Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
BAB I Pendahuluan Infeksi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir. Biasanya infeksi diperoleh ketika organisme menyebar ke rongga rahim dan bersentuhan dengan janin, namun infeksi dapat diperoleh secara hematogen dari darah ibu, atau pada saat bayi baru lahir melewati kanal vagina. Infeksi Infeksi dalam kehamila kehamilan n adalah infeksi infeksi yang terjadi terjadi saat kehamilan kehamilan berlangsung berlangsung,, bisa didapatkan saat sebelum sebelum kehamilan terjadi terjadi atau didapatkan saat kehamilan. kehamilan. Besarnya pengaruh infe infeks ksii ters terseb ebut ut terg tergan antu tung ng dari dari viru virule lens nsii agenny agennya, a, umur umur keham kehamil ilan an sert sertaa imuni imunita tass ibu ibu bersangkutan saat infeksi berlangsung. Ibu hamil dengan janin yang dikandungnya sangat peka terhad terhadap ap infeks infeksii dan penyakit penyakit menula menularr. Bebera Beberapa pa di antara antaranya nya meskip meskipun un tidak tidak menganc mengancam am nyawa ibu, tetapi dapat menimbulkan dampak pada janin dengan akibat antara lain abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati dalam kandungan, serta cacat bawaan. Penyakit infeksi dalam kehamilan akan dibagi dalam penyakit akibat hubungan seksual, dan penyakit lainnya terdiri dari infeksi oleh bakteri, virus serta infeksi parasit dalam kehamilan. Infeksi Infeksi dalam kehamilan kehamilan berdampak pada janin bisa berasal berasal dari infeksi tersebut tersebut saat janin di dalam kandungan atau saat janin setelah dilahirkan pervaginam karena kontak langsung dengan tempat yang terinfeksi. Sejumlah infeksi virus dapat menyebabkan penyakit pada bayi baru lahir. Infeksi dapat diperoleh dari dalam rahim atau pada saat kelahiran. Sejumlah virus termasuk citomegalovirus, varicella, dan parvovirus! dan parasit seperti "o#oplasma gondii berhubungan dengan infeksi kongenital. Banyak Banyak penyakit penyakit infeks infeksii intrau intrauter terin in maupun maupun yang yang didapat didapat pada masa masa perina perinatal tal yang yang berakibat sangat berat pada janin maupun bayi, bahkan mengakibatkan kematian sehingga diperlukan diagnosa yang cepat dan tindakan pengobatan serta pencegahan sehingga diharapkan menurunkan angka kematian ibu maupun bayi.
BAB II Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
"injauan Pustaka I. •
"o#oplasma $efinisi "o#oplas "o#oplasma ma adalah penyakit yang disebabkan disebabkan oleh "o#oplas "o#oplasma ma %ondii. %ondii. "o#op "o#oplas lasma ma gondii gondii merupa merupakan kan parasi parasitt proto& proto&oa oa yang yang bisa bisa ditemu ditemukan kan pada pada manusia manusia dan hewan domestik. domestik. "o#oplas "o#oplasma ma gondii memiliki memiliki ' bentuk kehidupan yang yang berbed berbedaa yaitu yaitu trofo& trofo&oit oit,, kista, kista, dan ookista ookista.. Siklus Siklus hidup organi organism smee ini tergantung pada kucing liar dan domestik yang hanya dikenal sebagai host untuk ookista.
•
(pidemiologi Insiden Insiden penyakit ini, dilaporkan di berbagai negara cukup tinggi tinggi dan ada hubungannya hubungannya dengan pola makanan makanan serta adanya adanya hospes definitive definitive.. )amun, )amun, di Indon Indones esia ia khus khusus usny nyaa belu belum m ada ada angka angka past pasti. i. Seba Sebagi gian an besar besar peny penyaki akitt ini ini asimpt asimptoma omatik tik sehing sehingga ga diagnos diagnosis is serolo serologis gis sering sering dipaka dipakaii sebaga sebagaii patoka patokan n diagnosis penyakit ini. $i negara maju, prevalensi infeksi telah menurun selama '* tahun terakhir. "ingkat infeksi yang lebih tinggi hadir di negara+negara kurang berkembang dan orang+orang dengan iklim tropis di mana daging d aging mentah dan air tanpa saringan dikonsumsi. * + -* dari orang dewasa memiliki bukti infeksi sebelumnya.
•
Patogenesis /oki /okist staa dibe dibent ntuk uk di usus usus kuci kucing ng dan kemud kemudia ian n diek dieksk skre resi si di tinj tinja. a. 0amalia seperti sapi, menelan ookista ook ista dan melepaskan trofo&oit invasif. "rofo&oit kemudian disebarkan ke seluruh tubuh yang akhirnya membentuk kista di otak dan otot. Infeksi pada manusia terjadi ketika daging yang terinfeksi tertelan atau ookista tertelan melalui kontaminasi oleh kotoran kucing. Angka infeksi tertinggi di bidang sanitasi yang buruk dan kondisi pemukiman padat. 1ista benar+benar hancur dengan pemanasan.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
/okista menjadi infektif +- hari kemudian dan mungkin tetap menular selama lebih dari setahun. "rofo&oit membentuk jaringan kista di otak dan otot serta dapat tetap dorman selama bertahun+tahun. Sekitar -* orang dewasa di Amerika Serikat telah mengembangkan kekebalan terhadap "o#oplasma dan kekebalan ini umumnya seumur hidup, yang dimediasi oleh limfosit ", kecuali dalam kasus pasien immunocompromised. "ingkat kenaikan penularan vertikal *+- pada trimester pertama, 2- pada trimester kedua, dan lebih dari 3* di ketiga trimester. 4einfeksi sangat jarang menyebabkan toksoplasmosis kongenital. •
"anda dan %ejala 0anifestasi klinis infeksi adalah hasil langsung dari kerusakan organ dan respon kekebalan tubuh tergadap parasitemia dan kematian sel. 1ekebalan terhadap infeksi ini dimediasi terutama melalui limfosit ". Infeksi yang timbul pada host yang imunokompeten biasanya subklinis. 1adang 5 kadang pasien demam, malaise, limfadenopati, dan timbul ruam rash!. 6anita hamil yang terinfeksi bisa membawa infeksi kepada janin lewat plasenta. 1ira 5 kira 7* neonatus yang lahir dari ibu yang terinfeksi toksoplasma akut memiliki bukti terinfeksi. "ransmisi lebih umum waktu infeksi didapat pada trimester ketiga, meskipun manifestasi neonatal biasanya ringan atau subklinikal. Infeksi yang didapat pada trimester pertama kurang umum, meskipun infeksi jauh lebih serius pada janin. Infeksi kongenital yang parah meliputi demam, kejang, korioretinitis, hidro atau mikrosefali, hepatosplenomegali, dan ikterik. 0anifestasi klinik yang umum dari toksoplasma kongenital meliputi ruam purpura, pembesaran limpa dan hati, ascites, korioretinitis, uveitis, kalsifikasi periventrikular, ventrikulomegali, kejang, dan retardasi mental.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
3
Mini Referat TORCH (406138104)
•
Maria Dinarty
8asil 9aboratorium $iagnosis ibu toksoplasmosis dikonfirmasi oleh pengujian serologis anti+ to#oplasma antibodi yang dapat dideteksi menggunakan antibodi fluoresent langsung, tidak langsung dan tes hemaglutinasi aglutinasi, dan (9ISA. Antibodi Ig0 spesifik menunjukkan infeksi akut. $iagnosis toksoplasmosis kongenital dikonfirmasi oleh pemeriksaan P:4 $)A "oksoplasma dalam cairan ketuban. Sensitivitas dan spesifisitas P:4 adalah ;2,2 dan **. Individu imunokompeten dengan infeksi akut dapat berupa gejala atau hadir dengan gejala non spesifik seperti kelelahan, demam, dan mialgia. 0ungkin juga dengan limfadenopati. $isfungsi neurologis tidak jarang ditemukan, termasuk ensefalitis, meningoencephalitis, dan abses intraserebral. 0anifestasi lain termasuk miokarditis dan pneumonitis.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
4
Mini Referat TORCH (406138104) •
Maria Dinarty
Pemeriksaan 4adiologi
•
$iagnosis $iagnosis toksoplasmosis pada neonatus dengan mendeteksi antibodi Ig0. 6anita dengan paparan toksoplasma sebelumnya diproteksi dari infeksi yang lebih lanjut, pasien resiko tinggi disaring dengan titer Ig% untuk memastikan apakah mereka beresiko terinfeksi atau tidak. "oksoplasmosis pada kehamilan bisa didiagnosis dari titer Ig% dan Ig0. 1arena Ig0 bertahan lama selama bertahun 5 tahun, antibodi Ig0 tidak bisa mendiagnosis infeksi akut.=ika diagnosis ibu dibuat atau dicurigai pada awal kehamilan, evaluasi cairan ketuban dengan $)A P:4 untuk to#oplasmosis gondii via amniosintesis paling sedikit 7 minggu sesudah infeksi maternal merupakan prosedur yang direkomendasikan untuk evaluasi infeksi janin.
•
$iagnosis Banding + + + + + + + + + +
•
:0> "B diseminata 8I> akut >irus (pstein+Barr mononukleosis! Abses otak 9eukemia 9imfoma Sifilis :ryptococcus neoformans Aspergillus
Pengobatan
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
,
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Infeksi "oksoplasmosis pada pasien imunokompeten biasanya tanpa gejala atau self + limited dan tidak memerlukan perawatan. Pasien immunocompromised, harus ditangani dengan sulfadia&in oral dan pirimetamin. 0eskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan kemanjuran pengobatan prenatal, data tertentu menunjukkan bahwa terapi prenatal dapat mengurangi, tetapi tidak menghilangkan risiko infeksi kongenital. /leh karena itu, terapi biasanya dianjurkan kepada ibu hamil yang didiagnosis dengan infeksi akut. Pirimetamin dan sulfadia&in adalah antagonis asam folat yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi janin. Pirimetamin bersifat teratogenik pada hewan, dan kedua obat ini dapat menyebabkan supresi sumsum tulang. 1arena efek samping dari obat+obat ini, obat ini hanya boleh digunakan jika janin terdiagnosis infeksi. 9eucovorin kalsium asam folinat! ditambahkan ke regimen untuk mencegah supresi sumsum tulang. Pengobatan dini neonatus dengan infeksi kongenital dianjurkan dan mencakup terapi dengan pirimetamin, sulfadia&in, dan leucovorin selama tahun.terapi awal menurunkan risiko komplikasi akhir toksoplasmosis. •
Pencegahan Pencegahan toksoplasmosis sangat penting dalam kehamilan.6anita hamil harus menghindari kontak dengan kotoran kucing.=ika kontak dengan kotoran kucing, sarung tangan harus dipakai dan tangan harus benar+benar dicuci.6anita juga harus menghindari minum air tanpa saringan dan menelan tanah dengan mengamati kebersihan tangan yang ketat setelah kontak dengan tanah.
•
1omplikasi 0eskipun infeksi "o#oplasma biasanya jinak pada wanita hamil yang imunokompeten, infeksi pada kehamilan dapat memiliki konsekuensi serius bagi neonatus. Sekitar ' per .*** bayi menunjukkan bukti toksoplasmosis kongenital, infeksi klinis signifikan hadir dalam per *** kehamilan. Sekitar 2* dari neonatus yang lahir dari ibu dengan toksoplasmosis akut memiliki manifestasi klinis. Bayi+bayi ini dapat hadir dengan hepatosplenomegali, ruam purpura, ascites, dan chorioretinitis. Sistem saraf pusat SSP!, manifestasinya termasuk kalsifikasi periventrikular, ventrikulomegali, kejang, dan keterbelakangan mental.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
6
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
"rias klasik toksoplasmosis kongenital termasuk korioretinitis, hidrosefalus, dan kalsifikasi periventrikular. Bayi tanpa gejala yang tidak diobati pada saat lahir beresiko tinggi untuk kelainan yang akan berkembang kemudian. •
Prognosa Infeksi pada wanita imunokompeten memiliki prognosis yang menguntungkan. Prognosis to#oplasmosis kongenital adalah bervariasidan tergantung pada gejala klinis.
•
1esimpulan + + + + + +
$isebabkan oleh parasit intraselular $itularkan dari makanan daging mentah atau kontak dengan ookista dari feses kucing yang terinfeksi 0anifestasi klnis berubah 5 ubah tergantung system imun dalam tubuh $iagnosis ? @$engan test serologis pada orang dewasa @P:4 $)A dari cairan amnion untuk diagnosi prenatal "oksoplasmosis kongenital ? korioretinitis, hidrosefalus, ventrikulomegli, dan kalsifikasi periventrikular. Pengobatan selama kehamilan ? @"erapi spiramisin pada wanita dengan toksoplasmosis akut @"erapi dengan pirimetamin, sulfadia&ine, dan leukoforin jika diagnosis fetal dipastikan
Infeksi lain A. Infeksi Sifilis Etiologi 8al ini disebabkan oleh gram negatif spirochete Treponema pallidum (T. pallidum). 0emiliki ** peringkat penularan vertikal.
Cara infeksi 0enyebar melalui kontak langsung dengan spirochete mengandung lesi, seksual, atau plasenta. Sifilis mempengaruhi ibu hamil dalam tiga tahap? Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
-
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
A! tahap Primer - penampilan chancre sifilis dan limfadenitis. B! Sekunder ruam stage- pada tangan dan kaki bahkan setelah 2+* minggu menyembuhkan chancre. :! Tersier stage- neurologis, kardiovaskuler, dan lesi gummatous granuloma kulit dan sistem muskuloskeletal!. Sifilis kongenital ditularkan dari ibu ke dia anak+anak, mereka memiliki tahap primer dan sekunder dari Penyakit daripada tahap tersier. Sifilis kongenital dapat dibagi menjadi dua tahap? penyakit dini sebelum dua tahun! dan penyakit akhir setelah dua tahun!. Gejala
0anifestasi dini bisa hemoragik nasal discharge pilek!, hepatosplenomegali, ikterus, peningkatan en&im hati, limfadenopati, hemolitik anemia, trombositopenia, osteochondritis dan periostitis, ruam mucocutanous, kelainan sistem saraf pusat, gagal tumbuh, chorioretinitis, nefritis dan nefrotik syndrome, pseudoparalysis burung nuri. 0anifestasi lanjut telah menandatangani seperti 8utchinson gigi %igi kecil dengan alur sentral abnormal!, murbei geraham tonjolan bulat pada gigi molar menyerupai mulberry!, perforasi palatum berat, keratitis interstitial, lesi tulang, dan tulang kering saber karena periosteitis kronis!. Diagnosis $iagnosis sifilis dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop atau dideteksi dengan menggunakan uji fluoresensi dari sampel yang dikumpulkan diambil dari lesi, plasenta atau umbilikus. $iagnosis presumtif adalah dibuat dengan menggunakan tes nontreponemal dan treponemal. )on tes treponemal termasuk penelitian penyakit kelamin laboratorium >$49! dan cepat plasma reagin 4P4! tes dan tes treponemal, termasuk neon penyerapan antibodi treponema C"A+ABS! assay dan assay microhaemagglutination untuk T. antibodi pallidum 08A+"P!. "es treponemal seharusnya tidak mempertimbangkan sendiri ketika hasil positif palsu telah ditunjukkan oleh beberapa lainnya infeksi seperti penyakit 9yme, patek, pinta, dan leptospirosis. 1adang+kadang hasil negatif palsu mungkin juga dilihat karena antibodi yang berlebihan dikenal sebagai Pro&one efek.
0etode diagnostik baru seperti en&im immunoassay (IA!, polymerase chain reaction P:4!, dan imunoblotting digunakan mereka memiliki sensitivitas yang lebih besar dan spesifisitas. (IA berdasarkan metode capture antibodi Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
8
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
memanfaatkan 4ekombinan! treponema antigen adalah tersedia secara komersial. Salah satu kit tersebut, :aptia Syph+% 0ercia $iagnostics, %uildford!, yang mendeteksi treponemal Ig%, memiliki sensitivitas ** dan spesifisitas ;; ketika menguji wanita hamil. Pengobatan Pada umumnya, pengobatan sifilis kongenital membutuhkan kursus * berair penisilin % **.***+-*.*** unit D kg D 27 jam!. Perawatan yang tepat ibu mengarah untuk menghilangkan risiko infeksi bayi. Bayi yang terinfeksi harus ditindaklanjuti secara rutin sampai tes nontreponemal dilaporkan negatif. $alam studi yang melibatkan 2*7 wanita hamil dengan primer, sifilis laten sekunder, atau awal, sebuah intramuskular tunggal dosis ben&atin penisilin, 2,7 juta unit dicegah infeksi janin dalam ;E kasus. $alam penelitian ini hanya kegagalan pengobatan infeksi ibu terjadi dalam 8I> wanita positif.
B. >aricella+&oster virus Cara infeksi 0erupakan angoota dari herpes. >irus ini ditularkan melalui langsung kontak fisik, udara kontak dengan tetesan sekresi pernapasan. Seseorang yang baru terinfeksi adalah menular +2 hari sebelum timbulnya ruam. 4ata+rata masa inkubasi untuk varicella adalah 7 sampai 3 hari Berkisar *+2 hari!. Setelah infeksi primer menyelesaikan, virus memasuki fase laten dan tetap aktif dalam toraks ganglia sensoris. 4eaktivasi dapat terjadi di sepanjang dermatom sensorik menyebabkan herpes &oster, atau herpes &oster. Gejala
8erpes &oster selama kehamilan sangat jarang satu kasus dalam 2**.*** kehamilan!. 8anya 2 dari janin yang ibunya telah terinfeksi ini virus dalam 2* minggu pertama kehamilan akan mengembangkan varicella virus &oster embriopati. Berbagai gejala maternal seperti chiken po# atau 8erpes &oster ruam, cacar hemoragik, virus pneumonia, meningitis, ensefalitis dan berbagai janin. %ejala seperti hipoplasia ekstremitas, paresis, mikrosefali, hidrosefalus, microphthalmia, stenosis duodenum, dilatasi jejunum, microcolon, atresia kolon sigmoid, 9esi cicatricial kulit D hipoplasia jaringan dalam dermatomal distribusi, katarak, korioretinitis, kejang, hipotonia, hypo+refle#ia, encephalomyelitis, punggung radiculitis, 8omer sindrom, bulbar disfagia, nystagmus, anisocoria, Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
.
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
kekeruhan kornea, enophthalmia, hipoplasia cakram optik, atrofi optik, juling, gastro esophageal reflu#, anal sphincter kerusakan,dan micrognathia telah diamati selama infeksi. Diagnosis Polymerase chain reaction dapat digunakan untuk mendeteksi $)A virus dalam sampel jaringan. $alam darah tali sampel dari bayi yang terinfeksi, >F> Ig0 dan Ig% spesifik antibodi dapat dengan mudah dideteksi. Pengobatan $alam kasus infeksi maternal berat, antivirus agen asiklovir dapat digunakan untuk pengobatan. >aricella &oster imunoglobulin virus >FI% 2- I
:. Infeksi 8epatitis B Etiologi >irus $)A 8epadnavirus Cara infeksi 1ebanyakan bayi yang terinfeksi melalui terkontaminasi darah atau cairan tubuh selama persalinan. >irus Ini bereplikasi di hepatosit dan mengganggu fungsi hati. yang memproduksi protein sel. Ini 8asil reaksi inflamasi dan kerusakan sel. Gejala
0orbiditas akibat 8B> berbanding terbalik sebanding dengan usia kehamilan. =ika periode kehamilan pada saat kenaikan infeksi akut, risiko kronis infeksi menurun. Infeksi kronis dengan 8B> dapat menyebabkan untuk karsinoma hepatoseluler atau sirosis. Diagnosis =ika seorang ibu didiagnosis dengan 8B> positif antigen permukaan yang menunjukkan ibu memiliki akut atau kronis infeksi. Bayi dari ibu yang terinfeksi harus diberikan kombinasi vaksin 8B> dan hepatitis B imunoglobulin dalam waktu 2 jam setelah kelahiran. Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
10
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Pengobatan )amun, tidak ada pengobatan khusus tersedia untuk 8B> akut, 9amivudine direkomendasikan untuk 8B> kronis pada anak+anak di atas usia 2 tahun.
$. Infeksi Parvovirus B; Etiologi Ini berisi $)A beruntai tunggal sebagai materi genetik. 8al ini menyebabkan (ritema infectiosum menampar penyakit pipi! di masa kanak+ kanak. Cara infeksi Infeksi ditularkan melalui udara dan darah yang terkontaminasi. Infeksi ibu negatif terjadi karena kontak dengan anak+anak menderita (ritema infectiosum Gejala
Ibu yang terinfeksi dapat menyebabkan keguguran dan hidrops fetalis, edema pleura dan efusi perikardium dan peritoneal. Pada janin yang terinfeksi, virus mengganggu produksi 4B: sehingga menyebabkan anemia, yang menyebabkan serangan jantung. Diagnosis
II.
4ubella
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
11
Mini Referat TORCH (406138104) •
Maria Dinarty
$efinisi 4ubella merupakan virus 4)A dari family "ogavirus. Pada umumnya disebut campak =erman. >irus ini ditularkan secara droplet. $ari saluran pernapasan, virus bereplikasi di kelenjar limfe menyebar secara hematogen di seluruh tubuh. Penyebaran hematogen virus melalui plasenta menyebabkan infeksi janin atau sindrom rubella congenital :4S!. >irus menyebabkan iskemia pada organ yang terkena, menyebabkan berbagai cacat bawaan.
•
"anda dan %ejala 4ubella yang didapat mungkin subklinis atau ringan, self + limited disease. 0eskipun 2-+-* individu asimptomatik, gejala termasuk demam derajat rendah, konjungtivitis, batuk, dan malaise. 0asa inkubasi adalah 2 5 ' minggu. %ejala biasanya berlangsung 5 - hari diikuti dengan timbulnya ruam. 1arakteristik eksantem pada rubella adalah non pruritus, eritematosa, ruam makulopapular. 4uam biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke tubuh dan ekstremitas berlangsung +' hari. Pasien mungkin menularkan virus selama G + * hari selama virus ada dalam darah dan sekresi nasofaring, baik sebelum dan setelah timbulnya gejala. 9imfadenopati generalisata, adenopati terutama postaurikular, mungkin juga ada. Perempuan pada masa remaja dapat hadir dengan gejala sisa rematologi, termasuk kekakuan pada pagi hari dan nyeri sendi simetris. 1omplikasi yang jarang pada rubella termasuk trombositopenia, anemia hemolitik, dan hepatitis.
Anak 5 anak
$ewasa
=anin Prenatal
)eonatal
9ow grade fever
9ow grade fever
Aborsi spontan
1atarak, retinopati
0alaise
0alaise
1ematian janin intrauterine
%angguan pendengaran
Batuk
Batuk
Pertumbuhan
0ikrosefalus
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
terhambat 1onjungtivitis
1onjuntivitis
0ikrosefalus
8epatosplenomegali
4uam makulopapular non pruritus muka sampai badan!
4uam makulopapular non pruritus muka sampai badan!
8epatosplenomegali
Anemia hemolitik, trombositopenia
9imfadenopati
9imfadenopati
%angguan imun
%ejala rematologi
Panensefalitis
•
8asil 9aboratorium $iagnosis rubella biasanya ditentukan dengan pengujian serologis rubella yaitu Ig% dan Ig0 spesifik. 1onsentrasi antibodi Ig0 mencapai puncaknya G+* hari sesudah onset infeksi dan menurun setelah 7 minggu berikutnya. 1onsentrasi serum Ig% naik perlahan, namun tetap positif seumur hidup. >irus dapat diisolasi dari darah, kavum nasal, faring, atau urin. =ika paparan rubella terjadi pada wanita rentan, tes serologi harus dilakukan. Ada berbagai metode untuk menetapkan diagnosis prenatal rubella. $arah janin via kordosintesis dapat diuji untuk konsentrasi Ig0 spesifik. Ini terbatas digunakan karena imunoglobulin janin tidak mungkin ada sebelum 22 5 27 minggu.
•
$iagnosis Banding + 4ubeola + 4oseola + (ksantem virus lainnya + 4eaksi obat
•
Pengobatan
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
13
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Pengobatan untuk infeksi rubella akut pada anak+anak dan orang dewasa adalah terapi suportif.glukokortikoid dan transfusi trombosit yang dipertimbangkan pada pasien dengan komplikasi seperti trombositopenia atau encephalopathy. Pemberian imunoglobulin terhadap perempuan rentan yang terkena rubella saat kehamilan masih kontroversial. 0anfaat klinis imunoglobulin untuk pasca pajanan profilaksis rubella dan pencegahan infeksi janin masih harus dibuktikan. •
Pencegahan Pencegahan utama rubella mungkin melalui vaksinasi prakonsepsi. Sekarang, vaksin direkomendasi pada semua anak 5 anak usia 2 5 - bulan dan 7 5 3 tahun dalam hubungannya dengan campak dan gondok vaksin 004!. $ianjurkan bahwa perempuan yang menerima vaksin rubella menunda konsepsi selama minimal bulan, tidak ada data yang menunjukkan peningkatan komplikasi jika secara tidak sengaja diberikan selama kehamilan. 6anita yang divaksinasi bisa lanjut menyusui dan tidak akan menularkan virus ke orang yang rentan. Program vaksinasi postpartum telah terbukti mengurangi kerentanan rubella pada wanita hamil nonimmune.
•
1omplikasi 0eskipun virus biasanya self limited pada orang dewasa, komplikasi langkah pada rubella telah dilaporkan. 1omplikasi serius meliputi ensefalitis, trombositopenia dengan manifestasi hemoragik, neuritis, dan konjuntivitis. >irus ini juga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan janin. 4ubella dianggap salah satu virus yang paling teratogenik selama kehamilan. Infeksi kongenital tergantung pada waktu paparan virus. Sekitar -*+E* neonatus terkena virus
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
14
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
sebelum kehamilan 2 minggu dan muncul tanda+tanda infeksi kongenital. :4S jarang jika infeksi terjadi di luar kehamilan E minggu. Infeksi janin kronis dan persisten setelah lahir.meskipun sebagian besar bayi dengan :4S tidak menunjukkan gejala pada saat lahir, diagnosis tepat waktu adalah penting. •
Prognosa Ibu hamil dengan rubella memiliki prognosis yang baik.Prognosis :4S berpotensi merusak karena neonatus yang terkena umumnya menderita gejala yang serius dan kerusakan permanen.
•
1esimpulan + 0erupakan virus 4)A ditularkan secara droplet + Pencegahan ? vaksin rubella + 0anifestasi klinis ? infeksi subklinis atau ringan, self 5 limited disease + $iagnosis ? test serologic antibody Ig0 dan Ig% + Sindrom rubella congenital ? tuli, gangguan pada mata, gangguan sistem saraf pusat :)S!, dan kelainan jantung
III. :ytomegalovirus •
$efinisi Infeksi :ytomegalovirus :0>! adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan infeksi oleh cytomegalovirus, suatu virus yang tergolong keluarga virus herpes yang dapat menyebar dengan mudah melalui cairan tubuh, seperti air liur, urin, mani, dan air susu ibu.
darah, •
(tiologi
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1,
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
"ransmisi hori&ontal mungkin hasil dari darah yang terinfeksi, kontak seksual, atau kontak dengan saliva dan urin yang sudah terkontaminasi :0>. "ransmisi vertical mungkin terjadi dari infeksi transplasental, paparan dari sekresi traktus genital selama proses melahirkan atau menyusui. 0asa periode inkubasi :0> antara 2E 5 3* hari. Akan tetapi, kehadiran antibodi secara sempurna tidak melindungi terhadap reinfeksi atau transmisi vertikal dari ibu ke janin.1arena itu, wanita hamil dengan rekuren atau infeksi primer merupakan resiko untuk janin mereka. •
Patogenesis "ransmisi horisontal :0> berasal dari transplantasi organ yang terinfeksi, transfusi darah, kontak seksual, atau kontak dengan air liur atau urin yang terkontaminasi. Penularan vertikal adalah karena infeksi transplasental, menelan sekresi saluran genital saat melahirkan, atau menyusui. =ika infeksi awal terjadi selama kehamilan, itu dianggap sebagai infeksi primer. Infeksi berulang mengacu pada infeksi pada antibodi :0> ibu yang hadir sebelum konsepsi. 0eskipun ibu yang sudah ada kekebalan mengurangi risiko penularan intrauterin, kehadiran antibodi tidak mutlak pelindung terhadap reinfeksi baik atau transmisi vertikal. "ingkat infeksi pada kehamilan adalah sekitar +7. Penyebaran hematogen virus melalui plasenta bertanggung jawab untuk infeksi kongenital. $alam kasus infeksi primer pada kehamilan, ada risiko -* infeksi janin.
•
"anda dan %ejala 0anifestasi klinis dari :0> tergantung pada integritas dari sistem kekebalan tubuh host. Individu immunocompromised beresiko terinfeksi parah dan mungkin hadir dengan komplikasi seperti miokarditis, hepatitis, pneumonitis, retinitis, atau meningoencephalitis. Pada wanita hamil, infeksi :0> baik subklinis atau terdiri dari gejala tidak spesifik yang ringan. $emam, gejala flu, atau hepatitis ringan yang lebih mungkin terjadi pada individu dengan infeksi primer daripada reinfeksi atau reaktivasi. 0asa inkubasi :0> adalah +2 bulan.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
16
Mini Referat TORCH (406138104)
•
Maria Dinarty
8asil 9aboratorium "iter Ig0 tidak dapat diandalkan dalam mendiagnosis :0> karena sensitivitas test Ig0 berkisar -*+;*. Selain itu, Ig0 titer dapat tetap positif untuk lebih dari satu tahun dan kembali dari negatif ke positif pada wanita dengan reaktivasi atau reinfeksi dengan strain yang berbeda. $iagnosis :0> juga dapat dilakukan dengan P:4 yaitu identifikasi antigen dan kultur virus. 1onsentrasi tertinggi virus ditemukan dalam air seni, cairan mani, air liur, dan air susu ibu. 0etode yang dipilih untuk mendiagnosis :0> kongenital adalah melalui identifikasi P:4 di air ketuban. Sensitivitas P:4 berkisar G*+**. $ata menunjukkan bahwa sensitivitas yang lebih tinggi jika pengujian dilakukan setelah usia kehamilan 2 minggu dan setelah 3 minggu waktu jeda antara ibu yang terinfeksi. Periode ini memungkinkan waktu yang cukup bagi virus untuk menginfeksi plasenta dan janin dengan replikasi berikutnya dari virus pada ginjal janin diikuti dengan ekskresi ke dalam air ketuban. /leh karena itu, jika amniosentesis dilakukan segera setelah infeksi dan kembali negatif, prosedur harus diulang kemudian dalam kehamilan.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1-
Mini Referat TORCH (406138104) •
Maria Dinarty
Pemeriksaan $iagnosis :0> pada orang dewasa biasanya dengan test serologik. 1ehadiran ig0 spesifik berguna tetapi secara lengkap tidak dapat diandalkan untuk indikasi infeksi primer. "est yang paling sensitive dan spesifik untuk :0> adalah cairan amnion pada kultur atau P:4. "ransmisi vertikal bisa terjadi pada berbagai tahapan dalam kehamilan, keseluruhan risiko infeksi terbesar waktu infeksi terjadi selama trimester ketiga. 1ira + kira -+- bayi yang terkena infeksi congenital :0>, hasil dari infeksi maternal primer adalah simptomatis pada saat lahir.
•
$iagnosis Banding + + + + + + + +
•
>irus (pstein+Barr 8epatitis akut 8I> akut 8erpes simple# virus 4ubella Infeksi enterovirus >irus lymphocytic choriomeningitis "oksoplasmosis
Pengobatan /bat antivirus, seperti gansiklovir, harus digunakan pada pasien immunocompromised dengan :0> karena obat ini menurunkan mortalitas dan morbiditas terkait dengan infeksi :0> yang serius. /bat antivirus belum terbukti menurunkan risiko :0> kongenital. Belum ada pengobatan yang efektif untuk :0> kongenital. $ata yang lebih baru menyarankan hasil lebih baik saat menggunakan hyperimmune globulin sebagai pengobatan dan profilaksis untuk infeksi :0> bawaan.
•
Pencegahan
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
18
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
"idak ada vaksin untuk mencegah infeksi :0>. "indakan pencegahan, seperti mencuci tangan, harus digunakan untuk mengurangi risiko infeksi :0> selama kehamilan. Individu yang rentan harus menghindari berbagi makanan atau minuman dengan anak+anak. •
1omplikasi :0> kongenital lebih mungkin pada infeksi primer diperoleh pada awal kehamilan. Sekitar -+- bayi yang mengalami :0> kongenital adalah gejala saat lahir. 0anifestasi klinis termasuk hepatosplenomegali, kalsifikasi intrakranial, ikterik, pertumbuhan terhambat, mikrosefali, korioretinitis, gangguan pendengaran, trombositopenia, dan hepatitis. Hang paling parah dampak pada bayi memiliki tingkat kematian sekitar '*. + E* dari korban memiliki morbiditas yang serius. $ari E-+;* neonatus yang asimtomatik saat lahir, *+ - akan mengembangkan gangguan pendengaran, chorioretinitis, atau kerusakan gigi.
•
1esimpulan + + + +
$isebabkan oleh virus herpes $)A Pencegahan? kebersihan pribadi yang ketat $iagnosis? pengujian serologi pada orang dewasa, P:4 dari cairan amnion untuk diagnosis prenatal "emuan sonografi antenatal? mikrosefali, ventrikulomegali, kalsifikasi intrakranial, hydrops, pertumbuhan terhambat, placentomegaly, dan usus echogenic
I>. 8S> •
$efinisi
8S> adalah virus $)A yang mempunyai 2 subtipe yaitu 8S> dan 8S> 2. Infeksi herpes genital terutama disebabkan oleh 8S> 2. >irus herpes simpleks tipe sebagian besar terkait dengan penyakit orofacial, sedangkan virus herpes simpleks tipe 2 Biasanya terkait dengan infeksi perigenital.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1.
Mini Referat TORCH (406138104) •
Maria Dinarty
(pidemiologi
$i antara wanita dengan hasil test serologik menunjukkan kerentanan terhadap infeksi 8S>, insidens 8S> dan 8S> 2 selama kehamilan asimptomatik. Pada anak+anak berumur kurang dari * tahun, infeksi herpes sering asimtomatik dan dengan type tersering adalah 8S>+ E*+;*!. Analisis yang dilakukan secara global telah menunjukkan adanya antibodi 8S>+ pada sekitar ;* dari individu berumur 2*+7* tahun. 8S>+2 merupakan penyebab infeksi herpes genital yang paling banyak G*+;*!, meskipun studi terbaru menunjukkan peningkatan kejadian dapat disebabkan oleh 8S>+ *+'*!. 8S> dapat menginfeksi janin dan menyebabkan kelainan. Seorang ibu yang terinfeksi 8S> dapat menularkan virus itu pada bayi baru lahir selama persalinan per vaginam, terutama jika ibu memiliki infeksi aktif pada saat melahirkan. )amun, 3* + E* dari infeksi 8S> didapat oleh bayi yang baru lahir terjadi pada wanita yang tidak memiliki gejala infeksi 8S> atau riwayat infeksi 8S> genital. •
(tiologi 1elompok virus herpes sebagian besar terdiri dari virus $)A. 8S>+
lebih
dominan pada lesi orofacial dan biasanya ditemukan di ganglia trigeminal,
sedangkan 8S>+2
lebih dominan pada lesi genital dan paling sering ditemukan di
ganglia lumbosakral. )amun virus ini dapat menginfeksi kedua daerah orofacial dan saluran genital melalui infeksi silang 8S>+ dan 8S>+2 melalui kontak oral+genital. "ransmisi dapat terjadi tidak hanya saat gejala manifestasi 8S> aktif, tetapi juga dari pengeluaran virus dari kulit dalam keadaan asimptomatis. Secara umum, gejala muncul '+3 hari setelah kontak dengan virus, namun mungkin tidak muncul sampai untuk satu bulan atau lebih setelah infeksi. 0anusia adalah reservoir alami dan tidak ada vektor yang terlibat dalam transmisi. 8S> ditularkan melalui kontak pribadi yang erat dan infeksi terjadi melalui Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
0
Mini Referat TORCH (406138104) inokulasi virus ke permukaan mukosa
Maria Dinarty
yang rentan misalnya, oropharyn#, serviks,
konjungtiva! atau melalui luka kecil di kulit. >irus ini mudah dilemahkan pada suhu kamar dan pengeringan. •
Patogenesis Infeksi terjadi melalui kontak kulit secara langsung dengan orang yang
terinfeksi virus tersebut. Pada infeksi primer, kedua virus 8erpeks simpleks , 8S> dan 8S>+2 bertahan di ganglia saraf sensoris . >irus kemudian akan mengalami masa laten, dimana pada masa ini virus 8erpes simpleks ini tidak menghasilkan protein virus, oleh karena itu virus tidak dapat terdeteksi oleh mekanisme pertahanan tubuh host . Setelah masa laten, virus bereplikasi disepanjang serabut saraf perifer dan dapat menyebabkan infeksi berulang pada kulit atau mukosa. 8erpes simple# virus sangat
menular dan disebarkan langsung oleh
kontak dengan individu yang terinfeksi virus tersebut. >irus 8erpes simpleks ini dapat menembus epidermis atau mukosa dan bereplikasi di dalam sel epitel. •
"anda dan %ejala Bila pada kehamilan timbul herpes genitalis, perlu mendapat perhatian
yang serius, karna melalui plasenta virus dapat sampai ke sirkulasi fetal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin. Infeksi neonatus mempunyai angka mortalitas 3*, separuh dari yang hidup, menderita cacat neurologik atau kelainan pada mata. 1elainan
yang
timbul
pada
bayi
dapat
berupa
ensefalitis,
keratokonjungtivis, atau hepatitis disamping itu dapat juga timbul lesi pada kulit. Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
1
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus secara seksio :aesaria, bila pada saat melahirkan sang ibu menderita infeksi ini. Bila transmisi terjadi pada trimester I cenderung terjadi abortus sedangkan bila pada trimester II, terjadi prematuritas. Selain itu dapat terjadi transmisi pada saat intrapartum. =alur infeksi yang paling sering adalah penularan 8S> bayi selama pelahiran melalui kontak dengan lesi herpetik pada jalan lahir.
•
Pemeriksaan Penunjang "es kultur virus dilakukan dengan mengambil sampel cairan, dari luka sedini mungkin, idealnya dalam ' hari pertama manifestasi. >irus, jika ada, akan bereproduksi dalam sampel cairan namun mungkin berlangsung selama + * hari untuk melakukannya. =ika infeksi parah, pengujian teknologi dapat mempersingkat periode ini sampai 27 jam, tapi mempercepat jangka waktu selama tes ini mungkin membuat hasil yang kurang akurat. 1ultur virus sangat akurat jika lesi masih dalam tahap blister jelas, tetapi tidak bekerja dengan baik untuk luka ulserasi tua, lesi berulang, atau latency. Pada tahap ini virus mungkin tidak cukup aktif.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
"es P:4 yang jauh lebih akurat daripada kultur virus dan :$: merekomendasikan tes ini untuk mendeteksi herpes dalam cairan serebrospinal ketika mendiagnosa herpes ensefalitis. P:4 dapat membuat banyak salinan $)A virus sehingga bahkan sejumlah kecil $)A dalam sampel dapat dideteksi. "es serologi dapat mengidentifikasi antibodi yang spesifik untuk virus dan jenis 8S> atau 8S> 2. 1etika virus herpes menginfeksi seseorang, sistem kekebalan tubuh tersebut menghasilkan antibodi spesifik untuk melawan infeksi. Adanya antibody terhadap herpes, juga menunjukkan bahwa seseorang adalah pembawa virus dan mungkin mengirimkan kepada orang lain. Pemeriksaan serologi yang paling akurat bila diberikan 2 5 3 minggu setelah terpapar virus. "es serologi herpes terutama dianjurkan untuk?
/rang yang memiliki gejala genital berulang tapi tidak ada kultur virus negatif.
1onfirmasi infeksi pada orang yang memiliki gejala yang terlihat herpes genital.
0enentukan jika pasangan seseorang didiagnosa menderita herpes genital.
/rang+orang yang memiliki banyak pasangan seks dan yang perlu diuji untuk berbagai jenis P0S Penyakit 0enular Seksual!.
•
Pemeriksaan "est yang digunakan untuk mendeteksi 8S> dibagi menjadi 2 macam yaitu teknik deteksi virus dan teknik deteksi antibodi. "eknik test virus $)A yang paling utama adalah kultur virus dan deteksi antigen 8S> dengan P:4. "eknik deteksi antibodi termasuk penggunaan test serologik untuk test kehadiran antibodi untuk 8S> atau 8S> 2. Pasien dengan riwayat herpes seharusnya memeriksakan perineum untuk mencari lesi karena resiko transmisi vertical 8S> ke janin. =ika lesi ditemukan pada saat pemeriksaan, pasien yang sedang mengandung harus dilakukan S: untuk melahirkan anaknya. Pengobatan antiviral dengan acyclovir dan valacyclovir oral untuk wanita hamil berguna untuk
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
3
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
mengurangi durasi dan tingkat keparahan dari gejala. Pada pasien dengan gejala yang sudah parah, pengobatan antivirus secara oral dapat diperpanjang lebih dari * hari jika lesi tidak secara lengkap disembuhkan pada saat itu. Acyclovir juga bisa diberikan secara I> pada wanita dengan infeksi 8S> genital yang berat. 6anita dengan riwayat infeksi 8S> genital tanpa terjangkit selama kehamilan lebih controversial, mayoritas dokter merekomendasikan profilaksis acyclovir melewati '3 bulan usia kehamilan. Infeksi herpes genital primer selama kehanilan merupakan resiko tinggi untuk transmisi perinatal fetal dan neonatal! daripada infeksi rekuren. 8S> bisa menyebabkan infeksi berat pada neonatus. )eonatal herpes biasanya didapat selama periode intrapartum melalui paparan virus pada traktus genital, meskipun jarang infeksi in utero dan dan infeksi postnatal bisa terjadi. •
$iagnosis $iagnosis pada infeksi 8S> didasarkan pada kehadiran klinis sendiri yang mempunyai sensitivitas 7* dan spesifisitas ;;. $alam kebanyakan kasus, diagnosis didasarkan pada karakteristik tampilan klinis lesi. juga dapat hadir sebagai uretritis atau faringitis tanpa lesi kulit. "anda+tanda dan simptom yang berhubungan dengan 8S>+II dapat sangat berbeda+beda. "es darah untuk mendeteksi infeksi 8S>+I atau 8S>+II, meskipun hasil+hasilnya tidak selalu jelas. 1ultur dikerjakan dengan kerokan untuk memperoleh material yang akan dipelajari dari luka yang dicurigai sebagai herpes.
•
Penatalaksanaan (dukasi Pasien dengan herpes genital harus dinasehati untuk menghindari hubungan seksual selama gejala muncul dan selama sampai 2 hari setelahnya dan menggunakan kondom. Agen Antiviral
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
4
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Pengobatan dapat mengurangi simptom, mengurangi nyeri dan ketidak nyamanan, serta dapat mempercepat waktu penyembuhan. "iga agen oral yang akhir+akhir ini diresepkan, yaitu Acyclovir, Camciclovir, dan >alacyclovir. 1etiga obat ini mencegah multiplikasi virus dan memperpendek lama erupsi. Pengobatan biasanya peroral dan pada kasus berat biasanya diberikan secara intravena adalah lebih efektif. Pengobatan hanya untuk menurunkan durasi perjangkitan. "erapi antivirus dengan acyclovir, famciclovir, valacyclovir telah digunakan untuk pengobatan first episode herpes genital pada pasien tidak hamil. Sediaan oral atau parenteral menipiskan klinis infeksi dan durasi pelepasan virus. Acyclovir tampaknya aman untuk digunakan pada wanita hamil. 6anita dengan wabah primer selama kehamilan dapat diberikan terapi antivirus untuk melemahkan dan mengurangi durasi gejala dan pelepasan virus. 6anita dengan koinfeksi 8I> mungkin memerlukan durasi yang lebih lama pengobatan. 0ereka dengan 8S> berat atau disebarluaskan diberikan I> asiklovir, - sampai * mg D kg, setiap E jam selama 2 sampai G hari sampai klinis membaik. Ini diikuti dengan terapi antiviral oral untuk menyelesaikan setidaknya * hari dari total terapi.
BAB III KESIMPULAN
Ibu hamil dengan janin yang dikandungnya sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. Beberapa di antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi dapat menimbulkan dampak pada janin dengan akibat antara lain abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati dalam kandungan, serta cacat bawaan. 1ebanyakan penyakit infeksi diperparah dengan terjadinya kehamilan. $an ada pula Penyakit yang nampaknya tidak terlalu mengancam jiwa ibu hamil bahkan tidak nampak gejala tetapi bisa membahayakan terhadap janin. Banyak penyakit infeksi intrauterin maupun yang didapat pada masa perinatal yang berakibat sangat berat pada janin maupun bayi, bahkan mengakibatkan kematian Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
,
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
sehingga diperlukan diagnosa yang cepat dan tindakan pengobatan serta pencegahan dengan vaksinasi maupun hubungan seksual yang sehat dan baik yang dapat dilakukan oleh wanita hamil dan suami sehingga diharapkan menurunkan angka kematian ibu maupun bayi.
BAB IV DAFA! PUSAKA .
1lauser :had 1 and Salt&man $aniel 8. :urrent $iagnosis and "reatment /bstetric and
2.
%ynecology, th edition.
'.
0c%raw+8ill 2*7 :urrent. $iagnosis "reatment /bstretics and %ynecology, th edition, 9ange medical e+ books 0c %raw 8ill.
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
6
Mini Referat TORCH (406138104)
Maria Dinarty
Universitas Tarumanagara Keaniteraan !"mu Ke#i$anan $an %enya&it Kan$ungan %eri'$e 4 'vem#er 014 * 31 +anuari 01,
-