malas makan yang akan dimodifikasi No.
1. 2. 3.
4.
Perilaku Yang
Frekuensi
Durasi
3x sehari
Selama kegiatan makan
makanan Menolak membawa
(Setiap hari) 1x sehari
berlangsung
bekal ke sekolah Memilih-milih jenis
(Senin-Sabtu) 3x sehari
Selama kegiatan makan
(Setiap hari)
berlangsung
Muncul Tidak menghabiskan
makanan Lebih senang memakan yang berMSG tinggi (chiki,
(Senin-Sabtu)
Setiap pagi
Selama berada di sekolah
cheetos, momogi, dll) 3.
Consequence Konsekuensi meliputi hal yang menjadi akibat yang harus ditanggung oleh subjek karena perilaku malas makan, yaitu: a.
Kela Kelapa para ran n saa saatt ten tenga gah h mala malam m
b. b.
Bera Beratt bada badan n yang yang sem semak akin in ber berku kura rang ng
c.
Gamp Gampan ang g ters terser eran ang g peny penyak akit it
d.
Seri Sering ng mera merasa sa lema lemas, s, lesu lesu dan dan tida tidak k bers bersem eman anga gatt saat saat di seko sekola lah h sehingga nilai raportnya juga turun.
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
B. INTERVENSI 1.
METO METODE DE MODI MODIKA KASI SI PERI PERILA LAKU KU
Secara umum untuk mengubah perilaku malas makan subjek AL, teknik yang yang dapat dapat digunak digunakan an adalah adalah modifi modifikas kasii melalu melaluii terapi terapi perila perilaku ku Token Economy. Economy. Token economy dapat diterjemahkan secara bebas sebagai hasil pendap pendapata atan, n, suatu suatu sistem sistem insent insentif if sebaga sebagaii hasil hasil kerja kerja seseor seseorang ang dengan dengan menggunakan menggunakan asas operan conditioning yang bertujuan untuk mengubah mengubah suatu pola tingkah laku (Tanra, 2005). Token economy merupakan salah satu cont contoh oh dari dari perk perkua uata tan n yang yang ekstr ekstrin insi sik, k, yang yang menj menjad adik ikan an oran orang-o g-ora rang ng mela melaku kukan kan sesu sesuat atu u untuk untuk mera meraih ih “pem “pemik ikat at di ujun ujung g tongk tongkat at”. ”. Tuju Tujuan an prosedur ini adalah mengubah motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang intrinsik. Diharapkan bahwa perolehan tingkah laku yang diinginkan akhi akhirn rnya ya denga dengan n send sendir irin inya ya akan akan menj menjad adii cukup cukup mengg menggan anja jarr untu untuk k memelihara tingkah laku yang baru. Peng Pengua uatt pen pengh ghar arga gaan an,,
yang yang digu diguna naka kan n yang yang
dibe diberi rika kan n
sepe sepert rtii kepa kepada da
kepi keping ng (tok (token ens) s),, pend pender erit itaa
angk angka, a, atau atau
bila bila mere mereka ka
dapa dapatt
melaksanakan suatu tugas atau bertingkah laku seperti yang dikehendaki; keping keping ini kemudi kemudian an dapat dapat dituka ditukarka rkan n dengan dengan berbaga berbagaii penguat penguat posit positif if seperti barang di toko, atau suatu kegiatan yang diizinkan seperti dapat keluar bermain, dll. Tujuan dari terapi ini adalah menciptakan suasana dan tingkah laku yang wajar dan dikehendaki. Keping-keping itu merupakan alat perantara antara tingkah laku yang dikehendaki dan penguat. 2.
RANCAN RANCANGAN GAN PELAKS PELAKSANA ANAAN AN MODIFIK MODIFIKASI ASI PERILAK PERILAKU U
Perubahan perilaku yang akan dialami oleh subjek tidak dapat dilakukan secara langsung dan menyeluruh, namun membutuhkan waktu yang lama dan dengan cara bertahap untuk melakukan perubahan secara total. Oleh
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
karena itu, dibutuhkan model rancangan program modifikasi perilaku agar perilaku malas makan dapat berubah secara perlahan-lahan. Rencana modifikasi perilaku: a. b.
Identitas Subjek
: S.H.A.L (AL)
Usia
: 8 tahun 3 bulan
c.
Pendidikan
: Kelas 3 SD
d.
Peri erilaku yang ingin gin dimodifikas kasi
: perilaku aku malas makan
e.
Perilaku yang diinginkan
: gemar menghabiskan makanan,
tidak pilih-pilih makanan, dan mengurangi jajanan yang tidak sehat
f.
Waktu
: 3x sehari, setiap hari
g. Tempat
: rumah subjek
h.
:
Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam mengatur terapi Token economy :
Adan Adanya ya komuni komunika kasi si yang yang baik baik anta antara ra kelua keluarg rgaa denga dengan n subj subjek ek (Menjelaskan secara sederhana kepada subjek dan keluarga tentang terapi perilaku token economy).
Iden Identi tifi fika kasi si ting tingka kah h
laku laku-t -tin ingk gkah ah laku laku yang yang menj menjad adii
targ target et
(Menentukan (Menentukan perilaku-peril perilaku-perilaku aku apa saja yang akan diubah ataupun perilaku-perilaku yang harus dimiliki oleh pasien).
Tentukan kemungkinan-kemungkinan untuk masing-masing target.
Tentukan peraturan penggunaan token-token tersebut (Menjelaskan tentan tentang g jumlah jumlah token yang yang akan akan diberi diberikan kan dan benda benda apa yang yang dapat ditukarkan dengan jumlah token yang didapatkan).
Harus dibuat kesepakatan antara subjek dengan orang tua (Meminta persetujuan dan kerja sama dari subjek maupun dari keluarga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan modifikasi perilaku ini).
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
Adapun model rancangan program modifikasi perilaku, yaitu: Table 2. Model Checklist Rancangan Program Modifikasi Perilaku No.
Perilak laku yg yg diin iingin ginkan kan
1
2
Menghabiskan makanan - Nasi - Sayur - Lauk pauk Mau membawa bekal ke
3
sekolah Tidak memilih-milih
4
makanan Mengurangi me membeli
Dilakukan
Tdk dilakukan
(Koin kuning)
(Koin putih)
makanan/ snack berMSG tinggi Peraturan: Bila subjek AL melakukan tingkah laku yang diharapkan,
akan akan diberi diberi 1 koin koin kuning kuning,, bila bila tidak tidak dilakuk dilakukan an akan akan diberi diberi koin putih. putih. Setelah 1 minggu, jumlah koin kuning akan dikurangi dengan jumlah koin putih (selisih koin kuning dan koin putih). Bila jumlah koin kuning lebih dari 15 buah, subjek AL bisa menukarkannya dengan boneka Mickey yang dia inginkan (atau benda-benda sesuai perjanjian).
C. KESIMPULAN
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
Token economy merupakan salah satu contoh dari perkuatan yang ekstrinsik, yang yang menjad menjadika ikan n orangorang-ora orang ng melakuk melakukan an sesuat sesuatu u untuk untuk meraih meraih “pemik “pemikat at di ujung tongkat”. Tujuan prosedur ini adalah mengubah motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang intrinsik. Diharapkan bahwa perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya akan menjadi cukup mengganjar untuk memelihara tingkah laku yang baru. Penguat yang digunakan seperti keping (tokens), angka, atau penghargaan, yang diberikan kepada penderita bila mereka dapat melaksanakan suatu tugas atau atau bertin bertingka gkah h laku laku sepert sepertii yang yang dikehen dikehendaki daki;; keping keping ini kemudi kemudian an dapat dapat ditukarkan dengan berbagai penguat positif seperti barang di toko, atau suatu kegiatan kegiatan yang diizinkan diizinkan seperti seperti dapat keluar bermain, dll. Tujuan dari terapi ini adalah adalah mencip menciptak takan an suasan suasanaa dan tingkah tingkah laku laku yang yang wajar wajar dan dikehen dikehendak daki. i. Kepi Keping ng-k -kep epin ing g itu itu meru merupa paka kan n alat alat pera perant ntar araa anta antara ra ting tingka kah h laku laku yang yang dikehendaki dan penguat. Tabel 3. Kesimpulan Aplikasi Modifikasi Perilaku Pada Subjek AL Metode
Penjelasan
Token economy dapat
Aplikasi dalam Modifikasi Perilaku (Subjek AL) - Mengha ghabiskan mak makanan
diterjemahkan secara bebas sebagai hasil pendapatan, suatu sistem Token economy
(nasi, sayur, lauk pauk) -
insentif sebagai hasil kerja seseorang dengan menggunakan
sekolah -
asas operan conditioning yang conditioning yang bertujuan untuk mengubah suatu pola tingkah laku (Tanra, 2005)
Mau membawa bekal ke
Tida Tidak k memi emilihlih-m mili ilih makanan
-
Mengur gurangi membeli makanan/snack berMSG tinggi
D. REFERENSI
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM
7
Sadmo dmoko, H.R. 200 2009. Pen Pengan ganta tarr Modi Modifi fika kasi si Peri Perila laku ku.. (online) (http://dosen.fip.um.ac.id/hetti/?cat=1 http://dosen.fip.um.ac.id/hetti/?cat=1,, diakses 30 November 2009). Sharma, Hari Datt. 2007. How 2007. How To Shape Your Kids Better. Jakarta:PT Intisari. Med-Nus. Vol. 24 (2): Edisi April-Juni. Tanra, A.J. 2005. Terapi Perilaku. Jurnal Perilaku. Jurnal Med-Nus.
Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM