BAB I PENDAHULUAN
Beras adalah komoditas utama di Indonesia, karena beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional adalah stagnan, dan populasi memiliki peningkatan lebih dari nya, sehingga permintaan beras juga meningkat. Kenaikan beras yang dibutuhkan tidak dapat diimbangi oleh peningkatan produksi beras nasional, sehingga impor beras adalah salah satu strategi pemerintah dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia. Kebijakan impor beras telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 198 198 yang yang lalu lalu.. Kete Keterrgant gantun unga gan n pang pangan an utam utamaa Indo Indone nesi siaa dari dari impo imporr tela telah h memberikan dampak negati! di masa sekarang dan mungkin hingga kedepannya. Pro dan kontra terhadap impor beras tersebut menjadi pokok permasalah dalam pembahasan makalah ini, yang mana rumusan masalahnya adalah" 1. $. &. '.
Bagaim Bagaimana ana tatan tataniag iagaa beras beras di Indone Indonesia sia # %enga %engapa pa per perlu lu imp impor or ber beras as # Bagaimana Bagaimana pengaruh pengaruh impor beras terhadap terhadap nasib nasib petani petani # (pa kebijakan kebijakan yang yang e!ekti! e!ekti! dan e!isien e!isien dalam dalam mengatasi mengatasi masalah masalah impor impor beras# beras#
BAB II
1
PEMBAHASAN 1. Tatania taniaga ga Bera Berass di Indone Indonesia sia 1) Tata Niaga Niaga Bera Berass Dome Domestik stik )antai tata niaga beras domestik sebenarnya tidak terlalu panjang dan
mudah mud ah ditelu ditelusur surii secara secara baik, baik, tanpa tanpa harus harus memerl memerluka ukan n keahlia keahlian n bidang bidang ekonomi pertanian yang kompleks. *abah dari petani dibeli oleh tengkulak, dibawa ke penggilingan padi, diolah menjadi beras, dibawa ke kota kabupaten atau kota besar di pro+insi, atau langsung didistribusikan ke kotakota lain di Indonesia. -ebagian kecil dari proses distribusi tersebut dibeli oleh satuan kerja dan dibawa ke gudanggudang Bulog di kotakota besar. engan kata lain lain,, pelak pelak ekonomi ekonomi tata niaga niaga !er !eras as ter terdiri diri atas" atas" petani# petani# tengkl tengklak# ak# pedag ped agang ang peng pengm mpl pl## pen pengg ggili ilinga ngan n padi# padi# pedag pedagan ang g !esar !esar## B Blo log# g# penge$er# dan konsmen. -impul perburuan rante beras sebenarnya dapat terjadi pada setiap
transaksi komoditas dari pelaku satu ke palaku lain sepanjang saluran tata niaga atau supply chain perdagangan perdagangan beras. Pemerintah Pemerintah telah berusaha untuk mengatur tata niaga beras atau pengadaan gabah dan beras yang melibatkan Bulog, Bulog, sepert sepertii dituang dituangkan kan melalu melaluii Inpres Inpres /omor /omor 0 ahun ahun $1 $10 0 tentang tentang Kebijakan Pengadaan *abah2Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. 3 %) Tata Niag Niaga a Bera Berass Impor Impor 4olume impor beras yang tercatat resmi sebenarnya tidak terlalu besar,
sekitar 0 ribu ton pada $1' atau 1,$0 persen saja dari produksi beras yang diperkirakan mencapai ' juta ton. Penyebab utama derasnya arus impor beras
2
adalah karena disparitas harga beras domestik dan beras internasional cukup lebar sejak $1. Pada masa panen raya seperti (pril sekarang, misalnya, harga eceran beras masih berkisar )p 1.0 5 )p 11.0 per kilogram, jauh lebih tinggi dari harga eceran beras medium di pasar internasional yang cukup rendah, yaitu per $& (pril $10 tercatat 6-7 &&0 5 &0 per ton untuk beras hailand $0 persen broken, dan 6-7 && 5 &' per ton untuk 4ietnam $0 persen broken. engan kurs 6-7 1 setara )p 1&., maka harga beras di pasar internasional sebenarnya hanya berkisar )p 0.0 5 .0 per kilogram. adi betapa menggiurnya marjin besar yang dikantongi pemburu rente beras, yang tidak akan berpikir bagi kesejehateraan petani padi di Indonesia. %ereka pasti pula tidak akan peduli terhadap strategi besar pencapaian kedaulatan pangan atau program /awa :ita yang dicanangkan pemerintahan Kabinet Kerja pimpinan Presiden oko ;idodo5;akil Presiden %uhammad usu! Kalla. Karena itu, ke depan pemerintah harus mengambil kebijakan yang diperlukan untuk memperbaiki go+ernansi ekonomi tata niaga beras.
3
dengan melibatkan kemitraan strategis dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat petani. Kedua, memperkuat cadangan beras pemerintah =:BP>, setidaknya perlu mencapai $ juta ton per tahun, yang merupakan mani!estasi dari konsep stok besi =iron stock> atau cadangan yang harus ada sepanjang waktu, terutama untuk mengatasi kondisi darurat. -elain itu, cadangan pangan pokok juga perlu disimpan dalam bentuk stok penyangga =bu!!er stock> untuk pengendalian gejolak harga, dalam skema operasi pasar. ?sensinya adalah bahwa
negara
perlu
meningkatkan
kewibawaan
kebijakannya
dalam
menghadapi @serangan@ ma!ia beras atau pemburu rente yang tidak kenal lelah. Ketiga, membenahi administrasi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri, khususnya yang berhubungan dengan prosedur impor beras. -egala bentuk penyimpangan dalam proses periAinan impor, manipulasi dokumen, dan pola praktik nongo+ernansi lain perlu memperoleh tindakan tegas, baik secara administrati!, maupun secara legal, sebagai shock therapy yang berharga. Kejadian impor beras kualitas medium yang nebeng menggunakan kemudahan prosedur beras kualitas premium pada $1& adalah pelajaran kebijakan yang amat berharga bagi jajaran administrasi dan birokrasi di Indonesia. Keempat, memperbaiki administrasi birokrasi dan pemutakhiran data tanda da!tar gudang =*> dari pelaku usaha pangan, utamanya gudang beras. -etelah in!ormasi gudang pangan dapat dikuasai, tentu arus pergerakan barang dari satu titik ke titik lain akan dengan mudah diestimasi, berikut
4
!luktuasi harga yang terjadi. (dministrasi data ini adalah cikalbakal pencegahan praktik perburuan rente beras dan persaingan usaha tidak sehat lain, penimbunan dan spekulasi harga yang menimbulkan dampak distorti!. &omponen Bia'a dan Margin Pemasaran
abel 1. (nalisis %argin Pemasaran *abah2Beras pada )antai Pemasaran pertama. Uraian
Satuan (rp/kg)
Persentase (%)
a.Harga beli
-
-
b.Margin peasaran
-
-
!.Harga "ual #$P 1)
2.3&
'2' 4)
a.Harga beli
2.3&
'2'
b.Margin peasaran
1*&
+
- ,iaa peasaran 2)
42
-
-Margin keuntungan
14'
-
2.&
'*
a.Harga beli
2&
'*
b.Margin peasaran
21
+
-,iaa peasaran 3)
12+
-
-Margin keuntungan
'*
-
2.+
*+1
2.+
*+1
1. Petani/Produsen
2. Pedagang pengupul/kongsi
!.Harga "ual 3. Pedagang/$ilang ,esar
!.Harga "ual 4. Pedagang #rosir a.Harga beli
b.Margin peasaran
34
12
-,iaa peasaran 2)
1+
-
-Margin keuntungan
1+
-
2.'&&
*'3
a.Harga beli
2.'&&
*'3
b.Margin peasaran
&
1'
-,iaa peasaran 2)
22
-
-Margin keuntungan
2'
-
!.Harga "ual . Penge!er
!.Harga "ual
2.'&
1&&&
able 2. 0nalisis Margin Peasaran #aba/,eras pada antai Peasaran kedua. enis $egiatan Satuan (rp/kg) Persentase (%)
Satuan (rp/kg)
Persentase (%)
a.Harga beli
-
-
b.Margin peasaran
-
-
!.Harga "ual #$P 1)
2.&&
''3 4)
a.Harga beli
2.&&
''.3
b.Margin peasaran
+&
2
-,iaa peasaran 2)
22
-
-Margin keuntungan
4'
-
2.+&
*&'
enis $egiatan 1. Petani/Produsen
2. Pedagang pengupul
!.Harga "ual
3. Penggilingan esa a.Harga beli
2.+&
*&.'
b.Margin peasaran
21&
+4
-,iaa peasaran 3)
12
-
-Margin keuntungan
'
-
2.+'&
*'2
a.Harga beli
2.+'&
*'2
b.Margin peasaran
&
1'
-,iaa peasaran 2)
22
-
-Margin keuntungan
2'
-
2.'3&
1&&&
!.Harga "ual 4. Penge!er
!.Harga "ual
%. Mengapa Impor Beras
Beras merupakan komoditi yang sangat utama karena dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk Indonesia. -elain sebagai sumber karbohidrat, dua pertiga kebutuhan kalori diperoleh dari beras. (kibatnya, wajar jika beras merupakan komponen yang terpenting dari indeks harga bahan pangan dan biaya hidup@. isisi lain, beras juga merupakan
sumber
lapangan
kerja
yang
terbesar
di
bidang
pertanian,
merupakan massi+e industry yang melibatkan banyak orang. Produksi padi Indonesia mengambil pangsa sekitar 9C dari total produksi dunia. Indonesia negara penghasil beras ke tiga terbesar di dunia, setelah :hina =&C> dan India =$1C>. /amun, kedua negara terakhir adalah net eksportir beras, berbeda dengan Indonesia yang mejadi negara net importir beras sejak akhir 198 +
an. Kemudian pada tahun 198' pemerintah Indonesia =Drde Baru> menyatakan diri bahwa Indonesia mencapai tingkatan swasembada beras, yang telah dirintis melalui berbagai program =swasembada, Inmas, Bimas, Insus, -upra Insus>. %enurut data Eood (griculture DrganiAation o! the 6/ =E(D>,menunjukkan perkiraan jumlah penduduk dunia pada tahun $& mencapai 8 miliar. Pada tahun $10, sebanyak 08 juta penduduk dunia akan mengalami kekurangan pangan. Perhitungan ini menunjukkan bahwa negaranegara berkembang di dunia akan semakin tergantung pada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya yang sangat besar, dan diperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat dari 1F juta ton pada tahun 1990 menjadi $F ton pada tahun $&. /egara Indonesia sebagai negara agraris, maka konsekuensi logisnya kebutuhan akan pangan terutama beras dapat terpenuhi. /amun yang terjadi saat ini justru ironi untuk memenuhi kebutuhan pangan =beras, jagung, kedele, buahbuahan> masih harus impor. umlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan terus sehingga kebutuhan pangan pun bertambah. isisi lain, Penyebab impor bahan pangan selanjutnya adalah luas lahan pertanian yang semakin sempit. erdapat kecenderungan bahwa kon+ersi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian mengalami percepatan. ari tahun 1981 sampai tahun 1999 terjadi kon+ersi lahan sawah di awa seluas 1 uta Ga di awa dan ,$ juta Ga di luar awa. ;alaupun dalam periode waktu yang sama dilakukan percetakan sawah seluas ,0$ juta ha di awa dan sekitar $,F juta Ga di luar pulau awa, namun kenyataannya percetakan lahan sawah tanpa diikuti dengan
'
pengontrolan kon+ersi, tidak mampu membendung peningkatan ketergantungan Indonesia terhadap beras impor. Eaktor lain yang mendorong adanya impor bahan pangan adalah iklim, khususnya cuaca yang tidak mendukung keberhasilan sektor pertanian pangan, seperti yang terjadi saat ini. Pergeseran musim hujan dan musim kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali masa tanam, benih besarta pupuk yang digunakan, dan sistem pertanaman yang digunakan. -ehingga penyediaan benih dan pupuk yang semula terjadwal, permintaanya menjadi tidak menentu yang dapat menyebabkan kelangkaan karena keterlambatan pasokan benih dan pupuk. (khirnya hasil produksi pangan pada waktu itu menurun. Bahkan terjadinya anomali iklim yang ekstrem dapat secara langsung menyebabkan penurunan produksi tanaman pangan tertentu, karena tidak mendukung lingkungan yang baik sebagai syarat tumbuh suatu tanaman. :ontohnya saat terjadi anomali iklim ?l /ino menyebabkan penurunan hasil produksi tanaman tebu, sehingga negara melalukan impor gula. Ketergantungan impor bahan baku pangan juga disebabkan mahalnya biaya transportasi di Indonesia yang mencapai &' sen dolar (- per kilometer. Bandingkan dengan negara lain seperti hailand, :hina, dan 4ietnam yang ratarata sebesar $$ sen dolar (- per kilometer. -epanjang kepastian pasokan tidak kontinyu dan biaya transportasi tetap tinggi, maka industri produk pangan akan selalu memiliki ketergantungan impor bahan baku.
*
Eaktor!aktor di atas yang mendorong dilakukannya impor masih diperparah dengan
berbagai
kebijakankebijakan
pemerintah
yang
semakin
menambah
ketergantungan kita akan produksi pangan luar negeri. -eperti kebijakan dan praktek pri+atisasi, liberalisasi, dan deregulasi. alam kebijakan impor beras ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu " =1> impor beras jangan sampai merugikan petani dalam negeri, =$> ditujukan untuk membantu konsumen mendapat harga yang terjangkau, dan =&> menjamin stok pangan nasional. (. Pengar Impor Beras Teradap Nasi! Petani
Beberapa waktu yang lalu terjadi polemik yang cukup ramai tentang masalah impor beras. i satu pihak dikemukakan bahwa impor beras harus dilakukan sebagai upaya pengamanan pangan dan di pihak lain impor beras tersebut ditakutkan akan menghancurkan keberadaan para petani beras nasional. Pada akhirnya impor beras swasta tetap boleh dilaksanakan sengan pengenaan biaya masuk yang cukup tinggi. indakan mengimpor, dan juga mengekspor, dalam kamus ekonomi makro sebenarnya adalah hal yang biasa. ika kebutuhan konsumsi belum dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri, artinya terjadi aHcess demand, maka car pemenuhannya adalah dengan melakukan impor. an sebaliknya jika produksi melebihi konsumsi, yakni terjadi eHcess suplly, kegiatan impor ekspor beras bahkan harus terjadi jika masingmasing negara telah melakukan produksi nasionalnya sesuai dengan kondisi comparati+e ad+antages masingmasing.
1&
(danya kebijakan pemerintah mengimpor beras dengan sendirinya memojokan petani di wilayah yang surplus. Para petani merasa bahwa pemerintah tidak berpihak pada kepentingan petani kecil. -ebab dengan impor beras itu menyebabkan harga dasar gabah tetap rendah. Padahal petani yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia selain telah banyka berjasa bagi negara juga selalu menjadi pangkal dan tujuan produksi pangan. eori akuntansi secara sederhana menjelaskan bahwa harga pokok suatu barang diperoleh dari rasio jumlah yang produksi dengan biaya untuk memproduksinya. Garga pokok tersebut ditambah dengan keuntungan produsen dan marjin tatniaga dari produsen sampai ke konsumen selanjutnya menjadi harga jual di pasar. engan demikian upaya menurunkan harga barang sehingga memiliki daya saing di pasar dapat dilakukan dengan berbagai cara. :ara pertama adalah dari sisi hasio produksinya. 6paya ini bisa dilaksanakan dengan meningkatkan produkti+itas usahanya sehingga diperoleh hasil produksi yang lebih tinggi pada tingkat penggunaan biaya yang sama. Pada kasus perberasan kita, produkti+itas tersebut bisa ditingkatkan antara lain melaluiupaya penanaman bibit bibit unggul yang diperoleh dari hasil penelitian di lembagalembaga riset maupun perguruan tinggi. Produkti+itas juga bisa ditingkatkan dengan penerapan teknologi maju yang lebh e!isien sehingga pada tingkat pengeluaran biaya yang sama akan diperoleh hasil produksi yang lebih banyak.
11
:ara kedua yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan biaya yang dikeluarkan dari perstuan produk yang dihasilkan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa komponen biaya terbesar yang harus dikeluarkan petani beras kita adalah biaya untuk tenaga kerja, pupuk, dan obatobatan. engan asumsi bahwa kita tidak ingin mengurangi lapangan kerja atau menurunkan upah buruh tani, maka kompone biaya yang dapat dikurangi adalah biaya pupuk dan obatobatan. entu perlu dilakukan telaah yang lebih mendalam mengapa harga pupuk dan obatobatan menjadi sedemikian mahal. engan re!ormasi di industri pupuk dan obatobatan seharusnya mampu diproduksi pupk dan obatobatan yang semurah mungkin. (tau dengan pertanian organik yaitu penerapan teknologi produksi yang minimal dalam menggunakan pupuk dan obatobatan tetapi tetap tinggi hasilnya. engan tanpa mengirbankan keuntungan petani yang pada dasarnya sudah sangat minim, maka cara ketiga adalah dengan menurunkan marjin tatniaga, yakni selisih harag antara harga jual di tingkat petani produsen dengan harga yang harus dibayarkan konsumen di pasar. %arjin tataniaga ini merupakan gabungan antara biaya tataniaga dengan keuntungan dari masingmasing anggota rantai tataniaga. engan demikian marjin tataniaga ini bisa diturunkan dari sisi biaya atatniaganya, pengurangan keuntungan pelaku tataniaganya atau pemendekan jalur 2 rantai tataniaganya,. entu juga diperlukan telaah mendalam etntang seberapa besar marjin tataniaga ini, apa saja komponen penyusunnya dan komponen mana yang masih bisa dikurangi atau dihilangkan, sehingga rantai tataniaga memendek, atau diturubkan keuntungannya.
12
:ara lain yang tidak bisa diperhitungkan secara ekonomi adalah maslah selera =taste>. (danya pengaruh selera akan mengakibatkan perilaku konsumen menjadi tidak rasional dan kondisi pasar menjadi unpredictable. Karena adanya penagruh selera maka sampai batas tertentu konsumen akan tetap membeli meskipun harganya lebih tinggi. ika konsumen telah memiliki keterikatan selera terhadap beras lokal, maka keberadaan impor sebenarnya tidak terlalu menguatirkan. -ayangnya tuntutan selera seringkali masih dikalahkan oleh pertimbangan ekonomi. ika ditelusur dari sejarah perjalanan bangsa ini, nasib petani boleh dikatakan belum pernah sejahtera. i samping sukarnya mendapatkan pupuk maupun obat pemberantas hama, para petani juga tidak diuntungkan oleh harga dasar gabah yang relati! rendah. /asib petani seperti itu seolah tidak pernah dipandang serius oleh pemerintah, dan juga seolah tidak ada yang membelanya. Bertolak dari kondisi yang semakin terpinggirkan itu, maka layak dan sepantasnya apabila pemerintah tetap harus melindungi kepentingan para petani itu. i samping itu, pemerintah juga harus mendukung prakarsaprakarsa petani dalam rangka mengembangkan model pertanian yang berwawasan lingkungan =ecologically sound>, murah secara ekonomis =economically !easible>, sesuai dengan budaya setempat =culturally adapted>, dan berkeadilan sosial =socially just> sejalan dengan arah perjuangan bangsa. ;alaupun di negeri ini sudah ada petani yang sangat maju, namun tidak ada kaum tani yang tidak terkena dampak industri dan komunikasi modern. Kaum tani
13
sederhana dekat dengan tanah dan dengan alam. %ereka hidup berdekatan dan saling memberi perhatian satu sama lain. engan kata lain, mereka mengalami harmoni kosmis maupun harmoni sosial. /amun situasi baru lebih dialami sebagai disharmoni baik kosmis maupun sosial. Kaum tani tidak selalu dalam situasi bebas untuk mengolah, memelihara dan mengembangkan tanah pertaniannya, entah karena peraturan daerah, atau karena pencemaran industri. Penghisapan kaum tengkulak membuat kaum tani tidak menikmati hasil keringatnya secara wajar. -ejak digalakkan ekspor nonmigas, perebutan tanah semakin menjadijadi, yang tidak jarang disertai teror dan manipulasi sebagaimana yang dikeluhkan para petani kecil. adi, bukan hanya hasil keringat yang tidak bisa dinikmati, melainkan modal tanah yang digerogoti. Berhadapan dengan penguasa dan pengusaha, kaum tani kecil tidak dapat polah. alam proses pengambilan keputusan maupun proses produksi dan jual beli dalam kehidupan politis dan ekonomis, kaum tani kecil tidak menjadi subyek melainkan sebagai obyek. Kepentingan mereka kurang atau tidak diperhitungkan. %ereka semakin dicabut dari situasi harmoni dan semakin memasuki disharmoni, baik kosmis maupun sosial. %eskipun para petani selalu mengalami panen, namun tidak diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi petani dan rakyat di pedesaan pada umumnya. Garga gabah yang diterima para petani, walaupun selalu diperbaiki oleh pemerintah,
14
masih selalu rendah dibandingkan dengan harga yang diterima oleh produsen di sektor industri. )endahnya harga pokok pertanian, khususnya gabah, menyebabkan kesejahteraan petani belum meningkat. etapi, tidak berarti petani miskin, hanya memang peningkatan itu relati! kecil bila dibanding industri. Perbedaan kesejahteraan antara petani dan para produsen di sektor industri sedemikian besarnya sehingga terjadi ketidakadilan. Gal ini dapat dilihat dalam kenyataan seharihari bahwa para petani harus selalu hidup dengan paspasan sementara produsen barang industri hidup serba mewah. Para petani Indonesia berabadabad lamanya telah mampu mencukupi kebutuhan pangan keluarga mereka karena mereka mampu menciptakan teknologi sendiri dan mau bekerja keras. ika diamati di semua wilayah memang tidak ada petani Indonesia yang malas, sebab malas akan membawa mati menghadapi segala rintangan alam yang mereka hadapi. )endahnya kesejahteraan petani bukan karena sikap mental para petani. -ektor pertanian, khususnya pertanian pangan adalah sektor ekonomi yang diatur pemerintah. :ampur tangan pemerintah ini pada hakikatnya merubah petani dari produsen menjadi pekerja dalam proses produksi pangan. -eperti halnya seorang buruh, mereka tidak bebas menentukan apa yang mereka ingin lakukan. -eperti halnya buruh, petani padi pada akhir panen menerima upah berupa harga dasar gabah yang ditentukan oleh pemerintah tanpa konsultasi dengan petani. Jang
1
menarik di sini adalah bahwa jarang petani mampu menjual padi mereka berdasarkan harga dasar yang ditentukan pemerintah. Bertolak dari posisi petani tersebut, maka pemerintah perlu lebih memperhatikan nasib mereka itu. ituntut konsistensi pemerintah terhadap kebijakan pembangunan sektor
pertanian
yang
mengarah
ke
stabilitas
ketahanan
pangan
dengan
memperhatikan nasib petani. Ketahanan pangan ini sudah menjadi prioritas kebijakan nasional, namun nasib petani belum mendapat prioritas. '. &e!i*akan dalam Mengatasi Masala Impor Beras 6ntuk mengurangi dampak ketergantungan kita akan bahan pangan impor dan menciptakan ketahanan pangan, diperlukan beberapa usaha di antaranya yaitu" 1. %enekan pertumbuhan penduduk $. %ematok harga dasar pangan yang menguntungkan petani dan konsumen. Garga tidak boleh tergantung kepada harga internasional karena tidak berkorelasi langsung dengan ongkos produksi dan keuntungan. Garga harus sesuai dengan ongkos produksi dan keuntungan petani dan kemampuan konsumen. &. %enetapkan standar mutu ekspor dan impor '. Pemetaan lahan, agar tidak terjadi lagi pengalihan !ungsi lahan pertanian 0. %engatur kembali tata niaga pangan. Pangan harus dikuasai oleh negara dan digunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Bulog bisa diberikan peran ini, tapi harus dengan inter+ensi yang kuat dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan. . %engoptimalkan penelitian dan pengembangan benih +arietas unggul yang tahan terhadap anomali iklim dan berumur sedang. Ini dapat dilakukan dengan 1
melibatkan lembagalembaga penelitian, studi perguruan tinggi, maupun kerjasama bilateral. F. %enyediakan insenti! bagi petani komoditas pangan, terutama bibit, pupuk, teknologi dan kepastian beli. 8. %emperlancar arus distribusi hasil pertanian dengan siklus yang pendek, sehingga dapat tersalurkan ke seluruh penjuru /usantara dengan harga yang terjangkau sampai ke tangan rakyat. 9. %emberikan dukungan pelembagaan organisasi petani komoditas pangan, yakni kelompok tani, koperasi, dan ormas tani. 1. %enciptakan di+ersi!ikasi pangan yang memiliki nilai giAi yang setara dengan beras dan ekonomis terjangkau oleh rakyat. -ehingga rakyat tidak selalu bergantung pada ketersediaan beras. Gal ini dapat dijalankan bersamaan dengan menggali potensi tanaman tradisional =lokal> yang sudah terbiasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat. 11. 6ntuk menunjang budidaya tanaman pangan yang lebih cermat dan akurat perlu didukung dengan ketersediaan data iklim khususnya curah hujan yang secara kontinyu dapat diupdate secara otomatis dari stasiunstasiun iklim yang telah dipasang. -elain itu, Balitklimat telah dan sedang menyusun kalender tanam yang diharapkan dapat membantu inas Pertanian, petani dan pelaku agribisnis serta pengguna lainnya dalam budidaya dan pengembangan tanaman pangan khususnya dan tanamantanaman semusim lainnya.
1+
BAB III PENUTUP 1. &esimplan alam masalah ini, seharusnya, pemerintah khususnya
Bulog
melakukan manajemen stok yang lebih baik, bulog harus memaksimalkan penyerapan beras dari para petani lokal. Gal ini selain dapat mengamankan stok beras juga dapat menghasilkan pendapatan bagi petani sehingga kesejahteraan petani dapat naik. Bulog harus lebih agresi! menyerap gabah dari petani agar mereka tidak dirugikan. Pemerintah harus berkomitmen kuat mengatasi segala persoalan perberasan nasional secara komprehensi! dari hulu ke hilir agar tidak harus 1'
selalu bergantung pada impor. (kan tetapi, kebijakan untuk mengimpor beras dengan alasan pengamanan stok oleh Bulog ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Gal ini dikarenakan data produksi dan data konsumsi beras yang masih diragukan keakuratan dalam perhitungannya. $. Saran Berdasarkan pemaparan masalah diatas, saya menyarakan pemerintah khususnya
B6
untuk
lebih
memperhatikan
dan
merealisasikan
manajemen stok yang lebih baik serta memaksimalkan penyerapan beras lokal dari petanipetani lokal, sehingga stok beras dapat diatur dengan baik dan petani Indonesia pun dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Da+tar Pstaka
urnal " analisis system pemasaran gabha2 beras =studi kasus petani padi di sumatera utara> urnal" Konstruksi realitas impor beras oleh Kompas Dnline@ (nalisis ;aca Kritis mardian wibowo21F09&2magister administrasi dan kebijakan publik2!isip2uni+ersitas indonesia http"22www.kemenperin.go.id2artikel20002%enperindagKeluarkanKetentuanBaru entangtata/iagaImporBeras http"22www.kompasiana.com2kadirsaja2impordanstatistik beras0'!8&b'a&&&11b$18b'8d
1*
http"22www.beritasatu.com2ekonomi2$88F9membenahigo+ernansiekonomitata niagaberas.html
2&