1
PEDIKULOSIS KAPITIS I.
PENDAHULUAN Pedikulosis adalah infeksi kulit atau rambut pada manusia yang disebabk disebabkan an oleh Pediculus Pediculus (tergolong (tergolong famili famili Pediculidae). Pediculidae). Sela Selain in meny menyer eran ang g manu manusi sia, a, peny penyak akit it ini ini juga juga meny menyer eran ang g binatang, oleh karena itu dibedakan Pediculus humanus dengan humanus dengan Pediculus animalis. animalis. Pediculus ini merup merupak akan an parasi parasitt obliga obligatt artinya
harus
menghisap
darah
manusia
untuk
dapat
mempertahankan hidup.1 Klasikasi Pedikulosis yaitu Pediculus humanus var . capitis yang menyebabkan pedikulosis kapitis, Pediculus humanus var . corporis yang yang menye enyeba babk bkan an pedi pedik kulos ulosis is korpo orpori ris, s, Phthirus pubis yang pubis yang menyebabkan menyebabkan pedikulosis pubis. 1 II.
DEFINISI Pedikulosis kapitis adalah infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis. capitis.
III.
1,2
EPIDEMIOLOGI Penyaki enyakitt ini teruta terutama ma menye menyeran rang g anaka anakanak nak usia usia muda muda dan dan
!epat epat melu eluas dalam alam lin lingku gkungan ngan hidu hidup p
yang ang
pad padat, at,
misalnya di asrama dan panti asuhan. "ambahan pula dalam kondisi higiene yang tidak baik, misalnya jarang membersihkan
2
ramb rambut ut atau atau ramb rambut ut yang yang relat elatif if su susa sah h untu untuk k dibe dibers rsih ihka kan n (ram (rambu butt panj panjan ang g pada pada #ani #anita ta). ). $ara $ara penu penula lara ran n bias biasan anya ya melalui melalui perantara perantara (benda), misalnya misalnya sisir, bantal, bantal, kasur, kasur, dan topi. 1 Kutu kepala epala terseb tersebar ar di selur seluruh uh dunia, dunia, dan infeks infeksii kutu kutu kepal epala a umum umum terj terjad adii pada pada nega negara ra maju maju atau ataupu pun n nega negara ra berkembang. %i &nggris, pada #aktu silam, kutu kepala umum ditemu ditemuka kan n di kota kota indust industri. ri. Pada kotak otakota ota indust industri ri di tahun tahun 1'1, sekitar * anak lakilaki usia prasekolah dan +* anak perempuan mempunyai kutu kepala. Sebaliknya, angka infeksi pada komuni komunitas tas pedesaan pedesaan !enderung !enderung rendah. rendah. Sebuah Sebuah surei surei pada pada anak anak sek sekolah olah pada pada tahu tahun n 1' 1'-+ -+ menu menunj njuk ukka kan n bah# bah#a a seba sebagi gian an
besa besarr
pre preal alen ensi si dari dari 2. 2.* *
pend pender erit ita, a,
jum jumlah lah
tertinggi didapatkan pada daerah dengan kepadatan penduduk yang yang ting tinggi gi.. %emi %emiki kian an dite ditemu muka kan n angk angka a infe infeks ksii yang yang lebi lebih h tinggi pada daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan. eskipun demikian, pada a#al tahun 1'/an, infeksi mun!ul kembali terutama pada kelompok kelas menengah. Seringkali pada keluarga yang bekerja, terutama daerah pinggiran kota dan pedesaan. Sejak saat itu, dalam beberapa tahun terakhir, kutu kutu kepal kepala a tidak tidak dapat dapat digolo digolongk ngkan an pada pada kelompo elompok k kelas kelas tertentu dan tersebar di seluruh dunia. Surei yang dilakukan di 0ordan menjadi menarik ketika ketika ditemukan hubungan antara
tingkat infeksi yang tinggi pada kelas sosial ekonomi yang lebih rendah.2 Kutu kepala umum terjadi pada anakanak, terutama pada rentang usia 11 tahun, dibandingkan dengan orang de#asa, dan kebanyakan surei menunjukkan anak perempuan lebih sering menderita dibanding anak lakilaki. Kebiasaan pada anak perempuan
dan
lakilaki
pada
usia
yang
berbeda
mempengaruhi angka infeksi. Sebagai !ontoh, pada sekolah dasar, kontak antara kepala sering terjadi dan lebih sering pada anak perempuan. Sedangkan anak yang lebih tua umumnya lebih
mandiri
dan
juga
sering
terpisah
dengan
teman
bermainnya. Panjang rambut juga memiliki kontribusi. Surei di &srail menemukan angka infeksi yang lebih tinggi pada anak dengan rambut panjang dan menengah dibandingkan dengan rambut pendek. 2, al ini dipikirkan bah#a mayoritas infeksi kutu kepala diperoleh melalui kontak langsung antara kepala, kondisi yang optimal
ketika
rambut
berdekatan
dan
perpindahan
berlangsung dengan lambat. Penyebaran kutu didukung dengan faktor kemiskinan, higinitas yang buruk, dan kepadatan yang berlebihan. Kepadatan yang berlebihan menjadi faktor yang penting. "idak terjaganya higinitas sendiri mendorong infeksi
kutu kepala. 3da banyak pendapat mengenai perpindahan dari kutu kepala dan diduga berkaitan dengan topi, syal, sisir, dan sikat sulit untuk dibenarkan atau disanggah.2 IV.
ETIOPATOGENESIS Kutu manusia termasuk filum Arthropoda, kelas Insecta, golongan Phthiraptera, dan subgolongan Anoplura (dikenal sebagai kutu penghisap). Mamalia merupakan hospes bagi seluruh Anoplura. Anoplura tidak memiliki sayap dan mempunyai 3 pasang kaki dengan setiap uungnya terdapat cakar untuk menggenggam. !kuran dan bentuk dari cakar disesuaikan dengan tekstur dan bentuk dari rambut dan atau serat pakaian yang mereka genggam. "ubuh kutu datar dan ditutupi oleh kitin yang keras. # Kutu merupakan insekta penghisap darah. Kutu manusia memiliki bagian mulut depan yang kecil dengan $ pengait yang membantu perlekatannya pada kulit manusia selama makan. %agian mulut penghisap tertarik ke bagian kepala ketika kutu tidak sedang makan. !mumnya kutu makan sekitar &'$ kali per hari. Pada setiap spesies, kutu betina memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kutu antan. #,& Kutu kepala merupakan yang paling sering di antara 3 spesies kutu (kutu kepala, kutu badan, dan kutu kelamin). ata'rata panang dari kutu kepala yaitu '* mm. Kutu betina umumnya lebih besar dan banyak dibandingkan kutu antan. Kutu ini tidak memiliki sayap dan ber+arna putih sampai abu'abu,
+
bagian dorsoentralnya pipih, dan abdomen yang bersegmen. Kutu ini memiliki
2 mata, 3 pasang kaki dengan cakar. Masa hidup rata'rata 3- hari.,#
Gambar 1. Pediculus humanus capitis4
Pediculus humanus capitis, memiliki tubuh yang memanang dan bagian mulut anterior yang sempit. Kutu badan terlihat mirip dengan kutu kepala namun mereka meletakkan telurnya pada serat bau, bukannya pada serat rambut. Kutu betina de+asa menghasilkan telur dan melekatkannya pada pangkal rambut dengan menghasilkan glue-like substance dari organ reproduksinya. "elur diletakkan '* mm dalam kulit kepala, tempat dimana suhu optimal untuk inkubasi. Kutu betina bertelur sebanyak - telur per *# am, biasanya pada malam hari. okasi telur yang khas yaitu pada bagian kepala belakang dan daerah postaurikular.#,&
4
Gambar 2. siklus hidu pediculus humanus capitis
Siklus hidupnya melalu stadium telur, lara, nimfa, dan de#asa. "elur diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut, yang berarti semakin ke ujung terdapat terus lebih matang.
"elur berukuran , sampai ,/ mm,
ber#arna kuning sampai putih. "elur menetas pada hari ke /'0 ika tetap berada dekat pada suhu tubuh dan menadi de+asa pada hari ke 0' * selanutnya. "elur dapat bertahan sampai - hari tanpa hospes manusia. "emperatur yang lebih rendah memperlambat penetasan dan perkembangan. 1imfa berganti kulit 3 kali sebelum mencapai bentuk de+asanya. Kutu kepala de+asa hanya bertahan selama '* hari tanpa hospesnya. Kutu de#asa
-
bereproduksi se!ara seksual. Kutu jantan akan mati setelah kopulasi. ,#,&
(a)
(b)
Gambar 3. (a) telur yang berisi dan (b) telur yang telah pecah3,4
Infestasi oleh kutu kepala menyebar melalui kontak fisik dan penggunaan bersama barang (seperti sisir, sikat, topi, syal, dan selimut). Kutu dapat keluar oleh penggunaan sisir, handuk, dan pergerakan udara (termasuk pengering rambut). Menyisir rambut dan mengelap keringat dapat mengeluarkan kutu
/
de+asa lebih dari meter dari kulit kepala yang terinfestasi. Kutu kepala dapat beralan hingga *3 cm per menit. Kutu kepala sulit untuk melekat kuat pada permukaan yang halus (misalnya kaca, metal, plastik, dan bulu sintetik).#
5atal timbul karena respon in6amasi dari hospes yang tersensitisasi dengan antigen kutu seperti liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukkan dalam kulit #aktu menghisap darah. Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan rasa gatal.1,+ V.
GE!ALA KLINIS 5ejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh
kepala.
Kemudian
karena
garukan,
terjadi
erosi,
eskoriasi, dan infeksi sekunder (pus, krusta). 7ila infeksi sekunder berat, rambut akan bergumpal disebabkan banyaknya pus dan krusta (plikapenolika) dan disertai pembesaran kelenjar getah
bening
regional
(oksiput
dan
retroaurikular).
Pada
keadaan tersebut kepala memberikan bau yang busuk.1 5ejala pada kulit yaitu pruritus pada bagian belakang s!alp, garukan dan infeksi sekunder yang berkaitan dengan limfadenopati
o!!ipital
atau
!eri!al.
Sedangkan
gejala
psikiatrik yang timbul yaitu pada beberapa indiidu mengalami
'
gangguan obsesif kompulsif atau #aham mengenai masih adanya parasit setelah pemusnahan kutu dan telur kutu. Pada pemeriksaan kulit ditemukan infestasi, yaitu8 '
Kutu kepala yang teridentikasi langsung dengan
'
mata atau dengan bantuan ka!a pembesar. Kebanyakan pasien memiliki populasi kutu kurang
dari 1. ' "elur kutu berbentuk oal keabuabuan sampai putih berkapsul dan melekat kuat pada rambut. 0umlah berariasi dari beberapa sampai ribuan. ' "elur kutu diletakkan oleh kutu kepala pada pangkal rambut. Pada infestasi a#al, telur diletakkan dekat dengan kulit kepala, namun jika infestasi yang sudah
'
lama telur terletak 11+ !m dari kulit kepala. Karena rambut bertumbuh ,+ mm per hari, letak kutu 1+ !m dari kulit kepala menunjukkan infestasi
telah berlangsung selama ' bulan. ' "elur yang baru ber#arna kuning
ke!oklatan,
sedangkan !angkang telur yang kosong ber#arna
'
putih. Predileksi kutu kepala selalu berbatas dekat dengan kulit
kepala,
postauri!ular.
terutama Se!ara
regio
jarang
kutu
o!!ipital kepala
dan dapat
menginfestasi janggut dan tempat berambut lainnya.
1
9amun
kadang
ditemukan
kutu
kepala
yang
menginfestasi bulu mata (pedi!ulosis palperbrarum). Pada kulit juga dapat terjadi lesi seperti8 '
:eaksi gigitan pada tempat gigitan kutu di leher. ;ase yang berkaitan dengan sensitiitas atau toleransi imun, yaitu8 ;ase &8 tidak ada gejala klinik. ;ase &&8 urtikaria papular dengan pruritus yang sedang. ;ase &&&8 urtikaria yang segera setelah gigitan yang kemudian disusul oleh papul atau gatal hebat. ;ase &<8 papulpapul yang lebih ke!il dengan gatal
'
sedang. =ksim, eskoriasi, dan neurodermatitits pada kulit kepala bagian o!!ipital dan leher akibat penggarukan
'
kronik. &mpetigo sekunder oleh Staphylococcus aureus dari
'
eskoriasi di bagian leher, dahi, #ajah, dan telinga. assa yang kon6uen dan purulen dari rambut yang rambut yang kusut, kutu, krusta, dan eksudasi pada
'
kasus ekstrim. Pedikulosid
'
hipersensitiitas. >ampu #ood8 telur
menimbulkan
yang
ber!ak
masih
hidup
merah
dengan
e?oresensi seperti berlian. Sedangkan telur yang mati tidak memiliki e?oresensi.
11
"erjadi pula limfadenopati posto!!ipital akibat impetigo dan eskoriasi.
Gambar ". Ma#i$%s&asi kli#is %dikul'sis kai&is(
VI.
PEM)ANTU DIAGNOSIS $ara yang paling diagnostik adalah menemukan kutu atau telur, terutama di!ari di daerah oksiput dan temporal. "elur ber#arna abuabu dan berkilat.1 @ntuk mendiagnosis kutu adalah men!ari kutu atau telur yang layak (nits) pada pemeriksaan. =skoriasis dan pioderma juga dapat tampak. Karena kutu menghindari !ahaya dan merangkak dengan !epat, inspeksi isual tanpa menyisir sulit. enggunakan menemukan
sisir kutu
kutu hidup
meningkatkan dan
merupakan
kemungkinan alat
skrining
pembantu. %iagnosis kutu menggunakan sisir kutu ini empat kali lipat lebih esien daripada pemeriksaan isual langsung.4,-
12
"elur lebih mudah untuk diamati, terutama pada tengkuk leher atau di belakang telinga. %itemukannya telur sendiri bukan merupakan diagnosis untuk infestasi yang aktif. 9amun, jika
telur
infestasi
ditemukan dalam aktif
pembesar
,-
!m
dari
mungkin terjadi. >ampu
dapat
digunakan
untuk
kulit kepala,
#oods dan
membantu
lensa
diagnosis.
%ermoskopi juga merupakan bantuan dalam diagnosis dan tindak lanjut dari pedikulosis kapitis.4, "elur mati dapat tetap tertinggal pada rambut selama 4 bulan. :ambut manusia tumbuh pada tingkat sekitar 1!m per bulan. Karena ikut dengan rambut yang tumbuh, telur kutu kosong yang telah melekat pada helai rambut akan menjauh dari kulit kepala. Setelah 2 sampai bulan, telur kutu kosong menjadi lebih terlihat, terutama pada rambut gelap.Pemeriksaan penunjang melalui pemeriksaan laboratorium dengan mikroskop yaitu kutu atau telur kutu pada helai rambut dapat
di
periksa
untuk
mengkonrmasi
pemeriksaan
makroskopi dari kulit kepala dan rambut. Kultur dapat dilakukan jika di!urigai impetiginasi, perlu dilakukan kultur bakteri. VII.
DIAGNOSIS )ANDING 2ilihat dari manifestasi klinis adanya benolan'benolan kecil seperti mutiara di rambut dapat didiagnosis banding dengan piedra hitam dan piedra
1
putih. Piedra hitam merupakan infeksi amur Piedraia hortae, sedangkan piedra putih disebabkan oleh genus Trichosporum pada rambut yang mengakibatkan benolan'benolan di luar permukaan rambut. Pada piedra hitam nodul berpigmen gelap teraba keras dan melekat kuat pada rambut. Pada piedra putih, nodul berpigmen terang dan mudah terlepas dari rambut. elain itu mengakibatkan uga rambut mudah patah, namun kulit disekitar sehat. Pada piedra sering asimptomatik, namun pruritus merupakan geala utama.3,/,0
Gambar *. Pi%dra hi&am ada %m%riksaa# mikr'sk'is2
Gambar (. Pi%dra u&ih ada rambu& 2
"inea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi amur superfisial yang mengenai kulit kepala, alis, dan bulu mata yang menyerang
1
pangkal dan folikel rambut. "inea kapitis bermula sebagai papul eritema disekitar pangkal rambut, yang menadi pucat dan bersisik, dan penampakan rambut menadi berubah +arna, tidak bercahaya, dan rapuh. 4atal minimal namun kadang'kadang menadi berat. Alopesia sering muncul pada daerah yang terinfeksi.-
Gambar +. &i#%a ,ai&is-
Impetigo merupakan infeksi superfisial kulit oleh bakteri Staphylococcus aureus. "erdapat dua tipe impetigo yaitu impetigo nonbullosa dan bullosa. Impetigo nonbullosa bera+al dari sebuah makula atau papul eritematous yang dengan cepat menadi esikel. 5esikel akan ruptur membentuk erosi dan krusta yang gatal. Impetigo bullosa merupakan esikel superfisial yang secara cepat membesar membentuk bulla yang berbatas tegas dan tidak ada eritema disekelilingnya. 6ika bulla ruptur akan mengeluarkan krusta.
1+
Gambar /. Im%&i0'--
2engan ditemukannya kutu yang teratuh dari kulit kepala dapat dianggap adanya psocids. Psocids adalah serangga yang mirip kutu (ayap buku) yang arang dapat menyebabkan gangguan pada kepala manusia, mereka mudah dibedakan dari kutu kepala manusia dengan kepala mereka lebih besar, mulut besar, kaki belakang yang besar, dan antena panang.7
Gambar 1. si,'sids+
VIII.
PENGO)ATAN 3. ;armakologi Pengobatan
farmakologi
dari
infestasi
kutu
kepala
difokuskan pada 2 mekanisme yaitu neurotoksisitas yang
14
menyebabkan paralisis kutu, dan membuat kutu tidak bernapas dengan AmelapisiB kutu tersebut. Kebanyakan per!obaan klinik menggunakan Cat yang bersifat neurotoksik melalui produk topikal. Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati infeksi sekunder.1,4 Permetrin (1*) merupakan pengobatan lini pertama untuk pedikulosis. Permetrin (1*) adalah insektisida topikal yang bersifat neurotoksik pada kutu kepala. Dat ini digunakan pada rambut setelah di!u!i dengan sampo tanpa kondisioner dan dikeringkan dengan handuk. Pedikulosid ini dibiarkan selama 1 menit kemudian dibilas. Permetrin membunuh kutu yang hidup namun tidak pada telur yang belum menetas. Penggunaan kembali disarankan pada hari ke -1 jika kutu hidup masih terlihat. Para ahli merekomendasikan pengobatan kembali se!ara rutin pada hari ke '.
Permetrin (1*) diperbolehkan
penggunaannya pada anak usia 2 bulan atau lebih. ,4,12 alathion ,+*
adalah senya#a fosfat organik yang
terbukti lebih ampuh dibandingkan permetrin, memiliki efek letal yang tinggi, dan menurunkan angka infestasi berulang jika digunakan dengan tepat. Penggunaannya diperbolehkan pada indiidu usia 4 tahun atau lebih. Sediaan dalam bentuk losio atau spray. $aranya8 malam sebelum tidur rambut di!u!i
1-
dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut di!u!i lagi dengan sabun dan disisir dengan dengan sisir yang halus dan rapat (sisir serit). Selain itu, dapat mengaplikasikan Cat ini pada rambut yang kering, disemprotkan hingga rambut dan kulit kepala
!ukup basah.
Pengobatan
ini
dapat diulang lagi
seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur. Dat ini mudah terbakar, sehingga tidak disarankan melakukan aktiitas seperti penggunaan pengering rambut, merokok, atau dekat dengan sumber api ketika rambut masih basah. Ebat tersebut susah didapat.1,,4 Pyretrin
dengan piperonyl
butoxide
(P7E).
Pyretrin
merupakan turunan dari ekstrak chrysanthemums, sedangkan P7E bersinergis dengan pyretrin. Dat ini dapat membunuh tungau kutu dan telurnya. Pyretrin merupakan insektisida topikal
yang
bersifat
neurotoksik
terhadap
kutu
kepala.
Penggunaan piretrin sebaiknya tidak diberikan kepada indiidu yang
alergi
terhadap
chrysanthemums
atau
rerumputan.
Sediaan liFuid, gel, dan sampo. Dat diaplikasikan pada rambut yang kering selama 1 menit sebelum dibilas. Pengobatan diulang kembali dalam -1 hari agar dapat membunuh nimfa yang baru menetas yang lolos pada pengobatan a#al.,,4,12
1/
>indane 1* (gamma benzene heksaklorida G gammexane) telah
diperingatkan
penggunaanya
karena
efek
neurotoksisitasnya. >indane dapat digunakan sebagai lini kedua pada orang de#asa, tetapi tidak dapat digunakan pada anak anak, usia lanjut, dan de#asa dengan berat badan kurang dari + kg, #anita sebaiknya
hamil dan
dihindari
menyusui. Pemakaian lindane
ke!uali
jika
semua
pengobatan
kontraindikasi atau tidak efektif. Penggunaan berulang tidak disarankan pada situasi apapun. $ara pemakaiannya8 setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian di!u!i dan disisir dengan sisir serit agar semua kutu dan telur terlepas. 0ika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan !ara yang sama. Ebat lain adalah emulsi benzyl benzoate 2+*, dipakai dengan !ara yang sama. %i &ndonesia obat ini mudah didapat.1,,4 &erme!tin oral merupakan anti parasit sistemik yang memperlihatkan efektiitas pada per!obaan klinik, namun bukan
merupakan
rekomendasi
dari
Food
and
Drug
Administration (;%3) untuk pengobatan pedikulosis. %osis
pemberian 2
μ
gGkg77 pada hari ke 1 dan / (total 2
dosis). "idak dianjurkan penggunaan pada anakanak dengan berat badan kurang dari 1+ kg, pada #anita hamil dan
1'
menyusui. =fek samping yang umumnya timbul berupa pusing dan gatal.4 Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut
di!ukur,
infeksi
sekunder
diobati
dulu
dengan
antibiotika sistemik dan topikal. >alu disusul dengan obat di atas dalam bentuk sampo. iginitas merupakan syarat supaya tidak terjadi residif.1 7. 9onfarmakologi "idak ada pedikulosid yang ampuh se!ara 1 persen, penghilangan se!ara manual dari kutu (terutama yang letaknya 1 !m dari kulit kepala) setelah pengobatan dengan suatu produk dianjurkan. Penghilangan se!ara manual sulit dan membosankan. 7antuan sisir serit dapat mempermudah proses tersebut. Sebuah studi memperlihatkan bah#a penghilangan manual dengan sisir dapat melukai kutu dan jarang yang akan bertahan. :ambut yang basah memperlambat penurunan kutu. Sebaiknya
penyisiran
dilakukan setiap
hari
selama
2
minggu.4,1 0ika seseorang teridentikasi dengan kutu kepala, semua anggota keluarga harus diperiksa untuk kemungkinan adanya kutu kepala. &ndiidu dengan kutu hidup atau telur yang berjarak 1 !m dari kulit kepala sebaiknya mendapatkan
2
pengobatan.
Sebagai
tambahan,
pengobatan
sebaiknya
diberikan pula pada anggota keluarga yang berbagi tempat tidur
dengan
indiidu
yang
terinfestasi,
meskipun
tidak
ditemukan kutu hidup pada dirinya. "ransmisi dengan barang lebih rendah dibandingkan transmisi langsung dengan kontak kepala. Halaupun demikian, sebaiknya
membersihkan alat
rambut yang digunakan oleh penderita pedikulosis kapitis. Sebuah studi memperlihatkan hasil bah#a kutu kepala dapat berpindah melalui bantal pada malam hari, namun insidennya rendah
yakni
sekitar
meminimalkan risiko terkena
kepala
*.
transmisi
penderita
engganti kutu. anya
dalam
2/
seprai
dapat
barang yang jam
sebelum
pengobatan yang dipertimbangkan untuk dibersihkan, melihat fakta bah#a jarang ada kutu yang bertahan hidup lebih dari / jam jika terpisah dari kulit kepala. 7eberapa barang seperti pakaian, topi, perabotan, dan karpet, dengan pen!u!ian, perendaman, atau pengeringan dengan suhu lebih dari 1I; akan membunuh kutu dan telurnya. Perabotan, karpet, kursi mobil, dan barang kain dapat dibersihkan dengan penghisap debu. Sedangkan barang yang tidak dapat di!u!i sebaiknya dibungkus dengan plastik selama 2 minggu untuk men!egah nimfa yang menetas men!ari sumber makanannya.1
21
Gambar -. m%#isir rambu& d%#0a# sisir s%ri& -3
I4.
KOMPLIKASI &nfeksi
sekunder
oleh
bakteri
dapat
mun!ul
dengan
pedikulosis kapitis. ;aktanya, kutu kepala dipikirkan sebagai penyebab paling umum dari pioderma pada kulit kepala. Kutu kepala
dapat
menjamu
berpotensi terhadap
hospes
penularan
terhadap rickettsiae penyakit.
Pada
dan
per!obaan
laboratorium, telah ditemukan kutu kepala terinfeksi Rickettsia prowazekii. Selain itu ditemukan pula artonella !uintana yang merupakan penyebab demam tren!h.1 4.
P5OGNOSIS Infestasi ini pada dasarnya tidak berbahaya. 1amun, stigma yang berkaitan dengan kutu kepala dan trauma psikologis yang dialami oleh beberapa orang dalam upayanya untuk menghilangkan infeksi, lebih besar dibandingkan dampak fisik yang disebabkan akibat infestasi kutu. eaksi sensitasi terhadap air liur dan kotoran kutu dapat menyebabkan iritasi lokal dan eritema. Infeksi sekunder akibat garukan mungkin teradi. Kutu telah diidentifikasi sebagai
22
ektor mekanis utama dari pioderma pada kulit kepala yang disebabkan streptococcus dan staphylococcus yang biasanya ditemukan pada kulit.
Prognosis baik bila higiene diperhatikan.1,1+
2
DAFTAR !"TA#A . 8andoko P. Penyakit Parasit 8e+an. In9 2uanda A, 8am:ah M, Aisah , editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. &th ed. 6akarta9 ;akultas Kedokteran !niersitas Indonesia< *--. p. 0'*-. *. %urns 2A. Diseases caused by Arthropods and =ther 1o>ious Animals. In9 %urns ", %reathnach , ?o> 1, 4riffiths ?, editors. Rook's tetbook o! dermatology. /th ed. ondon9 @iley'%lack+ell< *--. p. 3/.&'.*-. 3. @olff K, 6ohnson A. Arthropod %ites, tings, and ?utaneous Infections. In9 @olff K, 6ohnson A, editors. "it#patrick's $olour %tlas and Synopsis o! $linical Dermatology. $th ed. 1e+ ork9 Mc4ra+'8ill< *--0. p. /$-' $3. #. 4uenther yn. Pediculosis and Pthiriasis &ice In!estation(. *-&. Aailable from9 http9BBemedicine.medscape.comBarticleB**&-3'oerie+ (access on April 7th *-&) &. Madke %, Khopkar !. Pediculosis ?apitis9 An !pdate. Indian ) Dermatol *enereol
eprol
+serial
online.
*-*.
Aailable
from9
http9BBidl.comBte>t.aspC*-*B7/B#B#*0B0/-7* (access on April *th *-&) $. ;linders 2c, ch+einit: P2. Pediculosis and Scabies % Treatment pdate. American ;amily Physician. *--#<$093#'/. 7. 1utanson I, teen ?6, ch+art: A, 6anniger ?K. Pediculosis humanus capitis an update. Acta 2ermatoen APA. *--/<79p. #7'&3. /. ch+art: obert A. Piedra. *-#. Aailable
from
http9BBemedicine.medscape.comBarticleB-0*33- (access on April *th *-&) 0. ipsas 1ikolaos 5. Trichosporon species and /lastoschi#omyces capitatus. *-&. Aailable from http9BB+++.antimicrobe.orgBb*$*.asp (access on April *-th *-&) -. Kao ; 4race.
Tinea
$apitis.
*-#.
Aailable
from
http9BBemedicine.medscape.comBarticleB-03& (access on April *th *-&) . ?ole ?harles. 2iagnosis
and "reatment of Impetigo.
%m
"am
Physician. *--7 Mar &<7&($)9/&0'/$#. *. Mannitoba Public 8ealth %ranch. Pediculosis $apitis &0ead ice(. *-#. Aailable
from
2
http9BB+++.go.mb.caBhealthBpublichealthBcdcBprotocolBpediculosis (access on April 7th *-&) 3. ;ranko+ski %arbara . ?linical eport 8ead ice. %merican %cademy o! Pediatric *--<*$930*D#-3. Aailable from +++.pediatrics.orgBcgiBdoiB-.*Bpeds.*--'3-/ (diakses pada tanggal ** April *-&) #. %urkhart ?1, %urkhart ?4. cabies, =ther Mites, and Pediculosis. In 4oldsmith A, Kat: I, 4ilchrest %A, Paller A, effell 26, @olff K, editors. "it#patrick's Dermatology o! 1eneral 2edicine. / th ed. 1e+ ork9 Mc4ra+'8ill< *-*. p. 3$&0. &. %urgess I;, 2odd ?. 8ead ice. In9 @illiams 8, %igby M, 2uepgen ", 8er>heimer A, 1aldi , :any %, editors. 34idence-based Dermatology. *nd ed. ondon9 %M6 %ooks< *--/. p. #7.