Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis
Vol. 1, No. 1, April 2013
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis dengan Karakteristik Demografi Santri Pesantren X, Jakarta Timur Sahar Salim Saleh Alatas,1 Sri inu!ih" 1Program Studi Sar#ana Pendidikan Dokter, $akultas Kedokteran %ni&ersitas 'ndonesia " Departemen 'lmu Pen(akit Kulit dan Kelamin, $akultas Kedokteran
%ni&ersitas 'ndonesia, Jakarta
Abstrak
Pedikul Pedikulosis osis kapitis kapitis sering sering dijumpa dijumpaii di lingkung lingkungan an padat padat penghun penghunii seperti seperti di pesantre pesantren. n. Pengobatan Pengobatan pedikulosis mudah dilakukan, tetapi reinfeksi mudah terjadi jika setelah pengobatan pengobatan tidak diikuti dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Agar dapat melakukan PHBS dengan baik dan benar diperlukan surei pengetahuan terlebih dahulu sehingga jika tingkat pengetahuan kurang kurang dapat dapat diberik diberikan an pen!ulu pen!uluhan han.. Penelitia Penelitian n ini bertuju bertujuan an mengeta mengetahui hui hubunga hubungan n tingkat tingkat pengetahuan pengetahuan santri mengenai mengenai pedikulosis pedikulosis kapitis dengan karakteristik karakteristik demografin!a demografin!a (usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan). Penelitian ini menggunakan metode "ross se"tional dengan metode total populasi berupa pengisian kuesioner !ang dilakukan pada tanggal ## $anuari #%&& dengan jumlah sampel &'& santri. ata diolah dengan program SPSS ersi &&,'. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat santri !ang memiliki tingkat pengetahuan baik, ,* santri memiliki tingkat pengetahuan "ukup, dan %,&* santri memiliki pengetahuan kurang. Pada uji "hi+suare, terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan santri dengan jenis kelamin (p-%,%&), tetapi tidak tidak terdapa terdapatt perbeda perbedaan an bermakna bermakna antara antara pengeta pengetahuan huan santri santri dengan dengan usia (p-%,' (p-%,') ) dan tingkat tingkat pendidik pendidikan an (p-%,/% (p-%,/%). ). isimpulk isimpulkan an tingkat tingkat pengetah pengetahuan uan santri santri tergolo tergolong ng kurang kurang dan berhubungan dengan jenis kelamin tetapi tidak berhubungan usia dan tingkat pendidikan. pengetahuan, pedikulosis pedikulosis kapitis, kapitis, karakteristik demografi, demografi, santri. santri. Kata kunci: pengetahuan,
)elationship *et!een Students+ Kno!ledge Kno!ledge about Pediulosis -apitis and Their Demograph( -harateristi in Pesantren X, .ast Jakarta Abstract Pedi"ulosis "apitis is often found in a "ro0ded enironment su"h as in boarding s"hool. 1radi"ation of pedi"ulosis "apitis is eas!, ho0eer reinfe"tion easil! o""urs if treatment is not follo0ed b! health! liing habit. A sure! to determine determine the kno0ledge kno0ledge leel is needed2 if the leel is lo0, health promotion "an be gien. 3his stud! aims to find the relationship bet0een students4 kno0ledge on pedi"ulosis "apitis and their demograph! "hara"teristi" (age, se5, and grade of stud!). 3his "ross+se"tional stud! 0ith total population method 0as "ondu"ted on $anuar! ## nd , #%&& b! giing uestionnaires to all &'& students of X islami" boarding s"hool , 1ast $akarta. $akarta. ata from uestionnaires 0ere anal!6ed using SPSS ersion &&,'. 3he result sho0ed that no student had good kno0ledge, ,* had fair kno0ledge, and %,&* had poor kno0ledge. Based on "hi+ suare test, there 0as signifi"ant differen"e bet0een the kno0ledge leel of "hara"teristi"s and s!mptoms of pedi"ulosis "apitis and se5 (p-%,%&), but there 0ere no signifi"ant differen"es bet0een the kno0ledge leel and age (p-%,') and the kno0ledge leel and grade of stud! (p-%,/%). 7t 0as "on"luded that the students4 kno0ledge about pedi"ulosis "apitis 0as poor, 0as asso"iated 0ith se5 but not asso"iated 0ith age and stud! grade. s"hool . Keywords: kno0ledge, pedi"ulosis "apitis, demograph! "hara"teristi"s, boarding s"hool .
53
Alatas & Linuwih
e$K7
Pendahuluan Pedikulosis kapitis adalah infestasi Pedi"ulus humanus ar. "apitis atau tuma di kulit kepala manusia. Pedikulosis kapitis terjadi baik di negara berkembang maupun negara maju. 1 Di Amerika Serikat, 6-12 juta orang terinfestasi tuma setiap tahunna dan diperkirakan dihabiskan sekitar 1!! juta dolar untuk pengobatanna. Sebagian besar infestasi tuma terjadi pada anak-anak usia sekolah. 2 Pre"alensi pedikulosis pada anak usia sekolah di negara maju seperti #elgia adalah sebesar $,% &, sedangkan di negara berkembang pre"alensi pedikulosis pada anak usia sekolah sebesar 16,'%& di (ndia, '$,% & di Ale)andria, *esir, hingga $1,%& di Argentina. 1 Sebuah penelitian di #ra+il menunjukan '-6& populasi dan 2$-',& anak usia sekolah terinfestasi tuma. (nsiden rata-rata anak usia sekolah ang mengalami pedikulosis di *alasia pada tahun 1%% adalah %,&. Sedangkan peneliti belum menemukan data mengenai pre"alensi seluruh anak usia sekolah ang terinfestasi tuma di (ndonesia, namun, berdasarkan hasil sur"ei pre"alensi tuma pada murid kelas (/, /, dan /( di SD 0egeri di abupaten anah Datar, Sumatera #arat, terdapat '1,%2& murid ang terinfestasi tuma.
Pedikulosis banak menerang anak sekolah ang tinggal di asrama karena banakna faktor pendukung infestasi tuma, seperti kebersihan ang kurang dan kebiasaan pinjam meminjam barang. Salah satu sekolah asrama terbanak di (ndonesia berupa pesantren. #erdasarkan penelitian ang dilakukan 3isandi% pada tahun 1%%6, pre"alensi santri ang mengalami infestasi tuma di dua buah pesantren khusus untuk santri perempuan di 7akarta sebesar !,2& dan ,'&. Sedangkan penelitian 3estiana1! pada tahun 2!1!, menunjukan baha sebesar 1,& santri di sebuah pesantren di 8ogakarta terinfestasi tuma. inggina angka pre"alensi pedikulosis di pesantren menimbulkan berbagai masalah, mulai dari berkurangna rasa per4aa diri, stigma sosial ang negatif, kurangna kualitas tidur, dan gangguan belajar. 9leh karena itu, pengobatan pedikulosis harus diberikan, namun, pemberian pengobatan tanpa memberikan edukasi mengenai pedikulosis tidak akan men4egah infestasi ulang tuma. :ntuk memberikan edukasi, sebelumna harus diketahui tingkat pengetahuan aal santri. #anak hal ang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang seperti karakteristik demografi ang meliputi usia, jenis kelamin, kegiatan sehari-hari, sumber informasi, dan riaat menderita suatu penakit. :mumna semakin bertambah usia seseorang, kegiatan ang dilakukan, informasi ang diperoleh, dan pengalaman ang didapat akan semakin luas pengetahuan ang dimiliki. #erdasarkan uraian diatas, ingin diketahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis pada santri pesantren dan karakteristik demografina.
P. h. "apitis adalah salah satu ektoparasit penghisap darah ang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan berbagai masalah. *asalah ang ditimbulkan tuma pada manusia adalah gatal akibat sali"a dan fesesna. 3asa gatal akan mengakibatkan orang untuk menggaruk kepala. ebiasaan menggaruk ang intensif dapat menebabkan iritasi, luka, serta infeksi sekunder.1 Anemia karena kehilangan darah dapat terjadi pada infestasi tuma berat. ' Selain itu, masalah sosial seperti diku4ilkan dalam lingkungan masarakat juga dapat dirasakan oleh penderita. 1 Penularan pedikulosis dapat melalui kontak langsung dengan penderita, maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda seperti sisir, bantal, dan topi ang digunakan bersama-sama. 1,6 (nfetasi tuma dipengaruhi oleh beberapa faktor, aitu usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, panjang rambut, kebiasaan pinjam meminjam barang, jumlah anggota keluarga, kepadatan kelas dan rumah, dan derajat infestasi tuma pada anggota keluarga ang lain. ingkat kebersihan diri ang rendah juga dapat mempengaruhi pre"alensi pedikulosis, $ namun 5rat+, dikutip dari #a4hok et al , melaporkan baha infestasi tuma bukan merupakan indikator tingkat kebersihan seseorang karena pada dasarna pedikulosis dapat diderita siapapun.
Metode Penelitian ini bersifat analitik deskriptif menggunakan desain "ross se"tional . Pengambilan data dilakukan di pondok pesantren X, 7akarta imur pada tanggal 22 7anuari 2!11. Populasi target penelitian ini adalah santri pesantren dengan subjek penelitian aitu seluruh santri Pesantren X, ang menetujui informed "onsent , bersedia mengisi kuesioner, dan bersikap kooperatif selama penelitian. Santri ang tidak hadir saat pengambilan data termasuk dalam kriteria eksklusi. *etode sampling ang digunakan adalah total populasi sehingga didapatkan sampel berjumlah 1'1 santri. Pengambilan data menggunakan kuesioner mengenai data karakteristik demografi santri, aitu usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan serta dua puluh pertanaan mengenai 4iri dan 54
Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis
Vol. 1, No. 1, April 2013
gejala pedikulosis kapitis. Data ang diperoleh di"oding dan dimasukan kedalam program SPSS for 8indo0s "ersi 11.'. Skala ang digunakan untuk "ariabel ang diteliti, aitu tingkat pengetahuan dan karakteristik santri adalah skala ordinal. Data selanjutna diolah dengan distribusi frekuensi. :ji statistik komparatif dilakukan untuk mengetahui ada tidakna hubungan antara pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis kapitis dengan karakteristik demografi santri Pesantren X, 7akarta. Analisis uni"ariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari "ariabel dependen dan "ariabel independen penelitian. /ariabel dependen penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis kapitis. /ariabel independen penelitian ini adalah karakteristik demografi santri aitu usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Analisis bi"ariat digunakan untuk melihat hubungan antara kedua "ariabel. Dalam analisis ini digunakan uji "hi suare dan uji olmogoro"Smirno". :ji "hi suare digunakan apabila uji komparatif kategorik tidak berpasangan dengan tabel 2)2 memiliki e5pe"ted "ount kurang dari 2!&. Sedangkan jika e5pe"ted "ount lebih dari 2!&, maka digunakan uji olmogoro"-Smirno". 7ika p;!,!' maka terdapat hubungan ang bermakna antara "ariabel dependen dengan "ariabel independen, sedangkan jika p
#erdasarkan data pada abel 2. diketahui baha tidak ada santri ang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai sifat dan gejala pedikulosis sebelum penuluhan. Santri dengan tingkat pengetahuan 4ukup berjumlah lima belas orang =%,%&>, sedangkan santri dengan tingkat pengetahuan kurang berjumlah 16 orang =%!,1&>. Tabel "/ Tingkat Pengetahuan Santri
Pedikulosis Kapitis 0ariabel
:sia
:sia
7enis kelamin
ingkat Pendidikan
Jumlah 23
12-1 1-1' 16-1$ ?aki-laki
% =2',$&> .1 =2,2&> 1 =.&> $$ ='$,&>
Perempuan
6 =.1,&>
sanaiah
6 ='!,&>
Aliah
' =.%,&>
12-1
!
%#i p
-ukup Kurang 9hi
1 !,'66
7enis
1'-1$
!
6'
?aki-laki
!
'
Perempuan
!
61
sanaiah
!
6$
Aliah
!
6$
suare !,!1%
kelamin ingkat
9hi
suare
Pendidikan
!,$!6
9hi
suare
:ji "hi suare menunjukkan tingkat pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis kapitis tidak berhubungan dengan usia dan tingkat pendidikan namun berhubungan dengan jenis kelamin.
#erdasarkan data pada abel . tidak ada pertanaan dalam kuesioner ang dapat dijaab dengan benar oleh seluruh santri sehingga mendapatkan skor maksimal sebesar '' poin. Pertanaan dengan nilai terendah adalah pertanaan nomor empat aitu dengan skor 1! poin =1,2&> dari skor maksimal. Pertanaan dengan nilai tertinggi adalah pertanaan nomor satu ang memiliki skor ' poin =62,%&> dari skor maksimal.
Tabel 1/ Karakteristik Demografi Santri di Pesantren X, Jakarta Timur Kategori
Tingkat Pengetahuan *aik
Hasil Penelitian ini diikuti oleh 1'1 santri. Dari abel 1. dapat diketahui baha responden terbanak adalah berusia 16-1$ tahun =&>, laki-laki ='$,&>, menempuh pendidikan di jenjang tsanaiah ='!,&>.
0ariabel
Kategori
55
Alatas & Linuwih
e$K7
Tabel 4/ Skor Ja!aban *enar terhadap Pertan(aan Mengenai Pedikulosis Kapitis 5o 1
6
Pertan(aan iri-4iri tuma adalahB uma dapat bertahan hidup di luar kulit kepala maksimal selama... elur tuma dapat bertahan hidup di luar rambut maksimal selama... 5atal akibat gigitan tuma umumna terjadi di bagian... 5atal akibat tuma disebabkan oleh...
Skor total '
%
5igitan tuma kepala dapat mengakibatkan... Pada orang dengan jumlah tuma ang banak dapat mengalami...
1!
Pada orang dengan jumlah tuma kepala ang banak dapat mengalami...
Skor maks ''
berpengaruh positif terhadap pengetahuan ang dimiliki karena pembelajaran dari pengalaman dan daa tangkap serta pola pikir ang lebih berkembang. Sharma et al1 melaporkan baha di (ndia usia tidak mempengaruhi pengetahuan seseorang dengan karakteristik tertentu. Pada penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis tidak berhubungan dengan usia. @al tersebut disebabkan semua santri hidup di lingkungan ang sama dan juga mempunai kegiatan ang sama. (nformasi ang didapatkan santri biasana berasal dari sumber ang sama. #erdasarkan analisis ini maka jika kita ingin memberikan penuluhan kesehatan, penuluhan perlu diberikan kepada semua santri tanpa mempertimbangkan usia. Selain usia, pada penelitian ini, tingkat pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis
=62,%&> 1$!
''
=2,$&> 1!
''
=1,2&> !1
''
=',1&> %6
''
='2,'&> 1%
$
:sia seseorang mempengaruhi banakna pengalaman dan informasi ang didapat. @al itu dibuktikan dalam penelitian Seif et al11 ang menatakan baha seseorang ang berusia lebih tua memiliki tingkat pengetahuan ang lebih baik dan luas. (rmaanti12 juga menatakan baha usia
=2',&> 26$
'' ''
=','&> 2'
''
=,1&>
Pembahasan Pedikulosis kapitis adalah penakit ang banak dijumpai di lingkungan ang padat penghuni antara lain di pesantren. 9leh karena itu dilakukan sur"e mengenai pedikulosis di pesantren dan santri ang menderita pedikulosis diobati dengan pedikulosida. Pengobatan pedikulosis mudah dilakukan dan angka kesembuhanna 4ukup tinggi =<%!&> tetapi, reinfeksi akan segera terjadi jika setelah pengobatan tidak diikuti dengan perilaku hidup bersih sehat =P@#S>.
juga tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan. 0otoatmodjo 1 menatakan baha se4ara umum semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat pengetahuanna. urang mendalamna pengetahuan mengenai kesehatan ang diajarkan di pesantren menebabkan sebagian besar santri tsanaiah maupun aliah memiliki tingkat pengetahuan kurang. #aik santri tsanaiah dan aliah berada di lingkungan sekolah, tempat tinggal, serta mempunai kegiatan ang sama. (nformasi ang didapatkan santri biasana berasal dari sumber ang sama. Santri aliah dengan tingkat pendidikan lebih tinggi, dituntut untuk mengajarkan, memberi 4ontoh, dan mengurus santri ang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah, tsanaiah, sehingga informasi ang didapatkan bersifat turun temurun. #erdasarkan analisis ini maka jika kita ingin memberikan penuluhan kesehatan, penuluhan perlu diberikan kepada semua santri tanpa mempertimbangkan tingkat pendidikan. #erbeda dengan usia dan tingkat pendidikan, pada penelitian ini tingkat pengetahuan mengenai 4iri dan gejala pedikulosis berhubungan dengan jenis kelamin santri. Santri laki-laki ang memiliki pengetahuan 4ukup berjumlah tiga belas orang, sedangkan ang memiliki tingkat pengetahuan kurang berjumlah ' orang. Santri perempuan ang memiliki tingkat pengetahuan 4ukup berjumlah
Agar dapat melakukan P@#S, maka santri harus diberikan pengetahuan mengenai pedikulosis dalam bentuk penuluhan kesehatan. Agar penuluhan memberikan hasil ang baik, perlu dilakukan sur"e terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pengetahuan santri ang telah dimiliki dan hubunganna dengan karakteristik demografi karena tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh karakteristik demografi. @asil penelitian ini menunjukan tidak ada santri ang memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai 4iri dan gejala pedikulosis kapitis. Santri dengan tingkat pengetahuan 4ukup berjumlah 1' orang =%,%&>, sedangkan santri dengan tingkat pengetahuan kurang berjumlah 16 orang =%!,1&>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan karakteristik demografi santri seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. 56
Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis
Vol. 1, No. 1, April 2013
dua orang, sedangkan ang memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah 61 orang. uma lebih banak menginfestasi perempuan, sehingga informasi ang mereka miliki, ang dapat bersumber dari pengalaman, seharusna lebih banak. Pada umumna perempuan juga lebih sering bersosialisasi sehingga tingkat pengetahuanna lebih tinggi daripada laki-laki. Sur"ei ang dilakukan di ?ondon pada tahun 2!!! menunjukan baha perempuan lebih banak berbi4ara, bertukar pikiran, dan menggunakan media informasi sebagai sumber mengenai masalah kesehatan sehingga didapatkan pengetahuan ang lebih baik dibandingkan laki-laki. 1 Akan tetapi, dalam penelitian ang dilakukan oleh Dale et al 1' dan heresia et al16 melaporkan baha tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan seseorang karena informasi dari berbagai sumber bisa didapatkan oleh semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. @asil penelitian ini menunjukan baha santri laki-laki ang memiliki tingkat pengetahuan sedang berjumlah lebih banak dibandingkan santri perempuan. @al ini disebabkan santri belum pernah mendapatkan penuluhan kesehatan sebelumna, sehingga mungkin informasi mengenai pedikulosis didapatkan dari mitos di masarakat ang membuat santri perempuan memiliki pengetahuan ang salah mengenai pedikulosis kapitis. 9leh karena itu, penuluhan kesehatan sebaikna diberikan terpisah antara santri perempuan dan laki-laki, dengan mengklarifikasi mitos ang salah. erdapat beberapa faktor, seperti santri ang sudah lelah dan terganggu konsentrasina ketika mengerjakan kuesioner ang dapat menjadi faktor peran4u. :ntuk dapat memastikan data ang didapat menunjukan tingkat pengetahuan ang sebenarna, maka dapat dilakukan penelitian dengan metode aan4ara untuk menanakan apakah jaaban ang dipilih merupakan jaaban berdasarkan pengetahuan ang dimiliki.
Daftar Pustaka 1.
2.
.
#ugaong A*S, Araneta S, abanilla 7. Cffe4t of dr-on, suffo4ation-based treatment on the pre"alen4e of pedi4ulosis among s4hool4hildren in alagtangan /illage, *iag-ao, (loilo. Philippine S4ien4e ?etters. 2!11=1>E-. @odjati *@, *ousa"i 0, *ousa"i *. @ead li4e infestation in s4hool 4hildren of a lo so4ioe4onom area of abri+ it, (ran. Afri4an 7ournal of #iote4hnolog. 2!!$=1>E22%2-. #a4hok 0, 0ordin 3#, Aang F, (brahim 0A, 0aing ?. Pre"alen4e and asso4iated fa4tors of head li4e infestation among primar s4hool4hildren in elantan, *alasia. Southeast Asian 7 rop *ed Publi4 @ealth. 2!!6=>E '6-.
.
Cl"i 3. (nfestasi Pedi"ulus humanus "apitis murid kelas (/, / dan /( SD 0o.2! iga #atur e4amatan Sungai arab abupaten anah Datar dan faktor ang mempengaruhina GskripsiH. PadangE I :nand 1%%.
'.
*oradi A3, Jahirnia A@, Alipour A*, Cskandari J. he pre"alen4e of pedi4ulosis 4apitis in primar s4hool students in #ahar, @amadan Pro"in4e, (ran. 7 3es @ealth S4i. 2!!%%=1>E'-%. atsambas AD, ?otti *. Curopean handbook of dermatologi4al treatments. 2nd ed. 0e 8orkE Springer 2!!. Cbornoi CF. Pedi4ulosis 4apitis among urban s4hool 4hildren in (lorin, 0igeria. 7 0atl *ed Asso4. 1%%$6=11>E$61-. #ron, 5raham 3, #urns . ?e4ture notes on dermatolog. $ ed. 7akartaE Crlangga 2!!'. 3isandi SI. Cfek penuluhan terhadap penanggulangan penakit pedikulosis kapitis di dua pondok pesantren GtesisH. 7akartaE :ni"ersitas (ndonesia 1%%6.
6.
.
$. %.
1!.
3estiana 3. @ubungan berbagai faktor risiko terhadap angka kejadian pedikulosis kapitis di asrama GtesisH. 8ogakartaE :ni"ersitas *uhammadiah 2!1!.
11. Seif 08, A+i+ *A. Cffe4t of reast self-e)amination
training program on knoledge, attitude and pra4ti4e of a group of orking omen. 7ournal of Cgptian 0at. an4er (nst. 2!!!12=2>E1!'-1'. 12. (rmaanti *. *odul pengembangan kepribadian terintegrasi. 7akartaE ?embaga Penerbitan IC:( 2!!. 1. Sharma A, #hasin S, hatur"edi S. Predi4tors of
1.
Kesimpulan Santri pesantren X, 7akarta imur terdiri atas laki-laki %1 orang ='%,1&> dan perempuan 6 orang =!,1&>. Sebelum penuluhan, sebagian besar santri, baik laki-laki maupun perempuan, baik tingkat aliah maupun tsanaiah, memiliki tingkat pengetahuan kurang dan tidak terdapat santri dengan tingkat pengetahuan baik. inggina tingkat pengetahuan santri ang kurang, berhubungan dengan jenis kelamin, namun tidak berhubungan dengan usia dan tingkat pendidikan santri.
1'.
16.
1.
57
knoledge about malaria in (ndia. 7 /e4t #orn Dis. 2!! E1$%-%. Sitio A. @ubungan perilaku tentang pemberantasan sarang namuk dan kebiasaan keluarga dengan kejadian demam berdarah dengue di ke4amatan *edan Perjuangan tahun 2!!$ GtesisH. SemarangE :ni"ersitas Diponegoro 2!!$. Dale P, Sipe 0, Anto S, @utajulu #, 0doen C, Papaungan A, et al. *alaria in (ndonesiaE a summar of re4ent resear4h into its en"iromental relationships. Southeast Asian 7 rop *ed Puli4 @ealth. 2!!'6=1>E1-1. heresia *. Iaktor ang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pen4egahan malaria di daerah endemis GskripsiH. SurabaaE Iakultas esehatan *asarakat :ni"ersitas Airlangga 2!!1. 0otoatmodjo S. Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. 8ogakartaE 1%%.