BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit kulit parasit menyebar di seluruh belahan dunia dan dikenal sejak zaman kuno. Salah satu penyakit kulit parasit yang yang penting dan umum dijumpai adalah pedikulosis. Pedikulosis adalah suatu infesasi dari parasit yang menghisap darah untuk untuk mempertahan mempertahankan kan hidunya hidunya dan meletakkan telurnya di batang rambut dan terkadang di pakaian. Selain menyerang menyerang manusia, manusia, penyakit penyakit ini juga menyerang binatang, binatang, oleh karena karena itu dibedakan Pediculus humanus humanus dengan dengan Pediculus animalis. animalis. Tempat mpat timb timbul ulny nyaa
kela kelain inan an terg tergan antu tung ng tuma tuma peny penyeb ebab abny nya, a, dike dikena nall
pediculosis capitis, pediculosis corporis, dan pediculosis pubis (Phthiriasis). Pada Pada penya penyakit kit kulit kulit parasi parasitt ini, ini, interak interaksi si host host dan parasit parasit terbat terbatas as pada pada stratum stratum korneu korneum, m, bagian bagian terata teratass epiderm epidermis. is. Di bagian bagian itu, itu, ektopa ektoparasi rasitt menyelesaikan siklus hidup mereka. Pedikulosis Pedikulosis kapitis dan pedikulosis pedikulosis pubis terdapat terdapat di seluruh belahan belahan dunia, tetapi pedikulosis korporis terbatas pada negara yang beriklim dingin dan hampir tidak ada di daerah tropis. Pedikulosis membaa suatu stgima sosial yang kuat karena masyarakat telah lama menghubungkan penyakit ini dengan kemiskinan dan lingkungan yang kumuh. Dalam populasi yang miskin, beberapa kelompok mempunyai risiko tinggi untuk menderita penyakit tersebut. Perempuan deasa dan anak!anak lebih cenderung cenderung mengalami mengalami infestasi infestasi Pediculus humanus var. capitis, dan pada orang yang tidak punya rumah lebih cenderung menderita pedikulosis korporis dan pedikulosis pubis.
1.2
Rumusan Ma Masalah Deng Dengan an memp memper erhat hatik ikan an lata latarr bela belaka kang ng masal masalah ah,, maka maka rumu rumusan san
masalah masalah pada tinjauan pustaka ini adalah bagaimanak bagaimanakah ah definisi, definisi, sejarah, sejarah, epid epidem emio iolo logi gi,,
klasi klasifik fikasi asi dan dan
pena penatal talak aksan sanaan aan untu untuk k
masin masing!m g!masi asing ng
pembagian pedikulosis
1
1.3
Tujuan Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami memahami manifestasi manifestasi klinis klinis pedikulosis pedikulosis dan penatalaksan penatalaksanaanny aannyaa dalam bidang dermatologi. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengetahui dan memahami" Definisi pedikulosis • #lasifikasi pedikulosis • $pidemiologi masing!masing tipe pedikulosis • $tiopatogenesis masing!masing tipe pedikulosis • %anifestasi klinis masing!masing tipe pedikulosis • Diagnosis banding masing!masing tipe pedikulosis • Penatalaksanaan masing!masing tipe pedikulosis • Prognosis masing!masing tipe pedikulosis •
1.
Man!aat Dengan memahami pedikulosis kita dapat mengelola pasien dengan
lebi lebih h
komp kompre rehe hens nsif if
dala dalam m
meng mengkl klas asifi ifika kasik sikan an,,
mend mendia iagn gnos osis is,,
dan dan
melakukan penatalaksanaan yang tepat.
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
2.1
PEDI$UL%#I#
2.1.1
De!&n&s&
Pediku Pedikulos losis is adalah adalah infesta infestasi si ektopa ektoparasi rasitt obliga obligatt (tuma& (tuma&lice lice)) yang ang menghisap darah yang termasuk famili Pediculidae. 2.1.2
#ejarah
2
Tuma telah menginfeksi manusia selama ribuan tahun dan pedikulosis menjadi suatu penyakit yang amat umum ditemui daerah sub!urban atau perkotaan. Salah satu 'arian tuma, yaitu Pediculus humanus corporis dapat mentransmisikan typhoid dan trench fe'er. %enariknya, ickettsia proazekii dan artonella *uintana dapat diisolasi dari tubuh tuma dan tidak hanya dapat digunakan untuk studi epidemiologi untuk thypoid dan trench fe'er namun juga memprediksi outbreak dari penyakit ter sebut pada pengungsian.+ 2.1.3
E'&(em&)l)g&
Distribusi pedikulosis tersebar di seluruh belahan dunia, baik pada negara berkembang ataupun negara maju. atusan juta kasus telah dilaporkan dan cenderung meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Suatu penelitian pada .- anak!anak sekolah di elgia dengan usia /,+! -/ tahun disebutkan baha pre'alensi pedikulosis capitis 0,1. P. 2apitis ditemukan sebanyak ,1 pada remaja usia sekolah di Saudi 3rabia. P. 2orporis sekarang jarang ditemukan di negara maju kecuali pada mereka yang tidak mempunyai rumah. 2.1.
$las&!&kas&
Pada manusia, terdapat klasifikasi pedikulosis berdasarkan spesies pediculus yang menyerang beserta tempat predileksinya yaitu" • • •
Pediculus humanus capitis yang menyebabkan pedikulosis kapitis Pediculus humanus corporis yang menyebabkan pedikulosis korporis Pthirus pubis yang menyebabkan pedikulosis pubis
2.2
PEDI$UL%#I# *APITI#
2.2.1
E'&(em&)l)g& Penyakit ini terutama menyerang anak!anak, terutama berusia 4 5 -/
tahun, dan cepat meluas di lingkungan hidup yang padat, misalnya seperti asrama dan panti asuhan. Di 3merika Serikat, sekitar -6 5 -/ juta anak terinfeksi setiap tahunnya. / #ondisi higiene yang tidak baik seperti jarang membersihkan
rambut juga
dapat
menyebabkan
seseorang
terkena 3
penyakit ini. Penyakit ini menyerang semua ras dan segala tingkatan sosial, namun biasanya penduduk di negara dengan pendapatan yang kurang lebih cenderung menderita penyakit ini daripada negara maju. 2ara penularannya melalui perantara (benda), misalnya sisir, bantal, topi, dan kasur. Pada infeksi berat dengan P. humanus capitis, helaian rambut akan sering melekat satu dengan yang lain dan mengeras, dapat ditemukan banyak tuma deasa, telur, dan eksudat nanah yang berasal dari luka gigitan yang meradang. #eadaan ini disebut 7plica palonica7 yang dapat ditumbuhi jamur. 8nfestasi mudah terjadi melalui kontak langsung.
+am,ar 1. Perbandingan ukuran P. humanus capitis pada stadium nimfa pertama, kedua, ketiga dan deasa dengan korek api dan paku 2.2.2
Et&)'at)genes&s
#utu ini mempunyai / mata dan 4 pasang kaki berana abu!abu yang kemudian berubah menjadi kemerahan setelah menghisap darah. Terdapat dua jenis kelamin ialah jantan dan betina, yang betina dengan ukuran panjang -,/ 5 4,/ mm dan lebar lebih kurang setengah panjangnya, jantan lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit. Siklus hidupnya melalui stadium telur, lar'a, nimfa, dan deasa. Telur yang lebih matang akan berada di bagian ujung rambut. #elainan kulit
yang
timbul disebabkan oleh garukan
untuk
menghilangkan rasa gatal. 9atal tersebut timbul karena pengaruh liur dan ekskresi dari kutu yang dimasukkan ke dalam kulit ketika kutu menghisap
4
darah. Selain gatal, air liur ini juga dapat menimbulkan papula eritematosa. #utu ini dapat bertahan selama - hingga / hari jika tidak berada di kulit kepala bahkan telah ditemukan penelitian baha dapat bertahan sampai empat hari dengan kondisi tertentu./ Transmisi terjadi melalui kontak langsung atau melalui sisir, sikat, blo!dryer, aksesoris rambut, tempat tidur, helm dan tutup kepala lainnya .
+am,ar 1. %orfologi Pediculus humanus capitis" A. :antan; B. etina; *.
2.2.3
+am,aran $l&n&s asa gatal merupakan gejala utama. Telur!telur cenderung lebih
banyak ditemukan pada daerah oksipital kulit dan di atas telinga. #adang! kadang serpihan ketombe atau lapisan keratin yang melekat pada batang! batang rambut bisa dikelirukan dengan telur!telur tersebut, sedangkan untuk
membedakannya
dengan
jelas
adalah
dengan
pemeriksaan
mikroskopik. #emudian arena garukan akan timbul erosi, ekskoriasi dan infeksi sekunder berupa pus dan krusta. ila infeksi sekunder berat maka rambut akan menggumpal yang disebabkan oleh banyaknya pus dan
disertai pembesarankelenjar getah bening regional. Pada keadaan tersebut akan memberikan bau yang busuk. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan P. humanus capitis deasa, nimfa atau telur dari rambut kepala. Telur berarna abu!abu dan berkilat.
5
+am,ar 3. uam pada tengkuk dan bagian belakang telinga pada pedikulosis capitis 5 diagnosis harus ditegakkan dengan menemukan parasit
2.2.
D&agn)s&s Ban(&ng
Tinea capitis, pioderma (impetigo krustosa), dan dermatitis seboroika. 2.2.-
Penatalaksanaan Pengobatan bertujuan untuk memusnahkan semua kutu dan telur
serta mengobati infeksi sekunder. Pengobatan secara topikal di antaranya dengan pemberian malathion yang memberikan efek pedikulosid dengan cara pemberian topikal sebanyak 6,+1 atau -1 dalam bentuk losio atau spray. 2ara penggunaannya "malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakaikan losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. #emudian keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun dan disisir menggunakan sisir rapat atau serit. Pengobatan dapat diulangi satu minggu kemudian jika masih terdapat telur . Selain malathion, bisa juga digunakan gama benzene heksaklorida (gameksan). =bat ini memberikan efek pedikulosid dan skabisid dengan cara pemberian topical sebanyak -1. 2ara penggunaannya " setelah obat dioleskan di rambut diamkan kurang lebih -/ jam lalu dicuci dan disisir dengan serit. Pengobatan dapat diulang satu minggu kemudian. aru!baru ini, agen seperti Pyrethrin yang dikombinasi dengan Piperonil butoksid (P=) telah banyak digunakan di seluruh dunia. 3gen
6
ini bekerja dengan cara menginbisi enzim sitokrom P>+6 dari tuma. =bat ini diratakan pada kepala selama -6 menit kemudian dibilas dengan air. + ?ntuk pengobatan oral, pemberian antiobiotik cotrimo@azole secara efektif mampu mengeradikasi tuma. 3ntibiotik ini bekerja dengan cara membunuh bakteri simbiotik flora usus tuma sehingga mengganggu kemampuan bakteri tersebut mensistesis 'itamin . #ematian tuma diakibatkan karena defisiensi 'itamin . Pada infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, infeksi sekunter diobati dulu dengan antibiotik sistemik dan topikal lalu disusul dengan obat di atas dalam bentuk sampo.
+am,ar . %embersihkan kutu di rambut dengan sisir serit 2.2. 2.3
Pr)gn)s&s Prognosis baik bila higiene terperhatikan. PEDI$UL%#I# PUBI#
2.3.1
E'&(em&)l)g&
Penyakit ini menyerang orang deasa dan dapat digolongkan dalam penyakit akibat hubungan seksual serta dapat pula menyerang jenggot dan kumis.
7
+am,ar -. 8nfestasi pedikulosis pubis pada bulu mata
2.3.2
Et&)'at)genes&s
P. pubis mempunyai ukuran 6,0!-,/ mm dengan bentuk o'al dan mempunyai abdomen yang lebih kecil dibandingkan P. humanus capitis dan P. humanus corporis. Parasit ini mempunyai tiga pasang kaki dengan ujung seperti cakar yang digunakan untuk mencengkam rambut, dan kepalanya dimasukkan kedalam folikel. ata!rata siklus hidup P. pubis sekitar 4+ hari. P. pubis betina mengeluarkan telur sebanyak -!/ telur per hari. 8nfestasi yang berat dari P. pubis bisa juga meliputu alis, bulu mata, rambut ajah, dan rambut ketiak. P. pubis lebih mobile daripada P. humanus dan P. corporis. %ereka tidak bisa bertahan hidup lebih dari sehari jika dipisahkan dari tubuh manusia. Penularan Pediculus pubis pada umumnya terjadi karena adanya kontak langsung. Penularan dari seseorang ke orang lainnya terutama terjadi melalui hubungan seksual. Pediculus pubis tidak menyebar secepat kutu manusia lain di luar host karena jangka hidupnya lebih singkat (/> ! 4 jam) dibandingkan beberapa hari untuk kutu lainnya. Penularan melalui hubungan seksual lebih dominan, namun penularan secara non!seksual melalui pemakaian tempat tidur atau pakaian yang digunakan bersama juga dapat terjadi, kasus seperti ini terutama ditemukan pada anak!anak. %asa inkubasi kutu biasanya sekitar + hari sampai beberapa minggu berikutnya.
8
#utu pubis menimbulkan reaksi inflamasi non!spesifik pada lapisan epidermis dan dermis. 9ejala berupa rasa gatal muncul karena pengaruh liur dan eskresi dari kutu yang dimasukkan ke dalam kulit ketika menghisap darah. +am,ar . %orfologi Phthirus pubis" A. Deasa dan B.
2.3.3
Man&!estas& $l&n&s
9ejala klinis yang ditimbulkan adalah rasa gatal, yang terutama dirasakan di daerah pubis dan sekitarnya. asa gatal ini dapat meluas sampai ke daerah abdomen dan dada, pada lokasi tersebut didapatkan bercak!bercak makula dengan batas yang tidak tegas dan berdiameter 6.+ ! - cm serta berarna abu!abu atau kebiruan yang disebut sebagai macula serulae. Macula serulae ini terutama terdapat di badan dan bagian dalam paha, dan kemungkinan disebabkan oleh pigmen darah yang mengendap. Tanda ini dihubungkan dengan penyakit yang lebih kronik. +,A,-4,- Timbulnya rasa gatal pada paha, aksila, dan bulu mata atau alisdapat membantu membedakan pedikulosis pubis dari kutu kepala dan kutu badan. #utu ini dapat dilihat dengan kasat mata dan tidak mudah dilepaskan karena kepala kutu tertanam ke dalam muara folikel rambut. /,-,-A
9ejala klinis lainnya adalah black dot, yaitu adanya bercak!bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam yang berarna putih yang dilihat oleh penderita pada saat bangun tidur. ercak hitam ini merupakan krusta yang berasal dari darah dan sering diinterpretasikan salah sebagai hematuria.4 9
Selain itu, dapat pula ditemukan eritema di sekitar folikel rambut dan ekskoriasi.
A B +am,ar /. A09ambaran klinis penderita pedikulosis pubis ditandai dengan macula serulae. B! 9ambaran pediculus pubis dilihat secara kasat mata
2.3.
D&agn)s&s Ban(&ng
Diagnosis
banding
dari pthiriasis
adalah skabies, dermatitis
seboroika dan dermatomikosis.
+am,ar . Perbandingan lesi kulit berturut!turut pada pedikulosis pubis, sakbies dan tinea kruris
2.3.-
Penatalaksanaan
Pengobatannya yakni dengan gameksan -1 atau benzil benzoat /+1 yang dioleskan dan didiamkan selama /> jam. Pengobatan diulangi > hari 10
kemudian jika belum sembuh. =bat pilihan lain adalah krim permethrin +1 dioleskan selama -6 menit kemudian dicuci. ,A Pada pithiriasis palpebrarum pengobatan dilakukan
dengan
mengoleskan salep petrolatum, namun terapi ini memerlukan aktu yang lama dan harus diaplikasikan selama setidaknya lima kali sehari dalam seminggu. 8'ermectin adalah terpai lini pertama untuk kondisi ini. Partner seksual juga harus mendapatkan pengobatan secara simultan. 3nggota keluarga yang tidak mendeita infestasi tidak perlu diterapi. Pakaian dalam, handuk, sprei dicuci dengan air panas dan disetrika atau jangan dipakai sedikitnya selama A/ jam.
2.3.
Pr)gn)s&s Prognosis pada umumnya baik. #egagalan terapi biasanya terjadi
karena pengobatan hanya dilakukan pada pasien yang terinfeksi dan pasangan seksual pasien menolak untuk diobati.-+ 2.
PEDI$UL%#I# *%RP%RI#
2..1
E'&(em&)l)g&
Penyakit ini biasa menyerang orang deasa dengan higiene yang buruk, misalnya penggembala, gelandangan dan orang!orang di kamp pengungsian. Bal ini disebabkan karena mereka jarang mandi, jarang mengganti dan mencuci pakaian. Penyebaran penyakit ini bersifat kosmopolit, lebih sering pada daerah beriklim dingin karena orang memakai baju yang tebal dan jarang dicuci. Selain itu juga, faktor risiko lain adalah situasi yang padat (misalnya bus atau kereta api yang padat).
2..2
Et&)'at)genes&s
Pediculus humanus 'ar . corporis mempunyai ukuran yang lebih besar daripada Pediculus humanus var. capitis. Tubuhnya berukuran antara /!> mm dengan ukuran betina yang lebih besar daripada jantan. Tidak seperti P. humanus var. corporis dan P. pubis, P. humanus corporis tidak hidup pada tubuh manusia. Pediculus ini lebih suka temperatur yang lebih
11
dingin, hidup di pakaian manusia dan hanya menginfestasi manusia ketika malam hari untuk makan. etina bisa bertelur -6!-+ telur setiap hari pada serat pakaian. ata!rata, /6 betina deasa bisa ditemukan pada orang yang terinfestasi pediculus ini. #elainan yang timbul
disebabkan
oleh
garukan
untuk
menghilangkan rasa gatal. asa gatal ini disebabkan oleh pengaruh liur dan ekskreta dari kutu ketika menghisap darah. Pediculus humanus var. corporis dapat mentransmisikan Bartonella quintana yang dapat menyebabkan trench fe'er (myalgia, nyeri kepala, meningoensefalitis, limfadenopati kronik dan erupsi makulopapular) dan endokarditis. Di 3merika Serikat, sekitar -+1 gelandangan yang diuji terinfeksi B. quintana. Selain bakteri tersebut, Rickettsia prowazekii juga dapat ditransmisikan melalui gigitan kutu ini. akteri ini dapat menyebabkan typhoid epidemik dengan gejala seperti demam, nyeri kepala, ruam dan konfusio.
+am,ar . %orfologi Pediculus humanus corporis" 3. :antan dan . etina
2..3
+am,aran $l&n&s
?mumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas!bekas garukan atau ekskoriasi pada badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih intensif.A
12
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan kutu dan telur pada serat pakaian, terutama pada bagian yang kontak dengan perbatasan leher, ketika dan pinggang.
+am,ar 1. Ditemukannya kutu pada batas!batas jahitan yang melekat pada tubuh pada pakaian penderita 2..
D&agn)s&s Ban(&ng
Ceurotic e@coriation, dermatitis kontak iritan, reaksi obat, dermatiris atopik, skabies. 2..-
Penatalaksanaan
Pengobatannya ialah dengan krim gameksan -1 yang dioleskan tipis di seluruh tubuh dan didiamkan /> jam, setelah itu penderita disuruh mandi. :ika masih belum sembuh, diulangi > hari kemudian. =bat lain ialah emulsi benzil benzoat /+1 dan bubuk malathion /1. Pakaian agar direbus dan disetrika untuk membunuh kutu. Setelah itu pemakaian barang yang terkontaminasi tersebut ditunda setidaknya / minggu. :ika terdapat infeksi sekunder, dapat diobati dengan antibiotik secara sistemik dan topikal. 2.- M4as&s 2.-.1 De!&n&s&
%iasis adalah penyakit yang disebabkan oleh oleh infestasi lar'a lalat dari ordo Diptera pada manusia atau 'ertebrae hidup dan memakan jaringan mati atau hidup, cairan tubuh atau makanan yang ditelan hospesnya (
13
pada manusia serta hean yang hidup. %iasis ini pada umumnya jinak (tidak berbahaya) hanya pada infestasi tempat 5 tempat tertentu saja yang berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian (Berms, -0) %iasis ini banyak ditemukan pada Cegara 5 Cegara tropis dan subtropis seperti 3frika dan 3merika. eberapa penelitian menemukan miasis ini :ames (-0>), umpt (-+) dan %orikaa (-+0) juga beberapa laporan ditemukannya di 3merika ?tara oleh Scott (->) dan laporan serupa juga di 3ustralia oleh ).
2.-.2 $las&!&kas&
#lasifikasi dari miasis dibagi dua yaitu berdasrkan " -. #lasifikasi berdasarkan Taksonomi /. #lasifikasi berdasarkan etiologi #lasifikasi berdasarkan taksonomi (yang penting bagi kesehatan)" -. Eamily %uscidae /. Eamily 2alliphorida • • • •
9enus 2ochliomya 9enus 2ordylobia 9enus 2hrysomia 9enus 3uchmeromya
4. Eamili Sarchophagidae • •
9enus Sarcophaga 9enus Fohlfahrtia "
F.magnifica F. 'igil
14
F.opaca >. Eamili 2hloropidae •
9enus Bippelates
+. Eamili 9asterophilidae •
9enus 9asterophilus
. Eamili =estridae =estus o'is, hinostreus purpures •
9enus Bypoderma
A. Eamili 2uterebridae • •
9enus 2uterebridae 9enus Dermatobia
#lasifikasi berdasarkan etiologi " -. %iasis spesifik (%iasis
=bligatori) , miasis yang berkembang pada
berkembang pada jaringan atau manusia yang hidup /. %iasis semi spesifik (%iasis fakultatif), parasit ini dapat tumbuh pada jaringan yang hidup atau yang mati 4. %iasis 3kidental (%iasis 3ccidental), telur dari lalat akan masuk kedalam tubuh melalui makanan yang sudah terkontaminasi.
:enis 5 jenis miasis menurut jaringan yang terkena" -. #utan, jaringan mukokutan, mata, hidung dan telinga
15
erdasarkan lokasi dari myasis maka dapat dibedakan menjadi " -. $ksternal myasis " %yasis yang terjadi pada organ luar tubuh yang disebabkan karena luka. %yasis ini sering diakibatkan oleh lar'a dari kelompok loflies serta Scre orm.
/. 8nternal myasis " %yiasis yang terjadi pada organ organ dalam dan rongga rongga lainnya. Sering diakibatkan oleh lar'a dari kelompok ot flies dan Farble flies. 2.-.3 +ejala $l&n&s
%enurut :iang 2 /66/, baha dia menemukan +> kasus miasis di 2ina sejak tahun -+ 5 /66-. eliau membagi miasis dalam tujuh kelompok yaitu " miasis pada mata, rongga hidung, telingan luar, kulit, organ pencernaan, ?rogenital dan miasis trauma (sub cutan) (:iang 2 /66/) -. %iasis pada kulit (Euruncular 2utaneus %yasis) %iasis pada kulit banyak dijumpai pada daerah pedesaan dan mempunyai lingkungan yang buruk. Seringkali miasis ini disertai dengan infeksi sekunder oleh bakteri. %iasis pada kulit disebabkan oleh tumbu fly (2ordylobia antropophaga) banyak ditemukan di 3frika (Gerald et all). dan human botfly (Dermatobia hominis). . 2ordylobia rhodaini 9ejala klinis "
16
•
jam setelah kontak dengan lar'a (Purych! 3lberta,
•
Setter et al) Pada tempat lesi akan terasa sakit dan ini bisa disebabkan adanya duri disekitar tubuh lar'a yang dapat menimbulkan iritasi pada
•
jaringan sekitarnya (Purych) Papul dapat menjadi purulent dan bernanah (infeksi)
/. %iasis intestinalis (miasis usus) iasanya terjadi pada infeksi lar'a jenis eksidental, dimana telur dari lalat tersebut terdapat dalam makanan dan kemudian makanannya tersebut dimakan oleh manusia sehingga dapat masuk ke usus dan berkembang menjadi lar'a sehingga dapat menginfestasi usus itu sendiri (jenis %uscidae). Sedangkan untuk jenis Sarcophagidae maka yang menempel pada makanan adalah jenis lar'anya dan itu yang dapat masuk kedalam usus.
%iasis usus ini dilaporkan oleh H. 2higusa /666, dimana beliau menemukan adanaya lar'a Dryomiza formosa pada feses segar dari
•
anita :epang Sarcophaga 2alliphoridae
penderita skizofrenia berusia /A tahun. (%edical $ntomology. Beng Sin) :enis yang dapat menyebabkan miasis intestinalis antara lain " • • •
%usca Eania Sarcophaga
4. %iasis pada luka yang terbuka (miasis traumatik) Pintu mauk dari infestasi lalat ini adalah melalui luka yang terbuka dimana lalat deasa meletakkan telurnya pada luka atau di dekat luka terbuka dan berbau, lalu lar'a tersebut akan membuat teroongan dan membuat nodul pada subcutaneus (Coutsis and %ilikan) :enis yang dapat mengakibatkan miasis traumatik "
17
>. %iasis pada rongga tubuh %iasis ini sering terjadi pada organ 5 organ lain yang dimulai dengan adanya lubang pada rongga tubuh.%iasis bisa terjadi pada rongga hidung maupun telinga dimana infestasi dari lar'a ini dapat memasuki organ otak, seperti diketahui baha organ otak berhubungan dengan hidung dan telinga melalui tuba $ustachii.
kateter
pada
orang
sakit
dimana
kateter
tersebut
dapat
terkontaminasi dengan telur atau lar'a dari lalat tersebut.
Penyebab miasis ?rinaria yang pernah dilaporkan adalah Eannia, %uscina, %usca, 2alliphora dan Sarcophaga (Soedarto -/) .
2.-. *ara Penularan
2ara penularan dari lar'a lalat tersebut bermacam 5 macam tergantung dari jenis spesies lalat tersebut. 2ordylobia antropophaga (tumbu fly), meletakkan telurnya pada tempat 5 tempat antara lain tanah atau pakaian, telur akan berkembang menjadi lar'a dan membuat teroongan kedalam kulit (#pea and yocinski -). Siklus ini mirip dengan siklus hidup dari 2. hodaini.
18
2.-.- Reser5)ar Dan 6ekt)r
Gektor atau rese'oar yang dapat menyebabkan miasis yang disebabkan oleh lalat tergantung dari jenis apakah lalat tersebut, obligat & fakultatif atau eksidental, pada umumnya adalah berhubungan dengan nyamuk
2.-. Masa Inku,as&
%asa inkubasi tergantung dari siklus hidup dari lalat tersebut, pada umumnya antara + 5 -/ minggu. #eterangan ini sangat penting karena sangat berguna untuk mendiagnosis penderita yangmempunyai riayat mengadakan perjalanan dari darah endemik kurang lebih + 5 -/ minggu sebelumnya (Tsuda et all -+).
2.-./ D&agn)s&s
Diagnosis
miasis
ini
sulit
karena
jarang
ditemukan
sehingga
penatalaksanaannya menjadi terlambat. Diagnosis dini sangat penting diketahui untuk menghindari penggunaan antibiotik yang tidak efektif. Diagnosis yang perlu diketahui adalah "
•
%empunyai riayat perjalanan kedaerah endemik 3danya satu & lebih lesi pada daerah yang terbuka 2airan seros, atau seropurulent yang keluar dari pungtum lesi 3danya gejala lokal antara lain " rasa gatal, nyeri terasa ada sesuatu yang
•
bergerak dari lesi tersebut. 3danya lar'a (maggot) yang ditemukan baik itu dari tempat lesi atau
• • •
•
spesimen yang lain. ?ltrasound Penelitian di 8nggris menggunakan ultrasound sebagai alat untuk mengetahui dan terapi pada lar'a yang deasa. Peneliti sudah mengatahui lokasi dari lar'a dan ukurannya. Dengan alat ini dapat memudahkan pengangkatan lar'a melalui operasi.
19
2.-. Penatalaksanaan Dan Tera'&
Pengangkatan dari lar'a terutama yang di kulit sulit karena bentuk dari lar'anya yang mempunyai duri disekitar tubuhnya yang menancap pada jaringan sekitarnya. (Setter et al -) Pada umumnya miasis yang tidak berbahaya tidak perlu diangkat (Shorter et al, ory and 2ottingham, Poers and Horgensen -A ). :ika di angkat maka diadakan pembedahan dengan anestesi lokal, hati 5 hati karena duri yang menancap pada jaringan sekitarnya dapat menyebabkan peradangan, infeksi bakteri terkadang telah membentuk granuloma.
2.-. Pen7egahan
-. %emakai baju adalah salah satu cara menghindari dari kontak dengan lalat. /. :ika ada luka maka luka tersebut harus ditutup guna menghindari kontak dengan lalat 4. Sayur, buah dan daging segar dan dicuci dahulu sebelum diolah >. Tutup makanan matang sehingga tidak dihinggapi oleh lalat
%iasis pada rongga mata diambil dari " http"&&.kaskus.us&shothread.
DA8TAR PU#TA$A
20
3delia 'ilina,/6->,myosis. https://id.scribd.com/doc/2!!"!##/$u%as& Parasit'download . Diakses pada tanggal -> oktober /6-+ Djuanda, 3. et al., /66A. (lmu pen)akit *ulit dan *elamin. Ath ed. :akarta" E#?8. Baker, :. et al., /66. 2ommunicable Disease 2ontrol Bandbook. lackell" =@ford 8barra :. Pediculosis. 8n " Primary Bealth 2are 9uide to 2ommon ?# Parasitic Diseases. 2ommunity Bygiene 2oncern. $ngland " -0; p -!/4 Eeldmeier, B. I Beukelbach, :., /660. +pidermal Parasitic kin -iseases: e%lected 0ate%or) 1 Povert)&ssociated Pla%ues. 9uenther,
FB= <., /6-/. Pediculosis
34ice5.
J=nlineK
3'ailable
at"
http"&&emedicine.medscape.com&article&//+6-4!o'er'ie J3ccessed / :une /6-4K. Catadisastra, D. I idad, 3., /66. Parasitolo%i *edokteran: -itin6au dari 1r%an $ubuh )an% -iseran% . :akarta" $92 Suryaatmadja <. Pedikulosis Pubis. ubier E editor, %akes F8, Daili SE, Dalam" 8nfeksi %enular Seksual. $disi >. :akarta" alai Penerbit E#?8; /66, h. -4!/64
21