TUGAS MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 2.1 : KOMPETENSI GURU
NAMA NO. PESERTA Bidang Studi Sertifikasi Sekolah Asal
: HARJI, S.Pd : 18230218010025 : 180 – Matematika Matematika : SMKS NURUL AZMI BATU BELEK - JANAPRIA
1. Sebutkan 4 kompetensi guru?
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru terdapat empat kompetensi guru, meliputi : a. kompetensi pedagogik , kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan penge lolaan pembelajaran pembel ajaran mulai dari merencanak meren canakan, an, melaksanaka melaks anakan n sampai dengan denga n mengevaluasi. Yang termasuk dalam kompetensi ini adalah : - Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. - Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. - Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. - Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik - Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelengga penyel enggaraan raan kegiata k egiatan n pengemban pen gembangan gan yang mendidi m endidik. k. - Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai berbag ai potensi pot ensi yang ya ng dimiliki. di miliki. - Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. - Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar - Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. - Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. b. kompetensi kepribadian, kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kempetensi ini meliputi: - Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. - Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. berwiba wa. - Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. - Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c. kompetensi social, - yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini mencakup : - Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan pertimba ngan jenis kelamin, kelam in, agama, a gama, ras, kondisi k ondisi fisik, latar l atar belakan b elakang g keluarga kel uarga,, dan status sosial ekonomi. - Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. - Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. - Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. d. kompetensi professional, Kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. keilmua n yang yang mendukung - Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan mata pelajaran yang diampu. - Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembang penge mbangan an yang ya ng diampu. dia mpu. - Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. - Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. - Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 2. Mengapa guru perlu memahami kompetensi pedagogi?
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman pemaham an terhadap terhad ap peserta didik dan pengelolaan penge lolaan pembelajaran pembe lajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi.. Dengan memahami kompetensi pedagogik akan membuat kegiatan pembelajaran dinamis, disukai siswa, daya serap tinggi dan konsentrasi belajar siswa meningkat. Pada akhirnya kompetensi pedagogik guru akan mengarah pada kemampuan guru menyusun rancangan dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajar. Sehingga siswa dapat tercapai ketuntasan belajar secara optimal dan dapat meraih prestasi yang membanggakan. Pemahaman tentang pedagogi sangatlah penting sebagai seorang guru untuk mampu mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan untuk memfasilitasi peserta didik dalam memahami berbagai ilmu pengetahuan. Selain itu, kemampuan ini juga diperlukan untuk membimbing peserta didik mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang dipelajarinya.
Karakter dan watak setiap peserta didik didalam kelas sangatlah berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga memerlukan kemampuan khusus untuk menciptakan kondisifitas didalam kelas. Kemampuan khusus inilah yang dinamakan pedagogik 3. Mengapa guru perlu memahami kompetensi pedagogi guru Abad 21?
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran new media , yang berpengaruh pada pengelolaan pembelajaran dan perubahan karakteristik siswa. Pembelajaran abad 21 menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengelolaan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran abad 21 guru dituntut merubah pola pembelajaran konvesional menjadi berpusat pada siswa karena sumber belajar melimpah bukan hanya bersumber pada guru, sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator, mediator, motivator sekaligus leader dalam pembelajaran. Karakteristik siswa abad 21 yang sangat berbeda dengan era sebelumnya, mengharuskan Guru memiliki keterampilan 4C ( Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Keterampilan ini dapat diintegrasikan dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media, dan pengelolaan kelas benar-benar meningkatkan sehingga dapat meningkatkan keterampilan tersebut. Di abad 21 pelaksanaan pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga berpengaruh pada pilihan metode pembelajaran pem belajaran yang lebih menekankan men ekankan siswa aktif seperti pemebelajaran berbasis pada proyek (PBL), pembelajaran kooperatif (CL), pembelajaran kontekstual (CTL) dan lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pilihan metode dan media yang tepat dapat berdampak pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Di era digital guru diharapkan mampu mendesain, mengembangkan dan mengevaluasi pembelajaran secara autentik melalui pengalaman belajar dengan menggabungkan alat evaluasi terkini dan mengoptimalkan isi dan lingkungan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku siswa. Penilaian atau evaluasi ini berguna untuk melihat sejauh mana kompetensi yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui efektifitas proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru. 4. Apa saja bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru?
Upaya peningkatan Upaya peningkatan kompetensi guru di sekolah dalam proses belajar mengajar selain tanggungjawab pimpinan lembaga sebagai pimpinan, para gurupun juga dituntut melakukan upaya-upaya meningkatkan profesionalnya profesionalnya dan kredibilitasnya. kredibilitasnya. Efektifitas guru dalam mengembangkan hubungan interpersonal, hubungan yang dilandasi dengan aspek, inters, sensitifitas, perhatian, kepercayaan, tak ada guru yang melecehkan guru lain. Mereka juga mengadakan komunikasi dengan orang tua siswa dan selalu mendorong siswa untuk melakukan yang terbaik. Mereka juga memiliki catatan kemajuan siswa dan memberitahukannya kepada siswa agar siswa mengetahui perkembagannya. Upaya peningkatan profesionalitas dan kredibilitas guru dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1. Mengikuti Pelatihan Guru. Pelatihan guru menurut Steig dan dan Frederich Frederich (teori dan Praktek) yaitu: segala sesuatu yang berhubungan dangan kegiatan-kegiatan pada sebagian personalia yang bekerja akan meningkatkan pertumbuhan dan kualifikasi mereka. Pelatihan dilakukan berkaitan dengan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara profesional untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Mengingat tugas rutin di dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas mendidik dan mengajar, maka guru perlu untuk menambah ide-ide baru melalui kegiatan penataran. 2. Mengikuti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Seorang guru dalam menjalankan tugasnya, sudah pasti akan menjumpai permasalahan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Permasalahan ini mungkin datang dari pihak luar atau mungkin dari teman sejawat, yang hal ini perlu dengan segera untuk mencari pemecahannya, misalnya melalui MGBS yaitu ; guru dalam mata pelajaran berkumpul bersama untuk mempelajari atau membahas masalah dalam proses belajar mengajar. Adapun MGBS ini bertujuan untuk menyatukan terhadap kekurangan konsep makna dan fungsi pendidikan serta pemecahannya terhadap kekurangan yang ada. Disamping itu juga untuk mendorong guru malakukan tugas dengan baik, sehingga mampu membawa mereka kearah peningkatan kompetensinya. 3. Mengikuti Kursus Mengikuti kursus merupakan suatu kegiatan untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan sesuai dengan keahliannya masing-masing. Dengan mengikuti kursus guru diarahkan ke dalam dua hal, pertama sebagai penyegaran dan kedua sebagai upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap tertentu. 4. Menambah Pengetahuan Melalui Media Masa atau Elektronik. Sebagai tambahan pengetahuan keilmuan, seorang guru tidak cukup mempelajari atau mendalami dari buku-buku pustaka yang ada, melainkan memerlukan media tambahan sebagai pendukung atau bekal dalam proses belajar mengajar. Salah satu media yang cukup membantu dalam meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar adalah media cetak dan media elektronik. Hal ini akan membawa pemikiran pemikiran baru dan wawasan-wawasan baru bagi seorang guru dalam pengajaran. Peningkatan kompetensi guru melalui media ini bisa diupayakan oleh sekolah, dengan menempatkan media elektronik dan media cetak di sekolah. Melalui media ini guru tidak hanya mengandalkan dari pustaka yang ia miliki, melainkan dapat memberikan perubahan kearah peningkatan pengetahuan dan p eningkatan ketrampilan.