BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Interv Intervens ensii krisis krisis merupak merupakan an suatu suatu interv intervens ensii
ringkas ringkas yang yang terfok terfokus us pada pada
upaya upaya
memobilisir kekuatan-kekuatan dan sumber-sumber klien untuk menga tasi suatu situasi krisis dan memperbaiki tingkat penanggulangan, kepercayaan dan pemecahan masalah. Menurut Eaton dan Roberts (2!", suatu krisis dapat ditimbulkan oleh setiap peristi#a yang sangat menekan atau traumatik, traumatik, seperti yang dirasakan dirasakan oleh klien, dimana individu individu tidak memiliki memiliki kekuata kekuatan-k n-kekua ekuatan tan ego atau atau mengat mengatasi asi kemampu kemampuanan-kem kemamp ampuan uan untuk untuk secara secara efekti efektif f menghadapi masalah yang ada sekarang ini. Intervensi Intervensi krisis krisis didasark didasarkan an atas atas teori krisis krisis yang yang berbunyi berbunyi bah#a individu-i individu-individ ndividu u memiliki memiliki mekanismemekanisme-mekani mekanisme sme penanggulangan penanggulangan untuk menghadapi menghadapi peristi#a peristi#a-peris -peristi#a ti#a yang menekan, namun dalam beberapa situasi, peristi#a-peristi#a tersebut merentangkan indivi individudu-ind indivi ividu du diluar diluar kemamp kemampuanuan-kem kemamp ampuan uan penangg penanggula ulanga ngan n normal normal mereka mereka dan melemparkanny melemparkannyaa ke dalam suatu kesimpulan kesimpulan ketakseimban ketakseimbangan. gan. $ila strategistrategi-strat strategi egi dan mekanisme penanggulangan dari individu-individu itu gagal menyebut peristi#a tersebut dan kekuatan- kekuatan serta sumber-sumbernya tak cukup memadai untuk menghadapi peristi#a terseb tersebut, ut, maka maka indivi individu-i du-indi ndivid vidu u merasa merasa situas situasii itu itu sebagai sebagai suatu krisis. krisis. inte interv rven ensi si
%asara %asaran n dari dari
kris krisis is itu itu adal adalah ah untu untuk k memb membah ahas as kris krisis is itu itu deng dengan an stra strate tegi gi-s -str trat ateg egii
penanggulangan,
membantu
individu-individu memperbaiki
tingkat penanggulangan,
kepercayaan dan pemecahan masalah mereka dan memungkinkan individu-individu untuk menarik menarik kekuata kekuatan-k n-kekua ekuatan tan baru baru yang teride teridenti ntifik fikasi asi,, sumber sumber-s -sumb umber er dan mekani mekanisme sme-mekanisme penanggulangan bila menghadapi penekan & penekan di masa depan. 'alaupun pengalaman krisis itu mungkin saa traumatik bagi individu-individu, maka pengalaman ini dapat berlaku sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan (2)". (2)". Intervensi Intervensi krisis
itu tepat untuk pekeraan pekeraan dengan individu-in individu-individu dividu,, keluargakeluarga-
keluarga dan*atau komunitas-komunitas yang dengan segera mengikuti suatu situasi krisis dan dalam angka pendek dalam sifat dasarnya, berakhir hanya antara satu sampai enam minggu. minggu. $adan-badan $adan-badan profesional profesional yang berintervens berintervensi*cam i*campurtan purtangan gan dalam situasi-s situasi-situas ituasii krisis krisis melekat pada model-model model-model intervensi intervensi krisis krisis yang berbeda, namun dalam pekeraan pekeraan 1
sosial, kesehatan mental dan profesi-profesi penyuluhan, model tuuh tahap dari Roberts (+!!+" adalah model intervensi krisis yang paling luas diakui dan dimanfaatkan. 1.2 Rumusan Masalah +. pakah definisi dari intervensi krisis 2. $agaimanakah konsep dari krisis . $agaimanakah periode teradinya krisis /. pakah penyebab teradinya krisis ). pakah factor pengimbang dari krisis 0. pakah tipe-tipe dari krisis 1. pakah geala dari pasien krisis . $agaimanakah fase-fase teradinya krisis !. pakah prinsip dari intervensi krisis +. pakah tuuan dari intervensi krisis ++. $agaimanakah langkah-langkah untuk mencapai tuuan +2. $agaimanakah pohon masalah dari krisis +. $agaimanakah asuhan kepera#atan teori intervensi krisis
1.3 Tujuan +. 3ntuk mengetahui definisi dari intervensi krisis. 2. 3ntuk mengetahui konsep dari krisis. . 3ntuk mengetahui periode teradinya krisis. /. 3ntuk mengetahui penyebab teradinya krisis. ). 3ntuk mengetahui factor pengimbang dari krisis. 0. 3ntuk mengetahui tipe-tipe dari krisis. 1. 3ntuk mengetahui geala dari pasien krisis. . 3ntuk mengetahui fase-fase teradinya krisis. !. 3ntuk mengetahui prinsip dari intervensi krisis. +. 3ntuk mengetahui tuuan dari intervensi krisis. ++. 3ntuk mengetahui langkah-langkah untuk mencapai tuuan. +2. 3ntuk mengetahui pohon masalah dari krisis. +. 3ntuk mengetahui asuhan kepera#atan teori intervensi kris
2
BAB II II
2.1 De!"n"s" Inter#ens" $r"s"s 4risis adalah suatu kondisi dimana individu tak mampu mengatasi masalah dengan cara
(mekanisme koping" yang biasa dipakai. 4risis dapat teradi akibat ketidakseimbangan psikologis, yang merupakan hasil dari peristi#a menegangkan atau mengancam integritas diri. 5al ini merupakan bagian dari kehidupan yang dapat teradi dengan bentuk dan penyebab yang bermacam-macam, dan dapat disebabkan karena factor eksternal maupun internal. (%uono Riyadi 6 7eguh 8ur#anto, 2!" 3
4risis adalah gangguan internal yang diakibatkan oleh peristi#a yang menegangkan atau ancaman yang dirasakan pada diri individu (Iyus 9osep, 21" 4risis adalah gangguan internal yang diakibatkan oleh suatu keadaan yang dapat menimbulkan stress, dan dirasakan sebagai ancaman bagi individu. 4risis teradi ika seseorang mengalami hambatan dalam mencapai tuuan hidup yang penting, dan tidak dapat diatasi dengan penggunaan metode pemecahan masalah (koping" yang biasa digunakan.
2.2 $%nse& $r"s"s +. 4risis teradi pada semua individu, tidak selalu patologik 2. 4risis dipicu oleh peristi#a yang spesifik . 4risis bersifat personal /. 4risis bersifat akut, tidak kronis, #aktu singkat (/-0 minggu" ). 4risis berpotensi terhadap perkembangan psikologis atau bahkan akan membaik 2.3 Per"%'e Terja'"n(a $r"s"s a. 8R4RI%I% : Individu dapat berfungsi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan b. 4RI%I% Individu mengalami ancaman * bahaya disorganisasi dan ketidakseimbangan individu
mencoba menangani krisis dengan berbagai cara yang dimiliki atau dengan bantuan orang lain. Individu memiliki pengalaman subektif berupa kekece#aan, gagal melakukan mekanisme koping yang biasa dan mengalami berbagai geala. c. 8;%7 4RI%I% : 8enyelesaian krisis dapat menghasilkan : +. %ama dengan sebelum krisis : 5asil pemecahan masalah efektif 2.
+. 8romosi 2. 8erubahan karir
2.+ ,akt%r Peng"m*ang -Balan"ng ,at%r/ Manusia adalah makhluk yang unik dan utuh yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual,
dalam keadaan sehat (terhindar dari stress dan ketegangan" individu berada dalam keadaan seimbang. $eberapa hal yang dapat mempengaruhi keadaan keseimbangan tersebut yaitu : a. 8ersepsi terhdap peristi#a*keadian +. pa arti keadian pada individu 2. 8engaruh keadian pada masa depan . pakah individu memandang masalah secara realitas 8ersepsi yang realistis mendorong individu untuk menerima kenyataan sehingga dalam menghadapi masalah dapat menemukan pemecahan masalah positif. %ebaliknya persepsi yang tidak realistis membuat individu sulit untuk menerima kenyataan sehingga dalam menghadapi masalah dapat menemukan pemecahan masalah negatif. b. %ituasi pendukung*yang mendorong 5ubungan intim yang bermakna dengan lingkungan akan memberi dukungan dan sumber pada individu. c. 4oping Individu mempunyai koping yang siap dipakai setiap saat dalam mengatasi masalah. =ika individu tidak tahu apa yang akan dilakukan dapat menimbulkan kecemasan meningkat, dalam keadaan cemas yang meningkat, penyelesaian masalah menadi tidak rasional sehingga menimbulkan 4RI%I%. Menurut >8<? (+!0+" aspek penting kesehatan i#a : +. 4emampuan
seseorang
untuk
menahan stress,
ansietas serta
mempertahankan
keseimbangan 2. 4emampuan mengenal kenyataan yang dihadapi serta memecahkan masalah . 4emampuan mengatasi problema serta mempertahankan keseimbangan psikososial.
2.0 T"&eT"&e $r"s"s 5
a. 4risis Maturasi 8erkembangan kepribadian merupakan suatu rentang yang setiap saat tahap mempunyai tugas dan masalah yang harus diselesaikan untuk menuu kematangan pribadi individu. 4eberhasilan seseorang
dalam menyelesaikan masalahnya
tiap tahap
dipengaruhi kemampuan individu mengatasi stress yang teradi dalam kehidupannya. 4risis maturasi teradi dalam satu periode transisi masa perkembangan yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis, seperti pada masa pubertas, masa perka#inan, menadi orang tua, menopause, dan usia lanut. 4risis maturasi memerlukan perubahan peran yang dipengaruhi oleh peran yang memadai, sumber-sumber interpersonal, dan tingkat penerimaan orang lain terhadap peran baru. b. 4risis %ituasi 4risis situasi teradi apabila keseimbangan psikologis terganggu akibat dari suatu keadian yang spesifik, seperti kehilangan pekeraan, kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan diluar nikah, penyakit akut, kehilangan orang yang dicintai, kegagalan disekolah. 8eristi#an tersebut dapat berupa : +. 8eristi#a @apat @iduga 8eristi#a tersebut dapat teradi dalam peristi#a hidup (misal : memulai sekolah, gagal sekolah", hubungan dalam keluarga (misal : bertambah anggota keluarga, berpisah, percereaian" dan diri sendiri (misal : putus pacar". 2. 8eristi#a 7ak 7erduga 8eristi#a yang sangat traumatic dan tidak pernah diharapkan. 8eristi#a tersebut misalnya individu mengalami peristi#a seperti kematian orang yang dicintai akibat 854, diperkosa, dipenara, kecelakaan atau bencana. c. 4risis Malapetaka ( 4risis %osial " 4risis ini disebabkan oleh suatu keadian yang tidak diharapkan serta menyebabkan kehilangan ganda dan seumlah perubahan di lingkungan seperti : gunung meletus, kebakaran dan banir. 4risis ini tidak dialami oleh setiap orang seperti halnya pada krisis maturasi. 7ipe krisis yang lain (7o#nsend, 20": 6
+. Dispisitional crises, merupakan respon akut terhadap stressor eksternal. 2. Crises of anticipated life transition, suatu transisi siklus kehidupan yang normal yang diantisipasi secara berlebihan oleh individu saat merasa kehilangan kendali. . Crises resulting from traumatic stress, krisis yang dipicu oleh stressor eksternal yang tidak diharapkan sehingga individu merasa menyerah karena kurangnya atau bahkan tidak mempunyai control diri. /. Developmental crises, krisis yang teradi sebagai respon terhadap situasi yang mencetuskan emosi yang berhubungan dengan konflik kehidupan yang tidak dapat dipecahkan. ). Crises reflecting psychopathology, misalnya neurosis, schiAophrenia, borderline personality. 0. Psychiatric emergency, krisis yang secara umum telah mengalami kerusakan yang parah terhadap fungsi kehidupan. Misalnya acute suicide, overdosis, psikosis akut, marah yang tidak terkontrol, intoksikasi alcohol, reaksi terhadap obat-obatan halusinogenik.
2. ejala Pas"en $r"s"s
+. Beala Cisik
-
4eluhan somatik (sakit kepala,
-
gastrointestinal, rasa sakit" Bangguan nafsu makan(peningkatan penurunan signifikan",
2. Beala 4ognitif
. Beala 8erilaku
berat
atau badan
gangguan
yang tidur
(insomnia, mimpi buruk" Belisah, sering menangis,
iritabilitas. - 4onfusi, sulit berkonsentrasi - 8ikiran yang kear-mengear - 4etidakmampuan mengambil keputusan. - @isorganisasi - Impulsive, ledakan kemarahan - %ulit menalankan tanggung a#ab peran yang biasa. - Menarik diri dari interaksi social. 7
/. Beala Emosional
-
nsietas, marah, merasa bersalah %edih, depresi 8aranoid, curiga 8utus asa, tidak berdaya.
2.4 ,ase,ase Terja'"n(a $r"s"s Case + a. Individu dihadapkan pada stressor pemicu. b. 4ecemasan meningkat, individu menggunakan teknik problem solving yang biasa
digunakan. Case 2 a. 4ecemasan makin meningkat karena kegagalan penggunan teknik problem solving sebelumnya. b. Individu merasa tidak nyaman, tak ada harapan, bingung. Case a. 3ntuk mengatasai krisis individu menggunakan semua sumber untuk memecahkan masalah, baik internal maupun eksternal. b. Mencoba menggunakan teknik problem solving baru, ika efektif teradi resolusi. Case / a. 4egagalan resolusi b. 4ecemasan berubah menadi kondisi panik, menurunnya fungsi kognitif, emosi labil, perilaku yang merefleksikan pola pikir psikotik
2.5 Pr"ns"& Inter#ens" $r"s"s +. 7uuan intervensi krisis adalah mengembalikan individu ke tingkat fungsi sebelum krisis. 2. 8enekanan intervensi ini adalah memperkuat dan mendukung aspek-aspek kesehatan dari
fungsi individu. . @alam intervensi krisis pendekatan pemecahan masalah digunakan secara sistematik (seperti proses kepera#atan" yang meliputi: a. Mengkai persepsi individu terhadap masalah, serta mengkai kelebihan dan kekurangan sistem pendukung individu dan keluarga. *. Merencanakan hasil yang spesifik atau tuuan yang didasarkan pada prioritas. . Memberikan penanganan langsung. (mis., menyediakan rumah singgah bila klien diusir dari rumah, meruuk klien ke Drumah perlindungan bila teradi penganiayaan oleh suami atau istri". '. Mengevaluasi hasil dari intervensi. 8
). 5ierarki Maslo#. 4erangka kera 5ierarki Maslo# tentang kebutuhan dapat membantu
menemukan prioritas intervensi. a. %umber daya fisik diperlukan untuk bertahan hidup (mis., makanan, rumah singgah, keselamatan". *. %umber daya sosial diperlukan untuk mendapatkan kembali rasa memiliki (misal: dukungan keluarga, aringan kera sosial, dukungan komunitas". . %umber daya psikologis diperlukan untuk mendapatkan kembali harga diri (mis., penguatan yang positif, pencapaian tuuan" +. 8etugas intervensi krisis. 8eran petugas intervensi krisis mencakup berbagai fungsi berikut ini: a. Membentuk hubungan dan mengkomunikasikan harapan serta optimisme. *. Melaksanakan peran yang aktif dan mengarahkan, bila perlu. . Memberikan anuran dan alternatif (misal: membuat ruukan kelembaga yang tepat". '. Membantu klien memilih alternatif. e. $ekera sama dengan profesional lain untuk mendapatkan layanan dan sumber daya yang diperlukan klien.
2.16
Tujuan Inter#ens" $r"s"s +. Meredakan inpact*krisis 2. Menolong individu mengembangkan perilaku yang efektif untuk menangani krisis . Meningkatkan fungsi klien lebih tinggi daripada prekrisis (mengembalikan individu
pada tingkat fungsi sebelum krisis" 2.11
LangkahLangkah untuk Mena&a" Tujuan +. 8engkaian individu dan masalahnya a. 8ersepsi terhadap masalah dan pencetus b. 4ekuatan dan ketrampilan koping c. 4ekuatan support sistem (situasi pendukung" 2. @iagnose yang mungkin timbul >ontoh : coping individu tidak efektif (individu*keluarga" . Intervensi terapeutik a. ;rganisasi dan analisa data b. Menggali alternatif pemecahan masalah dan cara pemecahan masalah c. Menentukan dukungan atau support system d. Menolong individu memperoleh pengertian tentang krisisnya e. Menolong individu mengembangkan perasaanya f. Menyelidiki mekanisme penanganan g. Memulihkan hubungan social /. Implementasi krisis a. 8rogram antisipasi 9
8endidikan kesehatan tentang pencegahan krisis dan respon adaptif secara dini terhadap situasi yang penuh stress @ituukan kepada : individu, kelompok, keluarga, masyarakat Mengidentifikasi individu yang mempunyai resiko dan untuk berkembangnya krisis dan mengaarkan strategi koping untuk mengh indari berkembangnya krisis. b. 8rogram intervensi krisis +" Manipulasi lingkungan Merubah lingkungan fisik dan interpersonal untuk support dan auhkan stressor 7uuan : menauhkan sumber stress dan memberi dukungan 2" Beneral support (dukungan umum" 4lien merasa pera#at selalu ada dan akan membantu, hangat, menerima, empati, melindungi (sikap terapeutik pera#at" " 8endekatan umum Memberi asuhan pada kelompok resiko yang mempunyai masalah krisis yang sama /" Individual approach 7uuan : tercapainya penyelesaian masalah dengan cepat - FMenentukan persepsi pera#at-klien - Menghubungkan arti peristi#a dan krisis - Mengklarifikasi miskonsepsi - 8erhatian perasaan yang menyertai krisis - Bali alternatif pemecahan masalah - >oba memecahkan masalah yang sesuai - Rangsang perilaku dan koping baru - Reinforcement untuk meningkatkan harga diri 7ehnik : +. Mengungkapkan perasaan : klien mengungkapkan perasaan dengan bicarakan area emosi yang membebani >ontoh : Mengiinkan klien untuk menangis dengan melihat segi positif dari pelepasan emosi. Mengaukan pertannyaan terbuka untuk mendorong klien mengungkapkan perasaannya, misal: ceritakan kepada saya perasaan anda seak anda kehilangan pekeraan. 2. 4larifikasi 4lien didorong untuk menguraikan secara lebih elas, hubungan beberapa peristi#a dalam kehidupan
10
>ontoh : %aya perhatikan bah#a setelah anda berdebat dengan suami, anda menadi sakit dan tidak dapat turun dari tempat tidur, apakah memang demikian . %aran %uatu proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau menerima ide-ide * keyakinan bah#a pera#at dapat membantu mereka untuk memecahkan masalahnya >ontoh : $anyak orang lain menemukan bah#a, bicara dengan orang lain sangat menolong mengatasi masalahnya, dan saya pikir andapun bisa. /. Manipulasi Menggunakan keinginan, nilai, emosi klien untuk kepentingannya melalui proses yang terapeutik >ontoh : 7ampaknya anda berhasil dalam pernikahan anda, dan saya pikir anda dapat mengatasi masalah ini serta mempunyai hubungan yang lebuh erat lagi ). Reinforcement Memberi respon yang positif terhadap perilaku yang adaptif >ontoh : Itu adalah pertama kali anda sanggup membela diri dihadapan atasan anda dan hal tersebut teradi dengan baik. %aya sangat senang anda dapat melakukannya 0. %okongan koping Mendorong klien menggunakan koping yang adaptif dan menekan koping yang maldaftif >ontoh : $ila anda merasa sangat marah*kesal. dengan mengendarai sepeda biasanya dapat mengurangi rasa marah sehingga bila kembali ke rumah anda dapat menyelesaikan masalah dengan istri anda dengan tenang 1. Meningkatkan harga diri Membantu klien untuk merasa berarti dan berguna . Mengidentifikasi cara pemecahan $ersama klien mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dan menilai konsekuensinya. 2.12
P%h%n Masalah
Caktor 8enyebab : +. 8eristi#a 4ehilangan 2. 7ransisi . 7antangan
11
Mekanisme koping tidak efektif
%tres
4risis
2.13 Asuhan $e&era7atan Te%r" 2.+.+ 8engkaian Mengingat batas #aktu krisis dan penyelesaiannya sangat singkat yaitu paling lama
enam minggu, maka pengkaian harus dilaksanakan secara spesifik dan pada masalah yang actual. $eberapa aspek yang harus dikai adalah : +. Caktor 8redisposisi - 4eberhasilan seseorang dalam menyelesaikan masalah pada fase-fase tumbuh kembang akan mempengaruhi individu mengatasi stress yang teradi dalam hidupnya. %etiap fase, individu mengalami krisis yang laAim disebut krisis -
maturasi. 8embagian fase tumbuh kembang menurut %igmund Creud dari fase oral, anal,
-
falik, laten dan pubertas. 4risis maturasi teradi dalam satu periode transisi yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis seperti pada masa pubertas, masa perka#inan, menadi
-
orang tua, menopause, lanut usia. 4risis maturasi mengalami perubahan peran yang dipengaruhi oleh contoh peran yang memada, sumber-sumber interpersonal dan tingkat penerimaan orang lain terhadap peran baru.
12
2. Caktor 8resipitasi a. Mengidentifikasi factor pencetus, termasuk kebutuhan yang terancam, misalnya : - 4ehilangan orang yang dicintai, baik karena perpisahan maupun karena -
kematian 4ehilangan bi-psiko-sosio seperti kehilangan salah satu bagian tubuh karena operasi, sakit, kehilangan pekeraan, kehilangan peran, sosial, kehilangan
-
kemampuan melihat dan sebagainya. 4ehilangan milik pribadi misalnya harta benda, ke#arganegaraan, rumah
-
digusur ncaman kehilangan misalnya anggota keluarga yang sakit, perselisihan yang
-
hebat dengan pasangan hidup 8erubahan-perubahan seperti pergantian pekeraan, pindah rumah, garis kera
-
yang berbeda ncaman-ancaman lain yang dapat diidentifikasi, termasuk semua ancaman
terhadap pemenuhan kebutuhan. b. Mengidentifikasi persepsi pasien terhdap keadian 8ersepsi terhadap keadian yang menimbulkan krisis termasuk pokok-pokok pikiran dan ingatan yang berkaitan dengan keadian tersebut. - pa makna*arti keadian bagi individu - 8engaruh keadian terhadap masa depan - pakah individu memandang keadian tersebut secara realistic c. Mengidentifikasi sikap dan kekuatan dari sistem pendukung meliputi : keluarga, sahabat dan orang-orang penting bagi pasien yang mungkin dapat membantu - @engan siapa tinggal %endiri @engan keluarga @engan teman - pakah punya teman tempat mengeluh*curhat - pakah bisa menceritakan masalah yang dihadapi bersama keluarga - pakah ada orang*lembaga yang dapat memberi bantuan - pakah punya keterampilan untuk mengganti fungsi orang hilang dan sebagainya. d. Mengidentifikasikan hal kekuatan dan mekanisme koping sebelumnya yang meliputi strategi koping yang berhasil dan tidak b erhasil. - pakah yang biasa dilakukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi - >ara apa yang pernah berhasil dan tidak berhasil serta apa saa yang -
menyebabkan kegagalan tersebut pa saa yang sudah dilakukan untuk mengtasi masalah sekarang pakah suka meninggalkan lingkungan untuk sementara agar dapat berfikir
-
dengan ernih pakah suka mengikuti latihan olah raga untuk mengurangi ketegangan pakah mencetuskan perasaannya dengan menangis 13
. 8erilaku $eberapa geala yang sering ditunukkan oleh individu dalam keadaan krisis antara lain : a" 8erasan tidak berdaya, kebingungan, depresi, menarik diri, keinginan bunuh diri atau membunuh orang lain b" 8erasaan diasingkan oleh lingkungannya c" 4adang-kadang menunukkan geala somatic 8ada krisis malapetaka
(bencana" perilaku individu dapat diidentifikasi
berdasarkan fase respon terhadap musibah yang dialami.
yaitu : pengingkaran, regresi, represi dan kompensasi. 4lien cenderung menggunakan koping yang berarti banginya termasuk mencari informasi, menyendiri atau melakukan hobinya.
2.+.2 @iagnosa 4epera#atan +. 4oping individual yang tidak efektif berhubungan dengan perpisahan dengan orang lain yang dicintai, yang dimanifestasikan dengan menangis, perasaan tidak berharga dan bersalah. 2. 8erubahan proses interaksi keluarga berhubungan dengan anggota keluarga yang dira#at di rumah sakit, ditandai dengan perasaan kha#atir, takut, dan bersalah. 2.+. Intervensi 4epera#atan D"agn%sa 1
4oping individual yang tidak efektif berhubungan dengan perpisahan dengan orang lain yang dicintai, yang dimanifestasikan dengan menangis, perasaan tidak berharga dan bersalah. Tujuan
8asien dapat mengungkapkan perasaan secara bebas. Inter#ens"
+. Membina hubungan saling percaya dengan lebih banyak memakai komunikasi non 2. . /. ).
verbal. MengiAinkan pasien untuk menangis. Menunukkan sikap empati. Menyediakan kertas dan alat tulis ika pasien belum mau berbicara. Mengatakan kepada pasien bah#a pera#at dapat mengerti apabila dia belum siap untuk membicarakan perasaannya dan mungkin pasien merasa bah#a nanti pera#at
akan mendengarkan ika dia sudah bersedia berbicara. 0. Membantu pasien menggali perasaan serta geala & geala yang berkaitan dengan perasaan kehilangan.
D"agn%sa 2 15
8erubahan proses interaksi keluarga berhubungan dengan anggota keluarga yang dira#at di
rumah
sakit,
ditandai
dengan
perasaan
kha#atir,
takut,
dan
bersalah.
Tujuan
4eluarga dapat mengungkapkan perasaannya kepada pera#at atau orang lain. Inter#ens"
+. Melakukan pendekatan kepada anggota keluarga dengan sikap yang hangat, empati dan memberi dukungan. 2. Menanyakan kepada keluarga tentang penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya, seperti timbulnya penyakit, beban yang dirasakan, akibat yang diduga timbul karena penyakit yang didertita oleh anggota keluarga tersebut. . Menanyakan tentang perilaku keluargayang sakit. /. Menanyakan tentang sikap keluarga secara keseluruhan dalam menghadapi keluarga yang sakit. ). Mendiskusikan dengan keluarga apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi perasan cemas, takut, dan rasa bersalah.
2.+./ Implementasi suhan kepera#atan ini merupakan realisasi dari intervensi tindakan kepera#atan yang diberikan pada klien.
2.+.) Evaluasi $eberapa hal yang perlu dievaluasi antara lain : +. @apatkah individu menalankan fungsinya kembali seperti sebelum teradi krisis 2. %udahkah ditemukan kebutuhan utama yang dirasakan terancam oleh keadian yang menadi factor pencetus . pakah perilaku maladaptif atau symptom ditunukkan telah berkurang /. pakah mekanisme koping yang adaptif telah berfungsi kembali ). pakah individu telah mempunyai sistem pendukung sebagai tempat dia bertumpu
16
BAB III PENUTUP
17
DA,TAR PUTA$A
@iren 8elayanan Medik, @E84E% RI. +!!/. 8edoman 8era#atan 8sikiatrik. =akarta Isaacs, nn. 2/. 8anduan $elaar 4epera#atan 4esehatan =i#a dan 8sikiatrik edisi . =akarta: EB>. ?iven, ?eil. 2. 8sikologi 4esehatan. =akarta. EB>. Maramis, '.E. +!. Ilmu 4edokteran =i#a. %urabaya. irlangga 3niversity 8ress. Isaacs, nn. 2/. 8anduan $elaar 4epera#atan 4esehatan =i#a dan 8sikiatrik edisi . =akarta: EB>.
18