KTI HIPERTENSI
Latar Belakang Masalah Hiperte Hipertensi nsi adalah adalah pening peningkat katan an tekana tekanan n darah darah sistol sistolik ik ? 140 mmHg mmHg dan tekana tekanan n darah darah diastolik ? 90 mmHg (polaski, et all 1992, H: 781). Penyebab hipertensi adalah idiopatik (primer) yaitu berkisar 90-95 % dan sekunder 5-10% dari semua kasus hipertensi. Penyebab hipertensi primer tidak diketahui, tapi berhubungan erat dengan faktor genetik,obesitas, stres, lingkungan dan rokok sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit ginjal dan beberapa penyakit lain yang dapat meningkatkan perangsangan syaraf simpatis. Dinegara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan global yang memerlu memerlukan kan penang penanggul gulang angan an yang yang baik. baik. Terdap Terdapat at beberap beberapaa faktor faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi preva prevalen lensi si hiperte hipertensi nsi seperti seperti ras, ras, umur, umur, obesit obesitas, as, asupan asupan garam garam yang yang tinggi tinggi dan adanya adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. Di Amerika Serikat, 15 % golongan kulit putih dewasa menderita hipertensi dan 25 - 30 % golong golongan an kulit kulit hitam hitam dewasa dewasa mender menderita ita hiperte hipertensi nsi.. Mereka Mereka yang yang mender menderita ita hipert hipertens ensii mempunyai resiko besar bukan saja terhadap penyakit jantung, tetapi juga terhadap penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan vaskular. Makin tinggi tekanan darah makin besar resikonya dan peningkatan tekanan darah akan menaikkan mortalitas dan morbilitas. Di Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh karena karena angka angka preval prevalens ensiny inyaa yang yang tinggi tinggi.. Di Indone Indonesia sia,, sampai sampai saat saat ini belum belum terdapa terdapatt penyelidi penyelidikan kan yang bersifat nasional, nasional, multisente multisenter, r, yang dapat menggambarkan menggambarkan prevalensi prevalensi hipertensi secara tepat. (Suyono, at all, 2001, H: 453 - 454). Perj Perjal alan anan an peny penyak akit it hipe hipert rten ensi si sang sangat at perl perlah ahan an,, pend pender erit itaa hipe hipert rten ensi si mung mungki kin n tida tidak k menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Bila terdapat gejala, sifatnya non spes spesif ifik ik,, misa misaln lnya ya saki sakitt kepa kepala la atau atau pusi pusing ng.. Kala Kalau u hipe hipert rten ensi si tida tidak k dira dirawa watt maka maka mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark Miokardium, stroke, atau payah ginjal. Penemu Penemuan an dini dini hipert hipertens ensii dan perawat perawatan an yang yang efektif efektif dapat dapat mengur mengurang angii kemung kemungkin kinan an morbil morbilitas itas dan mortal mortalitas itas.. Dengan Dengan demiki demikian an pemeri pemeriksa ksaan an tekana tekanan n darah darah secara secara teratur teratur mempunyai arti penting dalam perawatan hipertensi. (Sylvia, 1995 : 533). Hipertensi Hipertensi perlu mendapatka mendapatkan n perawatan perawatan serius serius karena, karena, peningkata peningkatan n tekanan tekanan darah yang menahun, secara patofisiologis dapat menimbulkan masalah keperawatan baik aktual maupun resiko yang berdampak pada penyimpangan pada kebutuhan dasar manusia seperti kardiak output yang meningkat, intoleransi aktivitas, gangguan rasa nyaman nyeri: kepala, nutrisi lebih dari kebutuhan, koping inefektif dan kurang pengetahuan. Dan apa bila hal ini tidak ditang ditangani ani akan akan menimb menimbulk ulkan an berbag berbagai ai jenis jenis kompli komplikas kasii penyak penyakit, it, bahkan bahkan menimb menimbulk ulkan an kematian. Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record di rumah sakit Labuang Baji Makassar untuk tahun 2003 - 2004, angka kejadian hipertensi sebanyak 254 orang (2,25%) terdiri dari laki-laki 96 orang (37.7%) dan perempuan 158 orang (62,2%), penderita penyakit dari 11.269 pasie pasien n yang yang rawat rawat inap inap di ruanga ruangan n intern interna. a. Tinggi Tingginya nya angka angka kejadi kejadian an hipert hipertens ensii dapat dapat berdampak terhadap peningkatan mutu anggaran RSU Labuang Baji Makassar merupakan Rumah Sakit tipe B yang dijadikan sebagai lahan praktek kerja lapangan (PKL) bagi peserta D III, D IV, SI,.Ke SI,.Kep p sehing sehingga ga harus harus member memberika ikan n pelaya pelayanan nan asuhan asuhan keperaw keperawata atan n yang yang berkualitas. Melihat kejadian diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul judul Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Tn”K” dengan dengan gangguan gangguan sistem sistem kardiovask kardiovaskuler uler hipertensi hipertensi di ruang interna kamar 202 RSU Labuang Baji Makassar Tgl 09 s/d 11 Agustus 2004 .