INOKULASI VIRUS PADA PADA TELUR AYAM AYAM BEREMBRIO
Oleh: Nama NIM Kelom#o$ Rom%o&'a& Asis(e&
: Sifa Uziah Rosadi : B1!1"!"1 :1 :V : A& Nisaa) *s(i+ia M*(ia,a Ra&-
LAPORAN PRAKTIKUM VIROLO.I
KEMENTERIAN RISET/ TEKNOLO.I/ DAN PENDIDIKAN TIN..I UNIVERSITAS ENDERAL SOEDIRMAN 0AKULTAS BIOLO.I PUROKERTO 2!13
I4
PENDA5ULUAN A4 La(a, Bela$a&'
Tetelo merupakan penyakit ayam yang sangat merugikan, pertama kali ditemukan oleh Kraneveld di Jakarta (1926). Setahun kemudian, virus tetelo ditemukan uga di !e"#astle ($nggris). Seak saat itu, penyakit ini dikenal se%agai Newcastle Disease (!&) dan ditemukan di %er%agai penuru dunia. Newcastle Disease (!&) adalah penyakit yang sangat menular, dengan angka kematian yang tinggi, dise%a%kan oleh virus genus paramy'ovirus dengan amily paramy'oviridae. &i $ndia, penyakit ini dikenal dengan nama hanikhet. *irus !& termasuk dalam genus u%ulavirus, amili +aramy'oviridae. Tidak semua virus !& yang ditemukan %ersiat ganas. e%erapa di antaranya hanya %ersiat ringan, %ahkan dapat dimanaatkan se%agai %i%it vaksin untuk men#egah penyakit !& yang ganas. -engingat virus !& ada yang ringan dan ganas, ditentukan empat kelompok keganasan virus !& velogenik (sangat ganas), mesogenik (sedang), lentogenik (ringan), dengan #ara menghitung "aktu kematian (eard / 0anson, 19 ). er%agai enis vaksin !& tersedia dalam umlah #ukup, %aik yang diproduksi dalam negeri maupun impor. +eternak ayam umumnya paham %ah"a mereka harus memvaksinasi ayam se#ara teratur terhadap !&, di samping penyakit lain. Satu hal yang masih arang dilakukan peternak ayam adalah memantau hasil vaksinasi !&. &engan mengirimkan sampel darah 234 minggu setelah vaksinasi ke la%oratorium, peternak akan mengetahui apakah vaksinasi %erhasil menim%ulkan keke%alan atau %elum. Kendala seperti rantai dingin pengiriman vaksin dapat mempengaruhi kualitas vaksin. Ke%eradaan la%oratorium di atas %elum dimanaatkan se#ara optimal oleh para peternak (&avid et al., 2514). Avian influenza ($) dan Newcastle Disease (!&) adalah penyakit yang paling mematikan dari %e%erapa spesies unggas dan telah diakui diseluruh dunia. $ dan !& adalah virus ! yang menye%a%kan penyakit pada %urung terutama dari kelompok orthomyxoviruses dan paramyxoviruses. *irus ini merupakan masalah yang paling utama dalam peternakan karena dapat mengineksi dan menye%a%kan kematian pada unggas sehingga dapat mengaki%atkan kerugian ekonomi yang parah dalam industri unggas. !egara3negara
lain uga akan melakukan pem%atasan
perdagangan dan em%argo. Kedua penyakit $ dan !& ditam%ahkan ke datar dalam kategori penyakit unggas oleh Kantor Internasional des Epizooties (7$8),
yaitu organisasi kesehatan he"an internasional yang resmi dan standar sanitasi di %a"ah 7rganisasi +erdagangan &unia. Kasus $ tidak hanya %erperan dalam menye%a%kan penyakit dan kematian pada ayam, tetapi uga se%agai an#aman %agi kesehatan manusia. $neksi yang dise%a%kan oleh virus yang %erasal dari #ampuran !&* dan $* %aru3%aru ini telah dilaporkan. +enelitian ter%aru yang diakukan telah ter%ukti %ah"a ika kedua !&* dan $* ditemukan dalam sampel kloaka (e et al., 2512)
B4 T*6*a&
Tuuan praktikum kali ini adalah mem%erikan pemahaman tentang ma#am3 ma#am inokulasi virus, mengetahui %agaimana #ara menginokulasikan virus pada telur ayam %erem%rio dan mengetahui #iri3#iri em%rio ayam yang terineksi virus Newcastle Disease (!&). II4 MATERI DAN METODE A4 Ma(e,i
lat3alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spuit ineksi 1 ##, arum pentul, sarung tangan, masker, pensil, korek api, #a"an petri, pinset, dan senter. ahan3%ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah telur ayam %erem%rio umur 9312 hari, alkohol :5;, kapas, lilin, dan suspensi virus Newcastle Disease virus (!&*).
B4 Me(ode
-etode yang digunakan dalam praktikum inokulasi virus pada telur ayam %erem%rio ini adalah se%agai %erikut 1.
8m%rio ayam dengan umur 9312 hari disiapkan.
2.
Telur diteropong dengan menggunakan senter.
4.
atas kantung udara dan letak kepala em%rio diamati dan di%eri tanda dengan pensil.
.
lkohol :5; dioleskan dengan kapas ke daerah yang akan diinokulasi,
<.
=u%angi #angkang telur dengan arum pentul yang sudah dipanaskan dengan api, kemudian suspensi virus diinokulasi ke dalam ruang #horioalantois melalui
lu%ang tadi (mele"ati %atas kantung udara) dengan #ara arum dimasukkan > in#i dengan sudut < o dan diineksikan se%anyak 5,4 ##. 6.
=u%ang ditutup kem%ali dengan lilin .
:.
Telur diinku%asi pada suhu 4349 o? selama < hari.
.
+ada hari keempat em%rio diamati dan di%andingkan dengan telur yang tidak diinokulasi virus ada peru%ahan "arna pada kaki serta ada tidaknya lesi.
III4 5ASIL DAN PEMBA5ASAN A4
5asil
Ta%el 14 5asil I&o$*lasi Vi,*s #ada Tel*, A-am Be,em%,io
N O
KEL4
Pe,*%aha&
Ti(e, 7i,*s
;a,&a hi6a*
!/1 88 9 !/ 88
#ada $a$i
Lesi #ada em%,io
Lesi #ada o(o( da& %*$*
1
1
!/1 ++
ma(i
ma(i
ma(i
2
2
!/1 ++
<
===
<
!/2 ++
ma(i
ma(i
ma(i
"
"
!/2 ++
<
==
<
>
>
! ++
<
===
<
3
3
!/ ++
<
===
<
Ke(e,a&'a& : 3
tidak ada geala
@
ada sedikit
@@
sedang
@@@
%anyak
.am%a, 14 Em%,io (el*, -a&' dii&fe$si$a& 7i,*s NDV
.am%a, 24 Em%,io (el*, $o&(,ol
B4 Pem%ahasa&
*irus !e"#astle atau paramy'ovirus unggas $ adalah salah satu virus yang menye%a%kan teradinya penyakit dengan geala pada sistem syara pusat yang menyerang unggas. +enyakit yang ditim%ulkan virus ini dise%ut dengan tetelo disease atau Newcastle disease dengan sinonim yang lain yaitu antara lain pseudovogel pest , atypische geflugel pest , pseudopoultry plague, avian pest dan sampar ayam. Keadian ineksi oleh virus !& terutama teradi se#ara inhalasi. Siat spesiik virus Newcastle Disease antara lain mempunyai kemampuan untuk mengaglutinasi dan melisiskan eritrosit ayam. Selain eritrosit ayam, virus Newcastle Disease uga mampu mengaglutinasi eritrosit manusia dan unggas lain serta reptilian (kin, 2556). Newcastle Disease merupakan salah satu penyakit ineksi yang penting untuk dikai pada ternak. &eteksi yang #epat dan identiikasi dari virus ini merupakan tahap yang paling eekti untuk mengontrol pertum%uhan penyakit ini (Smietanka et al., 2511). Newcastle Disease merupakan salah satu penyakit ineksi yang penting untuk dikai pada ternak. &eteksi yang #epat dan identiikasi dari virus ini merupakan tahap yang paling eekti untuk mengontrol pertum%uhan penyakit ini. Newcastle Disease dipandang se%agai salah satu penyakit penting di %idang perunggasan. Aa%ah penyakit !& seringkali teradi pada kelompok ayam yang tidak memiliki keke%alan atau pada kelompok yang memiliki keke%alan rendah aki%at terlam%at divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi. !&* yang termasuk +aramy'ovirus memiliki genom %erupa ! yang mengkode 6B15 protein dan mengandung spike %erupa glikoprotein yang %erada pada mem%ran lipid mengineksi, virion harus %erusi dengan mem%ran lipid sel inang (Cuan et al., 2511). +aramy'oviruses vian (+-*) %ereplikasi dalam saluran pernapasan dan usus dari %urung inang alami mereka. Saat ini, 12 su%tipe telah diidentiikasi dengan +-*31 sampai 39 dikenal se%agai Dstrain klasikD dan +-*315 sampai 12 %aru dideskripsikan. *irus prototipe, +-*31 atau *irus +enyakit !e"#astle (!&*) menye%a%kan penyakit yang merusak unggas dan merupakan an#aman utama %agi unggas produksi di dunia. Se%aliknya, para +-*su%types lainnya tidak relevan se#ara klinis untuk unggas dan mengedarkan se%agian %esar pada %urung liar. Juga untuk +-*31, strain virulensi rendah sudah dikenal. *irus tidak menginduksi tanda3tanda klinis pada %urung dengan keke%alan kompeten tapi mem%erikan perlindungan terhadap !&. enerasi rekom%inan !&* (r!&*) mengandung peru%ahan tertentu dalam genom penurunan sisa virulensi dan uga digunakan
se%agai sistem vektor untuk mengekspresikan gen patogen lainnya, misalnya patogen virus avian inluenEa (0+$) (rund et al, 251). enom dari virus !& adalah suatu rantai tunggal ! dengan 1< pasang %asa. *irus ini menyerang alat pernapasan, susunan aringan syara, serta alat3alat reproduksi telur dan menye%ar dengan #epat serta menular pada %anyak spesies unggas yang %ersiat akut, epidemik (me"a%ah) dan sangat pathogen. !&* pada em%rio ayam di identiikasi terdapat hemaglutinin yang termasuk !&* monospesiik isolasi antiserum (-aEumder et al., 2512). !&* mempunyai amplop yang mengandung dua protein yaitu protein hemagglutininFneuraminidase dan protein pele%uran. Kedua protein ini %ersiat penting dalam menentukan keganasan dan inektivitas virus. +rotein hemaglutinin neuroaminidase melaksanakan dua ungsi. +rotein pele%uran digunakan untuk pele%uran amplop virus kepada selaput sel inang, sehingga genom dari virus dapat masuk sel. +rotein pele%uran perlu di%elah oleh suatu protease sel inang untuk melaksanakan ungsinya (an"arin, 255). -enurut eard / 0anson (19) Terdapat tiga katagori strain !& yang se#ara rin#i di%ahas di %a"ah ini 1) *elogenik *irus golongan ini %ersiat akut dan sangat mematikan serta dikategorikan sangat tinggi patogenitasnya (sangat ganas). Aa%ah virus !& di $ndonesia umumnya dise%a%kan oleh velogenik tipe sia yang le%ih %anyak menim%ulkan kematian daripada tipe merika. *elogenik tipe sia dise%ut uga *elogenik *is#eritropik, sedangkan *elogenik tipe merika dise%ut uga *elogenik pneumoen#ephalitis. ?ontoh virus galur velogenik, antara lain -ilano, 0erts dan Te'as. 2) -esogenik *irus galur ini %ersiat akut, #ukup mematikan dan dikategorikan sedang patogenitasnya. ?ontoh galur mesogenik, antara lain -uktes"ar, Kumarov, 0ardordhire dan oakin 4) =entogenik. *irus galur lentogenik merupakan %entuk respirasi sedang yang sangat rendah patogenitasnya. ?ontoh virus galur lentogenik, antara lain 1, G dan =a Sota. dapun aktor3aktor yang menentukan ke%erhasilan inokulasi pada em%rio ayam menurut (+ur#hase, 199) adalah 1. ute $nokulasi
$nokulasi pada em%rio dimana virus akan segera mendapatkan tempat untuk mengineksi organ. 0asil paling %aik adalah ketika em%rio mengalami a%normal organ seak 2 am setelah inokulasi. 2. Strain virus Strain virus menentukan eek ineksi pada masing3masing em%rio yang diinokulasikan virus. Strain yang paling virulen merupakan strain yang paling %aik untuk digunakan pada ui in ovo karena mudah terlihat gealanya. 4. Titer *irus anyaknya titer virus yang diinokulasikan merupakan hal yang penting untuk men#apai ke%erhasilan inokulasi dan akan menye%a%kan eek ineksi yang terlihat elas pada em%rio yang diuikan dengan kontrolnya. . Tahapan perkem%angan em%rio +erkem%angan em%rio yang sudah mengalami tahap de"asa akan le%ih resisten terhadap virus karena sudah di%ekali sistem imun pada tu%uhnya, se%aliknya em%rio dengan umur yang le%ih muda akan le%ih rentan terkena virus karena sistem imunnya %elum %erkem%ang. Telur ayam %erem%rio merupakan sistem yang telah digunakan se#ara luas untuk isolasi. 8m%rio dan mem%ran pendukungnya menyediakan keragaman tipe sel yang di%utuhkan untuk kultur %er%agai tipe virus yang %er%eda. -em%ran kulit telur yang i%rinous terdapat di %a"ah kera%ang. -em%ran mem%atasi seluruh permukaan dalam telur dan mem%entuk rongga udara pada sisi tumpul telur. -em%ran kulit telur %ersama dengan #angkan telur mem%antu mempertahankan intregitas mikro%iologi dari telur, sementara teradinya diusi gas kedalam dan keluar telur. &istri%usi gas di dalam telur di%antu dengan pem%entukan ?- yang sangat vaskuler yang %erungsi se%agai organ respirasi em%rio (+ur#hase, 199). -etode ini merupakan penanaman virus pada telur ayam yang %erem%rio. -etode ini dapat dilakukan dengan %er%agai #ara antara lain 1. $n 7vo a. $nokulasi pada ruang #horioalantois iasanya digunakan em%rio ayam dengan umur 15312 hari. Jarum dimasukkan > in#i dengan sudut
?ontoh virus yang diinokulasikan pada ruang #horioalantois ini antara lain, virus !& dan virus inluenEa (-er#hant / +a#ker, 19<6). %. $nokulasi pada mem%ran #horioalantois $nokulasi pada em%rio umur 15311 hari adalah yang paling #o#ok. Telur diletakkan horiEontal di atas tempat telur. &esinektan disekitar ruang udara dan daerah lain di atas em%rio telur. uat lu%ang pada daerah terse%ut dan diperdalam lagi hingga men#ari mem%ran kera%ang. *irus diinokulasikan pada mem%ran korioalantois dan lu%ang ditutup dengan lilin dan diinku%asi. Setelah 436 hari korioalantois mem%ran yang terineksi dapat di panen dengan mengeluarkan yolk sa# dan em%rio se#ara hati3hati tanpa mem%uat mem%ran lepas dari kera%ang. rea inokulasi dapat di lihat dengan adanya lesi pada ?- se%elum dilepas dari kera%ang (-er#hant / +a#ker, 19<6). #. $nokulasi pada yolk sa# $nokulasi dilakukan pada em%rio umur <3: hari. +ost inokulasi diinku%asi selama 4315 hari. *irus diinokulasikan pada %agian yolk sa#k dan diaga angan sampai terkontaminasi %akteri (-er#hant / +a#ker, 19<6). *irus yang %iasa diinokulasikan di %agian ini adalah virus ra%ies. 2. $n *itro $nokulasi virus dengan metode ini dilakukan dengan menanam virus pada kultur aringan. Kultur aringan virus dimulai dengan kultivasi em%rio anak ayam #in#ang didalam serum atau larutan3larutan garam. $ni menuntun ke arah penggunaan kultur aringan murni sel3sel he"an yang dapat ditum%uhi virus. Kultivasi %anyak virus se%agai %iakan murni dalam umlah %esar untuk penelitian dan untuk produksi vaksin se#ara komersial. Juga luas penggunaannya untuk isolasi dan per%anyakan virus dari %ahan klinis. *aksin yang disiapkan dari kultur aringan mempunyai keuntungan di%andingkan dengan yang disiapkan dari telur ayam %erem%rio dalam hal
mengurangi
kemungkinan
seorang
pasien
untuk
mengem%angkan
hipersensitivitas atau alergi terhadap al%umin telur (-er#hant / +a#ker, 19<6). 4. $n *ivo *irus dapat ditanam pada he"an la%oratorium yang peka. -etode ini merupakan metode yang pertama kali dalam menanam virus. -etode ini dapat digunakan untuk mem%edakan virus yang dapat menim%ulkan lesi yang hampir mirip misalnya G-&+ atau Vesikular tomatitis pada sapi. 0e"an la%oratorium yang
digunakan antara lain men#it, tikus putih, kelin#i ataupun marmut (-er#hant / +a#ker, 19<6). erdasarkan hasil praktikum inokulasi virus dilakukan pada telur %erem%rio %erumur :39 hari. $nokulasi dilakukan pada ruang korio3alantois. &igunakan telur ayam %erem%rio umur :39 hari karena, pada saat itu ruang dan #airan korio3 alantoisnya sedang %erkem%ang sehingga daerahnya menadi luas, maka inokulasi pada ruang alantois ini akan le%ih mudah dan mengurangi resiko. 0asil positi adanya virus !& adalah em%rio pada telur ayam akan menunukkan geala adanya hemoragi pada daerah kepala dan leher serta terlihat kerdil atau em%rionya le%ih ke#il di%anding dengan normalnya. +raktikum yang dilakukan diperoleh hasil pada em%rio yang di inokulasikan !&* 5,4 ## teradi geala tereneksi virus yang ditandai dengan teradinya lesi pada em%rio yaitu adanya pem%engkakan pada %agian sayap. -enurut eard / 0anson (19) #iri3#iri em%rio ayam yang terineksi virus !& %erupa kematian em%rio, lesi pada em%rio %erupa kekerdilan, hemoragi #utaneus, pem%esaran hati dan lien, perkem%angan otot dan %uku yang a%normal, pem%entukan lesi pada ?-, peru%ahan "arna kehiauan pada kaki. +eru%ahan mikroskopis yang teradi %erupa hiperemi, edema, hemorrhagi, trom%osis, dan nekrosis pem%uluh darah. 0iperplasia sel3sel reti#ulohistiositik dan nekrosis multiokal pada hati.
IV4 KESIMPULAN DAN SARAN A4 Kesim#*la&
erdasarkan hasil dan pem%ahasan praktikum inokulasi virus pada telur ayam %erem%rio, maka dapat disimpulkan %ah"a 1. -a#am3ma#am inokulasi virus antara lain in ovo yaitu penanaman virus pada telur ayam %erem%rio, in vitri yaitu penanaman virus pada kultur aringan dan in vivo yaitu pada penanaman virus pada he"an la%oratorium yang peka. 2. *irus Newcastle disease mengineksi em%rio ayam melalui chorionallantois karena pada %agian ini terdapat sistem pernaasan em%rio ayam. 4. ?iri3#iri em%rio ayam yang terkena !&* adalah kematian em%rio, lesi pada ?- dan em%rionya, a%normalnya organ hati dan otot serta terlihat "arna hiau pada kaki.
B4 Sa,a&
Saat praktikum dan pengamatan hendaknya semua praktikan memakai sarung tangan dan masker agar tidak terkena virus dan untuk men#egah ter#iumnya %au tak sedap saat pengamatan.
DA0TAR RE0ERENSI
kin, 0. 2556. Virologi. Kanisius, Cogyakarta. eard, ?.A, / 0anson. 19. Newcastle Disease in Disease of !oultry" # th ed . $o"a State Iniversity +ress, rmes $o"a. &avid, S., 8liEa%eth A. ldous, ?aroline J. Aarren, ?had -. Guller, &ennis J. le'ander and $an 0. ro"n. 2514. $na#tivation o the ine#tivity o t"o highly pathogeni# avian inluenEa viruses and a virulent !e"#astle disease virus %y ultraviolet radiation. Avian !athology. *ol. 2(6) <66B<6 an"arin, -. S. 255. Newcastle Disease *irus. httpFFmikro%ia."ordpress.#omF 255F5