Nama : Muh. Ardhi Maulana
No : 18036502710019
Kelas : A PPG SD Tahap 2
JAWABAN MODUL 1 KB 4
Mari membaca materi utama dan diskusi!
Bacalah materi utama pada Kegiatan Belajar 4 dan tuliskan hal-hal yang sulit dipahami pada tabel di bawah!
Diskusikanlah hal-hal yang sulit dipahami tersebut bersama rekan guru di sekolah dan tulislah hasilnya pada tabel di bawah ini!
Materi yang Sulit Dipahami
Hasil Diskusi
Vokasi
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
Tulislah materi-materi yang penting untuk dipelajari pada materi utama!
Materi-Materi Penting
Deskripsi Materi
model pembelajaran yang banyak di kembangkan di sekolah melalui kurikulum 2013
1. Model keterkaitan/keterhubungan (connected)
topik -topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain, sehingga konsep -konsep utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan - gagasan dalam suatu disiplin ilmu. Tetapi, disiplin -disiplin ilmu tidak berkaitan karena konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.
Contoh: Pembelajaran IPA tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda menghubungkan konsep gaya dan gerak benda pada mata pelajaran IPA.
2. Model jaring laba-laba (webbed);
Pembelajaran merepresentasikan pendekatan tematik untuk memadukan berbagai disiplin ilmu. Suatu tema dikembangkan seperti jaring laba-laba, untuk menurunkan topik, konsep, dan gagasan yang selaras dalam berbagai disiplin ilmu, sehingga dapat memotivasi dan membantu siswa untuk melihat keterhubungan antargagasan. Namun, dalam implementasina tema yang digunakan harus dipilih dengan baik dan selektif agar menjadi berarti dan relevan dengan konten materi pembelajaran.
Contoh: Dalam Kurikulum 2013 di SD, terdapat beberapa tema dan subtema yang mengikat topik-topik yang terdapat dalam KD dari berbagai mata pelajaran di SD.
3. Model terpadu ( integrated);
Pembelajaran dengan memadukan keterampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama yang saling tumpah tindih dalam berbagai disiplin ilmu, sehingga mendorong siswa untuk melihat keterkaitan dan kesalingterhubungan diantara disiplin-disiplin ilmu dan siswa dapat termotivasi dengan melihat berbagai keterkaitan tersebut. Namun dalam implementasinya membutuhkan tim antardisiplin ilmu yang memiliki perencanaan dan waktu pengajaran yang sama.
Contoh: Dalam kurikulum 2013, sikap spiritual dan sikap sosial yang sebenarnya terdapat pada setiap mata pelajaran diintegrasikan kedalam mata pelajaran PPKn dan PABP. Konten-konten pada mata pelajaran IPA di kelas awal diintegrasikan kedalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, begitu pula konten pada mata pelajaran IPS di kelas awal diintegrasikan kedalam mata pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia.
Tujuan pembelajaran tematik terpadu
menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpang tindih materi, memudahkan siswa untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, dan memudahkan siswa untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik.
Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran tematik terpadu dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa pada seluruh aspek kompetensinya jika dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan prinsip-prinsipnya.
Pembelajaran tematik terpadu memiliki karakteristik yang khas, antara lain:
Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
Kegiatan belajar dipilih yang bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama
Memberikan penekanan pada keterampilan berpikir siswa
Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya
Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain
Penerapan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan prinsip pembelajaran tematik terpadu yaitu:
a. Holistik
Gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Kegiatan ini membuat siswamenjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian y ang ada di hadapan mereka.
b. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik terpadu berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator.
c. Fleksibel
Pembelajaran tematik terpadu bersifat luwes. Guru dapat mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
d. Sesuai minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
e. Menyenangkan
Suasana dalam pembelajaran diupayakan berlangsung secara menyenangkan. Menyenangkan bisa dibangun dengan berbagai kegiatan yang bisa mengakomodasi kegemaran siswa, misal bermain teka-teki, tebak kata, bernyanyi lagu anak-anak, menari atau kegiatan lain yang disepakati bersama dengan siswa. Menyenangkan tidak dimaksudkan banyak tertawa atau banyak bernyanyi. Menyenangkan lebih dimaksudkan 'mengasyikan'.
f. Bermakna
Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih fungsional dan siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupannya.
g. Otentik
Pembelajaran tematik dilakukan dalam belajarnya secara langsung sehingga siswa memahami dari hasil belajarnya sendiri , hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara langsung, bukan sekedar dasil pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswanya bertindak sebagai actor pencari informasi dan pengetahuan.
h. Aktif
Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan diskoveri/inkuiri. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi . Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa. Keterlibat an siswa dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan proses evaluasi mampu mewadahi pertimbangan-pertimbangan di atas. Hal ini memungkinkan siswa termotivasi untuk secara terus menerus belajar.
Beberapa literatur lain menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut:
a. Siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
b. Pemisahan antarmata pelajaran menjadi tidak begitu nampak. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan siswa
c. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap
d. Sumber belajar tidak terbatas pada buku
e. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan
f. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi siswa yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik
g. Kompetensi dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri
h. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa dari hal-hal yang konkret menuju abstrak
Perencanaan pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 yang harus dilakukan oleh guru terdiri dari:
1. Menyusun Program Tahunan (Prota)
Prota terdiri dari tema dan subtema dan jumlah minggu efektifnya. Untuk kelas awal terdiri dari 8 tema dalam satu tahun, sedangkan untuk kelas tinggi terdiri dari 9 tema dalam satu tahun. Satu tema dijabarkan kedalam 4 subtema, dengan setiap subtema terdiri dari 6 (enam) pembelajaran.
2. Menyusun Program Semester (Prosem)
Prosem merupakan penjabaran rinci dari Prota. Prosem terdiri dari tema, subtema, pembelajaran ke-, alokasi waktu, matriks pembelajaran setiap bulan dalam satu semester, termasuk libur nasional, Penilaian Tengah Semester (PTS), PAS (Penilaian Akhir Semester) untuk semester ganjil, dan PAT (Penilaian Akhir Tahun) untuk semester genap.
3. Menganalisis Buku Guru dan Buku Siswa
Untuk implementasi kurikulum 2013 secara menyeluruh, Kemendikbud melalui Puskurbuk telah mengembangkan Buku Guru sebagai pegangan bagi guru dan Buku Siswa yang digunakan untuk belajar siswa. Satu tema terdiri dari 1 buku guru dan 1 buku siswa. Guru harus menganalisis buku tersebut disesuaikan dengan kekhasan atau karakteristik siswa, sekolah, dan daerah.
4. Melakukan Analisis Materi Pembelajaran (AMP)
Meskipun materi pembelajaran telah tersusun dalam Buku Guru dan Buku Siswa, tetapi guru harus tetap melakukan AMP untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang penting yang terlewatkan dalam Buku Guru dan Buku Siswa. Hasil dari AMP berupa bahan ajar untuk digunakan oleh siswa dalam pembelajaran.
5. Memetakan KD
Buku Guru telah memuat jaringan pembelajaran yang terdiri dari mata pelajaran dan KD. KD-KD harus dipetakan kedalam sebuah matriks yang terdiri dari Muatan Pelajaran, Kode KD, KD, Tema, Subtema, Pembelajaran ke-. Pemetaan dilakukan untuk KD pada KII, KI2 dan KI3, dan KI4. Guru harus mengindentifikasi seluruh KD yang terdapat dalam Buku Guru disesuaikan dengan KD-KD pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. Jika terdapat KD dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 yang tidak terfasilitasi dalam pembelajaran pada Buku Guru, maka guru harus menambahkan atau mengaitkan KD tersebut pada tema dan subtema yang relevan.
6. Memetakan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Buku Guru yang telah direvisi tidak memuat IPK dalam jaringan pembelajaran, tetapi Buku Guru memuat tujuan pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan untuk memetakan IPK. Guru harus memetakan IPK yang terdapat dalam Buku Guru dan IPK hasil pengembangan sendiri kedalam sebuah matriks dengan komponen yang sama dengan pemetaan KD. Sehingga dalam pembelajaran tematik terpadu sering terjadi dalam 1 RPP, IPK hanya menunjukkan indikator prasyarat belum menunjukkan indikator pokok/kunci. Hal ini dikarenakan indikator pokok/kunci terdapat pada pembelajaran yang lain sesuai hasil pemetaan IPK.
7. Mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar telah tersedia dalam Buku Siswa. Namun, guru seharusnya kreatif mengembangkan bahan ajar sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran.
8. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu
RPP tematik terpadu dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Proses Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur banyaknya komponen minimal yang wajib ada dalam RPP yang dikembangkan oleh guru dan tidak mengatur keterurutannya (keterurutan disesuaikan dengan rasional berpikir guru). RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali pertemuan atau lebih yang dikembangkan dari silabus dan/ atau buku guru untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai KD.
komponen-komponen minimal yang wajib ada dalam setiap RPP yang dikembangkan oleh guru berdasarkan Permendikbud
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema dan subtema
c. Kelas/ Semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
f. Kompetensi dasar
g. Indikator pencapaian kompetens
Mari membaca materi penunjang dan diskusi!
Bacalah materi penunjang pada Kegiatan Belajar 4 berbentuk ppt1 dan pdf1, dan tuliskan hal-hal yang sulit dipahami dan tidak dibahas pada materi utama kedalam tabel di bawah!
Diskusikanlah hal-hal yang sulit dipahami tersebut bersama rekan guru di sekolah dan tulislah hasilnya pada tabel di bawah ini!
Materi yang Sulit Dipahami
Hasil Diskusi
Assesment of learning
penilaian terhadap apa yang telah dicapai siswa
Assesment for learning
penilaian untuk mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi siswa dan menemukan cara atau strategi untuk membantu siswa sehingga lebih mudah memahami dan membuat pembelajaran menjadi efektif
Assesment as learning
penilaian yang menekankan pada keterlibatan siswa untuk secara aktif berpikir mengenai proses dan hasil belajarnya sehingga berkembang menjadi pembelajar yang mandiri. Konsep penilaian assesment as learning muncul berdasarkan ide bahwa belajar tidak hanya transfer pengetahuan dari seorang yang lebih mengetahui terhadap yang belum mengetahui, tetapi lebih merupakan proses pengolahan kognitif yang aktif yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan ide-ide baru.
Penilaian autentik sejalan dengan konsep penilaian sebagai pembelajaran (assesment as learning), sehingga melalui penilaian tersebut siswa dinilai mulai dari kesiapan (input), proses, dan hasil belajarnya (output
Tulislah materi-materi yang penting untuk dipelajari pada materi penunjang, tetapi tidak dibahas pada materi utama!
Materi-Materi Penting
Deskripsi Materi
MODELPEMBELAJARAN TERPADU (Fogarty, 1991)
Pada file ppt, terdapat tabel perbandingan antar model pembelajaran lengkap disertai gambar, deskripsi, kelebihan, dan kekurangan model tersebut.
Mari membaca literatur lainnya dan diskusi!
Bacalah berbagai literatur lainnya tentang hakikat pembelajaran tematik terpadu dan implementasinya serta penilaian autentik untuk kompetensi abad 21, lalu tuliskan hal-hal yang sulit dipahami dan tidak dibahas pada materi utama dan penunjang kedalam tabel di bawah!
Diskusikanlah hal-hal yang sulit dipahami tersebut bersama rekan guru di sekolah dan tulislah hasilnya pada tabel di bawah ini!
Materi yang Sulit Dipahami
Hasil Diskusi
Jenis-jenis Penilaian Autentik
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus mmemahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada dirinya sendiri, khususnya yang berkaitan dengan: sikap, pengetahan, keterampilan yang akan dinilai.
Sebagai konsekuensi dari penilaian autentik, jenis penilaian yang di rekomendasiakan adalah Penilaian Acuan Kriteria yang kemudian dikenal dengan istilah PAK. Dalam penilaian dikenla dua jenis pendekatan yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK).
A. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Yaitu penilaian peserta didik dengan cara membandingkan hasil belajar terhadap hasil dalam kelompoknya. Dengan demikian, tidak mengukur kemampuan yang sebenarnya karena hanya membandingkan peserta didik. Jika dikelas yang terpandai memperoleh nilai 4 (dari skala 1-10), maka yang bersangkutan telah dianggap tuntas padahal nilai 4 jauh dari kriteria kelulusan. Cara penilaian PAN tidak relefan dengan kurikulum yang berbasis kompetensi seperti kurikulum 2013.
B. Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
PAK biasanya disebut juga Criterion Evaluation yang menggunakan acuan penilaian standar. Penetapan keberhasilan peserta didik dalam prosedur PAK bergantung pada penguasaan materi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Walaupun sebenarnya masih menyisakan masalah di sekolah karena bagi peserta didik yang belum tuntas terkadang terpaksa dituntaskan atau diluluskan dengan alasan harus naik kelas.
Penetapan standar kelulusan pada sistem PAK di sekolah menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Untuk menentukan KKM mempertimbangkan tiga hal penting yaitu tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Kompleksitas adalah tingkat kerumitan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Daya dukung adalah segala potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah seperti ruang kelas, laboratorium, halaman sekolah, perpustakaan, guru, tenaga administrasi sekolah, dan lain-lain. Intake peserta didik atau kemampuan rata-rata peserta didik yang masuk ke sekolah tersebut
Tulislah materi-materi yang penting untuk dipelajari yang terdapat pada literatur yang telah dibaca, tetapi tidak dibahas pada materi utama dan penunjang!
Materi-Materi Penting
Deskripsi Materi
Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik
Teknik dan instrumen penilaian autentik yang harus dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengn menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri
Merupakan teknik menilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian antar peserta didik atau teman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.
d. Jurnal atau catatan guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Instrumen tes tertulis
Berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
b. Instrumen tes lisan
Berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru secara ucap atau oral, sehungga peserta didik merespon pertanyaan tersebut, sehingga menimbulkan keberanian dari siswa. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat atau paragraf yang di ucapkan.
c. Instrumen penugasan
Berupa pekerjaan rumah atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
3. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian porto polio. Instrumen yang digunakan merupakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Tes praktik atau kinerja atau performance
Yaitu penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktifitas atau perilaku sesuatu tuntutan kompetensi.
b. Penilaian projek
Yaitu tugas-tugas belajar (learning task) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
c. Penilaian porto polio
Yaitu penilaian yang dilakukan dengan cara penilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreatifitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Mari menganalisis RPP tematik terpadu
Bacalah materi penunjang berbentuk ppt2., lalu analisislah RPP Tematik Terpadu pdf2 dan tuliskan hasil analisis pada tabel di bawah ini!
Komponen RPP Deskripsi Hasil Analisis
Komponen RPP Deskripsi Hasil Analisis
Identitas sekolah
Sekolah Dasar
Identitas tema dan subtema
Tema : 1 (Perkembangbiakkan Hewan dan Tumbuhan )
Sub Tema : 1 (Perkembangbiakkan dan Daur Hidup Hewan )
Kelas/semester
III (tiga) / 1
Materi pokok
1. Cara Perkembangbiakan Hewan
2. Perbedaan Rupa dan Bentuk Antara Anak dan Induk Hewan
3. Tahapan Perkembangbiakan Ayam
4. Membaca dan Menulis Bilangan 1000-10.000
5. Membuat Gambar Dekoratif Hewan
Alokasi waktu
1 x pembelajaran (6 x 35 menit)
Kompetensi dasar
Bahasa Indonesia
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Matematika
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah
4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifatsifat operasi hitung pada bilangan cacah
SBdP
3.1 Mengetahui unsur-unsur rupa dalam karya dekoratif
4.1 Membuat karya dekoratif
Indikator pencapaian kompetensi
Bahasa Indonesia
3.4.1 Menyebutkan dua cara perkembangbiakan hewan
3.4.2 Menentukan empat hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan berdasarkan ciri-cirinya
3.4.3 Menentukan tiga hewan yang memiliki perbedaan bentuk dan rupa antara induk dan anak hewan
4.4.1 Menuliskan tahapan perkembangbiakan ayam dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca
Matematika
3.1.1 Membaca bilangan 1000 sampai dengan 10.0000
3.1.2 Menulis bilangan 1000 sampai dengan 10.000
4.1.1 Merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000
SBdP
3.1.1 Menyebutkan empat unsur-unsur rupa dalam gambar dekoratif
4.1.1 Membuat gambar dekoratif hewan
Tujuan pembelajaran
Melalui penggunaan media video cara perkembangbiakan hewan, siswa dapat menyebutkan dua cara perkembangbiakan hewan
Melalui penggunaan LKS, siswa dapat menentukan empat hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan berdasarkan ciri-cirinya
Melalui penggunaan LKS, siswa dapat menentukan tiga hewan yang memiliki perbedaan bentuk antara induk dan anak hewan.
Melalui kegiatan pengamatan gambar, siswa dapat menuliskan tahapan perkembangbiakan ayam dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca
Dengan menentukan nilai tempat bilangan, siswa dapat membaca lambang bilangan 1000-10.000.
Dengan menentukan nilai tempat bilangan, siswa dapat menulis lambang bilangan 1000-10.000.
Melalui penggunakan LKS, siswa dapat merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000.
Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan empat unsur rupa dalam gambar dekoratif
Melalui menjiplak gambar hewan, siswa dapat membuat gambar dekoratif hewan dengan kreasi sendiri
Materi pembelajaran
1. Pengertian Berkembangbiak
2. Penggolongan Hewan berdasarkan Cara Berkembangbiak
a) Ovipar atau bertelur
b) Vivipar atau beranak/melahirkan
3. Tahapan Perkembangbiakkan Ayam
4. Membaca lambang bilanagan 1000-10.000
5. Menulis lambang bilangan 1000-10.000
6. Merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000
7. Pengertian Gambar Dekoratif
8. Unsur Rupa dalam Gambar Dekoratif
9. Membuat Gambar Dekoratif
Metode pembelajaran
Pengamatan, Pemberian Contoh, Tanya Jawab, dan Eksplorasi Terbimbing
Media dan sumber belajar
MEDIA PEMBELAJARAN
Video pembelajaran tentang cara perkembangbiakan hewan
Gambar-gambar hewan berkembangbiak dengan bertelur, seperti ayam, burung, penyu, itik, ikan, dll.
Gambar-gambar hewan yang memiliki perbedaan bentuk dan rupa antara induk dan anak, seperti kupu-kupu, nyamuk, belalang, katak, dan kecoa.
Gambar-gambar hewan berkembangbiak dengan melahirkan, seperti kucing, anjing, harimau, sapi, lumba-lumba, kuda, dll.
Gambar tahapan perkembangbiakan ayam
Koran bekas atau majalah
Gambar-gambar dekoratif hewan
LKS (Lembar Kerja Siswa)
SUMBER BELAJAR
Buku Guru Tema: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Langkah-langkah pembelajaran
PENDAHULUAN
1. Siswa menjawab salam yang diucapkan guru
2. Siswa merapikan pakaian dan posisi duduk.
3. Siswa berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran
4. Guru memeriksa kehadiran siswa
5. Guru memeriksa kelengkapan belajar siswa.
6. Siswa bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya
7. Siswa menyimak video lagu "Pak Atan Punya Ladang"
8. Siswa menyanyikan lagu "Pak Atan Punya Ladang" dengan semangat.
9. Siswa melakukan tanya jawab tentang hewan-hewan yang terdapat pada lagu "Pak Atan Punya Ladang"
10. Siswa melakukan tanya jawab tentang apa itu berkembangbiak.
11. Siswa membaca teks "Perkembangbiakan Hewan" dengan nyaring
12. Siswa menjawab pertanyaan dari teks yang dibacanya.
13. Guru bertanya kepada siswa tentang isi teks dan mengarahkan pertanyaannya pada perkembangbiakan hewan.
a. Hewan apa sajakah yang terdapat pada teks?
b. Apa yang dimaksud dengan berkembangbiak?
c. Apakah cara hewan berkembangbiak berbeda-beda?
d. Dengan cara apa saja hewan berkembangbiak?
e. Mengapa hewan berkembangbiak?
14. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa secara kontekstual tentang manfaat mempelajari perkembangbiakan hewan,
membaca dan menulis bilangan, serta menggambar dekoratif hewan.
15. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
16. Guru menyampaikan cakupan materi tentang perkembangbiakan hewan, membaca dan menulis bilangan, menggambar dekoratif hewan.
17. Guru menyampaikan tahapan pembelajaran yang akan dilakukan.
KEGIATABN INTI
1. Siswa mengamati hewan di lingkungan sekitar sekolah
2. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang hewan-hewan di lingkungan sekitar
3. Siswa menyebutkan berbagai jenis hewan
4. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang cara perkembangbiakan hewan yang disebutkan siswa tadi.
5. Guru membagikan LKS
6. Siswa menyimak video pembelajaran tentang cara Perkembangbiakan hewan
7. Siswa mengerjakan LKS dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan pada LKS
8. Siswa menyebutkan hewan-hewan lain yang berkembangbiak dengan bertelur maupun melahirkan yang belum terdapat pada video
9. Siswa mengamati ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan bertelur
10. Siswa mengamati hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan
11. Siswa melakukan tanya jawab tentang ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan.
12. Siswa membandingkan kedua ciri-ciri hewan tersebut.
13. Siswa menyimpulkan ciri-ciri hewan yang bertelur dan ciri-ciri hewan melahirkan.
14. Siswa mengamati hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama serta rupa dan bentuk yang berbeda antara anak dan induk hewan,
misalnya katak.
15. Siswa mencari beberapa contoh induk dan anak hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama juga yang berbeda.
16. Siswa menuliskan contoh induk dan anak hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama dan yang berbeda pada tabel.
17. Siswa melakukan tanya jawab tentang berapa lama perbedaan itu terjadi pada
tahapan perkembangan hewan.
18. Siswa mengamati gambar tahapan perkembangbiakan ayam.
19. Siswa berdiskusi tentang tahapan apa saja yang ada pada perkembangbiakan ayam.
20. Siswa mengamati perubahan pada setiap tahapan.yang meliputi perubahan bentuk, warna, ukuran, pertambahan bulu ayam, dan
hal lainnya yang bisa diamati.
21. Siswa menuliskan tahapan dan ciri-ciri di setiap tahapan perkembangbiakan ayam menggunakan huruf kapital dan tanda baca
yang benar.
22. Siswa melakukan tanya jawab tentang manfaat dan pentingnya keberadaan hewan, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk makan, misalnya telur dan daging ayam.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang banyak dalam waktu cepat, maka dibutuhkan suatu peternakan yang dapat menghasilkan
telur dan ayam dengan jumlah besar.
23. Siswa mengenal jumlah ternak atau telur yang dihasilkan pada sebuah peternakan yang melibatkan bilangan ribuan, sebagai
contoh sebuah peternakan yang dapat menghasilkan telur sebanyak 1.250 butir perminggu.
24. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara membaca lambang bilangan 1.250 menggunakan teknik nilai tempat bilangan.
a. Angka 1 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat ribuan, dan
bernilai 1.000.
b. Angka 2 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat ratusan, dan
bernilai 200.
c. Angka 5 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat puluhan, dan
bernilai 50.
d. Angka 0 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat satuan, dan
bernilai 0
e. Lambang bilangan 1.250 dibaca seribu dua ratus lima puluh.
25. Siswa mencoba membaca lambang bilangan yang ditulis guru pada papan tulis
26. Guru membacakan bilangan ribuan
27. Siswa mencoba menuliskan lambang bilangan yang diucapkan guru
28. Guru berkeliling memeriksa ketepatan penulisan lambang bilangan yang ditulis siswa
29. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara yang paling mudah dalam membaca lambang bilangan ribuan.
30. Siswa menuliskan cara dalam membaca lambang bilangan ribuan
31. Siswa menunjukkan cara membaca bilangan 1000-10.000
32. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa
33. Siswa melakukan tanya jawab tentang pengalaman menggambar hewan.
34. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar dekoratif
35. Siswa melakukan tanya jawab tentang unsur rupa dalam gambar dekoratif
36. Siswa menyebutkan bahwa motif hewan merupakan salah satu jenis motif gambar dekoratif
37. Siswa mengamati contoh gambar dekoratif hewan yang ditampilkan guru
38. Siswa melakukan tanya jawab tentang contoh gambar dekoratif hewan yang ditampilkan guru
39. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara menggambar dekoratif hewan
40. Siswa mencari gambar hewan pada koran bekas, majalah, dll.
41. Siswa menggunting gambar hewan yang terdapat pada majalah
42. Siswa membuat pola gambar hewan dengan cara menjiplak pada LKS
43. Siswa merapikan pola gambar yang telah dibuat
44. Siswa mewarnai gambar hewan dengan alat warna
45. Siswa mengomunikasikan hasil karya gambar dekoratif hewan di depan kelas
46. Siswa merefleksi hasil gambar dekoratif buatan sendiri dengan menjawab pertanyaan
47. Siswa mengerjakan soal evaluasi
PENUTUP
1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan aktivitas belajar yang telah dilakukan, kesulitan-kesulitan yang dialami
selama pembelajaran, dan manfaat belajar tentang materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran.
4. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.
5. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya.
6. Guru mengajak semua siswa berdo'a menurut agama dan keyakinan masingmasing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
Penilaian hasil pembelajaran
1. Penilaian Sikap
a. Prosedur Penilaian : Proses
b. Teknik Penilaian : Non tes
c. Alat Tes : Lembar Observasi, Jurnal, dan Penilaian Antar Teman
2. Penilaian Pengetahuan
a. Prosedur Penilaian : Hasil
b. Teknik Penilaian : Tes
c. Alat Tes : Soal
d. Bentuk tes : PG, Isian dan Uraian
3. Penilaian Keterampilan
a. Prosedur Penilaian : Proses dan Hasil
b. Teknik Penilaian : Non Tes
c. Alat Tes : Lembar Unjuk Kerja
Mari mengamati video pembelajaran
Amati video pembelajaran video1, lalu tulislah hasil pengamatan Anda pada tabel di bawah ini!
Tema/Subtema
Prinsip Pembelajaran
Tematik Terpadu
Deskripsi Aktivitas Guru dan Siswa
Tema:
Kegemaranku
Subtema:
Gemar Menari dan Bernyanyi
model jaring laba-laba (webbed)
Model kerpaduan (integrated)
Pada video terdapat 1 tema dan subtema yang mengikat topik-topik yang terdapat dalam KD dari berbagai mata pelajaran di SD.
Gerak daun jatuh yang diperagakan guru berpadu dengan IPA gerak jatuh bebas
Mari membuat laporan!
Buatlah laporan hasil bacaan, hasil diskusi, hasil analisis RPP, dan hasil pengamatan video dengan struktur pokok sebagai berikut:
1. Hasil bacaan tentang hakikat pembelajaran tematik terpadu dan implementasinya serta penilaian autentik untuk kompetensi abad 21
2. Hasil diskusi tentang hakikat pembelajaran tematik terpadu dan implementasinya serta penilaian autentik untuk kompetensi abad 21
3. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
4. Hasil pengamatan video tentang pembelajaran tematik terpadu dan prinsip-prinsip implementasinya
1. Hasil bacaan tentang hakikat pembelajaran tematik terpadu dan implementasinya serta penilaian autentik untuk kompetensi abad 21
A. Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan materi-materi pembelajaran pada beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik terpadu memberikan penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik sesuai dengan materi pembelajaran untuk menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai yang terkandung dalam beberapa mata pelajaran. Dengan demikian, adanya tema dalam pembelajaran tematik terpadu berfungsi sebagai pemersatu atau pengikat informasi yang terkandung dalam beberapa mata pelajaran yang hendak dipadukan.
Pembelajaran tematik terpadu berdasar pada filsafat konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil bentukan siswa sendiri. Siswa membentuk pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan, bukan hasil bentukan orang lain. Proses pembentukan pengetahuan tersebut berlangsung secara terus menerus sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa menjadi semakin lengkap. Melalui pembelajaran tematik terpadu ini, siswa dapat belajar tentang bagaimana belajar (learning how to learn), selain pengetahuan yang dikonstruksi oleh siswa sendiri akan lebih bertahan lama dalam ingatannya.
Pembelajaran tematik terpadu menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya sehingga pembelajaran lebih bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran tematik terpadu lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu, sehingga guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan memperngaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik terpadu di SD akan sangat membantu siswa dalam membentuk pengetahuannya karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpang tindih materi, memudahkan siswa untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, dan memudahkan siswa untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik. Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran tematik terpadu dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa pada seluruh aspek kompetensinya jika dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan prinsip-prinsipnya.
2. Hasil diskusi tentang hakikat pembelajaran tematik terpadu dan implementasinya serta penilaian autentik untuk kompetensi abad 21
3. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Komponen RPP Deskripsi Hasil Analisis
Komponen RPP Deskripsi Hasil Analisis
Identitas sekolah
Sekolah Dasar
Identitas tema dan subtema
Tema : 1 (Perkembangbiakkan Hewan dan Tumbuhan )
Sub Tema : 1 (Perkembangbiakkan dan Daur Hidup Hewan )
Kelas/semester
III (tiga) / 1
Materi pokok
1. Cara Perkembangbiakan Hewan
2. Perbedaan Rupa dan Bentuk Antara Anak dan Induk Hewan
3. Tahapan Perkembangbiakan Ayam
4. Membaca dan Menulis Bilangan 1000-10.000
5. Membuat Gambar Dekoratif Hewan
Alokasi waktu
1 x pembelajaran (6 x 35 menit)
Kompetensi dasar
Bahasa Indonesia
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Matematika
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah
4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifatsifat operasi hitung pada bilangan cacah
SBdP
3.1 Mengetahui unsur-unsur rupa dalam karya dekoratif
4.1 Membuat karya dekoratif
Indikator pencapaian kompetensi
Bahasa Indonesia
3.4.1 Menyebutkan dua cara perkembangbiakan hewan
3.4.2 Menentukan empat hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan berdasarkan ciri-cirinya
3.4.3 Menentukan tiga hewan yang memiliki perbedaan bentuk dan rupa antara induk dan anak hewan
4.4.1 Menuliskan tahapan perkembangbiakan ayam dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca
Matematika
3.1.1 Membaca bilangan 1000 sampai dengan 10.0000
3.1.2 Menulis bilangan 1000 sampai dengan 10.000
4.1.1 Merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000
SBdP
3.1.1 Menyebutkan empat unsur-unsur rupa dalam gambar dekoratif
4.1.1 Membuat gambar dekoratif hewan
Tujuan pembelajaran
Melalui penggunaan media video cara perkembangbiakan hewan, siswa dapat menyebutkan dua cara perkembangbiakan hewan
Melalui penggunaan LKS, siswa dapat menentukan empat hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan berdasarkan ciri-cirinya
Melalui penggunaan LKS, siswa dapat menentukan tiga hewan yang memiliki perbedaan bentuk antara induk dan anak hewan.
Melalui kegiatan pengamatan gambar, siswa dapat menuliskan tahapan perkembangbiakan ayam dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca
Dengan menentukan nilai tempat bilangan, siswa dapat membaca lambang bilangan 1000-10.000.
Dengan menentukan nilai tempat bilangan, siswa dapat menulis lambang bilangan 1000-10.000.
Melalui penggunakan LKS, siswa dapat merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000.
Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan empat unsur rupa dalam gambar dekoratif
Melalui menjiplak gambar hewan, siswa dapat membuat gambar dekoratif hewan dengan kreasi sendiri
Materi pembelajaran
1. Pengertian Berkembangbiak
2. Penggolongan Hewan berdasarkan Cara Berkembangbiak
a) Ovipar atau bertelur
b) Vivipar atau beranak/melahirkan
3. Tahapan Perkembangbiakkan Ayam
4. Membaca lambang bilanagan 1000-10.000
5. Menulis lambang bilangan 1000-10.000
6. Merumuskan cara membaca bilangan 1000-10.000
7. Pengertian Gambar Dekoratif
8. Unsur Rupa dalam Gambar Dekoratif
9. Membuat Gambar Dekoratif
Metode pembelajaran
Pengamatan, Pemberian Contoh, Tanya Jawab, dan Eksplorasi Terbimbing
Media dan sumber belajar
MEDIA PEMBELAJARAN
Video pembelajaran tentang cara perkembangbiakan hewan
Gambar-gambar hewan berkembangbiak dengan bertelur, seperti ayam, burung, penyu, itik, ikan, dll.
Gambar-gambar hewan yang memiliki perbedaan bentuk dan rupa antara induk dan anak, seperti kupu-kupu, nyamuk, belalang, katak, dan kecoa.
Gambar-gambar hewan berkembangbiak dengan melahirkan, seperti kucing, anjing, harimau, sapi, lumba-lumba, kuda, dll.
Gambar tahapan perkembangbiakan ayam
Koran bekas atau majalah
Gambar-gambar dekoratif hewan
LKS (Lembar Kerja Siswa)
SUMBER BELAJAR
Buku Guru Tema: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Langkah-langkah pembelajaran
PENDAHULUAN
1. Siswa menjawab salam yang diucapkan guru
2. Siswa merapikan pakaian dan posisi duduk.
3. Siswa berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran
4. Guru memeriksa kehadiran siswa
5. Guru memeriksa kelengkapan belajar siswa.
6. Siswa bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya
7. Siswa menyimak video lagu "Pak Atan Punya Ladang"
8. Siswa menyanyikan lagu "Pak Atan Punya Ladang" dengan semangat.
9. Siswa melakukan tanya jawab tentang hewan-hewan yang terdapat pada lagu "Pak Atan Punya Ladang"
10. Siswa melakukan tanya jawab tentang apa itu berkembangbiak.
11. Siswa membaca teks "Perkembangbiakan Hewan" dengan nyaring
12. Siswa menjawab pertanyaan dari teks yang dibacanya.
13. Guru bertanya kepada siswa tentang isi teks dan mengarahkan pertanyaannya pada perkembangbiakan hewan.
a. Hewan apa sajakah yang terdapat pada teks?
b. Apa yang dimaksud dengan berkembangbiak?
c. Apakah cara hewan berkembangbiak berbeda-beda?
d. Dengan cara apa saja hewan berkembangbiak?
e. Mengapa hewan berkembangbiak?
14. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa secara kontekstual tentang manfaat mempelajari perkembangbiakan hewan,
membaca dan menulis bilangan, serta menggambar dekoratif hewan.
15. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
16. Guru menyampaikan cakupan materi tentang perkembangbiakan hewan, membaca dan menulis bilangan, menggambar dekoratif hewan.
17. Guru menyampaikan tahapan pembelajaran yang akan dilakukan.
KEGIATAN INTI
1. Siswa mengamati hewan di lingkungan sekitar sekolah
2. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang hewan-hewan di lingkungan sekitar
3. Siswa menyebutkan berbagai jenis hewan
4. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang cara perkembangbiakan hewan yang disebutkan siswa tadi.
5. Guru membagikan LKS
6. Siswa menyimak video pembelajaran tentang cara Perkembangbiakan hewan
7. Siswa mengerjakan LKS dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan pada LKS
8. Siswa menyebutkan hewan-hewan lain yang berkembangbiak dengan bertelur maupun melahirkan yang belum terdapat pada video
9. Siswa mengamati ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan bertelur
10. Siswa mengamati hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan
11. Siswa melakukan tanya jawab tentang ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan.
12. Siswa membandingkan kedua ciri-ciri hewan tersebut.
13. Siswa menyimpulkan ciri-ciri hewan yang bertelur dan ciri-ciri hewan melahirkan.
14. Siswa mengamati hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama serta rupa dan bentuk yang berbeda antara anak dan induk hewan,
misalnya katak.
15. Siswa mencari beberapa contoh induk dan anak hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama juga yang berbeda.
16. Siswa menuliskan contoh induk dan anak hewan yang memiliki rupa dan bentuk yang sama dan yang berbeda pada tabel.
17. Siswa melakukan tanya jawab tentang berapa lama perbedaan itu terjadi pada
tahapan perkembangan hewan.
18. Siswa mengamati gambar tahapan perkembangbiakan ayam.
19. Siswa berdiskusi tentang tahapan apa saja yang ada pada perkembangbiakan ayam.
20. Siswa mengamati perubahan pada setiap tahapan.yang meliputi perubahan bentuk, warna, ukuran, pertambahan bulu ayam, dan
hal lainnya yang bisa diamati.
21. Siswa menuliskan tahapan dan ciri-ciri di setiap tahapan perkembangbiakan ayam menggunakan huruf kapital dan tanda baca
yang benar.
22. Siswa melakukan tanya jawab tentang manfaat dan pentingnya keberadaan hewan, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk makan, misalnya telur dan daging ayam.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang banyak dalam waktu cepat, maka dibutuhkan suatu peternakan yang dapat menghasilkan
telur dan ayam dengan jumlah besar.
23. Siswa mengenal jumlah ternak atau telur yang dihasilkan pada sebuah peternakan yang melibatkan bilangan ribuan, sebagai
contoh sebuah peternakan yang dapat menghasilkan telur sebanyak 1.250 butir perminggu.
24. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara membaca lambang bilangan 1.250 menggunakan teknik nilai tempat bilangan.
a. Angka 1 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat ribuan, dan
bernilai 1.000.
b. Angka 2 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat ratusan, dan
bernilai 200.
c. Angka 5 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat puluhan, dan
bernilai 50.
d. Angka 0 pada bilangan 1.250 menempati nilai tempat satuan, dan
bernilai 0
e. Lambang bilangan 1.250 dibaca seribu dua ratus lima puluh.
25. Siswa mencoba membaca lambang bilangan yang ditulis guru pada papan tulis
26. Guru membacakan bilangan ribuan
27. Siswa mencoba menuliskan lambang bilangan yang diucapkan guru
28. Guru berkeliling memeriksa ketepatan penulisan lambang bilangan yang ditulis siswa
29. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara yang paling mudah dalam membaca lambang bilangan ribuan.
30. Siswa menuliskan cara dalam membaca lambang bilangan ribuan
31. Siswa menunjukkan cara membaca bilangan 1000-10.000
32. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa
33. Siswa melakukan tanya jawab tentang pengalaman menggambar hewan.
34. Siswa melakukan tanya jawab tentang gambar dekoratif
35. Siswa melakukan tanya jawab tentang unsur rupa dalam gambar dekoratif
36. Siswa menyebutkan bahwa motif hewan merupakan salah satu jenis motif gambar dekoratif
37. Siswa mengamati contoh gambar dekoratif hewan yang ditampilkan guru
38. Siswa melakukan tanya jawab tentang contoh gambar dekoratif hewan yang ditampilkan guru
39. Siswa melakukan tanya jawab tentang cara menggambar dekoratif hewan
40. Siswa mencari gambar hewan pada koran bekas, majalah, dll.
41. Siswa menggunting gambar hewan yang terdapat pada majalah
42. Siswa membuat pola gambar hewan dengan cara menjiplak pada LKS
43. Siswa merapikan pola gambar yang telah dibuat
44. Siswa mewarnai gambar hewan dengan alat warna
45. Siswa mengomunikasikan hasil karya gambar dekoratif hewan di depan kelas
46. Siswa merefleksi hasil gambar dekoratif buatan sendiri dengan menjawab pertanyaan
47. Siswa mengerjakan soal evaluasi
PENUTUP
1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan aktivitas belajar yang telah dilakukan, kesulitan-kesulitan yang dialami
selama pembelajaran, dan manfaat belajar tentang materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran.
4. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.
5. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya.
6. Guru mengajak semua siswa berdo'a menurut agama dan keyakinan masingmasing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
Penilaian hasil pembelajaran
1. Penilaian Sikap
a. Prosedur Penilaian : Proses
b. Teknik Penilaian : Non tes
c. Alat Tes : Lembar Observasi, Jurnal, dan Penilaian Antar Teman
2. Penilaian Pengetahuan
a. Prosedur Penilaian : Hasil
b. Teknik Penilaian : Tes
c. Alat Tes : Soal
d. Bentuk tes : PG, Isian dan Uraian
3. Penilaian Keterampilan
a. Prosedur Penilaian : Proses dan Hasil
b. Teknik Penilaian : Non Tes
c. Alat Tes : Lembar Unjuk Kerja
4. Hasil pengamatan video tentang pembelajaran tematik terpadu dan prinsip-prinsip implementasinya
Pada pembelajaran pada video 1 kelas 1, berlangsung pembelajaran Tema: Kegemaranku dengan Subtema: Gemar Menari dan Bernyanyi.
Penerapan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan prinsip pembelajaran tematik terpadu yaitu:
a. Holistik
Gejala atau perist i wa dalam pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Kegiatan ini membuat siswamenjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian y ang ada di hadapan mereka.
b. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik terpadu berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator.
Guru pada video pembelajaran sudah menerapkan prinsip ini. Guru selalu bertanya agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
c. Fleksibel
Pembelajaran tematik terpadu bersifat luwes. Guru dapat mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
Guru mampu mengaitkan menyanyi (SBdP) dengan gerak lambat dan cepat bahkan hingga gerak daun jatuh dan burung terbang di lingkungan sekitar.
d. Sesuai minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Guru mempersilahkan salah satu siswa maju ke depan menyanyikan lagu "Andaikan Ku Punya Sayap"
e. Menyenangkan
Suasana dalam pembelajaran diupayakan berlangsung secara menyenangkan. Menyenangkan bisa dibangun dengan berbagai kegiatan yang bisa mengakomodasi kegemaran siswa, misal bermain teka-teki, tebak kata, bernyanyi lagu anak-anak, menari atau kegiatan lain yang disepakati bersama dengan siswa. Menyenangkan tidak dimaksudkan banyak tertawa atau banyak bernyanyi. Menyenangkan lebih dimaksudkan 'mengasyikan'.
Terlihat dalam video suasana pembelajaran yang menyenangkan dibuktikan dengan banyak siswa yang tertawa, ikut bernyanyi dan asyik dengan kegiatan belajar.
f. Bermakna
Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih fungsional dan siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupannya.
Siswa mampu menerapkan bagaimana burung terbang, daun jatuh, dan pohon yang tertiup angin.
g. Otentik
Pembelajaran tematik dilakukan dalam belajarnya secara langsung sehingga siswa memahami dari hasil belajarnya sendiri , hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara langsung, bukan sekedar dasil pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswanya bertindak sebagai actor pencari informasi dan pengetahuan.
Terlihat pada video guru hanya sebagai fasilitator dan siswalah yang aktif menyampaikan informasi (pengetahuan).
h. Aktif
Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan diskoveri/inkuiri. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi . Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa. Keterlibat an siswa dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan proses evaluasi mampu mewadahi pertimbangan-pertimbangan di atas. Hal ini memungkinkan siswa termotivasi untuk secara terus menerus belajar.