LAPORAN LENGKAP ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN II (P)
(ANALISIS KADAR ALKOHOL PADA SAMPEL BIR METODE PIKNOMETER )
DISUSUN OLEH: NAMA MAHASISWA MAHASISWA : TEGUH HERY HERYANTO Y. Y.G NIM
: 153145453079 153145453079
ANGKATAN/KELAS ANGKATAN/KELAS : 2015/ SEMESTER
: I! (EM"AT) (EM"AT)
KELOM"OK
: I! EM"AT
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR TAHUN AJARAN 2017/2018
LEMAR "ENGESAHAN #$%$& "'*+,,-
: A-,& ,%, ,&**& ,%, ,'& + +-,- '*%' -*''
N,, ",,-
: T'$ H'6,-* Y.G
NIM
: 15 3145 453 079
K'&**
: I!
R',- K',
: 1. 2. 3. 4. 5. ;.
"'-&,,-
D,-, N*8, S M$-,,, S N$,%&&, S$, %' U,$- H,,-,
:
M,,,< 7 ,' 2017 D'$$ O&' D*'- "'++-
",,-
S$&,- S.S.
T'$ H'6,-* Y.G NIM. 15 3145 453 079
A. Judul Percobaan
Penetapan kadar boraks pada sampel bakso menggunakan metode asidimetri
B. Tujuan a. Mahasiswa
mampu
mengidentifkasi
boraks
pada
sampel makanan b. Mahasiswa
dapat
menentukan kadar boraks pada
sampel bakso menggunakan metode asidimetri
C. Landasan Teori Makanan adalah salah satu dari tiga kebutuhan dasar (basic needs) bagi manusia selain kebutuhan sandang dan papan. Dengan mengonsumsi makanan tubuh manusia akan menghasilkan tenaga atau energi. Energi tersebut diperlukan untuk kelangsungan hidup dan aktivitas manusia. Makanan mengandung senyawa dan unsure tertentu yang diperlukan untuk memberi makanan kepada masing-masing sel tubuh yang tak terhingga banyaknya seperti sel darah sel syara! sel otot yang bersama-sama membentuk tubuh manusia ("stuti #$$%& ').
Makanan yang diaakan sekarang ini tidak terlepas dari at atau bahan yang mengandung unsur berbahaya dan pengawet yang dalam umlah banyak menyebabkan kerusakan pada aringan tubuh. *ika suatu bahan makanan mengandung bahan yang si!atnya berbahaya bagi kesehatan maka makanan tersebut dikategorikan sebagai bahan makanan yang tidak layak
dikonsumsi. Makanan yang tidak layak dikonsumsi misalnya makanan yang mengandung logam berat (Pb +d ,g a dsb) mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh mengandung bahan pengawet (oraks !ormalin alkohol dsb) serta makanan yang mengandung at pewarna berbahaya (hodamin Methanyl yellow atau "maranth) (E/endy #$$0&'1).
ahan tambahan pangan (2P) secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gii yang dengan sengaa ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan penyiapan perlakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan. 2uuan penambahan at tambahan makanan adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gii dan kualitas daya simpan membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan serta mempermudah dalam penyiapan bahan pangan(3isnu #$$4).
oraks dilarang digunakan di dalam makanan karena sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh diantaranya mengakibatkan demam kerusakan ginal kanker kerusakan hati bahkan dapat mengakibatkan kematian apabila dikonsumsi dalam angka panang. 2etapi masih banyak digunakan dalam
beberapa produk makanan seperti mie kuning basah bakso dan lontong. Pada penelitian inidilakukan analisis boraks didalam bakso daging sapi " dan yang diual di daerah 5eneran 6urabaya.,asil analisis dengan menggunakan spektro!otometri visibel pada 7 88$ nm menunukkan bahwa kedua bakso tersebut tidak mengandung boraks dan memenuhi Peraturan Menteri 5esehatan 9 :omor ;##
>. ,asil validasi metode diperoleh ??@D dan ??@A B $$$% bp dan $$1 bp C$B#4' persen akurasi bakso daging sapi " B >1'0 - >0'; 5C bakso daging sapi " B $#0 $8; (*unianto #$'1).
5eracunan oraks dapat teradi melalui makanan salah satunya adalah bakso sebagai aanan anak-anak sekolah dasar. 5etertarikan anak-anak sekolah dasar membeli bakso dikarenakan harganya yang murah dan rasanya yang enak sehingga anak-anak sekolah dasar menyukai makanan ini. Penelitian ini bertuuan untuk menganalisis kandungan boraks pada makanan aanan bakso di 6D: 5ompleks Mangkura Makassar. *enis penelitian yang digunakan adalah Deskripti! ?aboratorik dengan pemeriksaan laboratorium secara kualitati! dengan metode nyala api dan kuantitati! dengan metode titrasi asam basa. Populasi adalah 6emua *aanan akso yang diual disekitar 6D: 5ompleks Mangkura. 6ampel diambil secara purposive sampling dari setiap penual bakso yang ada disekitar 6D: 5ompleks Mangkura. ,asil percobaan identifkasi senyawa boraks pada sampel bakso dengan
metode nyala api diketahui bahwa sampel bakso " dan + yang diui tidak menghasilkan nyala hiau yang berarti tidak terdeteksi adanya kandungan boraks pada sampel. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bakso yang dianalisis dengan metode nyala api membuktikan bahwa sampel " dan + yang beredar di 6D: 5ompleks Mangkura tidak teridentifkasi adanya boraks dan bebas dari kandungan boraks. 2idak dapat dilakukan penelitian kuantitati! untuk mengetahui kadar boraks dari aanan bakso karena pada penelitian secara kualitati! menghasilkan nilai yang negati! (tidak mengandung boraks) (6ultandkk.#$'0).
2uuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifkasi dan menentukan kadar boraks pada bakso aanan yang diual di 5ota Manado. ?okasi pengambilan sampel unaken Malalayang Mapanget 6ario 6ingkil 2ikala 2uminting 3anea dan 3enang. 6etiap lokasi masingmasing ditentukan # penual bakso aanan. Pengambilan dilakukan sebanyak 1 kali di tiap penual bakso aanan sebanyak #$ bii bakso sehingga total sampel 4$ bii bakso dalam sebulan untuk setiap penual. 6ampel diidentifkasi mengunakan metode Fi nyala dan metode Fi warna dengan kertas turmerik. ,asil penelitian percobaan identifkasi boraks dalam sampel bakso dengan reaksi Fi nyala dan Fi warna diketahui bahwa semua sampel bakso yang diui tidak mengandung bahan pengawet berbahaya yaitu boraks. 6ehingga tidak
diadakan penelitian lanutan dengan 6pektro!otometri FCCis (2ubagusdkk.#$'1).
2ahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang di!ermentasikan dan diambilsarinya. Penggunaan ahan 2ambahan Pangan (2P) dalam proses produksi pangan perludiwaspadai. oraks dilarang digunakan dalam 2P karena dapat menyebabkan gangguan otak hati dan ginal penggunaan dalam angka waktu panang dapat menyebabkan kematian. 2uuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya kandungan boraks dalam tahu diproduksi di berbagai tempat di 5ota Manado. 6ampel tahu yang diteliti adalah sampel " (ahu) sampel (atukota 9) sampel + (atukota 99) sampel D (5leak) sampel E (Pakowa) kemudian kandungan boraks diamati menggunakan metode ui nyala metode kertas kurkuma metode kunyit dan metode 6pektro!otometri FC-Cis. ,asil penelitian menunukkan bahwa pada kelima sampel tahu tidak teridentifkasi adanya boraks baik dengan menggunakan secara ui nyala kertas kurkuma kunyit dan 6pektro!otometri FC-Cis. Dengan tidak teridentifkasinya boraks pada tahu maka dipastikan kelima sampel tahu produksi lokal ini bebas dari kandungan boraks (2riastuti dkk #$'1).
6i!at tahan api urea !ormaldehyde (FG) papan terbuat dari serat debu yang diteliti. ahan kimia tahan
api yang dievaluasi meliputi asam borat (") dan boraks (=) yang digabungkan dengan serat serbuk gergai untuk memproduksi panel eksperimental. 2iga tingkat konsentrasi ($8 ' dan 8) dari retardants api dan '$ resin urea !ormaldehid berdasarkan berat serat kering oven yang digunakan untuk memproduksi panel eksperimental. 6i!at fsik dan mekanik termasuk penyerapan air modulus rupture (M@) dan modulus elastisitas (M@E) ditentukan. ,asil penelitian menunukkan bahwa penyerapan air dan kekuatan lentur menurun sebagai tahan api meningkat. 5onsentrasi tertinggi (" H =) meningkatkan tahan api lebih dari yang lebih rendah. Pemindaian mikroskop elektron dan G29 dari panel komposit dipelaari (:agleb dkk #$'').
E!ek dari properti panas-mentrans!er nanopartikel perak dievaluasi pada dua kayu padat poplar dan cemara dan dalam kombinasi dengan ora. :anosilver dan ora diterapkan di beana tekan menggunakan metode Menggosok. 5isaran ukuran nanopartikel perak #$->$ nm. 6pesimen dari '8$ I '1$ I % mm disiapkan dan lima api-perlambatan properti diukur menggunakan alat ui api geser yang baru dirancang. ,asil yang diperoleh menunukkan bahwa sebagian besar api penghambat si!at ora ditingkatkan dalam kombinasi dengan suspensi nanosilver. eberapa perbaikan meskipun tidak signifkan dalam kebanyakan kasus uga diamati pada spesimen yang hanya diresapi dengan nanosilver. Perbedaan signifkan diamati dalam dua
species.Gire-perlambatan properti yang terbaik ditingkatkan dengan nanosilver H ora pembuahan di poplarJ :amun spesimen ora-diresapi tampaknya memiliki si!at yang optimal di cemara (angavar dkk #$'#).
Pengaruh at pengikat silang (boraks) pada interaksi transisi garam logam dengan alkohol polivinil dianalisis dalam bentuk cair dan padat dengan spektroskopi conductometric dan G29. 5onduktansi spesifk garam logam transisi yaitu +u6@0.;,#@ :[email protected],#@ [email protected],#@ dan Kn6@0.;,#@ pada temperatur yang berbeda diukur dalam berair polivinil alkohol di air etil asetat dan dalam sistem pelarut campuran berair polivinil alkohol H boraks H etil asetat. Data eksperimen digunakan untuk mengevaluasi interaksi antara garam logam transisi dan sistem pelarut polimer dengan adanya agen silang (boraks) dengan metode conductometric dan analisis G29. Diamati bahwa nilai-nilai m
ο Λ di
sistem pelarut campuran yang lebih besar dari
pada air polivinil alkohol dan berair etil asetat. ,al itu uga diselidiki melalui data yang conductometric bahwa hubungan transisi garam logam dengan pelarut polimer menguntungkan dengan adanya agen silang. "sosiasi silang kompleks garam logam transisi dengan polivinil alkohol dengan adanya agen silang ditemukan di urutan +o (99)L +u (99)L :i (99) Kn (99) yang selanutnya dikonfrmasikan oleh "nalisis G29 kompleks melalui teknik pengambilan sampel 5r (6aeed dkk #$'1).
D. Alat dan Bahan '. "lat
& grus < lumping dan "lu gelas beaker pipet
tetes kertas tumerik labu takar tanur #. ahan &
CaCO3 ,HCl 10 , Sampel Bakso, Aquadest
E. Prosedur Kerja '. Pembuatan larutan "sam 5lorida
Pembuatan larutan asam klorida (,+l) '$ V 1 . C 1
B
V 2 . C 2
V 1 . 36 =250 ml . 10
V 1=
250 x 10 36
V 1=6,94 ml
Dipipet 4%0 ml larutan ,+l pekat lalu di encerkan
dengan aNuadest #8$ ml di dalam labu takar #. 9dentifkasi boraks pada sampel 6ampel makanan di gerus (haluskan) kemudian di timbang #8 gram dan di masukkan ke dalam cawan porselin
Di tambahkan 8 gram kalsium karbonat (
CaCO3
)
kemudian di masukkan ke tanur sampai menadi abu 6etelah adi abu di tambahkan 1 ml larutan ,+l '$ Dihomogenkan kemudian diui larutan sampel
menggunakan kertas tumerik 6ampel (H) mengandung boraks ika kertas tumerik
kuning berubah menadi warna merah kecoklatan
(merah bata) 6ampel (H) boraks akan di lanutkan ke penentapan kadar
boraks
menggunakan
metode
volumetri
(sampel yang di gunakan 8$ gram) F. Hasil Pengamatan S,'& S,'& +,*
U -6,&,
U ', $'
'
T'+'-$ -6,&, ,
K', $' +'$+, ,-,
"* (=)
,$
%, $-- ' ', +,,
. Pembahasan Pada praktiukm Oidentifkasi boraks ini bertuuan untuk mempelaari cara mengidentfkasi oraks pada bahan makanan. Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air karbohidrat protein vitamin lemak enim pigmen dan lain- lain. 5andungan enis bahan tersebut bergantung pada si!at alamiah dari bahan makanan tersebut. "dakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandung giinya tinggi dengan arti lain kualitas dari suatu produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan konsumen terhadap makanan tersebut. 5ualitas makanan adalah keseluruhan si!at-si!at dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap penerimaan dari konsumen. "tribut
kualitas makanan adalah pertama yaitu si!at indrawi
boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deteren dan antiseptic. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks tidak berakibat buruk secara langsung tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulati!. ?arangan penggunaan boraks uga diperkuat dengan adanya Permenkes 9 :o #180 tentang bahan tambahan makanan bahwa :atrium 2etraborate yang lebih dikenal dengan nama oraks digolongkan dalam bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan tetapi pada kenyatannya masih banyak bentuk penyalahgunaan dari at tersebut (6ubiyakto '%%'). Praktikum kali ini akan dilakukan penguian boraks pada berbagai enis makanan yang biasanya ditambahkan boraks yaitu bakso mie basah kerupuk dan martabak manis. Fi yang dilakukan yaitu ui kualitati! yaitu menggunakan ui nyala. Fi nyala adalah salah satu metode penguian untuk mengetahui apakah dalam makanan terdapat boraks atau tidak. Disebut ui nyala karena sampel yang digunakan dibakar kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. 6erbuk boraks murni dibakar menghasilkan nyala api berwarna hiau. *ika sampel yang dibakar menghasilkan warna hiau maka sampel dinyatakan positi! mengandung boraks. Prosedur dilakukan dengan melarutkan senyawa ui dengan metanol dalam wadah (cawan penguap) kemudian dibakar warna api hiau menunukkan terdapat senyawa boraks (oth '%>>).
?angkah pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan boraks standar. oraks yang berbentuk kristal putih ditambahkan asam sul!at dan etanol lalu dibakar menghasilkan nyala hiau. :yala hiau inilah yang akan dibandingkan dengan nyala sampel. Fntuk sampel langkah pertama yang dilakukan yaitu preparasi sampel. Masing-masing sampel ditimbang dan haluskan menggunakan mortar tuuan untuk menghomogenkan sampel agar mudah dalam proses pembakaran dalam tanur. 6elanutnya sampel-sampel tersebut dibakar dalam tanur sampai terbentuk arang dengan suhu 88$ o+. Gungsi dari pengarangan ini adalah untuk menghilangkan senyawa-senyawa lain selain oraks. 6elanutnya dilakukan ui nyala dengan membakar sampel yang sudah menadi arang. Fi nyala ini dilakukan dengan menambahkan ,#6@0 pekat dan methanol. Penambahan ,#6@0 ini ber!ungsi untuk membentuk asam borat dimana asam borat yang terbentuk akan bereaksi dengan metanol yang ditambahkan yang akan membentuk metilborat (@+,1)1 atau etil borat (@+#,8)1 yang akan menunukkan warna hiau saat dibakar. ,asil yang didapatkan bahwa pada semua sampel yang kami ui dihasilkan warna nyala hiau seperti pada oraks standar. 6emua sampel menghasilkan warna nyala hiau sehingga dapat dikatakan bahwa semua sampel makanan yang kami ui mengandung boraks H. Kesim!ulan
Dari praktikum yang telah dilakukan menggunakan beberapa sampel makanan dapat diperoleh kesimpulan bahwa sampel mengandung kadar boraks semua.
DAFTA" P#$TAKA
>
"stuti ini :a!siati. #$$%. Konsep Dasar Kimia. Malang& F9: Malang Press. E!!endy 6. #$$0. Penggunaan Bahan Tambahan Makanan.
*akarta& Media 9ndonesia. > *unianto +hoirul. #$'1. Analisis Boraks Pada Bakso Daging Sapi A Dan B Yang Dijual Di Daerah Kenjeran Surabaya Menggunakan >
Spektrofotometri.
6urabaya&
Fnivrsitas
6urabaya. :agieb Kenat ". dkk. #$''. !e"t of Addition of Bori" A"id and Bora# on $ire%&etardant andMe"hani"al Properties of 'rea $ormaldehyde Sa( Dust )omposites. +airo& :ational
>
esearch +enter. angavar ,ossein dkk. #$'#. !e"ts of *anosilver in +mproving $ire%&etarding Properties of Bora# in Solid
>
,oods- 9ran& 6hahid aaee 2eacher 2raining Fniversity. 6aeed ehana dkk. #$'1. +oni" +ntera"tion of Transition Metal Salts (ith Polyvinyl Al"ohol%Bora#% thyl A"etate
>
Mi#tures- Pakistan& Fniversity o! 5arachi. 6ultan Pramutia.Dkk.#$'0. Analisis Kandungan Penga(et Mangkura
Boraks pada /ajanan Kota
.at
Bakso di SD*Kompleks
Makassar . Makassar
& Fniversitas
,asanuddin Makassar. > 2riastuti Endang dkk. #$'1. Analisis Boraks Pada Tahu yang Diproduksi di Kota Manado. Manado& Fnsrat. > 2ubagus 9ndra.Dkk.#$'1. +denti0kasi Dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso /ajanan Di Kota Manado.Manado >
& Fnsrat. 3isnu +. #$$4. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan- *akarta& Penerbit umi "ksara.