Tutorial Klinik ILMU PENYAKIT MATA KALAZION
Disusun Oleh : Anto ntonius nius Set Setyo Wio!o o!o
"##$ "##$%& %&'' ''( (
D!iana Ar)ianti
"##$%&''%
"* +arl)y Paren)ra
"##$%&'',
Anisa -ah.atia
"##$,$'%(
-in)y Sa/utri
"##$,$'%%
Sri -etno!ati
"##$,$'%,
Pria0i Setia)ani
"##$,$'%1
Ni2a Nurul Mi3tah
"##$,$'%4
Pe.i.in5 : Senyu. In)rakila6 )r*6 S/*M
KEPANITE-AA KEPANITE-AAN N KLINIK ILMU PENYA PEN YAKIT KIT MATA MATA 7AKULT 7AKULTAS AS KEDOKTE-AN KEDOKTE -AN UNS8-SUD UN S8-SUD D-* MOEWA-DI SU-AKA-TA &'$,
0
9A9 I PENDA+ULUAN
Kelopa Kelopak k mata mata adalah adalah bagian bagian mata mata yang yang sangat sangat pentin penting. g. Kelopa Kelopak k mata mata melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi.
1
Pembasa Pembasahan han dan pelicinan pelicinan bola bola mata mata terjadi terjadi karena karena pemerat pemerataan aan air mata mata dan sekresi berbagai kelenjar akibat gerakan buka tutup kelopak mata. 1,2 Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti ektropion, ektropion, entropion dan blepharopt blepharoptosis. osis. Untungny Untungnya, a, kebanyakan kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan. 1,2 Kalaion Kalaion merupakan merupakan peradangan peradangan granulomat granulomatosa osa kelenjar kelenjar !eibom !eibom yang yang tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar !eibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. "iasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya. 1,2,# Kalai Kalaion on terjadi terjadi pada pada semua semua usia. usia. $ebih $ebih sering sering terjadi terjadi teruta terutama ma usia usia dewasa %#&-'& tahun( karena hormon androgen meningkatkan meningkatkan )iskositas sebum. *etapi *etapi kasus pada pediatrik mungkin mungkin dapat dijumpai. +
1
9A9 II STATUS PASIEN
I*
IDENTITAS
ama Umur /enis Kelamin 0uku Kewarganegaraan gama Pekerjaan lamat *gl pemeriksaan o. 4!
*n. 2' tahun $aki-laki /awa ndonesia slam 0wasta Klaten 1 3ktober 2&1' &&5555
II* ANAMNESIS
benjolan di kelopak mata atas kanan dan kiri
A.
Keluhan uta.a
B.
-i!ayat Penyakit Sekaran5
Pasien datang ke poli mata dengan keluhan terdapat benjolan di mata sebelah atas kanan dan kiri. "enjolan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. "enjolan tersebut dirasakan mengganjal, terasa tidak nyeri jika dipegang, terdapat blobok di pagi hari dan pandangan sedikit terganggu. !ata silau %-(, mata merah %-(, demam %-(, nrocos %-(, gatal %-(.
* -i!ayat Penyakit Dahulu
1.
4iwayat hipertensi
disangkal
2.
4iwayat kencing manis
disangkal
#.
4iwayat alergi obat dan makanan disangkal
+.
4iwayat kacamata
disangkal
D* -i!ayat Penyakit Keluar5a
1.
4iwayat hipertensi
disangkal
2.
4iwayat kencing manis
disangkal
#.
4iwayat alergi obat dan makanan disangkal 2
+.
E*
4iwayat kacamata
disangkal
Kesi./ulan Ana.nesis OD
OS
Proses
0umbatan
0umbatan
Lokalisasi
Palpebra superior
Palpebra superior
3culli 6e:tra
3culli 0inistra
Sea
nfeksi
nfeksi
Per0alanan
Kronis
Kronis
Ko./likasi
-
-
III* PEME-IKSAAN 7ISIK A*
Kesan u.u.
Keadaan umum baik, compos mentis, gii kesan cukup
9*
;ital Si5n
*6 12&78& mm9g 94 8+:7m 442& :7m t #;.<&=
* Pe.eriksaan suyekti3 OD
OS
;7<
;7;
a. pinhole
*idak dilakukan
*idak dilakukan
b. koreksi
*idak dilakukan
*idak dilakukan
A* ;isus Sentralis $* ;isus sentralis 0auh
3
*idak dilakukan
*idak dilakukan
1. Konfrontasi tes
*idak dilakukan
*idak dilakukan
2. Proyeksi sinar
ormal
ormal
#. Persepsi warna
*idak dilakukan
*idak dilakukan
&* ;isus sentralis )ekat 9* ;isus Peri3er
D* Pe.eriksaan Oyekti3 $* Sekitar .ata
OD
OS
a. tanda radang
*idak da
*idak da
b. luka
*idak da
*idak da
c. parut
*idak da
*idak da
d. kelainan warna
*idak da
*idak da
e. kelainan bentuk
*idak da
*idak da
9itam
9itam
ormal
ormal
0awo matang
0awo matang
6alam batas normal
6alam batas normal
a. heteroforia
*idak da
*idak da
b. strabismus
*idak da
*idak da
c. pseudostrabismus
*idak da
*idak da
d. e:ophtalmus
*idak da
*idak da
e. enophtalmus
*idak da
*idak da
&* Su/er
a. warna b. tumbuhnya c. kulit d. gerakan (* Pasan5an ola .ata )ala. orita
%* Ukuran ola .ata 4
a. mikroftalmus
*idak da
*idak da
b. makroftalmus
*idak da
*idak da
c. ptisis bulbi
*idak da
*idak da
d. atrofi bulbi
*idak da
*idak da
a. temporal
*idak terhambat
*idak terhambat
b. temporal superior
*idak terhambat
*idak terhambat
c. temporal inferior
*idak terhambat
*idak terhambat
d. nasal
*idak terhambat
*idak terhambat
e. nasal superior
*idak terhambat
*idak terhambat
f. nasal inferior
*idak terhambat
*idak terhambat
1.( edema
*idak da
*idak da
2.( hiperemi
*idak da
*idak da
#.( blefaroptosis
*idak da
*idak da
+.( blefarospasme
*idak da
*idak da
da, *erdapat 1
da, *erdapat 1
benjolan ukuran di
benjolan ukuran di
palpebra superior
palpebra superior
1.( membuka
*idak tertinggal
*idak tertinggal
2.( menutup
*idak tertinggal
*idak tertinggal
8 mm
mm
2.( ankiloblefaron
*idak da
*idak da
#.( blefarofimosis
*idak da
*idak da
,* "erakan ola .ata
1* Kelo/ak .ata
a. pasangannya
'.( "enjolan
b. gerakannya
c. rima 1.( lebar
5
d. kulit 1.( tanda radang
*idak da
*idak da
ormal
ormal
#.( epiblepharon
*idak da
*idak da
+.( blepharochalasis
*idak da
*idak da
'.( >ulnus
*idak da
*idak da
1.( enteropion
*idak da
*idak da
2.( ekteropion
*idak da
*idak da
#.( koloboma
*idak da
*idak da
+.( bulu mata
6alam batas normal
6alam batas normal
a. tanda radang
*idak da
*idak da
b. benjolan
*idak da
*idak da
*idak da kelainan
*idak da kelainan
a. tanda radang
*idak da
*idak da
b. benjolan
*idak da
*idak da
Kesan normal
Kesan normal
*idak dilakukan
*idak dilakukan
*idak da
*idak da
2.( warna
e. tepi kelopak mata
4* Sekitar 5lan)ula lakri.alis
c. tulang margo tarsalis =* Sekitar sa<
#* Tekanan intrao
a. palpasi b. tonometri schiot $'* Kon0un5ti>a
a. konjungti)a palpebra superior 1.( edema 6
2.( hiperemi
da
da
#.( sekret
*idak da
*idak da
+.( sikatrik
*idak da
*idak da
da 1 benjolan ukuran
da 1 benjolan
'(. "enjolan
ukuran b. konjungti)a palpebra inferior
1.( edema
*idak da
*idak da
2.( hiperemi
*idak da
*idak da
#.( sekret
*idak da
*idak da
+.( sikatrik
*idak da
*idak da
'(. "enjolan
*idak da
*idak da
1.( edema
*idak da
*idak da
2.( hiperemi
*idak da
*idak da
#.( sekret
*idak da
*idak da
+.( benjolan
*idak da
*idak da
'.(9ematom
*idak da
*idak da
1.( edema
*idak da
*idak da
2.( hiperemis
*idak da
*idak da
#.( sekret
*idak da
*idak da
+.( injeksi konjungti)a
*idak da
*idak da
'.( injeksi siliar
*idak da
*idak da
;.( 9ematom
*idak da
*idak da
c. konjungti)a forniks
d. konjungti)a bulbi
7
e. caruncula dan plika semilunaris 1.( edema
*idak da
*idak da
2.( hiperemis
*idak da
*idak da
*idak da
*idak da
Putih
Putih
b. tanda radang
*idak da
*idak da
c. penonjolan
*idak da
*idak da
d. )ulnus
*idak da
*idak da
a. ukuran
11 mm
11 mm
b. limbus
/ernih
/ernih
c. permukaan
4ata, mengkilap
4ata, mengkilap
d. sensibilitas
*idak dilakukan
*idak dilakukan
e. keratoskop % placido (
*idak dilakukan
*idak dilakukan
f. fluorecsin tes
*idak dilakukan
*idak dilakukan
g. arcus senilis
*idak da
*idak da
a. kejernihan
/ernih
/ernih
b. kedalaman
6alam
6alam
9itam
9itam
*ampak lempengan
*ampak lempengan
#.( sikatrik $$* S
a. warna
$&* Kornea
$(* Ka.era okuli anterior
$%* Iris
a. warna b. bentuk c. sinekia anterior d. sinekia posterior
8
*idak tampak
*idak tampak
*idak tampak
*idak tampak
$,* Pu/il
a. ukuran
# mm
# mm
b. bentuk
"ulat
"ulat
c. letak
0entral
0entral
d. reaksi cahaya langsung
Positif
Positif
da
da
b. kejernihan
/ernih
/ernih
c. letak
0entral
0entral
*idak dilakukan
*idak dilakukan
*idak dilakukan *idak dilakukan
*idak dilakukan *idak dilakukan
$1* Lensa
a. ada7tidak
e. shadow test $4* or/us >itreu.
a. Kejernihan b. 4eflek fundus
I;* KESIMPULAN PEME-IKSAAN OD
OS
184
181
Konfrontasi tes
*idak dilakukan
*idak dilakukan
Proyeksi sinar
"aik
Persepsi warna
*idak dilakukan
*idak dilakukan
A*
;isus sentralis
0auh 9* ;isus /eri3er
"aik
*
Sekitar .ata
6alam batas normal
6alam batas normal
D*
Su/er
6alam batas normal
6alam batas normal
E*
Pasan5an ola
6alam batas normal
6alam batas normal
.ata )ala. orita 7* Ukuran ola
6alam batas normal
6alam batas normal
.ata "* "erakan ola
6alam batas normal
6alam batas normal
9
.ata
*erdapat 1 benjolan di
*erdapat 1 benjolan di
palpebra superior
palpebra superior
ukuran
ukuran
6alam batas normal
6alam batas normal
6alam batas normal
6alam batas normal
lakri.alis K* Tekanan
6alam batas normal
6alam batas normal
intarokular L* Kon0un5ti>a
6alam batas normal
6alam batas normal
/al/era M* Kon0un5ti>a
6alam batas normal
6alam batas normal
uli N* Kon0un5ti>a
6alam batas normal
6alam batas normal
3orni@ O* Sklera
6alam batas normal
6alam batas normal
P*
Kornea
6alam batas normal
6alam batas normal
*
a.era okuli
6alam batas normal
6alam batas normal
"ulat, warna hitam
"ulat, warna hitam
6iameter # mm, bulat,
6iameter # mm, bulat,
sentral
sentral
+*
I*
Kelo/ak .ata
Sekitar sa<
lakri.alis ?* Sekitar 5lan)ula
anterior
-*
Iris
S*
Pu/il
T*
Lensa
Kesan normal
10
Kesan normal
Doku.entasi 3oto /asien:
"a.ar $* 3kuler 6e:tra-0inistra
"a.ar &* 3kuler 6e:tra
11
"a.ar (. 3kuler 0inistra
;*
DIA"NOSIS 9ANDIN"
360 Kalaion 360 9ordeolum
;I* DIA"NOSIS
360 Kalaion
;II* TE-API •
•
!edikamentosa =iproflo:acin '&&mg, 2 kali sehari, selama ' hari a 6iclofenac +'&mg , # kali sehari, selama ' hari =endo !ycos eye ointment 360, oles # kali sehari. on !edikamentosa Kompres air hangat 360 selama 1' menit %+ kali sehari(
12
;III* PLANNIN" • •
Kontrol setelah ' hari Pro ?ksisi Kalaion jika keadaan pasien tidak membaik dalam ' hari perawatan
IB* P-O"NOSIS
36
30
"onam
"onam
6ubia et bonam
6ubia et bonam
#. d sanam
"onam
"onam
+. d kosmetikum
"onam
"onam
1. d )itam 2. d fungsionam
9A9 III TIN?AUAN PUSTAKA 13
A*
De3inisi
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar !eibom yang tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar !eibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. "iasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya. 1,2,# Kalaion adalah radang granulomatosa menahun steril dan idiopatik pada kelenjar meibom@ umumnya ditandai pembengkakan terbatas yang tidak terasa sakit dan berkembang dalam beberapa minggu. Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kronik kelenjar meibom yang terjadi setelah timbulnya hordeulum internal. Kalaion akan terus tumbuh dan diperlukan eksisi atau suntikan steroid untuk alasan kosmetik atau jika penglihatan terganggu. Kalaion merupakan peradangan lipogranulomatosa yang berlokasi di kelenjar !eibom atau kelenjar eis. Kalaion biasanya berkembang secara spontan sebagai hasil dari penyumbatan satu atau lebih kelenjar bersifat tidak nyeri. odulnya berkembang secara lambat dan biasanya tidak sakit dan eritematosa. $esinya biasanya hilang dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan saat lesinya di drainase baik secara eksternal melalui kulit kelopak mata atau secara internal melalui tarsus, atau saat lipid yang tertekan difagosit dan granuloma menghilang. 0ebagian kecil daripada jaringan parut nungkin akan tetap ada. Kadang-kadang pasien dengan kalaion mungkin mengalami pengelihatan kabur yang sekunder sampai astigmatisma karena tekanan dari kalaion terhadap bola mata. Kalaion terjadi pada semua usia@ sementara pada usia yang ekstrim sangat jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal terhadap sekresi sabaseous dan )iskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan. +
14
"a.ar %* Kala2ion1 9* Etiolo5i
Kalaion disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar. Kalaion mungkin timbul spontan sebagai perkembangan dari hordeolum internum. Kalaion dihubungkan dengan 1. 2. #. +. '.
Kurangnya kebersihan %peran kausal yang tepat belum ditetapkan( 6ermatitis seboroik cne rosacea "lepharitis kronis Konsentrasi lipid darah tinggi %mungkin resiko dari peningkatan
penyumbatan kelenjar sebasea( ;. $eishmaniasis <. *uberkulosis 8. mmunodeficiency . nfeksi )irus 1&. Karsinoma 11. 0tres %hubungan sebab akibat belum terbukti(
+
* E/i)e.iolo5i
Kalaion terjadi pada semua usia. $ebih sering terjadi terutama usia dewasa %#&-'& tahun( karena hormon androgen meningkatkan )iskositas sebum. *etapi kasus
pada pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh 15
hormonal terhadap sekresi sabaseous dan )iskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan. Pre)alensi sama antara pria dan wanita. Kalaion
berulang,
terutama
pada
pasien
usia
lanjut,
haru0
mempertimbangkan kondisi yang dapat menyamar sebagai kalaion %misalnya, karsinoma
sebaceous,
karsinoma
sel
skuamosa,
karsinoma
adneksa
microcystic, *"=(. Kalaion berulang pada anak atau dewasa muda harus segera e)aluasi untuk konjungti)itis )irus dan hyperimmunoglobulinemia E (hyper-IgE) sindrom (Job syndrome(.+
D* Anato.i Kelo/ak Mata
Kelopak mata atau palpebra di bagian depan memiliki lapisan kulit yang tipis, sedangkan di bagian belakang terdapat selaput lendir tarsus yang disebut konjungti)a tarsal. Pada kelopak terdapat bagian-bagian berupa kelenjarkelenjar dan otot. Kelenjar yang terdapat pada kelopak mata di antaranya adalah kelenjar !oll atau kelenjar keringat, kelenjar Aeis pada pangkal rambut, dan kelenjar !eibom pada tarsus yang bermuara pada margo palpebra. 0edangkan otot yang terdapat pada kelopak adalah !. 3rbikularis 3kuli dan !. $e)ator Palpebra. Palpebra diperdarahi oleh rteri Palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas berasal dari ramus frontal n. >, sedangkan kelopak mata bawah dipersarafi oleh cabang ke n. >. Pada kelopak terdapat bagian-bagian 1. Kelenjar •
Kelenjar 0ebasea
•
Kelenjar !oll atau Kelenjar Keringat
•
Kelenjar Aeis pada pangkal rambut, berhubungan dengan folikel rambut dan juga menghasilkan sebum
•
Kelenjar !eibom %Kelenjar *arsalis( terdapat di dalam tarsus. Kelenjar ini menghasilkan sebum %minyak(.
2. 3tot-otot Palpebra •
!. 3rbikularis 3kuli 16
"erjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai !. 4ioland. !. 3rbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi . Basialis. •
!. $e)ator Palpebra "ererigo pada nulus Boramen 3rbita dan berinsersi pada *arsus tas dengan sebagian menembus !. 3rbikularis 3kuli menuju kulit kelopak bagian tengah. 3tot ini dipersarafi oleh . yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
#. 6i dalam kelopak mata terdapat •
*arsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar !eibom yang bermuara pada margo palpebra
•
0eptum 3rbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan
•
*arsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. *arsus %tediri atas jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar !eibom %+& buah di kelopak mata atas dan 2& buah di kelopak bawah(
•
Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah . Palpebrae
•
Persarafan sensorik kelopak mata atas dapat dibedakan dari remus frontal . >, sedang kelopak bawah oleh cabang ke saraf ke > %. >2(.
Konjungti)a tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan melakukan e)ersi kelopak. Konjungti)a tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli. Konjungti)a merupakan membrane mukosa yang mempunyai sel goblet yang menghasilkan musin. Cerakan palpebra 1. !enutup Kontraksi !. 3rbikularis 3kuli %.>( dan relaksasi !. $e)ator Palpebra superior. !. 4iolani menahan bagian belakang palpebra terhadap dorongan bola mata.
17
2. !embuka Kontraksi !. $e)ator Palpebra 0uperior %.(. !. !uller mempertahankan mata agar tetap terbuka. #. Proses "erkedip %"link( 4efleks %didahului oleh stimuli( dan 0pontan %tidak didahului oleh stimuli(. Kontraksi !. 3rbikularis 3kuli Pars Palpebra. 1,2
E*
Pato3isiolo5i
Kalaion merupakan radang granulomatosa kelenjar !eibom. odul terlihat atas sel imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat makrofag
seperti
histiosit,
sel
raksasa
multinucleate
plasma,
sepolimorfonuklear, leukosit dan eosinofil. Kalaion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemik, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preaurikuler tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.# Produk-produk hasil pemecahan lipid %lemak(, mungkin dari enimenim bakteri yang berupa asam lemak bebas, mengalami kebocoran dari jalur sekresinya memasuki jaringan di sekitarnya dan merangsang terbentuknya respon inflamasi. !assa yang terbentuk dari jaringan granulasi dan sel-sel radang ini membentuk kalaion. 9al ini dapat membedakan kalaion dari hordeolum, yang merupakan reaksi radang akut dengan leukosit P! dan nekrosis disertai pembentukan pus. amun demikian, hordeolum dapat menyebabkan terbentuknya kalaion, dan sebaliknya. + Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan karena enim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara kalaion dengan hordeolum internal atau eksternal %terutama proses piogenik yang menimbulkan pustul(, walaupun kalaion dapat menyebabkan hordeolum, begitupun sebaliknya. 0ecara klinik, nodul tunggal %jarang multipel( yang agak
18
keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. ?)ersi palpebra mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi. + 4iwayat blefaritits, hordeolum dan penyumbatan spontan yang terjadi pada saluran kelenjar !eibom menyebabkan terjadinya sumbatan pada drainase normal kelenjar !eibom. 0umbatan pada drainase normal kelenjar !eibom menyebabkan terjadinya penumpukkan sekresi kelenjar !eibom. Penumpukkan
sekresi
tersebut
akan
menimbulkan
terjadinya
reaksi
inflamasi7peradangan pada kelenjar !eibom sehingga timbul jaringan granulasi7 jaringan ikat dan hialin dan peradangan kronis pada kelenjar !eibom yang disebut dengan kalaion. !asa yang terbentuk dari jaringan granulasi tersebut tampak sebagai nodul pada kelopak mata yang tidak nyeri, teraba keras dan terfiksir pada tarus.+
7* Mani3estasi Klinis
1. "enjolan pada kelopak mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri tekan. 2. Pseudoptosis #. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut. +. Konjungti)a pada daerah tersebut merah dan meninggi. '. 6apat sembuh atau hilang sendiri karena diabsobsi spontan. 2,#
"* Pene5akan Dia5nosis
6iagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata. Kadang saluran kelenjar !eibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit, untuk
memastikan
hal
ini
maka
perlu
dilakukan
pemeriksaan
biopsi. Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila kalaion terjadi berulang kali sehingga dicurigai keganasan. 1. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan yang umum dilakukan pada pasien dengan kalaion adalah pemeriksaan fisik pada kelopak mata pasien. In/eksi : pada pemeriksaan secra inspeksi dapat dilihat adanya nodul pada
kelopak mata atas atau bawah, dimana nodul menonjol ke arah
19
konjungti)a dan tampak adanya daerah berwarna kemerahan pada palpebra bagian dalam. Pal/asi : pada pemeriksaan secara palpasi dapat ditemukan adanya masa
yang keras dan terfiksasi pada tarsus. 2. Pemeriksaan 9istopatologi. Pemeriksaan histopatologi dilakukan bila kalaion terjadi berulang kali sehingga dicurigai keganasan. # #. Pemeriksaan *onografi Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan tekanan intra okuler %*3( pada mata. "iasanya tidak terjadi peningkatan, namun pemeriksaan tetap dilakukan untuk memperkuat diagnosis +. Pemeriksaan 6arah $engkap Kadang kalaion dapat diikuti infeksi pada mata. 0elain itu juga untuk membedakan antara kalaion dan herdeolum. '. Pemeriksaan $ipid 0erum 6igunakan untuk memperkuat diagnosis.
+* Penatalaksanaan
Kalaion yang kecil dan tanpa disertai nyeri dapat diabaikan. Pengobatan secara konser)atif seperti pemijatan pada palpebra, kompres hangat, dan steroid topikal ringan biasanya dapat berhasil dengan baik. Pada sebagian besar kasus, pembedahan hanya dilakukan bila pengobatan selama bermingguminggu tidak membuahkan hasil. 0ebagian besar kalaion berhubungan dengan kalaion lain yang berlokasi di bagian yang lebih dalam dari palpebra. si dari kalaion marginalis murni akan menyatu bila 2 buah kapas didorong ke arah tepi palpebra dari kedua sisinya. /ika isi kalaion tidak dapat dikeluarkan, lakukan insisi distal kalaion dan isinya dikerok. Penatalaksanaan dari kalaion meliputi kompres hangat, antibiotik setempat dan sistemik, serta insisi. Kadang dapat sembuh atau hilang sendiri karena diabsorbsi. 6apat dilakukan ekskokleasi isi abses di dalamnya atau ekstirpasi.2,# "ila lesi kecil dapat diberikan injeksi steroid intralesi atau sebagai kombinasi dari operasi.# Dang dikeluarkan hanyalah pus, kuretase atau kerokan yang berlebihan dapat memperluas infeksi dengan rusaknya jaringan. 0teriod 20
topikal diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi peradangan kronis yang dapat menimbulkan sikatrik. Pada abses palpebra pengobatan dilakukan dengan insisi dan drainase. "ila perlu diberi antibiotik lokal dan sistemik. nalgetik dan sedatif diberikan bila sangat sakit.2 !engingat kalaion adalah peradangan, maka terapinya bersifat anti peradangan. 1(
!enggunakan kompres hangat selama kira-kira 1' menit, 2-+ kali sehari Penanganan konser)atif kalaion adalah dengan kompres air hangat 1' menit %+ kali sehari(. lebih dari '&E kalaion sembuh dengan pengobatan konser)atif. 3bat tetes mata atau salep mata jika infeksi diperkirakan sebagai penyebabnya.
2(
njeksi steroid untuk mengurangi inflamasi njeksi steroid ke dalam kalaion untuk mengurangi inflamasi, jika tidak ada
bukti
infeksi.
0teroid
menghentikan
inflamasi
dan
sering
menyebabkan regresi dari kalaion dalam beberapa minggu kemudian. njeksi &,2 F 2 ml triamsinolon ' mg7ml secara langsung ke pusat kalaion, injeksi kedua mungkin diperlukan. Komplikasi dari penyuntikan steroid #(
meliputi hipopigmentasion, atropi, dan potensial infeksi. *indakan bedah jika gumpalan tersebut tidak dapat hilang. a. ?ksisi kalaion. /ika perlu, buatlah insisi )ertikal pada permukaan konjungti)a palpebra. Untuk kalaion yang kecil, lakukan kuretase pada granuloma inflamasi pada kelopak mata. Untuk kalaion yang besar, iris granuloma untuk dibuang seluruhnya =auter atau pembuangan kelenjar meibom %yang biasa dilakukan(. Untuk kalaion yang menonjol ke kulit, insisi permukaan kulit secara horisontal lebih sering dilakukan daripada lewat konjungti)a untuk pembuangan seluruh jaringan yang mengalami inflamasi.
21
"a.ar ,* Eksisi1
b. ?skokleasi Kalaion. *erlebih dahulu mata ditetes dengan anestesi topikal pantokain. 3bat anestesia infiltratif disuntikkan dibawah kulit di depan kalaion. Kalaion dijepit dengan klem kalaion dan kemudian klem dibalik sehingga konjungit)a tarsal dan kalaion terlihat. 6ilakukan insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isi kalaion dikuret sampai bersih. Klem kalaion dilepas dan diberi salep mata. 2 I*
Pro5nosis
Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang baik. 0eringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang sama akibat drainase yang kurang baik. Kalaion yang tidak memperoleh perawatan
dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi
peradangan akut intermiten. Kalaion rekuren atau berulang, terutama yang terjadi di tempat yang sama meskipun telah dilakukan drainase dengan baik sebelumnya, harus dipertimbangkan adanya suatu keganasan berupa karsinoma sel sebasea. "iopsi langsung dengan potongan beku perlu dilakukan.
1,2,+,'
nsisi yang kurang baik dapat menyebabkan terbentuknya tonjolan. 0edangkan insisi yang terlalu dalam dapat menyebabkan timbulnya fistula dan jaringan parut. 0untikan kortikosteroid intralesi dapat menimbulkan hilangnya pigmentasi pada kulit. Pada pasien tertentu, pemberian kortikosteroid dapat 22
menimbulkan peningkatan tekanan intra okular. Kuretase dan drainase yang inadekuat dapat menyebabkan berulangnya atau berkembangnya suatu granulomata. Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang baik. 0eringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang sama akibat drainase yang kurang baik. Kalaion yang tidak memperoleh perawatan
dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi
peradangan akut intermiten.
?* Ko./likasi
4usaknya sistem drainase pada kalaion dapat menyebabkan trichiasis, dan kehilangan bulu mata. Kalaion yang rekuren atau tampat atipik perlu dibiopsi untuk menyingkirkan adanya keganasan. stigmatisma dapat terjadi jika massa pada palpebra sudah mengubah kontur kornea. Kalaion yang drainasenya hanya sebagian dapat menyebabkan massa jaringan granulasi prolapsus diatas konjungti)a atau kulit. # a. stigmatisma Kelainan refraksi sehingga sinar tidak bisa difokuskan pada satu titik. 9al ini bisa disebabkan oleh kalaion yang massa nya besar, sehingga massa tersebut menekan permukaan kornea yang mengakibatkan terjadinya perubahan kelengkungan kornea. Kelengkungan kornea yang bertambah mengakibatkan berkas cahaya yang masuk ke retina tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam tetapi pada 2 titik , sehingga bayangan yang dihasilkan tampak silendris. b. !eibomianitis nfeksi pada kelenjar meibom dapat terjadi jika kalaion terkontaminasi oleh debu atau pun bakteri dan )irus yang di akibatkan oleh kurangnya personal higiene seseorang terutama pada daerah kelopak mata, 0ehingga terjadi peradangan pada kelenjar meibom. c. "lefaritistarsus superior
23
Peradangan pada kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi dan alergi. "lefaritis dapat terjadi jika kebersihan kelopak mata tidak diperhatikan, selain itu insisi pada kalaion yang tidak steril juga dapat menyebabkan peradangan pada kelopak mata. d. 3bstruksi duktus lakrimalis Penyumbatan kelenjar air mata, hal ini terjadi jika massa kalaion besar. 0ehingga akan menekan kelenjar lakrimalis, hal ini mengakibatkan saluran kelenjar air mata menjadi tersumbat dan kehilangan fungsinya e. *rikiasis dalah suatu keadaan dimana bulu mata mengarah kebola mata sehingga kornea tergores, hal ini terjadi jika kalaion tidak ditangani dengan benar sehingga menyebabkan blefaritis. Peradangan pada kelopak mata dapat menyebabkan pembentukan parut, pembentukan parut yang sempurna pada konjungti)a tarsus superior menyebabkan perubahan bentuk pada tarsus. 0ehingga mengakibatkan pertumbuhan bulu mata abnormal. f. 9ordeolum internum Peradangan
supuratif
kelenjar
kelopak
mata.
9ordeulum
internum
merupakan komplikasi lanjutan dari meibomianitis. g. 3bstruksi duktus lakrimalis Penyumbatan kelenjar air mata, hal ini terjadi jika massa kalaion besar. 0ehingga akan menekan kelenjar lakrimalis, hal ini mengakibatkan saluran kelenjar air mata menjadi tersumbat dan kehilangan fungsinya. 2
9A9 I; PENUTUP
24
A* Kesi./ulan
"erdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi terhadap pasien, pasien di diagnose dengan 360 Kalaion. Pasien diberikan terapi medika mentosa berupa =iproflo:acin '&&mg 2 kali sehari selama ' hari sebagai antibiotika sistemik, a 6iclofenac +'&mg # kali sehari selama ' hari sebagai analgetik dan anti inflamasi serta diberikan
=endo !ycos eye
ointment 360 oles # kali sehari sebagai antibiotika dengan kortikosteroid topical.
9* Saran
Kebiasaan sehari-hari seperti tidur cukup, pajanan sinar matahari tidak terlalu sering, olah raga, dan udara segar mungkin dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kebersihan kulit dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada palpebra. 0tress sering dikaitkan dengan kejadian kalaion berulang, meskipun peranannya sebagai penyebab belum dapat dibuktikan. + 0elalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata dan "ersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara perlahan. !enjaga kebersihan wajah, membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah, dan menjaga kebersihan peralatan kosmetik mata.
DA7TA- PUSTAKA
25
1.
lyas 0, !ailangkay 99", *aim 9, 0aman 4, 0imarwata !, Gidodo P0 %eds(. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasisa !edokteran .
2.
?disi ke-2. /akarta 0agung 0eto. 2&1&. p ;&-;1 lyas 0. Ilmu Penyakit Mata. ?disi keempat. /akarta BK Uni)ersitas
#.
ndonesia. 2&12. p +-' !ansjoer dkk. !apita "elekta !edokteran. /ilid ?disi Ketiga. /akarta
+.
!edia esculapius BK U. 2&&<. p <&-<1 6eschHnes /, Bansler /$, Plounikoff
.
=halaion.
http77emedicine.medscape.com7article71212<&-o)er)iew.
6iakses
2&1+. 21
'.
3ktober 2&1' >aughan 6C, sbury *, 4iordan ?)a P. 3ftalmologi Umum. ?disi 1+.
;.
/akarta Gidya !edika, 2&&&. $eonid 0/. 9ordeolum
and
=halaion
*reatment.
www.optometry.co.uk . 6iakses tanggal 1 3ktober 2&1'.
26
2&&2.