LOGIKA 1. Ide merupa merupaka kan n hasil hasil olah pikir manuas manuasia. ia. Hasil Hasil kegiata egiatan n akal akal budi budi yang yang berus berusaha aha menger mengerti ti dan menan menangka gkap p arti arti objek objek yang yang dis disebu ebutt dengan dengan kons konsep. ep. Kata Kata sejau sejauh h berfungsi sebagai ungkapan lahiriah dari suatu pengertian dalam logika disebut term Ide Ide . Penal enalar aran an dapa dapatt dide didefe feni nisi sik kan seba sebaga gaii suat suatu u pros proses es berp berpik ikir ir untu untuk k menghubunghubungkan data atau fakta sehingga sampai pada suatu kesimpulan. !ehingga ide" konsep dan trem menjadi sebuah penalaran. #apat juga gabungan dari ide"konsep ide"konsep dan trem sehingga terbentuk menjadi sebuah penalaran. Penalaran Penalaran dapat juga diartikan diartikan penarikan penarikan kesimpulan kesimpulan berdasa berdasarkan rkan alasanasala alasanasalan n yang rele$an. rele$an. Alasan Alasan alasa alasan n itu dapa dapatt berupa berupa bukti" bukti" data" data" infor informas masii akur akurat" at" atau atau penjel penjelasa asan n tentan tentang g hubungan hubungan antara antara beberapa beberapa hal. hal. Penala Penalaran ran berlang berlangsung sung dalam dalam pikiran pikiran.. %ngkapan %ngkapan $erbal dari penalaran adalah argumentasi. !emua berhubungan dengan ide" konsep dan term dari penalaran. &. Prinsip Prinsip dasar dasar penalara penalaran n yang dapat membuat membuat sesat pikir pikir disebabka disebabkan n manusia tidak tidak jarang memperoleh pengetahuan yang tidak benar karena adanya kesalahan kesalahan dalam proses penyimpulan. Kesalahan Kesalahan penyimpulan digolongkan atas dua" yakni kesalahan material dan kesalahan formal. Kesalahan material adalah kesalahan putusan yang digu diguna naka kan n seba sebaga gaii pert pertim imba bang ngan an yang yang seha seharu rusn snya ya memb member erik ikan an fakt fakta a atau atau kebenaran. 'ari kita lihat (ontoh berikut. )erdasarkan pengamatan orang melihat setiap hari matahari tampak bergerak dari timur ke barat" dulu orang menyimpulkan menyimpulkan bah*a matahari mengelilingi bumi. Lalu kesimpulan kesimpulan ini digunakan digunakan untuk menjelaskan menjelaskan susunan susunan alam alam semesta. semesta. Oleh karena karena putusan putusan +kesimp +kesimpulan ulan,, yang digunak digunakan an untuk untuk menjelaskan susunan alam semesta salah" maka penjelasan tentang alam semesta pun salah. -mpat Prinsip dasar Penalaran yaitu a. Prinsip Prinsip indentita indentitas s +prin(ipium +prin(ipium indentita indentitas, s, yang berbunyi berbunyi sesuatu sesuatu hal adalah sama dengan dengan halny halnya a sendi sendiri. ri. #enga #engan n kata kata lain lain sesua sesuatu tu yang yang dis disebu ebu P maka maka sama sama dengan P yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain. b. Prinsip kontradiksi kontradiksi +prin(ipium +prin(ipium (ontradi(tionis, (ontradi(tionis, yaitu sesuatu sesuatu tidak tidak dapat sekaligus sekaligus merupa merupaka kan n hal itu dan bukan bukan hal hal itu pada pada *aktu *aktu bersam bersamaa aan n atau atau sesua sesuatu tu pernya pernyataan taan tidak mungkin mungkin mempunya mempunyaii nilai nilai benar benar dan tidak benar benar pada pada saat saat yang yang sama. sama. #enga #engan n kata kata lain lain sesuat sesuatu u tidak tidaklah lah mungki mungkin n se(ar se(ara a bersa bersamaa maan n merupakan p dan /on P. (. Prins Prinsip ip ekslus ekslusii tertii tertii +prin( +prin(ipi ipium um e0(lu e0(lusi si tertii tertii,, yaitu yaitu prins prinsip ip penyis penyisiha ihan n jala jalan n tengan tengan atau atau prinsip prinsip tidak tidak adanya adanya kemungk kemungkinan inan ketiga. ketiga. Prinsip Prinsip eksklusi eksklusi tertii tertii berbunyi sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah. #engan kata lain sesuatu 0 mestilah p atau non p tidak ada kemungkinan ketiga. d. Prinsi Prinsip p (uku (ukup p alasa alasan n +prin( +prin(ipi ipium um ratio rationis nis su su(i (ient entis, is,"" yang yang berbun berbunyi yi suatu suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal tertentu mestilah berdasarkan alasan yang yang (uk (ukup" up" tida tidak k mung mungki kin n tiba tibat tib iba a beru beruba bah h tanp tanpa a seba sebab bse seba bab b yang yang men(uku men(ukupi. pi. #engan #engan kata kata lain adanya adanya sesuatu sesuatu itu mestilah mestilah mempunyai mempunyai alasan alasan yang (ukup" demikian pula jika ada perubahan pada keadaan sesuatu2.
!eiring dengan paradigma pengembangan ilmu lainnya yang mengarah pada pendekatan kon$ergensi sebagai pengganti pendekatan di$ergensi maka ilmu pemerintahan juga perlu dikembangkan melalui pendekatan kon$ergensi. Artinya pemisahan se(ara tajam antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya sudah selayaknya tidak digunakan lagi. 'elalui pendekatan kon$ergensi" ilmu pemerintahan justru akan dapat dikembangkan dengan pesat karena akan leluasa meminjam teori dan konsep dari berbagai ilmu lainnya" tanpa perlu mengingat lagi lo(us dan fo(us suatu ilmu. )agi masyarakat" ilmu apapun harus dapat menjelaskan gejala dan atau peristi*a yang sedang menjadi pembahasan se(ara logis" rasional serta sistematis" sehingga ilmu tersebut bermanfaat bagi kehidupan. !ebabsebab ko$ergensi pada ilmuilmu kenegaraan termasuk ilmu pemerintahan didalamnya yaitu perlunya penyesuaian dan luasnya sudang pandang dari ilmu kenegaraan dan pemerintahan.
1. Prinsip-Prinsip Penalaran Prinsip-prinsip penalaran ada empat yang terdiri atas tiga prinsip dari Aristoteles dan satu prinsip dari George Leibniz. Prinsip penalaran dari Aristoteles adalah : a. Prinsip identitas. Prinsip ini dalam istilah Latin ialah principium identitatis, yang berbunyi : “sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri”. engan !ata lain: “sesuatu yang disebut p ma!a sama dengan p yang dinyata!an itu sendiri bu!an yang lain”. b. Prinsip !ontradi!si "principium contradictionis# Prinsip !ontradi!si berbunyi : “sesuatu tida! dapat se!aligus merupa!an hal itu dan bu!an hal itu pada $a!tu yang bersamaan”, atau “sesuatu pernyataan tida! mung!in mempunyai nilai benar dan tida! benar pada saat yang sama”. engan !ata lain: “sesuatu tida!lah mung!in secara bersamaan merupa!an p dan non-p”. c. Prinsip e!s!lusi tertii "principium e%clusi tertii#, ya!ni prinsip penyisihan &alan tengah atau prinsip tida! adanya !emung!inan !etiga. Prinsip e!s!lusi tertii berbunyi : ”sesuatu &i!a dinyata!an sebagai hal tertentu atau bu!an hal tertentu ma!a tida! ada !emung!inan !etiga yang merupa!an &alan tengah”. engan !ata lain : “sesuatu % mestilah p atau non-p tida! ada !emung!inan !etiga”. Arti dari prinsip ini ialah dua si'at yang berla$anan penuh "secara mutla!# tida! mung!in !edua-duanya dimili!i oleh suatu benda, mestilah hanya salah satu yang dapat dimili!inya, si'at p atau non-p. (eorang 'ilsu' )erman Leibniz menambah satu prinsip yaitu prinsip cu!up alasan "principium rationis su''icientis#, yang berbunyi: “suatu perubahan yang ter&adi pada sesuatu hal tertentu mestilah berdasar!an alasan yang cu!up, tida! mung!in tiba-tiba berubah tanpa sebab-sebab yang mencu!upi”. engan !ata lain: “adanya sesuatu itu mestilah mempunyai alasan yang cu!up, demi!ian pula &i!a ada perubahan pada !eadaan sesuatu”. "*oor +s a!ry,1/#.
0. Penalaran Proposisi ategoris Penalaran adalah suatu proses penari!an !esimpulan dari satu atau lebih proposisi. Penalaran ada dua, ya!ni penalaran langsung dan tida! langsung. Penalaran langsung adalah penalaran yang didasar!an pada sebuah proposisi !emudian disusul proposisi lain sebagai !esimpulan dengan mengguna!an term yang sama. Ada dua penalaran langsung ya!ni penalaran oposisi dan penalaran edu!si. Adapun penalaran tida! langsung adalah penalaran yang didasar!an atas dua proposisi atau lebih !emudian disimpul!an. Penalaran langsung dan tida! langsung ini untu! mengolah proposisi !ategoris. a. Pengertian Proposisi ategoris Proposisi !ategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hu bungan dua term sebagai sub&e! dan predi!at serta dapat dinilai benar atau salah. i dalam proposisi ini, Predi!at "P# menerang!an (ub&e! "(# tanpa syarat. Proposisi ini dibagi men&adi dua bagian, yaitu ! ategoris !uantitas dan !ategoris !ualitas. 2nsur-unsur dalam proposisi !ategoris adalah : 1. 3erm sebagai sub&e!: yaitu hal yang diterang!an dalam pernyataan, yang sering disimbol!an dengan 4(5. 0. 3erm sebagai predi!at: yaitu hal yang menerang!an dalam pernyataan, yang sering disimbol!an dengan 4P5. /. opula: hal yang mengung!ap!an adanya hubungan antara sub&e! dan predi!at, dapat mengiya!an atau menging!ari, yang menun&u!!an !ualitas pernyataan. 6. uantor: pembilang yang menun&u!!an ling!ungan yang dima!sud!an oleh sub&e!, dapat berbentu! uni7ersal atau parti!ular, yang se!aligus &uga menun&u!!an !uantitas pernyataan. alam proposisi !ategoris, &enis proposisi !ategoris !uantitas dan !ualitas digabung!an, yang !emudian menghasil!an empat proposisi !ategoris, ya!ni : 1. Proposisi 2ni7ersal A'irmati', ya!ni proposisi yang !uantitasnya uni7ersal dan !ualitasnya a'irmati'. 8ontoh: (emua mahasis$a mengi!uti u&ian. 0. Proposisi 2ni7ersal *egati', ya!ni proposisi yang !uantitasnya uni7ersal dan !ualitasnya negati'. 8ontoh: (emua !arya$an tida! masu! !er&a. /. Proposisi Parti!ular A'irmati', ya!ni proposisi yang !uantitasnya parti!ular dan !ualitasnya a'irmati'. 8ontoh: (ebagian (ar&ana 9u!um adalah Politi!us. 6. Proposisi Parti!ular *egati', ya!ni proposisi yang !uantitasnya parti!ular dan !u alitasnya negati'. 8ontoh: (ebagian gadis ali tida! bisa menari. b. Penalaran Proposisi ategoris Penalaran di dalam logi!a pada umumnya dibeda!an antara penyimpulan langsung dan tida! langsung. Penyimpulan langsung adalah suatu bentu! penari!an !esimpulan berupa hubungan dua pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama. Penyimpulan tida! langsung adalah suatu bentu! penari!an !esimpulan atas dasar perbandingan dua proposisi atau lebih yang di dalamnya ter!andung adanya term sebagai pembanding sehingga me$u&ud!an proposisi lain sebagai !esimpulannya. Penalaran dengan penyimpulan langsung terdiri dari : 1# Penalaran Perla$anan;posisi Penalaran perla$anan atau oposisi adalah sebuah !egiatan menyimpul!an secara langsung dengan membanding!an antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda !uantitas ataupun !ualitasnya untu! menentu!an !esahihan sebuah proposisi. 9u!um Penalaran ;posisi 1. Perla$anan ontradi!si "A < ; dan = < >#
Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam !uantitas dan !ualitasnya. 9u!umnya: ϖ )i!a yang satu benar, ma!a yang lain tentu salah. ϖ )i!a yang satu salah, yang lain tentu benar. ϖ 3ida! ada !emung!inan !etiga. 0. Perla$anan ontraris "A < ># Pertentangan antara dua pernyataan uni7ersal atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam !ualitasnya. 9u!umnya : ϖ )i!a yang satu benar, yang lain tentu salah. ϖ )i!a yang satu salah, yang lain dapat benar, tapi &uga dapat salah. ϖ Ada !emung!inan !etiga, ya!ni !edua-duanya sama-sama salah. /. Penalaran (ub-ontraris "= < ;# Pertentangan antara dua pernyataan parti!ular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam !ualitasnya. 9u!umnya: ϖ 3ida! mung!in !edua-duanya salah. ϖ isa pula !edua-duanya benar. 6. Perla$anan (ubalternasi "A < = dan > < ;# Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan ber!ualitas sama, tetapi berbeda dalam !uantitasnya. 9u!umnya: ϖ )i!a A benar, ma!a = pun benar. ϖ )i!a = benar, belum tentu A benar. ϖ )i!a > benar, ; pun benar. ϖ )i!a ; benar, belum tentu > benar. >mpat penalaran oposisi tersebut &i!a digambar!an dalam suatu diagram adalah: 0# Penalaran >du!si Penalaran edu!si ada tiga bentu! ya!ni bisa menu!ar !edudu!an term, menegasi!an term, dan bisa menu!ar dan menegasi!an term dalam proposisi. Penalaran edu!si ada tiga macam ya!ni: on7ersi adalah &enis penyimpulan langsung dengan cara menu!ar !edudu!an sub&e! dan predi!at tanpa mengubah ma!na. =n7ersi adalah &enis penyimpulan langsung dengan cara menegasi!an "menging!ari# sub&e! dan predi!at pada proposisi. ontraposisi adalah &enis penyimpulan langsung dengan cara menu!ar !edudu!an sub&e! dan predi!at serta menegasi!annya. /# =ndu!si dan edu!si a# =ndu!si +enurut Aristoteles, indu!si yaitu proses pening!atan dari hal-hal yang bersi'at indi7idual !epada yang bersi'at uni7ersal. 8iri-ciri indu!si yaitu : 1. Premis-premis dari indu!si ialah proposisi empiris yang langsung !embali !epada suatu obser7asi indra atau proposisi dasar. 0. esimpulan penalaran indu!si itu lebih luas daripada apa yang dinyata!an di dalam premis premisnya. /. esimpulan indu!si itu memili!i !redibilitas rasional. (yarat-(yarat Generalisasi Penalaran yang menyimpul!an suatu !esimpulan yang bersi'at umum dari premis-premis yang berupa proposisi empiris disebut generalisasi. Generalisasi menurut (oe!adi&o "16# harus memenuhi syarat sebagai beri!ut :
1. Generalisasi harus tida! terbatas secara numeri!. Artinya, generalisasi tida! boleh teri!at !epada ¨ah tertentu. 0. Generalisasi harus tida! terbatas secara spasio-temporal, artinya, tida! boleh terbatas dalam ruang dan $a!tu. /. Generalisasi harus dapat di&adi!an dasar pengandaian. entu! Generalisasi =ndu!si alam indu!si, tida! ada !esimpulan yang mempunyai nilai !ebenaran yang pasti. ?ang ada hanya !esimpulan dengan probabilitas terendah atau tinggi. 3inggi rendahnya probabilitas !esimpulan itu dipengaruhi oleh se¨ah 'a!tor. (oe!adi&o "16# berpendapat 'a!tor-'a!tor probabilitas itu adalah sebagai beri!ut : 1. +a!in besar ¨ah 'a!ta yang di&adi!an dasar penalaran indu!si, ma!in tinggi probabilitas !esimpulannya dan sebali!nya. 0. +a!in besar ¨ah 'a!tor analogi di dalam premis, ma!in rendah probabilitas !esimpulannya dan sebali!nya. /. +a!in besar ¨ah 'a!tor disanaloginya di d alam premis, ma!in tinggi probabilitas !esimpulannya dan sebali!nya. 6. (ema!in luas !esimpulannya sema!in rendah probabilitasnya dan sebali!nya. b# edu!si edu!si adalah mengambil suatu !esimpulan yang ha!i!atnya sudah terca!up di dalam suatu proposisi atau lebih atau dengan !ata lain dedu!si adalah penalaran yang menyimpul!an hal yang !husus dari se¨ah proposisi yang umum. 8ontoh dedu!si: (emua logam dipanasi memuai. (eng termasu! logam. )adi seng dipanasi pasti memuai. alam contoh tersebut proposisi 4semua logam dipanasi memuai5 adalah proposisi yang uni7ersal atau umum, dan !esimpulannya seng dipanasi pasti memuai adalah proposisi yang lebih !husus dibanding!an premisnya. (i'at !esimpulan dengan penalaran dedu!si bu!an probabilitas tinggi atau rendah, melain!an langsung benar atau salah.